Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Eksponensial Volume 2, Nomor 2, Nopember 2011 ISSN 2085-7829

Penerapan Metode Pengganda Lagrange Dalam Bidang Ekonomi

The Application of The Method of Lagrange Multipliers in The Economy

Syaripuddin
Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman Samarinda

Abstract
This paper discusses the application of the method of Lagrange multipliers in the economy. The purpose of
this study was to change the shape optimization problem in economics is a problem of constrained
optimization without constraints and modeled in the form of optimization, the discussion focused on the
issue of partial and marginal utility of consumption and production balance and equilibrium partial
marginal production.

Keywords : Lagrange Multipliers, Optimization Problem, Partial and Marginal Utility,


Partial Marginal Production.

I. Pendahuluan kurva berbentuk parabola terbuka ke bawah.


Teori optimasi sangat aplikatif pada Sedangkan fungsi utilitas marginal merupakan
permasalahan-permasalahan yang menyangkut derivatif pertama dari fungsi utilitas total. Dengan
pengoptimalan, baik itu kasus maksimasi atau kata lain jika fungsi utilitas total dinyatakan
minimasi. Ada banyak metode-metode optimasi dengan U = f (Q) dimana U melambangkan
yang berkembang mengikuti perkembangan utilitas total dan Q jumlah barang yang
terutama dibidang industri, perdagangan dan dikonsumsi, maka utilitas marjinalnya:
bidang-bidang lain yang juga menggunakan teori dQ
optimasi. MU=U’=
Metode Pengganda Lagrange adalah sebuah
dU
Penelitian ini membahas tentang aplikasi
konsep populer dalam menangani permasalahan
metode Pengganda Lagrange dalam bidang
ini untuk program-program non-linear. Sesuai
ekonomi dimodelkan dalam bentuk optimasi.
namanya, konsep ini dikemukakan oleh Joseph
Akan disajikan contoh-contoh persoalan bidang
Louis Langrange (1736-1813). Teori ini dapat
ekonomi dalam bentuk optimasi dengan kendala
digunakan untuk menangani optimalitas dari
dan akan diubah menjadi persoalan optimasi tanpa
permasalahan program non-linear.
kendala menggunakan fungsi Lagrange.
Dalam bidang ekonomi optimasi sangat
dibutuhkan, sering kita dihadap-kan pada
II. Tinjauan Pustaka
persoalan penyelesaian termurah dengan
Optimasi Bersyarat
memenuhi kendala yang ada. Kasus optimasi
Optimasi bersyarat adalah masalah optimasi
bersyarat banyak dijumpai misalnya seseorang
yang memiliki syarat atau memiliki batasan -
hendak memaksimumkan utilitas. Fungsi utilitas
batasan yang merupakan masalah pemodelan
ialah fungsi yang menjelaskan besarnya utilitas
matematika dalam optimasi fungsi yang
(kepuasan, kegunaan) yang diperoleh seseorang
mensyaratkan beberapa kondisi atau syarat untuk
dari mengkonsumsi suatu barang atau jasa.
diperoleh solusi optimal yaitu syarat yang
Utilitas dibagi dua yaitu utilitas total dan utilitas
mengoptimumkan fungsi tujuan.
marginal. Utilitas total ialah fungsi dari jumlah
Maksimumkan/Minimumkan f = f (X)
barang yang dikonsumsi. Sedangkan utilitas
Kendala gj(X), j = 1, 2, 3, ..., m
marginal ialah utilitas tambahan yang diperoleh
dengan: X = ( x1, x2, x3, ..., xn )T dan m ≤ n
dari setiap satu unit barang yang dikonsumsi.
Metode yang dapat digunakan untuk
Pada umumnya semakin banyak jumlah suatu
menyelesaikan masalah optimasi adalah metode
barang dikonsumsi semakin besar utilitas yang
Pengganda Lagrange. Metode ini dimulai dengan
diperoleh, kemudian mencapai titik puncaknya
pembentukan fungsi Lagrange yang didefinisikan
(titik jenuh) pada jumlah konsumsi tertentu,
sebagai:
sesudah itu justru menjadi berkurang atau bahkan
m
negatif jika jumlah barang yang dikonsumsi terus
menerus ditambah.
L( X ,  )  f ( X )   g
j 1
j j (X )

Secara matematik, persamaan utilitas total


(total utility, U) dari mengkonsumsi suatu jenis Teorema 1: Suatu matriks Anxn disebut definite
barang berupa fungsi kuadrat parabolik, dengan positif jika determinan dari setiap sub matriknya

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 29


Jurnal Eksponensial Volume 2, Nomor 2, Nopember 2011 ISSN 2085-7829

lebih besar nol dan disebut definite negatif jika utility, MU) merupakan utilitas tambahan yang
determinan dari sub matrik pertama lebih kecil diperoleh dari setiap unit barang yang dikonsumsi.
nol, determinan dari sub matrik kedua lebih besar Secara matematik, fungsi utilitas marginal
nol, determinan dari sub matrik ketiga lebih kecil merupakan derivative pertama dari fungsi utilitas
nol dan seterusnya. total. Jika fungsi utilitas total dinyatakan dengan
U=f(Q) dimana U melambangkan utilitas total
Teorema 2: Syarat perlu bagi sebuah fungsi f(X) dan Q jumlah barang yang dikonsumsi, maka
dengan kendala gj(X) = 0, dengan j=1,2,…,n agar utilitas marginal:
mempunyai maksimum/minimum relatif pada titik dQ
X* adalah turunan parsial pertama dari fungsi MU=U’=
Lagrangenya yang didefinisikan sebagai
dU
L=( x1, x2, …, xn, λ1, λ2,…, λn) terhadap setiap
III. Metode Penelitian
argumentnya mempunyai nilai nol.
Metode penelitian dalam tulisan ini
dilakukan dengan melakukan penelitian melalui
Teorema 3: Syarat cukup bagi sebuah sebuah
tinjauan pustaka. Adapun langkah – langkahnya
fungsi f(X) agar mempunyai minimum/maksimum
adalah:
relatif pada titik X* adalah jika fungsi kuadrat Q
1. Membuat langkah–langkah menentu-kan
yang didefinisikan sebagai :
nilai ekstrim suatu fungsi dengan kendala
n n
2L
Q  
fungsi lain menggunakan pengganda
dxi dx j Lagrange.
i 1 j 1 x i x j
Maksimumkan/Minimumkan f = f (X)
Kendala gj(X), j = 1, 2, 3, ..., m
(L11  z) L12 L13  L1n g11 g21  gm1 dengan: X = ( x1, x2, x3, ..., xn )T dan m ≤ n
L21 (L22  z) L23  L2n g12 g12  gm2 2. Fungsi baru Lagrange yang telah
         dimodifikasi menjadi :
m
Ln1
g11
Ln2
g12
Ln3  (Lnn  z) gm1 gm2  gmn
g13  g1n 0 0  0
0 L( X ,  )  f ( X )   g
j 1
j j (X )

g21 g22 g23  g2n 0 0  0 3. Menentukan syarat perlu untuk mendapatkan


         titik ekstrim
L L L L
gm1 gm2 gm3  gmn 0 0  0    0
*
Dievaluasi pada titik X=X harus definit positif
x1 xn 1 m
(atau definit negatif) untuk setiap variasi nilai dx 4. Mencari semua solusi syarat cukup untuk
adalah setiap akar dari polinomial zi, yang didapat ekstrim relatif . Dievaluasi pada titik X=X*
dari determinan persamaan dibawah ini harus harus definit positif (atau definit negatif)
positif (atau negatif). untuk setiap variasi nilai dx adalah setiap
akar dari polinomial zi, yang didapat dari
 2 ( L( X * ,  ) g ( X * )
dimana: Lij  , g ij  i . determinan persamaan :
xi x j x j n n
2L
Q   dxi dx j
Fungsi Utilitas Marginal i 1 j 1 x i x j

Fungsi utilitas merupakan fungsi yang harus positif (atau negatif). Ini digunakan
menjelaskan besarnya utilitas (kepuasan, untuk mengetahui prilaku dari L(x , λ ) pada
kegunaan) yang diperoleh seseorang dari nilai kritisnya.
mengkonsumsi suatu barang atau jasa. Pada 5. Menentukan solusi optimal dari persoalan
umumnya semakin banyak jumlah suatu barang optimasi bersyarat meng-gunakan metode
dikonsumsi semakin besar utilitas yang diperoleh, pengganda Lagrange serta penerapannya
kemudian mencapai titik puncaknya (titik jenuh) didalam bidang ekonomi.
pada jumlah konsumsi tertentu, sesudah itu justru 6. Menarik beberapa kesimpulan yaitu
menjadi berkurang atau bahkan negatif jika menyimpulkan hasil dan informasi dari
jumlah barang yang dikonsumsi terus menerus penyelesaian permasalahan optimasi yang
ditambah. telah diselesaikan.
Utilitas total merupakan fungsi dari jumlah
barang yang dikonsumsi. Adapun persamaan IV. Hasil dan Pembahasan
utilitas total (total utility, U) dari mengkonsumsi 1. Optimasi Bersyarat
suatu jenis barang berupa fungsi kuadrat Metode pengganda Lagrange merupakan
parabolik, dengan kurva berbentuk parabola salah satu metode yang dapat digunakan untuk
terbuka kebawah. Utilitas marginal (marginal menentukan nilai ekstrim bersyarat. Misalkan

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 30


Jurnal Eksponensial Volume 2, Nomor 2, Nopember 2011 ISSN 2085-7829

f ( x, y ) akan dimaksimumkan atau 200 200



diminimumkan dengan syarat g ( x, y )  0 . (5  x) 2
(10  y ) 2
Bentuk fungsi objektifnya adalah :
(5  x) 2  (10  y ) 2 …………….…(4)
F ( x , y ,  )  f ( x , y )   g ( x, y )
Subtitusi persamaan (3) ke (4) diperoleh :
dimana  adalah pengganda Lagrange. Syarat
perlu untuk mendapatkan titik eksrim fungsi (5  25  y ) 2  (10  y ) 2
F ( x, y,  ) adalah : 30  y  10  y
F f g 1
   0 …….(1) y  10, x  15 dan   
x x x 2
F f g Jadi titik ekstrimnya (x0,y0) = (10, 15).
   0 …….(2) Selanjutnya akan titik ekstrim ini akan di uji
y y y apakah titik ekstrimnya (x0,y0) = (10, 15)
F maksimum atau minimum.
 g ( x, y )  0 ………..(3)
x  L11  z L12 g11 
Dengan memecahan ketiga persamaan diatas 
Q   L21 L22  z g12 
maka diperoleh titik-titik kritis fungsi F ( x, y,  )
 g11 g12 0 
yang akan dimaksimumkan atau diminimumkan.
 1 
Contoh-1: Hubungan antara jumlah penjualan S  20  z 0 1
dengan jumlah-jumlah x dan y yang dibelanjakan  1 
untuk dua macam media iklan adalah  0   z 1  0
200 x 100 y  20 
S  . Laba bersih adalah  1 1 0
(5  x) (10  y )  
seperlima dari jumlah penjualan dikurangi biaya
1
iklan. Anggaran belanja untuk iklan adalah 25. Diperoleh z =  . Karena nilai z semua (satu-
Tentukan alokasi anggaran belanja untuk kedua 80
macam media iklan itu supaya diperoleh laba satunya titik kritis) negatif maka titik ekstrim
maksimum. (x0,y0) = (10, 15) maksimum.
Penyelesaian
Fungsi Langrange adalah : 2. Utilitas Marginal Parsial dan
Keseimbangan Konsumsi
1  200 x 100 y 
F ( x, y,  )     Bentuk umum fungsi utilitas adalah
5  (5  x) (10  y )  U  f ( g1 , g 2 ,, g n ) . Pada pembahasan ini
 x  y   ( x  y  25) konsumen dimisalkan hanya mengkonsumsi dua
40 x 20 y macam barang saja, misalkan x dan y sehingga
  fungsi utilitasnya adalah U  f ( x, y ) . Turunan
(5  x) (10  y )
pertama terhadap-x disebut utilitas marginal yang
 x  y   ( x  y  25) U
Menentukan syarat perlu untuk mendapatkan titik besesuaian dengan x ditulis dan Turunan
x
ekstrim:
pertama terhadap-y disebut utilitas marginal yang
F 200 U
 1    0 besesuaian dengan y ditulis .
x (5  x) 2 y
200 Keseimbangan konsumsi adalah suatu
1   ……….(1)
(5  x) 2 keadaan dimana kombinasi konsumsi beberapa
macam barang memberikan kepuasan optimum.
F 200
 1    0 Keseimbangan konsumsi terjadi pada
y (10  y ) 2 persinggungna kurva U  f ( x, y ) dengan garis
200 anggaran konsumsi consumen yaitu
1   ………(2)
(10  y ) 2 M  xPx  yPy dimana M adalah pendapatan
F konsumen, Px adalah harga barang x dan Py adalah
 x  y  25  0 ………..(3) harga barang y. Keseimbangan konsumen dicari
x menggunakan metode penggada Lagrange dengan
Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh :
fungsi Lagrange sebagai berikut:
F ( x, y,  )  f ( x, y )   ( xPx  yPy

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 31


Jurnal Eksponensial Volume 2, Nomor 2, Nopember 2011 ISSN 2085-7829

Syarat supaya F ( x, y,  ) mencapai maksimum produksinya adalah P  f ( x, y ) . Turunan


adalah: pertama terhadap-x disebut produksi marginal
F f U P
  Px   Px  0 yang besesuaian dengan x ditulis dan turunan
x x x x
F f U pertama terhadap-y disebut produksi marginal
  Py   Py  0 P
y y y yang besesuaian dengan y ditulis .
Dari kedua persamaan diatas diperoleh , y
Keseimbangan produksi adalah suatu
 U   U 

   keadaan dimana kombinasi faktor-faktor produksi
 x  =  y  memberikan pencapaian produksi dengan biaya
Px Py yang terendah (optimum). Jika jumlah dana yang
dianggarkan untuk membeli faktor x dan y adalah
Dengan kata lain keseimbangan konsumsi akan
terjadi jika hasil bagi antara utilitas marginal M serta harga faktor x dan faktor y masing-masing
masing-masing barang terhadap harga barang Px dan Py maka persamaan tersebut ditulis
masing-masing bernilai sama. M  xPx  yPy . Keseimbangan produksi dicari
menggunakan metode pengganda Lagrange
Contoh-2: Fungsi utilitas untuk kedua komoditas dengan fungsi Lagrange sebagai berikut:
yang diberikan oleh fungsi U  x 2 y dan F ( x, y,  )  f ( x, y )   ( xPx  yPy )
anggaran pengeluaran 3x  6 y  18 . Dari Syarat supaya F ( x, y,  ) mencapai maksimum
persamaan nilai x dan y yang memberikan adalah:
kepuasan optimum : F f P
Penyelesaian :   Px   Px  0
Fungsi Lagrange adalah : x x x
F f P
L( x, y,  )  x 2 y   (3x  6 y  18)   Py   Py  0
Menentukan syarat perlu untuk mendapatkan titik y y y
ekstrim:
L Dari kedua persamaan diatas diperoleh,
 2 xy  3  0
x  P   P 
   
2xy  x  =  y 
  ..............................(1)
3 Px Py
L Dengan kata lain keseimbangan produksi akan
 x 2  6  0 tercapai jika hasil bagi antara produksi marginal
y
masing-masing masukan terhadap harga masukan
x2 masing-masing bernilai sama.
  ............................(2)
6
L Contoh-3: Sebuah pabrik menghasilkan dua tipe
 3 x  6 y  18  0 .....(3) mesin berat yakni x dan y.
 Fungsi produksinya adalah:
Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh :
2
P ( x, y )  x 2  2 y 2  xy .
2 xy x x
 atau 12 xy  3 x 2 atau y  . Untuk meminimumkan biaya berapa banyak
3 6 4 mesin dari tiap-tiap tipe harus diproduksi, apabila
x jumlah produksi mesin ini harus 8 buah.
Subtitusi y  kepersamaan (3) Penyelesaian :
4
Fungsi Lagrange adalah :
 x
diperoleh 3x  6   18 L( x, y,  )  x 2  2 y 2  xy   ( x  y  8)
4 Menentukan syarat perlu untuk mendapatkan titik
Jadi x=4 dan y=1 dengan nilai U=16. ekstrim:
L
3. Produksi Marginal Parsial dan  2x  y    0
Keseimbangan Produksi x
Bentuk umum fungsi produksi adalah    2 x  y .......................(1)
P  f ( x1 , x2 ,, xn ) . Pada pembahasan ini L
dimisalkan hanya diproduksi dua macam barang  4y  x    0
y
saja, misalkan x dan y sehingga fungsi

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 32


Jurnal Eksponensial Volume 2, Nomor 2, Nopember 2011 ISSN 2085-7829

   4 y  x .......................(2)
L
 x  y  8  0 .............(3)

Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh:
3x
2 x  y  4 y  x atau 3x  5 y atau y  .
5
3x
Subtitusi y  ke persamaan (3) diperoleh :
5
 3x 
x  8
 5 
Jadi x=5 dan y=3 dengan nilai P(x,y)=28.

V. Kesimpulan
1. Metode Lagrange dapat digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan optimasi dalam
bidang ekonomi.
2. Keseimbangan konsumsi akan terjadi jika
hasil bagi antara utilitas marginal masing-
masing barang terhadap harga barang
masing-masing bernilai sama.
3. Keseimbangan produksi akan tercapai jika
hasil bagi antara produksi marginal masing-
masing masukan terhadap harga masukan
masing-masing bernilai sama.

Daftar Pustaka
Aminudin. 2005. Prinsip-prinsip Riset Oprasi.
Erlangga. Jakarta.
Handali dan Pamuntjak.,1987. Kalkulus Perubah
Banyak, Penerbit ITB Bandung.
Luknanto, J. 2000. Pengantar Optimasi Non-
linier.
Spiegel, Murray R. Pantur Silaban,
1999,.Kalkulus lanjutan, Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Setya Budhi, Wono,. 1996. Diktat Kalkulus
Peubah Banyak, Jurusan Matematika,
FMIPA ITB, Bandung.
http://staff.ui.ac.id/internal/131803524/
material/Bab_IV.Penggunaan Turunan.pdf .
Diakses pada tanggal 19 juni 2011

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 33


Jurnal Eksponensial Volume 2, Nomor 2, Nopember 2011 ISSN 2085-7829

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 34


Jurnal Eksponensial Volume 2, Nomor 2, Nopember 2011 ISSN 2085-7829

HALAMAN INI JANGAN DIPRINT


Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 35

Anda mungkin juga menyukai