Disusun oleh :
Kelompok 5A
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2023
PERNYATAAN INTEGRITAS AKADEMIK
"Dengan ini kami menyatakan bahwa tugas ini kami kerjakan sendiri tanpa
bekerja sama dengan pihak lain. Referensi yang digunakan dalam tugas ini telah dikutip
sesuai dengan pedoman penulisan karya ilmiah. Jika pernyataan ini terbukti sebaliknya,
saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan akademik yang berlaku di
Universitas Padjadjaran."
i
DAFTAR ISI
PERNYATAAN INTEGRITAS AKADEMIK ................................................................. i
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I ................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penulisan................................................................................................... 5
BAB II .............................................................................................................................. 6
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................... 6
2.1 Konsep Sosiologi .................................................................................................... 6
2.2 Kehidupan Sosial dan Budaya Masyarakat Pesisir ............................................... 10
BAB III ........................................................................................................................... 11
METODE PENULISAN ................................................................................................ 11
3.1 Metode Penulisan .................................................................................................. 11
3.2 Teknik Analisis Data............................................................................................. 11
3.3 Teknik Analisis ..................................................................................................... 12
BAB IV ........................................................................................................................... 13
HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................................... 13
4.1 Peluang Perdagangan di Pantai Sabang, Aceh:..................................................... 13
4.2 Kehidupan Masyarakat Di Pesisir Sabang, Aceh: ................................................ 13
4.3 Tantangan dan Peluang: ........................................................................................ 14
4.4 Hasil analisis ekonomi masyarakat pesisir sabang ............................................... 14
4.5 Pembahasan Ekonomi Masyarakat Pesisir Sabang ............................................... 18
4.6 Strategi Pengembangan ......................................................................................... 19
4.7 Analisis Budaya Masyarakat Pesisir Sabang ........................................................ 21
BAB V ............................................................................................................................ 27
Kesimpulan ..................................................................................................................... 27
5.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 27
5.2 Saran ..................................................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 28
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Sabang memiliki posisi strategis secara teritorial dan memiliki banyak potensi
untuk mengubah kewilayahan provinsi dan nasional. Kota Sabang merupakan wilayah
wilayah paling barat di Republik Indonesia. Secara Geografis, Kota Sabang terletak pada
koordinat 05o 46’ 28” – 05o 54’ 28” Lintang Utara (LU) dan 95o 13’ 02” – 95o22’ 36’
1
Bujur Timur (BT). Kota Sabang sebelah utara dan timur berbatasan dengan Selat Malaka,
di sebelah selatan berbatasan dengan Selat Benggala dan di sebelah barat dibatasi oleh
Samudera Indonesia. Kota Sabang terdiri dari lima (5) buah pulau, yakni Pulau Weh,
Pulau Klah, Pulau Rubiah, Pulau Seulako dan Pulau Rondo ditambah gugusan pulau-
pulau batu di Pantee Utara. Pulau Weh merupakan pulau terluas serta merupakan satu-
satunya pulau yang dijadikan pemukiman, sedangkan Pulau Rondo merupakan salah satu
pulau terluar yang berjarak + 15,6 km dari Pulau Weh. secara administratif, Kota Sabang
terbagi menjadi dua kecamatan, yaitu Kecamatan Sukajaya dan Kecamatan Sukakarya
serta terbagi menjadi 18 Gampong (desa).
Sabang, kota pesisir yang memiliki keanekaragaman budaya dan ekonomi, adalah
contoh menarik tentang bagaimana faktor geografis, sejarah, dan kebijakan memengaruhi
perkembangan masyarakat di wilayah pesisir. Analisis ekonomi dan budaya masyarakat
pesisir harus mempertimbangkan dinamika kompleks ini.
Budaya Kota Sabang dimana Penduduk Sabang berasal dari berbagai suku, seperti
Aceh, Jawa, Padang, Batak, dan Tionghoa. Islam, Nasrani, dan Konghucu adalah
beberapa agama dengan tempat peribadatan seperti Masjid, Gereja, dan Kelenteng.
Nelayan, petani (pekebun), buruh, pedagang, wiraswasta (hotel dan penginapan), dan
pegawai pemerintah (PNS, Pemko, TNI, dan Polri) membentuk masyarakat Sabang.
Sementara cengkeh dan kelapa adalah komoditi pertanian, ikan tangkapan nelayan
tradisional adalah komoditi ekonomi utama. Sektor pariwisata sedang berkembang, tetapi
tidak dikelola dengan baik sehingga tidak dapat menguntungkan pemerintahan kota
(Pemko) dan masyarakat Sabang. Karena kurangnya pengelolaan sumber daya alam yang
efektif, perdagangan termasuk sebagai pelabuhan bebas, tetapi kurang maju.
2
salah satu area terdampak bencana tsunami Aceh pada tanggal 26 Desember 2004.
Bencana ini menyebabkan 283 ribu korban jiwa dan kerusakan pada berbagai aspek.
Kota Sabang,Indonesia terletak di ujung barat laut Pulau Sumatera. Kota ini
memiliki latar belakang ekonomi dan budaya yang luar biasa karena berlokasi tepat di
persimpangan dua samudera, yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Siapa yang
tidak kenal dengan sabang, sebuah pulau kecil di sebelah barat kepulauan Indonesia ini
dikenal dengan daerah yang memiliki keindahan alam yang sangat memukau, sabang
merupakan corong utama destinasi wisata aceh yang kerap di perkenalkan ke seluruh
negara di belahan dunia.
Setiap tahunnya Sabang selalu kedatangan tamu manca negara, ini terbukti dengan
datangnya kapal-kapal pelancong atau kapal pesiar setiap enam bulan sekali ke
Sabang,mereka yang berdatangan dari berbagai Negara tersebut ikut meninap di Sabang
bahkan adapula yang bertahun-tahun tidak kembali ke Negara Asalnya. Adapun beberapa
factor penting yang ada pada ekonomi serta budaya penduduk pesisir Sabang, yaitu:
3
● Kerentanan terhadap bencana alam: Sabang berada di wilayah yang rentan
terhadap bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami , yang dapat berdampak
pada ekonomi dan budaya penduduk pesisir di wilayah tersebut. Di kota ini, ada
stasiun pemantauan tsunami yang menunjukkan upaya untuk mencegah bencana.
● Pengaruh Islam dalam Kehidupan Sehari-hari: Sebagian besar penduduk Sabang
adalah Muslim, dan Islam memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari
mereka. Perilaku dan tata nilai masyarakat dipengaruhi oleh prinsip-prinsip agama
dan tradisi Islam.
● Pariwisata: Pariwisata Sabang berkembang dengan cepat. Pantai yang indah,
terumbu karang, dan keunikan alamnya menarik wisatawan. Wisatawan asing dan
perubahan gaya hidup masyarakat pesisir juga memengaruhi budaya lokal.
● Keterkaitan dengan Ekonomi Nasional: Sabang adalah salah satu pintu gerbang
perdagangan dan distribusi barang di negara ini, dan memengaruhi bagaimana
kota dipengaruhi oleh kebijakan ekonomi nasional.
● Kehidupan Sosial: Tradisi, kebiasaan, dan nilai-nilai local memengaruhi
penduduk pesisir Sabang. Penduduk pesisir cenderung memiliki pola interaksi
sosial yang berbeda dari penduduk pedalaman.
4
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa mampu
mengetahui bagimana tentang kehidupan sosial dan budaya masyarakat pesisir
Sabang Aceh.
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat memenuhi
Tugas UTS, Mata Kuliah Sosiologi Masyarakat Pesisir, Program Studi Pariwisata
Bahari, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Padjadjaran, dan sebagai bahan
informasi bagi pihak yang membutuhka
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sosiologi Agama, cabang sosiologi ini tidak mempelajari nilai kebenaran filsafat atau
teologi tetapi, mempelajari peran agama dalam masyarakat, sejarahnya, kemajuan, dan
tema universalnya. Sosiologi agama melihat keagamaan sebagai gambaran dari
kehidupan sosial dan kebudayaan masyarakat. Max Weber dan Emile Durkheim
menciptakan sosiologi agama sebagai bidang ilmiah dengan menjelaskan bagaimana
mendapatkan pemahaman ilmiah tentang masyarakat beragama.
6
yang kompleks, termasuk produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumen barang dan jasa
yang langka di masyarakat. Saat ini, fokus studi sosiologi ekonomi beralih ke kapital
sosial dan masalah yang terkait dengan kesejahteraan masyarakat serta struktur,
kelembagaan, dan sistem ekonomi sosial. Pengaruh tokoh-tokoh klasik dan
kecenderungan baru yang muncul sejak dekade 1980-an telah memajukan disiplin ilmu
sosiologi ekonomi. Salah satu cabang sosiologi yang paling berkembang dan inventif
adalah sosiologi ekonomi, baik dari perspektif teoretis maupun aplikasi praktis.
Sosiologi Hukum, cabang ilmu sosiologi yang mempelajari hubungan antara hukum dan
masyarakat. Sosiologi hukum melihat hukum dari sudut pandang hukum dan mencoba
untuk memperlakukan sistem hukum dari sudut pandang ilmu sosial. Sasaran sosiologi
hukum adalah badan-badan yang terlibat dalam penyelenggaran hukum, seperti pembuat
UU, pengadilan, polisi, dan advokat. Sosiologi hukum membahas bagaimana institusi
hukum seperti sistem peradilan, kepolisian, dan lembaga penegak hukum lainnya
berfungsi di masyarakat. Selain itu, sosiologi hukum juga meneliti berbagai masalah
sosial seperti kejahatan, pengadilan, dan HAM serta bagaimana hukum dapat
memengaruhi dan dihasilkan oleh masalah sosial tersebut.
Sosiologi Politik, berfokus pada pendekatan fungsional struktural yang berarti bagaimana
sistem politik berubah dan bagaimana sistem tersebut bertahan selama lembaga politik.
Studi sosiologi politik meneliti lingkungan kultural, politik, dan sosial dari masyarakat
yang bersangkutan. Selain itu, sosiologi politik juga meneliti bagaimana politik modern
dipengaruhi oleh hubungan sosial. Dalam beberapa dekade terakhir, sosiologi politik
sebagai bidang ilmu telah mengalami transformasi yang signifikan.
Sosiologi Lingkungan, berfokus pada hubungan antara perilaku sosial manusia dengan
lingkungannya serta bagaimana perilaku sosial manusia dipengaruhi oleh lingkungannya
dan bagaimana lingkungan mempengaruhi perilaku sosial manusia. Selain itu, sosiologi
lingkungan juga mempelajari berbagai isu sosial, seperti kebijakan lingkungan, krisis air,
perubahan iklim, dan keberlangsungan lingkungan, serta bagaimana masalah ini
mempengaruhi perilaku sosial manusia.
Sosiologi Keluarga, mempelajari keluarga sebagai unit sosialisasi dan institusi dengan
menggunakan berbagai sudut pandang sosiologi, meneliti beberapa hal seperti hubungan
antara kapitalisme industri dan keluarga nuklir, peran jenis kelamin dan gagasan masa
7
kanak-kanak yang berkembang, kekuasaan keluarga dan negara, dan falsafah
individualisme. Selain itu, sosiologi keluarga juga mempelajari berbagai masalah sosial
seperti pelecehan anak, kejahatan domestik, ekonomi keluarga, hukum keluarga, dan
membahas keluarga besar, hipergami, maskulinitas, kepalsuan paternitas.
Alvin bertrand (1958), berpendapat bahwa sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari
hubungan manusia dengan lingkungannya yang meliputi lingkungan alam, lingkungan
biologis, lingkungan sosial, dan lingkungan transidental.
Smelser (1981), mengemukakan sosiologi sebagai bidang yang meneliti masyarakat dan
hubungannya secara ilmiah. Prinsip ilmiah harus ada dalam setiap upaya mempelajari
masyarakat. Prinsip ilmiah menyatakan bahwa ilmu merupakan suatu upaya untuk
menjelaskan bagaimana dua variabel berinteraksi satu sama lain.
Suryono Sukanto (1985), memahami sosiologi sebagai disiplin ilmu sosial yang
menjadikan manusia sebagai objek penelitian.
8
sebelumnya. Pertama, masyarakat secara keseluruhan. Kedua, masyarakat sebagai
jaringan hubungan sosial. Peran sosiologi ini adalah menyelami, menganalisa, dan
memahami jaringan hubungan sosial. Penggunaan teori sosiologi dalam konteks
masyarakat, ditunjukkan bahwa ada hubungan dan efek antara gejala sosial dan gejala
non-sosial, seperti gejala geografis dan biologis.
Dalam buku “Sociology” edisi keempat oleh William F. Ogburn dan Meyer F.
Nimkoff, halaman 39 dijelaskan bahwa sosiologi adalah penelitian ilmiah tentang
interaksi sosial dan hasilnya berbasis organisasi sosial.
Hardert (1977), mengatakan bahwa sosiologi merupakan bidang luas yang mempelajari
masyarakat, sub-budaya, dan kelompok manusia, termasuk budaya yang bertentangan
dengan arus (counter culture).
9
Emile Durkheim (1858-1917), memberi pernyataan bahwa sosiologi pernah disebut
sebagai bidang yang mempelajari lembaga sosial, yaitu pikiran, tindakan, dan kebiasaan
“tertera” yang sebagian besar menundukkan masyarakat.
Sumber daya hidup masyarakat pesisir dan laut sangat memengaruhi kehidupan
sosial dan budaya mereka. Kehidupan sosial dan budaya penduduk pesisir dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, sistem mata pencaharian. Sistem mata
pencaharian wilayah pesisir yang unik dan berbeda dengan pola kegiatan masyarakat
pesisir untuk memenuhi dan menyesuaikan hajat hidupnya sangat menarik untuk diteliti.
Salah satu pekerjaan yang umum dilakukan oleh masyarakat pesisir adalah nelayan.
Kelima, lingkungan. Perlu adanya kesadaran dalam diri yang tinggi akan
pentingnya menjaga dan juga melestarikan wilayah pesisir khususnya laut dan pantai agar
lingkungannya tidak rusak.
10
BAB III
METODE PENULISAN
11
3.3 Teknik Analisis
Analisis SWOT adalah teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman untuk bisnis atau bahkan proyek tertentu. Analisis
SWOT membantu Anda mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
untuk proyek tertentu atau rencana bisnis secara keseluruhan. Ini adalah alat yang dapat
membantu tim merencanakan secara strategis dan tetap berada di depan tren pasar. Di
bawah ini, kami menjelaskan setiap bagian dari kerangka kerja SWOT dan memberikan
petunjuk langkah demi langkah untuk membantu Anda melakukan analisis Anda
sendiri.
strengths weaknesses
⮚ Lokasi yang strategis ⮚ Kemiskinan
opportunities threats
⮚ Pengembangan Pariwisata dan ⮚ Cuaca Ekstrem & Bencana
Perikanan
12
BAB IV
● Budaya Aceh: Sabang, bagian dari Provinsi Aceh, memiliki budaya yang kaya
dan beragam yang mencerminkan pengaruh Islam yang kuat. Tradisi lokal,
seperti Tari Saman, Tari Ratoh Duek, dan Tari Seudati, memainkan peran
penting dalam kehidupan masyarakat pesisir Sabang.
● Bahasa: Di daerah ini, orang biasanya berbicara Aceh, tetapi di tempat wisata,
banyak orang juga bisa berbicara Indonesia.
13
4.3 Tantangan dan Peluang:
A. Ekonomi tradisional
● Pertanian Laut: Perikanan adalah sumber daya penting bagi masyarakat pesisir
Sabang. Bisnis tradisional mereka bergantung pada penangkapan ikan, lobster,
kerang, dan kepiting. Tradisi pertanian sering diwariskan dari generasi ke
generasi dan merupakan bagian penting dari budaya lokal.
14
● Perdagangan Lokal: Pasar tradisional dan kegiatan perdagangan lokal
memainkan peran penting dalam perekonomian masyarakat pesisir Sabang.
Masyarakat biasanya terlibat dalam perdagangan produk pertanian, perikanan,
dan produk kerajinan tradisional seperti tenunan dan kerajinan tangan lainnya.
15
B. Perubahan ekonomi
16
Penting untuk diingat bahwa komponen-komponen ini dapat bekerja sama dan
memengaruhi satu sama lain. Oleh karena itu, analisis ekonomi yang menyeluruh untuk
Sabang dan wilayah pesisir lainnya harus mempertimbangkan semua elemen ini untuk
menemukan bagaimana masing-masing berkontribusi terhadap perubahan ekonomi di
wilayah tersebut. Analisis ini dapat memberikan dasar untuk pengembangan strategi
ekonomi dan kebijakan yang tepat yang mendukung pertumbuhan dan kesejahteraan
masyarakat pesisir.
C. Potensi ekonomi
Secara umum, pesisir Sabang, yang terletak di Provinsi Aceh, Indonesia, memiliki
potensi ekonomi yang besar karena letaknya yang strategis di dekat Selat Malaka dan
sebagai tempat wisata. Beberapa potensi ekonomi yang mungkin relevan untuk pesisir
Sabang adalah:
17
Sangat penting untuk diingat bahwa pertumbuhan ekonomi pesisir Sabang akan
sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti peraturan pemerintah, investasi,
infrastruktur, pendidikan, dan lainnya. Akibatnya, untuk mendapatkan gambaran yang
lebih akurat tentang potensi ekonomi wilayah tersebut, akan diperlukan hasil analisis
ekonomi yang lebih khusus dan mendalam .
18
membangun jaringan sosial yang kuat untuk saling mendukung saat situasi sulit
terjadi.
● Perubahan Struktur Sosial: Perubahan ekonomi juga dapat mempengaruhi
struktur sosial masyarakat pesisir. Misalnya, pertumbuhan sektor pariwisata
dapat menyebabkan migrasi pekerja dari wilayah pedalaman atau luar daerah,
yang dapat mengubah dinamika sosial dan budaya. Selain itu, ketidaksetaraan
ekonomi di masyarakat pesisir juga dapat menyebabkan konflik sosial.
Sangat penting bagi partisipasi masyarakat setempat, pemerintah, dan lembaga non-
pemerintah untuk mengembangkan strategi yang berkelanjutan dan inklusif untuk
menghadapi perubahan ekonomi. Strategi-strategi ini harus mencakup melindungi
sumber daya alam dan lingkungan pesisir, meningkatkan ketahanan ekonomi
masyarakat, dan mendorong pemberdayaan sosial dan ekonomi.
● Pemanfaatan Sumber Daya Alam: Potensi besar dalam industri perikanan dan
pariwisata serta energi terbarukan, seperti energi angin dan surya, ada di
masyarakat pesisir Sabang. Pengembangan industri-industri ini dapat
memberikan peluang bagi masyarakat setempat. Di sini, perlu adanya regulasi
dan pengawasan yang ketat untuk mencegah eksploitasi berlebihan sumber daya
alam yang merugikan lingkungan.
19
● Pendidikan dan Pelatihan: Institusi pendidikan, termasuk sekolah dan
universitas, dapat membantu masyarakat lokal memperoleh keterampilan dan
pengetahuan yang lebih baik. Pelatihan tentang manajemen sumber daya alam,
pengelolaan pariwisata, atau keterampilan terkait lainnya dapat membantu
masyarakat memanfaatkan potensi ekonomi secara lebih efektif.
20
4.7 Analisis Budaya Masyarakat Pesisir Sabang
A. Warisan Budaya
Tradisi khas yang menjadi bagian integral dari budaya masyarakat pesisir di Sabang
antara lain:
B. Perubahan Budaya
Perubahan budaya masyarakat pesisir di Sabang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain:
• Pengaruh Media:
Media massa seperti televisi, radio, dan internet dapat mempengaruhi pandangan dan
perilaku masyarakat pesisir di Sabang. Pengaruh media dapat memperkenalkan budaya
baru dan mempengaruhi nilai-nilai masyarakat.
21
• Migrasi :
Migrasi penduduk ke Sabang dari luar daerah atau luar negeri dapat membawa pengaruh
budaya baru dan mempengaruhi cara hidup serta nilai-nilai masyarakat pesisir.
• Pembangunan Ekonomi:
• Perubahan Lingkungan:
Perubahan budaya dapat mempengaruhi nilai, norma, dan adat istiadat masyarakat
pesisir Sabang. Perubahan budaya membawa nilai-nilai baru dan dapat mempengaruhi
gaya hidup serta interaksi sosial masyarakat. Dampak dari pergeseran budaya ini adalah:
• Perubahan Nilai :
• Perubahan Normal :
Perubahan budaya dapat mempengaruhi norma yang berlaku pada masyarakat pesisir
Sabang. Standar-standar baru dapat diperkenalkan, dan standar-standar lama dapat
diubah atau ditinggalkan.
• Perubahan praktik :
Perubahan budaya dapat berdampak pada praktik masyarakat pesisir di Sabang. Praktik-
praktik baru dapat diperkenalkan, dan praktik-praktik lama dapat diubah atau
ditinggalkan.
22
mempengaruhi cara orang berinteraksi dengan lingkungan dan masyarakatnya.
Masyarakat dapat beradaptasi terhadap perubahan ekonomi dan lingkungan dengan
mengubah praktik dan nilai-nilai mereka. Komunitas juga dapat mengembangkan cara-
cara baru untuk berinteraksi dengan lingkungannya dan satu sama lain.
Melestarikan budaya lokal dapat mendukung keberlanjutan ekonomi dan sosial Sabang
dengan cara sebagai berikut:
23
Melestarikan budaya lokal memungkinkan masyarakat Sabang melestarikan
nilai, norma, dan praktik budaya yang diwariskan secara turun temurun. Hal ini akan
membantu masyarakat mempertahankan identitas budayanya dan meningkatkan
keberlanjutan sosial dan ekonomi Sabang. Selain itu, mempromosikan wisata budaya
dapat membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat pesisir dan menciptakan lapangan
kerja baru.
24
generasi. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat, masyarakat dapat lebih siap
menghadapi kemungkinan perubahan ekonomi dan sosial di masa depan.
Partisipasi masyarakat
Dalam konteks pelestarian budaya masyarakat pesisir Sabang, perlu dipahami dampak
perubahan budaya pada identitas dan kohesi sosial masyarakat. Perubahan budaya dapat
mempengaruhi nilai-nilai, norma, dan praktik masyarakat pesisir Sabang. Hal ini dapat
memicu dilema antara tradisi dan modernitas. Oleh karena itu, penting untuk
mempertahankan budaya lokal dan melibatkan masyarakat dalam upaya pelestarian
budaya mereka.
25
Masyarakat pesisir di Sabang dapat berpartisipasi aktif dalam melestarikan budayanya
dengan menyelenggarakan inisiatif seperti festival budaya, pusat kebudayaan, dan
pelatihan budaya. Inisiatif-inisiatif ini dapat menjadi cara yang efektif untuk melibatkan
masyarakat dalam melestarikan budaya mereka.
Analisis dan diskusi ini dapat membantu pemerintah dan berbagai pemangku
kepentingan mengembangkan strategi yang lebih komprehensif dan berkelanjutan untuk
mendukung pembangunan ekonomi dan pelestarian budaya masyarakat pesisir di
Sabang. Oleh karena itu, melestarikan budaya lokal dapat membantu meningkatkan
keberlanjutan ekonomi dan sosial di Sabang serta memperkuat identitas budaya
masyarakat.
26
BAB V
Kesimpulan
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
27
DAFTAR PUSTAKA
Nelly, C., & Zakiah, Z. (2022, November). Persepsi Masyarakat Dan Wisatawan
Terhadap Rencana Pengembangan Ekowisata Mangrove Di Gampong
Iboih Sabang. In Prosiding Seminar Nasional USM (Vol. 3, No. 1, pp. 1-
16).
28
Asih, S. G. S. W. (2020, Januari 2). Kehidupan Sosial Budaya dan Ekonomi
Masyarakat Pesisir. Retrieved from https://doi.org/10.31227/osf.io/qsb7p
Nasir, H. B (2021). Pengantar Sosiologi. Jurnal Ilmiah Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, Universitas Mulawarman Samarinda, 1-12. Retrieved from
https://repository.unmul.ac.id/bitstream/handle/123456789/24725/BAHA
N%20AJAR%20PENGANTAR%20SOSIOLOGI.pdf?sequence=1&isAl
lowed=y
29