Anda di halaman 1dari 5

FUNGSI SOSIAL UNSUR

KEBUDAYAAN MARITIM

OLEH:

KELOMPOK 2

1. MUH. HAIZAM YUSRI (F081201010)

2. FATHIMAH AMATULLAH A. (F081201011

3. NURUL MASYRIFAH (F081201015)

4. A .FANY ALFAHIRA (F081201029)

5. STEFANIE QUIN MANUHUTU (F081201032)

6. HANDOYO MULYO (F081201037)

PRODI SASTRA JEPANG


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, sistem budaya (berupa gagasan,


pengetahuan, keyakinan, nilai, dan norma) selalu menjadi pedoman pembuatan
keputusan atau bertindak (sistem sosial). Kemudian, sistem budaya dengan sistem
sosial tersebut menjadi pedoman dan wadah praktik untuk berkarya dengan rekayasa
dan penggunaan beberapa teknik tertentu. Dalam buku Universal Categories of
Culture, Clyde Kluckhohn membagi sistem kebudayaan menjadi tujuh unsur
kebudayaan universal yang disebut kultural universal. Ketujuh unsur kebudayaan
tersebut adalah sistem pengetahuan ,sistem bahasa, sistem organisasi sosial,sistem
mata pencaharian hidup,sistem religi kepercayaan,dan sistem kesenian. Seperti yang
kita ketahui sebelumnya, mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan dengan
salah satu mata pencahariannya sangat bergantung pada kemaritiman menjadikan
masyarakat maritim di Indonesia tidak sedikit jumlahnya. Oleh karena itu, penting bagi
kita mempelajari masyarakat maritim dengan menganalisis fungsi sosial kebudayaan
maritim.
Dalam masyarakat maritim, termasuk di Indonesia, telah tumbuh berbagai sektor
dan subsektor ekonomi kemaritiman baru yang memunculkan segmen-segmen atau
kategori-kategori sosial seperti petambangan, pekerja industri, pengelola dan karyawan
wisata, marinir, akademisi/peneliti, birokrat, dan lain-lain. Tumbuh kembangnya sektor-
sektor ekonomi dan jasa dengan segmen-segmen masyarakat maritim tersebut
memerlukan dan diikuti dengan perkembangan dan perubahan-perubahan
kelembagaannya menjadi wadah dan regulasinya. Tumbuhnya sektor-sektor ekonomi
baru dan berkembangnya sektor-sektor ekonomi kemaritiman lama,terutama perikanan
dan pelayaran, gambaran tentang fenomena dinamika sosial budaya maritim.
BAB II

PEMBAHASAN

Kebudayaan atau dunia kehidupan manusia tersebut sekurang-kurangnya meliputi


tujuh unsur umum (cultural universal), yakni pengetahuan (cognitive/ideational/mental
material), bahasa, organisasi sosial, ekonomi, teknologi, kesenian, religi dan
kepercayaan.

A. Fungsi Sosial dalam Unsur Ekonomi


Sistem ekonomi kebaharian tediri dari sector perikanan (tangkap, budidaya),
jasa( pelayaran/pengengkutan, pengamanan wilayah laut, pendidikan, pemerintahan,
pengerukandasar laut Kawasan Pelabuhan dan pemukiman, pembanguna pemukim
pantai), perdagangan(lewat laut, hasil laut ke darat, usaha modal), industry
(pertambangan, hasil laut, pembuatan garam/perahu.alat tangkap, industry jasa
pariwisata dan barang kerajinan hasil laut).
a.Sistem Produksi
Produksi sebagai segala usaha (melibatkan ide, praktik, dan sarana material)
dalamrangka menghasilkan barang dan jasa hanya dapat digerakkan dan
dikembangkanmelalui pendyagunaan faktor-faktor produksi. Lautan yang luas dengan
kekayaansumber daya hayati dan nonhayati dikandungya merupakan faktor-faktor
produksi darisector ekonomi kebaharian utama sperti perikanan dan industry maritim.
b. Sistem Pemasaran
Masyarakat nelayan pada umunya tergantung secara mutlak pada pasar, baik
untukkeperluan penjualan hasil tangkapannnya maupun bagi perolehan modal
dan berbagai jeniskebutuhan hidupnya. Pada masyarakat nelayan di dunia
ketiga yang masih masih banyakdikuasai oleh kelas pengusaha modal atau
rentenir local atau dari local, pola jaringanpemasaran komuditas lautnya
kebanyakan mengikuti jaringan sumber perolehan modalnya.Sebagai rantai
pemesaran yang dominan, pihak pengusaha modal atau rentenir
berperanmemperkokoh pola jaringannya dan menentukan standar- harga bagi
pengusaha nelayan setempat. Di Indonesia, pola jaringan pemasaran hasil laut
seperti itu dapat dicontohkan,misalnya pada komunitas nelayan pulau Sembilan-
Sinjai.
B. Fungsi Sosial dalam Unsur Teknologi
Kompleksitas bentuk dan variasi teknologi yang digunakan masyarakat
maritim menjadipembeda sekaligus keunikannya Faktor keberagaman bentuk
teknologi yang digunakanmerupakan hasil dari faktor kreativitas dan inovasi
lokal,sifat proses difusi unsur teknologikebaharian yang cepat, dan sifat keterbukaan
masyarakat maritim merespons perubahan dari luar.Bebagai tipe perahu tradisional
miliki kelompok-kelompok suku bangsa pelaut di Indonesia (lihatHoridge, 1985, 1986)
antara lain : a.P. Patorani (Makassar), b.Lambo (Mandar), c.Pinisi (Bugis), d.Bagang
(Bugis), e.Lambo (Buton), f. Mayang (Jawa).

C. Fungsi Sosial dalam Unsur Kesenian


Maritim memiliki fungsi sebagai landasan bagi berkembangnya kebudayaan dan
tradisi yang berlangsung dalam masyarakat. laut dijadikan sebagai cikal bakal
perkembangan kebudayaan, yang kemudian dengan adanya laut dapat
mengembangkan dan memperkaya kebudayaan bangsa. Laut juga berfungsi sebagai
obyek dalam kebudayaan, karena berbagai macam ritual kebudayaan dapat dilakukan
di daerah laut guna menunjukkan apresiasi rasa syukur masyarakat atas sumber daya
alam yang telah disediakan oleh laut.

D. Fungsi Sosial dalam Unsur Religi


Pada kebanyakan kelompok dan komunitas nelayan dan perlayar di dunia,
agama lebihdifungsikan dalam urusan duniawi yang pragmatis dibandingkan fungsi
idealnya yaitu sebagairegulasi berkehidupan bersama, berhubungan dengan dan
pengelolaan (pemeliharaan) pemanfaatan sumber daya alam, yang dipahami sebagai
pedoman hidup masyarakat untuk keselamatan dunia dan akhirat. Beberapa contoh
kepercayaan para nelayan :
a. Nelayan Bugis, Bajo, Makassar,dan Madura yang beragama Islam percaya pada
kekuasaanAllah SWT dan takdir-Nya. Sedikit atau banyaknya hasil yang mereka
peroleh merupakanbagian dari takdir Tuhan. Keberanian pelaut-pelaut Sulawesi
Selatan dan Tenggara yang menjelajah perairan nusantara berlandaskan keyakinan
agama, bukan semata-mata karenamodal pengetahuan dan keterampilan berlayar
serta etos ekonomi yang tinggi.
b. Nelayan Islandia percaya dan mengandalkan bisikan makhluk halus dan
roh nenek moyang, petunjuk mimpi dan firasat, serta feeling dan intuisi yang
dikombinasikan dengan sistem manajemen formal ekonomi modern dan rasional.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Indonesia sebagai negara maritim yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari
laut tentu mempunyai kelebihan tersendiri dibanding dengan negara-negara lain.
Dalam kehidupan berbangsa laut sudah menjadi bagian terpenting bagi negara
Indonesia, hal ini disebabkan karena sebagian besar kehidupan sosial, politik, ekonomi
dan budaya Indonesia telah mencerminkan kemaritiman Indonesia. Tak heran jika
sektor maritim Indonesia tidak diragukan lagi.
Berdasarkan konsep yang dikemukakan Clyde Kluckhohn, ia
menggolongkan kebudayaan didunia ini menjadi tujuh unsur universal, yaitu
sistem bahasa, sistem teknologi, sistem mata pencaharian, sistem organisasi
sosial, sistem pengetahuan, sistem religi, dan sistem kesenian. Seluruh unsur itu
saling terkait antara yang satu dengan yang lain dan tidak bisa dipisahkan yang
membentuk satu kesatuan menyeluruh, kehidupan sosial budaya masyarakat
maritim di Indonesia yang sangat majemuk.
Setiap kebudayaan dan masyarakat di dunia, tidak terkecuali kebudayaan
dan masyarakatmaritim, cepat atau lambat pasti mengalami dinamika atau
perkembangan. Diakui secara umum bahwa kebudayaan merupakan unsur
penting dalam proses pembangunan atau keberlanjutan suatubangsa. Terlebih
jika bangsa itu sedang membentuk watak dan kepribadiannya yang lebih serasi
dengan tantangan zamannya.

DAFTAR PUSTAKA

Shofi’i Muhammad. 2016. KONSEP DAN FUNGSI MARITIM.


http://muhshofii.blogspot.com/2016/05/konsep-dan-fungsi-
maritim.html#:~:text=Dalam%20bidang%20sosial%2C%20maritim%20mempunyai,yan
g%20satu%20dengan%20yang%20lainnya. (Diakses, 10 Mei 2021)

Anonim. 2020. MAKALAH ANALISIS FUNGSI SOSIAL KEBUDAYAAN MARITIM.


https://pdfcoffee.com/makalah-analisis-fungsi-sosial-kebudayaan-maritim-pdf-free.html
(Diakses, 10 Mei 2021)

Anda mungkin juga menyukai