Anda di halaman 1dari 25

KELOMPOK 6

● FAKHRI ATHALLAH RAMADHAN

● MUH. RIVAT
● SUKMA WARDHANI
● ADELIA APRILIANI AHMAD
● NUR FADILA T
● NURHAMDANA
● NUR FAHIRA T
● ANDI HANIIFAH FORTUNA INDRA
● MUH. DIEN USMAN

● NUR REZY PARASITA


KEBUDAYAAN
MARITIM
PENGERTIAN BUDAYA
Budaya adalah keseluruhan sikap dan pola
perilaku serta pengetahuan yang merupakan
suatu kebiasaan yang diwariskan dan dimiliki
oleh suatu anggota masyarakat
tertentu. Budaya memengaruhi banyak aspek
kehidupan, di antaranya agama, adat istiadat,
politik, bahasa, pakaian, bangunan, hingga
karya seni
KONSEP KEBUDAYAAN MARITIM
Kebudayaan Maritim dipahami sebagai
“sistem-sistem ideasional/ kognitif/
mental, perilaku/ tindakan, dan karya/
sarana dan prasarana yang digunakan
oleh masyarakat pendukungnya
(masyarakat maritim) dalam rangka
pengelolaan pemanfaatan sumberdaya
alam dan merekayasa jasa-jasa
lingkungan laut bagi kehidupannya”.
7 UNSUR KEBUDAYAAN YANG BERLAKU
SECARA UMUM (CULTURAL UNIVERSAL)
➢Sistem pengetahuan
➢Sistem bahasa
➢Sistem organisasi sosial
➢Sistem mata pencaharian hidup
➢Sistem peralatan hidup
➢Sistem religi dan kepercyaan
➢Sistem kesenian
BAHASA BUDAYA MARITIM
Bahasa yang digunakan masyarakat maritim banyak
berbeda dengan masyarakat di darat meskipun
berasal dari suku bangsa yang sama. Perbedaannya
dalam hal perbendaharaan dan pemaknaan kata-
kata yang diucapkan sehari-hari untuk menamai
unsur-unsur dan gejala alam fisik dan flora fauna
yang dimanfaatkan, lingkungan sosial untuk bergaul
dan bekerjasama, dan sektor kerja dan teknologi
yang diterapkan
CONTOH KATA BUDAYA MARITIM
01 02 03
MUSIM PERAHU JENIS IKAN KARANG
timo’ (musim lepa-lepa, sunu, kerapu,
timur), bare’ sampan, katamba,
(musim barat), jarangka’, laccukang,
jenne’ kebo’ katinting, sarisi, lamuru,
(musim jolloro, pinisi, tenggiri,
pancaroba) bodi, dsb baronang, dsb.
dll.
FUNGSI UTAMA ORGANISASI SOSIAL BUDAYA
MARITIM
1. Meringankan 2. Mekanisme 3. Lembaga dan media
pekerjaan berat dan perolehan modal dan tolong menolong dan
rumit di laut. pemasaran. sekuritas sosial

4. Mekanisme 5. Wadah dan media


distribusi risiko. pembelajaran
pengetahuan,
ketrampilan kerja, dan
kepribadian kebaharian
CONTOH ORGANISASI KERJASAMA
NELAYAN DAN PELAYAR
01
1. Schipper – bemanning ( belanda )
01

2. Juragan – pandega ( jawa )

3. Tanase wasanae ( Maluku )

4. Ponggawa – sawi ( bugis, makassar, bajo )


SISTEM TEKNOLOGI
KEBAHARIAN
JENIS PERAHU TRADISIONAL KELOMPOK
MARITIM INDONESIA

Perahu patorani lambo (Mandar) pinisi, bagang


(Makassar) (Bugis)
janggolan, perahu mayang, jukung nade (Sumatra)
jarring (Madura) (Jawa)
TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN BUDAYA
MARITIM INDONESIA

Net

Pancing
Bubu

Tombak
SISTEM EKONOMI
BUDAYA MARITIM
1. SISTEM PRODUKSI

Laut yang luas dengan


kekayaan sumberdaya hayati
dan nonhayati yang
dikandungnya merupakan
faktor produksi dari sektor
ekonomi kebaharian utama
seperti perikanan dan industri
maritim.
2. SISTEM PEMASARAN
Masyarakat nelayan di dunia ketiga
yang masih banyak dikuasai oleh
kelas pengusaha modal atau
rentenir lokal/dari luar, pola
jaringan pemasaran komoditas
lautnya kebanyakan mengikuti
jaringan sumber perolehan
modalnya. Sebaliknya di negara
maju yang nelayannya mempunyai
posisi tawar yang kuat, pemasaran
hasil lautnya diatur menurut
mekanisme pasar bebas dan
kebijakan pemerintah hingga batas-
batas tertentu.
3. SISTEM KONSUMSI
Sistem konsumsi dalam ekonomi
nelayan adalah daftar kebutuhan,
kondisi penghasilan, dan pola
penjatahan pendapatan
ekonominya. Daftar kebutuhan pokok
nelayan sama saja dengan
masyarakat di darat, meliputi
sandang, pangan, papan, perabot
rumah tangga, kesehatan,
pendidikan, sosial religius
(perkawinan, hajatan, menunaikan
ibadah haji, kematian)
pengembangan usaha dan biaya
produksi, dll.
SENI BUDAYA
MARITIM
Kebudayaan maritim juga tidak luput dari unsur
kesenian, terutama seni arsitektur/konstruksi
kapal/perahu dan layar, ukir dan gambar dengan
motif dan warna cet, lagu dan musik. Perahu-
perahu Jawa dan Bali, India dan Cina banyak
dicirikan dengan ukiran dan gambar binatang
dengan kombinasi warna cet. Ukiran dan gambar
tersebut, selain berfungsi seni, juga memuat makna
akan gagasan dunia dan keyakinan religius.
SISTEM RELIGI DAN
KEYAKINAN
Kebanyakan nelayan Bugis, Bajo, Makassar, dan
Madura yang beragama Islam sangat percaya pada
kekuasaan Allah dan takdir-Nya. Sedikit banyaknya
hasil yang diperoleh senantiasa dikembalikan pada
ketentuan takdir. Rintangan arus dan ombak, dalamnya
laut, berbahaya dan angkernya tempat yang kaya
sumberdayanya, dan ancaman raksasa laut, semuanya
dihadapi dan dilawan atau dihindari dengan keyakinan
religius dan praktek ritual.
Thanks
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai