Disusun Oleh :
Fransiskus Renaldi Lethe
M011231165
1
PRODI KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2023
KATA PENGANTAR
2
I .PENDAHULUAN
3
(Setiadi ,2006 ) wujud kebudayaan merupakan suatu sistem dari suatu ide dan konsep dari
wujud kebudayaan sebagai suatu rangkaian tindakan dan aktivitas manusia yang berpola.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, Kami sebagai penulis mengambil suatu kebijakan dalam
hal bagaimanakah konsep kebudayaan maritim itu? Dan apa saja unsurunsur kebudayaan
maritim?
1.3 Tujuan Makalah
1. Mengetahui tentang konsep kebudayaan maritim
2. Agar mahasiswa indonesia turut berpartisipasi dalam mengenal kebudayaan
maritim
3. Mengetahui tentang unsur-unsur kebudayaan maritim
II. PEMBAHASAN
1. . Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya sehingga mereka akan
selalu membuat peralatan atau benda-benda tersebut. Perhatian awal para antropolog dalam
memahami kebudayaan manusia berdasarkan unsur teknologi yang dipakai suatu masyarakat
berupa benda-benda yang dijadikan sebagai peralatan hidup dengan bentuk dan teknologi
yang masih sederhana. Dengan demikian, bahasan tentang unsur kebudayaan yang termasuk
dalam peralatan hidup dan teknologi merupakan bahasan kebudayaan fisik. Menurut
Koentjaraningrat, pada masyarakat tradisional terdapat delapan macam sistem peralatan dan
unsur kebudayaan fisik yang digunakan oleh kelompok manusia yang hidup berpindah-
pindah atau masyarakat pertanian, antara lain sebagai berikut
4
a)Alat-Alat Produktif.
Alat-alat produktif adalah alat-alat untuk melaksanakan suatu pekerjaan berupa alat
sederhana seperti batu untuk menumbuk gandum atau untuk menumbuk padi dan alat-alat
berteknologi kompleks seperti alat untuk menenun kain. Jenisjenis alat-alat produktif ini
dapat dibagi berdasarkan bahan mentahnya, yaitu yang terbuat dari batu, kayu, logam,
bambu, dan tulang binatang. Berdasarkan teknik pembuatannya alatalat produktif dibedakan
berdasarkan teknik pemukulan (percussion flaking), teknik penekanan (pressure flaking),
teknik pemecahan (chipping),dan teknik penggilingan (grinding). Berdasarkan
pemakaiannya, alat-alat produktif dapat dibedakan menurut fungsinya dan menurut jenis
peralatannya. Berdasarkan fungsinya, alat-alat produktif dapat dibedakan berdasarkan jenis
alat potong, alat tusuk, pembuat lubang, alat 66 Khazanah Antropologi SMA 1 pukul, alat
penggiling, dan alat pembuat api. Berdasarkan jenis peralatannya, alat-alat produktif dapat
dibedakan menjadi alat tenun, alat rumah tangga, alat-alat pertanian, alat penangkap ikan, dan
jerat perangkap binatang. Namun, alat produktif pada saat ini tidak dibatasi hanya
berdasarkan pada alat-alat yang dibuat secara manual. Alat-alat produktif pada masyarakat
masa kini semakin beragam dengan ditemukannya mesin dan alat listrik hingga teknologi
yang dihasilkan dan digunakan juga lebih canggih dan kompleks. Selanjutnya, dalam
perkembangan kebudayaan manusia alat-alat bertenaga mesin dan listrik merupakan
peralatan hidup manusia yang penting
b)Senjata
Sebagai alat produktif, senjata digunakan untuk mempertahankan diri atau melakukan
aktivitas ekonomi seperti berburu dan menangkap ikan. Namun, sebagai alat produktif
senjata juga digunakan untuk berperang. Berdasarkan bahannya, senjata dibedakan
menurut bahan dari kayu, besi, dan logam. Pada saat ini pengertian senjata telah
menyempit hanya sebagai alat yang digunakan untuk mempertahankan diri dari serangan
dan alat untuk berperang seperti senjata modern dan senjata nuklir yang memiliki daya
hancur yang relatif tinggi.
c)Wadah
Alat produktif berupa wadah dalam bahasa Inggris disebut container. Wadah adalah
alat untuk menyimpan, menimbun, dan memuat barang. Peralatan hidup berupa wadah
5
banyak dipakai pada zaman prasejarah pada saat manusia mulai memanfaatkan alam untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada zaman prasejarah anyaman dari kulit atau serat kayu
menjadi pilihan masyarakat. Selanjutnya, terjadi perkembangan alat produksi dengan
ditemukannya teknik membuat gerabah (pottery) yang banyak dibuat dari bahan tanah liat.
Seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi manusia maka bentuk dan jenis wadah pun
mulai berkembang. Misalnya, di dalam aktivitas pertanian menuntut suatu tempat
penyimpanan hasil pertanian sehingga dibuatlah wadah berupa lumbung padi permanen
Dalam sistem pengetahuan cara-cara memasak menarik untuk dikaji karena setiap
kelompok masyarakat dan kebudayaan memiliki sistem pengetahuan dan kebiasaan yang
berbeda-beda dalam mengolah makanan atau minuman. Di dalam antropologi jenisjenis dan
bahan makanan tertentu memberikan arti atau simbol khusus bagi masyarakat tertentu atau
dikaitkan dengan konsepsi ktivita: Kecakapan Personal Bawalah dua buah batu api dan
serabut kulit pohon kelapa ke sekolah. Peragakanlah cara pembuatan api dalam masyarakat
tradisional dengan alat-alat sederhana tersebut di depan kelas. keagamaan tertentu. Misalnya,
babi dan katak adalah binatang yang diyakini haram oleh kaum muslim sehingga tidak boleh
dimakan. Sebaliknya, dalam masyarakat Papua, babi menjadi simbol makanan penting karena
merupakan binatang yang dijadikan mahar dalam pesta perkawinan. Dalam kajian
antropologi masyarakat kontemporer, pembahasan mengenai makanan dan minuman disebut
dengan istilah kuliner (culinair).
file:///C:/Users/Acer/Downloads/usur-unsur_budaya%20(1).pdf
6
Sektor-sektor ekonomi maritim (mengulangi isi bab Demografi dan Ekonomi di
muka)
Perikanan tangkap (tradisional, modern)
Perikanan budidaya laut: ikan, udang, kepiting, kerang, penyu, teripang,rumput laut,
dsb (tradisional, modern)
Perhubungan (tradisional, modern)
Perdagangan (tradisional, modern)
Usaha modal dan kredit (tradisional, modern)
Industri maritim : hasil laut, perahu, alat tangkap, tali-temali (trad, modern)
Pertambangan (tradisional, modern)
Industri pariwisata bahari (belum lama dikembangkan)
Sektor usaha jasa non-formal dan formal lainnya
Dll.
c. Tenaga kerja/pekerja
Tenaga kerja direkrut dari orang sehat fisik dan mental (usia remaja hinggausia 60-
an).
Kebanyakan dari kaum laki-laki
Anggota kerabat, teman, orang sekampung/sedesa
Perusahaan kapitalistis mensyaratkan sumberdaya manusia
7
berpengetahuan dan keterampilan formal (ada ijazah atau sertifikat).
Memiliki sikap dan mental kebaharian (loyalitas klp, disiplin, trampil,bertanggung
jawab, teguh pendirian, dsb
3. Fungsi sosial dari sistem ekonomi maritim, khususnya sektor perikanan laut
dan pelayaran :
Menumbuhkembangkan kolektivitas kelompok usaha tingkat desa hingga
korporasi tingkat nasional dan internasional
Memantapkan hubungan dan solidaritas sosial (mekanik tradisional, organik
modern) dalam kelompok/organisasi sosial
Mengembangkan jaringan sosial, pergaulan, dan kemitraan usaha
antarindividu, komunitas, etnis berbeda dalam konteks regional, nasional,
dan internasional lewat transaksis jual-beli
3. Sistem Pengetahuan
8
Pola interaksi yang terus menerus terjadi antara manusia dengan lingkungan hidup dan sumber
daya alam yang ada disekitarnya menimbulkan berbagai wawasan yang menjadi bagian penilaian
masyarakat terhadap lingkungan hidup. Kondisi lingkungan dan masyarakat yang berbeda-beda
memunculkan pengetahuan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi yang disebut dengan
pengetahuan lokal. Secara umum, pengetahuan ilmiah modern berorientasi pada perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang tidak serta merta tersedia, sedangkan pengetahuan lokal lebih
berfokus pada pemenuhan kebutuhan hidup secara lokal dengan cepat menjadi solusi permasalahan
4.Kesenian
Kehidupan seni adalah sebuah wacana tentang segala sesuatu yang dapat menunjukkan
bahwa apa yang disebut seni dapat dan berkembang jika di dalamnya terdapat seniman/
pelaku seni, karya seni dan masyarakat seni, sehingga seni merupakan produk sosial. Pelaku
seni merupakan subjek utama yang menentukan hidup dan berkembangnya sebuah kesenian,
yang kedua yaitu masyarakat seni. Masyarakat seni seperti halnya masyarakat pendukung
kesenian itu sendiri diluar pelaku seni, baik itu masyarakat pemilik, penikmat, pengamat,
peneliti maupun praktisi seni atau partisipan yang mampu memberi daya kehidupan dan
berkembangnya kesenian.
Sistem pengetahuan adalah bagian dari tujuh elemen budaya yang melekat pada
kelompok sosial mana pun. Kumpulan pengetahuan dapat juga dijadikan bahan evaluasi pada
saat melakukan kegiatan. Unsur-unsur budaya tersebut tidak hanya dilihat sebagai perilaku
konkrit saja seperti alat transportasi, bentuk rumah, bentuk hiasan dan pakaian, dan lain-lain.
Namun juga dapat dilihat dari aspek abstrak, misalnya sistem organisasi sosial. Lembaga,
gagasan, dan upacara keagamaan. Sebagian besar, masyarakat mengandalkan kehidupannya
pada perairan baik sungai, muara sungai, danau, tasik, maupun laut sebagai mata pencaharian
utama. Saat ini, kehidupan ekonomi masyarakat tidak lagi seutuhnya bergantung pada hasil
alam, Sebagian masyarakat diwilayah sudah mulai membuka ladang untuk menanam pangan
dan membuka usaha perkebunan dan atau buruh tani serta mengembangkan sektor pertanian.
Sistem pengetahuan adalah bagian dari tujuh elemen budaya yang melekat pada kelompok
sosial mana pun. Kumpulan pengetahuan dapat juga dijadikan bahan evaluasi pada saat
melakukan kegiatan. unsur-unsur budaya tersebut tidak hanya dilihat sebagai perilaku konkrit
saja seperti alat transportasi, bentuk rumah, bentuk hiasan dan pakaian, dan lain-lain. Namun
juga dapat dilihat dari aspek abstrak, misalnya sistem organisasi sosial. Lembaga, gagasan,
dan upacara keagamaan.
6. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Organisasi adalah Suatu sistem yang terdiri dari pola-pola kegiatan kerjasama yang
dilakukan secara berulang-ulang dan teratur oleh sekelompok orang untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 17 Tentang
Organisasi Kemasyarakatan Yang disebut organisasi kemasyarakatan adalah organisasi yang
didirikan dan dibentuk oleh masyarakat secara keseluruhan, yang bersifat partisipasi sukarela
berdasarkan aspirasi, cita-cita, kebutuhan, kepentingan, kegiatan, dan tujuan bersama.
9
Berkembang untuk mencapai tujuan Negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila. Organisasi masyarakat di Indonesia diharapkan mampu menampung serta
mewujudkan kepentingan bersama yang berazaskan pancasila, sehingga semua masyarakat
mendapatkan manfaat yang rill dari keberadaan ormas. Dalam sejarahnya, tidak dapat di
pungkiri bahwasanya, ormas memang memiliki konstribusi besar dalam penyelenggaraan
negara, namun di lain sisi keberadaannya juga menimbulkan banyak kekhawatiran sehingga
muncul berbagai macam pro dan kontra.
DAFTAR PUSTAKA
Siswanto, H. W. 2018. Pendidikan Budaya Bahari Memperkuat Jati Diri Bangsa. Jurnal
Pendidikan Ilmu Sosial 27(2): 2540-7694.
10
Marwenny, E., Fauzi E., Cenery. J. P. 2018. Kedudukan Organisasi Kemasyarakatan Asing di
Indonesia Ditinjau dari Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2016. Jurnal Cendikia
Hukum 3(2): 2580-1678.
Sulistiyono, D., Suwarto., Rindarjono, M. G. 2015. Transformasi Mata Pencaharian dari
Petani ke Nelayan di Pantai Depok Desa Parangtritis Kabupaten Bantul. Jurnal
GeoEco 1(2): 234-249
Hasanuddin, Universitas. 2022. “Ringkasan Materi /Sub Materi (Content/Sub-Content)
Pembelajaran Mk Wsbm.” https://www.studocu.com/id/document/universitas-
hasanuddin/wawasan-sosial-budaya-maritim/masyarakat-maritim/57559152.
Yuliaty C., Kurniasari N., Nurlaili, Triyanti R., Deswati R. H., Soejarwo P. A., Muawanah
U., Komarini L. D., Suprakto B., Suharyanto, & Susena S. D. 2019. Sosial Budaya
Masyarakat Maritim, in S. Widjaja dan Kadarusman (eds), Seri Buku Besar Maritim
Indonesia. Amafrad Press.
Tahara, T., & Bahri, S. (2018). Nakodai Mara'dia Abanua Kaiyang Toilopi: Spirit Nilai Budaya
Maritim dan Identitas Orang Mandar. Walasuji, 9(2), 249-259.
Hidayat, H. A., Wimrayardi., Putra, A. G. 2019. Seni Tradisi dan Kreativitas dalam Kebudayaan
Minangkabau. Jurnal Pertunjukan dan Pendidikan Musik 1(2): 2657-0599
11