Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN STUDY LAPANGAN

MATA PELAJARAN SEJARAH

“SMANDU GOES TO CAMPUS UNIMA”

DISUSUN OLEH :

VARAH DWI PUTRI HUMU

XII MIA 3

SMA NEGERI 2 KOTAMOBAGU


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya pada kita semua sehingga kita bisa menyelesaikan laporan
study lapangan Sejarah ini dengan baik dan lancar, untuk melengkapi nilai sejarah
kelas XII MIA 3.

Kami ucapkan terima kasih kepada setiap pihak yang telah mendukung, serta
membantu penyusun selama proses penyelesaian laporan ini. Ucapan terima kasih
kami sampaikan kepada Ibu Dewi Sartika Tongkad S.Pd selaku guru mata
pelajaran sejarah yang telah memberikan tugas dalam bentuk laporan ini.

Kami menyadari dalam laporan study lapangan sejarah ini masih banyak
kekurangan, sehingga saran dan kritik yang membangun sangat kami butuhkan
dalam penyempurnaan laporan study lapangan ini. Atas saran, kritik maupun
bantuannya kami ucapkan banyak terima kasih.

Kotamobagu, 30 November 2022

Kelompok 1 (XII MIA 3)

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................1

DAFTAR ISI..................................................................................................2

BAB I..............................................................................................................3

PENDAHULUAN..........................................................................................3

1.1 LATAR BELAKANG..................................................................3


1.2 RUMUSAN MASALAH..............................................................4
1.3 TUJUAN STUDY LAPANGAN.................................................4
1.4 TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN.............................4
BAB II ............................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................5
BAB III...........................................................................................................14
PENUTUP......................................................................................................14
KESIMPULAN..............................................................................................14
DOKUMENTASI..........................................................................................15

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kata sejarah secara harafiah berasal dari kata Arab (‫شجرة‬, šajaratun)
yang artinya pohon. Dalam bahasa Arab sendiri, sejarah disebut tarikh (‫)تاريخ‬.
Adapun kata tarikh dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih
adalah waktu atau penanggalan. Kata sejarah lebih dekat pada bahasa Yunani
yaitu historia yang berarti ilmu atau orang pandai. Kemudian dalam bahasa
Inggris menjadi history, yang berarti masa lalu manusia. Kata lain yang
mendekati acuan tersebut adalah Geschichte yang berarti sudah terjadi.

Dalam Bahasa Indonesia, sejarah, babad, hikayat, Riwayat, Tarikh,


tawarik, tambo, atau histori dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa
yang benar-benar terjadi pada masa lampau atau asal usul (keturunan) silsilah,
terutama bagi raja-raja yang memerintah.

Pembelajaran sejarah merupakan interaksi yang ada dalam proses


pada saat siswa belajar tentang keadaan masa lalu, guna untuk kepentingan
yang akan datang. Pembelajaran sejarah merupakan mata pelajaran yang
menanamkan pengetahuan dan nilai-nilai mengenai proses perubahan dan
perkembangan masyarakat yang ada di Indonesia maupun dunia dari masa
lampau hingga sekarang. Pembelajaran merupakan kegiatan proses
pembelajaran tentang kehidupan yang ada di masa lalu.

Secara etimologis kata museum berasal dari Bahasa latin yaitu


“museum” (“museum”). Aslinya dari Bahasa Yunani “mouseion” yang
merupakan kuil yang dipersembahkan untuk Muses (9 dewi seni dalam
mitologi Yunani), dan merupakan bangunan tempat Pendidikan dan kesenian
khususnya institute untuk filosofi dan penelitian pada perpustakaan di
Alexandria yang didirikan oleh Ptolomy I Soter 280 SM.

3
Menurut Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2015 tentang Museum.
Museum adalah Lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan,
memanfaatkan koleksi dan mengomunikasikannya kepada masyarakat.
Definisi museum berdasarkan konferensi umum, ICOM (International
Council Of Museum) yang ke-22 di Wina, Austria, pada 24 Agustus 2007
menyebutkan bahwa museum adalah Lembaga yang bersifat tetap, tidak
mencari keuntungan, melayani masyarakat dan perkembangan terbuka untuk
umum, yang mengumpulkan, merawat, meneliti, mengomunasikan, dan
memamerkan warisan budaya dan lingkungannya yang bersifat kebendaan dan
takbenda untuk tujuan pengkajian, pendidikan, dan kesenangan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa saja yang terdapat di dalam museum?
2. Bagaimana sejarah dari benda-benda tersebut?

1.3 TUJUAN STUDY LAPANGAN


1. Siswa dapat mengamati apa saja yang terdapat di dalam museum.
2. Siswa mendapat pengalaman dan pengetahuan baru.
3. Siswa dapat mengamati secara langsung peninggalan-peninggalan dari
jaman dahulu.

1.4 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Kegiatan ini dilaksanakan pada:
1. Senin, 21 November 2022, bertempat di UNIMA dan Danau Linow.
2. Selasa, 22 November 2022, bertempat di Museum Daerah Provinsi
Sulawesi Utara.

4
BAB II
PEMBAHASAN

MUSEUM DAERAH PROVINSI SULAWESI UTARA

Museum Negeri Sulawesi Utara adalah yang terletak di sulawesi utara


tepatnya di kota manado. museum ini menyimpan berbagai warisan budaya leluhur
dan budaya kearifan lokal leluhur dari pra sejarah hingga zaman modern hingga
saat ini. Museum ini terletak di Jalan W.R. Supratman No. 72, Kota Manado.

Terletak di lokasi strategis dan mudah dijangkau dari manapun dengan


tempat parkir yang cukup luas. Menambah pengetahuan pengunjung tentang
budaya etnik-etnik yang tinggal di Sulawesi Utara berupa makanan, pakaian, alat-
alat dan uang yang dipakai sejak dahulu kala sampai saat ini.

Berikut adalah beberapa isi dari Museum Daerah Provinsi Sulawesi Utara:

1. REPLICATION OF COELACANTH

5
Coelacanth merupakan ikan purba yang hidup pada 360 juta tahun
yang lalu. semula ikan raja laut (coelacanth) ini telah dianggap punah pada 65
juta tahun silam.lebih dari 120 spesies ikan purba yang dikenali dari berbagai
fosil ikan yang di temukan.namun pada tahun 1938,seekor coelacanth hidup
tertangkap jaring hiu dichaunna,pulau comoro Afrika selatan.demikian juga
pada tahun 1998 seekor ikan sejenis yang di sebut oleh nelayan setempat
sebagai ikan raja laut, ditemukan diperairan Manado tua diteluk Manado
Sulawesi Utara,dan di kenali pakar sebagai ikan coelacanth.ikan raja laut yang
dikenal sebagai coelacanth tersebut kini hanya tersisa dua spesies yang masih
tersisa hidup dilaut,yaitu latimeria chalumnae(comoro coelacanth)dan
latimeria manadonesis(Indonesia coelacanth).sedangkan berbagai jenis
lainnya, sekitar 120 spesies dinyatakan telah punah dan hanya ditemukan
fosilnya saja.

KlasifikasI : Coelacanth
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Sarcopterygii
Subkelas : Actinistia
Ordo : Coelacanthiformes
Famili : Latimeriidae
Genus : Latimeria
Spesies : L. menadoensis

2. SERO GANTUNG

6
Bahan : Bambu dan rumbia

Ukuran : Panjang 136 cm, lebar 70 cm, tinggi 81 cm

Asal : Kabupaten Minahasa

Fungsi : Alat penangkap ikan

3. PERALATAN TRADISIONAL PANDAI BESI

Benda-benda tersebut merupakan alat-alat tradisional yang biasa


digunakan oleh pandai besi di Sulawesi Utara.

4. PAKAIAN ADAT PERKAWINAN BOLAANG MONGONDOW

7
Pakaian ini merupakan adat yang digunakan pada saat pernikahan oleh
suku Bolaang Mongondow. Berasal dari Bolaang Mongondow.

5. BATU MENHIR

Nama : Watu Tumotowa

Asal : Kab. Minahasa

Fungsi : Tanda/batas desa (kampung)

Watu Tumotowa adalah merupakan salah satu peninggalan budaya


megalitik di Sulawesi Utara, benda ini biasanya berfungsi sebagai penanda
atau pembatas dari suatu daerah/desa/kampung.

6. WARUGA/PETI KUBUR

8
Waruga merupakan peti kubur batu yang digunakan untuk meletakkan
mayat atau orang yang telah meninggal pada masa megalitik di Minahasa,
Sulawesi Utara. Waruga merupakan sarana penguburan yang dianggap
penting pada saat itu dan merupakan manifestasi dari penghormatan
masyarakat terhadap leluhur atau nenek moyangnya.

7. HOMO ERECTUS

Homo erectus adalah jenis manusia yang telah punah dari genus
Homo. Pakar anatomi asal Belanda, Eugene Dubois, pada tahun 1890-an
menggambarkannya sebagai Pithecanthropus erectus atau "Manusia Jawa"
berdasarkan fosil tempurung kepala dan tulang paha yang ditemukan timnya
di Trinil, Ngawi, Jawa Timur.

9
8. ROMPI BOLMONG

Ukuran : P 40cm, L 40cm

Asal : KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

Fungsi : Rompi Pelindung

Rompi ini digunakan sebagai pelindung dalam peperangan melawan


belanda.

9. BALE (SANGIHE) DAN BALOI (BOLMONG)

Keduanya merupakan rumah adat orang sulut yang terbuat dari kayu
dan atap rumbia.

10
10. TOLU (TOPI)

11. PENINGGALAN PAHLAWAN NASIONAL KYAI MOJO

Benda-benda peninggalan Pahlawan Nasional Kyai Mojo berupan


Sorban, keris, tasbih, dan pelindung dada di Museum Daerah Provinsi
Sulawesi Utara. Ia adalah pengikut setia Pangeran Diponegoro yang
diasingkan Belanda ke Tondano Bersama pengikut lainnya pada awal
abad ke-19. Makam Kyai Mojo ada di sebuah perbukitan di Tondano.

11
12. ALAT MUSIK KOLINTANG

13. PAJEKO

14. KAIN TENUN LOKAL

12
15. IGI

IGI merupakan alat penangkap ikan tradisional yang dilakukan


di sungai atau di danau.

13
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Setelah menjalani kegiatan study lapangan ini, siswa jadi


mengetahui sejarah-sejarah/peninggalan-peninggalan yang ada di
Sulawesi Utara. Siswa jadi mendapatkan ilmu pengetahuan baru dan
pengalaman baru khususnya dalam bidang sejarah. Semoga apa yang
kami dapatkan melalui kegiatan study lapangan ini dapat bermanfaat dan
berguna bagi kami semua.

14
DOKUMENTASI

15

Anda mungkin juga menyukai