Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTENATAL

Disusun Oleh
HENDRIK ROGERS MORIOLKOSU
SN 16 20 70

Mengetahui
PEMBIMBING KLINIK/CI

( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2016/2017
A. Definisi Antenatal
Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama di
tujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Sedangkan
pengawasan sebelum persalinan terutama di tujukan pada ibunya disebut
antenatal care.
Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk
memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya
koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan (Depkes RI 2010).

1
Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu
manajemen kehamilan di mana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik
(Wiknjosastro 20009).
B. Tanda dan Gejala Antenatal
Asrinah 2010, menjelaskan tanda da gejala dari kehamilan antara lain :
1. Tanda Presumtif
a. Supresi menstruasi
b. Nausea, vomiting, morning sickness.
c. Sering miksi
d. Mammae bengkak terasa penuh
e. Quickening (gerakan pertama kali yang dirasakan oleh ibu)
f. Chadwicks ( + )
g. Pigmen pada kulit
2. Tanda Mungkin
a. Pembesaran abdomen
b. Tanda hegar
c. Ballotemen ( + )
d. Perubahan pada serviks
e. Braxton Hicks
f. Tes kehamilan
3. Tanda Pasti
a. Bunyi DJJ, Nadi 120 – 180
b. Pergerakan fetal
c. USG – hasil
d. Ro – ada skeletal

C. Perubahan dan Adaptasi Fisiologi pada Masa Kehamilan


Mitayani 2009, menjelaskan perubahan dan adaptasi fisiologi yang terjadi
pada masa kehamilan sebagai berikut :
1. Trimester I (0-12 mg)
Seseorang yang mengalami kehamilan akan menunjukkkan gejala-
gejala yang berasal dari buah kehamilan yaitu dari janin dan plasenta.
Gejala tersebut antara lain :
a. Adanya human chorionic gonadotropic ( HCG) dalam air
kemih.
b. Masalah gastrointestinal
1) Mual dan muntah(4-6 minggu)
2) Morning sickness
3) Anoreksia
4) Saliva berlebihan
5) Tak tahan terhadap bau–bau tertentu
c. Pengaruh hormon estrogen
Tonus otot menurun, mengakibatkan mual dan kontipasi.
d. Perubahan janin
1) Pada kahamilan 7 minggu rahim kurang lebih sebesar telur itik
2) pada kehamilan 10 minggu rahim kurang lebih sebesar jeruk
keprok

2
3) Pada kehamilan 12 minggu rahim kurang lebih sebesar kepalan
tangan
e. Tanda-tanda piscaseck
Pembesaran dan perlunakan pada tempat implantasi
f. Tanda-tanda hebat
Pada pemeriksaan dalam secara bimanual didapatkan seolah-olah jari-
jari yang diluar bertemu dengan jari-jari yang ada didalam, hal ini
sebabkan oleh bertambahnya jumlah pembuluh darah pada rahim.
g. Traktus urinarius
Kehamnilan mengakibatkan uterus membesar dan menekan kandung
kemih sehingga didapatkan ibu sering kencing
h. Kardiovaskuler
1) Diafragma terdorong kearah atas oleh karena pembesaran
uterus posisi jantung pada bagian kiri atas
2) Kardiak output
a) Denyut jantung meningkat
b) Nadi meningkat ± 10-15 x /menit
c) Filtrasi ginjal meningkat
d) transportasi oksigen meningkat
i. Uterus
1) Pada saat tidak hamil beratnya 35-50 gram, volumenya 10 cc
2) Pada hamil aterm 1000-1100 gram, volume 5-10 liter
3) Ismus hipertropi, panjang, lunak
j. Payudara
Membesar, tegang dan sedikit nyeri disebabkan pengaruh estrogen dan
progesteron yang merangsang duktus alveoli payudara
k. Vagina
1) Peningkatan vaskularisasi
2) Peningkatan sekresi, berwarna putih dan asam
l. Respirasi
1) Estrogen meningkat menyebabkan peningkatan jaringan ikat
2) Progesteron meningkat menyebabkan penurunan resistensi
dengan relaksasi, penurunan otot polos yang memudahkan
mengalirnya carbon dioksida dari janin ke ibu
3) Diafragma tertekan sehingga kurang leluasa bergerak
m. Muskuluskeletal
1) Relaksasi persendian
2) Uterus memanjang mengakibatkan nyeri pada ligamen
rotundum
3) Perubahan postural
a) Saat pinggang untuk mengibangi lordosis dan tarikan
tulang belakang
b) Sakit anggota bagian atas oleh karena bahu dan dada
terdsorong kedepan
n. Kulit
Oleh karena pengaruh estrogen, kulit mengalami hiperpigmentasi,
kloasma, linianigra dan strie gravidalum

3
2. Trimester II (12-28 minggu)
a. Perubahan fisiologis
1) Uterus
a) uterus membesar, hipertropi sel-sel otot
b) dinding uterus tipis dan lunak
c) fetus dapat di palpasi pada abdomen
d) uterus jadi bentuk ovale
e) Adanya kontraksi” braxson his”
2) Servik
a) terus memanjang
b) Adanya mucous plag
c) Sel otot hipertropi
d) Kelenjar serviks aktif
3) Vagina
a) Sel otot hipertropi
b) Mukosa tebal
c) Adanya lorchea
d) PH asam : 3,5-6,0
4) Payudara
a) Duktus dan alveoli hipertropi
b) areola dan putting membesar
c) Mulai ada sekresi kolostrum
5) Sistem kardiovaskuler
a) volume darah meluas
b) Hb menurun akibat eskpirasi plasma lebih besar dari
pada sel darah merah
c) Output meningkat 30-50 %
d) stroke volume meningkat
e) tekanan darah sama dan cenderung sedikit menurun
f) Terjadi hipertropi, supine khusus pada trimerter kedua
akhir
6) Sistem respiratory
a) Oksigen dalam darah meningkat
b) Pernafasan lebih dalam
c) volume darah stabil
d) Kebutuhan oksigen meningkat
e) Uterus membesar dan menekan diagfragma
menyebabkan sulit/sesak nafas
7) Sistem Urinary
a) Perubahan ukuran pada kandung kemih meningkat
b) udema fisiologis pada kandung kemih
c) frekuensi berkemih menurun
d) Dilatasi ginjal dan ureter
e) Ibu rentan terhadap infeksi traktus urinarius
f) Filtrasi glomerolus meningkat 50 %
g) Aliran plasma renal meningkat

4
h) Ekskresi glokosa, polipeptida, elektrolit dan vitamin
yang larut dalam air meningkat
8) Sistem muskuluskeletal
a) Pusat graviti berubah sebagai akibat membesarnya
uterus, lordosis fisiologis
b) Kram pada kaki
9) Sistem integumen
a) Hiperpigmentasi terutama pada putting dan perinium
b) adanya linianigra
c) vaskuler adanya palmar eritema,rambut menjadi lebih
halus
d) Kuku lebih lunak dan tingkat pertumbuhan meningkat
10) Sisten gastrointestinal
a) Mulut dan gigi : sensitif terhadap zat iritan
b) Esofagus dan gaster : Kapasitas lambung menurun,
sekresi asam hidroverolik dan pepsin dalam lambung
menurun
c) Liver : Meningkatnya serum phospotase, menurunnya
albumin dan globulin
d) Pankreas : Hipertropi, hiperplasia dan hiperaktif yang
sering terjadi pada sel-sel beta, kebutuhan fisiologis
kehamilan, pencetus diabetus gestasional
e) Intestinal : Pengosongan lambung meningkat, Absorbsi
nutrien dan air meningkat
11)Sistem endokrin
a) Pituitary : Sekresi hormon luteinising dan folikel
stimulating hormon dan prolaktin meningkat
b) Tiroid : Vaskularisasi meningkat, meningkatnya T3 dan
T4, BMR meningkat, paratiroid, hiperplasia, sekresi hormon
meningkat
c) Adrenal : Sekresi adenocorticotropik hormon (ACTH)
meningkat, level kortisol meningkat, level aldesteron
meningkat
d) Plasenta : Fungsi utuh dan komplek
3. Trimester III (28 minggu – kehamilan berakhir 38-42 minggu)
a. Sistem reproduksi
1) Uterus : Ukuran bertambah membesar, distensi miometrium,
dinding menipis, kontraksi “Braxton hicks” semakin jelas.
2) Serviks : Effacement, pengeluaran mukosa.
3) Vagina : Hiperemia, pertumbuhan lactobacil, leukhoren.
4) Payudara : Membesar, tegang, kolostrum keluar.
b. Sistem kardiovaskuler
1) COP meningkat 40 %
2) Volume darah ibu meningkat 30-50 %

5
3) HR meningkat 15 X/menit
4) Stroke volume meningkat
5) Kerja kardiovaskuler meningkat sangat beresiko pada ibu
dengan masalah jantung.
c. Sistem pernafasan
1) Diafragma tertekan pembesaran uterus ke atas
2) Iga-iga expansi
3) Konsumsi oksigen meningkat
d. Sistem perkemihan
1) Dilatasi koliks renal, filterasi glomerulus meningkat
2) Frekuensi miksi meningkat
3) Konsentrasi albumin plasma menurun
e. Sistem muskuloskeletal : Lordosis, sulit berjalan, rebas-rebas
ekstremitas
f. Sistem integumen
1) Strie semakin terlihat, pigmentasi meningkat
2) Rambut tipis dan rontok
3) Kuku cepat tumbuh dan mudah patah
g. Sistem gastrointestinal
1) Mulut dan gusi hiperemia, gusi sangat sensitif
2) Gastrik refluks, kapasitas gaster menurun
3) Mobilitas intestinal menurun, predisposisi konstipasi
h. Sistem endokrin
1) Pituitary : Prolaktin meningkat, oksitosin meningkat
2) Tiroid : BMR meningkat
3) Plasenta : Fungsi maksimal
D. Patofisiologi (proses kehamilan) dan Pathway
1. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung
telur (ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk
ke dalam sel telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam
vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga
rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma
biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba falofi.
Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan
ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada
tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan
kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan
(konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak
(oleh rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi

6
(implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari.
Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan janin,
dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap
kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani),
pembuahan (konsepsi (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta.
1. Sel telur (ovum)
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi
di geneta-bridge.
2. Sel mani (spermatozoa)
Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk
lonjong agak gepeng berisi inti (nucleus), leher yang
menghubungkan kepala dengan bagian tengah, dan ekor yang dapat
bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
3. Pembuahan (konsepsi = fertilitas)
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani dengan
sel telur di tuba pallofi.
4. Nidasi (implantasi )
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.

2. Pathway

7
Sel telur (ovum) sel sperma (spermatozoa)

Fertilisasi

Perkembangan blasofit

Sitotrofoblas

Menghasilkan hormon HCG (Human Chorionic Gonadotropin)

Korpus luteum

Estrogen dan progesteron

Pertahanan integritas desidula oleh progesteron

Penekanan proses menstruasi

Perkembangan trofoblas

Janin + Amnion + Tali pusat

Rahim mengembang

Perut membesar

Tekanan pembesaran Desakan pembesaran rahim Sistem gastrointestinal


uterus pada kandung
kemih Mendesak diafragma menuju atas
v Progesteron naik

Menstimulasi saraf
Perubahan bentuk dada Sekresi saliva meningkat
dan menjadi asam
Keinginan untuk berkemih Takipnea
Mual muntah berlebih
Sesak nafas
Inkontinensia urine
ti Hiperemesis gravidarum

Pola nafastidak efektif


Resiko tinggi perubahan
nutrisi kurang dari kebutuhan
Resiko kekurangan tubuh
volume cairan
(Myles, 2009)

8
E. Komplikasi Kehamilan
Komplikasi kehamilan adalah kegawat daruratan obstetrik yang dapat
menyebabkan kematian pada ibu dan bayi (Handerson 2010) :
1. Perdarahan
2. Pre Eklamsia
3. Infeksi
4. Hiperemisis gravidarum
5. Hipertensi dalam kehamilan
6. Perdarahan trimester I (abortus)
7. Perdarahan antepartum
8. Kehamilan ektopik
9. Kehamilan kembar
10. Molahydatidosa
11. Inkompatibilitas darah
12. Kelainan dalam lamanya kehamilan
13. Penyakit serta kelainan plasenta dan selaput janin.
F. Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan
Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan meliputi komponen-komponen
(Manuaba 2010) sebagai berikut:
1. Informasi yang dapat diberikan
a. Kegiatan fisik dapat dilakukan dalam batas normal.
b. Kebersihan pribadi khususnya daerah genitalia harus lebih
dijaga karena selama kehamilan terjadi peningkatan sekret vagina.
c. Pemilihan makanan sebaiknya yang bergizi dan tinggi serat.
d. Pemakian obat harus dikonsultasikan dahulu dengan dokter
atau tenaga medis lainnya.
e. Wanita perokok atau peminum alkohol harus menghentikan
kebiasaannya. Suami perlu diberi pengertian tentang keadaan istrinya
yang sedang hamil.
2. Anamnesis
a. Pada wanita dengan haid terlambat dan diduga hamil.
Ditanyakan hari pertama haid terakhir (HPHT). Taksiran partus dapat
ditentukan bila HPHT diketahui dan siklus haidnya teratur + 28 hari
dengan menggunakan rumus Naegele.
b. Bila ibu lupa HPHT, tanyakan tentang hal lain seperti gerakan
janin. Untuk primigravida gerakan janin terasa pada kehamilan 18
minggu, sedangkan multigravida 16 minggu. Nausea biasanya hilang
pada kehamilannya 12-14 mingggu.
c. Tanyakan riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas sebelumnya
serta berat bayi yang pernah dilahirkan. Demikian pula riwayat
penyakit yang pernah diderita seperti penyakit jantung, paru, ginjal,
diabetes melitus. Selain itu ditanyakan riwayat menstruasi, kesehatan,
keluarga, sosial, obstetri, kontrasepsi, dan faktor risiko yang mungkin
ada pada ibu.

9
3. Pemeriksaan umum
Pada ibu hamil yang datang pertama kali lakukan penilaian keadaan
umum, status gizi dan tanda vital. Pada mata dinilai ada tidaknya
konjungtiva pucat, sklera ikterik, edema kelopak mata, dan kloasma
gravidarum. Periksa gigi untuk melihat adanya infeksi lokal. Periksa pula
jantung, paru, mammae, abdomen, anggota gerak secara lengkap.
4. Pemeriksaan Obstetri
Terdiri dari pemeriksaan luar dan pemeriksaan dalam. Sebelum
pemeriksaan kosongkan kandung kemih. Kemudian ibu diminta berbaring
terlentang dan pemeriksaan dilakukan di sisi kanan ibu.
5. Pemeriksaan luar
a. Lihat apakah uterus berkontraksi atau tidak. Bila berkontraksi,
harus ditunggu sampai dinding perut lemas agar dapat diperiksa
dengan teliti. Agar tidak terjadi kontraksi dinding perut akibat
perbedaan suhu dengan tangan pemeriksa, sebelum palpasi kedua
tangan pemeriksa digosokkan dahulu.
b. Cara pemeriksaan yang umum digunakan cara Leopold yang
dibagi dalam 4 tahap. Pada pemeriksaan Leopold I, II, dan III
pemeriksa menghadap ke arah muka ibu, sedangkan pada Leopold IV
ke arah kaki. Pemeriksaan Leopold I untuk menentukan tinggi fundus
uteri, sehingga usia kehamilan dapat diketahui. Selain secara
anatomi, tinggi fundus uteri dapat ditentukan dengan pita pengukur.
Bandingkan usia kehamilan yang didapat dengan hari pertama haid
terakhir. Selain itu, tentukan pula bagian janin pada fundus uteri:
Kepala teraba sebagai benda keras dan bulat, sedangkan bokong
lunak dan tidak bulat.
c. Dengan pemeriksaan Leopold II ditentukan batas samping
uterus dan posisi punggung pada bayi letak memanjang. Pada letak
lintang ditentukan kepala. Pemeriksaan Leopold III menentukan
bagian janin yang berada di bawah.
d. Leopold IV selain menentukan bagian janin yang berada di
bawah, juga bagian kepala yang telah masuk pintu atas panggul
(PAP). Bila kepala belum masuk PAP teraba balotemen kepala.
e. Dengarkan DJJ pada daerah punggung janin dengan stetoskop
monoaural atau doppler. Dengan stetoskop monoaural BJJ terdengar
pada kehamilan 18-20 minggu, sedangkan dengan Doppler terdengar
pada kehamilan 12 minggu.
f. Dari pemeriksaan luar diperoleh data berupa usia kehamilan,
letak janin, persentase janin, kondisi janin, serta taksiran berat janin.

10
g. Taksiran berat janin ditentukan berdasarkan rumus Johnson
Toshack. Perhitungan penting sebagai pertimbangan memutuskan
rencana persalinan pervaginam secara spontan. Rumus tersebut:
Taksiran Berat Janin (TBJ) = (Tinggi fundus uteri (dalam cm) – N) X
155.
N = 13 bila kepala belum melewati PAP
N = 12 bila kepala masih berada di atas spina iskiadika
N = 11 bila kepala masih berada di bawah spina iskiadika.
6. Pemeriksaan dalam
a. Siapkan ibu dalam posisi-litotomi lalu bersihkan daerah vulva
dan perineum dengan larutan antiseptik. Inspeksi vulva dan vagina
apakah terdapat luka, varises, radang, atau tumor. Selanjutnya
lakukan pemeriksaan inspekulo. Lihat ukuran dan warna porsio,
dinding, dan sekret vagina. Lakukan pemeriksaan colok vagina
dengan memasukan telunjuk dan jari tengah. Raba adanya tumor atau
pembesaran kelenjar di liang vagina. Periksa adanya massa di
adneksa dan parametrium. Perhatikan letak, bentuk, dan ukuran
uterus serta periksa konsistensi, arah, panjang, porsio, dan
pembukaan servik. Pemeriksaan dalam ini harus dilakukan dengan
cara palpasi bimanual.
b. Ukuran uterus wanita yang tidak hamil kira-kira sebesar telur
ayam. Pada kehamilan 8 minggu sebesar telur bebek, 12 minggu
sebesar telur angsa, dan 16 minggu sebesar kepala bayi atau tinju
orang dewasa.
7. Pemeriksaan panggul
Lakukan penilaian akomodasi panggul bila usia kehamilan 36
minggu karena jaringan dalam rongga panggul lebih lunak, sehingga tidak
menimbulkan rasa sakit. Masukkan telunjuk dan jari tengah ke dalam
liang vagina. Arahkan ujung kedua jari ke promontorium, coba untuk
merabanya. Bila teraba, tentukan panjang konjugata diagonalis. Dengan
ujung jari menelusuri linea inominata kiri dan kanan sejauh mungkin,
tentukan bagian yang teraba. Raba lengkung sakrum dan tentukan apakah
spina iskiadika kiri dan kanan menonjol ke dalam. Raba dinding pelvik,
apakah luruh atau konvergen ke bawah dan tentukan panjang distansia
interspinarum. Arahkan bagian palmar jari-jari tangan ke dalam simfisis
dan tentukan besar sudut yang dibentuk antara os pubis kiri dan kanan.
8. Pemeriksaan laboratorium

11
Pada kunjungan pertama diperiksa kadar hemoglobin darah,
hematokrit, dan hitung leukosit. Dari urin diperiksa beta-hCG, protein,
dan glukosa.
G. Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil
Wiknjosastro 2005, menerangkan bahwa asuhan keperawatan pada ibu hamil
sebagai berikut :
1. Pengkajian Ibu Hamil
Riwayat Keperawatan
1) Aktivitas atau istirahat
Tekanan darah agak lebih rendah dari pada normal ( 8 – 12
minggu), kembali pada tingkat pra kehamilan selama setengah
kehamilan teakhir. Denyut nadi dmeningkat 10 – 15 cm. murmur
sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan peningkatan
volume, varises, sedikit edema ekstremitas bawah/tangan mungkin
ada (terutama pada trimester terakhir).
2) Integritas ego
Menunjukkan perubahan persepsi diri
3) Eliminasi
Perubahan pada konsistensi/frekuensi defekasi, peningkatan
frekuensi perkemihan, urinalisis, peningkatan berat jenis,
hemoroid.
4) Makanan/cairan
Mual dan muntah terutam apada trimester pertama : nyeri ulu hati
umum terjadi, penambahan BB 2 - 4 kg trimester pertama.
5) Nyeri/ketidaknyamanan
Kram kaki, nyeri tekan dan bengkak pada payudara, kontraksi
Braxton hicks terlihat setelah 28 minggu, nyeri punggung.
6) Pernapasan
7) Hidung tersumbat, mukosa lebih kental daripada normal,
frekuensi pernapasan dapat meningkat relative terhadap
ukuran/tinggi uterus, pernapasan torakal
8) Keamanan
Suhu 98 – 99,6 F (36,1 – 37,6 C), irama jantung janin terdengar
dengan daptone (mulai 10 – 12 minggu) atau fetoskop ( 17 – 20
minggu), gerakan janin terasa pada pemeriksaan setelah 20
minggu, sensasi gerakan janin pada abdomen diantara 16 – 20
minggu, ballottement ada pada bukan keempat dan kelima.
9) Seksualitas
Penghentian menstruasi, perubahan respon/aktivitas seksual,
leukarea mungkin ada, peningkatan progresif pada ukuran uterus,
perubahan payudara : pembesaran jaringan adipose, peningkatan

12
vaskularitas, lunak bila di palpasi, kolostrum dapat setelah 12
minggu, perubahan pigmentasi : kloasma, linea nigra, striae
gravidarum, tanda-tanda goodell, hegar, Chadwick positif.
10) Interaksi Sosial
Bingung/meragukan perubahan yang ada di antisipasi, tahap
maturasi/perkembangan bervariasi tapi dapat mundur dengan
stressor kehamilan. Respons anggota keluarga lain dapat
bervariasi dari positif dan mendukung sampai disfungsional.
11)Penyuluhan/pembelajaran
Harapan individu terhadap kehamilan, persalinan/melahirkan
tergantung pada usia, tingkat pengetahuan, pengalaman, keinginan
terhadap anak, stabilitas ekonomik.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b/d perubahan nafsu makan, mual dan muntah.
b. Resiko tinggi defisit volume cairan b/d perubahan napsu
makan, mual dan muntah.
c. Perubahan eliminasi urine b/d pembesaran
uterus, ↑ GFR, ↑ sensitifitas VU.
d. Pola nafas tidak efektif b/d pergeseran diagfragma sekunder
kehamilan.
e. Ketidaknyamanan b/d perubahan fisik dan pengaruh hormonal.
f. Perubahan pola seksualitas b/d perubahan struktur tubuh &
ketidaknyaman.
g. Resiko tinggi konstipasi b/d penurunan peristaltik, penekanan
uterus.
3. Intervensi Keperawatan
a. Resiko tinggi ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b/d perubahan napsu makan, mual dan muntah.
NOC: Nutritional Status : nutrient intake
Nutritional status : food and fluid intake
Kriteria Hasil :
1) Menjelaskan komponen diet seimbang prenatal.
2) Mengikuti diet yang dianjurkan.
3) Mengkonsumsi Zat besi/ vitamin.
4) Menunjukkan ↑ BB ( min 1,5 kg pd TM I).

NIC : Nutrition management

1) Tentukan asupan nutrisi /24 jam.


2) Kaji tentang pengetahuan kebutuhan diet.
3) Berikan nformasi tertulis diet prenatal & suplemen.
4) Tanyakan keyakinan diet sesuai budaya.
5) Timbang BB & kaji BB pregravid.
6) Berikan ↑ BB selama TM I yang optimal.

13
7) Tinjau tentang mual & muntah.
8) Pantau kadar Hb, test urine (aseton, albumin &
glukosa).
9) Ukur pembesaran uterus.
10) Kolaborasi : program diet ibu hamil.
b. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d
kehilangan cairan yang berlebihan.
NOC: Fluid Balance
Nutritional status: food and fluid intake
Kriteri Hasil :
1) Mengidentifikasi & melakukan kegiatan untuk
menurunkan frekwensi & keparahan mual/muntah.
2) Mengkonsumsi cairan sesuai kebutuhan.
3) Mengidentifikasi tanda & gejala dehidrasi.
NIC: Fluid management
1) Auskultasi DJJ.
2) Tentukan beratnya mual/muntah.
3) Tinjau riwayat (gastritis, kolesistiasis).
4) Anjurkan mempertahankan asupan cairan.
5) Kaji suhu, turgor kulit, membran mukosa, TD, intake &
output, Timbang BB.
6) Anjurkan asupan minum manis, makan sedikit tapi
sering, makan roti kering sebelum bangun tidur.
c.Gangguan eliminasi urine b/d pembesaran
uterus, ↑ GFR, ↑ sensitifitas VU.
NOC: Urinary elimination
Kriteria Hasil :
1) Mengungkapkan penyebab sering kencing.
2) Mengidentifikasi cara mencegah stasis urinarius.
NIC: Urinary retention care
1) Berikan informasi perubahan berkemih.
2) Anjurkan menghindari posisi tegak & supine dl waktu
lama.
3) Berikan informasi intake cairan 6-8 gls/hr, penurunan
intake 2-3 jam pra rest.
4) Kaji nokturia, anjurkan keagel exercise/
5) Tekankan higiene toileting, memakai celana dr katun &
menjaga vulva tetap kering.
6) Kolaborasi : Kaji riwayat medis (hipertensi, peny. ginjal
& jantung)
d. Pola nafas tidak efektif b/d pergeseran diagfragma
sekunder kehamilan.
NOC: Respiratory status : ventilation
Vital sign status
Kriteria Hasil :
1) Melaporkan tidak ada keluhan sesak napas
2) Mendemonstrasikan fungsi pernapasan.

14
3) Tanda vital dalam batas normal.
NIC: Airway management
1) Kaji status pernapasan.
2) Pantau riwayat medis (alergi, rinitis, asma, TBC).
3) Kaji kadar HB à tekankan pentingnya vit.
4) Informasikan hubungan program latihan & kesullitan
pernafasan.
5) Anjurkan istirahat & latihan berimbang.
6) Tinjau tindakan pasien untuk mengurangi keluhan.
e.Gangguan rasa nyaman b/d perubahan fisik dan pengaruh
hormonal.
NOC: Comfort, readines for enchanced
Kriteria Hasil :
1) Mengidentifikasi tindakan yang melegakan &
menghilangkan Ketidak nyamanan.
2) Status lingkungan yang nyaman
3) Melaporkan penatalaksanaan ketidak nyamanan.
NIC: Environment management comfort
1) Catat derajat rasa tidak nyaman minor.
2) Evaluasi derajat rasa tidak nyaman selama pemeriksaan
lanjutan.
3) Anjurkan pemakaian korset uterus.
4) Tekankan menghindari stimulasi puting.
5) Instruksikan perawatan puting mendatar.
6) Kaji adanya haemoroid.
7) Instruksikan penggunaan kompres dingin & intake
tinggi serat pada haemoroid.
8) Instruksikan posisi dorsofleksi pd kaki & mengurangi
keju/susu.
9) Kaji tingkat kelelahan dengan aktifitas dl keluarga.
10) Kolaborasi : suplemen kalsium.
f. Perubahan pola seksualitas b/d perubahan struktur tubuh &
ketidaknyaman.
NOC: Sexuality patern, inefective
Knowledge : sexual functional
Kriteria Hasil :
1) Mendiskusikan perubahan dl hasrat seksual.
2) Identifikasi langkah mengatasi situasi.
3) Melaporkan adaptasi perubahan & modifikasi situasi
selama kehamilan.
NIC: Sexual Counseling
1) Tentukan pola aktivitas seksual pasangan.
2) Kaji dampak kehamilan terhadap kehamilan.
3) Diskusikan miskonsepsi seksualitas kehamilan.
4) Anjurkan pilihan posisi koitus selama kehamilan.
5) Informasikan tindakan yang dpt ↑ kontraksi (stimulasi
puting susu, orgasme pada wanita, sperma).
6) Kolaborasi : konseling bila masalah tidak teratasi.

15
g. Resiko tinggi konstipasi b/d penurunan peristaltik,
penekanan uterus.
NOC: Bowel elimination
Hydration
Kriteria Hasil :
1) Mempertahankan pola fungsi usus normal.
2) Mengidentifikasi perilaku beresiko.
3) Melaporkan tindakan untuk meningkatkan eliminasi.
NIC : Constipation / Impaction management
1) Tentukan kebiasaan eliminasi sebelum hamil &
perhatikan perubahan selama hamil.
2) Kaji adanya haemoroid.
3) Informasikan diet : buah, sayur, serat & intake cairan
adekuat.
4) Anjurkan latihan ringan.
5) Kolaborasi : berikan pelunak feces bila diet tak efektif.
4. Evaluasi
a. Nutrisi terpenuhi secara adekuat
b. Cairan terpenuhi secara adekuat
c. BAK lancar
d. Pola napas efektif
e. Rasa nyaman terpenuhi
f. Seksualitas terpenuhi tanpa mengganggu kehamilan
g. BAB lancar.

16
DAFTAR PUSTAKA

Asrinah, dkk 2010, Asuhan kebidanan : masa kehamilan, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Departemen Kesehatan RI 2010, “Indikator indonesia sehat 2010 dan pedoman


penetapan indikator provinsi sehat dan kabupaten/kota sehat, Depkes RI,
Jakarta.

Hadi, RA 2009, Kupas tuntas kehamilan dan melahirkan, Vivo Publisher, Ungaran.

Handerson, C 2009, Buku ajar konsep kebidanan, EGC, Jakarta.

Manuaba, IBG 2009, Buku ajar patologi obstetri untuk mahasiswa kebidanan, EGC,
Jakarta

Mitayani 2009, Asuhan keperawatan maternitas, Salemba Medika, Jakarta.

Wiknjosastro, H 2009, Ilmu kebidanan, Edisi Ketiga, Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawihardjo, Jakarta.

17

Anda mungkin juga menyukai