Minahasa berasal dari kata ESA yang berarti SATU. Minahasa berkembang dari
Malesung ,Maesaan,Minaesaan,Mahasa,Minahasa,yang pada intinya berarti “MENJADI SATU”.Istilah
ini dipakai oleh sub-etnis Minahasa yang notabene hidup di ujung utara pulau Sulawesi,untuk
pertama kali disebut “MINAHASA”(Minahasa) pada abad XVII.
- Tountemboan
- Tombulu Tonsea
- Toulour (Tondano)
- Tonsawang
- Ratahan
- Pasan
- Ponosakan
- Bantik
Alat Musik
- Kolintang
- Musik Bambu
Lagu Daerah
- O Ina Ni Keke
- Oh Minahasa
Ciri khas makanan tradisional :
- Bubur manado
- Ayam rica-rica
- Biakolobi
- Olahan sayur/daging ayam isi di bulu (bambu). Seperti : Sayur pangi isi di bulu, Sayur paku isi
di bulu, Saut isi di bulu, ayam kampung rica-rica isi di bulu.
Tari-Tarian
Rumah adat Minahasa merupakan rumah panggung yang terdiri dari dua tangga didepan rumah.
Menurut kepercayaan nenek moyang Minahasa peletakan tangga tersebut dimaksudkan apabila
ada roh jahat yang mencoba untuk naik dari salah satu tangga maka roh jahat tersebut akan
kembali turun di tangga yang sebelahnya.
PAKAIAN ADAT
Di masa lalu busana sehari-hari wanita Minahasa terdiri dari bajusejenis kebaya, disebut wuyang
(pakaian kulit kayu).
SENJATA TRADISIONAL
Keris
UPACARA ADAT
Watu Pinawetengan
Kalimat atau istilah Musyawarah untuk mencapai kata mufakat dan bersatu kita teguh bercerai
kita runtuh ternyata bukan hanya monopoli beberapa kaum saja, dan tentu saja itu bukanlah
isapan jempol yang tanpa makna. Suku minahasa pun memiliki satu upacara adat yang memang
dilaksanakan untuk meneguhkan persatuan dan kesatuan anatar penduduknya. Upacara adat itu
dalam suku Minahasa disebut dengan upacara Watu Pinawetengan.
Biasanya saat pengucapan atau ulang tahun desa/kelurahan ada tradisi dansa diiringi musik
bambu.
Panggilan :