Anda di halaman 1dari 24

Blog YEFDI MR

Rabu, 20 April 2016


MAKALAH SENI TRADISIONAL MINANGKABAU

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesenian anak ngari di minangkabau sangat beragam. Mulai dari alat musik tarian,
pakaian dan lain-lain. Oleh karena itu, banyak para pemuda saat ini yang tidak mengetahui
dengan jelas mana saja yang termasuk kesenian anak nagari. Karena pada ssat ini remaja lebih
menyukai alat musik modern dari pada tradisional yang dimiliki oleh masyarakat minang.
Untuk itu seharusnya bagi kita kaum remaja untuk mengetahui seni yang dimiliki oleh
masyarakat minang agar tetap terjaga dan dilestarikan sepanjang masa

B. Rumusan Masalah
 Jelaskan jenis alat musik yang ada di masyarakat minang !
 Tarian daerah yang ada di masyarakat minang
 Seni gabungan yang ada di masyarakat minang
 Nilai yang terkandung dalam seni anak nagari di minangkabau

C. Tujuan Penulisan
 Agar pembaca mengetahui dengan jelas berbagai alat musik yang dimiliki oleh anak nagari
masyarakat minang
 Agar pembaca mengetahui tarian daerah yang dimiliki oleh masyarakat minang
 Agar pembaca mengetahui seni gabungan yang ada di masyarakat minang
 Agar pembaca mengetahui nilai yang terkandung dalam seni anak nagari di minangkabau

BAB II
PEMBAHASAN

Seni tradisional Minangkabau


Sebuah provinsi yang terletak di pesisir barat pulau Sumatera, Indonesia, dan merupakan
provinsi terluas kesebelas di Indonesia. Sumatera Barat memiliki dataran rendah di pantai barat,
serta dataran tinggi vulkanik yang terbentuk bukit barisan dan membentang dari barat laut hingga
tenggara. Sepanjang 375 km garis pantai provinsi ini seluruhnya bersentuhan dengan Samudera
Hindia.

Kesenian Sumatera Barat

Masyarakat Minangkabau yang mayoritas menganut agama Islam, memposisikan dan


memiliki cara padang tersendiri terhadap kehidupan dan proses berkesenian yang berkembang
ditengah masyarakatnya. Kesenian diciptakan oleh manusia dalam rangka hubungan antara
sesama manusia, maupun antara manusia dengan alam. Sebagai salah satu bentuk ekspresi dari
rasa, cipta dan karsa umat manusia, sudah sejak lama menjadi bagian penting di tengah
kehidupan masyarakat, seni difungsikan untuk berbagai kepentingan baik pada hal-hal yang
bersifat ritual (keagamaaan), adat-istiadat, serta sosial kemasyarakatan. Untuk pertunjukan
kesenian tradisional di Minangkabau erat kaitannya dengan pelaksanaan upacara adat, seperti:
pengangkatan penghulu, alek marampulai (mantenan) dan bentuk-bentuk acara sosial
kemasyarakatan lainnya seperti: acara pengumpulan dana untuk pembangunan desa, sunatan,
alek nagari, dan lain sebagainya.

Pertunjukan kesenian tradisional dimata masyarakat Minangkabau disebut dengan


bagurau. Bagurau mencakup semua acara yang bersifat gembira ria, beramai-ramai dalam suatu
pertunjukan atau hiburan bersama dengan pertunjukan musik ataupun permainan, kadangkala
diramaikan dengan permainan lain seperti pertunjukan seni bela diri (pecak silat). Pada dasarnya
kesenian tradisional yang berkembang di Minangkabau mengandung unsur kesederhanaan,
seperti perangkat musik, tekhnik garap, jumlah pemain, serta tempat pertunjukan. Walaupun
tumbuh, berkembang dan disajikan dalam kesederhanaan, namun terdapat hal-hal yang menarik
dari pertunjukan kesenian tradisonal di Minangkabau, yaitu sifat komunikatifnya dengan
penonton. Penonton secara bersama-sama dan secara langsung ikut terlibat dalam suasana
pertunjukan. Saat pertunjukan berlangsung tidak terlihat jurang pemisah antara yang satu dengan
yang lain, semuanya membaur menjadi satu dalam kebersamaan. Para penonton akan
memberikan respon secara aktif (bersorak, bertepuk tangan, mengangguk-anggukan kepala, dan
sebagainya) apabila pertunjukan berlangsung dengan baik.

Secara geo-historis, kesenian tradisional yang berkembang di Minangkabau dapat


dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar, yaitu kesenian yang berkembang di daerah darek
(daratan) dan kesenian yang berkembang di daerah pasisia (pesisir). Kesenian tradisional yang
berkembang di daerah darek bentuk dan temanya lebih bersifat sederhana, seperti musik dan
nyanyian, tarian dan bela diri. Pelakunya kebanyakan laki-laki. Begitupula dengan tari-tariannya
lebih banyak mengangkat gerakan yang mengandung arti atau mengandung suatu kisah.
Kesenian yang berkembang di daerah pasisia lebih beragam. Hal ini disebabkan pengaruh
kebudayaan luar yang sangat kuat di wilayah tersebut. Selain yang bersifat sederhana, kesenian
yang berasal dari pengaruh Islam Syiah cukup dominan seperti: tabut, indang, debus, salawat
dulang dan lain sebagainya. Tari-tarian yang bekembang di daerah pesisir lebih bersifat tari
pergaulan yang gerakannya tidak mengandung arti. Beberapa bentuk permainan rakyat juga
diperankan oleh wanita.

Mengenal Seni Tradisional Minangkabau


1. Musik
Musik dikenal dengan kerawitan. Dalam kesenian Minangkabau, musik berperan sebagai
pengiring nyanyi-nyanyian sertatari-tarian.
a. Jenis alat musik pukul
Talempong
Talempong terbuat dari logam jenis kuningan. Bentuk talempong bulat seperti piring
telengkup. Sebelah bawahnya kosong dan sebelah atasnya ada benjolan. Pukulan biasanya jatuh
pada benjolan itu. Garis tengah talempong biasanya sekitar 15 sampai 17,5 cm. Talempong di
Minangkabau ada dua jenis, antara lain :
 Talempong model saron
Cara memainkan talempong saron dengan menjinjing dua tiga talempong pada satu
tangan. Dalam formasi lengkap biasanya talempong dimainkan oleh empat orang. satu orang
menjinjing tiga talempong dinamakan pambao maksudnya membawakan melodinya. Bunyi
yang keluar adalah bunyi melodi. Dua orang lainya membawa satu talempong, dinamakan
pengiring.
Cara memainkan talempong ada dua macam, yaitu :
o Ketika satu tangan memegang talempong maka tangan yang lain memukulnya.
o Dengan standar berisi lima talempong memukulnya adalah dengan pemukul pada kedua belah
tangan.
 Talempong model gambang
Ada dua jenis, yaitu :
o Talempot saut terbuat dari bambu
o Talempong yang terbuat dari logam.
Gandang
Gandang adalah alat musik yang berbentuk tabung. Tabung gendang terbuat dari kayu. Ada
juga yang terbuat dari kulit kayu. Mulutnya ditutup dengan kulit. Kulit menjadi dua buah sisi
datar di ujung tabung. Kulit dipasang tegang. Ketegangan kulit pada permukaan tabung sangat
menentukanbunyi yang dihasilkan. Kulit yang dipakai biasanya kulit kambing atau kulit sapi.
Jenis gandang juga sangat banyak. Ada yang gandang yang berisi sabalah, adapula
gendang yang yang berisi dikedua mulutnya, atau ujungnya. Gandang yang berisi satu disebut
indang. Indang biasanya mempunyai ukuran20 sampai 25 cm. Indang biasanya digunakan untuk
pengiring dikir serta permainan dabuih. Indang yang dua kali lebih besardisebut rebana. Rebana
umumnya digunakan untuk mengiringi nyanyian pada acara – acara keagamaan, seperti dalam
khatam Qur’an.
Jenis gandang yang lain adalah tansa. Tansa merupakan gandang yang bersisi di kedua
belah mulutnya. Tansa banyak digunakan di Pesisir serta di nagari sekitar Danau Maninjau.
Gandang tansa ukurannya besar. Cara memukulnya seperti memukul drumband. Bunyinya sangat
keras, sampai mengatasi bunyi sepuluh sampai dua belas buah bunyi gandang ( tambur ) pada
perarakan tabut.
Gandang yang mempunyai dua sisi lainnya adalah gandang kaling dan gandang tabut.
Gandang keling adalah gandang yang berbadan panjang. Kulit pada kedua mulutnya tidak sama
besar, sehingga bunyinya berbeda pula. Alat ini digunakan pada musik gamat.
Gandang tabut ukurannya juga besar. Diameternya sekitar 40 sampai 50cm. Cara
memainkan dengan menggantungkan pada tali yang dilingkarkan pada tengkuk pemain. Kedua
sisi gandang dipukul dengan tangan kiri dan kanan.
Di daerah Darek, juga ada sebuah gandng yang khas. Gandang ini berbentuk seperti
indang, tetapi ukurannya lebih besar, namun lebih kecil dri rebana. Inilah yang dinamakan adok.

b. Jenis alat musik tiup


Saluang
Saluang adalah alat musik yang terbuat dari bambu. Bambu yang digunakan biasanya jenis
talang. Talang adalah bambu beruas panjang dan dagingnya tipis, sehinnga ringan dan mudah
dibentuk. Diameter bambu yang digunakan biasanya 2,5 cm. Panjang saluang sekitar 30cm.
Kedua ujung bambu dibiarkansaja terbuka. Saluang memiliki tiga atau empat lubang nada.
Cara meniup saluang, dengan cara meniup salah satu bibir di ujuang saluang tersebut. Saluang
sangat khas. Meniupnya tidak boleh terputus – putus, karena itu pemain saluang harus punya
keahlian tersendiri dalam mengatur pernafasannya. Hal ini disebut “ manyalisiahan angok”
maksudnya adalah mengatur lalu lintas nafas dengan memanfaatkan hidung dan mulut.

Bansi
Bansi terbuat dari bambu yang lebih kecil dari saluang. Ukuran diameternya sekitar 1,5cm.
Panjangnya sekitar 20cm dengan buku bambu pada salah satu ujungnya. Ruas itu dilubangi
sebesar lubang nada yang dibuat pada bambu itu. Jumlah lubang nadanya ada lima buah.
Bansi biasanya digunakan untuk melodi. Ia dapat memainkan berbagai lagu pada berbagai
jenis nada. Ia dapat mengalunkan lagu – lagu yang lebih indah dibanding dengan alat musik
tradisional Minangkabau lainnya.

Pupuik
Pupuik biasanya dari batang padi. Ada juga yang membuat pupuik dari bambu kecil,
yang ukurannya hampir sama dengan batang padi. Panjang pupik berkisar antara 5 cm sampai 10
cm.
Batang padi dilubangi seperti bansi. Lubang adalah untuk menentukan nada. Sering juga
ditemui pupuik batang padi disambung dengan daun kelapa yang disusun melingkar menyerupai
tanduk. Dengan penyambungan ini, bunyi pupuik akan semakin keras. Pupuik ini disebur “
pupuik simpolong “. Pupuik ini tidak digunakan untuk mengiringi nyanyian, tetapi semata –
mata digunakan untuk mengiringi arak – arakan, karena bunyinya yang tinggi melengking.

c. Jenis Alat musik gesek


Alat musik gesek adalah rabab. Rabab lebih mirip dengan biola. Badan rabab terbuat dari
tempurung kelapa yang besar. Bagian permukaannya ditutupi dengan kulit kambing. Lehernya
terbuat dari seruas bambu. Tali rabab diregang langsung oleh pemain.
Nada diatur oleh keempat jari kiri pada leher rabab. Suara penyanyi ditentukan oleh nada
yang dilahirkan oleh rabab itu sendiri.
d. Jenis alat musik petik
Jenis alat musik petik adalah kecapi dan geng gong. Kecapi merupakan alat musik yang
terdiri dari senar – senar, masing – masingnya melantunkan bunyi yang berbeda. Alat musik ini
merupakan pengaruh dari kebudayaan Arab.
Alat musik petik asli Minangkabau adalah geng gong. Geng gong, dulu banyak dijumpai
di daerah Luhak Lima Puluh Kota. Geng gong merupakan lat musik petik yang terdiri dari karet
yang ditarik, kemudian didekatkan ke mulut. Perbedaan bunyi disebabkan oleh tarikan tali serta
besar kecil mulut dan bentuk mulut yang memainkan.

2. Tarian daerah
a. Nama – nama tarian masing – masing daerah
Tari – tarian sangat banyak ragamnya di Minangkabau. Hampir di setiap daerah dalam
wilayah Minangkabau memiliki tari – tarian tradisional yang khas. Berikut ini ada beberapa
macam nama tarian menurut asal daerahnya :
 Tari rantak kudo berasal dari Pesisir Selatan
 Tari balanse madam berasal dari daera Padang
 Tari mancak berasal dari daerah solok
 Tari alau ambek berasal dari dari daerah Pariaman
 Tari alue berasal dari daerah Agam
 Tari jalo berasal dari daera Sawahlunto sijunjung
 Tari mulo pado berasal dari daerah Tanah Datar
 Tari salapik salapan berasal dari daerah pasaman

b. Ciri – ciri khas gerakan dalam tarian Minangkabau


Tari – tarian Minangkabau dapat dibedakan berdasarkan ciri – ciri khas gerakan tarian.
Misalnya :
Tarian pencak
Tarian pencak adalah tarian yang gerakannya menyerupai pencak. Perbedaan tari pencak
dengan pencak adalah, dalam tarian pencak, para pemain tidak bersinggungan, sedangkan dalam
pencak bersinggungan. Perbedaan lain adalah tarian pencak diiringi oleh bunyi – bunyian, dan
pada pencak tidak diiringi musik atau bunyi – bunyian.
Gerakan tarian pencak merupakan hubungan antara aksi dengan reaksi. Bila ada dua
penari, yang satu gerakannya lebih ditentukan oleh gerakan yang dilakukan lawan mainnya.
Gerakan ini memerlukan penyesuaian.
Jenis tarian pencak adalah :
 Tari gelombang
Tari gelombang biasanya dipertunjukan pada upacara – upacara besar. Tari ini biasanya
dilakukan untuk menyambut tamu besar. Tari ini juga sering dipertunjukan dalam upacara
perkawinan atau upacara batagak pangulu. Penari ini terdiri dari puluhan orangyang biasanya
terbagi dua kelompok. Masing – masing kelompok dipimpin oleh seorang “ tuo “ yang
memberikan aba – aba. Kedua kelompok merupakan pasukan pengawal. Ia akan mengawal
rombongan utama. Gerakan penari dalam tari gelombang merupakan langkah – langkah dalam
pencak silat. Gerakan yang dipakai biasanya langkah empat. Gerakan langkah empat dapat
digambarkan sebagai berikut :
o Setiap hendak melangkah maju, mereka bertepuk menurut aba – aba pimpinan. Kemudian
kelompok menampilkan posisi dua barisan yang sedang bertempur.
o Gerakan mereka mengembang lepas dengan tangan terbuka serta jari melentik. Gerakan badan
merendah ketika melangkahkan kaki lebar – lebar, lalu meninggi dengan mengangkat sebelah
kaki setinggi lutut seperti alunan gelombang.

 Tari sewah
Tari sewah merupakan tari pencak. Penari biasanya terdiri dri dua atau tiga orang.
Dalam menari, mereka memakai senjata yang disebut sewah. Sewah merupakan senjata tajam
yang panjangnya kira – kira satu ela. Dalam tarian ini biasanya dua orang memakai senjata. Bila
pemain ada tiga orang, yang memegang senjata tetap dua orang . sedangkan yang tidak
bersenjata menjadi sasaran tikaman. Dalam tarian yang terdiri dari dua orang penari, mereka
mempertunjukan gerakan bertempur tanpa bersinggungan.

 Tari alo ampek


Tari alo ampek dilakukan oleh dua orang dibantu oleh dua penamping yang disebut
dampeang dan dua orang janang. Gerakan tari mempertunjukan perlombaan keterampilan
menyerang dan menangkis secara bergantian. Bentuk gerakan penyerangan misalnya merebut
pakaian lawan seperti : seperti destar, baju, dan kain sesamping yang dililitkan di pinggang.
Pemain dipimpin oleh dampeang. Ia mengatur gerakan sambil bernyanyi. Seorang dampeang
bersuara rendah disebur dampeang jantan, seorang lagi bersuara tinggi disebut dampeang betina.
Janang bertugas memberikan penilaian.
Gerakan dalam tarian ini digambarkan sebagai berikut :
o Setelah melakukan salam kepada penonton, kedua pemain saling berhadapan dan mulai
melakukan setelah dampeang memberikan aba – aba.
o Gerakan – gerakan yang dipakai adalah : guntiang untuk menggunting kain sesamping lawan,
simbua untuk menyimbur lalu mereka merebut buah bajunya, batuah untuk memukul kepala
lawan untuk mengambil destar. Gerakan ini berpegang pada inisiatif dan siasat para penari untuk
memenangkan permainan.

Tarian perintang
Tarian perintang adalah tarian yang bertujuan untuk hiburan. Biasanya dilakukan oleh
muda mudi untuk mengisi waktu luang sambil bergembira ria. Mengisi waktu luang disebut
dengan kegiatan untuk perintang – rintang waktu. Tarian perintang waktu sering disebut tarian
pergaulan. Tarian ini dilakukan bersama – sama atau seorang diri. Gerakan tarian ini diiringi oleh
bunyi – bunyian.
Gerakan tarian lebih banyak menirukan perilaku alam, seperti meniru gerakan tupai,
elang terbang, kerbau mengamuk, dan berbagai kegiatan sehari – hari lainnya.
Jenis – jenis tarian perintang adalah :
 Tari piriang
Tari piriang biasanya dimainkan sendiri atau bersama – sama. Tari piriang biasanya
dilakukan dengan meletakkan piring porslen di telapak tangan. Di ujung jari tangan dipasang
cincin yang terbuat dari damar yang dilubangkandi tengahnya dan dibuang isinya. Cincin ini
dijentikan pada piring sehingga menimbulkan bunyi sesuai dengan irama musik. Gerakan kaki
biasanya disebut rantak. Gerakan dalam tarian ini bermacam – macam. Misalnya
mempertunjukkan elang terbang yang mengibaskan sayapnya lalu menukik menyambar anak
ayam. Ada juga gerakan yang memperlihatkan petani sedang bercocok tanam, mulai dari
membajak, mencangkul sampai panen. Ada juga gerakan lain seperti kegiatan sehari – hari
lainnya, gadis yang sedang berhias, menyisir rambut dan lain – lain. Variasi gerakan sering
memperlihatkan kemahiran meliuk – liukan badan sambil terus mengayunkan tangan atau
berguling. Dalam pertunjukan tari piring sering juga dipertunjukkan kemampuan penari dengan
menginjak pecahan kaca.

 Tari galuak
Tari galuak, tari yang mempergunakan galuak. Galuak adalah tempurung kelapa. Kedua
belah tangan, masing – masing menggenggam galuak. Gerakan tari ini mengutamakan berbagai
kemungkinan untuk mengadu tempurung, sehingga melahirkan bunyi. Gerakan ini biasanya
memperlihatkan gerakan hewan atau petani.

 Tari kabau jalak


Tari ini memperlihatkan gerakan kerbau yang gila. Kedua tangan penari diacung –
acungkan lewat kepala membentuk tanduk kerbau. Nafas mendengus – dengus. Kelihatan
gerakan ini hampir seperti orang kesurupan. Adakalanya penari menyeruduk ke arah penonton.
Penonton jadi gaduh dan terlihat aktif dalam tarian ini. Kerbau jalang mempelihatkan gerakan
bergulingan di kubangan. Tiba – tiba ia terkejut, seolah – olah mendengar suara harimau. Puncak
tarian ini adalah pada gerakan pertempuran antara kerbau dan harimau.

Tarian kaba
Tarian kaba adalah tarian dengan mengangkat terima cerita kaba. Tarian ini sangat
banyak ragamnya. Pola gerakan penari tidak banyak variasi, karena dalam pertunjukan ini lebih
mengutamakan nyanyian dari tarian. Gerakan dalam tari mengacu pada isi cerita.
Jenis tarian kaba adalah :
 Tari si kambang
Dalam tarian ini gerakan khas adalah ketika menyanyi, si penari mempertunjukan
gerakan mengayunkan anak dalam gendongan. Bila sipenari berkeliling, ia mempertunjukan
gerakan menggendong anak. Inilah makanya tari si kambang sering juga disebut tari buai – buai.

 Tari ilau
Tarian ini dimainkan oleh empat orang atau lebih. Gerakannya dengan berjalan
berkeliling membentuk lingkaran. Sambil berjalan mereka meratap bergantian. Ratapan ini unruk
mengisahkan cerita yang hendak disampaikan. Tari ini sering dimainkan oleh perempuan.

 Tari tupai janjang dan tari barabah mandi


Pada kedua tari ini terdapat gerakan yang lebih lincah. Kaba disampaikan lewat nyanyian
yang diiringi musik tradisional. Gerakan menirukan gerakan tupai atau gerakan burung gerabah.

3. Seni Gabungan
Randai
Randai ini bearsal dari luak lima puluah kota, yang biasanya dimainkan oleh sekelompok
orng yang berjumlah 15 sampai 25 orang, yang memainkan sebuah cerita atau kaba klasik seperti
Anggun Nan Tungga, dll. Randai merupakan kumpulan kesenian seperti tari dendang drama
(tater), buasana, dan kini juga ada musik serta pencak silat.
a. Pemain Randai Terdiri dari
 Anak Layar, yaitu semua penari yang ikut dalam pertunjukan
 Anak Dendang, yaitu pemain yang disamping menarita juga mendendangkan lagu yang
jumlahnya sebanayk 3 atau 4 orang
 Pelaku cerita atau kaba, yaitu pemain yang memrankan lakon atau bandit atau pemain pendukung
 Tuo Randai, yaitu salah seorang pemain yang bertugas memberikan aba-aba ke dalam permaiba
nan
 Tukang saluang dan tukang talempong biasanya tidak ikut menari

b. Pakaian anak randai


 Galembong atau kindik berupa celana besar dengan pisaknya dijahitkan diujung kaki celana
 Baju gunting cina, terbuat dari kain satin dengan warna yang disesuaikan kepada si pemakai
melakonkan tokoh dalam cerita
 Deta Runciang, berupa kain runcing yang terbuat dari karton
 Pakaian adat untuk perempuan seperti berbaju kuruang dan lambak dengan tingkuluak tanduak
c. Memainkan randai
Dalam memainkan randai harus dilengkapi dengan teks berupa dendang berupa pantun
yang terdiri dari 6 larik (baris) dan dialog para pelaku yang dipertunjukkan setelah selesai
dendang.

Tari Indang
Tari indang merupakan perpaduan antara seni sastra, vokal dan tari yang diirinfi
dengan rapai atau tari indang. Pada tari indang ini terjadi berbalas pantun yang dipimpin oleh
eorang khalifah.

Tabuik
Upacara tabuik biasanya dilakukan di daerah padang pariaman, yang
penyelenggaraannya mulai tanggal 1 sampai 10 Muharam, yang diperingati dalam rangka
memperingati wafatnya Imam Husein di Padang Karbela

4. Seni Rupa seperti Ukiran,Sulaman, Bordir, dan Anyaman


Seni rupa merupakan ungkapan jati diri kebudayaan orang minangkabau. Untuk itu semua
bentuk makhluk hidup dan benda-benda yang ada di lingkungannya, seperti ukiran itiak pulang
patang, pucuk rebung paku kacang balimbiang

5. Seni sastra seperti Pantun dan Kaba


a. Pantun
Pantun terdiri dari beberapa baris dalam jumlah yang genap, sari 2 sampai 12 baris, rima
akhir sama, separuh kalimat permulaan sampiran dan separuh berikutnya isi

b. Kaba
Kaba meru pakan salah satu cerita rakyat disamping dongeng, hikayat, dan cerita lainnya.
Jika dilihat dari ceritanya, kaba dapat dibagi menjadi dua yaitu :
 Kaba Klasik
Yaitu kaba dari hikayat, misalnya hikayat Malin Deman menjadi Kaba Malin Demam
 Kaba Baru
Setelah adanya mesin cetak, tukang kaba beralih ke buku, kemudian dijadikan permainan
randai sebagai teater rakyat yang memunculkan kaba baru seperti kaba simarantang

6. Nilai-nilai yang terkandung dalam Seni Tradisional di Minangkabau


 Sebagai alat penyampai perasaan karena seni adalah keindahan
 Bentuk bangunan rumah gadang mengandung arti bahwa alam minangkabau terdiri dari
pegunungan dan lembah-lembah
 Ukiran yang bermotifkan itiak pulang patang mengandung arti bahwa orang minangkabau itu
seiya-sekata, tertib, dan panurut
 Motif ukiran kaluak paku kacang balimbiang melambangkan corak kehidupan rumah tnangga,
fungsi orang tua sebagai kepala rumah tangga dalam keluarga dan niniak mamak di dalam kaum
serta melambangkan hubungan anatara mamak dengan kemenakan
 Motif pucuk rebung melambangkan bahwa orang minangkabau diwaktu kecil dia berguna, dan
setelah tua dia terpakai

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Anak nagari di minangkabau kaya akan seni yang terdiri dari alat musik,tarian dan
berbagai seni gabungan lainnya yang memiliki nilai tersendiri. Seni anak nagari di minangkabau
merupakan harta yang perlu dijaga dan dirawat karena merruapakan salah satu warisan dari
nenek moyang terdahulu.

B. Saran
Kami mengucapkan bnyak maaf jika terdapat bnyak kesalahan dalam penulisan dan
sebagainya. Karena kami hanya manusia biasa yang memiliki banyak keterbatasan. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar sempurnanya isi
makalah yang kami buat.

DAFTAR PUSTAKA

Maswardi dan Afrimars, Drs (2003),Benda cagar /buadaya Lima Puluah Kota, Dinas Penisbud
kabupaten lima puluh kota
Maswardi, Juli 2006, Budaya Alam Minangkabau, Kabupaten Lima Puluh Kota Jilid 2 Sekolah Dasar
kelas IV
Jasa Surya, April 2010, Padang, Budaya Alam Minagkabau, Sekolah Dasar kelas 5
Diposting oleh Yefdi Mairisman di 17.12
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Arsip Blog
 ▼ 2016 (6)
o ▼ April (1)

 MAKALAH SENI TRADISIONAL MINANGKABAU


o ► Maret (5)

 ► 2015 (2)

Mengenai Saya

Yefdi Mairisman
Lihat profil lengkapku

Tema Perjalanan. Gambar tema oleh centauria. Diberdayakan oleh Blogger.


Pengertian Talempong Alat Musik
Tradisional Asal Minangkabau
zulfa azizah Sunday, November 30, 2014 alat musik tradisional, sumatera barat

seseorang memainkan talempong


photo:wikipedia
Pengertian talempong alat musik tradisional asal masyarakat Minangkabau. Talempong merupakan alat
musik tradisional jenis pukul khas dari suku Minangkabau. Bentuknya tidak beda jauh atau hampir sama
dengan instrumen bonang yang berada dalam perangkat gamelan. Talempong ada yang terbuat dari
kuningan, tembaga, kayu dan batu. Namun talempong jenis kuningan yang paling banyak digunakan.

Terdapat dua genre musik permainan talempong yaitu Talempong duduak dan talempong pacik yang
tumbuh dan berkembang hingga kini. Pengistilahan ini bertujuan untuk memberdakan kedua genre alat
musik tersebut. Meskipun pada kenyataannya kedua alat musik ini sering juga disebut dengan
istilah talempong atau calempong saja oleh masyarakat pendukungnya. Dalam permainannya
disebut batalempong atau bacalempong.
Bentuk

Bentuk alat musik Talempong berupa lingkaran dengan memiliki diameter 15 sampai 17,5 cm. Bagian
bawahnya berlubang dan bagian atasnya terdapat bundaran yang menonjol berdiameter 5cm sebagai
tempat untuk dipukul ketika talempong dimainkan. Talempong memiliki nada yang berbeda-beda yang
dihasilkan dari sepasang kayu yang dipukulkan pada permukaannya.

Talempong dibuat dengan cara dipatri oleh padai besi hingga terbentuk sedemikian rupa, menyerupai
gong dengan bentuk yang kecil.

Fungsi

Talempong biasanya digunakan dalam acara tarian pertunjukan atau penyambutan, seperti :

1. Tari Piring yang khas


2. Tari Pasambahan
3. Tari Galombang
4. Menyambut tamu istimewa.

Talempong ini memainkanya butuh kejelian dimulai dengan tangga nada do dan diakhiri dengan
si. Talempong biasanya dibawakan dengan iringan akordeon, instrumen musik sejenis organ yang
didorong dan ditarik dengan kedua tangan pemainnya. Selain akordeon, instrumen seperti
saluang, gandang, sarunai dan instrumen tradisional Minang lainnya juga umum dimainkan
bersama Talempong. Ada juga beberapa jenis alat musik tradisional suku minangkabau lainnya pupuik
daun padi, pupuik tanduak kabau, bansi, rabab pasisia jo pariaman.

Di Malaysia, Talempong dikenali dengan nama Caklempong.

Itulah penjelasan singkat mengenai pengertian dari alat musik talempong asal masyarakat Minangkabau.

Sumber referensi :

http://id.wikipedia.org/wiki/Talempong diakses tanggal 30 november 2014


http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/821/talempong-pacik diakses tanggal 30 november 2014

Related Posts :

 Pengertian Alat Musik Tradisional Calung Asal Sunda Jawa Barat Calung | photo :
wisatalembang Pengertian alat musik tradisional Calung asal Jawa Barat. Calung adalah alat
musik yang hampir menyerupa… Read More...

 Pengertian Rebana Alat Musik Tradisional Asal Timur Tengah Rebana |


photo:rebanajepara.blogspot.com Pengertian Rebana alat musik tradisional yang berasal dari
Timur Tengah dan terdapat hampir di… Read More...

 Pengertian Alat Musik Tradisional Kendang (Gendang) kendang (gendang) | photo :


wikipedia Penjelasan alat musik tradisional Kendang. Kendang, kendhang, atau biasa disebut
juga dengan gend… Read More...

 Pengertian Saron Alat Musik Tradisional Daerah Jawa dan Bali Dari kiri-kanan; saron
panerus, saron barung, dan demung, dari STSI Surakarta photo : wikipedia Penjelasan alat musik
saron yang terdap… Read More...

 Pengertian Alat Musik Tradisional Bonang Asal Jawa dan Bali bonang barung | photo :
repindonesiaraya Penjelasan alat musik Bonang yang berasal dari jawa dan bali. Bonang
merupakan salah satu alat… Read More...
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang masalah


Indonesia adalah negara yang besar, negara yang kaya akan nilai budaya dan tradisi, salah
satu suku di Indonesia adalah suku Sunda yang berada di pulau Jawa, tepatnya di Jawa Barat.
Suku Sunda juga memiliki kesenian tradisional yang khas dan beragam, selain itu suku Sunda
memiliki alat musik tradisional seperti rebab, kecapi, karinding, angklung dan suling.
Pada saat ini, suling kurang diminati oleh anak-anak, karena saat ini banyak alat musik
modern yang lebih banyak digunakan. Masalah lain yang menyebabkan hal tersebut adalah
karena kurangnya media pembelajaran alat musik suling dan kurikulum pelajaran alat musik
tradisional kepada anak-anak.

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka dapat diidentifikasi masalah
sebagai berikut :
1. Kurangnya pengenalan alat musik tradisional khususnya suling kepada anak-anak usia sekolah
dasar, khususnya di kota bandung.

2. Salah satu faktor anak-anak kurang meminati alat musik Tradisional karena tergeser oleh alat
musik yang lebih modern

3. Kurangnya media pembelajaran atau informasi tentang cara memainkan Alat Musik Tradisional.

1.3 Fokus Masalah


Penulis akan memfokuskan masalah kepada perancangan media informasi mengenai
bagaimana cara memainkan alat musik Tradisional . Dengan memahami hal yang berkaitan
tentang suling, dengan cara membuat media informasi tentang bagaimana memainkan alat musik
Tradisiobal.
1.4 Peranan musik

Peranan Musik bagi Kehidupan Fungsi apresiasi estetika


Musik adalah sebuah karya seni. Sebuah karya seni dapat dikatakan jika ia memiliki unsur
keindahan atau estetika di dalamnya. Melalui musik kita dapat merasakan keindahan nilai-nilai
baik melalui melodi atau dinamika.
Peranan Musik bagi Kehidupan Fungsi hiburan
Musik memiliki fungsi hiburan mengacu pada pengertian bahwa musik harus mengandung
unsur-unsur yang menghibur. Hal ini dapat dinilai dari melodi atau lirik.
Peranan Musik bagi Kehidupan Komunikasi fungsi.
Musik memiliki fungsi komunikasi yang berarti bahwa budaya musik yang berlaku di wilayah
berisi isyarat terpisah yang hanya diketahui oleh dukungan publik untuk budaya. Hal ini dapat
dilihat dari teks maupun musik melodi.
Peranan Musik bagi Kehidupan Fungsi sebagai simbol
Musik memiliki fungsi dalam sesuatu melambangkan. Hal ini dapat dilihat dari aspek musik ,
seperti tempo musikal. Jika tempo musik lambat, maka sebagian besar teks menceritakan hal-hal
sedih. Jadi musik yang akan melambangkan kesedihan.
Peranan Musik bagi Kehidupan fungsi reaksi
Jika musik diputar, musik dapat merangsang sel-sel saraf manusia yang menyebabkan tubuh kita
untuk pindah ke irama musik . Jika musik lebih cepat maka kita bergerak cepat, dan sebaliknya.
Peranan Musik bagi Kehidupan Fungsi yang berkaitan dengan norma-norma sosial
Musik berfungsi sebagai media instruksi akan norma-norma atau aturan. Penyampaian
kebanyakan melalui teks lagu yang mengandung aturan.
Peranan Musik bagi Kehidupan Validasi fungsi sosial. Institusi
Musik fungsi sini berarti bahwa musik memiliki peran yang sangat penting dalam upacara. musik
adalah salah satu elemen penting dan bagian dalam upacara, tidak hanya sebagai iringan.
Peranan Musik bagi Kehidupan Fungsi kesinambungan budaya.
Fungsi ini mirip dalam fungsi yang terkait dengan norma-norma sosial. Dalam hal ini musik
yang terdapat pada ajaran melanjutkan sistem budaya untuk generasi berikutnya.
Peranan Musik bagi Kehidupan Komunitas integrasi fungsi
Musik memiliki fungsi integrasi masyarakat. Sebuah musik yang jika dimainkan bersama musik
tanpa disadari menciptakan rasa kebersamaan di antara para pemain atau musik pecinta.
BAB II
ALAT-ALAT MUSIK TRADISIONAL

1. Gamelan (okestranya orang jawa)


Gamelan jelas bukan musik yang asing. Popularitasnya telah merambah berbagai benua dan
telah memunculkan paduan musik baru jazz-gamelan, melahirkan institusi sebagai ruang belajar
dan ekspresi musik gamelan, hingga menghasilkan pemusik gamelan ternama. Pagelaran musik
gamelan kini bisa dinikmati di berbagai belahan dunia, namun Yogyakarta adalah tempat yang
paling tepat untuk menikmati gamelan karena di kota inilah anda bisa menikmati versi aslinya.
Gamelan yang berkembang di Yogyakarta adalah Gamelan Jawa, sebuah bentuk gamelan
yang berbeda dengan Gamelan
Bali ataupun Gamelan Sunda.
Gamelan Jawa memiliki nada
yang lebih lembut dan slow,
berbeda dengan Gamelan Bali
yang rancak dan Gamelan Sunda
yang sangat mendayu-dayu dan
didominasi suara seruling.
Perbedaan itu wajar, karena Jawa
memiliki pandangan hidup
tersendiri yang diungkapkan
dalam irama musik gamelannya.
Pandangan hidup Jawa yang
diungkapkan dalam musik
gamelannya adalah keselarasan
kehidupan jasmani dan rohani, keselarasan dalam berbicara dan bertindak sehingga tidak
memunculkan ekspresi yang meledak-ledak serta mewujudkan toleransi antar sesama. Wujud
nyata dalam musiknya adalah tarikan tali rebab yang sedang, paduan seimbang bunyi kenong,
saron kendang dan gambang serta suara gong pada setiap penutup irama.
Tidak ada kejelasan tentang sejarah munculnya gamelan. Perkembangan musik gamelan
diperkirakan sejak kemunculan kentongan, rebab, tepukan ke mulut, gesekan pada tali atau
bambu tipis hingga dikenalnya alat musik dari logam. Perkembangan selanjutnya setelah dinamai
gamelan, musik ini dipakai untuk mengiringi pagelaran wayang, dan tarian. Barulah pada
beberapa waktu sesudahnya berdiri sebagai musik sendiri dan dilengkapi dengan suara para
sinden.
Seperangkat gamelan terdiri dari beberapa alat musik, diantaranya satu set alat musik serupa
drum yang disebut kendang, rebab dan celempung, gambang, gong dan seruling bambu.
Komponen utama yang menyusun alat-alat musik gamelan adalah bambu, logam, dan kayu.
Masing-masing alat memiliki fungsi tersendiri dalam pagelaran musik gamelan, misalnya gong
berperan menutup sebuah irama musik yang panjang dan memberi keseimbangan setelah
sebelumnya musik dihiasi oleh irama gending.
Gamelan Jawa adalah musik dengan nada pentatonis. Satu permainan gamelan komplit terdiri
dari dua putaran, yaitu slendro dan pelog. Slendro memiliki 5 nada per oktaf, yaitu 1 2 3 5 6 [C-
D E+ G A] dengan perbedaan interval kecil. Pelog memiliki 7 nada per oktaf, yaitu 1 2 3 4 5 6 7
[C+ D E- F# G# A B] dengan perbedaan interval yang besar. Komposisi musik gamelan
diciptakan dengan beberapa aturan, yaitu terdiri dari beberapa putaran dan pathet, dibatasi oleh
satu gongan serta melodinya diciptakan dalam unit yang terdiri dari 4 nada.
Anda bisa melihat gamelan sebagai sebuah pertunjukan musik tersendiri maupun sebagai
pengiring tarian atau seni pertunjukan seperti wayang kulit dan ketoprak. Sebagai sebuah
pertunjukan tersendiri, musik gamelan biasanya dipadukan dengan suara para penyanyi Jawa
(penyanyi pria disebut wiraswara dan penyanyi wanita disebut waranggana). Pertunjukan musik
gamelan yang digelar kini bisa merupakan gamelan klasik ataupun kontemporer. Salah satu
bentuk gamelan kontemporer adalah jazz-gamelan yang merupakan paduan paduan musik
bernada pentatonis dan diatonis.
Salah satu tempat di Yogyakarta dimana anda bisa melihat pertunjukan gamelan adalah
Kraton Yogyakarta. Pada hari Kamis pukul 10.00 - 12.00 WIB digelar gamelan sebagai sebuah
pertunjukan musik tersendiri. Hari Sabtu pada waktu yang sama digelar musik gamelan sebagai
pengiring wayang kulit, sementara hari Minggu pada waktu yang sama digelar musik gamelan
sebagai pengiring tari tradisional Jawa. Untuk melihat pertunjukannya, anda bisa menuju
Bangsal Sri Maganti. Sementara untuk melihat perangkat gamelan tua, anda bisa menuju bangsal
kraton lain yang terletak lebih ke belakang.
2. Kecapi
Kacapi merupakan alat musik petik yang berasal dari Jawa Barat, biasa digunakan sebagai
pengiring suling sunda atau dalam musik lengkap, sampai saat ini masih terus dilestarikan dan
dijadikan kekayaan seni Sunda
yang sangat bernilai bagi
masyarakat asli Jawa Barat.
Membutuhkan latihan
khusus untuk dapat memainkan
alat musik ini dengan penuh
penghayatan, tak jarang latihan
dilakukan di alam terbuka agar
dapat menyatukan rasa dan jiwa
sang pemetik Kacapi, lebih dari itu semua suara yang dihasilkan dari alat musik ini akan
menenangkan jiwa para pendengarnya, dan mampu membawa suasana alam Pasundan di tengah-
tengah pendengar yang mulai terhanyut dengan buaian nada-nada yang indah dari Kacapi.

3. Angklung
Angklung adalah alat musik multitonal
(bernada ganda) yang secara tradisional
berkembang dalam masyarakat berbahasa
Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini
dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara
digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan
badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi
yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4
nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil.
Laras (nada) alat musik angklung sebagai musik
tradisi Sunda kebanyakan
adalahsalendro dan pelog.
Tidak ada petunjuk sejak kapan angklung digunakan, tetapi diduga bentuk primitifnya telah
digunakan dalam kultur Neolitikum yang berkembang di Nusantara sampai awal penanggalan
modern, sehingga angklung merupakan bagian dari relik pra-Hinduisme dalam kebudayaan
Nusantara.
Catatan mengenai angklung baru muncul merujuk pada masa Kerajaan Sunda (abad ke-12
sampai abad ke-16). Asal usul terciptanya musik bambu, seperti angklung berdasarkan
pandangan hidup masyarakat Sunda yang agraris dengan sumber kehidupan dari padi (pare)
sebagai makanan pokoknya. Hal ini melahirkan mitos kepercayaan terhadap Nyai Sri
Pohaci sebagai lambang Dewi Padi pemberi kehidupan (hirup-hurip). Masyarakat Baduy, yang
dianggap sebagai sisa-sisa masyarakat Sunda asli, menerapkan angklung sebagai bagian dari
ritual mengawali penanaman padi. Permainan angklung gubrag di Jasinga, Bogor, adalah salah
satu yang masih hidup sejak lebih dari 400 tahun lampau. Kemunculannya berawal dari ritus
padi. Angklung diciptakan dan dimainkan untuk memikat Dewi Sri turun ke bumi agar tanaman
padi rakyat tumbuh subur.
Jenis bambu yang biasa digunakan sebagai alat musik tersebut adalah bambu hitam (awi
wulung) dan bambu putih (awi temen). Tiap nada (laras) dihasilkan dari bunyi tabung bambunya
yang berbentuk bilah (wilahan) setiap ruas bambu dari ukuran kecil hingga besar.
Dikenal oleh masyarakat sunda sejak masa kerajaan Sunda, di antaranya sebagai penggugah
semangat dalam pertempuran. Fungsi angklung sebagai pemompa semangat rakyat masih terus
terasa sampai pada masa penjajahan, itu sebabnya pemerintah Hindia Belanda sempat melarang
masyarakat menggunakan angklung, pelarangan itu sempat membuat popularitas angklung
menurun dan hanya di mainkan oleh anak- anak pada waktu itu. [rujukan?]
Selanjutnya lagu-lagu persembahan terhadap Dewi Sri tersebut disertai dengan pengiring bunyi
tabuh yang terbuat dari batang-batang bambu yang dikemas sederhana yang kemudian lahirlah
struktur alat musik bambu yang kita kenal sekarang bernama angklung. Demikian pula pada saat
pesta panen dan seren taun dipersembahkan permainan angklung. Terutama pada penyajian
Angklung yang berkaitan dengan upacara padi, kesenian ini menjadi sebuah pertunjukan yang
sifatnya arak-arakan atau helaran, bahkan di sebagian tempat menjadi iring-iringan Rengkong
dan Dongdang serta Jampana (usungan pangan) dan sebagainya.
Dalam perkembangannya, angklung berkembang dan menyebar ke seantero Jawa, lalu ke
Kalimantan dan Sumatera. Pada 1908 tercatat sebuah misi kebudayaan dari Indonesia
ke Thailand, antara lain ditandai penyerahan angklung, lalu permainan musik bambu ini pun
sempat menyebar di sana.
Bahkan, sejak 1966, Udjo Ngalagena —tokoh angklung yang mengembangkan teknik
permainan berdasarkan laras-laras pelog, salendro, dan madenda— mulai mengajarkan
bagaimana bermain angklung kepada banyak orang dari berbagai komunitas.

4.
BAB 3
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Alat Musik Tradisional jangan pernah di tinggalkan karena musik tradisional adalah
warisan nenek moyang suatu bangsa yang di turunkan secara turun temurun. Alat Musik
Tradisional ini merupakan suatu cirikhas sebuah bangsa, maka menjaga, memelihara dan
melestarikan budaya dengan alat alat musik tradisional merupakan kewajiban dari setiap
individu, dengan kata lain kebudayaan merupakan kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan
oleh setiap suku bangsa. Alat Musik tradisional juga dapat di kolaborasikan dengan musik
moderen yang tidak kala menarik untuk di saksikan.

Anda mungkin juga menyukai