PENYIMPANGAN
SOSIAL
IDENTITAS
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
PENUTUP ........................................................................................................ 27
KUNCI KEGIATAN ........................................................................................... 30
DAFTAR ISTILAH ........................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 33
PENDAHULUAN
Salam jumpa! Kita bertemu kembali dengan mata pelajaran Sosiologi. Bagaimana
keadaan Anda? Baik-baik saja bukan? Semoga Anda selalu dalam keadaan sehat
walafiat! Dengan demikian Anda bisa mulai belajar.
Pernahkah Anda sadari dalam kehidupan ini pasti kita pernah berkawan atau
berteman? Dengan kata lain kita mesti bermasyarakat? Dalam mata pelajaran
Sosiologi ini kita akan mendapatkan pengetahuan untuk berkawan dengan baik
dan menjadi anggota masyarakat yang menyadari akan kewajiban, hak, status dan
peranan yang kita miliki.
Dalam bermasyarakat kita sering menemukan suatu keadaan atau kondisi dimana
seseorang atau sekelompok orang mulai tidak patuh pada aturan, tata tertib dan
mengabaikan nilai dan norma. Itulah suatu keadaan atau kondisi yang disebut dengan
istilah Penyimpangan Sosial.
Sebagai warga masyarakat sudah selayaknya kalau kita punya niat untuk tidak
berbuat hal seperti itu dan mau berusaha untuk turun tangan mengatasinya.
Modul ini hendaknya dapat Anda selesaikan dalam waktu 4 jam pelajaran atau 4 x
45 menit termasuk penyelesaian tugas-tugasnya. Namun tidak tertutup kemungkinan
apabila Anda dapat menyelesaikan kurang dari waktu tersebut. Pahamilah tujuan
sebelum membaca uraian. Catat bagian-bagian yang belum paham sebagai bahan
diskusi dengan teman, guru.
Pada akhir setiap kegiatan belajar Anda, terdapat soal-soal latihan dan tugas yang
harus Anda kerjakan. Pada akhir modul ini disediakan kunci jawaban. Pergunakan
kunci tersebut setelah Anda selesai mengerjakan latihan dan tugas Anda. Diharapkan
Anda mampu mengukur atau menilai sendiri kemajuan belajar Anda melalui kunci
jawaban tersebut.
Dengan cara belajar berurutan, kegiatan demi kegiatan, Anda pasti mampu
menguasai dengan baik semua materi pelajaran dalam Modul ini. Apabila masih
kurang paham, bacalah kembali kalimat demi kalimat lebih cermat dan penuh
konsentrasi. Bisa juga Anda melakukan diskusi dengan teman atau bertanya pada
guru bina Anda, bilamana menemukan kesulitan dalam memahami materi modul
ini. Bacaan-bacaan lain yang menunjang seperti koran, majalah dan sebagainya
dapat pula Anda gunakan untuk referensi Anda.
PENYIMPANGAN SOSIAL
Suatu perilaku dianggap menyimpang apabila tidak sesuai dengan nilai-nilai dan
norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat atau dengan kata lain
penyimpangan (deviation) adalah segala macam pola perilaku yang tidak berhasil
menyesuaikan diri (conformity) terhadap kehendak masyarakat.
b. Robert M. Z. Lawang:
Perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma
yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang
berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku menyimpang.
5
c. Lemert (1951):
Penyimpangan dibagi menjadi dua bentuk:
1). Penyimpangan Primer (Primary Deviation)
Penyimpangan yang dilakukan seseorang akan tetapi si pelaku masih
dapat diterima masyarakat. Ciri penyimpangan ini bersifat temporer atau
sementara, tidak dilakukan secara berulang-ulang dan masih dapat
ditolerir oleh masyarakat.
Contohnya: - menunggak iuran listrik, telepon, BTN dsb.
- melanggar rambu-rambu lalu lintas.
- ngebut di jalanan.
2). Penyimpangan Sekunder (secondary deviation)
Penyimpangan yang berupa perbuatan yang dilakukan seseorang yang
secara umum dikenal sebagai perilaku menyimpang. Pelaku didominasi
oleh tindakan menyimpang tersebut, karena merupakan tindakan
pengulangan dari penyimpangan sebelumnya. Penyimpangan ini tidak
bisa ditolerir oleh masyarakat.
Contohnya: - pemabuk, pengguna obat-obatan terlarang.
- pemerkosa, pelacuran.
- pembunuh, perampok, penjudi.
Gambar 1.
Perilaku menyimpang di
masyarakat
Mabuk Madat/candu/ngganja
Dari gambar no. 1 s/d no. 5 diatas coba Anda jawab di kertas jawaban tersendiri,
mengapa termasuk sebagai perilaku menyimpang. Diskusikan jawaban Anda
dengan teman-temanmu!
6
2. Faktor-faktor Penyimpangan Sosial
a. Menurut James W. Van Der Zanden
Faktor-faktor penyimpangan sosial adalah sebagai berikut:
1). Longgar/tidaknya nilai dan norma.
Ukuran perilaku menyimpang bukan pada ukuran baik buruk atau benar
salah menurut pengertian umum, melainkan berdasarkan ukuran longgar
tidaknya norma dan nilai sosial suatu masyarakat. Norma dan nilai sosial
masyarakat yang satu berbeda dengan norma dan nilai sosial masyarakat
yang lain. Misalnya: kumpul kebo di Indonesia dianggap penyimpangan,
di masyarakat barat merupakan hal yang biasa dan wajar.
2). Psikologis
Menjelaskan sebab terjadinya penyimpangan ada kaitannya dengan
kepribadian retak atau kepribadian yang memiliki kecenderungan untuk
melakukan penyimpangan. Dapat juga karena pengalaman traumatis yang
dialami seseorang.
7
3). Sosiologis
Menjelaskan sebab terjadinya perilaku menyimpang ada kaitannya dengan
sosialisasi yang kurang tepat. Individu tidak dapat menyerap norma-norma
kultural budayanya atau individu yang menyimpang harus belajar
bagaimana melakukan penyimpangan.
Gambar 2.
Obat-obatan psikotropika
d. Penyimpangan seksual
Adalah perilaku seksual yang tidak lazim dilakukan seseorang. Beberapa
jenis penyimpangan seksual:
- Lesbianisme dan Homosexual
- Sodomi
- Transvestitisme
- Sadisme
- Pedophilia
- Perzinahan
- Kumpul kebo
e. Tindak kejahatan/kriminal
Tindakan yang bertentangan dengan norma hukum, sosial dan agama. Yang
termasuk ke dalam tindak kriminal antara lain: pencurian, penipuan,
penganiayaan, pembunuhan, perampokan dan pemerkosaan.
f. Gaya hidup
Penyimpangan dalam bentuk gaya hidup yang lain dari perilaku umum atau
biasanya. Penyimpangan ini antara lain:
- Sikap arogansi
Kesombongan terhadap sesuatu yang dimilikinya seperti kepandaian,
kekuasaan, kekayaan dsb.
9
- Sikap eksentrik
Perbuatan yang menyimpang dari biasanya, sehingga dianggap aneh,
misalnya laki-laki beranting di telinga, rambut gondrong dsb.
b. Tawuran/perkelahian pelajar
Perkelahian antar pelajar termasuk jenis kenakalan remaja yang pada
umumnya terjadi di kota-kota besar sebagai akibat kompleknya kehidupan di
kota besar. Demikian juga tawuran yang terjadi antar kelompok/etnis/warga
yang akhir-akhir ini sering muncul. Tujuan perkelahian bukan untuk mencapai
nilai yang positif, melainkan sekedar untuk balas dendam atau pamer
kekuatan/unjuk kemampuan.
10
Gambar 3. Perkelahian/tawuran pelajar
c. Penyimpangan kebudayaan
Karena ketidakmampuan menyerap norma-norma kebudayaan kedalam
kepribadian masing-masing individu dalam kelompok maka dapat terjadi
pelanggaran terhadap norma-norma budayanya. Contoh: tradisi yang
mewajibkan mas kawin yang tinggi dalam masyarakat tradisional banyak
ditentang karena tidak lagi sesuai dengan tuntutan zaman.
11
KEGIATAN 1 (A)
Dari artikel tersebut Anda akan mendapatkan beberapa penyimpangan sosial yang
bakal terjadi atau tengah terjadi. Jelaskan masing-masing penyimpangan sosial yang
terjadi dalam lembar kerja Anda. Masukkan masing-masing dalam kategorinya!
12
KEGIATAN 1 (B)
3. Penyimpangan ini biasanya disebabkan oleh kelainan jiwa atau karena perilaku
jahat:
a. penyimpangan individual
b. penyimpangan kolektif
c. penyimpangan primer
d. kenakalan remaja
e. tawuran warga.
13
14
Kegiatan Belajar 2
DAMPAK
PENYIMPANGAN SOSIAL
15
mental atau jiwanya, terlebih-lebih pada penyimpangan yang memang
diakibatkan dan yang mempunyai sasaran pada jaringan otaknya, misalnya
pada pelaku penyalahgunaan narkoba dan kelainan seksual.
c. Rasa bersalah
Sebagai manusia yang merupakan mahluk yang berakal budi, mustahil
seorang pelaku tindak penyimpangan tidak pernah merasa malu, merasa
bersalah bahkan merasa menyesal telah melanggar nilai-nilai dan norma
masyarakatnya. Sekecil apapun rasa bersalah itu pasti akan muncul karena
tindak penyimpangan tersebut telah merugikan orang lain, hilangnya harta
benda bahkan nyawa.
Gambar 4.
Suasana persidangan
Dampak apa saja yang muncul akibat adanya tindak penyimpangan terhadap
kelompok masyarakat? Marilah kita bahas:
a. Kriminalitas
Tindak kejahatan, tindak kekerasan seorang kadangkala hasil penularan
seorang individu lain, sehingga tindak kejahatan akan muncul berkelompok
dalam masyarakat. Contoh: seorang residivis dalam penjara akan
mendapatkan kawan sesama penjahat, sehingga sekeluarnya dari penjara
akan membentuk ‘kelompok penjahat’, sehingga dalam masyarakat muncullah
kriminalitas-kriminalitas baru.
16
b. Terganggunya keseimbangan sosial
Robert K. Merton mengemukakan teori yang menjelaskan bahwa perilaku
menyimpang itu merupakan penyimpangan melalui struktur sosial. Karena
masyarakat merupakan struktur sosial, maka tindak penyimpangan pasti akan
berdampak terhadap masyarakat yang akan mengganggu keseimbangan
sosialnya.
Contoh: pemberontakan, pecandu obat bius, gelandangan, pemabuk dsb.
17
KEGIATAN 2 (A)
KEGIATAN 2 (B)
Selamat Anda telah bekerja dengan baik! Marilah kita lanjutkan dengan kegiatan
belajar berikutnya!
18
Kegiatan Belajar 3
Jadi sebelum tindak penyimpangan terjadi atau akan terjadi seseorang telah
siap dengan berbagai ‘perisai’ untuk menghadapinya.
Dengan melihat tujuan sosialisasi tersebut jelas ada penanaman nilai dan
norma. Apabila tujuan sosialisasi tersebut terpenuhi pada seseorang individu
dengan ideal, niscaya tindak penyimpangan tidak akan dilakukan oleh si
individu tersebut.
19
penyimpangan. Apa yang dimaksud dengan konsisten? Konsisten adalah:
satu dan lainnya saling berhubungan dan tidak bertentangan atau apa yang
disebut dengan ajeg.
b. Penyuluhan-penyuluhan
Melalui jalur penyuluhan, penataran ataupun diskusi-diskusi dapat
disampaikan kepada masyarakat penyadaran kembali pelaksanaan nilai,
norma dan peraturan yang berlaku. Kepada pelaku penyimpangan sosial
kesadaran kembali untuk berlaku sesuai dengan nilai, norma dan peraturan
yang berlaku yang telah dilanggarnya, harus melalui penyuluhan secara terus
menerus dan berkesinambungan. Terlebih-lebih pada pelaku tindak kejahatan/
kriminal. Peran lembaga-lembaga agama, kepolisian, pengadilan, Lembaga
Permasyarakatan (LP) sangat diharapkan untuk mengadakan penyuluhan-
penyuluhan tersebut.
20
Gambar 5.
Suasana Seminar/
penyuluhan/diskusi
c. Rehabilitasi sosial
Untuk mengembalikan peranan dan status pelaku penyimpangan ke dalam
masyarakat kembali seperti keadaan sebelum penyimpangan terjadi, itulah
yang dimaksud dengan Rehabilitasi. Panti-panti rehabilitasi sosial sangat
dibutuhkan untuk pelaku penyimpangan tertentu, misalnya Panti Rehabilitasi
Anak Nakal, Pecandu Narkoba, Wanita Tuna Susila dsb.
21
c. Mengurangi Arogansi dan Sikap Eksentrik
Tanpa adanya kesombongan dan menonjolkan sifat unik/eksentrik kita, maka
tindakan/pelaku penyimpangan tidak akan muncul.
Kenapa? Karena apabila kita memiliki dua sikap tersebut akan menimbulkan
tindakan penyimpangan serta pelaku penyimpang yang lain akan merasa
dirinya tersaingi sehingga ia akan berbuat lagi penyimpangan demi
penyimpangan.
22
KEGIATAN 3A
Buatlah jaringan penyebab dan jaringan pemecahan masalah seperti contoh di bawah
ini:
Jaringan Penyebab
Tawuran Pelajar
1. Memperbanyak 2. Penanaman
kegiatan sekolah kedisiplinan,
solidaritas
yang positif
Tawuran Pelajar
3. Mempunyai 4. Mempunyai
kebanggaan kepribadian yang
yang positif, positif, kuat dan teguh
keluarga harmonis
23
KEGIATAN 3 (B)
5. Berikut ini termasuk contoh dari penyimpangan sebagai hasil sosialisasi yang
tidak sempurna:
a. seorang yang tinggal di tempat pelacuran
b. anak perempuan yang suka berpakaian laki-laki
c. persaingan yang dilakukan di dalam suatu organisasi
d. minum minuman keras hingga mabuk di diskotik
e. penyelundup memberi uang pada petugas yang korup.
25
26
PENUTUP
Anda telah menyelesaikan modul ini dengan baik. Selamat! Semoga Anda telah
paham benar dengan bahasan Penyimpangan Sosial ini. Kalau sekiranya Anda masih
merasa kurang paham, maka lebih baik Anda membacanya berulang-ulang dan
penuh konsentrasi. Anda bisa juga membaca rangkuman di bawah ini, sehingga
menjadi benar-benar paham.
RANGKUMAN
1. Pengertian Penyimpangan Sosial
Segala macam pola perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri (conformity)
terhadap kehendak masyarakat.
27
4. Penyimpangan Individual (Individual Deviation)
Penyimpangan yang dilakukan oleh seseorang yang berupa pelanggaran
terhadap norma-norma suatu kebudayaan yang telah mapan. Menurut kadar
penyimpangan dibagi antara lain:
- pembandel : tidak patuh nasihat
- pembangkang : tidak taat peringatan
- pelanggar : melanggar norma umum
- perusuh/penjahat : mengabaikan norma umum, melanggar ketertiban,
kerugian harta benda dan nyawa.
28
9. Upaya-upaya mengantisipasi penyimpangan sosial
Usaha/langkah tertentu untuk menghadapi peristiwa yang kemungkinan terjadi.
Usaha itu antara lain:
a. Penanaman nilai dan norma yang kuat
Melalui proses sosialisasi ditanamkan nilai-norma pada setiap individu secara
baik dan kuat.
b. Pelaksanaan peraturan yang konsisten
Usaha mencegah penyimpangan dengan memberlakukan peraturan yang
konsisten.
c. Berkepribadian yang kuat dan teguh
ikap dan sifat yang dimiliki secara khas dari seorang individu yang siap
memberi jawaban/tanggapan (positif) atas suatu keadaan sehingga mampu
berpikir, berperilaku yang baik, kuat dan teguh.
Kalau sekiranya Anda masih kurang paham tidak ada jeleknya kalau Anda berusaha
untuk lebih memahami dengan bertanya kepada teman, diskusi atau mencari sumber-
sumber lain, bisa juga bertanya kepada guru bina Anda. Anda pasti berhasil!
29
KEGIATAN 1(A)
KEGIATAN 1(B)
1. d
2. a
3. a
4. e
5. c
KEGIATAN 2 (A)
Hasil pengamatan:
1. Terjadi/tidak pengucilan.
2. Ada/tidak pasien penyakit jiwa akibat narkoba.
3. Ada/tidak pudarnya nilai dan norma.
KEGIATAN 2 (B)
1. ditolak
2. pengadilan
3. penjara/kurungan
4. otak
5. nilai dan norma
6. penyimpangan
7. ketergantungan/ketagihan/kecanduan
8. Robert K. Merton
9. Nilai dan norma
10. Adat
30
KEGIATAN 3 (A)
1. Jaringan penyebab
Penggunaan obat
terlarang
3. ikut-ikutan, 4. mencari jalan pintas
takut dikatakan dalam menghadapi
pengecut masalah
2. Jaringan penyebab
31
Jaringan solusi (pemecahan masalah)
KEGIATAN 3 (B)
1. a
2. d
3. c
4. c
5. a
6. b
7. a
8. e
9. e
10. a
32
Conformity: Kecenderungan menyesuaikan diri pada norma-norma dan
nilai-nilai dalam suatu masyarakat.
Psikotropika: Zat/obat yang mempunyai efek dalam fungsi berpikir yang
menimbulkan ketagihan dan ketergantungan.
Sodomi: Hubungan kelamin melalui anus.
Transvestitisme: Kecenderungan menggunakan, memakai alat-alat lawan je-
nisnya, misalnya laki-laki pakai pakaian wanita.
Sadisme: Kecenderungan untuk berbuat kasar, menyakiti.
Pedophilia: Pelampiasan nafsu seksual kepada anak-anak kecil.
Residivis: terpidana, orang yang pernah dijatuhi hukuman (penjara).
DAFTAR PUSTAKA
Dra. Kun Maryati & Juju Suryawati S.Pd., Sosiologi jilid I untuk SMU kelas 2,
Esis, Jakarta, 2001.
Drs. Laurent Widyasusanto, Penuntun Belajar Sosiologi jilid 1 untuk
SMU, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 1996.
Drs. Lukman Hakim & Dra. E. J. Ningsih, Sosiologi untuk SMU kelas
2, PT. Grafindo Media Pratama, Jakarta, 1997.
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, CV Rajawali, Jakarta, 1984.
Mohamad Anwar, Pegangan Sosiologi untuk kelas 2 SMU, Armico, Bandung,
1999.
M. Sitorus, Berkenalan Dengan Sosiologi, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2000.
Kusmono Hadi, Sudjarwati, Andi Mulya, Sosiologi Suatu Pendekatan-Baru,
Piranti, Jakarta, 2002.
33