Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH SENI BUDAYA

TENTANG ALAT MUSIK TRADISIONAL

SASANDO

Kelompok 3

Ketua : meta Melinda

Anggota :

- Silvi Selvi

- Riki

- Rulli
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia yang memiliki keragaman budaya ini terdapat beratus-ratus alatmusik


tradisional yang tersebar di setiap daerah. Alat musik tradisional initermasuk ke dalam
kekayaan budaya. Salah satunya budaya di Nusa TenggaraTimur.

Sasando merupakan alat musik tradisional dari kebudayaan Rote, NusaTenggara


Timur. Orang-orang Rote menyebutnya (Sasandu), artinya alat yang bergetar atau berbunyi.
Atau dalam bahasa Kupang sering menyebutnyasasando, alat musik berdawai yang
dimainkan dengan cara memetik dengan jari- jemari tangan. Sasando adalah sebuah alat
instrumen musik yang dipetik. Kononsasando telah digunakan di kalangan masyarakat Rote
sejak abad ke-7.

1.2 Identifikasi Masalah

Dengan semakin berkembangnya alat musik di Indonesia, membuatmasyarakat NTT


khususnya di Kupang kurang mengkaji diri, untuk melihatkembali akan fungsi dan
kedudukan seni daerah contohnya alat musik Sasando.Seni daerah NTT dewasa ini mulai
terancam punah, karena generasi mudasaat ini lebih tertarik dengan alat musik modern
ketimbang mengembangkan alatmusik leluhur. Generasi muda saat ini lebih tertarik dengan
gitar dan alat musikmodern lainnya.Kesenian alat musik Sasando di NTT khususnya di
Kupang banyak disukaidan diminati oleh wisatawan mancanegara, sedangkan sedikit dari
masyarakat NTT yang mau mengetahui dan mendalami seni daerah,
dikarenakanmenghilangnya apresiasi seni karena adanya teknologi alat musik modernsebagai
gaya hidup merek.

Disamping itu kurangnya upaya dari pemerintah daerah setempat untukmengajarkan


kepada generasi muda akan pentingnya kesenian daerah, gunamerangsang generasi muda
untuk menyadari kembali tentang seni alat musikSasando sebagai satu-satunya kebanggaan
masyarakat NTT apalagi bahan bakunya pun tidak sulit.
1.3 Perumusan Masalah

Alat musik Sasando saat ini mulai terancam punah, dikarenakanmenghilangnya


apresiasi seni masyarakat NTT karena adanya teknologi musikmodern. Saat ini generasi
mudah lebih tertarik dengan musik-musik modernketimbang mengembangkan musik
tradisional daerahnya sendiri.Oleh karena itu perlu diadakan promosi, dengan tujuan
menginformasikan,memberitahukan dan mengajak masyarakat NTT khususnya Kupang
untukmenyadari kembali pentingnya kesenian daereh dan ikut serta didalammelestarikannya.
Tujuan diadakan promosi ini, untuk merangsang generasimuda menyadari kembali akan seni
alat musik Sasando sebagai salah satukebanggaan masyarakat NTT. Oleh karena itu
diprioritaskan pada media promosi yang sesuai, efektif, efisien bagi masyarakat dalam ikut
sertamelestarikan kesenian daerah.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Sasando

Kata Sasando berasal dari bahasa Rote "Sasandu" yang artinya bergetar atau berbunyi.

Alat musik ini digunakan untuk pengiring membaca syair, pernikahan, tarian tradisional,

dan menghibur keluarga yang berduka. Ada beberapa versi cerita tentang sejarah alat

musik Sasando. Salah satu cerita populer adalah kisah Sangguana yang terdampar di

Pulau Ndana. Sangguana kemudian jatuh cinta pada putri raja, namun sang Raja memberi

syarat untuknya. Syarat tersebut adalah membuat alat musik yang berbeda dengan alat

musik lainnya.

Sangguana menyetujui persyaratan tersebut. Kemudian dia bermimpi memainkan alat

musik yang indah dan bersuara merdu. Akhirnya Sangguana membuat alat musik tersebut

yang diberi nama Sasando. Alat musik itu diserahkan pada Raja.

Ketika mendengar suara petikan merdu tersebut, sang Raja kagum dengan alat musik

buatan Sangguana. Akhirnya sang Raja menyetujui pernikahan putrinya dengan

Sangguana. Dahulu Sasando Sanggana yang dikenal sekarang berdawai tujuh. Dawai

tersebut dibuat dari akar pohon Beringin. Kemudian diganti menjadi usus hewan yang

sudah dikeringkan. Berkembangnya alat musik yang dipetik seperti gitar dan biola,

membuat bahan sasando berubah. Sasando menggunakan senar kawat untuk dawainya.

Menurut cerita, proses pembuatan Sasando mengalami perubahan.

Awalnya, musik Sasando memiliki nada yang disesuaikan seperti alat musik gong.

Jumlah dawai awalnya 7 berubah menjadi 9 dan 10. Cerita lain menyebutkan penemu
Sasando berawal dari dua orang sahabat. Sahabat tersebut adalah Lunggi Lain dan Balok

Ama Sina. Mereka adalah penggembala domba yang kemudian membuat sasando.

Awalnya mereka menemukan wadah penampung air tuak yang terbuat dari daun

lontar. Kemudian mereka mengubah lembaran daun lontar menjadi semacam benang atau

fifik (dalam bahasa Rote). Benang tersebut dikencangkan kemudian dipetik. Ternyata

benang tersebut menghasilkan suara. Tetapi fifik tersebut mudah putus. Akhirnya Lunggu

dan Ama Sina mengembangkan benang untuk alat musik petik mereka. Hasilnya suara

Sasando dulu hampir mirip dengan suara gong.

B. Jenis Sasando

Ada dua jenis Sasando yaitu Sasando Gong dan Sasando Biola, berikut penjelasannya:

1. Sasando Gong Jenis Sasando ini terbuat dari daun lontar yang utuh dan dibentuk

melengkung. Tempat senar dibuat dari batang bambu, kayu berbentuk segitiga sebagai

penyangga senar, dan tali senar nilon untuk alat petik penghasil bunyi. Tali senar nilon ini

bisa menghasilkan nada yang bervariasi dan merdu.

2. Sasando Biola Alat musik ini merupakan sasando modifikasi namun masih

mempertahankan bentuk aslinya. Bagian yang dimodifikasi adalah jumlah tali senar pada

dawai. Dahulu sedangkan Sasando Biola memakai garis tengah bundaran pada daun

lontar. Potongan kayu Senda dipakai untuk mengganjal tali senar. Itulah penjelasan

mengenai alat musik tradisional Sasando dari NTT. Alat musik ini menghasilkan suara

merdu dan memiliki sejarah menarik.


C. Bentuk Sasando

Bentuk sasando cukup unik, yaitu tabung panjang yang terbuat dari bambu khusus. Di

bagian bawah dan atas terdapat cara memasang dawai. Bagian atas ini berfungsi untuk

mengencangkan dawai. Di bagian tengah bambu, terdapat penyangga (senda) untuk

merentangkan dawai. Senda berfungsi mengatur tangga dan nada. Tangga dan nada ini

akan menghasilkan petikan dawai berbeda. Bagian wadah terbuat dari anyaman daun

lontar atau haik. Fungsi wadah yaitu menghasilkan resonansi (getaran yang menimbulkan

suara).

D. Fungsi Alat Musik Sasando

Sasando memiliki suara bervariasi yang unik. Alat musik ini bisa digunakan untuk

musik tradisional, pop, dan genre musik lainnya kecuali musik elektrik. Dari jurnal

berjudul “Transmisi Alat Musik Sasando Sebagai Media Seni Budaya Di Kabupaten Rote

Ndao Provinsi Nusa Tenggara Timur” berikut fungsi alat musik Sasando:

1. Menjadi kebanggaan bangsa Indonesia


Alat musik khas NTT ini dikenal sampai mancanegara seperti gitar dan harpa.

Sasando bisa digunakan sebagai alat musik melodis dan harmonis. Satu orang

pemain Sasando bisa menghasilkan paduan nada indah.

2. Terapi

Menurut sejarah, Sasando dulunya menjadi alat musik terapi penyembuhan kusta

yang menyebar di pulau Rote.

3. Fungsi Hiburan

Sasando digunakan sebagai media hiburan dan wisata masyarakat.

4. Upacara Adat

Sasando merupakan alat musik tradisional yang digunakan sebagai upacara adat.

Sasando digunakan untuk upacara adat penyambutan tamu, pernikahan, dan acara

lainnya.

5. Fungsi Finansial

Sasando bisa dijadikan media untuk mendapatkan uang dan menambah devisa

negara. Pengrajin bisa memproduksi dan menjual sasando ke pasaran. Selain itu

pemain Sasando bisa mengasilkan kemampuan mengajar dan menampilkan musik

di berbagai acara.

E. Cara Memainkan Alat Musik Sasando

Mengutip dari laman rotendaokab.go.id, cara memainkan alat musik ini dipetik.

Sasando biasanya dimainkan memakai kedua tangan dari arah berlawanan. Tangan

kanan dipakai untuk memainkan akord, semantara tangan kiri untuk memainkan

bass/melodi. Sasando membutuhkan teknik dan harmonisasi supaya menghasilkan

suara yang merdu. Orang yang bermain sasando butuh latihan dan keterampilan dalam

memetik alat musik ini. Ketrampilan tangan akan berpengaruh pada tempo dan suara

yang dihasilkan sasando.


BAB III

KESIMPULAN

Sasando merupakan alat musik tradisional dari kebudayaan Rote, Nusa


Tenggara Timur. Orang-orang Rote menyebutnya (Sasandu), artinya alat yang
bergetar atau berbunyi. Atau dalam bahasa Kupang sering menyebutnyasasando, alat
musik berdawai yang dimainkan dengan cara memetik dengan jari- jemari tangan.
Sasando adalah sebuah alat instrumen musik yang dipetik. Konon sasando telah
digunakan di kalangan masyarakat Rote sejak abad ke-7.

Anda mungkin juga menyukai