SASANDO
Kelompok 3
Anggota :
- Silvi Selvi
- Riki
- Rulli
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
A. Sejarah Sasando
Kata Sasando berasal dari bahasa Rote "Sasandu" yang artinya bergetar atau berbunyi.
Alat musik ini digunakan untuk pengiring membaca syair, pernikahan, tarian tradisional,
dan menghibur keluarga yang berduka. Ada beberapa versi cerita tentang sejarah alat
musik Sasando. Salah satu cerita populer adalah kisah Sangguana yang terdampar di
Pulau Ndana. Sangguana kemudian jatuh cinta pada putri raja, namun sang Raja memberi
syarat untuknya. Syarat tersebut adalah membuat alat musik yang berbeda dengan alat
musik lainnya.
musik yang indah dan bersuara merdu. Akhirnya Sangguana membuat alat musik tersebut
yang diberi nama Sasando. Alat musik itu diserahkan pada Raja.
Ketika mendengar suara petikan merdu tersebut, sang Raja kagum dengan alat musik
Sangguana. Dahulu Sasando Sanggana yang dikenal sekarang berdawai tujuh. Dawai
tersebut dibuat dari akar pohon Beringin. Kemudian diganti menjadi usus hewan yang
sudah dikeringkan. Berkembangnya alat musik yang dipetik seperti gitar dan biola,
membuat bahan sasando berubah. Sasando menggunakan senar kawat untuk dawainya.
Awalnya, musik Sasando memiliki nada yang disesuaikan seperti alat musik gong.
Jumlah dawai awalnya 7 berubah menjadi 9 dan 10. Cerita lain menyebutkan penemu
Sasando berawal dari dua orang sahabat. Sahabat tersebut adalah Lunggi Lain dan Balok
Ama Sina. Mereka adalah penggembala domba yang kemudian membuat sasando.
Awalnya mereka menemukan wadah penampung air tuak yang terbuat dari daun
lontar. Kemudian mereka mengubah lembaran daun lontar menjadi semacam benang atau
fifik (dalam bahasa Rote). Benang tersebut dikencangkan kemudian dipetik. Ternyata
benang tersebut menghasilkan suara. Tetapi fifik tersebut mudah putus. Akhirnya Lunggu
dan Ama Sina mengembangkan benang untuk alat musik petik mereka. Hasilnya suara
B. Jenis Sasando
Ada dua jenis Sasando yaitu Sasando Gong dan Sasando Biola, berikut penjelasannya:
1. Sasando Gong Jenis Sasando ini terbuat dari daun lontar yang utuh dan dibentuk
melengkung. Tempat senar dibuat dari batang bambu, kayu berbentuk segitiga sebagai
penyangga senar, dan tali senar nilon untuk alat petik penghasil bunyi. Tali senar nilon ini
2. Sasando Biola Alat musik ini merupakan sasando modifikasi namun masih
mempertahankan bentuk aslinya. Bagian yang dimodifikasi adalah jumlah tali senar pada
dawai. Dahulu sedangkan Sasando Biola memakai garis tengah bundaran pada daun
lontar. Potongan kayu Senda dipakai untuk mengganjal tali senar. Itulah penjelasan
mengenai alat musik tradisional Sasando dari NTT. Alat musik ini menghasilkan suara
Bentuk sasando cukup unik, yaitu tabung panjang yang terbuat dari bambu khusus. Di
bagian bawah dan atas terdapat cara memasang dawai. Bagian atas ini berfungsi untuk
merentangkan dawai. Senda berfungsi mengatur tangga dan nada. Tangga dan nada ini
akan menghasilkan petikan dawai berbeda. Bagian wadah terbuat dari anyaman daun
lontar atau haik. Fungsi wadah yaitu menghasilkan resonansi (getaran yang menimbulkan
suara).
Sasando memiliki suara bervariasi yang unik. Alat musik ini bisa digunakan untuk
musik tradisional, pop, dan genre musik lainnya kecuali musik elektrik. Dari jurnal
berjudul “Transmisi Alat Musik Sasando Sebagai Media Seni Budaya Di Kabupaten Rote
Ndao Provinsi Nusa Tenggara Timur” berikut fungsi alat musik Sasando:
Sasando bisa digunakan sebagai alat musik melodis dan harmonis. Satu orang
2. Terapi
Menurut sejarah, Sasando dulunya menjadi alat musik terapi penyembuhan kusta
3. Fungsi Hiburan
4. Upacara Adat
Sasando merupakan alat musik tradisional yang digunakan sebagai upacara adat.
Sasando digunakan untuk upacara adat penyambutan tamu, pernikahan, dan acara
lainnya.
5. Fungsi Finansial
Sasando bisa dijadikan media untuk mendapatkan uang dan menambah devisa
negara. Pengrajin bisa memproduksi dan menjual sasando ke pasaran. Selain itu
di berbagai acara.
Mengutip dari laman rotendaokab.go.id, cara memainkan alat musik ini dipetik.
Sasando biasanya dimainkan memakai kedua tangan dari arah berlawanan. Tangan
kanan dipakai untuk memainkan akord, semantara tangan kiri untuk memainkan
suara yang merdu. Orang yang bermain sasando butuh latihan dan keterampilan dalam
memetik alat musik ini. Ketrampilan tangan akan berpengaruh pada tempo dan suara
KESIMPULAN