Anda di halaman 1dari 8

Andreas I.

D Kemur (20407027)

Sumber :
I S B D : KEHIDUPAN SOSIAL DAN BUDAYA SUKU MINAHASA (isbd-alv.blogspot.com)

SEJARAH KEHIDUPAN SOSIAL DAN BUDAYA


MASYARAKAT MINAHASA
OLEH : MELISA PRISILIA LEMBONUNU / 682013054 / MD302B

A.TENTANG MINAHASA

MINAHASA terletak di ujung jazirah utara pulau Sulawesi, pada posisi geografis
124°40′ – 124°50′ BT dan 1°30′ – 1°40′ LU Kota Manado Merupakan dari provinsi
Sulawesi Utara Kota Manado seringkali disebut sebagai Menado. Minahasa berasal
dari kata dasar “ESA” yang berarti “Satu”. Motto dari Sulawesi utara adalah Si Tou
Timou Tumou Tou, sebuah filsafat hidup masyarakat Minahasa yang dipopulerkan oleh
Sam Ratulangi, yang berarti: "Manusia hidup untuk memanusiakan orang lain" atau
"Orang hidup untuk menghidupkan orang lain". Dalam ungkapan Bahasa Manadonya,
yang berarti: "Baku beking pande" yang secara umum berarti "Saling menambah pintar
dengan orang lain".

B.      SUKU MINAHASA
Di Minahasa terdapat beberapa suku yang cukup banyak dan beragam,Berikut
merupakan Nama-nama suku yang ada dan tempat di mana suku-suku itu berada
Ø  Tonsea; terdapat di sekitar Timur Laut Minahasa.
Ø  Tombulu; terdapat di sekitar Barat Laut danau Tondano.
Ø  Tontemboan/Tompakewa; terdapat di sekitar Barat Daya Minahasa.
Ø  Toulour; terdapat di bagian Timur dan pesisir danau Tondano.
Ø  Tonsawang; terdapat di bagian tengah dan Selatan Minahasa.
Ø  Pasan atau Ratahan; terdapat di bagian Tenggara Minahasa.
Ø  Ponosakan; di bagian Tenggara Minahasa.
Ø  Bantik; terdapat di beberapa tempat di pesisir Barat Laut Utara dan Selatan kota
Manado.

   C.   MACAM-MACAM KEBUDAYAAN ASLI DI MINAHASA


Seperti yang kita ketahui Minahasa mempunyai begitu banyak keragaman budaya yang
ada. Mulai dari Tarian,alat music,Makanan dan minuman.Berikut beberapa contoh
kebudayaan MINAHASA
Mapalus
Mapalus adalah bentuk gotong royong tradisional warisan nenek moyang orang Minahasa di Kota
Manado yang merupakan suatu sistem prosedur, metode atau tehnik kerja sama untuk kepentingan
bersama oleh masing-masing anggota secara bergiliran. Mapalus muncul atas dasar kesadaran akan
adanya kebersamaan, keterbatasan akan kemampuannya baik cara berpikir, berkarya, dan lain
sebagainya.
Jadi, mapulus ini merupakan suatu bentuk kebersamaan yg selalu di junjung oleh suku MINAHASA dalam
menjalin kebersamaan di antara masyarakat Minahasa.

Rumah Panggung Adat MINAHASA


Rumah panggung atau wale merupakan tempat kediaman para anggota rumah tangga orang Minahasa
di Kota Manado, dimana didalamnya digunakan sebagai tempat melakukan berbagai aktivitas. Rumah
panggung jaman dahulu dimaksudkan untuk menghindari serangan musuh secara mendadak atau
serangan binatang buas. Sekalipun keadaan sekarang tidak sama lagi dengan keadaan dahulu, tapi masih
banyak penduduk yang membangun rumah panggung berdasarkan konstruksi rumah modern. 

Pengucapan Syukur
Pada masa lalu pengucapan syukur diadakan untuk menyampaikan doa atau mantra yang memuji
kebesaran dan kekuasaan para dewa atas berkat yang diberikan sambil menari dan menyanyikan lagu
pujian dengan syair yang mengagungkan. Saat ini pengucapan syukur di Kota Manado dilaksanakan
dalam bentuk ibadah di gereja. Pada hari H tersebut setiap rumah tangga menyiapkan makanan dan kue
untuk dimakan oleh anggota rumah tangga, juga dipersiapkan bagi para tamu yang datang berkunjung.
Contoh pengucapan syukur sering kali dirangkaikan dengan IBADAH rukun, ucapan syukur kadang di
adakan seperti kalau ada yang berulang Tahun,Syukur atas Kesembuhan,atau Berkat-berkat yang telah
di terima keluarga tersebut.

Tari Kabasaran
Tari kabasaran sering juga disebut tari cakalele, adalah salah satu seni tari tradisional orang Minahasa
yang banyak dimainkan oleh masyarakat Kota Manado, yang biasanya ditampilkan pada acara-acara
tertentu seperti menyambut tamu dan pagelaran seni budaya. Tari ini menirukan perilaku dari para
leluhur dan merupakan seni tari perang melawan musuh.

Tari Maengket
Tari maengket adalah salah satu seni tarian rakyat orang Minahasa. Tarian ini disertai dengan nyanyian
dan diiringi gendang atau tambur yang biasanya dilakukan sesudah panen padi sebagai ucapan syukur
kepada Sang Pencipta.Jadi, Tari maengket ini merupakan tarian rakyat untuk Hasil panen yg telah
mereka dapatkan yang sejak dulu sudah di ciptakan untuk ucapan syukur atas hasil panen.

Musik Kolintang

Musik kolintang pada awalnya dibuat dari bahan yang


disebut wunut dari jenis kayu yang disebut belar. Pada perkembangan selanjutnya, kolintang mulai
menggunakan bahan kayu telor dan cempaka. Orkes kolintang sebagai produk seni musik tradisional
bukan saja sebagai sarana hiburan, akan tetapi juga sebagai media penerapan pendidikan musik yang
dimulai dari anak-anak sekolah di Kota Manado.
Musik Bia

Bia adalah sejenis kerang atau keong yang hidup


dilaut. Sekitar tahun 1941 seorang penduduk Desa Batu Minahasa Utara menjadikan kerang/keong
sebagai satu tumpukan musik. Musik bia akhirnya telah menjadi salah satu seni musik tradisional yang
turut memberikan nilai tambah bagi masyarakat Kota Manado. Dengan hadirnya musik ini pada
pagelaran kesenian dan acara tertentu, telah menimbulkan daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik
mancanegara maupun nusantara.
               
MAKANAN
Sejak dulu kala makanan Khas manado sudah terkenal dengan “rasa pedas” yang
sangat luar biasa. Jadi kebanyakan orang yg tidak begitu menyukai rasa pedas enggan
untuk mencicipi atau merasakan makanan Khas manado. Begitu banyak makanan-
makanan khas manado yg terkenal saLah satunya BUBUR MANADO “TINUTUAN”.
Tinutuan tidak hanya dapat kita jumpai di Sulawesi Utara saja melainkan di daerah-
daerah lain juga sudah banyak yang mencoba untuk menjual makanan tersebut. Masih
banyak lagi makana khas manado antara lain : RW(daging Anjing yang di  masak
dengan berbagai macam bumbu-bumbu khas),ES brenebon( ES yang bahan dasarnya
kacang merah),Cucur (kue khas manado)

MINUMAN        
Cap Tikus adalah jenis cairan berkadar alkohol rata-rata 40 persen yang dihasilkan
melalui penyulingan saguer (cairan putih yang keluar dari mayang pohon enau atau
seho dalam bahasa daerah Minahasa).Cap tikus merupakan Minuman khas manado
yang sangat sering di jumpai di manado.
begitu banyak orang yang menyukai minuman ini sehingga Cap tikus sangat mudah
untuk di dapatkan banyak yg menjualnya di warung-warung atau malah mengolahnya
sendiri di rumah masing-masing.

Minuman ini Sering kita jumpai di acara-acara besar, banyak bapak-bapak atau
pemuda-pemuda yang berkumpul berbentuk kelompok-kelompok untuk menikmati
minuman ini bersama-sama. Biasanya cap Tikus ini di nikmati bersama RW(makanan
khas manado).

KEPERCAYAAN SUKU MINAHASA


      
Mengenai kepercayaan masyarakat MINAHASA, sebelum Tahun 1702 (awal abat
17) Penginjil dari Portugis Joseph Kamp Membawa Masuk Injil di Indonesia
melalui Ambon, ternate dan tiba di Tanah Minahasa. Joseph Kamp Masuk Ke
Minahasa, Masyarakat Minahasa sudah mempunyai kepercayaan yang masih
Bersifat abstrak “Empung Wailan Sima Lengkew Em Pekasa Kaoatan” (Allah
Yang Menciptakan Segenap Alam). Selain Percaya Kepada Allah Yang
Menciptakan Segenap Alam, Mereka Juga Percaya Ilah-Ilah Lain Yang Diyakini
Dapat Membantu Kehidupan Manusia Saat Itu.
Namun, setelah masyarakat Minahasa mengenal dan mempelajari Injil dan agama
Kristen, banyak masyarakat Minahasa yg memeluk dan memegang kepercayaan
Nasrani sampai sekarang mayoritas di manado adalah yang beragama Kristen.

Berikut ini merupakan pengetahuan-pengetahuan masyarakat suku Minahasa


yang sudah ada dari zaman dulu dan Suku Minahasa sebagian besar masih
mempercayai hal-hal ini :
Ø  Alam fauna; adanya kepercayaan terhadap tanda-tanda binatang seperti burung
dan ular. Ada dua macam burung yang menunjukkan berbagai tanda. Burung
siang (waru endo, kemekeke, totombara) dapat menunjukkan tanda adanya berita
yang menyenangkan (lowas, keeke rondor), tanda tidak mengganggu perasaan
(keeke tenga wowos), tanda tidak menyenangkan (mangalo/mangoro), dan tanda
yang menakutkan atau beralamat tidak baik (keke). Burung malam (wara wengi
kembaluan) dapat bersuara merdu tanda menyenangkan (manguni rendai), suara
hampir merdu dan putus-putus tanda tidak mengganggu perasaan (imbuang),
suara parau tanda membimbangkan (paapian), dan bunyi panjang serta keras
(kiik) yang bertanda menakutkan jika terdengar dari arah depan atau kanan
pendengar. Di samping itu, ada juga tanda dari ular, misalnya ular yang merayap
dari barat ke timur dan ular yang mengangkat kepala. Tanda yang lainnya ialah
tanda dari empedu atau hati binatang yang disembelih (babi, ayam, sapi, dll) yang
dapat meramalkan masa depan.
Ø  Alam flora; pengetahuan tentang alam flora dapat terlihat dari bermacam-macam
bahan makanan masyarakat Minahasa yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan.
Banyak bahan-bahan obat pula yang diperoleh dari berbagai jenis akar-akaran,
dedaunan, kulit-kulit kayu, buah-buahan, rerumputan dan umbi-umbian. Beberapa
contoh di antaranya, obat malaria dibuat dari sejenis akar yang disebut riis (tali
pahit), goraka (jahe) sebagai obat batuk, obat sakit perut dan penolak roh jahat,
serta kucai (sejenis bumbu dapur) sebagai obat demam bagi anak-anak.
Ø  Tubuh manusia; pengetahuan tentang tubuh manusia dibagi ke dalam dua bagian
yakni yang menyangkut perbuatan dan yang menyangkut hal-hal yang terjadi
dalam tubuh. Pengetahuan itu lebih bersifat larangan-larangan bagi setiap orang
yang melakukannya karena akan menimbulkan akibat tersendiri. Contohnya:
·         jangan memotong kuku pada malam hari, nanti kematian ibu atau salah satu
anggota keluarga lekas terjadi; maksud sebenarnya ialah bila memotong kuku di
waktu malam gampang mendapat luka.
·         Jangan suka tidur tiarap, nanti akan ditangkap hantu; maksudnya ialah agar
peredaran darah tidak terganggu.
·         Bila ada kematian di desa, dilarang ke ladang/sawah, jika tidak diindahkan akan
mati lemas; sebenarnya adat yang berlaku di Minahasa bila ada peristiwa
kematian, setiap orang wajib memberikan bantuan, yang berarti tidak seorangpun
yang boleh keluar dari desa.
·         Mata kiri bergerak, artinya akan mendapat surat atau akan segera bertemu
dengan saudara yang berada jauh. Sebaliknya, mata kanan bergerak berarti akan
mendapat berita buruk atau akan menangis nanti.
·         Telapak tangan kiri gatal artinya akan mendapat untung atau uang. Jika telapak
tangan kanan yang gatal, tanda akan mengeluarkan uang.
Ø  Ada juga kepercayaan rakyat Minahasa tentang mimpi, antara lain: mimpi gigi
copot, alamat seorang dari keluarga dekat akan meninggal; mimpi mayat, artinya
akan mendapat rejeki; mimpi mendapat uang atau dipagut ular, artinya akan
mendapat sakit.
Ø  Pengetahuan tentang alam, misalnya bila awan di langit kelihatan berpetak-petak,
tandanya banyak ikan atau juga terjadi gempa bumi; bila kelihatan atau
kedengaran segerombolan lebah yang terbang dari arah utara menuju selatan,
alamatnya akan terjadi kemarau yang panjang, dan bila anjing-anjing membuang
kotoran di jalanan umum, alamat musim kemarau panjang telah mulai.
Ø  Pengetahuan tentang waktu; masyarakat Minahasa tradisional mengetahui tentang
waktu dengan berpatokan pada matahari dan suara binatang. Misalnya, matahari
mulai timbul berarti jam 6 pagi; di atas kepala adalah pukul 12.00; matahari
terbenam pukul 6 sore. Ayam berkokok tengah malam adalah pukul 00.00;
berkokok selanjutnya merupakan tanda sudah hampir siang. Para petani di sawah
mendengar suatu binatang bernama konkoriang sebagai pertanda mereka harus
segera pulang sebab waktu telah menunjukkan pukul 17.00. Ada juga semacam
alat yang terbuat dari dua botol yang diikat sedemikian rupa, di mana pasir
dipindahkan dari satu botol ke botol lain. Waktu selama pasir berpindah (lima
jam) digunakan sebagai waktu bekerja (biasanya dalam mapalus).

      FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SOSIAL DAN BUDAYA MINAHASA


        Dari sejarah yang ada sudah terlihat jelas bahwa Budaya Minahasa terpengaruh
dari budaya-budaya yang ada di Negara lain. Contohnya seperti Belanda dan
Spanyol. Pengaruh kehadiran orang Spanyol yang bertahan hampir seabad di
Minahasa masih tampak hingga saat ini, antara lain dalam aspek bahasa ada
beberapa kata yang tak lain ialah bahasa Spanyol. Selain itu, pakaian yang
dianggap orang Minahasa sebagai pakaian adat (patung
kurengkeng dan saraun di Tondano) tak lain adalah pakaian ala Spanyol.
Berkuasanya Belanda di Minahasa juga membawa unsur-unsur kebudayaan lain
bagi penduduk Minahasa, antara lain bahasa, cara-cara berpakaian, sistem
pemerintahan, sistem pengetahuan, pendidikan, kesehatan, peralatan,
pengangkutan, dan sebagainya.
        Jadi, Dapat di katakana bahwa Sosial dan Budaya yang ada di Minahasa Tidak
lain adalah campur Tangan oleh bangsa lain.

KEHIDUPAN SOSIAL SUKU MINAHASA


      
Dengan membaca arti dari kata “MAPULUS” seperti yang di jelaskan di atas. Kita
sudah dapat mendapatkan suatu bayangan di mana suku Minahasa ini selalu
bergotong royong dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang ada. Hal ini
merupakan hal positif yang sangat baik dan dapat menjalin kebersamaan di
antara begitu banyak suku-suka yang ada. Selain di ajarkan untuk bekerjasama
kita juga dapat Saling membantu orang yang kesusahan. sekalipun kita Bukan
suku asli dari Minahasa jika kita menerapkan Hal ini dalam Hidup kita pastilah
banyak orang yang akan Senang dan Hal positif itu juga akan membawa imbas
yang baik bagi diri kita sendiri.
KEHIDUPAN BUDAYA SUKU MINAHASA
      
Dari bermacam-macam contoh dan penjelasan tentang suku Minahasa yang
begitu beragam. Kita dapat mengetahui bahwa suku Minahasa masih menjunjung
tinggi Budaya yang mereka miliki, suku Minahasa masih melakukan atau
menyelenggarakan acara-acara adat seperti Tarian-tarian. Tarian-tarian tersebut
kadang di tampilkan di acara-acara besar Seperti penyambutan Tamu atau ulang
Tahun kota Manado
Pengucapan syukur juga sampai sekarang masih sering di adakan oleh suku
Minahasa.

KESIMPULAN
      
Dari semua pembahasan yang ada di atas yang di latar belakangi Judul
“Kehidupan Sosial Budaya Suku Minahasa” kita dapat mengetahui beberapa
budaya yang ada di Suku minahasa mulai dari rumah adat,alat music,tarian, dll.
Melalui karya tulis ini kita juga dapat mengetahui bahwa suku Minahasa masih
menjujung tinggi apa yang sejak dlu sudah menjadi Adat istiadat mereka dan
sampai sekarangpun acara-acara adat masih dilaksanakan.Di harapkan suku
Minahasa akan terus mempertahankan apa yang menjadi Budaya dan terus
melestarikan budaya Minahasa walaupun zaman terus berkembang.

Anda mungkin juga menyukai