Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PENGETAHUAN

KEPASIFIKAN
MODUL KEPASIFIKAN

Disusun oleh :
Verena Mila Ekarisma
17011103016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2021
1. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2019
TENTANG SISTEM NASIONAL ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

Pasal 15

Penyelenggaraan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Pendidikan


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) huruf a dilaksanakan dengan:
a. penyiapan sumber daya rnanusia untuk Penyelenggaraan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi;
b. peningkatan mutu dan kesesuaian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
dan
c. pengabdian kepada masyarakat sebagai wujud Penerapan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi.

Pasal 16

Penyelenggaraan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Pendrdikan


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 dilaksanakan dalam rangka meningkatkan
kapasitas bangsa dalam mengelola sumber daya dan diutamakan untuk memenuhi
kebutuhan nasional agar dapat meningkatkan daya saing serta mewujudkan
kemandirian bangsa.

Pasal 17

(1) Pelaksanaan Pendidikan dapat diselenggarakan oleh pemerintah atau


masyarakat.
(2) Penyelenggaraan Pendidikan oleh pemerintah atau masyarakat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

2. Tinjauan Pustaka Jurnal yang membahas IPTEK (Sulut)


- Efektivitas Ekstrak Daun Jambu Mawar ( Syzigium jambos L. aston )
Menghambat Pertumbuhan Streptococus Mutans Secara in vitro
- Evektifitas antibakteri ekstrak Biji Bengkuang ( Pachyrrhizuz erous ) terhadap
pertumbuhan Streptococcus mutans secara in vitro
- Evektifitas perasan Daun Pepaya terhadap jumlah Osteoblast pasca pencabutan
gigi pada Tikus Wistar Jantan.
- Perancangan Aplikasi Panduan Belajar Pengenalan Ortodonsia Menggunakan
Animasi 3D
- Perbandingan efektifitas pasta gigi yang mengandung Siwak dengan pasta gigi
tanpa Siwak pada pasien pasca skeling
- Efektivitas kumur sari umbi Bit Merah ( Beta vulgaris L. ) terhadap jumlah
Streptococcus sp. dalam plak gigi

3. Kajian Statistika Gambaran Demografis penduduk Sulut dan kekayaan budaya


Sulut.
 Demografis Sulawesi Utara
Sulawesi Utara adalah salah satu provinsi yang terletak di ujung utara Pulau
Sulawesi dengan ibu kota terletak di kota Manado. Sulawesi Utara atau Sulut
berbatasan dengan Laut Maluku dan Samudera Pasifik di sebelah timur, Laut
Maluku dan Teluk Tomini di sebelah selatan, Laut Sulawesi dan
provinsi Gorontalo di sebelah barat, dan provinsi Davao del Sur (Filipina) di
sebelah utara. Penduduk Sulawesi Utara pada tahun 2019 berjumlah 2.506.981
jiwa.[1] Luas wilayah Sulawesi utara adalah 15.271 km2. Sulawesi Utara
memiliki kepulauan dengan jumlah pulau sebanyak 287 pulau dengan 59 di
antaranya berpenghuni. Wilayah administratif Sulawesi Utara terbagi menjadi
4 kota dan 11 kabupaten dengan 1.664 desa/kelurahan. Sulawesi Utara terbagi
menjadi dua zona yaitu zona selatan yang berupa dataran rendah dan dataran
tinggi serta zona utara yang meliputi kepulauan. Zona ekonomi eksklusif Sulawesi
Utara mencapai 190.000 km2 dengan pesisir pantai sepanjang 2.395,99 km dan
luas hutan mencapai 701. 885 hektare. Wilayah Sulawesi Utara juga memiliki
banyak gunung berapi.

Etnis

Mayoritas penduduk Sulawesi Utara adalah Suku Minahasa, Suku Bolaang


Mongondow, Suku Sangihe, Suku Talaud, Suku Siau namun demikian, etnisitas di
Sulawesi Utara lebih heterogen. Suku Minahasa dan Bolaang
Mongondow menyebar hampir di seluruh wilayah Sulawesi Utara daratan. Suku
Sangihe, Suku Talaud, Suku Siau mendiami di Kepulauan Sangihe Talaud,
dan Pulau Lembeh, terutama di daerah pesisir utara, timur dan barat daratan
Sulawesi utara.

Suku Bajo mendiami beberapa desa pinggir pantai Sulawesi Utara di bagian


utara Kabupaten Minahasa Utara. Suku Bantik, konon adalah keturunan
pengungsian dari Talaud, tersebar di Bolaang, dan Minahasa bagian Barat. Suku
Wawontehu tinggal di sebagian wilayah Kecamatan Bunaken Kota Manado.

Selain penduduk asli, Sulawesi Utara juga merupakan tempat tinggal bagi
para pendatang. Orang Tionghoa adalah minoritas yang cukup signifikan, dan
mayoritas di beberapa tempat, diikuti dengan Gorontalo, Ternate; Suku Bali, Suku
Jawa mereka umumnya tinggal di daerah transmigran Suku Bali juga tinggal di
sejumlah kota.

 Kekayaan Budaya Sulawesi Utara

Sulawesi Utara merupakan kawasan yang sangat kaya dengan seni budaya
Indonesia lainnya. Sulawesi Utara mempunyai aneka seni budaya yang khas seperti
tari-tarian, dan budaya lainnya seperti:

 Masamper (sebuah tradisi di wilayah Sangihe Talaud)


 Pengucapan (atau Syukuran dalam tradisi Minahasa)

 Sastra

 Asaren tuah Puhuna


 Hikayat Prang Tondano
 Hikayat Danau Tondano
 Legenda Pingkan Matindas
 Legenda Toar Lumimuut
 Legenda Mamanua

 Senjata tradisional

Sabel adalah senjata tradisional suku Minahasa, bentuknya menyerupai huruf


Daun Kelapa. Sabel termasuk dalam kategori Pedang. Selain Peda, Sulawesi
Utara juga memiliki beberapa senjata khas lainnya, seperti Perisai.Rumah
Tradisional.

 Rumah tradisonal
Rumah tradisonal suku Sulawesi Utara dinamakan Wale. Rumah adat
ini bertipe rumah panggung dengan 3 bagian utama dan 1 bagian tambahan.
Tiga bagian utama dari rumah Sulawesi Utara yaitu serambi depan, serambi
tengah dan serambi belakang. Sedangkan 1 bagian tambahannya yaitu rumah
dapur.
Disebut dengan istilah wale atau bale, yaitu rumah/ tempat melakukan
akivitas untuk hidup keluarga. Rumah adat Minahasa merupakan rumah
panggung yang terdiri dari dua tangga didepan rumah. Menurut kepercayaan
nenek moyang Minahasa peletakan tangga tersebut dimaksudkan apabila ada
roh jahat yang mencoba untuk naik dari salah satu tangga maka roh jahat
tersebut akan kembali turun di tangga yang sebelahnya.
 Tarian

Provinsi Sulawesi Utara yang memiliki setidaknya 14 suku bangsa, memiliki


kekayaan tari-tarian yang sangat banyak dan juga sangat mengagumkan. Beberapa
tarian yang terkenal di tingkat nasional dan bahkan dunia merupakan tarian yang
berasal dari Sulawesi Utara, seperti Tari Poco-poco .

Tarian Suku Sangihe

 Tari Poco-poco
 Tari Gunde

Tarian Suku Minahasa

- Tari Maengket, adalah tari tradisional Minahasa dari zaman dulu kala
sampai saat ini masih berkembang. Maengket sudah ada di tanah Minahasa
sejak rakyat Minahasa mengenal pertanian terutama menanam padi di
lading.
- Tari Katrili, menurut legenda rakyat Minahasa, tari katrili adalah salah satu
tari yang dibawa oleh Bangsa Spanyol pada waktu mereka datang dengan
maksud untuk membeli hasil bumi yang ada di Tanah Minahasa. Karena
mendapatkan hasil yang banyak, mereka menari-nari tarian katrili.
- Tari Kabasaran, adalah Tari Perang yang merupakan tarian tradisional
Minahasa yang menceritakan bagaimana suku Minahasa mempertahankan
tanah Minahasa dari musuh yang hendak mendudukinya.
 Makanan Khas

Sulawesi Utara mempunyai aneka jenis makanan yang khas. Antara


lain Tinutuan atau Midal (bubur Manado), Nasi Jaa, Pangi yang lezat,
Gulai Ikan Fufu dan Dodol serta Dodol Salak yang langka. Di samping itu
Dodol Amurang asal kabupaten Minahasa Selatan yang terkenal, yang dibuat
dengan aneka rasa. Di daerah Minahasa terdapat makanan khas yang jarang
ditemui di daerah lainnya di Indonesia, seperti rintek wuuk (biasa disebut RW)
atau daging anjing, daging ular, daging babi dan paniki (daging kelelawar).
Makanan khas lainnya seperti woku blanga. Sementara kuliner khas Sulawesi
Utara yang juga sangat terkenal bahkan hingga ke mancanegara adalah Bagea.

 Mapalus
Di Sulawesi Utara dalam koteks kerukunan antar umat beragama dan sosial
dimainkan perannya oleh budaya Mapalus. Budaya Mapalus merupakan suatu
teknik kerja sama atau sistem untuk menjaga kepentingan bersama dalam
budaya Suku Minahasa. Teknik kerjasama lazim diartikan dengan kebersamaan
atau gotong royong. Dalam segala sektor hubungan sosial dan keagamaan
Mapalus sangat berfungsi secara baik di dalam masyarakat Sulawesi Utara.
Dalam bidang keagamaan kegiatan mapalus yang paling menonjol adalah pada
setiap peralihan kehidupan manusia. (Rites De Passage), yaitu kelahiran,
perkawinan, dan kematian. Gotong Royong yang dilakukan masyarakat
Sulawesi Utara pada setiap peralihan kehidupan manusia mengambil bentuk
kebersamaan dalam pembiayaan dan pekerjaan.

 Alat Musik daerah


a. Kolintang
Kolintang adalah instrument musik yang berasal dari Minahasa
biasanya Kolintang dipakai sebagai pengiring dari seorang penyanyi lagu-lagu
daerah ataupun cuma musik instrumen saja. Kolintang sudah sangat terkenal
di Indonesia bahkan juga sudah dipromosikan ke luar negeri. Kolintang
dimainkan oleh sebuah regu, biasanya satu regu itu terdiri dari 5 sampai 6
orang.
b. Musik Bambu
Musik bambu juga adalah musik tradisional dari Minahasa satu regu
terdiri 30 - 40 orang bahkan ada yang lebih. Musik bambu dari Minahasa juga
sudah sangat terkenal di Indonesia bahkan tidak jarang acara dari luar
Sulawesi Utara yang mengundang 1 regu musik bambu.

 Lagu Daerah
Minahasa juga merupakan daerah yang memiliki lagu daerah yang
cukup dikenal, diantaranya adalah:
a. Esa mokan
b. Luri wisako
c. O ina ni keke
d. Opo wananatas
e. Sa aku ika genang
f. Mars Minahasa

4. Jumlah Bahasa daerah yang ada di Sulut

Bahasa resmi instansi pemerintahan di Sulawesi Utara adalah bahasa


Indonesia. Hingga 2019, Badan Bahasa mencatat ada 10 bahasa daerah di Sulawesi
Utara. Kesepuluh bahasa tersebut adalah:

1. Bantik
2. Bolaang Mongondow
3. Gorontalo
4. Melayu
5. Minahasa
6. Minahasa Tonsawang
7. Minahasa Tonsea
8. Pasan
9. Ponosakan
10. Sangihe Talaud

5. Data Sarana Prasarana Kesgimul di Sulut


Di provinsi Sulawesi Utara, harus diakui bahwa masih ditemukan
kekurangsiapan sarana kesehatan masyarakat seperti kurang lengkapnya obat,
sarana,dan alat kesehatan; kurangnya tenaga kesehatan;dan belum memadainya
kualitas pelayanan. DiPuskesmas, kesiapan peralatan dasar memang cukup tinggi
(84%), tetapi kemampuan menegakkan diagnosis ternyata masih rendah (61%).
Data Rifaskes 2011 menunjukkan dari 8.980 Puskesmas, terdapat 5.439
Puskesmas yang mempunyai dokter gigi dan 3.541 Puskesmas yang tidak ada dokter
giginya. Secara nasional, sebanyak 47,4% Puskesmas mempunyai 1 dokter gigi dan
13,2% Puskesmas yang mempunyai lebih dari 2 dokter gigi.
Berdasarkan data PPSDM Kesehatan, terdapat 46 Rumah Sakit yang
tersebar di Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Utara.

6. Tenaga Kesehatan di Provinsi Sulawesi Utara


Berdasarkan data PPSDM Kesehatan, Tenaga Kesehatan yang didayagunakan
di Rumah Sakit di Provinsi Sulawesi Utara yaitu :
- Dokter gigi berjumlah 50 orang
- Dokter gigi spesialis berjumlah 6 orang
- Dokter umum berjumlah 466 orang
- Dokter spesialis penyakit dalam berjumlah 123 orang
- Dokter spesialis Obgyn berjumlah 115 orang
- Dokter spesialis anak berjumlah 110 orang
- Dokter spesialis bedah berjumlah 65 orang
- Dokter spesialis Radiologi berjumlah 30 orang
- Dokter spesialis Anestesi berjumlah 55 orang
- Dokter spesialis Patologi Klinik berjumlah 9 orang
- Dokter spesialis Patologi Anatomi berjumlah 1 orang
- Dokter spesialis Rehabilitasi Medik berjumlah 6 orang
- Dokter spesialis lain berjumlah 189 orang
Berdasarkan Data Tenaga Medis yang didayagunakan di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan (Fasyanken ) di Provinsi Sulawesi Utara oleh Kemenkes
(Pembaharuan Data per 31 Desember 2019 ), tenaga kesehatan yang ada di Sulawesi
Utara adalah sebanyak 1632 orang yang tersebar di 15 Kabupaten/Kota.
DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-Undang-tahun-2019-UU-11-2019
2. Sulawesi Utara - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
3. (PDF) Makalah: Mengenal Kebudayaan Minahasa (Sulawesi Utara) | Debrian Saragih
- Academia.edu
4. RENSTRA DINAS KESEHTAN PROVINSI SULAWESI UTARA 2010-2115
(kemkes.go.id)
5. 75895-ID-analisis-hubungan-fasilitas-pelayanan-ke.pdf (neliti.com)
6. Informasi SDM Kesehatan Nasional (kemkes.go.id)
7. Perancangan Aplikasi Panduan Belajar Pengenalan Ortodonsia Menggunakan
Animasi 3D | Rori | Jurnal Teknik Informatika (unsrat.ac.id)

Anda mungkin juga menyukai