Anda di halaman 1dari 10

I.

PENDAHULUAN
 1.1 LATAR BELAKANG
Jayapura adalah ibu kota dan kota terbesar di provinsi Papua di Indonesia.
Ini mencakup area seluas 935,92 km2 (361,36 sq mi), dan berbatasan dengan
Kabupaten Jayapura di barat, Kabupaten Keerom di selatan, negara Papua Nugini
di timur, dan Samudera Pasifik di utara. Jayapura adalah kota terbesar di
Indonesia bagian dari New Guinea. Ini dilayani oleh Bandara Sentani, yang
terletak di dekat Danau Sentani. Jalan raya menghubungkan kota ini ke Skow,
sebuah kota kecil dekat perbatasan dengan Papua New Guinea dan berlanjut ke
luar perbatasan ke Vanimo.

1.2 MASALAH
 Masalah sampah di setiap kota yang padat penduduk menjadi masalah
yang sangat pelik dan konon sulit untuk teratasi. Begitu juga Kota Sentani
memilki persoalan sampah yang sangat kompleks sehingga membutuhkan
perhatian.

 Kepala Distrik Sentani, Alfons Awoitauw,SIP menjelaskan, untuk mengatasi


sampah maka pihaknya telah bekerja sama dengan bank sampah untuk
semua sampah yang berpeluang untuk di daur ulang dapat diserahkan ke
bank sampah untuk di daur.

 “Masalah sampah tidak bisa menjadi tanggung jawab pemerintah saja,


tetapi harus ada integrasi program atau penangananya secara
komperhensif di antara berbagai komponen di kota ini,” ujar Kepala Distrik
Sentani saat ditemui wartawan di ruang kerjanya belum lama ini.
 Dikatakan, ke depan pihaknya akan terus membangun kerja sama
dengan Forum Kota (Forkot) dan pihak lain untuk menangani
permasalahan sampah yang ke depan jika tidak ditangani dengan
baik akan berdampak pada kerusakan lingkungan.

 Di tempat terpisah, Ketua Forum Kota Sentani, Denix Felle


menuturkan, sebagai wadah yang lahir dari inisiatif masyarakat
maka Forum kota juga ikut bertanggung jawab menangani
masalah sampah dan lingkungan.

 Denix menyampaikan, pihaknya kini sedang melakukan sosialisasi


bahaya membuang sampah di sembarang tempat kepada warga
di beberapa tempat yang berpotensi terjadinya kerusakan
lingkungan.

 “Kami sangat merespon upaya yang dilakukan oleh Distrik


Sentani, salah satunya melounching Bank Sampah. Biarlah dengan
adanya bank sampah maka sampah-sampah di kota ini dapat di
daur ulang,”

 1.3 TUJUAN
Ribuan warga masyarakat yang datang dari berbagai kampung dan kelurahan
di Kabupaten Jayapura dan sekitarnya memadati lokasi bibir pantai Khalkote
tempat pelaksanaan Festival Danau Sentani (FDS) 19-23 Juni 2014. Warga pada
umumnya berdatangan menggunakan kendaraan pribadi, baik roda dua dan
empat. Ada juga yang menggunakan angkutaan umum kemudian melanjutkan
dengan jasa ojek ke lok.asi tersebut yang terletak di Distrik Sentani Timur
 II. HASIL DESKRIPSI FISIK DAN PENDUDUK
2.1 NAMA SUKU BANGSA
Suku bangsa sentani mendiami seluruh wilayah sekitar danau sentani dan
di beberapa pulau dari danau ini suku bangsa ini terbagi-bagi dalam tiga
pegolongan besar yaitu sentani timur, sentani tengah dan sentani barat. Saat ini
terdapat 27 kampung asli dengan struktur pemerintahan adat berlapis 3. 2
kampung terletak di wilayah kota Jayapura dan 25 kampung berada di kabupaten
Jayapura Papua Provinsi Papua Barat

2.2 SEJARAH ASAL USUL


Suku sentani bermukim di tepi danau dan pulauu – pulau kecil di tengah
danau sentani. Cerita rakyat suku sentani menyebutkan suku sentani berasal dari
arah Timur (Papua Nugini) tempatnya dari vanime yang bernama Fonomyo
Wauwanyo atau yang sekarang di sebut Honong Wau Wau. Dinamakan Honong
Wau Wau karena mereka berasal dari gunung Honong Papua Nugini.

2.3 LOKASI LINGKUNGAN AlAM


 Danau Sentani adalah danau yang terletak di Papua Indonesia. Danau
Sentani berada di bawah lereng Pegunungan Cagar Alam Cyclops yang
memiliki luas sekitar 245.000 hektar. Danau ini terbentang antara Kota
Jayapura dan Kabupaten Jayapura, Papua. Danau Sentani yang memiliki
luas sekitar 9.360 hektar dan berada pada ketinggian 75 mdpl. Danau
Sentani merupakan danau terluas di Papua.

 Di danau ini juga terdapat 21 buah pulau kecil menghiasi danau yang indah
ini. Arti kata Sentani berarti "di sini kami tinggal dengan damai”. Nama
Sentani sendiri pertama kali disebut oleh seorang Pendeta Kristen BL Bin
ketika melaksanakan misionaris di wilayah danau ini pada tahun 1898.

 Pariwisata

 Panorama sentani

 Danau ini sudah dikelola menjadi objek wisata karena berjarak 50 kilometer
dari Jayapura dan mudah dijangkau, sebagai pelengkap di danau ini sudah
banyak terdapat perahu wisata untuk berkeliling di Danau Sentani.

 Di danau ini juga diadakan Festival Danau Sentani untuk menarik


wisatawan. Festival Danau Sentani biasanya diadakan pada pertengahan
bulan Juni tiap tahun, FDS sendiri telah ditetapkan sebagai festival tahunan
dan masuk dalam kalender pariwisata utama. Festival ini diisi dengan
tarian-tarian adat di atas perahu, tarian perang khas Papua, upacara adat
seperti penobatan Ondoafi, dan sajian berbagai kuliner khas Papua.

 Hiu gergaji, ikan endemik Danau Sentani

 Keanekaragaman Ikan

Di danau ini terdapat 30 spesies ikan air tawar dan empat di antaranya
merupakan endemik Danau Sentani yaitu ikan gabus Danau Sentani (Oxyeleotris
heterodon), ikan pelangi Sentani (Chilatherina sentaniensis), ikan pelangi merah
(Glossolepis incisus) dan hiu gergaji (Pristis microdon). Danau Sentani kaya akan
beragam biota laut dan sudah dimanfaatkan untuk budidaya ikan air tawar. Danau
Sentani juga dijadikan lokasi wisata untuk berenang, bersampan, menyelam,
memancing, ski air serta wisata kuliner. Di antaraketiga ikan endemik danau
sentani yang populasinya semakin menyusut adalah ikan gabus Danau Sentani,
hal ini dikarenakan telur ikan ini dimakan oleh ikan gabus dari jenis yang lain.

 2.4 DEMOGRAFI
SENTANI

 Negara = Indonesia
 Provinsi = Papua

 Kabupaten = Jayapura

 PEMERINTAHAN
 Kepala Distrik

 Luas = 225,90 km

 Jumlah penduduk = 44.779 jiwa (2010)

 Kepadatan = 198,22 jiwa / km

 Kampung / keluarga =9

III HASIL DESKRIPSI SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA


3.1 BAHASA
Bahasa Sentani atau Buyaka adalah suatu bahasa Papua yang dituturkan di
Danau Sentani, Provinsi Papua, Indonesia. Alkitab Terjamahan Baru sudah
diterjemahkan ke dalam bahasa Sentani pada tahun 1997. Sentani atau Buyaka
memiliki Wilayah yang disebut Danau Sentani, Intan Jaya, Papua . Dengan penutur
bahasa yaitu 30.000 (1996). Rumpun bahasa Doberai Timur-Sentani

* Sentani

* Sentani Standar

Sistem penulisan nya yaitu Alfabet Latin

 3.2 SISTEM TEKNOLOGI


Dalam perkembangan seni ukur suku Sentani , kita mengenai kerajaan ukir
di kulit kayu. Salah satu seni ukur atau wanita sentani. Ukiran ini cukup mudah
ditemukan di beberapa destinasi wisata tersebar di Papua terutama di Jayapur.
Seperti di Pasar Kerajinan Tradisional Hamadi, Anda akan dengan mudah
mendapatkan ukiran kulit kayu ini. Harganya pun sangat bervariasi, tergantung
ukuran besar / kecilnya kulit kayu tsb, besar lukisan dan jenis ukiran / gambarnya

Seni Ukur Masyarakat Asli Suku Sentani

Seni ukur dalam masyarakat asli Sentani, biasa sebagai medianya adalah
kayu. Kayu disini adalah termasuk alat-alat yang di gunakan oleh orang Sentani.
Alat-alat ini dapat sebagai media untuk seni ukir. Misalnya untuk hiasan dibuatkan
pada sehelai papan; pada penggayung pria dan wanita; pada tifa; pada pattung;
pada perahu iva maupun hayi dan pada tiang-tiang rumah. Biasanya setiap ukiran
mengandung gambar dan ffilosofi. Selain itu, setiap ukiran ada pemiliknya.

Seni ukir ini tidak semua pemuda Sentani bisa. Sebab dibutuhkan cekatan
melukis daun sagu, burung cenderawasih, ikan, pengakuan United Nations
Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) seperti noken
mengingat ;ikisan itu hanya ada di kalangan masyarakat Sentani,.

 3.3 SISTEM EKONOMI


 Kabupaten Jayapura terdiri dari 19 distrik, dimana Distrik Kaureh
merupakan distrik terluas dengan luas wilayah 4.537,9 atau sekitar 24,88
persen dari luas keseluruhan Kabupaten Jayapura, sedangkan Distrik
Sentani Barat memiliki luas wilayah terkecil dengan luas sekitar 129,2
Km2atau sekitar 0,74 persen (BPS Kabupaten Jayapura, 2010).

 3.4 SISTEM ORGANISASI SOSIAL


 A. Sistem Pemerintahan Adat Suku Sentani

Sistem kepemimpinan tradisional di Papua menurut Mansoben (Tabloitjubi,


2008) di bagi dalam beberapa tipe antara lain :

1. Tipe kepemimpinan Raja atau sistem kepemimpinan atas dasar pewarisan

2. Sistem kepemimpinan Big man atau pria beribawa dan


3. Kepemimpinan campuran

Sistem kepemimpinan atas dasar pewarisan merupakan system kerajaan


(perdagangan di waktu lalu) di Raja Amabpat, di Fak-Fak, Kaimana atau system
Ondoafi atau Ondofolo di Sentani dan wilayah Kebudayaan Tabi termasuk
Genyem yakni Demou Tru merupakan jabatan tertinggi dalam masyarakat
Namblong yang hanya diduduki oleh Wai Iram, kadangkala di anggap jabatan
kekal.

Ondofolo membawahi 5 kepala suku dan kepala suku membawahi 5 kepala


karet. Kepala karet ini memimpin beberapa keluarga. Jadi kalau di buat sandi
pemerintahannya 155 (satu lima-lima)). (Pilipus Kopeuw). Jadi Ondoafi dan
kepala-kepala suku adalah berdarah biru, sebab mereka termasuk keturunan para
Raja di Sentani . Kepemimpinannya bersifat hirarki.

 3.5 SISTEM PENGETAHUAN


Masyarakat asli suku Sentani bertempat tinggal di pinggir-pinggir danau
maupun tepian pulau-pulau. Untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka yakni
dengan mencari ikan, maupun kerang (kheka) dan bia (lele). Selain itu juga,
masyarakat suku Sentani mengerjakan ladang, menanam ubi-ubian seperti
singkong / ketela pohon (kasbi), betatas, keladi, pisang, ubi jalar, sayuran, (sayur
lilin, sayur, patola, bayam meral dll). Masyarakat suku Sentani memiliki hutan
sagu yang luas. Pohon sagu adalah pohon yang isinya setelah di proses di ambil
sarinya seperti tepung. Sari dari sagu ini kemudian di jadikan makanan, antara
lain papeda, atau juga sagu bakar(forna dan sinole). Sagu yang di buat papeda
biasanya dimakan bersama dengan ikan. Bagi orang lain, mereka akan pikir-pikir
dan mempertimbangkan dengan baiksebelum makan papeda, sebab kelihatannya
seperti lem. Tanaman sagu dan ikam di wilayah Sentani tidak di tanami, tetapi
sudah diciiptakan oleh sang pencipta buat suku ini. Ikan-ikan dan segala isi danau
tidak dikembang biakkan, tetapi tidak pernah habisnwalaupun setiap hari jutaan
ekor di angkat
 3.6 KESENIAN
 Seni Tari Masyarakat Asli Sentani

festival Danau Sentani (FDS) menjadi agenda tahunan pemerintahan


Kabupaten Jayapura sejak tahun 2009 yang selalu dilaksanakan pada setiap bulan
Juni. Di dalam kegiatan pesta budaya Sentani itu, lebih banyak di isi dengan acara
tari-tarian dari masyarakat asli Sentani. Pada acara FDS ini juga, sempat
mendengar ada keributan masalah tarian antara peserta tari dari kampung
Hobong dan kampung Kensio. Inti masalahnya adalah siapa yang pantas
membawakan tari-tarian tersebut. Jadi rupanya ada tari-tarian yang khusus di
bawakan oleh orang tertentu dan ada yang tidak boleh sembarangan menari. Ini
yang mengguga hati kami dan pada saat ini juga ingin mengguga hati anak-anak
sentani dan para ilmuwan untuk mengamati kebenaran ini sehingga dapat
mengurangi konflik. Sekaligus dapat mengembangkan budaya dengan baik dan
benar. Kalau bisa seni tari Sentani ini di bukukan dan jika memungkinkan dapat
dibuatkan teori gerak tarinya.

Ada catatan penting dalam tarian :

Menari adalah bagian dari suatu pemujaan dan penyerahan diri kepada
suatu kekuatan yang disembah atau suatu pemujaan dan penyerahan diri kepada
suatu kekuatan yang disembah atau sebuah pemujaan kepada sang pemimpin
yang berprestasi.bagi kaum lelaki, tari merupakan promosi diri tentang
kejantanan , karna ketika seluruh fisiknya kelihatan polos kecuali bagian aurat
laki-laki dalam tari tampil egoisme dan kebanggaan diri. Lantang dan lantun suara
dan nada, menampilkan kelengkapan keperkasaan seorang lelaki. Bagi, seorang
putri inilah dunia kesempatan tampil penuh arti, memboboti kentalnya cinta sang
pemuda, dengan lengking nada yang halus dan gerakan yang lunglai. Kesempatan
mencuri lirik di balik aksesoris yang mempercantik diri, kepada sang sinyo adalah
hal yang biasa

 3.7 SISTEM RELIGI


 Kepercayaan masyarakat Sentani ditandai dengan kehidupan yang
penuh mistis. Dunia mistis ditandai dengan rasa takut terhadap segala yang
dipandangnya dari alam raya ini memiliki daya-daya yang seram,
mengganggu dan mematikan. Demi keselamatannya, mereka mencari
semacam taktik guna menemukan hubungan yang tepat antara dirinya
sebagai manusia dengan daya-daya pada alam. Perbuatan-perbuatan
praktis misalnya, tata upacara dalam beraneka ragam diutamakan.
Dongeng-dongeng suci diantara nya tentang terjadinya danau, dunia,
gunung dan sebagainya, memainkan peranan pula. Dunia mistisnya
bergeser ke alam ontologis, yang berjalan berdampingan mempengaruhi
tahapan kehidupan masyarakat Sentani. Dalam dunia ontologis, manusia
Sentani mulai membuat jarak terhadap segala sesuatu yang
berkemungkinan mempengaruhi kehidupannya. Dari pandangan mithologis
dan dunia ontologi dapat ditarik kesimpulan tentang inti pandangannya
tentang alam semesta, bahwa tokoh-tokoh mithologi merupakan
personifikasi dari kekuatan-kekuatan alam yang mengarahkan hidup
manusia untuk mengenal bahwa pemilikan kekuasaan rahasia atas hujan,
api, terang dan sebagainya diperuntukkan bagi kebutuhan manusia.

 IV KESIMPULAN
 4.1 Kesimpulan

 Festival ini adalah bukti pemeliharaan persatuan dan kesatuan


diantara sesama suku, ras, agama. Nasionalisme yang sangat kental terjalin
diantara sesama, mengingat di Papua terdiri dari ratusan suku-suku kecil
yang terkadang gampang bentrok. Di samping itu Papua merupakan salah
satu tempat wisata yang sangat indah dan sayang jika tidak di tempatkan
dengan baik, dan dengan melihat efek yang terjadi dengan adanya obyek

wisata ini tidak menghilangkan kebudayaan Sentani itu .


 4.2 Saran
 Dari penelitian yang dilakukan, saran yang dapat diberikan adalah :

 Dari hasil analisa, diketahui wilayah pelayanan yakni UPP Jayapura Selatan ,
UPP Abepura, serta UPP Waena , suplai air dari intake yang melayani
pelanggan . Untuk itu di butuhkan sumber air baru dan juga perencanaan
jaringan baru untuk dapat melayani kebutuhan air para pelanggannya.
Sumber yang dapat di gunakan adalah sungai-sungai yang dapat memiliki
debit andalan cukup besar serta danau Sentani

 Memperhatikan pendekatan sosial dan ekonomi karna hal tersebut saling


berkaitan satu sama lainnya.

 Memiliki proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan.

DI SUSUN OLEH : 1. Vivia Angel Saragih


2. Yanti Bagiasi
3. Khairul Nizam
4. Peki

Anda mungkin juga menyukai