Diusulkan Oleh:
1. (Yayah Awaliyah) 60800114052/2014
2. (Rahmat Hidayat) 60800113013/2013
1
A. Pendahuluan
Wilayah Indonesia mengalami proses pembangunan yang tidak merata
ke seluruh wilayahnya, pembangunan Indonesia lebih difokuskan ke wilayah
Indonesia Bagian Barat seperti Pulau Jawa dan Pulau Sumatera sehingga di
wilayah Indonesia Bagian Timur terjadi pertumbuhan yang relatif lambat dan
terdapat wilayah-wilayah yang disebut daerah tertinggal. Daerah tertinggal
tidak hanya diukur berdasarkan aspek ekonomi saja, akan tetapi daerah
tertinggal dapat dilihat dari segi keterbatasan fisik dan sosial meliputi aspek
sosial, budaya, dan keamanan.
1
dalam Lontara yang masih terjaga keasriannya hingga sekarang. Dusun
Umpungeng memiliki peninggalan sejarah masa lampau yang masih terjaga
sampai sekarang, di Kampung ini pula terdapat batu yang tertanam di bagian
tengah yang disebut oleh masyarakat setempat dengan sebuatan “Possi
Tanae” yang berarti pusat bumi dan dikenal dengan titik 0 Indonesia atau
Center Point of Indonesia.
2
Arung Tete dan memliki paras yang cantik rupawan serta sopan dan patuh
terhadap orang tuanya (Padlan dalam Nurhayati, 2014).
3
Pada bagian tengah Garugae terdapat batu yang tertanam yang
disebut dengan “Possi Tanae” yang berarti pusat bumi atau yang dikenal
dengan titik 0 Indonesia atau Center Point of Indonesia. Sekarang Possi
Tanae/Garugae digunakan sebagai tempat pelaksanaan upacara adat
seperti Maccera Tana Mallangi Arajang. Selain itu pada tahun 2016
Garugae digunakan oleh pemerintah Kabupaten Soppeng sebagai tempat
pelantikan SKPD.
4
4. Pendapatan masyarakat
Mata pencaharian utama masyarakat Dusun Umpungeng umumnya
sebagai petani. Wilayah Dusun Umpungeng merupakan perbukitan
sehigga masyarakat menggarap pertanian berupa cengkeh, kakao, kopi,
jahe, kemiri, pangi (keluwak) dan fanili. Selain pertanian, Desa
Umpungeng juga dikenal sebagai sentra produksi gula aren dan rotan.
D. Permasalahan dan Tantangan
Adapun berbagai permasalahan yang terkait dengan pengembangan
Dusun Umpungeng yaitu :
1. Semakin hari budaya dan tradisi di Umpungeng mulai luntur disebabkan
oleh arus globalisasi dan tekonologi yang masuk.
2. Maraknya wisatawan domestik yang berkunjung ke wilayah Umpungeng
tanpa dibarengi oleh fasilitas pendukung yang memadai sehingga dapat
menyebakan pencemaran lingkungan yang berasal dari sampah wisatawan
tersebut.
3. Permasalahan lain yang terjadi di Umpungeng yaitu masih kurangnya
legalitas tanah yang digarap oleh masyarakat Dusun Umpungeng yang
telah terjadi dari generasi ke generasi sehingga pemerintah dapat
mengambil lahan garapan masyarakat yang berdampak pada pemenuhan
kebutuhan masyarakat untuk mempertahankan hidup.
4. Belum tersedianya infrastruktur yang memadai sehingga menyebabkan
wilayah Umpungeng sulit dijangkau oleh orang yang ingin berkunjung ke
wilayah ini. Medan yang harus dilalui untuk sampai di Dusun Umpungeng
yaitu jalan setapak yang berupa tanjakan dan curam dengan lebar jalan
sekitar 1 meter serta dikelilingi jurang terjal.
E. Ragam Budaya dan Tradisi
1. Budaya Masa Lampau
Dusun Umpungeng terdapat dua air
terjun dan dua kolam renang alam yang
tersusun seperti kolam renang yang
menempati bangunan dua lantai berbentuk
lingkaran dan segitiga. Menurut sejarah
Gambar 2. Air terjun Umpungeng
5
bahwa orang terdahulu menggunakan tempat ini sebagai tempat
pembersihan bagi orang yang dianggap bersalah atau melanggar aturan
adat.
2. Tradisi Maccera Tana Mallangi Arajang
Prosesi adat yang masih berlangsung hingga saat ini yaitu pesta
adat Maccera Tana dan Mallangi Arajang (memberikan persembahan
pada tanah dan pencucian benda pusaka). Bagi masyarakat Bugis, Arajang
adalah sebuah benda pusaka keramat peninggalan Arung Palakka. Arajang
berupa segenggam potongan rambut Arung Palakka yang diberikan kepada
Arung Umpungeng sebagai bentuk penghormatan. Pesta adat Maccera
Tana Mallangi Arajang diadakan setiap tahun selama beberapa hari. Pesta
adat ini dilaksanakan dari hasil sumbangan sukarela masyarakat
Umpungeng.
6
nilai sejarah dengan tetap menjaga kelestarian dan tidak merusak ekosistem.
Possi Tanae juga dapat dijadikan sebagai daya tarik wisata karena merupakan
titik 0 Kepulauan Indonesia. Pengolahan gula aren dapat mendorong
pengembangan pariwisata sebagai ole-ole khas Umpungeng.
7
Daftar Pustaka
8
Lampiran
PETA ADMINISTRASI KABUPATEN SOPPENG
i
PETA ADMINISTRASI KECAMATAN LALABATA
ii
PETA ADMINISTRASI DESA UMPUNGENG
iii
PETA KAWASAN BUDAYA UMPUNGENG
i
Daftar Riwayat Hidup
Email : yayahawaliyah40@gmail.com
Nomor Hp : 085298826557
i
Daftar Riwayat Hidup
Email : rahmat2845367@gmail.com
Nomor Hp : 085340727631
ii