Secara geografis Dusun Sambungrejo terletak di kaki gunung Raung dan gunung Ijen dengan batas
terluar sebagai berikut :
Utara : 8° 6'12.86"S 114° 8'6.66"T
Selatan : 8°12'25.82"S 114°11'4.49"T
Timur : 8°11'29.58"S 114°10'58.06"T
Barat : 8° 7'25.37"S 114° 6'41.59"T
Dengan dianugerahi oleh Tuhan kondisi alam yang sangat subur, sejuk, indah dan segala potensi alam
yang melimpah.
Dalam kepemerintahan Dusun Sambungrejo termasuk dalam :
Desa : Bayu
Kecamatan : Songgon
Kabupaten : Banyuwangi
Provinsi : Jawa Timur
Dusun Sambungrejo terdiri dari 14 RT dan 4 RW, dengan ± 715 Kepala Keluarga ± 2.200 Jiwa. Sarana
prasarana yang sudah terbentuk baik secara swadaya masyarakat ataupun program kerja pemerintah
diantaranya :
Jaringan Irigasi
Jaringan Jalan
Jaringan Listrik
Jaringan Air Bersih HIPPAM (10 jaringan)
Jaringan Drainase
Jaringan Komunikasi
Masjid Darus Salam
Musholla (11 Musholla)
Pura Tirta Jati
SD Inpres
Balai Dusun
Balai Posyandu
Taman Pendidikan Qur’an (6 TPQ)
Pos Kamling (8 pos)
Pemakaman Umum
Pasar Insidentil
Dam Baku Irigasi
Telaga Baku Air
Masyarakat Dusun Sambungrejo pada dasarnya adalah Agraris jadi sebagaian besar bermata
pencaharian sebagai petani akan tetapi ada pula yang berprofesi sebagai Aparatur Sipil Negara, TNI,
Karyawan Swasta dan Wiraswasta.
Di Sambungrejo terdapat tiga etnis yaitu Osing, Jawa dan Madura dengan kepercayaan Islam dan Hindu
yang semuanya hidup bersama secara harmonis dan saling menghormati.
Dusun Sambungrejo adalah pecahan dari Dusun Bayu yang kemudian dibagi menjadi Dusun Bayurejo
dan Dusun Sambungrejo keberadaan Sambungrejo jika secara historis banyak sebutkan dalam
manuskrip lama diantaranya : Babad Bayu, Babad Tawang Alun dan Babad Blambangan. Yang kemudian
menjadi dasar sebagai hari jadi Banyuwangi (HARJABA).
Fakta sejarah juga membuktikan bahwa di Sambungrejo pernah menjadi tempat terjadinya perjuangan
bangsa Indonesia berupa perang Puputan Bayu I, perang Puputan Bayu II, perang Kemerdekaan, Perang
Agresi Militer I dan Agresi Militer II. Sehingga atas Dasar tersebut sambungrejo (Bayu) juga menjadi titik
lahirnya Brigif Raider 9 Kostrad Dharaka Yudha.
Hal ini diperkuat dengan adanya bukti-bukti didalam wilayah Sambungrejo berupa beberapa makam
kuno/lama, Situs Prabu Tawang Alun, sumur-sumur bekas strategi perang Puputan, penemuan-
penemuan beberapa barang kuno di lahan penduduk.
Dusun Sambung rejo sebagai penyedia baku air untuk wilayah banyuwangi bagian tengah dimana
daerah tersebut dikenal dengan salah satu lumbung pangan di Banyuwangi khususnya dan Jawa Timur
umumnya sedangkan Banyuwangi dikenal pula sebagai salah satu lumbung pangan Nasional, hal ini
tidak terlepas dari pola kebiasaan masyarakat Sambung rejo yang gemar menanam pohon dan menjaga
keseimbangan lingkungan.
Potensi yang dimiliki oleh Dusun Sambungrejo baik secara Geografis ataupun kultur masyarakat meliputi
:
Sektor Agraris / Pertanian / Peternakan / Budidaya
Pertanian Hortikultura, Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan, Budidaya Perikanan
darat/tawar, Peternakan Unggas, Peternakan Sapi Peternakan Kambing dan Budidaya Tanaman
Hias
Sektor Pariwisata
Wisata Alam, Wisata Adventure, Wisata Edukasi, Wisata Sejarah, Wisata Agro Forestry dan
Wisata Agro
Sektor Industri dan Ekonomi
Pemberdayaan UMKM, Ekonomi Kreatif dan Pemberdayaan Kewirausahaan
Sektor Lingkungan
Perlindungan Lingkungan Baku Air, Perlindungan Flora dan Fauna
Sektor Budaya
Kebudayaan Tradisional dan Modern
Sektor Sejarah / Situs
Situs Tawang Alun/Blambangan dan Situs Religi
Dan Lain-lain.
Demikian sekilas tentang Dusun Sambungrejo
Dam Masjid
Jaringan jalan bawah pure
Wilayah Dusun Sambungrejo total dan yang belum jelas status lahan
SEKILAS
TENTANG
DUSUN SAMBUNGREJO