Anda di halaman 1dari 5

Jombang adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Jawa Timur, Indonesia.

Kota yang
berjuluk kota Santri ini sering menjadi buah bibir. Mulai dari tokoh-tokoh nasionalnya yang
berjawa bagi nusantara hingga tokoh-tokoh yang kontroversial. Jombang tak bisa dipisahkan dari
akronim pembentuk namanya Jombang ''IJO dan ABANG'' yang menjadi ciri atau karakter sosial
budaya masyarakatnya. Ijo atau hijau untuk kalangan santrinya dan merah untuk kalangan
abangannya.
Kota santri ini menjadi rumah dari beebrapa budaya yang khas dan memiliki ciri khas yang unik
atau biasa disebut ''Jombangan'' yang berkarakter khas.Apa saja budaya atau kesenian khas
''Jombangan'' check this out!
1. Besutan
Besutan adalah cikal bakal dari Ludruk. berawal dari kesenian lerok kemudian bertransformasi
menjadi besutan karena lakon yang dimainkan bernama besut dengan berbagai macam cerita,
akhirnya masyarakat mengenalnya dengan nama besutan. Ciri khas keseian ini ada seorang tokoh
bernama Besut dan menggunakan baju putih, selendaang merah, make up wajah putih, dan peci
merah. ada banyak tokoh dalam pertunjukan besutan, salah satunya yang terkenal adalah
Rusmini.

2. Ludruk Jombangan
Dalam berbagai sumber menyebutkan bahwa Ludruk berasal dari kabupaten Jombang.Berasal dari
kesenian Lerok, kemudian Besutan dan bertransformasi mejadi Ludruk. Ludruk adalah salah satu
bentuk teater rakyat tradisional yang diiringi oleh gamelan laras Jawa Timuran, biasanya
menceritakan tentang tokoh yang pada zaman pejajahan, cerita Panji, atau cerita tentang
kehidupan sehari-hari.
3. Remo Bolet
Warga Jawa Timur khususnya sering sekali menyaksikan tarian tradisional Remo. Biasanya dalam
berbagai macam acara tradisi dibuka dengan tarian Remo. Banayak sekali versi yang
menceritakan makna tarian Remo. Salah satunya cerita Semangat prajurit yang gagah berani
dalam melawan penjajah. Penari yang identik dengan gerakan tegas, suara gongseng/lonceng
yang bergemerincing di kaki ini simbol dari watak penduduk Jawa Timur yang dinamis. Namun
Remo bolet memiliki ciri-ciri khusus yaitu liukan-liukan kepalanya. hal tersebut yang menjadi
pembeda REmo boetan dengan tari remo lain yag berada di Jawa Timur.
4. Wayang Topeng Jatiduwur
Jawa timur memang kaya dengan kesenian yang menggunakan tpeng ada Topeg Getak Madura,
Tari Topeng Malangan, dan yang etrbaru Wayang Topeng Jatiduwur dari kecamatan Kesamben.
Etnis dan Bahasa[sunting | sunting sumber]
Penduduk Jombang pada umumnya adalah etnis Jawa. Namun, terdapat minoritas
etnis Tionghoa dan Arab yang cukup signifikan. Etnis Tionghoa, dan Arab umumnya tinggal di
kawasan perkotaan, dan bergerak di sektor perdagangan, dan jasa.
Bahasa Jawa merupakan bahasa daerah yang digunakan sebagai bahasa sehari-hari. Bahasa
Jawa yang dituturkan banyak memiliki pengaruh Dialek Surabaya yang terkenal egaliter, dan
blak-blakan. Kabupaten Jombang juga merupakan daerah perbatasan dua dialek Bahasa Jawa,
antara Dialek Surabaya, dan Dialek Mataraman. Beberapa kawasan yang berbatasan dengan
Kabupaten Nganjuk, dan Kediri memilki pengaruh Dialek Mataraman yang banyak memiliki
kesamaan dengan Bahasa Jawa Tengahan. Salah satu ciri khas yang membedakan Dialek
Surabaya dengan Dialek Mataram adalah penggunaan kata arek (sebagai pengganti kata bocah)
dan kata cak (sebagai pengganti kata mas).[14]

Agama[sunting | sunting sumber]
Sebagian besar agama yang dianut penduduk Jombang adalah Islam dianut oleh 97.35%
penduduk Kabupaten Jombang, diikuti dengan agama Kristen
Protestan (1.63%), Katolik (0.53%), Hindu (0.33%), Buddha (0.09%), dan Konghucu (0,07%).[15]
Meskipun Jombang dikenal dengan sebutan "kota santri", karena banyaknya sekolah pendidikan
Islam (pondok pesantren) di wilayahnya, Namun kehidupan beragama di Kabupaten Jombang
sangat toleran. Di Kecamatan Mojowarno, (atau sekitar 8 km dari Ponpes Tebuireng),
merupakan kawasan dengan pemeluk mayoritas beragama Kristen Protestan, dan daerah
tersebut pernah menjadi pusat penyebaran salah satu aliran agama Kristen Protestan pada era
Kolonial Belanda, dengan bangunan gereja tertua, dan salah satu terbesar di Jawa Timur yaitu
Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Mojowarno dengan dilengkapi rumah sakit Kristen, dan
Sekolah-sekolah Kristen. Agama Hindu juga dianut sebagian penduduk Jombang, terutama di
kawasan selatan (Wonosalam, Bareng, dan Ngoro). Selain itu, Kabupaten Jombang memiliki
tiga kelenteng yang cukup tua, dan terkenal di pulau Jawa, yakni Hok Liong Kiong (福隆宮) di
Kecamatan Jombang (didirikan ± tahun 1890), Hong San Kiong (鳳山宮) di Kecamatan Gudo
(didirikan ± tahun 1710) dan Boo Hway Bio (茂淮廟) di Kecamatan Mojoagung (didirikan ± tahun
1930).

 Wanawisata Sumberboto
Merupakan wahana wisata binaan dari Perhutani yang banyak dikunjungi wisatawan lokal.
Suasana dingin dan asri penuh dengan pepohonan, terdapat pula kolam renang air hangat.
Terletak di Desa Grobogan, Kecamatan Mojowarno. Biasanya ditempat ini dijadikan sebagai
tempat perkemahan.
 Wisata Agro Perkebunan Panglungan
Kawasan perkebunan dengan topografi pegunungan yang berada di Desa Sambirejo,
Kecamatan Wonosalam ini berfungsi sebagai daerah resapan air dan kawasan konservasi
lahan. Saat ini Panglungan tengah dikembangkan sebagai agrowisata dengan tanaman
utama kakao, cengkeh, melinjo, dan kopi.
 Air Terjun Tretes
Merupakan air terjun dengan ketinggian 158 meter, dan terletak di ketinggian 1250 meter di
atas permukaan air laut. Terletak di Dusun Tretes, Desa Galengdowo, Kecamatan
Wonosalam.
 Goa Sigolo-golo
Terletak di Dusun Kranten, Desa Panglungan, Kecamatan Wonosalam. Merupakan Goa di
wilayah Jombang yang menyuguhkan pemandangan alam yang indah.
 Kedung Cinet
Merupakan wisata alami pegunungan yang sangat mempesona. Aliran sungai yang jernih
dan menawan dilintasi oleh "jembatan goyang". Terdapat di Desa Klitih,
Kecamatan Plandaan.
 Sendang Made
Terletak di Desa Made, Kecamatan Kudu. Di kawasan ini terdapat peninggalan sejarah
petilasan Raja Airlangga. Selain Sendang Made di sekitarnya terdapat sendang-sendang
lain yang lebih kecil, Diantaranya Sendang Payung, Sendang Padusan, Sendang
Drajat, Sendang Sinden dan Sendang Omben.

Wisata minat khusus[sunting | sunting sumber]

 Candi Ngrimbi
Candi ini dulunya merupakan pintu gerbang sebelah selatan Kerajaan Majapahit. Terletak di
Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng. Letaknya sangat strategis karena berada di tepi jalan
utama Mojoagung-Wonosalam.
 Makam K.H. Hasyim Asy'ari dan K.H. Wachid Hasyim
K.H. Hasyim Asy'ari merupakan pendiri Ponpes Tebuireng (Jombang), salah satu pendiri
organisasi Nahdlatul Ulama. Puteranya, K.H. Wahid Hasyim adalah Menteri Agama RI
pertama. Dua makam pahlawan nasional ini terletak di kompleks Ponpes Tebuireng,
Desa Cukir, Kecamatan Diwek.
 Makam Sayid Sulaiman
Sayid Sulaiman merupakan salah satu penyebar Islam di kawasan Jombang pada era pasca
runtuhnya Majapahit. Pada malam Jumat Legi, makam ini banyak dikunjungi peziarah.
Terletak di Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung.
 Makam Gunung Kuncung
Terletak di lereng gunung, di Desa Wonorejo, Kecamatan Wonosalam; yakni di perbatasan
dengan Kabupaten Kediri.
 Makam Pangeran Benowo
Makam ini terletak di Desa Wonomerto, Kecamatan Wonosalam.
 Makam Gus Dur
Merupakan makam mantan dari presiden Indonesia yang keempat, KH. Abdurrahman
Wahid, di kompleks Ponpes Tebuireng, Desa Cukir, Kecamatan Diwek. Tempat ini dijadikan
tempat ziarah yang selalu ramai dikunjungi.

Wisata religius[sunting | sunting sumber]

 Pondok Pesantren
Jombang telah lama terkenal dengan julukan kota santri. Lima ponpes terbesar di
Kabupaten Jombang adalah Ponpes Tebuireng di Cukir (Kecamatan Diwek), Ponpes Darul
Ulum di Rejoso (Kecamatan Peterongan), Ponpes Bahrul Ulum di Tambakberas (Kecamatan
Jombang), Ponpes Mambaul Maarif di Denanyar (Kecamatan Jombang) dan Ponpes Luhur
Nurhasan di Gadingmangu (Kecamatan Perak).
 Pengajian Padang Mbulan
Merupakan pengajian rutin yang digelar pada setiap malam bulan purnama. Pengajian ini
dirintis oleh budayawan Emha Ainun Nadjib (Cak Nun). Diadakan di halaman depan asal
rumah Cak Nun di Desa Menturo, Kecamatan Sumobito.
 Kelenteng Hong San Kiong
Terletak di desa Gudo, Jombang. Selain dikenal sebagai tempat ibadah Tridarma (Agama
Taoisme, Budha, dan Konghucu) juga sebagai tempat berobat. Menariknya yang datang
untuk berobat juga banyak yang dari kalangan pribumi. Setiap menjelang Tahun Baru Imlek,
kelenteng ini mengadakan acara hajatan yang cukup meriah, seperti Wayang
Potehi maupun Pagelaran Barongsai.
 Gereja Mojowarno
Gereja Mojowarno merupakan gereja tertua di kawasan, serta dulunya pernah menjadi pusat
salah satu aliran Kristen Protestan pada zaman Belanda. Setiap setahun sekali, gereja ini
mengadakan upacara kebetan dan unduh-unduh, yang sarat akan kultur lokal.

Kerajinan tangan[sunting | sunting sumber]

 Wisata Kerajinan Manik-manik Kaca


Lokasi kerajinan dengan skala industri kecil ini terletak di Desa Plumbon
Gambang Kecamatan Gudo. Di sini para pengrajin menyulap kaca-kaca bekas menjadi
aneka kerajinan manik-manik yang sangat mengagumkan. Kerajinan ini telah merambah
pasar ekspor (Asia dan Eropa), serta menjadi salah satu produk yang banyak dijumpai di
Pasar Seni Bali.
 Wisata Kerajinan Cor Kuningan
Lokasi kerajinan cor kuningan ini terletak di Desa Mojotrisno, Kecamatan Mojoagung.
Produk-produk kuningan seperti patung suvenir ini juga telah merambah ke pasar ekspor.

Oleh-oleh/Makanan khas[sunting | sunting sumber]

 Nasi Kikil
Makanan tersebut dapat dijumpai di sepanjang Jalan Ds. Mojosongo, Kec. Diwek (2 km ke
selatan dari arah Stasiun Jombang) dan di Ds. Bandung, Kec. Diwek, Jombang.
 Nasi Pecel
Untuk mendapatkan makanan khas Jombang, tidaklah sulit. Pemerintah Jombang tengah
menggodok dan memunculkan banyak potensi daerahnya. Salah satu makanan khas
Jombang yang sangat disukai adalah Sego Pecel. Makanan ini disukai oleh berbagai lapisan
masyarakat Jombang. Dan semua masyarakat Jombang sangat menikmati Nasi Pecel ini
sebagai sarapan di pagi hari. Selain harganya murah, Sego Pecel juga mudah diperoleh di
warung-warung, kedai, pasar, dan di restauran. Sego Pecel khas Jombang yang terkenal
adalah Sego Pecel Mbok Rodh. Banyak di antara para wisatawan selalu menyempatkan diri
untuk mencicipi masakan khas Jombang tersebut. Selain itu ada juga oleh-oleh khas
Jombang yang bisa dibawa pulang seperti Jenang Kelapa Muda, Kerupuk Tempe, Sambel
Pecel bungkus Instant, Peyek Bayam, dll.
 Soto Dokk
 Batik Jombang

Anda mungkin juga menyukai