Seputar Wilayah
Kecamatan Cilongok terletak di bagian barat Kabupaten Banyumas. Cilongok merupakan kecamatan dengan jumlah desa
terbanyak, yaitu 20 desa. Mempunyai pasar yang cukup besar yaitu pasar manis. Pasar ini selalu membludak setiap manisan (nama
pasaran di Jawa). Kecamatan Cilongok menjadi jalur besar ke arah Tegal, Brebes, hingga Jakarta.
Posisi ini menjadikan Cilongok cukup terkenal sebagai jalur distribusi produk ke berbagai pasar besar.
Produk khas dari kecamatan Cilongok adalah gula kelapa (gula Jawa). Mayoritas penduduk di Kecamatan Cilongok adalah
produsen Gula Kelapa. Konon dulu bp. Nasution pernah mengunjungi Kopersi Pageraji di kecamatan Cilongok karena
kesuksesannya mengelola gula kelapa.
Tulisan ini barangkali akan menjadi rintisan penggalian sejarah penyebar Islam di Banyumas, yang selama ini sangat dibutuhkan
dalam mengelola berbagai informasi kekayaan sejarah lokal khususnya di wilayah Banyumas dan keterterkaitan dengan wilayah
luar banyumas.
Dengan dikelolanya cagar budaya yang berkaitan dengan peristiwa masa lalu sejarah tempat dan para pelaku sejarah yang
menghiasi peradaban, tentu akan sangat berguna bagi generasi yang akan datang dalam menerima berbagai warisan informasi.
Perjalanan para pembawa agama khususnya di Banyumas, juga akan menjadi catatan sejarah yang berharga, bahwa agama-agama
yang ada di wilayah Banyumas diperkenalkan dan di dakwahkan melalui waktu yang panjang dan kesabaran yang luar biasa dari
para pelaku sejarah.
PENDAHULUAN
Jombor merupakan nama Grumbul di Desa Cipete Kecamatan Cilongok di Kabupaten Banyumas. Nama Desa ini selalu dikaitkan
dengan keberadaan Syaikh Abdus Shomad yang merupakan ulama abad ke-16 dalam melakukan penyebaran Islam di Banyumas
pada umumnya dan peranannya dalam meng-Islamkan masyarakat wilayah Cipete dan sekitarnya pada khususnya.
Terdapat beberapa versi tentang asal usul nama“JOMBOR” sebagai grumbul di mana Syaik Abdus Shomad berdakwah dan
mengajarkan agama Islam khususnya di wilayah Cipete dan di Kabupaten Banyumas pada umumnya. Adapun versi-versi ini
berdasar dari informasi baik keturunan / trah maupun masyarakat setempat antara lain :
1. Lokasi yang sekarang didirikan Masjid Baitus Shomad
di RT. 02 RW. 03 Desa Cipete, adalah merupakan tilas
yang konon pernah tumbuh sebuah pohon yang sangat
lebat, rimbun dan besar. Tidak jauh dari pohon tersebut
terdapat sungai yang mengalir dengan kejernihan air
yang masih bersifat alami.
JO Ojo / Jo
M Musyrik / munafik/ .............................dst
BOR jo Boros
NAMA CIPETE
Dari Ayahnya
MASA PENDIDIKAN
Masa muda Syaikh Abdus Shomad dihabiskan di Pondok
Pesantren di Gunung Jati Cirebon Jawa Barat. Peluang karir
untuk menjadi pejabat di lingkungan keraton seperti halnya
suadara-saudaranya, tidak menarik perhatian bagi Syaikh
Abdus Shomad muda.
SINGGAH DI JINGKANG-SAWANGAN
SINGGAH DI PEJATEN
Pejaten sekarang adalah grumbul di wilayah Desa Cipete
Kecamatan Cilongok Banyumas. Grumbul Pejaten
merupakan alas hutan jati, sebelum dibuka menjadi areal
tempat tinggal.
Mbah Ketib Arum (Ketib Arum adalah putera dari Kyai Ali
Muhammad dan Kyai Ali Muhammad adalah putera dari
Kyai Muhammad dan Kyai Muhammad adalah putera tunggal
dari Nyai ‘Ali sedang Nyai ‘Ali adalah puteri dari Syaikh
Abdus Shomad). Dikenal sebagai tokoh ulama sekaligus
orang yang pandai dalam berpidato (ketib). Pernah menjadi
penghulu, sebuah lembaga pemerintahan bentukan Kolonial
Belanda serta giat menekuni olah kanoragan.
1. Menimba Emas
2. Membungkam Gong
Demikian sejarah singkat perjalanan Syaikh Abdus Shomad Jombor, ulama yang memiliki karomah yang tinggi yang telah berperan
dalam menyebarkan Agama Islam di Banyumas.
Penampilannya yang bersahaja, akhlaknya tinggi, kedalaman ilmu dalam bidang Tasawuf / Tarekat, Aqidah, Fiqih / mu’amalah,
telah menempatkan beliau sebagai ulama yang disegani pada zamannya. Sedangkan karya-karya beliau yang bersifat tertulis dan
sebagainya juga belum tergali.
Karomah dan do’a-do’anya telah memberi pencerahan bagi penduduk setempat baik ketika masih hidup maupun setelah beliau
wafat. Maqamnya yang berada di Jombor tidak pernah sepi dari para pengunjung yang sengaja datang untuk berziarah, mendo’akan
dan berdo’a di dekat maqam seorang wali yang memiliki karomah.
Mudah-mudahan tulisan rintisan ini akan menjadi berkembang menuju pada penggalian Koreksi dan informasi yang lebih lengkap
dan sangat berguna bagi Masyarakat Banyumas dan sekitarnya.