Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN OBSERVASI

HUKUM ADAT KAMPUNG MAHMUD


Dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Hukum Adat
Dosen Pengampu : Ende Hasbi Nassaruddin S.H,M.H

Oleh :
Ilham Maulana saputra 1213040049
Kusnasi Ramadhan 1213040059
M. alif Rohim 1213040060
Muhammad Basyirul G. 1213040061
Miftah farid 1213040067
Muhammad Ajan S. 1213040070
Muhammad Syarif H. 1213040079

JURUSAN PERBANDINGAN MAZHAB DAN HUKUM


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2022
STRUKTUR KELOMPOK
SEKRETARIS : M. Alif Rohim
Bendahara : Kusnadi
Humas : Syarif hidayat
Ilham maulana saputra
Miftah farid
Dokumentasi : basyirul ghaib
Ajan Suherman
1.1. KAMPUNG ADAT HUKUM ADAT
1. Lokasi Kampung Mahmud
Kampung Mahmud terletak di Desa Mekar Rahayu Kecamatan Margaasih Kabupaten
Bandung. Kampung Mahmud merupakan tempat makam keramat yang banyak diziarahi
dari berbagai daerah. Batas-batas yang mengelilingi kampung Mahmud adalah sungai
Citarum, yaitu sebelah barat, selatan dan timur adalah sungai Citarum lama dan sebelah
utara adalah sungai Citarum baru. Kata Mahmud sendiri berasal dari kata bahasa Arab
Mahmuudah yang artinya pinuji atau puji. Kata puji sendiri tidak sama artinya dengan
terpuji, tetapi berarti reueues atau deudeuh atau kasih sayang yang ikhlas.

2. Asal- usul Kampung Mahmud


Pendiri kampung Mahmud adalah Sembah Eyang Dalem Haji Abdul Manaf. Beliau
berasal dari keturunan wali Cirebon yaitu Syarif Hidayatulloh. Garis keturunan dari
wali Cirebon hingga Sembah Eyang Dalem Haji Abdul Manaf dapat digambarkan
sebagai berikut :
a. Syarif Hidayatulloh
b. Maulana Abdurahman
c. Pangeran Atas Angin
d. Sultan Agung Mataram
e. Dipati Ukur Sani
f. Dipati Ukur Salis
g. Eyang Mayasari 2
h. Eyang Naya Dirga
i. Eyang Dalem Haji Abdul Manaf

Sembah Eyang Dalem Haji Abdul Manaf mendirikan kampung Mahmud  abad 15
Masehi. Beliau meninggalkan kampung halamannya menuju Mekah dan tinggal di sana.
Sampai suatu saat, beliau memutuskan kembali ke tanah air. Sebelum pulang beliau
mendapat firasat bahwa tanah airnya akan di jajah bangsa asing (Belanda). Oleh karena
itu sebelum pulang beliau berdo’a di suatu tempat yang disebut Gubah Mahmud,
berdekatan dengan Masjidil Haram.
Dalam do’anya, beliau memohon petunjuk agar dapat kembali ke tempat yang tidak akan
tersentuh oleh penjajah. Kemudian petunjuk yang diyakininya sebagai ilham
mengisyaratkan bahwa beliau akan tinggal di tempat yang berawa. Kemudian beliau
pulang dengan membawa segenggam tanah karomah atau tanah haram dari Mekah.
Sesuai petunjuk yang didapat dari Gubah Mahmud, beliau mencari rawa. Pencarian
berakhir setelah ditemukannya lahan rawa yang terdapat di pinggiran sungai Citarum
yaitu daerah Bojong. Rawa tersebut ditimbun bersamaan dengan tanah karomah dari
Mekah, kemudian rawa tersebut berubah menjadi lahan yang layak untuk sebuah
perkampungan.
Ketika masa penjajahan tiba di Indonesia, kampung Mahmud kerap menjadi tempat
persembunyian yang cukup aman. Untuk kepentingan tersebut ada beberapa larangan
agar kampung tetap sunyi seperti di larang memelihara angsa dan membunyikan goong
atau gong. Dengan demikian tidak ada kesan yang menonjol atau menarik perhatian dari
kampung Mahmud sehingga kondusif untuk sebuah tempat persembunyian.
Pada akhir hayatnya, beliau di makamkan di kampung Mahmud. Makamnya terpelihara
hingga sekarang bahkan dikeramatkan oleh keturunannya. Pengkeramatan ini sebagai
bukti kecintaan, penghormatan dan penghargaan terhadap pendiri kampung Mahmud juga
kiprahnya dalam menyebarkan agama Islam.

3. Sistem Religi
Kampung Mahmud Kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari religi. Dapat
dipastikan religi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam mengisi kehidupan rohani
manusia. Dalam konteks religi, manusia menjalin komunikasi dengan entitas
supranatural, baik dengan Tuhan atau bentuk kekuatan lainnya yang dipercaya mengisi
entitas supranatural tersebut. Kehidupan religi masyarakat kampung Mahmud diisi
dengan :
a. Keyakinan yang kuat terhadap agama Islam
b. Kepercayaan mereka yang kuat terhadap keberadaan nenek moyang yang
dinamakan karuhun.

Jika melihat nama Sembah Eyang Dalem Haji Abdul Manaf, jelas sekali beliau adalah
pemeluk agama Islam. Sebagai keturunan wali, derajat keislamannya tidak diragukan
lagi. Beliau juga bertasauf dengan menjauhi segala kemewahan yang bersifat duniawi,
mencintai kesederhanaan dalam hidupnya. Dengan karakter pendiri kampung Mahmud
seperti itu tidak salah jika anak cucunya mewarisi keyakinan yang sama, beragama Islam.
Ekspresi ke –Islaman tampak dalam berbagai aspek kehidupan yang tampak pada desain
penampilan, aktivitas keagamaan dan fasilitas pendukung kehidupan.
Dalam pandangan mereka, karuhun adalah nenek moyang atau leluhur mereka yang
punya andil besar bagi kehidupan Mahmud dan juga berjuang untuk agama Islam. Yang
disebut karuhun adalah :
a. Sembah Eyang Dalem Haji Abdul Manaf
b. Sembah Eyang Dalem Abdulah Gedug
c. Sembah Eyang Agung Zaenal Arif
Kepercayaan mereka terhadap keberadaan karuhun melahirkan budaya spiritual yang
cukup kental dalam kehidupan masyarakat kampung Mahmud. Masyarakat kampung
Mahmud begitu mencintai dan menghormati karuhunnya. Sebagai bukti kecintan,
penghargaan dan penghormatan mereka adalah dengan mengikuti dan mematuhi apa 4
yang telah digariskan oleh karuhunnya selain memelihara makamnya dengan baik dan
menziarahinya.
Kepercayaan terhadap leluhur tidak hanya diwujudkan dengan menziarahi makamnya
melainkan dengan mentaati aturannya. Beberapa aturan yang kemudian berkembang
menjadi larangan adalah :

Larangan Maksud
Membangun rumah yang Karena menurut sejarah berdirinya, kampung
bertembok dan berkaca Mahmud adalah rawa sehingga tanahnya labil.
Memukul gong atau goong a.
Dari bunyi gong terdengar sama dengan salah
satu nama karuhun yaitu Sembah Eyang Agung
Zaenal Arif yaitu gung ….!!!
b. Apabila dipukul berarti dalam keadaan suasana
ribut, kacau, ramai sehingga menimbulkan
keramaian dan dapat memancing perhatian
penjajah.
c. Makna kata gong. Bunyi gong yaitu gung…..!!!
identik dengan adigung atau sombong
Memelihara angsa Angsa merupakan hewan peliharaan yang memiliki
sifat suara recet atau ribut. Sesuai sejarah kampung
Mahmud bertujuan menghindari perhatian kaum
penjajah maka angsa tidak diperbolehkan dipelihara
karena bersuara ribut sehingga memancing perhatian
Memakan hulu hayam atau kepala ayam Ayam merupakan hewan simbol
kepala ayam kemudahan dalam menjalankan kehidupan. Terbukti
dalam upacara 40 hari setelah bayi lahir atau
ngahuripan, hewan dijadikan simbol kehidupan yang
hurip atau berkembang
Membuat sumur Tanah kampung Mahmud bersifat labil karena
asalnya rawa

Penampilan masyarakatnya pada umumnya mengenakan busana muslim. Para tokoh


agama mengenakan jubah putih dan ikat kepala berupa sorban. Predikat haji disandang
oleh sebagian besar warga Mahmud. Selain mengadakan pengajian, warga Mahmud
memuliakan peristiwa sejarah dalam agama Islam, seperti Muludan atau Maulid Nabi
Muhammad S.A.W dan Isra Mi’raj.

4. Upacara Adat
a. Perkawinan Seperti masyarakat Sunda umumnya, warga kampung Mahmud melakukan
upacara perkawinan dengan urutan sebagai berikut :
1) Saling mengenal
2) Ngalamar
3) Seuseurahan
4) Akad nikah
5) Ngeuyeuk seureuh
6) Nincak endog
7) Sawer
b. Kehamilan Upacara kehamilan di kampung Mahmud dimulai pada usia kandungan 7
bulan yang dikenal dengan sebutan nujuh bulan atau tingkeb. Waktu upacara biasanya
dipilih tanggal 7 (awal), 17 (tengah), 27 (akhir). Upacara ini simbol agar pasangan suami
istri tidak berhubungan intim sejak dilaksanakannya upacara hingga 40 hari setelah
melahirkan dan simbol bahwa jabang bayi sudah berbentuk manusia dengan segala
kesempurnaan panca inderanya. Penentuan tanggal dilakukan atas rujukan tokoh
masyarakat yang dipandang paham. Rangkaian upacara dipimpin ema paraji atau dukun
bayi dan di hadiri oleh kerabat dan tetangga sekitarnya juga tokoh kampung. Yang paling
menonjol dalam upacara kehmilan 7 bulan adalah makanan dan perlengkapan upacara,
yaitu :

istilah macam benda Maksud


Beubeutian atau Singkong, ubi, talas, Beuti atau umbi = buta = tidak tahu.
umbiumbian sagu, ganyol, kacang Umbi ditanam di dalam tanah,
tanah, kacang suuk terdiri dari unsur air dan zat-zat lain
yang terkandung diibaratkan
kandungan yang berisi jabang bayi
yang tidak diketahui siapa dan
bagaimana keadaannya yang
menjadi pokok sebagai seorang
individu. Sesuai dengan 5 hal yang
dirahasiakan alam yaitu ; mati, esok
hari, kiamat, kandungan dan jumlah
air hujan.
Hahampangan atau Ranginang, Opak, Ke 7 makanan ini berasal dari beras
makanan ringan Kolontong, Tengteng, dengan berbagai variasi cara
Ragenar, Saroja, Kue mengolah dan bentuk seperti bulat,
Simping. persegi, memanjang, bulat
bergerigi, tipis simbol berbagai
bentuk atau rupa manusia. Hampang
= ringan maksudnya ringan dan
mudah dalam melahirkan
Rujak Ubi, singkong, mangga, Bercampurnya seluruh sifat
jeruk bali, kedongdong, manusia yang menunjukkan sifat
delima dan pisang individu juga sebagai rujukan atau
klutuk petanda kelamin jabang bayi.
Kelamin jabang bayi dapat dilihat
melalui rasa rujak yang dibuat,
apabila manis dan pedas
menandakan laki-laki apabila
hambar menandakan perempuan.
TumpengSinjang Nasi berwarna putih dan Warna putih berarti bersih, sakral,
kuning, telur, kentang dunia atas. Warna kuning sebagai
dan ikan asin aplikasi dari warna merah berarti
utama dan wibawa. Bentuk kerucut
pada tumpeng berarti kehidupan
menuju kepuncak. Telur simbol
kandungan yang terdiri dari air dan
jabang bayi sebagi pokoknya. Ikan
asin simbol tidak boleh atau pamali
menyembelih hewan atau
peupeuncitan karena dianggap
menyembelih calon bayi.
Sinjang kebat 7 macam kain panjang Kain panjang simbol macapat atau
dengan motif batik sifat yang dimiliki manusia yaitu
bebas cipta, karsa, rasa dan jiwaraga.
Kain panjang berbentuk segiempat
panjang artinya tidak selubung atau
nyarung seperti sarung bermakna
kehidupan yang dilalui jabang bayi
bebas, lapang tidak kasarung atau
linglung.
Kembang Hanjuang, mayang Simbol dari :
jambe, jawerkotok, ros • Berbagai kehidupan yang akan
merah, rosputih, ros dilalaui jabang bayi
merah muda, pandan • Bayi yang dilahirkan berkembang
optimal, segar, memiliki wibawa
Belut Belut atau ikan Licin sehingga kelahiran bayi
diharapkan lancar selicin belut.
Daweugan Kelapa muda yang dihiasi gambar arjuna dan srikandi
dihiasi gambar arjuna pada kedua sisinya dan kalimat
dan srikandi pada kedua religi (solawat atau jalalah)
sisinya dan kalimat • Kelapa simbol dari dunia yang
religi (solawat atau bulat, bulat tekad.
jalalah) • Wayang bahwa kehidupan
manusia ibarat pewayangan.
• Kelapa muda dibelah pada tengah-
tengah antara dua gambar wayang
simbol jenis kelamin jabang bayi.
Keterangan ; bunga, belut, disimpan dalam jahas, suatu tempat terbuat dari tanah liat
sebagai simbol kandungan yang berisi jabang bayi.

c. Kematian
Warga kampung Mahmud akan bergotng royong mengurus jenasah atau ngaweredonan
mayit mulai dari melayat, mempersiapkan segala keperluan, memandikan, menyolatkan
sampai menguburkan jenazah.
Pada malam harinya diadakan tahlilan di rumah orang yang meninggal. Tahlilan berasal
dari bahasa Arab halalayyuhallilu tahlilan yang artinya eling atau ingat. Tahlilan
dimaksudkan mendo’akan jenazah supaya ringan dalam menghadapi perubahan keadaan
jasmani dalam kubur. Tahlilan pertama dilangsungkan selama 7 hari berturut-turut.
Mereka memiliki tradisi memperingati kematian seseorang yang disebut tileman. Tileman
terdiri dari :

Tiluna Hari ketiga : jenazah dalam keadaan badannya bengkak.


Tujuhna Hari ketujuh : jenazah dalam keadaan perut, mata dan sendi-
sendi pecah.
Matang puluh H Hari ke 40 : jenazah dalam keadaan hancur
Natus Hari ke 100 : jenazah dalam keadaan sempurna hancurnya
Newu Hari ke 1000 : sisa jasad mengumpul
Mendak atau haol Memperingati hari wafatnya seseorang

d. Membangun Rumah
Upacara membangun rumah terdiri dari :
1) sebelum membangun rumah: upacara bertawasul
• Tujuannya meminta izin dan berkah kepada karuhun agar pembangunan rumah
selamat dan keselamatan bagi penghuni yang akan menempati rumah.
• Dilakukan diatas tanah yang akan dibangun
• Waktunya bertepatan dengan peletakan batu pertama
• Dipimpin kuncen
• Usai berdo’a, makan bersama
2) Ketika rumah sedang dibangun : upacara naekkeun suhunan
• Dilakukan pada saat membuat rangka atap rumah
• Perlengkapan upacara meliputi :

Jenis perlengkapan upacara Makna simbol


Ayam Kesuburan, mandiri
Tumpeng Kehidupan yang dimanis menuju
kejayaan
Bendera merah putih Memerdekakan rumah dari segala
rintangan dan bahaya
Sesajian berupa tebu, pare ranggeuyan atau Makanan dari beras yang dibuat
padi yang diikat, makanan seperti papais, dengan berbagai bentuk, berbagai
bodoeusi, bugis, kupat 7 sudut, leupeut, pembungkus, dan berbagai rasa serta
tangtang angin, opak ketan. warna sebagai simbol bahwa manusia
berbangsa-bangsa dengan berbagai
rupa dan jenisnya namun pada
dasarnya adalah manusia ciptaan
Tuhan
Lubang ditengah sedalam 30 cm berdiameter Menghindari bahaya , perpecahan dan
20 cm diisi benda-benda tajam seperti kehancura
pecahan kaca, paku dan kayu rukem
Paku emasyang ditancapkan pada kayu Penghuni rumah memiliki kehormatan
tinggi.

• Membagikan kemeyan pada seluruh yang hadir


• Mengumandangkan adzan keseluruh penjuru arah
• Menyembelih ayam di atas lubang yang telah digali di bagian tengah bakal rumah.
Darah yang keluar disapukan ke setiap tiang penjuru tengah sambil membaca salawat
nabi.
• Memungut kembali kemenyan dan membakarnya di tas pedupaan dekat lubang.

3) Selesai Membangun : upacara Salametan


• Bertujuan mengucapkan syukur atas selesainya pembangunan rumah, selamat dari
hal-hal yang tidak diinginkan
• Perlengkapan upacara diantaranya tumpeng dan makanan kecil.
• Dipimpin olej kuncen
e. Memandikan Keris
• Upacara memandikan keris dilaksanakan tanggal 12 Maulud.
• Tujuannya mengharap berkah dari malam 12 maulud atau hari Maulud Nabi
Muhammad S.A.W
• Dilaksanakan di dekat rumah ketua adat
• Perlengkapan upacara adalah keris-keris, golok, pisau, cangkul, milik tokoh
masyarakat dan warga.
• Melakukan pembacaan barjanji oleh kuncen
• Ketua adat melakukan sawer pecahan uang logam sebagai simbol kegembiran,
kebahagiaan serta kecintaan warganya kepada Rosululloh nabi Muhammad S.A.W

5. Pola Pemukiman
Kawasan kampung Mahmud dahulu berupa sebuah delta di belokan sungai Citarum.
Delta ini berupa rawa yang masih labil dengan keletakan tanah lebih rendah dibandingkan
daerah sekitarnya. Sungai Citarum kemudian di luruskan dengan membangun saluran
sungai Citarum baru dan menimbun sungai Citarum lama yang terletak di depan kawasan
kampung Mahmud.
Rumah penduduk dibangun mengelompok memadati bagian selatan sungai Citarum baru.
Selain rumah penduduk terdapat sekolah, masjid, bale, MCK, pekuburan, kebun dan
jalan. Semuanya membentuk satu kesatuan pola pemukiman yang fungsional bagi
penghuninya.
Bangunan rumah di kampung Mahmud mempunyai ciri khas berbentuk hurup L. Rumah
pada umumnya dilengkapi sumur tradisional. Membuat sumur pada akhirnya dapat
dilakukan menginngat sungai Citarum sudah tercemar limbah. Sumur ditempatkan
disamping atau di belakang rumah dan dipagari bambu.
1.2. LAMPIRAN SURAT IZIN OBSERVASI
1.3. OBSERVASI KAMPUNG ADAT

A. perjalanan ke kampung Adat mahmud


Kami kelompok 3 kelas PMH 3B melakukan observasi mengenai hukum
adat di kampung mahmud pada hari minggu tanggal 11 desember 2022. Titik
kumpul pemberangkatan untuk observasi yakni di depan rektorat kampus 1
uin bandung pukul 09.00. sebelum berangkat kami diskusi sebentar untuk
mekanisme pemberangkatan. Pukul sembilan lebih kami berangkat menuju
lokasi dengan mengendarai 5 motor. Perjalan menuju lokasi memakan waktu
kurang lebih satu jam. Sampai dilokasi waktu menunjukan pukul sepuluh
lebih. Setiba disana kami beristirahat sejenak sembari mempersiapkan hal
hal untuk penelitian. Pada pukul 11.30 kami melakukan penelitian dengan
wawancara dan juga berkeliling kampung. Wawancara kami lakukan pada
salah satu tokoh masyarakat atau sesepuh kampung mahmud di rumahnya
beliau. Wawancara yang kami lakukan memakan waktu setengah jam lebih
dilanjut berkeliling kampung. Beres wawancara dan berkeliling kami
berkumpul di salahsatu warung warga untuk mengumpulkan data yang kami
dapat dan juga beristirahat sebelum pulang. Jam satu kurang 15 menit kami
memutuskan untuk pulang. Ditengah perjalanan pulang kami menyempatkan
untuk istirahat di salahsatu rumah anggota kami. Pukul tiga sore kami
memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan pulang. Pukul 16 lebih
kami sampai di kampus 1 uin bandung dan pulang ketempat masing masing.

B. wawancara bersama warga kampung adat


Naramsuber : sesepuh kampung adat mahmud
Identitas :
Nama : haji Nuron, sesepuh kampung mahmud, merupakan
anak ketujuh dari haji manaf. Pendiri awal kampung mahmud.
Penanya : Ilham maulana saputra, miftah farid, M. Alif rohim

1. Hukum Adat Perkawinan


a. Jelaskan tentang praktek perkawinan pada masyarakat adat (proses
pelamaran, akad dan resepsi)
b. Jelaskan akibat dari unsur atau syarat perkawinan menurut hukum adat bila
tidak terpenuhi?
c. Jelaskan akibat dari perkawinan yang di atur dalam hukum adat?

Jawaban!!!
Masyarakat kampung mahmud perkawinan memakai adat muslim dan adat sunda pada
umumnya. warga kampung Mahmud melakukan upacara perkawinan dengan urutan
sebagai berikut :
1) Saling mengenal
2) Ngalamar
3) Seuseurahan
4) Akad nikah
5) Ngeuyeuk seureuh
6) Nincak endog
7) Sawer

Untuk syarat perkawinan disana, kampung mahmud memakai syarat yang diatur oleh
islam. apabila syarat syaratnya tidak terpenuhi maka tidak akan sah perkawinannya.

2. Hukum Adat Ketatanegaraan


a. Jelaskan struktur kekuasaan dalam masyarakat adat?
b. Jelaskan tugas dan fungsi struktur kekuasaan dalam masyarakat adat?
c. Jelaskan hubungan struktur kekuasaan masyarakat adat dan pemerintah?

Ketatanegaraan dikampung mahmud sendiri untuk kekuasaannya lebih tinggi sesepuh


kampung yakni para keturunan dari eyang dalem abdul manaf, lalu dilanjut oleh RW dan
juga RT.
Tugas
Sesepuh : sebagai tokoh masyarakat, kiyai, hakim dikampung dalam musyawarah
Rw dan juga RT bertugas dan berfungsi pada umumnya di ketatanegaraan.
Hubungan strukturan masyarakat dan pemerintah sama seperti hubungan lainnya. Yakni
masyarakat sebagai rakyat. Pemrintah sebagai penguasa.

3. Hukum Adat kekerabatan


a. Jelaskan mekanisme hubungan kekerabatan yang terdapat di masyarakat?
b. Bagaimana hubungan dengan masyarakat di luar sistem adat mereka?

Hubungan kekerabatan disana didapat dari hubungan hasil perkawinan. Dari hasil
perkawinan ini hubungan kekerabat berasa dari hubungn kerabat dan biologis.
Hubungan masyarakat dengan masyarakat luar disana sangat baik. Karena kampung
mahmud tidak menutup jalur perkawinan di dalam kampung saja. Memppelai
mempelainya boleh salah satu dari luar kampung. Lalu hubungan kampung mahmud baik
baik saja karena dikampung mahmud sering diadakan pengajian yang jamaahnya dari luar
kampung juga
4. Hukum Adat Perekonomian
a. Jelaskan macam-macam delik hukum ekonomi yang ada di masyarakat?
b. Jelaskan mekanisme penyelesaian yang dilakukan terhedap sengketa ekonomi adat?
c. Bagaimana pengaruh pemerintahan setempat terhadap sengketa yang ada di
masyarakat?

Perokonomian kampung mahmud dulu mata pencarian mereka mayoritas adalah


petani dan pekebun. Namun karena adanya pembangunan jalan tol yang jalannya
mengenai persawahan masyarakat menyebabkan beberapa masyarakat beralih
menjadi penjual mebel atau pernak pernik. Alasan masyarakat juga lebih memilih
untuk menjadi penjual mebel karena banyak pengunjung dari luar yang berjiarah ke
kampung mahmud sehingga mereka memanfaatkan untuk berjualan.
Permasalahan ekonomi mereka pada saat itu yakni pada penjualan tanah atau sawah
pada pembangunan Tol. Penyelesaian masalah mereka dilakukan dengan
bermusyawarah yang dipimpin oleh sesepuh kampung dan juga RW.RT. sesepuh
disana menyelesaikan masalah dengan mengembalikan keputusan kepada
masyarakatnya sendiri, apakah mereka mau menjual atau tidak tanak mereka.
Pengaruh pemerintah setempat disana sebagai pemimpin musyarwarah dan juga
hakim, namun keputusan dikembaalikan ke mayarakat.

5. Hukum adat waris`


a. Jelaskan sistem kewarisan adat yang berlaku dimasyarakat?
b. Jelaskan bagaimana mekanisme pembagaian waris yang berlaku dimasyarakat?
c. Jelaskan bagaimana penyelesaian sengketa yang disebabkan waris adat?

Kampung adat mahmud menggunakan sistem kewarisan yang diatur oleh islam. untuk
pembagian warisnya pun sesuai apa yang diatur oleh islam. jika ada sengketa terkait
waris, sesepuh disana akan mengadakan musyawarah untuk penyelesaiannya tetapi jika
tidak selesai sengketanya sesepuh akan mengembaalikan kepada si yang bersengketa
apakah diselesaikan secara kekeuluargaan atau lewat jalur hukum.
C. Dokumentasi
Kel. 3 di titik kumpul pemberangkatan

Persiapan sebelum keliling kampung


Foto wawancara dan foto bersama H. Nuron sesepuh kampung Mahmud
Foto bebrapa perekonomian di kampung mahmud

Foto foto kampung mahmud

Anda mungkin juga menyukai