Anda di halaman 1dari 7

Apakah anda pernah mendengar atau membaca nama Desa Pedawa ?

Yang jelasnya ya saya tau


karena itu desa saya dan lahir disana hehe

BEBERAPA NAMA TENTANG PEDAWA


Nama Desa Padawa rupanya bukanlah dari jaman dahulu sebelum Desa pedawa sekarang
bernama Pedawa. Ada beberapa nama tentang Pedawa seperti, Gunung Tambleg, Gunung Sari dan
Pedawa.
Menurut cerita orang tua bahwa daerah yang sekarang yang bernama Pedawa, pada mulanya
bernama Gunung Tambleg yang mempunyai arti : Tambleg artinya Lugu / Belog / Bodoh. Nama ini
berhubungan dengan keadaan pemikiran masyarakat Desa yang pada waktu itu masih sederhana.
Kemudian nama itu berubah menjadi nama Gunung Sari. Nama ini diduga karena kehidupan
masyarakat pada waktu itu dari menyadap nira untuk di jadikan gula yang disebut Gula Sari. Jadi

hasil perkebunan waktu itu adalah Gula Sari. Nama Gunung tambleg lama kelamaan makin jarang
dipakai dan kemudian tidak pernah di pakai kembali, sebaliknya nama Gunung Sari masih di pakai
sampai saat ini namun hanya pada waktu ngateb upacara saja.
Menurut sebuah lontar yang ada di Desa Kedisan, Kecamatan Kintamani Bangli, bahwa dalam
lontar tersebut antara lain di sebutkan olejh seorang Raja yang datang ke desa Bestala, Raja
tersebut menanyakan pada hadirin apakah rakyat beliau dari desa Pandawa sudah hadir????
Sehubungan hal tersebut nama Pedawa, erat hubungannya dengan Prasasti Sanding ber angka
tahun 1072 caka ( 1150 ), Raja Jaya Sakti yang bersemayam di andrkarang ( Gunung
Lempuyang ) yang sering mengunjungi daearah ( Desa-desa di Bali ), dan Sri Maha Raja Jaya
Sakti juga memiliki pesanggrahan di bantiran tempat beliau menginap bila akan ke Jawa.
Mengingat daerah bantiran dekat dengan Pedawa, maka Sri Maha Raja Jaya Sakti atau maha Raja
Dima, atau Sri bayu atau Sri Jaya atau Sri Jaya sakti mungkin pernah ke Pedawa. Bagaimana
hubungannya dengan Pedawa, menurut cerita orang tua di Pedawa, pada jaman dahulu mayatmayat orang Pedawa tidak di tanam. Kalau ada anak-anak yang meninggal di lempar ke lobang
pohon kayu besar dekat Desa.sedangkan kalu orang dewasa/ tua di taruh di bawah pohon kayu
dengan dikasi bunga kembang sepatu dan bekal atau takilan. Kemudian datanglah seorang Raja
Bima yang diiringi oleh Pendeta / Dukuh Manca Bila menertibkan penguburan mayat di Gunung
Sari tersebut. Semenjak itu baru mayat di tanam dan di upacarai sekedarnya. Oleh karena di
gunung sari tidak ada menak ( Brahmana ), maka yang di mintaki membuat tirta pembersih dan
pangentas adalah Dukuh Manca Bila. Pada waktu Raja Bima di Gunung Sari tempat permandian
beliau itu disebut Toya Bima yang menyebabkan orang kebal kalau mandi disana. Di tempat
permandian ini didirikan sebuah pura, yang dimana pura tersebut itu dikenal denga pura
dalem.namun wasiat air kebal itu sekarang sudah tidak nampak. Setelah tertib penguburan mayat
di gunung sari, Sri Maha Raja Bima kembali ketempatnya sedangkan dukuh manca bila tetap di
gunung sari dan setelah beliau wafat di buatkan pelinggih di jaba pura dalem yang namanya
Pelinggih Dukuh.
Dalam tokoh pewayangan sang bima adalah keluarga pendawa yang sangat terkenal, lalu
anggapan dari masayarakat pedawa banwa Gobleg Keturunan Dharma wangsa, Pedawa Bima,
Tigawasa Arjuna, Cempaga Nakula, Sidatape Saha Dewa, Demikian terkenalnya tokoh Bima yang
di mana Bima Keluarga pandawa sejak itu di kenal dengan Pandawa disamping Gunung Sari.
Menurut Babad Kayu Selem ada disebutkan pada waktu itu, pengadegan Sri Krisna Kepakisan di
sompongan beliau mengutus Kiayi I Gusti Agung Pasek Gelgel dan Kiayi I Gusti Pangeran Pasek
Toh Jiwa untuk mendampingi pertemuan itu. Pasek Kayu Selem di Tampurhyang Batur yang hadir
pada pertemuan itu Tenganan, Pegeringsingan, Seraya Kutobuyem,Sidetape, Pedawa Sukawana,
Taro. Sebagai peminpin pertemuan Kiyai Tarulu.kiyai selem, kiayi trunyan, kiyai badengan, kiayi
tangi, celagi gentoh, kiayi tarum, kiayi panarojaqn, Kiayi putih, Pasek Suka Luwih. Apa yang
dibicarakan pertemuan tersebut tidak disinggu disini yang jelas mulai saat itu muncul nama
Pedawa. Apakah Nitru Pasek atau Desa yang penting nama pedawa 1350-1380 adalah masa
pemerintahan Dri Kresna Kepakisan muncul.
Demikianlah sejarah nam Desa pedawa dengan di dahlui nama-nama gunung Tambleg, Gunung
Sari, Pandawa dan pedawa sampai sekarang.
Baiklah jika anda belum tau saya akan tuliskan disini. Mulai dari letak Desa Pedawa : Desa Pedawa
terletak di kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Singaraja. Perjalanan ke Desa Pedawa bisa
melalui abasan yaitu Wihara trus naik, melalui asah gobleg trus lalui jalan yg menurun tetapi
jalannya masih rusak dari beseri juga bisa dan jalannya msi bagus yaitu melewati batu gundul.

Penduduk Desa Pedawa, penduduk di desaku ramah-ramah apalagi dengan pendatang, asalkan
tidak macam-macam saja hehe..

maksudnya jangan berbuat yang aneh-aneh

Di Pedawa mudah mencari teman. Tetapi jangan terkejut mendengar bahasa yag digunakan,
karena bahasa yang digunakan adalah bahasa asli pedawa yang tentunya lain dengan bahasa bali
pada umumnya. Tenang saja soal komunikasi dengan orang bukan pedawa ya tentunya sama
dengan bahasa pada umumnya

Berikut adalah selayang pandang desa pedawa yang saya copy dari website buleleng

I. Nama Desa : Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng.


II. Visi dan Misi
a. VISI
Bersih, Aman, Lestari Dan Indah.
b. Misi

1. Menegakkan kepribadian yang jujur dan bermartabat.


2. Mewujudkan desa yang aman dan nyaman.
3. Memperkuat budaya adat istiadat desa
4. Mengarahkan desa berseri melalui kerjasama, keamanan, serta menyelamatkan keutuhan
pembangunan dan melestarikan lingkungan.
III. Luas Wilayah 16.680 Ha
IV. Letak dan Batas-Batas Wilayah
Sebelah Utara : Desa Cempaga, Desa Tigawasa, desa Kayu Putih Melaka.
Sebelah Timur : Desa Selat dan Asah Gobleg.
Sebelah Seletan : Desa Gobleg, Kayu Putih, Tirtasari.
Sebelah Barat : Desa Banjar, Desa Banyuseri
VI. Jumlah Dusun dan Nama Dusun
Desa Pedawa terdiri dari 6( Enam ) Dusun yaitu :
a. Banjar Dinas Desa Pedawa
b. Banjar Dinas Asah
c. Banjar Dinas Munduk Waban
d. Kelian Dinas Insakan
e. Kelian Dinas Bangkiang Sidem
f. Kelian Dinas Lambo
VII. Jumlah Penduduk : 5257
a. Laki-laki : 2646
b. Perempuan : 2611
VIII. Mata Pencaharian
Mata Pencaharian Penduduk Desa Pedawa Terdiri Dari : Petani, Buruh, Pns, Polri, Tni, Karyawan
Swasta Dan Lain-Lain.
IX. Organisasi Desa
a. Subak

Terdiri dari 3 ( Tiga ) Subak yaitu :


Subak Buana Sari
Subak Mayung
Subak Asah
b. Truna-truni
Tirta Pandawa.
X. Potensi Desa Pedawa : Pertanian
XI. Sarana pendidikan
1. TK
2. SD N 2 Pedawa
3. SD N 3 Pedawa
4. SD N 4 Pedawa
5. SMP N 4 Banjar
Kebudayaan, Desa Pedawa mempunyai kebudayaan yang unik tersendiri yang terus dijaga dan
dilestarikan salah satunya adalah sanggah dari bambu yang harus dimiliki oleh setiap penduduk
yang telah berkeluarga.
Tentang maknanya saya tidak berani karena belum tau pasti tentang kebenarannya walaupun tau
sedikit ya masih saya cari pada sumbernya

Keindahan Alam, keindahan alam di desaku ini jika dikelola dengan baik cukup banyak yang bisa
dijadikan sumber pariwisata. Contohnya pura di telaga, kayehan desa, tukad pengangkidan yang
biasanya sebagai tempat melaksanakan upacara pengabenan, bahkan tibu mampeh yang katanya,
ini baru katanya kalau dasar tibunya berhubungan langsung kelautan dan tidak ada yang tau
kebenarannya, janganlah berenang disana. Seram

.[

Ya kalau ada waktu nanti saya posting dan perbaiki tentang desaku yaitu desa pedawa secara
lengkap, foto-fotonya juga.

yang telah berkunjung di blog ini thanks ya

Hadiah untuk para pengunjung karena telah membuka blog ini maka akan saya berikan alamat
website yang dikunjungi paling banyak dan mungkin sangat berguna, klik nomor disamping1 2

Anda mungkin juga menyukai