Anda di halaman 1dari 2

Folklor Minangkabau "Batu Doda" Sijunjung

Legenda-Sumatra Barat-Minangkabau-Desa Sikaladi

Maryono Panito Piliang, SP. 31, lelaki.

Wiraswasta, Minang.

Minangkabau, Indonesia.

Sikaladi.

10 Mei 1984.

Batu Doda

Konon dahulu ada seorang Syekh yang menyebarkan agama islam di daerah Sijunjung. Syekh ini
merupakan teman seperguruan Syekh Burhanuddin yaitu penyebar agama islam di Ulakan, Pariaman.
Setelah lama mempelajari agama islam di Aceh, Syekh ini menyebarkan agama islam di daerah Sijunjung
terutama didaerah Sikaladi. Selain penyebar agama islam ia adalah salah satu tokoh yang berpengaruh
dalam pembentukan nagari-nagari di daerah Sijunjung.

Dalam perjalanan menyebarkan agama islam banyak hal-hal aneh yang terjadi dari Syekh. Suatu hari
saat ia hendak berkunjung ke Sikaladi untuk hal penyebaran agama islam, saat itu ia hendak menunaikan
ibadah shalat di sebuah batu yang cukup besar. Ketika sedang sujud datanglah seekor harimau yang
cukup besar yang hendak menerkam dan memakan Syekh dari belakang, namun saat harimau itu
hendak menerkam Syekh tiba-tiba saja harimau tidak bisa menyentuh dan menerkam Syekh. Tapi,
harimau malah menerkam batu yang menimbulkan jejak terkaman di batu, selain itu jejak kening dan
lutut Syekh juga terbentuk pada batu.

Setelah selesai shalat Syekh menegur harimau tersebut dan dengan izin Allah SWT harimau tersebut
berubah menjadi manusia dan membantu Syekh menyebarkan agama islam didaerah Sijunjung dan
Solok. Dan harimau berjanji sampai ke anak cucunya tidak akan memakan orang Sijunjung terutama
orang Sikaladi.

Masyarakat Sikaladi menyebut batu ini dengan Batu Doda dikarenakan batu ini hanya tadoda atau
tergelentang atau tergeletak di tempat tersebut. Batu tersebut berukuran cukup besar dan air mengalir
diatasnya, dan ditepi batu tersebut bisa menjadi tempat untuk shalat. Ditempat ini tidak ada batu selain
batu doda ini, dengan kata lain hanya ada satu batu ditempat ini yaitu batu doda.

Menurut Maryono, ia mendapatkan dan mendengarkan legenda ini dari ibunya dan dari pembicaraan
warga setempat (secara lisan). Legenda ini sangat terkenal didaerah Sikaladi dan bukti dari adanya
legenda ini adalah batu yang terdapat jejak kaki atau jejak terkaman harimau tersebut. Bukti ini bisa
dilihat di Sikaladi dan tidak jauh dari rumah informan.

Syekh adalah seseorang yang lebih paham akan ajaran agama islam. Dahulu kebanyakan Syekh di
Minangkabau adalah sebagai agen untuk penyebaran agama islam. Selain itu, sebagian masyarakat
mempercayai seorang Syekh biasanya memiliki kekuatan magis.

Batu yang terdapat jejak kaki harimau ini dipercayai masyarakat sebagai sesuatu yang keramat. Selain
itu tempat ini digunakan masyarakat untuk melaksanakan kegiatau bakau adat (berkaul adat) yang
dilaksanakan warga setempat dan melaksanakan acara napak tilas oleh masyarakat Surau Simauang
(daerah luar sikaladi masih dalam Kabupaten Sijunjung) setiap tahunnya.

Menurut informan cerita ini dipercayai oleh masyarakat setempat dan cerita ini dipercayai akan
kebenaran kejadiannya oleh masyarakat, oleh karena itu saya mengklasifikasikan cerita prosa rakyat ini
ke dalam legenda. Bukti dari kebenaran legenda ini informan menyebutkan adanya batu yang ada jejak
kaki harimau ini didaerah Sikaladi, dan setiap tahunnya dikunjungi oleh masyarakat Sikaladi maupun
diluar Sikaladi dalam berbagai acara .

Delma Wiska, Minang

20, Perempuan

Jl. Kampus Unand, Pasar Baru, Limau Manih, Padang

Jl. Kampung Surau, Komplek Muhamadiyah, Kubang

Panjang, Pulau Punjung, Dharmasraya.

Anda mungkin juga menyukai