Anda di halaman 1dari 5

Air Tiga Rasa

Bau tanah yang khas setelah diguyur hujan tadi malam membuatku beranjak dari tempat tidurku.
Kulangkahkan kakiku ke depan teras rumahku. Angin sepoi-sepoi mengiringi langkahku. Juga udara yang
sangat dingin membuat tubuhku sangat kaku dan menambah sensasi yang berbeda.

Aku mulai menatap pemandangan di selilingku. Aku tak bisa berkata-kata dengan apa yang kurasakan
saat ini, yang kurasakan hanyalah perasaan senang dan bahagia. Betapa bersyukurnya aku telah
dilahirkan di desa ini. Yaaa... tepatnya di Pegunungan Muria, Colo

Pemandangan yang menarik memang menjadi salah satu daya tarik para wisatawan berkunjung ke
tempat wisata Gunung Muria. Tak hanya itu, keberadaan Sunan Muria sebagai penyebar Islam di daerah
ini telah menjadikan daerah yang terletak di perbatasan Kabupaten Kudus, Jepara dan Pati ini
mempunyai banyak kisah dan peninggalan. Salah satu peninggalan di masa Sunan Muria adalah tiga
sumber mata air yang mempunyai rasa berbeda. Masyarakat di sini sering menyebutnya dengan Air Tiga
Rasa.

Air tiga Rasa adalah objek wisata alam yang terletak di Desa Japan, Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus,
tepatnya di atas Air Terjun Montel. Lokasinya terletak di sebelah utara makam Sunan Muria, di atas
objek air terjun Montel. Di sini terdapat sebuah makam yang diziarahi orang. Orang mengenalnya
sebagai makan Syekh Sadzali. Salah satu murid Sunan Muria yang disegani, yang konon berasal dari Irak
(Baghdad). Nama Syekh Hasan Sadzali seakan akrab ditelinga warga sekitar lereng Gunung Muria dia dia
diyakini sebagai salah satu ulama besar dalam menyebarluaskan agama Islam di sekitar lereng Gunung
Muria.

Untuk mencapai makam ini memang tidak segampang bila ingin ziarah ke makam Sunan Muria. Kawasan
ini boleh dikatakan belum tersentuh ”tangan” pembangunan yang menyediakan fasilitas kemudahan.
Masih alami, Listrikpun belum tersedia. Walau sekarang jalan menuju tempat tersebut telah diperlebar
dan dilapisi beton sehingga banyak tersedia jasa ojek (melalui rute desa Japan). Sedangkan bila melalui
Air terjun Montel masih harus melewati jalan setapak. Selain itu, makam Syekh Sadzali dan Air Tiga Rasa
merupakan pos pendakian terakhir bagi yang ingin mendaki ke Puncak Argowiloso maupun
Argojembangan. Dua diantara beberapa puncak tertinggi Gunung Muria.

Yang datang berziarah tidak hanya dari Kudus. Banyak yang berasal dari kota-kota besar di Jawa, seperti
Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, dan Surabaya. Sebagian lagi dari Palembang dan Kalimantan.
Bahkan, dari Singapura dan Irlandia.

Di sana terdapat tiga mata air yang mempunyai rasa yang berbeda-beda, yaitu: manis, sepat, asam.
Selain itu disana kita juga dapat menjumpai pemandangan pepohonan, tebing-tebing yang ditumbuhi
pepohonan memantulkan cahaya matahari dari arah barat saat sore. Suara gemercik air menyambut
siapa saja ke lokasi air terjun tersebut.

"Din kamu itu kenapa? Melamun dari tadi senyum-senyum sendiri" kata kinan sambil menepuk
pundakku hingga membuatku kaget.

"Eh kamu bikin kaget aku aja Kin" jawabku


"Yah habis dari tadi diperhatiin senyum-senyum sendiri kaya orang gila kamu ini" kata Kinan
memandangku sambil ketawa.

"Enak aja kaya orang gila. Gini lho aku lagi mikirin tentang air tiga rasa. Sebagai orang colo kan kita harus
tau dong objek wisata yang ada di desa kita. Ya kan?" jawabku

"Iya juga sih, eh tumben mikirin kaya gitu kamu haha" seru Kinan.

"Iyalah emang kaya kamu mikir cowok terus hahaha" balasku sambil meledek kinan

"Haha kalau itu sih emang harus dipikir haha bercanda. Eh ngomong-ngomong kamu hari ini ada acara
nggak?" tanya Kinan kepadaku

"Nggak ada sih, lagi pengen di rumah aja. Tapi kalau kamu ngajak main gas aja aku mah haha"jawabku

"Ah kamu ini. Oh ya kebetulan nih kakek aku lagi di rumah. Gimana kalau kamu temenin aku ke sana.
Sekalian buat nambah ilmu kan pasti kakek suka cerita zaman-zaman dulu. Gimana?" kata kinan

"Wah seru juga tuh. Oke deh sekarang juga boleh" jawabku girang

"Oke sip kita otw sekarang" kata Kinan.

Jadi kinan itu sahabatku dari kecil. Rumah kita sebelahan hampir setiaphari kita main berdua
kemana-mana juga sama dia apalagi kita satu sekolah. Jadi sudah seperti saudara sendiri gitu.

Rumah kakeknya Kinan tidak jauh dari rumahku karena masih satu desa dan cuma beda RT saja Kurang
dari 5 menit kita sudah sampai ke rumahnya. Oh ya kakeknya Kinan atau biasa dipanggil mbah Dul ini
merupakah sesepuh di desa kita. Beliau sangat lucu dan ramah dan orangnya sangat memotivasi sekali.
Jadi siapa saja yang kenal dengan beliau pasti merasasangat nyaman dan senang sekali dedekatnya
apalagi mendengar ceritanya.

"Assalamualaikum" ucap Aku dan Kinan sambil mengetuk pintu

"Waalaikumsalam" balas mbah Dul sambil membukakan pintu

"Wah ada cewek-cewek cantik nggak sekolah tho?" tanya Mbah Dul

"Libur mbah sekolahnya. Kita berdua kangen sama cerita-ceritanya mbah hehe. Jadi kita langsung main
ke sini deh" jawab Kinan

"Oalah gitu tho. Yasudah ta buatin minum dulu biar enak ceritanya" ucap mbah Dul

"Tidak usah repot-repot mbah nanti biar kinan buat sendiri" kata Kinan

Kami duduk di teras rumah mbah Dul sambil memandangi taman bunga yang indah sekali. Sejuk
rasanya duduk di sana. Kita pun mulai mengobrol dan mulai bertanya tentang objek wisata air tiga rasa.

"Oh ya mbah, kita disini sebenarnya mau tanya-tanya tentang sejarah air tiga rasa mbah" kata Kinan.
"Oalah bagus sekali. Kita memang harus tau wisata alam di desa kita. Apalagi kalian ini yang muda-muda
gini harus tau sejarahnya dan juga ikut melestariknya. Salut sekali mbah sama kalian" kata mbah Dul

Aku dan Kinan pun mulai bertanya kepada mbah Dul, yang paling kami ingin tanyakan ialah khasiat dan
rasa dari masing-masing air tersebut.

"Mbah sebenarnya apa aja tho khasiat dan rasa dari masing-masing air tiga rasa?" Tanyaku kepada
mbah Dul

"Sumber Air Pertama mempunyai rasa tawar-tawar masam (Jawa : anyep-anyep asem/kecut) yang
bekhasiat dapat mengobati berbagai penyakit. Lalu, Sumber Air Kedua mempunyai rasa yang mirip
dengan minuman ringan bersoda seperti “Sprite” yang bekhasiat dapat menumbuhkan rasa percaya diri
dalam menghadapi berbagai permasalahan hidup. Dan yang terakhir, Sumber Air Ketiga mempunyai
rasa mirip minuman keras “tuak / arak” yang bekhasiat dapat memperlancar rezeki jika bekerja keras
untuk mendapatkannya. Ketiga jenis air tersebut jika dicampur menjadi satu, rasanya menjadi air tawar"
jelas mbah Dul

Menurutnya, perrbedaan dari ketiga air tersebut hanya bisa dìrasakan sehingga tak bisa dideskripsikan
dengan kata-kata. Begitu juga dengan khasiat atau barokah dari air itu sendiri yang menjadi rahasia dari
Allah SWT.

"Oalah, lalu sejarah munculnya Air tiga rasa itu awal mulanya gimana si mbah?" tanya Kinan

"Air Tiga Rasa ini ditemukan bersamaan dengan makam Syeh Syadzali pada tahun 1932.Makam ini
ditemukan oleh 3 jamaah yang sedang berkhalwat atau menyepi didaerah japan,mereka adalah Jamaah
dari desa jetak yaitu mbah maskat, jamaah dari desa klumpit yaitu mbah rebo dan jamaah dari desa
purwosari. Ke-3 jamaah ini kemudian membangun sebuah gapura dan membangun tempat shalat,yang
sekarang masih dirawat dengan baik" jawab mbah Dul

"Syekh sadzali itu sebenarnya siapa tho mbah?" tanyaku bingung

"Sejarah Syekh Sadzali masih penuh misteri nduk, Pengurus Yayasan setempat mbah Sarono sedang
mengumpulkan data. Yang mereka yakini, Syekh itu salah satu murid Sunan Muria yang konon berasal
dari Irak (Bagdad). Ada juga yang mengatakan Syekh Syadzali adalah Salah satu murid yang dikasihi
karena pegang peranan penting ketika Sunan Muria mengadu kesaktian dengan Dampo Awang. Karena
banyak yang iri kemudian tersisih atau disisihkan. Ada dugaan beliau menyingkir ke tempat dia
dimakamkan sekarang ini di Rejenu beliau berasal dari arab dan beliau adalah guru dari sunan muria"
jelas mbah Dul

Tempat ini memang banyak mengandung misteri karena masih banyak makam yang belum dikenali.
Ada pula tiga mata air yang memiliki tiga rasa khas dan boleh dibilang ajaib. Ketiga air memiliki rasa
seperti minuman Sprite. Namun ketajaman rasa satu sama lain berbeda.Ada juga yang merasakan air ini
rasanya manis,semuanya itu tergantung dengan niat kita masing masing.
"Konon, dulunya mata air ini terdiri atas 4 macam yang bilamana keempat-empatnya dicampur dapat
mengabulkan apapun permohonan peminumnya. Oleh Syeh Sadzali, mata air keempat ditutup. Karena
tidak jarang ada peziarah yang melakukan tirakatan di sekitar Air Tiga Rasa agar mampu melihat dan
mengambil air dari sumber mata air yang keempat tadi. Mengenai istilah air tiga rasa menurut penjaga
makam, istilah tersebut berasal dari lidah para musafir yang datang. Ketika pengunjung meminum ketiga
sumber mata air tersebut, mereka merasakan rasa air yang berbeda-beda dari ketiga bilik. Maka sejak
saat itulah masyarakat sekitar Gunung Muria dan para musafir yang singgah menamakan mata air
tersebut dengan sebutanAir Tiga Rasa" pungkas mbah Dul

"Oalah.." seru aku dan kinan bersamaan.

Kita merasa kaget dengan cerita mbah Dul yang konon katanya mata air tersebut tenyata terdiri atas 4
macam.

"Dulu mbah pernah diberitahu mbah Sarono salah satu juru kunci di sana ada sebuah cerita" kata mbah
Dul sambil mengambil pisang goreng di sampingnya.

"Wah cerita apa itu mbah sepertinya seru" kataku bertanya-tanya

"Iya cerita apa mbah nggak sabar nih" tambah Kinan

"Jadi gini nduk, suatu hari ada seseorang yang datang pada mbah Sarono untuk meminta bantuan
kerena orang itu sedang mengalami gulung tikar dan disunahkan untuk mandi kemudian keramas
dengan niat yang ikhlas dan membaca sahadat sebelum mandi kemudian disarankan untuk meminum
air tiga rasa dan mengambil air untuk dibawa pulang lalu disuruh mengelilingi rumah sambil
mengucapkan shalawat sampai air itu habis dan membaca hadiah Al-fatihah untuk Syekh Sadzali, ritual
itu dilakukan sebanyak 7x. Dengan berkat air dan Syekh Sadzali, orang tadi sekarang menjadi sukses
kembali dan ini adalah fakta. Akan tetapi ada juga yang mengatakan itu adalah musyrik dan disalah
gunakan untuk mencari persugihan. Ada juga yang mengatakan jika air itu dibawa pulang rasa dari air itu
bisa berubah dengan sendirinya. Akan tetapi semua itu tergantung dengan niat dari diri seseorang itu
sendiri, jika niatnya untuk kejelekan air itu bisa berubah dan jika untuk kebaikan dengan sendirinya air
itu tak akan berubah." kata mbah Dul sambil meneguk secangkir kopi di sampingnya.

Anda mungkin juga menyukai