Anda di halaman 1dari 5

Once upon a time, there lived a very beautiful princess in the Prambanan kingdom named Rara

Jonggrang. One day, a young man named Bandung Bandawasa came marry her.

Rara Jonggrang, who did not want to become Bandung’s, put forward very tough conditions.

“All right, Bandung, if you want to propose to me, build me a thousand temples in one night,”
said Rara Jonggrang, mentioning her request.

Bandung Bandawasa agreed, “Fine, Rara. If that’s your wish, then I will grant it. “

Bandung ordered a genie army to build a thousand temples overnight.

Rara Jonggrang, who was worried that Bandung could finish, ordered the maids to sound the
pestle and burn the straw so that it looked like dawn.

The genies left the temple unfinished, so Bandung lacked one temple. Feeling cheated, Bandung
was angry with Rara Jonggrang.

“You have tricked me, therefore, you will be the last temple!” Rara Jonggrang then turned into
a statue to complete a thousand temples.

6 Adat yang Unik dan Terkenal di Lampung

1. Tayuhan

Perayaan adat yang satu ini diadakan oleh keluarga besar dalam rangka pernikahan, khitan,
pembangunan rumah, maupun perayaan kesuksesan panen. Peralatan yang dibutuhkan saat
tayuhan di antaranya seperti tandang bulung, kecambai, nyani buwak, begulai, nyekhallai siwok,
dan khambak bebukha.

Penggunaan alat-alat ini akan disesuaikan dengan gelar adat. Selain itu, pihak kerabat juga
memberikan bantuan seperti berbagai bahan makanan mentah atau makanan yang sudah siap
saji.

2. Balimau

Tradisi ini sebenarnya berasal dari Minangkabau, namun juga dilakukan oleh masyarakat di
Lampung. Jelang Ramadan, masyarakat akan melakukan ritual balimau atau mandi dengan jeruk
nipis.

Selain jeruk nipis, bahan-bahan lain seperti bunga kenanga, daun pandan, dan akar gambelu juga
ditambahkan. Bagi masyarakat lokal, ritual ini menjadi wujud pembersihan jiwa dan raga
sebelum memasuki bulan Ramadan.

3. Gawi

Tradisi Gawi dilaksanakan untuk ritual kehidupan, di antaranya kelahiran anak dan menjelang
pernikahan. Tujuannya sebagai rasa syukur atas segala nikmat dan rezeki yang dilimpahkan sang
pencipta. Tak semua orang bisa mengadakan perayaan ini.
Biasanya, hanya masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi berada yang bisa melaksanakannya.
Ini dikarenakan biaya pembuatan acara yang termasuk mahal.

4. Ngumbai Lawok

Upacara adat yang satu ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur para nelayan akan
melimpahnya hasil laut. Selain, mereka juga memohon keselamatan dan perlindungan dari sang
pencipta saat mereka berlayar.

Cara pelaksanaannya adalah dengan menghanyutkan kepala kerbau yang telah disembelih
ke laut sebagai simbol pengorbanan. Ritual unik ini mampu menarik perhatian wisatawan yang
berkunjung ke Lampung.

5. Djujor

Djujor termasuk ritual adat pernikahan di Lampung. Muli atau gadis akan diambil oleh mekhanai
atau pria bujang untuk dijadikan sebagai istri. Sang mekhanai dan keluarganya harus membayar
bandi lunik atau mahar kepada wali sang muli.

Muli juga memiliki permintaan yang disebut kiluan yang menjadi haknya dan harus dipenuhi
mekhanai.Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk pelaksanaannya, yaitu secara sembunyi-
sembunyi dan terang-terangan. Cara sembunyi atau sabambangan yaitu ketika si pria melarikan
si gadis ke rumahnya.

Sesampainya di rumah si pria, kepala adat akan melaporkannya pada keluarga si gadis bahwa
anak mereka hilang karena bertujuan untuk dipersunting.Sedangkan cara tekahang atau terang-
terangan, yaitu si pria langsung mendatangi kediaman si gadis dan melamarnya.

Ada pula keharusan untuk membawa 24 macam kue adat kepada keluarga si gadis. Mahar harus
dibayarkan kepada kepala adat pihak si gadis secara kontan.

6. Ngambabekha

Ritual unik ini dilakukan pada saat pembukaan hutan untuk digunakan sebagai lahan perkebunan
atau perkampungan masyarakat. Masyarakat lokal meyakini bahwa hutan memiliki penunggu.
Upacara ini dimaksudkan sebagai jalur perdamaian dengan penunggu hutan agar masing-masing
tidak saling mengganggu.
Berikut adalah 5 jenis tari tradisional lampung:
 

1. Tari bedana

Tari bedana merupakan tarian adat Lampung yang kental akan ajaran syariat Islam. Tari bedana
juga dijadikan sebagai gambaran kehidupan masyarakat Lampung yang memiliki sifat ramah
serta terbuka.
Menurut sejarah, tari bedana ini berkaitan dengan masuknya ajaran Islam yang dulunya ditarikan
oleh kaum pria secara berkelompok ataupun berpasangan dan hanya bisa dipertontonkan oleh
keluarga.
Pada zaman dulu, tarian ini hanya digelar khusus untuk keluarga yang khatam Al-Quran. Namun
seiring berjalannya waktu, tari bedana dapat disaksikan dan dimainkan ketika acara adat.
 

2. Tari cangget 

Tari cangget adalah salah satu tari adat tradisional dari Lampung yang di tarikan oleh para
pemuda-pemudi setempat. Pada tahun 1942 atau sebelum bangsa Jepang datang ke Indonesia
tarian ini sering dimainkan ketika ada acara yang berkaitan dengan gawai adat.
Misalnya: upacara pendirian rumah, panen raya, dan untuk menghantarkan seseorang yang akan
pergi beribadah haji. Pada saat pementasan tari ini berlangsung, biasanya terdapat alat musik
tradisional yang mengiringi.
Kebanyakan masyarakat Lampung menjadikan tarian ini sebagai ciri khas Provinsinya. Dimana
nantinya seluruh orang berkumpul menjadi satu, dan mengikuti upacara serta saling berkenalan
antar sesama.
 

3. Tari sembah 

Tari sembah merupakan salah satu tari adat tradisional dari Lampung yang ditampilkan oleh
masyarakat untuk acara penyambutan dan penghormatan tamu undangan. Masyarakat Lampung
sering menyebut tari sembah ini dengan julukan tari penyambutan.
Dalam pembawaannya, biasanya para penari menampilkan ekspresi rasa gembira. Selain
dijadikan untuk penyambutan tamu, tari sembah juga ditampilkan dalam acara upacara selamatan
maras taon dan juga resepsi pernikahan.
 

4. Tari sigeh pengunten 

Tari sigeh pengunten adalah pengembangan dari tari sembah khas Lampung. Untuk gerakan dari
tari sigeh diserap dari beberapa campuran tari tradisional Lampung. Sehingga kemungkinan
kebudayaan yang dimiliki oleh Provinsi Lampung bisa diperkenalkan melalui tarian ini.
Selain itu, kini tari sigeh pengunten juga digelar untuk prosesi acara ritual penyambutan resepsi
pernikahan. Gambaran mengenai tarian ini yaitu  mengisahkan rasa gembira atas kedatangan
tamu undangan dan sebuah bentuk penghormatan terhadap tamu undangan yang telah hadir.
 

5. Tari Tuping 

Tari sekura atau tarian topeng atau bahasa lokalnya Tari Tuping digelar dalam pada acara pesta
adat sekura yang dilakukan setiap awal bulan syawal. Tarian ini bertujuan untuk mengungkapkan
rasa syukur, sukacita dan introspeksi pada sikap dan tingkah laku yang telah diperbuat.
The Monkey and the Crocodile
It was a beautiful lake surrounded by lush green grasses, beautiful trees, mountains and sweetest,
tastiest jamun trees. There lived a monkey on one of the jamun trees located near the lake.

The lake also had a few crocodiles. There was one crocodile that used to collect the jamun fruits
from the lake that fall from the tree.

As the crocodile visits the jamun trees every day, it became friends with Monkey. Crocodile and
monkey met every day. The monkey helped crocodile by providing more and fresh jamun fruits
from the tree. Their relationship continued and they became close pals.
One day, the monkey asked the crocodile to give some jamun fruits to his wife and family as the
fruits were more delicious. The crocodile agreed and took a lot of jamun fruits to his wife.
His wife was so happy and surprised that she never ate so delicious fruits, so far. She inquired
her husband, where he got those fruits. The crocodile told her, his friend, monkey who lives in a
Jamun tree gave these for him.

The wife crocodile made a plan in her mind. She asked her husband, ‘Does your friend eat these
fruits every day?’ The crocodile replied yes. She added, ‘Oh my goodness. These are the
sweetest fruits we ever ate. Imagine how delicious the monkey’s heart would be if he eat these
fruits daily! I need the heart of your friend. Can you please bring it for me?’
The crocodile was shocked to hear it from his wife. He replied, ‘But he is my close friend. I can’t
do this to him.’
The wife crocodile told him, ‘don’t worry. You bring him here. I will then take care! Or else, you
may try to push him down into the water if he doesn’t know swimming!’
After a long time, the crocodile agreed to bring monkey to his wife.
The very next day, crocodile invited monkey to join them for lunch and asked for his favorite
foods. Monkey happily agreed to be the guest and but worried that the monkey did not know
how to swim in the lake.
Crocodile on thinking about monkey’s sorrow, pleased monkey and told him, ‘Don’t worry. I
will carry you on my back and will take you back safely too!’
The monkey accepted and crocodile rode him to his home on his back on the water. As they
reached half way, the crocodile tried to push monkey down into the water. However, monkey
held the crocodile tightly and did not fall. Monkey got suspicious about crocodile’s act and asked
him to tell the truth.
Since crocodile believed him as his good friend, he told about the conversation and the fight his
wife had with him and he was taking monkey to eat his heart!
The intelligent monkey said, ‘Oh my dear friend, you should have told me this earlier. I left my
heart on one of the branches of the tree as I won’t carry it if I travel long. If you take me back, I
can give you my heart.’
Crocodile accepted and rode the monkey back to the lake. As they reached the tree where the
monkey lived, the monkey climbed quickly and escaped from the crocodile.
He shouted at crocodile, ‘I thought you as a good friend, but you cheated me. I will never come
back and never be your friend.’
The crocodile understood his mistake and returned back home empty handed, losing a good
friend indeed.

Anda mungkin juga menyukai