Anda di halaman 1dari 11

SAYYID ABU DZARRIN AT-TUQO - MBAH TUGU

PASURUAN [NEW UPDATE]


Sama juga dengan ndresmo yang bermula sebuah tempat mati yang
dihidupkan oleh Allah lewat hambanya yg sholeh bernama sayyid ali
ashghor yang datang dengan membawa bekal ruhani yg kuat dan akhirnya
jadilah ndresmo sebuah desa yg sangat religius sekali, pasuruan juga
begitu. Terdapat sebuat alas atau hutan yang terkenal angker dan
dekat dengan sebuah desa. Penduduk pada ketakutan dg keangkeran alas
itu.

  

karangsono berawal dari sebuah dusun yang sudah berpenduduk rama.


namun kehidupan desa itu penuh dengan kebodohan ketakutan karena
alas angker tadi. hingga akhirnya datanglah seorang 'alim yang wara'
bernama SAYYID ABU DZARRIN BIN SAYYID HUSEIN berasal dari kota
magelang. ayahnya husein konon dari cirebon dan ibunya dari banten.
dan menetap dimagelang. lewat perjuangan dan kesabaran beliau didesa
itu, sehingga jadilah karangsono sebuah desa yang sangat religius
sekali.

lalu kenapa diblog ndresmo ini perlu adanya postingan tentang


karangsono atau pasuruan pada umumnya ? jelas sekali karena antara
pasuruan dan ndresmo sangat erat hubungannya. ibarat hubungan
keluarga ndresmo adalah saudara kandung pasuruan. terbukti dari
zaman dulu hingga kini banyak pertalian keluarga antar keduanya. tak
sedikit keturunan dari sayyid abu dzarrin menikahi atau dinikahi
dari keturunan sayyid sulaiman.
Sayyid sulaiman sendiri sebelum menetap dimojoagung, menetap lama
dipasuruan dan mendirikan pesantren disana. hingga kini masih tetap
utuh peninggalan rumah beliau dipasuruan. adapun sayyid abu dzarrin
adalah suami sayyidah hasilah, cicit sayyid iskandar basyaiban,
bungkul Surabaya (kakak sayyid ali ashgor ndresmo. Nah jelas sdh
ikatan kedekatan kedua daerah tersebut .

Sekarang saya akan menceritakan sedikit siapa sayyid abu dzarrin


tersebut ?

Beliau terlahir dicirebon. anak paling kecil dari sayyid husein


basyaiban. diantara kakak beliau adalah sayyid mutamakkin, cirebon.
menurut catatan silsilah kuno yg saya pegang. tapi ada yg mengatakan
mutamakkin yg dipati alias kajen itu. tapi saya ragu dg pendapat yg
itu. abu dzarrin berbeda dgn para saudara2nya. dia sejak kecil
mempunyai penyakt kulit. hingga semua jijik mendekatinya. namun abu
dzarrin sendiri tak merasakan akan hal itu. dia tetap bermain
seperti layaknya anak kecil pada umumnya. terlebih ibundanya sangat
menyayanginya. ada satu kelemahan dari abu dzarrin kecil itu, yaitu
bebal (tak cerdas). maka dia sering mendapat teguran dari sang
ayahnya.

hingga beranjak dewasa, penyakit kulit itu masih tetap ada. dan juga
penyakit bebalnya tak ketinggalan. bisa dikatakan pemuda abu dzarrin
masih tetap bodoh. itu yang membuat ibundanya selalu memikirkannya .

"kenapa putraku yg ter-akhir ini sangat lemah daya pikirnya ?"

itulah yang selalu dikeluhkan ibundanya. namun ibu tetaplah seorang


ibu. yang tak kenal putus asa untuk mendoakan putranya itu. suatu
ketika sang ibu abu dzarrin berkeluh kesah pada suaminya (sayyid
husein) tentang diri putranya yg terakhir itu . beliau sangat ingin
semua anak-anaknya itu 'alim dan ahli ibadah. Karena jika melihat
putra dan putri beliau yang lainnya yang rata-rata ahli ilmu agama
dan ibadah maka sudah selayaknya sang bunda menginginkan hal itu
terjadi pada abudzarrin .
mendengar keluh kesah sang istri tersebut bagaimana pendapat sayyid
husein ? beliau berkata :

“sudahlah bu, percaya padaku. nanti jika tiba saatnya Allah SWT akan
merubah diri abu dzarrin secara dhahir dan bahin. tak ada yang sulit
bagi Allah. maka teruslah mendo'akan putramu itu“.

nah, itulah yang dikatakan sayyid husein pada istrinya.

“tapi sampai kapan suamiku ?“ Tanya istrinya .

“nanti disaat abu dzarrin punya keinginan sendiri untuk meninggalkan


rumah untuk mencari ilmu. tunggu saja“.
jawab sayyid husein .

singkat kisah, tibalah saatnya abu dzarrin sadar akan keadaan


dirinya yang bodoh dan berbeda dengan saudara2nya. dia berpikir
kenapa dia tak pergi saja untk mencari ilmu. namun pada siapa?
karena dirinya tak tahu tentang pesantren2 ditanah jawa ini. entah
berapa waktu dia berpikir seperti itu yang akhirnya dia memberanikan
diri untuk berpamitan pada ayah ibunya untuk pergi mengembara dalam
pencarian ilmu. sekalian minta pendapat ayahandanya.

"abu dzarrin, sudah saatnya kau tahu ini. pergilah kamu kearah jawa
timur. Menibalah ilmu disana. suatu saat  jika kau bertemu dengan
seseorang tua yg rambut dan janggutnya sdh rata memutih, maka
ikutilah apa yg dia perintah dan arahkan" .

itulah pesan sayyid husein pada putranya abu dzarrin disaat pamit.
abu dzarrin meng-iyakan kata ayahnya. sedang ibundanya ? yah, yang
namanya seorang ibu yang akan ditinggal putranya pergi pastilah
menangis. namun bukan berarti mencegahnya. malah beliau mendo'akan
keberhasilan putranya itu .

maka berangkatlah abu dzarrin dengan membawa bekal seadanya. dia


berjalan menuruti kata ayahnya menuju ke-arah jawa timur. berbagai
hal kejadian yg dia saksikan disepanjang jalan. maklumlah hal itu
membuatnya heran karena memang dia tak pernah tahu dunia luar.
keluar masuk hutan itu sudah dia lakukan. entah sudah berapa lama
dia melakukan perjalanan itu .
sekarang kita tinggalkan abu dzarrin, berganti keibundanya yang
dirumah selalu tekun mendo'akan putranya agar senantiasa mendapatkan
perlindungan dan petunjuk dari Allah . nah disatu hari yang cerah
ini seperti biasanya beliau mempersiapkan masak utk keluarga . dan
seperti adat2 wanita lain sebelum menanak nasi terlebih dulu
berasnya dicuci dengan air bersih. beliau keluar menuju sumur yg
dekat dengan rumah .

yang membedakan beliau dengan wanita2 pada umumnya adalah beliau tak
pernah berhenti untuk berdzikr atau bersholawat atau apapun yang
dibaca berupa pujian-pujian pada Allah . hingga dalam keadaan
memasak atau sibuk lainnya pun beliau tetap berdzikir. seperti saat
mencuci beras saat ini. ditengah tangan beliau sibuk dengan mencuci
beras tersebut , beliau dikagetkan dengan beras itu yang berubah
menjadi emas. wah coba bayangkan, betapa kayanya jika emas itu
dijual. namun apa yang terjadi dg beliau saat melihat emas itu ada
dihadapannya ? beliau menangis ! . beliau berkata :

" Ya Allah . . . terima kasih sekali engkau telah memberi anugerah


emas sebanyak ini . namun bukan emas ini yang aku inginkan. hamba
hanya ingin ridha-MU. dan hamba berharap lindungilah putraku abu
dzarrin yg saat ini dalam perjalanan mencari ilmu . berikanlah
anakku itu ilmu yang bermanfaat. gemar beribadah dan senantiasa
ta'at padamu dan kedua orang tuanya " .

tiba-tiba beras yg berubah menjadi emas tadi berubah menjadi beras


biasa. beliaupun meneruskan pekerjaan-nya .

sekarang kita kembali keperjalanan abu dzarrin lagi. tak terasa


perjalanannya sampai dijawa timur, tepatnya didaerah pasuruan. cukup
ramai daerah itu. apalagi disini terdapat sebuah pesantren '
SIDOGIRI ' yg dulu didirikan oleh sayyid sulaiman dan cukup banyak
santrinya. kurang jelas bagi saya fakta sejarah siapa nama pengasuh
pesantren pada saat abu dzarrin tersebut. menurut sejarah tahun
perjalanan beliau, sidogiri saat itu diasuh oleh seorang kyai dan
Waliyullah yaitu kyai mahalli. generasi ketiga dari pengasuh
sidogiri. Cukup lama abu zarrin mondok disan.

namun yang jelas sejarah menceritakan bahwa abu dzarrin pernah


datang kepesantren tersebut untuk mondok disitu. beliau sangat tekun
dan giat beribadah selama disidogiri. Bahkan dia juga menjadi khadam
kyai mahalli. Baik nyapu , nyuci dll abu dzarrin yg tangani. Intinya
meladeni apapun yg dibutuhkan sang kyai. Bahkan sejarah telah
mencatat abu dzarrin menjadi pegasuh sidogiri pada generasi ke 4
setelah sayyid sulaiman, kyai aminullah dan kyai mahalli.

Namun ada yg menarik dg kyai mahalli. Meski abu dzarrin adalah


khodam beliau, tapi beliau sangat menyayangi abu dzarrin. Hingga
menjelang beliau wafat, abu dzarrin dipanggil untuk menemui dirinya.
Setelah berhadapan dg kyai mahalli, beliau berpesan,

"abu dzarrin, saya berpesan padamu, jangan kembali lagi kejawa


tengah. karena tempatmu adalah dipasuruan ini. kalau sekedar
silaturrahmi tak apa-apa. nah sekarang perhatikan dan ingat baik-
baik. setelah aku meninggal nanti, aku titipkan pesantren sidogiri
ini padamu. Rawat dan jaga dg baik seperti para pengasuh2
sebelumnya. Nanti kalau sudah waktunya, kamu boleh meninggalkan
pesantren ini. jika kamu sudah menemukan batu cincin jamrud berwarna
hijau yg aku pakai ini. maka ditempat jamrut jatuh jatuh itulah
tempat kamu menetap dan berda'wah. Menetaplah dan bangunlah
pesantren disana. ingat lah " .

setelah berpesan seperti itu, sang kyai keluar rumah dan diikuti
abudzarrin. beliau segera melemparkan batu jamrut hijau itu. sangat
jauh beliau melemparkannya .

"nah sekarang kamu sudah tahu apa tugas kamu. kapanpun jika kau
temukan batu itu segera buat rumah dan pesantren disitu" pesan kyai
mahalli.

"inggih kyai". jawab abu dzarrin dg ta’dhim .

Setelah itu, tak lama setelah kyai mahalli wafat dan abu dzarrin lah
yg mengganti sebagai pengasuh pondok sidogiri. Tidak jelas
riwayatnya berapa tahun beliau mengasuh pesantren itu. Yg jelas dia
jaga dan rawat baik baik sidogiri. Dia didik semua santri dalam hal
mengajinya. Luar biasa sekali. pondok pun semakin ramai dan jaya
saat diasuh abu dzarrin.
Nah , disaat abu dzarrin mengasuh pesantren sidogiri, disaat waktu
luang beliau sempatkan keluar pondok untuk mencari batu hijau yg
pernah dilemparkan kyai mahalli dulu. Siapa tahu ketemu dan akan
tahu ditanah tempat batu hijau yg ditemukan itulah tempat yg harus
dia bangun pesantren kelak.

tak terasa dia memasuki hutan yang sepi sekali. untunglah saat
memasuki hutan itu masih keadaan siang. dia terus menelusuri jalanan
hutan tersebut. tak terasa dia merasa capek dan beristirahat. disaat
dia duduk dan termenung, dari jauh terlihat sosok orang yang berbaju
putih dan berambut putih datang menghampirinya. jelas abu dzarrin
kaget dan segera bangkit. karena orang itulah seperti yang sudah
dipesankan ayahnya .

setelah dekat abu dzarrin mengucapkan salam dan berjabatan tangan.


dia cium tangan orang tua itu. wangi baunya .

"assalamualaikum kyai". kata abu dzarrin.

"alaikum salam abu dzarrin" tanya kyai itu.

"loh, njenengan kok kenal saya kyai ?"

"kamu putra kang husein kan ?" kata kyai itu

"iya kyai. panjenengan kok tahu ya ?". Tanya abu dzarrin

"aku tahu ayahmu dan akrab dg beliau. Sudah lah kapan-kapan saja
ceritanya. Kamu sedang apa dihutan ini ?"
Tanya kyai berambut putih itu

Abu dzarrinpun menceritakan tujuannya mencari batu akik hijau itu.

kyai sepuh itupun menjawab,

“belum waktunya abu dzarrin. kamu kembali saja kesidogiri dan


teruskan mengasuh pondok itu. Nanti kalau sudah waktunya pasti tanpa
kesulitan akan ketemu sendiri”
Kata kyai itu .

Karena pesan ayahnya dulu, abu dzarrin menuruti kata kyai itu.
Beliaupun mau berpamitan .

"sebentar, jangan pergi dulu. Kamu belum aku kasih oleh-oleh dariku.
Ini, terima aku punya sebuah pedang. terimalah".

kata kyai itu sambil memberikan sebilah pedang pada abu dzarrin. dia
pun menerimanya dengan heran, apa maksud kyai itu dengan memberi
sebilah pedang padanya.

"inggih kyai. lalu apa yang mesti saya perbuat dengan pedang ini? "

"sekarang kamu buka pedang itu lalu masukkan ke mulut kamu".


jawab kyai itu yang membuat rasa heran pada abu dzarrin.

"Apa ? njenengan tidak salah perintah kyai ?".


Tanya abu dzarrin heran. Yah, siapapun pasti seperti abu dzarrin
jika disuruh orang yg baru dia kenal kok ujug-ujug atau mak bedunduk
atau tiba-tiba kok nyuruh makan pedang. Gimana coba ? hehehe

"Kan ayahmu sudah berpesan pdmu agar menuruti semua perintahku.


Sekarang laksanakan apa yang aku perintahkan !" .
Tegas si-kyai itu..

Akhirnya abu dzarrin dengan rasa ragu menuruti saja apa yang
diperintahkan kyai itu. Coba kalian bayangkan, pedang dari besi dan
panjang dimasukkan ke mulut ? bisa kamu bayangkan kan ?. Namun
karena sebuah perintah dari kyai itu akhirnya dia laksanakan juga.

Perlahan dan pasti dia masukkan pelan-pelan di mulai dari ujung


pedang, setelah ujung pedang sudah masuk dimulutnya, sang kyai itu
perintahkan abu dzarrin untuk mengunyahnya. Apa yg terjadi ?
ternyata setelah dikunyah, rasanya ngga' seperti rasa layaknya besi.
namun rasanya seperti makanan yang memang disukai oleh abu dzarrin.

"ayo teruskan makannya. habis kan semuanya. anggap saja seperti kamu
makan apapun yg kamu suka".
kata kyai itu.

sebenarnya sih tanpa diperintah lagi pasti akan dimakan terus oleh
abu dzarrin. ya emang rasanya enak sih. akhirnya selesai juga abu
dzarrin memakan pedang itu semuanya. Tinggal pegangan pedang itu
yang akan dibuang. Tapi dilarang oleh kyai itu dan disuruh
memakannya sekalian…

ada keanehan yang terjadi pd dirinya setelah makan pedang itu, yaitu
penyakit kulit yang dia derita sejak kecil tiba-tiba sembuh. bahkan
hilang malah. tak berbekas. dia heran melihat itu. sedangkan sang
kyai tadi cuma tersenyum padanya. dan bukan kesembuhan penyakit itu
saja. kini bau badan abu dzarrin tercium wangi pada sekujur
tubuhnya. dan dia rasakan sangat ringan dan sehat sekali.
subhanallah ...

dan sejarah mencatat bahwa abu dzarrin setelah kejadian itu sangat
berubah pesat tak seperti dulu lagi. Meski dia sudah menjadi kyai
dan pengasuh pesantren, tapi yg dia rasakan makin tambah mudah mudah
dalam hal memahami segala kitab kitab yg biasanya dia pelajari.
Banyak yg bilang dia diberikan Allah anugrah dg ilmu ladunni .

sekarang abu dzarrin dengan tenang merawat pesantren sidogiri


peninggalan dari sayyid sulaiman itu. Makin pesat perkembangan
pesantren itu. Tanpa kenal lelah dan capek beliau telateni mengajar
santri.

lama mengurusi pesantren, bahkan lupa dg urusan batu hijau yg dia


cari itu. Namun sesekali abudzarrin keluar pondok untuk sekedar
jalan-jalan cari udara segar. Tak terasa dia berjalan cukup jauh
karena hawanya terasa sejuk tidak seperti biasanya. Dia gunakan
jalan jalan ini sambil melihat masyarakat sekeliling sambil
berda’wah.

bahkan selama berda’wah tidak sedikit dari golongan para jin yang
juga ingin belajar ilmu agama padanya. kita tahu bahwa manusia dan
jin itu sama2 punya kewajiban pada Allah termasuk belajar ilmu
agama. aku jadi teringat kata kyai muhajir saat aku ngaji pada
beliau saat pagi dulu. Belia bilang kalau disetiap pengajiannya
banyak para jin yang ikutan ngaji. Itu lah anugerah dari Allah yg
orang lain gak punya.

Perjalanan yang dirasa sangat asyik dan penuh hikmah itu akhirnya
gak terasa datanglah malam. Lalu beliau kesalah satu mushallah dekat
daerah itu. Dan sekalian bermunajat disitu. singkat cerita disaat
abu dzarrin bermunajat tiba-tiba dia dikejutkan oleh cahaya hijau
yang memancar dihadapannya yang tak jauh dari tempatnya. segera dia
dekati tempat munculnya cahaya tadi. ternyata setelah didekati
terlihat cahaya itu berasal dari batu hijau jamrut yang persis dg
batu yg pernah dilemparkan oleh kyai mahalli , pengasuh pesantren
sidogiri dulu.

Dia sangat bahagia menemukan dg tanpa sengaja itu. abu dzarrin


berkesimpuan bahwa tanah yang sekarang dia tempati sekarang ini
adalah tempat yg pas untuk dijadikan tempat tinggal.

segera dia menanyakan status tanah itu pada penduduk sekitar.


ternyata semua bilang bahwa tanah itu tidak ada yg memiliki karena
terlalu angker kondisinyaa. para penduduk berharap agar abu dzarrin
bersedia menghidupkan tanah itu. legahlah hatinya mendengar
penuturan para penduduk setempat. segera beliau
(sekarang ganti dari kalimat dia ke 'beliau') bersama para penduduk
membuat tempat tinggal dan pesantren sederhana ditanah itu .

singkat cerita, abu dzarrin menyerahkan pesantren sidogiri pada


seseorang yg aku tidak tahu namanya. Dan beliaupun membangun rumah
dan pesantren didaerah ditemukan batu hijau tadi. Tidak mudah
seorang abu dzarrin membabat tanah kosong yg angker disitu. Penuh
rintangan dari makhluq ghaib. Seperti yg dilakukan sayyid ali akbar
saat membabat tanah ndresmo dulu. 

Segala rintangan sudah beliau lalui akhirnya beliau bangun pesantren


disitu. Karena kealiman dan kepiawaian beliau tempat itupun lambat
laun jadi ramai. banyak orang-orang yang datang untuk menimba ilmu
dan nyantri disana.
Kini santri beliau makin banyak. Baik dari kalangan manusia dan para
jin yang ikut ngaji. Dan tiba-tiba kali ini beliau merasa rindu dg
ibu dan ayahnya. dalam hati beliau sering terbayang akan kampung
halaman dan kedua orang tuanya. akhirnya dia putuskan untuk pulang
sebentar untuk menemui ayah ibu beliau.

berangkatlah beliau ke cirebon. sedang pesantrennya beliau amanahkan


sementara pada santri nya. selang tak begitu lama, sampailah beliau
dikampung halaman. tak terasa beliau meneteskan air mata bahagia dan
terharu melihat kampungnya itu .

mendengar kabar bahwa putranya telah kembali, wah begitu bahagia


kedua orang tuanya. namun apa yang terjadi setelah melihat kondisi
putranya ?  ya jelas kaget lah. wong dulunya sang putra adalah
pemuda yang berpenyakit kulit, ternyata yg mereka lihat sekarang
adalah seorang pemuda yang sangat berwibawa tampan dan penuh cahaya
ilmu. dari tutur kata sang putra itu terlihat akan kedalaman ilmu
dan hikmah. betapa bersyukur hati sang bunda melihat hal itu .

perlu diketahui bahwa ayahanda beliau, sayyid husein pekerjaan


sehari2nya adalah mengajar pengajian dengan menggunakan kitab2
kuning klasik seperti saat ini .

suatu ketika disaat sayyid abu dzarrin masih belum kembali


kepasuruan, ayahandanya mendapat udzur hingga tak bisa mengajar
pengajian seperti biasanya. maka disaat itulah beliau minta izin
ayahandanya untuk menggantikan mengajar agar tak libur. dengan
senang hati sang ayah memberikan izin.

sungguh bagi keluarga sayyid husein hari itu adalah sangat


mengagetkan mereka. ternyata dulu abu dzarrin yang bodoh, saat ini
lain. terdengar cara pengajaran putranya itu sangat mengesankan
keluarga terutama terhadap kedua orang tua beliau. pembacaan kitab
beliau terdengar layaknya seorang kyai yang sudah menguasai betul
dengan ilmu alatnya ( nahwu dan sharaf ). betapa bahagianya keluarga
beliau akan hal itu. mereka bersyukur atas karunia yg telah
diberikan Allah terhadap sayyid abu dzarrin .

singkat cerita lagi, akhinya tiba saatnya beliau untuk pulang


kepasuruan dipesantrennya sendiri. semakin sibuk beliau dg semua
kegiatan mengajarnya . namun itu dirasa nikmat dan menyenangkan.
para penduduk sekitar kedawung, winongan dan  karangsono sudah tak
seperti dulu lagi yang sarat dg kebodohan dan kemaksiatan.
kini pemandangan desa itu seperti layaknya kampung pesntren yang
sangat religius . para penduduk sangat menghargai beliau atas jasa-
jasanya menghidupkan kampung mereka itu. sedang daerah kecil tempat
pesantrennya berdiri berubah nama menjadi desa TUQO atau lisan jawa
kuno mengucapkan dengan desa TUGU. karena begitu kuat dan kokohnya
pendirian dan keimanan beliau sehingga para penduduk menyebut beliau
dg nama julukan 'kyai tuqo atau tugu' artinya kyai yg bertaqwa.

NDRESMOPOSTING 2 

masalah pernikahan beliau saya tidak tahu pasti kisahnya. Tapi yg


pasti adalah saat beliau menikah, beliau umurnya sudah tua dan
mendapatkan istri yang sangat muda. Yaitu putri dari sang kyai
berambut putih dulu yg pernah memberi pedang abudazarrin daan
disuruh memakannya dulu. akhirnya mereka pun menikah. perlu
diketahui, istri sayyid abu dzarrin itu bukan wanita biasa . namun
beliau itu meski perempuan, ilmu nya sangat luar biasa. bahkan
menguasai ilmu-ilmu alat ( nahwu dan sharaf).

sejarah mencatat banyak tulisan-tulisan karya istri beliau nyai


hasilah, mengenai ilmu alat. dan yang digunakan hingga sekarang
adalah tasrif tugu yg banyak pesantren menggunakan tasrif itu.

mengenai sayyidah hasilah. beliau adalah putri dari kyai suryo, kyai
yg berambut putih yg memberi pedang dulu itu. dan suryo itu nama
panggilan karena orang bilang wajahnya seperti matahari atau surya.
beliau itu bin 'amir hasan bin iskandar bin ali akbar bin sulaiman
bin abdurrahman hingga ke sayyid abu bakar baasyaiban dan terus ke
Rasulullah SAW .

dari perkawinan sayyid abu dzarrin dan sayyidah hasilah membuahkan


beberapa putra dan putri. diantaranya :

'alifah - 'izzuddin - taqiyuddin - mu'allim - muthmainnah - sofiyah


- zuharo' dan muhammadun
(mungkin masih ada yg lainnya ? allahu a'lam )
tercatat banyak pesantren2 dijawa yang termasuk keturunan dari
beliau .

terima kasih .

karya tulis Muhammad khoir basyaiban

Anda mungkin juga menyukai