Anda di halaman 1dari 5

KISAH WAK HAJI DAN WAK MODIN

Dia biasa dipanggil Wak haji oleh warga setempat. Wak haji termasuk orang yang paling kaya di
desa itu tapi juga terkenal paling kikir. Usianya sekitar 70an, semenjak 10 th yg lalu ditingggal oleh
Sang istri, Wak haji hanya hidup sendiri dan tidak mempunyai seorang anak. Aku sendiri merasa heran,
kenapa orang seperti Wak haji yg usianya sudah menjelang senja itu sangat pelit, padahal hartanya
banyak, bahkan seorang anak pun ia tak punya. Dalam batinku selalu bertanya, dengan harta yang
segitu banyak nya itu, mau dibawah kemana? Jangankan untuk beramal, Warga yg kesusahan mau
pinjam uang pun tak pernah dikasih. Dan setiap orang yg butuh mau pinjam uang, dia selalu bilang tak
punya, alasan ini lah - itu lah, bukannya ngasih malah menyuruh orang-orang pinjam ke Wak Modin.
Setiap kali diminta sumbangan dana untuk pembangunan masjid atau untuk keperluan Desa, yg keluar
hanya lembaran seribu. Sumpah.. orang seperti ini kenapa gak mati terkubur dengan hartanya saja.
Semua penduduk desa itu banyak yg tak suka dengan Wak haji. Semua orang mencibir jika berpapasan
dengannya dijalan. Tapi Wajah tua yg bersahaja itu tetap tersenyum ramah menunjukkan wajah tua yg
bijaksana.
Berbeda dengan Wak modin yg sehari-harinya hanya hidup dengan kesederhanaan, hidupnya
pas-pasan, bisa dibilang orang miskinlah, tapi terkenal sangat dermawan. Ia suka membantu warga yg
kesulitan. Aku benar-benar kagum sama orang yg satu ini. Andaikan Mario teguh tahu, pasti kata-kata
nya "SUPER SEKALI" yg fenomenal itu akan di buangnya jauh-jauh ke laut selatan biar dimakan sama
ikan hiu dan akan digantinya dengan "SANGAT SUPER LUAR BIASA dan tak hanya sekali".
Bagaimana tidak, jika dilihat dari keseharian dari Wak modin yg sangat bersahaja itu, ia terkenal
dermawan, bahkan sering kali warga yg tak bisa bayar hutang karena tak mampuh, ia tak pernah
memintanya. Malah dengan segala kerendahan hatinya ia menyarankan jika warga yg bener-bener tak
mampuh butuh uang, jangan segan-segan datang kerumahnya. Aku sempat mengira kalau Wak modin
ini pelihara Tuyul. Coba bayangkan, dalam keseharian ia sangat pas-pasan, tapi sangat royal sama
uang. Setiap ada penarikan dana bantuan untuk keperluan desa, ia tak pernah perhitungan untuk
mengeluarkan duit. Tapi yg membuat aku heran lagi, kenapa hubungan antara kedua orang ini sangat
akrab. Hampir seluruh warga ini tak suka sama Wak haji, tapi kenapa Wak modin ini sangat hormat
padanya?.. aneh. Ah.. masa bodoh dengan Wak Haji, salut untuk kepribadianmu Wak Modin yg tak
pernah pandang bulu dalam bermasyarakat.
Sebulan kemudian setelah sepeninggal Wak Haji, sepertinya perlahan-lahan terjadi banyak
perubahan dalam diri Wak Modin. Dulu ia yg terkenal sangat dermawan suka membantu warga yg
kesulitan, kini ia mulai agak pelit. Setiap ditarik iuran atau sumbangan ruwetnya minta ampun, Huft..
sepertinya Mario teguh menyesal pernah mengganti kata-katanya yg fenomenal itu. Kini Wak Modin
mulai jadi bahan pembicaraan orang-orang.
Pada hari itu setelah sholat jum'at usai, Wak modin yg biasa menjadi imam dimasjid itu berdiri
dihadapan para jama'ah. Ia meminta maaf kepada semua warga, untuk saat ini ia sudah tak bisa
memberikan apa yg dibutuhkan oleh warga yg serba kekurangan. Dan satu hal yg membuat semua
jama'ah jum'at terkejut adalah pengakuan dari Wak Modin, bahwa selama ini harta yg dia berikan
untuk keperluan desa dan untuk membantu semua warga yg membutuhkan adalah harta dari Wak Haji.
Bahwa selama ini Wak haji melarangnya untuk memberi tahu kepada siapa pun kalau semua itu adalah
pemberian darinya. Bahkan diakhir hayatnya Wak haji sempat berpesan kepada Wak modin untuk tetap
merahasiakannya, Namun pada akhirnya Wak Modin sendiri tak bisa selamanya menutupi akan hal itu.
Dan pada hari itu juga Wak Modin memberikan semua harta yg telah diwakafkan Wak Haji kepada
warga yg tak mampuh dan untuk keperluan Desa.

Nilai-nilai yang dapat di ambil

Sebuah prilaku yg patut dijadikan tauladan. Seperti pepatah "Tangan kanan memberi, tangan kiri tak
mengetahui". Sebuah keihklasan tanpa pamrih, meskipun mendapat cemo'ohan, cibiran dari banyak
orang, tapi dalam hati tetap tersenyum bangga karena sudah memberikan yg terbaik buat sesama
meskipun tanpa harus dihargai. Kita menyadari bahwa penghargaan dari Tuhan adalah yg terbaik
melebihi segalanya dari hanya sekedar sanjungan antar sesama. Biarkan Tuhan yg menilai, Kebaikan
yg tersembunyi bagaimanapun akan tetap terlihat meski tanpa harus dihargai.
KISAH PEMUDA SEBATANG KARA

Alkisah, ada seorang pemuda yang hidup sebatang kara. Pendidikan rendah, hidup dari bekerja
sebagai buruh tani milik tuan tanah yang kaya raya. Walapun hidupnya sederhana tetapi sesungguhnya
dia bisa melewati kesehariannya dengan baik.

Pada suatu ketika, si pemuda merasa jenuh dengan kehidupannya. Dia tidak mengerti, untuk apa
sebenarnya hidup di dunia ini. Setiap hari bekerja di ladang orang demi sesuap nasi. Hanya sekadar
melewati hari untuk menunggu kapan akan mati. Pemuda itu merasa hampa, putus asa, dan tidak
memiliki arti.

“Daripada tidak tahu hidup untuk apa dan hanya menunggu mati, lebih baik aku mengakhiri
saja kehidupan ini,” katanya dalam hati. Disiapkannya seutas tali dan dia berniat menggantung diri di
sebatang pohon.

Pohon yang dituju, saat melihat gelagat seperti itu, tiba-tiba menyela lembut. “Anak muda yang
tampan dan baik hati, tolong jangan menggantung diri di dahanku yang telah berumur ini. Sayang, bila
dia patah. Padahal setiap pagi ada banyak burung yang hinggap di situ, bernyanyi riang untuk
menghibur siapapun yang berada di sekitar sini.”

Dengan bersungut-sungut, si pemuda pergi melanjutkan memilih pohon yang lain, tidak jauh
dari situ. Saat bersiap-siap, kembali terdengar suara lirih si pohon, “Hai anak muda. Kamu lihat di atas
sini, ada sarang tawon yang sedang dikerjakan oleh begitu banyak lebah dengan tekun dan rajin. Jika
kamu mau bunuh diri, silakan pindah ke tempat lain. Kasihanilah lebah dan manusia yang telah bekerja
keras tetapi tidak dapat menikmati hasilnya.”

Sekali lagi, tanpa menjawab sepatah kata pun, si pemuda berjalan mencari pohon yang lain.
Kata yang didengarpun tidak jauh berbeda, “Anak muda, karena rindangnya daunku, banyak
dimanfaatkan oleh manusia dan hewan untuk sekadar beristirahat atau berteduh di bawah dedaunanku.
Tolong jangan mati di sini.”

Setelah pohon yang ketiga kalinya, si pemuda termenung dan berpikir, “Bahkan sebatang
pohonpun begitu menghargai kehidupan ini. Mereka menyayangi dirinya sendiri agar tidak patah,
tidak terusik, dan tetap rindang untuk bisa melindungi alam dan bermanfaat bagi makhluk lain”.

Segera timbul kesadaran baru. “Aku manusia; masih muda, kuat, dan sehat. Tidak pantas aku
melenyapkan kehidupanku sendiri. Mulai sekarang, aku harus punya cita-cita dan akan bekerja dengan
baik untuk bisa pula bermanfaat bagi makhluk lain”.

Si pemuda pun pulang ke rumahnya dengan penuh semangat dan perasaan lega.
Nilai-nilai yang dapat di ambil

Kalau kita mengisi kehidupan ini dengan menggerutu, mengeluh, dan pesimis, tentu kita
menjalani hidup ini (dengan) terasa terbeban dan saat tidak mampu lagi menahan akan memungkinkan
kita mengambil jalan pintas yaitu bunuh diri.

Sebaliknya, kalau kita mampu menyadari sebenarnya kehidupan ini begitu indah dan
menggairahkan, tentu kita akan menghargai kehidupan ini. Kita akan mengisi kehidupan kita, setiap
hari penuh dengan optimisme, penuh harapan dan cita-cita yang diperjuangkan, serta mampu bergaul
dengan manusia-manusia lainnya.
TIMUS GOLD

In ancient times in central java was a widow who lived alone kara commonly called mbok rondo, every

night he prayed to god to get the child and the prayer was heard by the giant and the giant promised to

grant the request mbok rondo on condition if the child is big must be submitted to the giant to eat,

mbok rondo promised.

Given cucumber seeds to mbok rondo. Arriving at home mbok rondo to plant cucumber seeds in the

yard, the seeds grow and bear fruit. At night mbok rondo heard there was a baby crying and searched in

the yard it sounds heard from a large cucumber, taken cucumber and split slowly there was a beautiful

baby girl in it. The baby was treated and named Timun gold.

A few years later the golden cucumber grew into a beautiful teenager and mbok rondo remembered his

promise to the giants, mbok rondo fear and run love bundles of golden cucumber seeds, shrimp paste

and salt.

morning came and giant to meet mbok rondo and collect his promise to hand over the golden

cucumber, but mbok rondo prevent it while the golden cucumbers go through the back door with four

packs given mbok rondo. Soon the giant realized that the golden cucumber was blurred, the giant

immediately chased the golden cucumber. The golden cucumber kept running until it was exhausted

and he remembered his mother's message and he threw the cucumber seeds, and the bushy cucumber

grew up eating.

As the golden cucumbers ran away, the giants soon chased again. the golden cucumber throws the

needle into the giant and turns into a giant bamboo trapped in bamboo, golden cucumbers run after it

giant chases again and thrown the third packet of salt. The salt turns into a sea that makes the giant

sink, the golden cucumbers run again and the giants can still chase it, then the golden cucumber

throwing a package of shrimp paste that turned into a mud that made the giant sink and disappear,

golden cucumber finally came home to meet mbok rondo told the events experienced in the forest.

They live in a simple house while the giant is dead.

Anda mungkin juga menyukai