Anda di halaman 1dari 13

Woazy.

com

10 Cerita Motivasi Inspirasi, Cerita Bijak Pendek Pemberi


Semangat
 lights

4 years ago

Advertisements

woazy.com – Berikut ini adalah kumpulan cerita motivasi inspirasi pemberi semangat


kehidupan yang merupakan cerita cerita pendek bijak yang disadur dari berbagai sumber.

Dengan membaca cerita motivasi dibawah ini diharapkan akan memberikan pesan moral
yang memberikan energi dan semangat kehidupan agar kita terus berani melangkah
mengarungi lika liku kehidupan dan berbagai masalahnya.

Silahkan Disimak!

***

Cerita Motivasi – Sekantong Bibit Kacang Tanah


Dikisahkan, ada seorang gadis muda yang bertekad membantu desa asalnya yang miskin dan
terbelakang. Dia rajin mengusahakan segala daya upaya untuk bisa menghasilkan uang guna
membeli buku dan perlengkapan sekolah anak-anak di sana. Tetapi, sehebat apapun
usahanya, terasa masih saja serba kekurangan.

Hingga suatu hari, dia mendapatkan janji bertemu dengan seorang kaya di kota, dengan
harapan si tuan kaya mau memberi sumbangan uang. Setelah bertemu, si gadis muda
menceritakan keadaan desanya dan sarana pendidikan yang jauh dari memadai serta
memohonkan bantuan untuk mereka.

Dengan nada bosan dan tidak bersahabat, tuan kaya berkomentar santai, “Gadis muda. Kamu
salah alamat. Di sini bukan badan amal yang memberi sumbangan cuma-cuma. Kalau
memang anak-anak desamu tidak bisa sekolah, ya itu nasib mereka. Kenapa aku yang harus
membantu?”

Tampak dia tidak mempercayai sedikitpun ketulusan gadis muda di hadapannya. Dengan
pandangan tidak berdaya dan putus asa, si gadis tahu, usahanya telah gagal.

Tetapi sebelum pergi, dia mencoba berusaha yang terakhir, “Tuan, kalau boleh, apakah saya
bisa meminjam sekantong bibit unggul biji kacang yang tuan hasilkan selama ini? Anggaplah
hari ini tuan telah membantu kami dan saya berjanji tidak akan mengganggu tuan lagi.”

Dengan heran dan karena ingin segera mengusir si gadis, tanpa banyak cakap, segera
diberinya sekantong bibit kacang tanah yang diminta. Sepulang dari sana, si gadis memulai
gerakan menanam biji kacang tanah di atas tanah penduduk miskin, dengan tekad sebanyak
satu kantong biji kacang tanah, akan menghasilkan kacang sebanyak yang bisa tumbuh di
sana.

Usahanya berhasil. Dan beberapa saat setelah panen, si gadis kembali mendatangi si
hartawan, “Tuan, saya datang kemari dengan tujuan untuk mengembalikan sekantong biji
kacang tanah yang saya pinjam waktu itu.”
Lalu si gadis menceritakan keberhasilan mereka menanam hingga memanen, dari sekantong
biji kacang menjadi sebanyak itu. Si tuan kaya terkesan dengan hasil usaha dan ketulusan si
gadis muda dan berkenan datang ke desa meninjau.

Dia sangat terkesan dan kemudian malahan menyumbangkan alat-alat pertanian, mengajarkan
cara bertani yang baik, dan membeli semua hasil panen yang dihasilkan desa tersebut. Tiba-
tiba kehidupan di desa itu berubah total. Mereka mampu menghasilkan uang, hidup lebih
sejahtera, dan mampu membangun sekolah untuk pendidikan anak-anaknya. Sungguh
perjuangan seorang gadis muda yang membanggakan dan nyata! Tidak ada usaha yang sia-
sia! Seluruh penduduk desa selalu bersyukur dan berterima kasih atas jasa si gadis muda.

Para pembaca yang luar biasa,

Kehidupan di dunia ini sangat realistis. Saat kita dalam keadaan lemah, mundur, gagal,
banyak orang mencemooh kita. Saat kita ingin memulai usaha atau ada ide-ide baru yang
mau kita kerjakan, ada saja orang yang tidak mau membantu tetapi meremehkan, menghina
dan memandang sebelah mata. Ya, tidak usah marah, dendam ataupun membenci. Lebih baik
siapkan segalanya secara maksimal dan perjuangkan sampai berhasil. Setelah ada bukti
sukses baru orang akan percaya dan lambat atau cepat akan memberi pengakuan pada kita.
Tapi jangan heran, saat kita sukses ada pula orang yg menunggu kapan kita jatuh. Maka yang
paling utama adalah sikap kita. Sewaktu kita gagal dan diremehkan tidak marah. Sewaktu
kita sukses, tidak lupa diri. Walaupun sukses tetap rendah hati dan bersahaja. Dan, tetap
optimis menciptakan kesuksesan yang lebih besar.

Cerita Motivasi – Tupai Dan Semut Hitam


Alkisah di sebuah kota kecil ada seorang petani yang sedang duduk di tepi sawah. Dia duduk
sambil memandangi sawahnya yang luasnya tidak seberapa itu. Disamping sawah tersebut
ada juga ladang miliknya.

Di ladang tersebut, ia menanam pohon rambutan, pohon sirsak dan mangga. Hatinya sangat
senang melihat pohon-pohonnya yang akan panen. Sambil menghitung berapa banyak buah
yang akan dihitung dan keuntungan yang dia dapat, tiba-tiba ia melihat seekor tupai meloncat
dari pohon satu ke pohon lainnya. Lalu, muncullah kesedihan dalam hatinya bahwa tupai
akan merusak panennya tahun ini. Ternyata, wajah petani tersebut menggoreskan rasa haru
pada semut hitam. Raja semut hitam yang melihatnya segera mengumpulkan pasukannya
untuk mengusir tupai tersebut.

Jadi, semut hitam berbaris dari akar pohon yang paling bawah sampai batang pohon yang
paling tinggi. Tupai yang melihat semut hitam berbaris langsung pergi dari pohon ladang
tersebut. Konon, semut hitam adalah musuh dari tupai. Karena kekompakan semut hitam dan
jumlahnya banyak, maka tupai tidak berani dengan semut hitam.

Petani tersebut lalu penasaran, mengapa tupai tersebut pergi dari ladangnya. Padahal, dia
yakin tidak akan ada yang bisa menangkap tupai. Tupai adalah binatang yang sangat pandai
dalam meloncat. Karena kepandaiannya itulah, banyak petani yang menjadi rugi karena buah
panennya banyak di rusak oleh tupai. Lalu petani tersebut, mendekati pohon tersebut dan
melihat semut yang berbaris di pohonnya.

Petani tersebut sangat bersyukur, karena semut hitam telah berhasil mengusir hama tupai dari
ladangnya. Kisah ini mengingatkan bahwa sepandai-pandainya tupai meloncat, pasti akan
jatuh juga. Tidak ada orang yang sempurna dalam dunia ini.

Sepandai apapun Anda, tentunya Anda pasti memiliki kekurangan. Contohnya saja: Tupai
yang pandai meloncat, tetap memiliki kekurangan. Kekurangannya yaitu takut pada semut
hitam. Tuhan sudah memberikan talenta kepada Anda, gunakanlah sebaik-baiknya dalam hal
positif. Ketika satu orang diberikan talenta dalam bermain musik, bukan berarti orang
tersebut juga pandai dalam bidang lain. Maka dari itu, bersyukurlah apapun talenta yang
Tuhan berikan pada Anda. Tetaplah rendah hati, meskipun orang lain tidak sepandai Anda.

Cerita Motivasi – Semangkuk Bakso

Dikisahkan, biasanya di hari ulang tahun Putri, ibu pasti sibuk di dapur memasak dan
menghidangkan makanan kesukaannya. Tepat saat yang ditunggu, betapa kecewa hati si
Putri, meja makan kosong, tidak tampak sedikit pun bayangan makanan kesukaannya tersedia
di sana. Putri kesal, marah, dan jengkel.

“Huh, ibu sudah tidak sayang lagi padaku. Sudah tidak ingat hari ulang tahun anaknya
sendiri, sungguh keterlaluan,” gerutunya dalam hati. “Ini semua pasti gara-gara adinda sakit
semalam sehingga ibu lupa pada ulang tahun dan makanan kesukaanku. Dasar anak manja!”

Ditunggu sampai siang, tampaknya orang serumah tidak peduli lagi kepadanya. Tidak ada
yang memberi selamat, ciuman, atau mungkin memberi kado untuknya.

Dengan perasaan marah dan sedih, Putri pergi meninggalkan rumah begitu saja. Perut kosong
dan pikiran yang dipenuhi kejengkelan membuatnya berjalan sembarangan. Saat melewati
sebuah gerobak penjual bakso dan mencium aroma nikmat, tiba-tiba Putri sadar, betapa lapar
perutnya! Dia menatap nanar kepulan asap di atas semangkuk bakso.

“Mau beli bakso, neng? Duduk saja di dalam,” sapa si tukang bakso.

“Mau, bang. Tapi saya tidak punya uang,” jawabnya tersipu malu.

“Bagaimana kalau hari ini abang traktir kamu? Duduklah, abang siapin mi bakso yang super
enak.”

Putri pun segera duduk di dalam.

Tiba-tiba, dia tidak kuasa menahan air matanya, “Lho, kenapa menangis, neng?” tanya si
abang.

“Saya jadi ingat ibu saya, nang. Sebenarnya… hari ini ulang tahun saya. Malah abang, yang
tidak saya kenal, yang memberi saya makan. Ibuku sendiri tidak ingat hari ulang tahunku
apalagi memberi makanan kesukaanku. Saya sedih dan kecewa, bang.”

“Neng cantik, abang yang baru sekali aja memberi makanan bisa bikin neng terharu sampai
nangis. Lha, padahal ibu dan bapak neng, yang ngasih makan tiap hari, dari neng bayi sampai
segede ini, apa neng pernah terharu begini? Jangan ngeremehin orangtua sendiri neng, ntar
nyesel lho.”
Putri seketika tersadar, “Kenapa aku tidak pernah berpikir seperti itu?”

Setelah menghabiskan makanan dan berucap banyak terima kasih, Putri bergegas pergi.
Setiba di rumah, ibunya menyambut dengan pelukan hangat, wajah cemas sekaligus lega,

“Putri, dari mana kamu seharian ini, ibu tidak tahu harus mencari kamu ke mana. Putri,
selamat ulang tahun ya. Ibu telah membuat semua makanan kesukaan Putri. Putri pasti lapar
kan? Ayo nikmati semua itu.”

“Ibu, maafkan Putri, Bu,” Putri pun menangis dan menyesal di pelukan ibunya. Dan yang
membuat Putri semakin menyesal, ternyata di dalam rumah hadir pula sahabat-sahabat baik
dan paman serta bibinya. Ternyata ibu Putri membuatkan pesta kejutan untuk putri
kesayangannya.

Saat kita mendapat pertolongan atau menerima pemberian sekecil apapun dari orang lain,
sering kali kita begitu senang dan selalu berterima kasih. Sayangnya, kadang kasih dan
kepedulian tanpa syarat yang diberikan oleh orangtua dan saudara tidak tampak di mata kita.
Seolah menjadi kewajiban orangtua untuk selalu berada di posisi siap membantu, kapan pun.

Bahkan, jika hal itu tidak terpenuhi, segera kita memvonis, yang tidak sayanglah, yang tidak
mengerti anak sendirilah, atau dilanda perasaan sedih, marah, dan kecewa yang hanya
merugikan diri sendiri. Maka untuk itu, kita butuh untuk belajar dan belajar mengendalikan
diri, agar kita mampu hidup secara harmonis dengan keluarga, orangtua, saudara, dan dengan
masyarakat lainnya.

baca juga: 17 Cerita Fabel Hewan Pendek, Cerita Dongeng Anak Sebelum Tidur

Cerita Motivasi – Kentang, Telur, dan Biji Kopi


Pada suatu hari, ada seorang anak perempuan yang mengeluh kepada ayahnya bahwa
hidupnya sengsara dan bahwa dia tidak tahu bagaimana dia akan berhasil. Dia lelah berjuang
dan berjuang sepanjang waktu.Tampaknya hanya salah satu dari masalahnya yang dapat ia
selesaikan, kemudian masalah yang lainnya segera menyusul untuk dapat diselesaikan.

Ayahnya yang juga seorang koki membawanya ke dapur. Ia mengisi tiga panci dengan air
dan menaruhnya di atas api yang besar. Setelah tiga panci tersebut mulai mendidih, ia
memasukkan beberapa kentang ke dalam sebuah panci, beberapa telur di panci kedua, dan
beberapa biji kopi di panci ketiga.

Kemudian ia duduk dan membiarkan ketiga panci tersebut di atas kompor agar mendidih,
tanpa mengucapkan sepatah kata apapun kepada putrinya. Putrinya mengeluh dan tidak sabar
menunggu, bertanya-tanya apa yang telah ayahnya lakukan.

Setelah dua puluh menit, ia mematikan kompor tersebut. Ia mengambil kentang dari panci
dan menempatkannya ke dalam mangkuk. Ia mengangkat telur dan meletakkannya di
mangkuk.

Kemudian ia menyendok kopi dan meletakkannya ke dalam cangkir. Lalu ia beralih menatap
putrinya dan bertanya, “Nak, apa yang kamu lihat?”

“Kentang, telur, dan kopi,” putrinya buru-buru menjawabnya.


“Lihatlah lebih dekat, dan sentuh kentang ini”, kata sang ayah. Putrinya melakukan apa yang
diminta oleh ayahnya dan mencatat di dalam otaknya bahwa kentang itu lembut. Kemudian
sang ayah memintanya untuk mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang
kulitnya, ia mendapatkan sebuah telur rebus. Akhirnya, sang ayah memintanya untuk
mencicipi kopi. Aroma kopi yang kaya membuatnya tersenyum.

“Ayah, apa artinya semua ini?” Tanyanya.

Kemudian sang ayah menjelaskan bahwa kentang, telur dan biji kopi masing-masing telah
menghadapi kesulitan yang sama, yaitu air mendidih.

Namun, masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.

Kentang itu kuat dan keras. Namun ketika dimasukkan ke dalam air mendidih, ketang
tersebut menjadi lunak dan lemah.

Telur yang rapuh, dengan kulit luar tipis melindungi bagian dalam telur yang cair sampai
dimasukkan ke dalam air mendidih. Sampai akhirnya bagian dalam telur menjadi keras.

Namun, biji kopi tanah yang paling unik. Setelah biji kopi terkena air mendidih, biji kopi
mengubah air dan menciptakan sesuatu yang baru.

“Kamu termasuk yang mana, nak?” tanya sang ayah kepada putrinya.

“Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana caramu dalam menghadapinya? Apakah kamu


adalah sebuah kentang, telur, atau biji kopi?”

Pesan Moral : Dalam hidup ini, Banyak sesuatu yang terjadi di sekitar kita. Banyak hal-hal
yang terjadi pada kita. Tetapi satu-satunya hal yang benar-benar penting adalah apa yang
terjadi di dalam diri kita.
Jadi, manakah diri anda? Apakah anda adalah sebuah kentang, telur, atau biji kopi?

Cerita Motivasi – Tukang Kayu

Alkisah, seorang Tukang Kayu yang merasa sudah tua dan berniat untuk pensiun dari
profesinya sebagai Tukang Kayu yang sudah ia jalani selama puluhan tahun. Ia ingin
menikmati masa tuanya bersama istri serta anak cucunya. Sebelum memutuskan untuk
berhenti bekerja, ia sebelumnya menyadari bahwa ia akan kehilangan penghasilan rutin yang
setiap bulan ia terima. Bagaimana pun itu, ia lebih merasakan dan mementingkan tubuhnya
yang sudah termakan usia karena ia merasa tidak dapat lagi melakukan aktivitas seperti
tahun-tahun sebelumnya.

Suatu hari, kemudian ia mengatakan rencana ingin pensiun kepada mandornya. “Saya mohon
maaf Pak, tubuh saya rasanya sudah tidak seperti dulu, saya sudah tidak kuat lagi untuk
menopang beban-beban berat di pundak saya saat bekerja..”.

Setelah sang mandor mendengar niat Tukang Kayu tersebut, ia merasa sedih. Karena sang
mandor akan kehilangan salah satu Tukang Kayu terbaiknya, ahli bangunan handal yang
dimiliki dalam timnya. Namun apalah daya, mandor tidak dapat memaksa untuk
mengurungkan niat si Tukang Kayu untuk berhenti bekerja.

Terlintas dalam fikiran sang mandor, untuk meminta permintaan terakhir sebelum dirinya
pensiun. Sang mandor memintanya untuk sekali lagi membangun sebuah rumah untuk yang
terakhir kalinya. Untuk sebuah proyek dimana sebelum Tukang Kayu tersebut berhenti
bekerja.

Akhirnya, dengan berat hati Tukang Kayu menyanggupi permintaan mandornya meskipun ia
merasa kesal karena jelas-jelas dirinya sudah bicarakan akan segera pensiun.

Di balik pengerjaan proyek terakhirnya, ia berkata dalam hati bahwa dirinya tidak akan
mengerjakannya dengan segenap hati. Sang mandor hanya tersenyum dan mengatakan pada
Tukang Kayu pada hari pertama ketika proyeknya dikerjakan, “Seperti biasa, aku sangat
percaya denganmu. Jadi, kerjakanlah dengan yang terbaik. Seperti saat-saat kemarin kau
bekerja denganku. Bahkan, dalam proyek terakhir ini kamu bebas membangun dengan semua
bahan-bahan yang terbaik yang ada”.

Tukang Kayu itupun akhirnya memulai pekerjaan terakhirnya dengan malas-malasan. Bahkan
dengan asal-asalan ia membuat rangka bangunan. Ia malas mencari, maka ia menggunakan
bahan-bahan bangunan berkualitas rendah. Sangat disayangkan, karena ia memilih cara yang
buruk untuk mengakhiri karirnya.

baca juga: 10 Cerita Rakyat Indonesia, Cerita Legenda Daerah Yang Paling Terkenal

Hari demi hari berlalu, dan akhirnya, rumah itupun selesai. Ditemani Tukang Kayu tersebut,
sang mandor datang memeriksa. Ketika sang mandor memegang gagang daun pintu depan
hendak membuka pintu, ia lalu berbalik dan berkata, “Ini adalah rumahmu, hadiah dariku
untukmu”.

Betapa kagetnya si Tukang Kayu. Ia sangat menyesal. Kalau saja sejak awal ia tahu bahwa ia
sedang membangun rumahnya, ia akan mengerjakannya dengan sungguh-sungguh.
Akibatnya, sekarang ia harus tinggal di sebuah rumah yang ia bangun dengan asal-asalan.

Hidup adalah proyek yang kau kerjakan sendiri.



Cerita Motivasi – Belajar Dari Sebuah Kepompong
Hidup memanglah penuh dengan perjuangan. Jika anda ingin berhasil dan menjadi manusia
sukses maka anda pun harus melalui sebuah proses yang terkadang menyakitkan jika
dirasakan. Janganlah menjadi seperti anak manja yang selalu ingin dibantu dan dilayani oleh
orang tua kita. Karena hal itu sangatlah tidak baik untuk membentuk karakter dan jiwa kita
dalam menghadapi kerasnya kehidupan ini. Pada artikel ini saya akan mencoba menceritakan
ulang tentang sebuah kisah yang sungguh sangat inspiratif untuk kita renungkan. Cerita ini
berasal dari buku yang sangat menarik dan sudah lama saya beli, tetapi baru sempat saya baca
beberapa waktu yang lalu, buku tersebut berjudul,”setengah isi setengah kosong” karya
parlindungan marpaung.

Berikut adalah kutipannya :

Seorang anak sedang bermain dan menemukan kepompong kupu-kupu di sebuah dahan yang
rendah. Diambilnya kepompong tersebut dan tampak ada lubang kecil disana.

Anak itu tertegun mengamati lubang kecil tersebut karena terlihat ada seekor kupu-kupu yang
sedang berjuang untuk keluar membebaskan diri melalui lubang tersebut. Lalu tampaklah
kupu-kupu itu berhenti mencoba, dia kelihatan sudah berusaha semampunya dan nampaknya
sia-sia untuk keluar melalui lubang kecil di ujung kempompongnya.

Melihat fenomena itu, si anak menjadi iba dan mengambil keputusan untuk membantu si
kupu-kupu keluar dari kepompongnya. Dia pun mengambil gunting lalu mulai membuka
badan kepompong dengan guntingnya agar kupu-kupu bisa keluar dan terbang dengan
leluasa.

Begitu kepompong terbuka, kupu-kupu pun keluar dengan mudahnya. Akan tetapi, ia masih
memiliki tubuh gembung dan kecil. Sayap-sayapnya nampak masih berkerut. Anak itu pun
mulai mengamatinya lagi dengan seksama sambil berharap agar sayap kupu-kupu tersebut
berkembang sehingga bisa membawa si kupu-kupu mungil terbang menuju bunga-bunga
yang ada di taman.

Harapan tinggal harapan, apa yang ditunggu-tunggu si anak tidak kunjung tiba. Kupu-kupu
tersebut terpaksa menghabiskan sisa hidupnya dengan merangkak di sekitarnya dengan tubuh
gembung dan sayap yang masih berkerut serta tidak berkembang dengan sempurna. Kupu-
kupu itu akhirnya tidak mampu terbang seumur hidupnya.

Si anak rupanya tidak mengerti bahwa kupu-kupu perlu berjuang dengan usahanya sendiri
untuk membebaskan diri dari kepompongnya. Lubang kecil yang perlu dilalui akan memaksa
cairan dari tubuh kupu-kupu masuk ke dalam sayap-sayapnya sehingga dia akan siap terbang
dan memperoleh kebebasan.

Cerita Motivasi – Perlombaan Kancil Dan Kera


Disuatu desa yang sejuk dan nyaman. hiduplah dua sahabat kecil,namanya keri dan kanci.
mereka berdua sedang menikati hangatnya cahaya matahari yang terasa hangat menyentuh
mereka di balik pepohonan. tiba – tiba muncul ide iseng di kepala si keri untuk mengajak si
kanci berlomba membuktikan diri,siapa yang lebih hebat diantara mereka berdua.
Karna merasa tertantang akhirnya si kancipun menerima tantangan temannya. keri yang
merasa lebih hebat dalam memanjat langsung mengajak sahabatnya menemui si tucil (tupai
kecil) yang tinggal di batang pohon “inspirasi” dan berniat menjadikannya sebagai juri.
begitu tiba di tempat tupi,mereka menyampaikan maksud kedatangan mereka untuk
menjadikannya sebagai juri dalam perlombaan yang mereka rencanakan.

Karna tidak tahu maksud kedua temannya si tupi asal saja berkata “baiklah,siapa yang lebih
dulu mencapai puncak pohon inspirasi ini akan diakui sebagai orang hebat.” si keri langsung
melompat dan tidak lama dia melambai – lambai kebawah dengan tatapn mengejek. kanci
yang tidak bisa memanjat pohon inspirasi langsung protes dan mengajak temannya untuk
mangadakan pertandingan ulang! dengan menjadikan paku (pak kuda) sebagai jurinya.

Pak kuda yang tinggal di lereng gunung motivasi terkaget – kaget mendengar ide jahil
mereka berdua. lalu dengan asal saja paku mengatakan “baiklah,siapa yang lebih dulu
mencapai puncak gunung “motivasi” ini,akan diaku sebagai yang terhebat” tanpa pikir
panjang si kanci berlari secepat -cepatnya. setiba di atas dia berteriak kebawah dan
melambaikan kakinya dengan tatapan yang tak kalah mengejek.

Pak beruang yang sedari tadi memperhatikan tingkah dua warga hutan itu mendekat dan
bicara pada mereka berdua “kalian sedang apa si?” keri yang merasa di kalahkan menjawab
“si kanci tu pak,masa ngajak saya lari ke puncak gunung motivasi. yah mana kuat saya
mengejarnya? ” si kanci yang merasa tidak begitu ceritanya langsung protes “gak koq pak,si
keri tu yang ngajak lomba,tadi dia ngajak saya lomba manjat pohon inspirasi. yah jelas saya
kalah lah.”

Pak beruang langsung mengerti duduk masalahnya,dan berkata “kalian lihat pulau di kaki
gunung motivasi itu?” mereka berdua serentak menjawab “iya pak.”
“baiklah,bagaimana kalo kalian berdua berlomba mencapai pulau itu dan siapa yang bisa
mengambil buah inspirasi di pohonnya yang ada di pulai itu,dia yang menang! setuju?”
setelah keduanya meng-iya-kan pak beruang langsung menghitung “1… 2… 3…”
mereka berdua pun langsung berlari secepat – cepatnya untuk mencapai pulau di kaki gunung
motivasi dan memetik buah diatas pohon inspirasi seperti mana di nyatakan oleh pak
beruang.

Kancil dengan gesit menyebrangi sungau kecil yang terbentang antara pulai kecil dan gunung
motivasi dengan melompat2 kecil. sementara si keri tertinggal karna tidak ada dahan yang
bisa di jadikan ayunan untuk menyebrang ke pulau itu.
sesampainya di sebrang pulau si kanci malah bingung sendiri. bagaimana caranya memetik
buah inspirasi yang tergantung tinggi itu? pada saat yang bersamaan si keri berteriak pada
sahabatnya “kanci,jemput aku disini! dan aku akan mengambilkan buah inspirasi itu untuk
kamu!” kanci berpikir sejenak. setelah yakin untuk menjemput keri diapun melompat dan
menjemput temannya disebrang. keri menaiki punggung kanci dan mereka berdua pun
sampai di pulau sebrang. sesuai janjinya keri memanjat pohon itu untuk sahabatnya!.

Di kejauhan pak beruang bertepuk riang menyaksikan kerja sama mereka berdua! “kalian
sudah liat sendiri? kalian berdua berbeda dan masing – masing memiliki peran yang uniq
dalam tim! kita tidak bicara siapa yang terhebat diantara kita. tapi bagaimana mengorganisir
semua kelebihan kita untuk dijadikan sebuah kekuatan yang tidak terkalahkan!”

Si kanci dan keri kemudian sadar bahwa kerja sama tim harus lebih diutamakan. mereka
berdua bersalaman,kembali ke bawah pohon dan menikati hangatnya cahaya matahari.

Cerita Motivasi – Sifat Kepiting


Mungkin banyak yang tahu wujud kepiting, tapi tidak banyak yang tahu sifat
kepiting. Semoga Anda tidak memiliki sifat kepiting yang dengki.

Di Filipina, masyarakat pedesaan gemar sekali menangkap dan memakan


kepiting sawah.

Kepiting itu ukurannya kecil namun rasanya cukup lezat. Kepiting-kepiting itu dengan mudah
ditangkap di malam hari, lalu dimasukkan ke dalam baskom/wadah, tanpa diikat.

Keesokkan harinya, kepiting-kepiting ini akan direbus dan lalu disantap


untuk lauk selama beberapa hari. Yang paling menarik dari kebiasaan
ini, kepiting-kepiting itu akan selalu berusaha untuk keluar dari baskom,
sekuat tenaga mereka, dengan menggunakan capit-capitnya yang kuat.

Namun seorang penangkap kepiting yang handal selalu tenang meskipun hasil
buruannya selalu berusaha meloloskan diri.

Resepnya hanya satu, yaitu si pemburu tahu betul sifat si kepiting.

Bila ada seekor kepiting yang hampir meloloskan diri keluar dari baskom,
teman-temannya pasti akan menariknya lagi kembali ke dasar.

Jika ada lagi yang naik dengan cepat ke mulut baskom, lagi-lagi temannya
akan menariknya turun… dan begitu seterusnya sampai akhirnya tidak ada yang berhasil
keluar.

Keesokan harinya sang pemburu tinggal merebus mereka semua dan matilah
sekawanan kepiting yang dengki itu.

Begitu pula dalam kehidupan ini…


tanpa sadar kita juga terkadang menjadi seperti kepiting-kepiting itu.

Yang seharusnya bergembira jika teman atau saudara kita mengalami


kesuksesan kita malahan mencurigai, jangan-jangan kesuksesan itu diraih
dengan jalan yang nggak bener.

Apalagi di dalam bisnis atau hal lain yang mengandung unsur kompetisi,
sifat iri, dengki, atau munafik akan semakin nyata dan kalau tidak segera
kita sadari tanpa sadar kita sudah membunuh diri kita sendiri.

Kesuksesan akan datang kalau kita bisa menyadari bahwa di dalam bisnis atau
persaingan yang penting bukan siapa yang menang, namun terlebih penting
dari itu seberapa jauh kita bisa mengembangkan diri kita seutuhnya.

Jika kita berkembang, kita mungkin bisa menang atau bisa juga kalah dalam
suatu persaingan, namun yang pasti kita menang dalam kehidupan ini.

Pertanda seseorang adalah ‘kepiting’:


1. Selalu mengingat kesalahan pihak luar (bisa orang lain atau situasi)
yang sudah lampau dan menjadikannya suatu prinsip/pedoman dalam
bertindak

2. Banyak mengkritik tapi tidak ada perubahan

3. Hobi membicarakan kelemahan orang lain tapi tidak mengetahui kelemahan


dirinya sendiri sehingga ia hanya sibuk menarik kepiting-kepiting yang
akan keluar dari baskom dan melupakan usaha pelolosan dirinya sendiri.

..Seharusnya kepiting-kepiting itu tolong-menolong keluar dari baskom,


namun yah… dibutuhkan jiwa yang besar untuk melakukannya…

Coba renungkan berapa waktu yang Anda pakai untuk memikirkan cara-cara
menjadi pemenang. Dalam kehidupan sosial, bisnis, sekolah, atau agama.
Dan gantilah waktu itu untuk memikirkan cara-cara pengembangan diri Anda
menjadi pribadi yang sehat dan sukses.

Cerita Motivasi – Kesempatan Kedua


Alkisah, di kesepian malam, tampak seorang pemuda berwajah tampan sedang memacu laju
kendaraannya. Karena kantuk dan lelah yang mendera, tiba-tiba ia kehilangan kesadarannya
dan gubraaak…..mobil yang dikendarainya melintasi trotoar dan berakhir dengan menabrak
sebuah pohon besar.

Karena benturan yang keras di kepala, si pemuda sempat koma dan dirawat di rumah sakit.
Saat kesadarannya mulai kembali, terdengar erangan perlahan. “Aduuuh…kepalaku sakit
sekali. Kenapa badanku tidak bisa digerakkan. Oh..ada di mana ini?”. Nanar, tampak
bayangan bundanya sedang menangis, memegangi tangan dan memanggil-manggil namanya.

Lewat beberapa hari, setelah kesadarannya pulih kembali, ia baru tahu kalau mobil yang
dikendarainya ringsek tidak karuan bentuknya dan melihat kondisi mobil, seharusnya si
pengemudi pasti meninggal dunia. Ajaibnya, dia masih hidup (walaupun mengalami gegar
otak lumayan parah, tulang paha yang patah menjadi enam, dan memar di sana-sini; hal ini
membuatnya harus menjalani operasi dan proses terapi penyembuhan yang lama dan
menyakitkan).

Saat pamannya datang menjenguk, si pemuda menggerutu tidak puas pada kehidupannya,
“Dunia sungguh tidak adil! Sedari kecil aku sudah ditinggal oleh ayahku. Walaupun aku tidak
pernah hidup berkekurangan tetapi teman-temanku jauh lebih enak hidupnya. Gara-gara
Bunda membelikan mobil jelek, aku jadi celaka bahkan kini cacat pula wajah ini. Oh…
sungguh sial hidupku..”

Pamannya yang kenal si pemuda sedari kecil menegur keras, “Anak muda. Wajahmu
rupawan, tetapi jiwamu ternyata tidak. Bundamu bekerja keras selama ini hingga hidupmu
berkecukupan. Lihatlah sekelilingmu, begitu banyak orang yang tidak seberuntung kamu.
Tidak perlu menyalahkan orang lain. Kecelakaan ini karena kesalahanmu sendiri! Pernahkan
kamu pikirkan, seandainya kecelakaan itu merenggut nyawamu, bekal apa yang kamu bawa
untuk mempertanggungjawabkan seluruh perbuatanmu di hadapan Sang Khalik? Tuhan
begitu baik, memberi kesempatan kedua kepadamu untuk hidup lebih lama. Itu artinya, kamu
harus hidup lebih baik! Apakah kamu mengerti?”

Si pemuda terpana sesaat dan lirih menjawab, “Terima kasih paman. Saya akan mengingat
nasihat paman. Biarlah luka di wajah ini sebagai pengingat agar aku tahu diri dan mampu
untuk bersyukur”.

Netter yang LuarBiasa,

Setiap hari di setiap tarikan napas kita sesungguhnya adalah “kesempatan kedua” di dalam
kehidupan kita. Kesempatan untuk selalu mengingat kebaikan yang telah kita terima dan
mengingatkan kita untuk selalu berbuat bajik kepada sesama.

Mari, manfaatkan setiap kesempatan yang ada dengan menjalankan ibadah dan amanah.
Salam sukses luar biasa!

Cerita Motivasi – Tukang Tambal Ban


Pernah suatu ketika ban motor saya kempes sepulang dari mengikuti kajian Islam rutin tiap
pekan di rumah teman. Saat itu waktu menunjukan pukul setengah sebelas malam. Malam
terasa begitu dingin sekali, karena saat itu musim hujan, akan tetapi segala puji bagi Allah
saat itu hujan tidak turun.

Sambil menuntun sepeda motor, saya berjalan menulusuri jalan untuk mencari tukang tambal
ban.

“Ada apa mas?” tanya seorang pemuda yang duduk-duduk di depan rumah.

“Ban saya bocor. Daerah sini mana ya, tukang tambal ban yang masih buka?” tanya saya.

“ Wah sudah pada tutup semua mas! Adanya di dekat jalan raya, tapi cukup jauh!” jawab nya.

“Makasih mas!” ucapku, sambil menghela nafas, karena cukup jauh saya harus bejalan ke
jalan raya.

Alhamdulillah, saat itu saya ditemani ustadz saya, pak Nur Yulianto.. (Jazakallah pak ya…!
^_^) yang tak tega meninggalkanku sendiri, berjalan menelusuri malam untuk mencari tukang
tambal ban.

Setengah jam berjalan akhirnya saya menemukan tukang tambal ban. Tapi, ujian lagi dari
Allah. Sang tukang tambal ban tidur tidak bisa dibangunkan…mungkin memang beliau tidak
mau bangun, karena sudah saya gooyang-goyang tubuhnya, tetap saja tidak bangun…
sayapun mencoba memahaminya, malam-malam begini mungkin beliau sudah terlalu
kecapean untuk membantu kami…

Perjalananpun kami lanjutkan, hingga akhirnya kami menemukan tukang tambal ban, yang
sedang menambal ban sebuah motor…

”Alhamdulillah…. ” batinku denga rasa senang yang luar biasa, sambil menuntun motor
honda prima tuaku dengan semangat… (rasa capek jalan jadi lupa…^^)
Sambil menunggu tukang tambal ban menyelesaikan pekerjaannya, saya merenung, betapa
mulianya pekerjaan bapak tukang tambal ban tersebut,… karena saya baru merasakan bahwa
sangat berharganya keberadaan mereka…! Coba kalo tidak ada mereka…?

***

Demikianlah kumpulan cerita motivasi dan cerita pemberi inspirasi yang bisa dibagikan kali
ini, semoga daftar cerita diatas bisa menjadi bacaan singkat yang mewarnai hidup anda dan
memberikan semangat baru dalam menjalani kehidupan yang berat.
Advertisements

Share this:
Terkait

 Cerita Motivasi – Hinaan Membawa Berkah

 May 11, 2016

 In "Cerita"

 27 Cerita Humor Dewasa, Cerita Lucu Pendek Tergokil

 June 3, 2018

 In "Cerita"

 17 Cerita Fabel Hewan Pendek, Cerita Dongeng Anak Sebelum Tidur

 June 3, 2018

 In "Cerita"

Categories: Cerita, Hiburan

Tags: cerita bijak, cerita inspirasi, Cerita Inspiratif, Cerita Motivasi, cerita motivasi pendek, cerita


motivasi terbaik, cerita motivasi terbaru, inspirasi, kumpulan cerita motivasi, motivasi

Leave a Comment

Woazy.com
Back to top

Advertisements

Anda mungkin juga menyukai