Anda di halaman 1dari 3

BERSYUKUR

Terlahir dan menjalani hari


Adalah jalan manusia di bumi
Terkadang ada yang hendak berbalik
Protes akan sang Pencipta
Mengapa aku begini?
Adalah wajib diutarakan bagi yang tak terima
Hawa nafsu duniawi nyatanya tlah merajai
Hingga suara hati terbungkam olehnya
Rasa syukur berganti segala keinginan
Yang jelas tak abadi
Tak mampu lagi melihat karya agung
Manusia adalah istimewa
Tiap hal pastilah terdapat hikmah
Yang kan terpetik jika kau bersyukur!
Bersyukur
“ Bangun – bangun Reza, sudah pagi... apa kamu gak sekolah...?? ” ujar Ibu ku yang
membangunkan ku dari luar kamar ku sambil mengetuk pintu kamar ku dengan sangat keras.
“ Iya ibu, aku dah bangun kok ” jawab ku singkat, lalu akupun bergegas mandi karna
memang pada saat itu jam sudah menunjukan pukul 06:15. Begitulah keseharian ku, setiap
hari aku selalu di bangunkan oleh ibu ku karna memang aku orang-nya rada malas. Tapi,
ibuku setiap hari dengan sabar membangunkan-ku. Setelah aku selesai bersiap – siap sekolah
dan juga sarapan, aku pun mencium tangan kanan ibu ku terlebih dahulu sebelum berangkat
sekolah “ Bu, aku berangkat sekolah dulu ya...” “ Iya Reza, hati – hati di jalan” pesan ibu ku
kepada ku.
Tak terasa bel pulang sekolah pun berbunyi, aku pun seperti biasa pertama pulang dari pada
teman – teman ku. Di saat perjalanan ku pulang sekolah, aku mampir dulu di indomaret untuk
membeli minum. Di depan indomaret tepat-nya di pinggir jalan aku bertemu dengan teman
SMP ku dulu yang bernama Andi “ hay Andi...” sapa ku ramah kepada-nya. Namun, ia tak
menoleh. Lalu, aku memutuskan untuk menyapa-nya lagi “ Hay Andi ini aku Reza temen
SMP kamu dulu masa kamu lupa sih dulu kan kita selalu sama – sama” setelah mendengar
perkataan ku itu Andi pun menoleh lalu berkata “ Aku memang Andi, tapi aku gak kenal
siapa kamu. Kamu jangan sok kenal ya” kata-nya dengan nada yang sombong sambil
menatap ku dengan pandangan jijik lalu menaiki mobil – nya dan pergi.
Aku bingung apa yang salah dengan ku, hati ku sangat sakit mendengar teman baik ku
berkata seperti itu di dalam hati ku bertanya – tanya apa salah ku coba..? aku pun berpikir apa
karna ayahnya sekarang sudah menjadi mentri sehingga ia tak mau lagi bergaul dengan orang
biasa seperti aku. Apakah sekarang pertemanan harus memandang setatus..?. apa mungkin
dunia ini sudah di pengaruhi oleh hawa nafsu akan harta, sehingga orang yang kaya tidak
mau berteman dengan orang sederhana seperti aku ini. Mungkin ketamakan akan harta
memang sudah mempengaruhi otak setiap manusia.
Aku pun melanjutkan perjalanan pulang, sesampai di perempatan aku bertemu dengan
seorang pengemis. Pengemis itu meminta uang kepada ku “ Mas minta uangnya mas,
kasihan... udah 2 hari belum makan” katanya dengan nada memelas, hati ku pun iba melihat-
nya. Lalu, aku berkata “ Ini aku ada punya uang sedikit buat anda ” sambil menyerahkan
selembar uang 5 ribu rupiah. Alangkah terkejutnya aku melihat ekspresi pengemis itu, ia
sangat lah bahagia sekali. Padahal, aku hanya memberi uang yang menurut ku sangat kecil.
Pengemis itu pun berterimakasih lalu pergi. Aku pun melanjutkan perjalanan ku pulang.
Saat perjalanan pulang, aku memang masih kesal dengan teman ku itu. Namun,
kejadian tadi sudah agak meredakan kekesalan ku. Aku pun berpikir “ ternyata banyak yang
dapat kita perbuat di dunia ini, seperti menolong pengemis itu. Walaupun, sekarang kabaikan
hati seseorang itu terbatas seperti Andi. Aku juga jarang menemukan pengemis seperti itu
kebanyakan pengemis ataupun orang lain yang memiliki rasa bersukur yang kurang namun
keinginannya terus bertambah besar padahal keinginan itu tidak seabadi rasa bersukur”
“ Aku pulang bu...” kata ku ketika ku sudah sampai di rumah, sambil meletakan motor
ku di halaman lalu masuk ke dalam rumah. Pada malam hari aku pun menceritakan
pengelaman-nya sepulang sekolah kepada ibunya dari ia bertemu andi sampai ia melihat
pengemis dan merasa iba. Ibu Reza pun tersenyum dan berkata “ walaupun teman Reza
sombong, Reza gak boleh membalas dia dengan kesombongan juga. Reza harus bersukur aja
terhadap setiap peristiwa yang terjadi karna pasti ada hikhmah yang terkandung di dalamnya”
“ lalu... Reza juga harus bangga kepada diri Reza karena sudah beramal kepada pengemis itu.
Manusia itu adalah mahluk yang paling sempurna yang telah di ciptakan oleh Tuhan. Namun,
kebanyakan manusia kurang bersukur hingga tidak mampu melihat karya tuhan yang paling
indah yaitu Kebahagiaan. ” nasihat ibu ku kepada ku. Ibu ku memang orang yang sangat
bijaksana yang selalu menasihati ku
Hari hari berikutnya aku pun mulai menyadari akan satu hal yaitu setiap kejadian yang terjadi
baik itu senang maupun sedih susah ataupun senang kita harus tetap bersukur.

Anda mungkin juga menyukai