Anda di halaman 1dari 9

Buyut Maung

Ada sebuah kepercayaan yang melekat erat bagi penduduk desaku ini.
Kepercayaan bahwa sejatinya mereka adalah keturunan dari nenek moyang
yang berwujud Harimau. Penduduk desaku biasa menyebutnya buyut Maung.
Kepercayaan ini sudah turun temurun sejak jaman dahulu, hingga sampai
pada jamanku. Makam sang leluhur ini dirawat dan dimuliakan oleh
penduduk desa secara turun temurun, malah bapa Kuwu desaku sengaja
membagi tugas piket pada pamong-pamongnya untuk tugas perawatan
makam buyut Maung ini. Makam ini terletak di tengah lapangan rumput
depan balai desa, dikelilingi oleh pagar tembok dan dinaungi sebuah pohon
beringin besar yang konon sudah ada jauh sebelum republik ini berdiri.
Setidaknya ada tiga ersi yang kudengar tentang pohon beringin besar ini.
!ersi pertama mengatakan bahwa pohon beringin ini adalah reinkarnasi
buyut Maung yang tidak bisa mati karena kesaktiannya. "ikisahkan seorang
kawan seperguruannya yang menyimpan iri, mencoba meracuni buyut
Maung ini. #ukannya mati, buyut Maung malah berganti wujud menjadi
sebatang pohon beringin besar nan rimbun ini. !ersi kedua, pohon beringin
ini adalah tempat di mana dulu buyut Maung sering bersemedi
mengumpulkan kesaktiannya. "ikabarkan, pohon beringin ini sering mencuri-
curi dengar mantra-mantra yang dibaca buyut Maung selama semedi
sehingga pohon ini pun mewarisi kesaktian dan kekeramatan sang buyut.
!ersi yang ketiga, pohon beringin ini dikabarkan adalah titik kelemahan
buyut Maung, tempat di mana sang buyut menanam jantungnya agar tak
bisa mati, sekaligus tempat sang buyut menyimpan segala jimat dan
kesaktiannya. Salah satu kawan seperguruannya mengetahui ini dan berniat
menjahati buyut Maung. $ntuk memenuhi niatnya, ia membuat bolongan
besar di batang pohon beringin ini, kemudian menggasak segala yang ada di
dalamnya, termasuk merobek dan melahap jantung sang buyut. Adanya
bolongan besar di batang pohon beringin itu pada saat ini, seolah
mengkon%rmasi cerita ersi mana yang dianggap mendekati kebenaran. &api
ada satu hal yang disepakati seluruh penduduk sini' hingga kapanpun pohon
beringin besar ini terlarang untuk ditebang.
(jang kadieu heula)
*
Sebuah suara memanggil, membuyarkan lamunanku.
(eh, pak kuwu. Aya peryogi naon pak+
,
(ari bapa maneh kamana+ -aha euweuh mangkat ka munjungan+)
.
(nyondong pak, mung nuju rada teu cageur)
/
(gering naon kitu bapa maneh teh+)
0
(biasa pa, hareeng gara-gara wengi kahujanan)
1
Hanya 2oh2 pendek yang kemudian kudengar. Sebetulnya Abah cuma
kecapekan gara-gara semalaman mendapat giliran kerja lembur menggiling
olahan bahan pembuatan tahu di pabrik milik si Amang. Pura-pura sakit
adalah sekadar akal-akalan yang dibuat-buat agar tak usah ikut acara
munjungan yang dikatakan syirik oleh Abah. &api semalam memang hujan,
jadi aku hanya sedikit saja berbohong sama Pak Kuwu. Munjungan adalah
ritual tahunan penduduk desaku dimana setiap penduduk diwajibkan
menghantarkan makanan ke makam buyut Maung. Selama tiga hari tiga
malam di makam buyut Maung ini lantas diadakan pertunjukan wayang kulit
non stop. Aku pernah mencoba menonton ini semalaman suntuk bersama
kawan-kawan sekolah, tapi kemudian aku bosan setengah mati karena tidak
bisa mengerti atas bahasa 3awa kromo inggil yang digunakan. Pulang-pulang
aku dimarahi Abah, hingga serasa mati rasa pantatku kena sabetan gagang
sapu. Pecut neraka jauh lebih pedih dari ini, kata Abah ketika air mataku
serta merta keluar karena kesakitan.
"iantara semua warga desa, hanyalah Abah yang berani melawan arus
menentang kepercayaan tentang buyut Maung ini. Kata Abah, kita ini
keturunan nabi Adam dan berasal dari segumpal darah, sama sekali bukan
keturunan harimau. Aku tak pernah mampu membayangkan segumpal darah
itu seperti apa, tapi aku percaya sama Abah.
Abah dulu pernah mondok di salah satu pesantren tradisional di #abakan
4iwaringin, 4irebon sekitar satu jam perjalanan dari desa ini jika berjalan
kaki. 5lmu fqh, ushul fqh, aqidah, ilmu alat, faraidh, mantiq, balaghah,
ma`ani dan cabang-cabang ilmu yang lain adalah makanannya sehari-hari
ketika masih muda. Maka tak heran jika Abah sering mengimami masjid dan
dimintai untuk mengisi materi pengajian rutin di beberapa tempat. Saban
sore pun rumahku selalu ramai oleh anak-anak dari tetangga dekat hingga
yang datang jauh-jauh dari desa tetangga untuk ngaji ngalong. -gaji
ngalong adalah sebutan untuk santri yang jam belajar ngajinya itu dari
waktu magrib hingga ba2da isya, persis seperti jam keluarnya binatang
kalong, salah satu jenis kelelawar yang besar.
&api Abah juga punya sisi lain yang selama ini disembunyikan dari penduduk
dan murid-murid ngajinya. Hanya keluargaku saja yang tahu, itupun gara-
gara $mi yang menceritakan. "i pondok dulu Abah juga mendalami ilmu
hikmah, istilah halus dari ilmu kanuragan ersi pesantren-an. $mi bilang
Abah pernah berpuasa dalail sepanjang lima tahun untuk menggenapkan
ilmu hikmahnya ini. Maka bisa dibilang, selain sebagai ustad Abah juga
punya sisi lain sebagai pendekar. &erus terang hal ini membuatku bangga
sama Abah.
666666
Malam ini adalah malam kedua acara munjungan. Suara pertunjukan wayang
kulit di makam buyut Maung itu begitu nyaring hingga terdengar sampai
pelataran rumah. Anak-anak santri kalong yang biasa mengaji sama Abah
hari ini tidak ada yang masuk, 7rangtua mereka melarang anak-anaknya
melakukan kegiatan lain sepanjang tak berhubungan dengan acara
munjungan. Hampir seluruh penduduk tumpah ruah menuju lapangan depan
balai desa tempat munjungan ini dihelat. Mungkin hanya keluargaku saja
yang absen. Ah, untung sudah kubohongi Pak Kuwu bahwa Abah tengah
sakit. 3ika belum bisa-bisa ia akan datang kesini buat memaksa Abah
berangkat seperti yang terjadi tahun lalu. Aku tak mau insiden tahun lalu itu
berulang. Aku tak mau lagi menyaksikan Abah bertengkar sama $mi gara-
gara kekeras hatian Abah yang tak mau hadir di acara munjungan,
sementara $mi yang masih punya hubungan saudara sama Pak Kuwu
merasa tak enak jika harus menolak undangan langsung Pak Kuwu ke
munjungan itu.
Ada yang berbeda dari raut muka Abah malam ini. Abah seperti tengah
gelisah akan sesuatu, sementara $mi kulihat nampak tengah berkonsentrasi
memegang musha8 seperti tengah muraja`ah, mengulang-ulang hapalannya.
(Abah kunaon ni kerung kitu bah+)
9
Abah seperti terkaget melihatku.
(:h+ &eu nanaon; teu aya nanaon kasep; (
Matanya tersenyum. &api jelas mata itu berbohong. $mi terlihat
menghentikan kegiatannya, lalu menatapku dan Abah bergantian.
(Ah, Abah mah ngabohong; kunaon kitu bah+)
$mi yang bersuara. Abah hanya tersenyum menanggapinya.
(&eu aya nanaon, $mi; sok atuh geura lajengkeun ngaosna. 3u< lima kamari
atos katalar tacan Mi+ Sok atuh setoran ka Abah)
=
$mi tersenyum
(Hehe. &acan rengse bah, kin wae enjing setorna, pameng sakedik deui da).
>
666666
Suara wayang kulit itu masih terdengar hingga tengah malam. Malahan
semakin nyaring saja. Ah, aku tak bisa tidur karenanya. #erkali-kali ganti
posisi tidur pun rasanya sama saja tak berpengaruh, hingga;
Hawa dingin tiba-tiba meniup kuduk. Aku merasa seolah ada makhluk dingin
tak tembus pandang tengah memandangiku. Memandangku lekat-lekat.
Perlahan hawa dingin itu kian terasa mendekat, kian dekat, dan;
tenggorokanku seolah dicekik. Kesadaranku seolah ditarik kuat buat keluar,
ditarik demikian kuat, demikian kuat, hingga semuanya menjadi gelap...
6666666
?oooaaaaarrrr@@@@ ?ooooaaaaaarrrrr@@@@ ?oaarrrrrrrr@@@@
Kekhusyukan malam telah terbelah oleh raungan yang berasal dari sebuah
rumah. Suara benda-benda pecah bersahutan disusul jeritan seorang wanita.
(Abaaaaah si Asep ieu kumahaaaa+ Astagh%rullah... astagh%rullah...)
(&enang mi, tenang... (
?ooooaaaaarrrr@@@ ?oooaaaaarrrrr@@@@
&erdengar raungan lagi. #eberapa orang yang melewati rumah itu dan
mengetahui keributan di dalamnya langsung merapat. Sebagian lainnya
menyusul Pak Kuwu yang tengah sibuk mengurus acara munjungan.
(Aya naon pa ustad+@@@ Aya naon pa ustad++@@@)
7rang-orang makin banyak berdatangan.
?oooooaaaaarrrrr@@@@@ ?ooooaaaaarrrrrr@@@@ ?oaaaaaarrrrr@@@@
Anak lelaki tanggung itu mengaum lagi.
?ooooaaaaarrrrrr@@@@@ Aing teh Ki Maung@ :ndi jelema nu ngaranna $din++
$din kadieu sia@@@
*A
Anak itu meracau. Belaki yang bernama $din, bapak dari anak lelaki itu diam
saja tak menanggapi. Malah kedua tangannya memegang batang
tenggorokan anak lelakinya itu dari belakang. Mulutnya lirih mengucapkan
ayat-ayat. Keramaian di acara munjungan benar-benar sudah berpindah
lokasi.
?oooaaaaaaarrr@@@@ $din sia teh kunaha teu datang ka acara aing+@@@@@@
**
Belaki itu tetap diam, mulutnya masih lirih mengucap ayat-ayat. Pak Kuwu
sudah datang di tempat.
$din@@@ Sia ulah cicing bae, kehed@@@ Kunaha sia teu datang ka acara aing+
Aing teh Ki Maung@ Beluhur sia kabeh@
($din mah kaleresan nuju teu damang ki, janten teu tiasa angkat...)
*,
Pak Kuwu yang menjawab.
4icing sia Kuwu kehed@@@ Aing mah teu nanya ka sia@@@
Pak Kuwu yang tak menyangka bakal dibentak, langsung luruh melemas.
Kakinya gemetar.
(Ampun ki, ampuun. Hapunten jisim abdi)
(&eu nanaon pak kuwu, keun weh teu kedah dipalire. -u nyarios bieu mah
setan eta teh. &eu kedah dipalire)
*.
Kehed sia $din@@@@@ Aing teh Ki Maung@@@ Sia kunaha teu datang ka acara aing
hah++@@@@@
Belaki itu tetap diam dan tenang. &angannya semakin kuat memegang
batang tenggorokan anak lelakinya. #acaan lirihnya berubah menjadi
nyaring, lalu ia tepuk-tepuk bahu anak lelakinya itu, hingga...
?ooooooaaaaaaaarrrrrrr@@@@@
Auman terakhir, dan anak lelaki tanggung itu mengerjap-ngerjap mata, lalu
mengelap mulutnya, seperti baru bangun dari tidur.
66666666
Aku seperti bermimpi, namun aku tak mengerti aku tengah bermimpi apa.
Semuanya serba abstrak dan tak berde%nisi. Aku tersadarkan oleh
guncangan-guncangan yang kemudian datang. "an aneh... aku terbangun
dengan perasaan baru tertidur begitu lamaaa sekali. Bebih aneh lagi, ketika
aku dapati kamarku tengah dipenuhi orang-orang. "an $mi, tak henti-henti
membelai wajahku sambil berurai air mata.
(Aya naon Mi+)
$mi menggeleng sambil bibirnya tersenyum. Air matanya masih mengalir.
666666
Kejadian ketika aku kesurupan itu begitu cepat menyebar bagai cendawan di
musim penghujan. Semuanya mengaku menyaksikan sendiri kejadian
tersebut, dan semuanya mengaku benar-benar merasakan aura kehadiran
#uyut Maung di malam kejadian itu. #eberapa ersi cerita pun bertebaran.
Salah satu ersi cerita menyatakan bahwa #uyut Maung marah karena Abah
tidak menghadiri acara munjungan itu sehingga sang #uyut merasuki jiwaku
untuk melabrak Abah secara langsung supaya tersadar dan mau hadir di
acara munjungan. #isa dibilang ini ersi yang paling halus. !ersi lainnya
mengatakan sang buyut teramat murka atas ketidakhadiran Abah ini hingga
berniat untuk menculik jiwaku untuk dijadikan budak di istana kerajaan
ghaibnya, namun gagal karena dari awal sang buyut underestimate atas
kemampuan Abah ini dalam membela diri. 5ni ersi yang agak menengah
meski tetap ekstrim. -amun diantara semua ersi, tidak ada yang lebih ajaib
dari ersi yang baru-baru muncul belakangan ini. !ersi yang satu ini
mengatakan bahwa aku adalah titisan dan wujud reinkarnasi dari #uyut
Maung yang rupanya ingin kembali melata dan berkuasa di bumi, sehingga
dari semua jiwa penduduk desa ini, cuma ragaku lah yang sang buyut pilih.
Kabarnya, selama proses kesurupan itu ruhku diajak jalan-jalan ditemani
langsung oleh #uyut Maung ke istana ghaibnya. "adaku dibelah dan diisi
ilmu-ilmu kesaktian. Cang bicara melalui mulutku selama kesurupan itu
hanyalah pengawal ghaib suruhannya buyut Maung sehingga mudah saja
ketika itu Abah menyembuhkan kesurupanku. 4elakanya, ersi ini kemudian
berkembang menjadi yang paling populer beredar di penduduk desa. "uh...
Sejak kejadian malam itu, teman-teman di sekolah sering memandangiku
dengan tatapan yang lain. Selalu kudapati mereka berbisik-bisik di
belakangku setelahnya. #ahkan ketua geng preman di sekolahku pun tiba-
tiba menjinak padaku. Ah, apa mereka benar-benar menyangka bahwa aku
ini titisan buyut Maung+
"i rumah, Abah pun terlihat makin sering aku dapati tengah melamun.
Hanya $mi yang terlihat wajar-wajar saja sebagaimana biasa. Hingga
kemudian suatu hari aku dapati Abah dan $mi tengah mengobrol amat
serius.
(Abah teu kiat nahan deui mi... ieu teh salah, Abah wajib ngaluruskeun)
(saena mah musyawarahkeun heula atuh ka Pa Kuwu bah)
(:nya saena mah kitu. &api Abah mah asa pesimis anjeunna kersa
nyatujuan)
(&aya salahna dicobi mah atuh bah..)
(disatujuan atanapi henteu, Abah mah tetep bakalan nekad mi.. atos tebih
teuing lepatna warga desa teh. "oakeun Abah teras nya mi... doakeun
supados Abah kiat)
*/
(al-insan bittakhyir... wallahu bittaqdir... $mi bakal teras-terasan ngadoakeun
Abah(
Senyum mereka beradu.
666666
Akhir-akhir ini Abah terlihat sering keluar rumah. Kata $mi, Abah tengah
merayu pak kuwu meminta ijin atas suatu hal. Aku benar-benar penasaran
atas apa yang tengah direncanakan kedua orangtuaku ini, hingga di suatu
sore, aku lihat Abah berjalan lemas dalam perjalanan pulangnya.
"ari arah dapur, $mi nampak tergopoh-gopoh menyambut Abah. "i
tangannya ia memegang segelas teh hangat.
(euleuh eta si Abah ni kerung kitu)
$mi menyambut Abah sambil tersenyum. Abah hanya tersenyum tipis
menanggapinya.
(Abah mah teu ngarti... Abah mah teu ngarti mi...)
(ngarenghap heula atuh bah... geura leueut nteh heula, meungpeung
haneut)
*0
Abah nampak menerima teh yang disodorkan $mi, lalu meneguknya
beberapa.
(si kuwu teh keukeuh moal nyatujuan mi...)
$mi nampak menghela napas.
(janten kumaha bah+ Abah bade keukeuh+)
(Muhun jigana mi, sonten ieu Abah ijin bade ka pondok Abah di babakan.
#ade nyuhunkeun bantosan ka ajengan, nambut sababaraha santri)
*1
666666
Pohon beringin besar itu kini tengah rebah. "emi melihatnya, aku seakan tak
percaya bahwa pohon ini dulunya pernah berdiri gagah. Keangkeran pohon
ini meluruhlah sudah, dedaunannya yang rimbun kini mencium tanah.
#eberapa pemuda yang nampaknya bukan orang sini, nampak tengah asyik
bercengkerama bersama Abah. "i tangan mereka masih tergenggam
perkakas-perkakas bekas digunakan menebang pohon beringin yang kini
tinggal sejarah.
Aku tak tahu apa yang akan menjadi reaksi warga jika mengetahui hal ini.
Hari masih dini dan sepertinya malam ini semua orang masih damai dalam
lelap mimpi. Sejujurnya aku teramat khawatir juga bagaimana reaksi buyut
Maung nanti setelah ini, karena aku tak sepenuhnya bisa abai begitu saja
dari kepercayaan-kepercayaan yang dianut mayoritas penduduk desa. Aku
tak mampu sepenuhnya abai karena bagaimanapun aku dibesarkan dengan
mitos yang nampaknya sudah mendarah daging bagi penduduk desaku ini.
&api demi melihat wajah Abah yang terlihat sedemikian cerah dan
bersemangat, rasa takut ini menjadi sedikit kalah.
666666
(Masya Allah... la haula wala quwwata illa billah astaghfrullah la haula
wala quwwata illa billah;)
(Astaghfrullah masya Allah; gusti nu agung kunaon tiasa kitu bah+)
(istidraj ieu teh mi; ieu teh istidraj;)
Pagi-pagi aku terbangun dengan suara ribut Abah dan $mi di ruang tengah.
"engan ruhku yang belum sepenuhnya utuh, aku mendapati wajah Abah dan
$mi yang tengah kebingungan seperti baru melihat penampakan. Aku tak
berani bertanya apapun sama mereka, takut malah menambah masalah.
Meski sungguh-sungguh aku penasaran apa musabab Abah yang biasa tegar
ini seakan menjadi runtuh.
"an pertanyaan itu terjawab sudah ketika aku berangkat sekolah. "i depan
balai desa, di lapangan rumput tempat makam #uyut Maung ini diabadikan,
sesuatu yang besar dan rimbun itu nampak masih berdiri tegar. Pohon
beringin besar itu masih ada, seperti kemarin, kemarinnya, dan kemarinnya
lagi, seolah tak pernah terjadi apa-apa.
Bangsa, *> 3uni ,A*/
Terjemahan:
*
. jang, kesini dulu Djang, kependekan dari ujang, panggilan buat laki-laki
yang lebih mudaE
,
. eh pak kuwu. ada perlu apa pak+
.
. bapak kamu kemana+ kok gak berangkat ke munjungan+
/
. ada pak, tapi lagi kurang sehat
0
. memang bapakmu lagi sakit apa+
1.
biasa pak, demam gara-gara kehujanan semalam
9
. abah kenapa murung gitu+
=
. gak ada apa apa mi... ayo lanjutin aja ngajinya. ju< lima yang kemarin
udah hapal belum+ ayo setoran ke abah
>
. hehe. belum selesai bah,nanti besok aja setornya, tanggung sedikit lagi
*A
. rooooaaaaaarrrrr@@@ aku ki maung@ mana orang yang bernama udin+ udin
kesini kamu@
**
. rooooaaaarrr@@@ udin kenapa kamu tidak datang ke acaraku+
*,
. $din mah lagi sakit Ki; jadi gak bisa berangkat
*.
. gak apa apa pak kuwu, biarin aja gak usah diladenin. yang bicara barusan
itu mah setan. gak usah diladenin
*/
. disetujui ataupun nggak, abah tetap bakal nekat mi... sudah terlalu jauh
salahnya warga desa ini. doain abah terus ya mi.. doakan agar abah kuat
*0
. bernapas dulu bah... ayo minum teh dulu, mungpung hangat
*1
. iya kayaknya mi, sore ini abah ijin mau ke pondok abah di babakan. mau
minta tolong ke ajengan, pinjam beberapa santri

Anda mungkin juga menyukai