Anda di halaman 1dari 5

Legenda PUTI AMPO dan TAPIAN MANDI si BUJANG HITAM

Matahari pagi menyibak putik - putik embun yang menempel lembut di hijaunya rerumputan , kokok
ayam jago terdengar bersahut sahutan .. Pagi itu di halaman sebuah Rumah Gadang yang berdiri megah
dan kokoh .. Terlihat beberapa orang pemuda yang sedang berlatih beladiri khas minangkabau yaitu silek
( silat ) . Mereka terlihat kompak mamainkan jurus - jurus yang sekilas terlihat seperti tarian namun sangat
mematikan itu . Dan ternyata tuo silek ( guru silat ) yang memimpin perguruan sekaligus penghuni rumah
gadang ini adalah seorang perempuan tua berumur lebih kurang 63 tahun . Pendekar wanita yang bergelar
si puti ampo ini memang sangat terkenal kesaktiannya . Ia dianggap sebagai legenda hidup di kampung
tersebut . Terlebih jika dikait kaitkan dengan jasanya terhadap kehidupan adat di desa kampung tersebut .
Kampung itu bernama aia angek ( air panas ) , ( nama tersebut bukanlah sekedar sebutan karena
dikampung tersebut memang terdapat sebuah tempat pemandian air panas yang sampai saat sekarang
masih dapat kita temui di nagari sinuruik kab. Pasaman barat provinsi sumatera barat ) . Keberadaan
sumber mata air panas inilah yang membuat puti ampo ( puteri hampa ) dianggap sebagai manusia keramat
oleh warga setempat .

Setelah beberapa jam berlatih pendekar wanita ini mempersilahkan murid - muridnya untuk masuk ke
dalam rumah gadang . Didalam rumah gadang tersebut mereka duduk bersila membentuk barisan
dihadapan si puti ampo . Dan ketika dipandang disitulah terlihat keanehan pada diri pendekar wanita ini .
Ternyata payudara sebelah kiri pendekar wanita ini kosong datar , pendekar wanita ini ternyata hanya
memiliki payudara sebelah . Yang sebelah lagi hampa . Keanehan ini ternyata memang sudah bawaan
beliau semenjak lahir . dan ternyata itulah penyebab beliau digelari puti ampo .

" Dzahia silek mancari kawan , batin silek mancari Tuhan " Sambil menarik nafas panjang ia memulai
pembicaraan . Murid - muridnya hanya mangut - mangut mendengar wejangan dari pendekar wanita itu .
Tidak ada yang berani bicara bahkan bertanya sebelum dipersilahkan . " Kalian adalah org - org terpilih
dari kaum kita yang mendapatkan pelajaran langsung dariku " Suara seraknya melanjutkan pembicaraan .
" Kelak di masa depan , kalianlah yang akan menentukan nasib cucu kemenakan kalian , kalianlah yang
akan menjaga sandi adat , agama . Salah seorang diantara kalian akan menjadi penghulu adat . Maka
bijaklah dalam memimpin " Sekarang saya ingin kalian bertanya ? dimulai dari engkau mangkuto !! "
Salah seorang pemuda dalam barisan menjura hormat terhadap gurunya " Terimakasih bundo kanduang ,
izinkan hamba bertanya tentang asal usul pemandian air panas di kampung kita ini , yang konon menurut
para tetua desa kisah ini berhubungan langsung dengan diri bundo .. Mohon bundo jelaskan kepada kami .
Agar cerita ini menjadi pusaka bagi kami hingga ke cucu - cucu kami kelak . " Mendengar pertanyaan
muridnya Si puti ampo tersenyum bangga " Menjadi sejarah katamu ? " Ujarnya senyum .. Mangkuto
mengangguk . Puti ampo menarik nafas dalam - dalam siap memulai kisahnya .
Tersebut kisahnya pada masa itu bahwasanya pusat pemerintahan alam minangkabau yakni daerah tigo
luhak ( tanah datar , agam , limapuluh kota ) sudah mulai dipenuhi penduduk . Sehingga Rajo alam
pagatuyung mengutus beberapa delegasi untuk terus berjalan mengembangkan wilayah membuka dusun
dan taratak melebarkan daerah jauh ke daerah rantau . Setelah rombingan tersebut berangkat dan mulai
terbukanya pemukiman - pemukiman baru . yang dipertuan daulat pagaruyuang memberikan titah kepada
para pemangku adat di seluruh daerah rantau bahwasanya seluruh dusun dan taratak yang ingin
mendirikan adat harus cukup persyaratannya . Adapun persyaratan yang dimaksud adalah basawah
baladang ( tanah ulayat berupa sawah dan ladang ) , babalai bamusajik ( Rumah gadang dan mesjid ) ,
balabuah batapian ( jalan umum dan tepian mandi umum ) . Setelah mendengar titah tersebut Sebagai tetua
adat dikampung itu inyiak ( sebutan untuk sesepuh adat di minangkabau ) Mogah Mangkuto Sutan
menjadi gundah . Pria tua tersebut merupakan orang pertama yang datang dan membuka daerah tersebut
sehingga menjadi sebuah dusun dan taratak . Bagaimana beliau tidak gundah , syarat untuk mendirikan
nagari tersebut masih kurang . Daerah yang indah dan luas ini belum mempunyai tapian mandi yaitu
tempat pemandian umum . Yang mana tepian mandi adalah syarat mutlak berdirinya sebuah nagari .

inyiak mogah mangkuto sutan sudah memanggil para anggota keluarga beserta cerdik pandai di kampung
untuk membahas permasalahan tersebut . Namun tak satupun jalan keluar yang didapatkan .dan pada
akhirnya Merekapun mulai putus asa . Tapi tidak dengan si puti ampo , sebagai cucu buyut dari inyiak
mogah mangkuto sutan ia ikut hanyut dalam mimpi kakeknya yakni mendirikan nagari . Setiap malam ia
berdoa agar diberikan petunjuk oleh sang Maha kuasa. Dalam hati ia selalu bertekad dimana ada kemauan ,
disitu ada jalan . Dan yang maha kuasa pasti akan memberikan jalan . Makanya dia terus berusaha . Masuk
hutan keluar hutan mencari sumber mata air yang bisa di pakai untuk tepian mandi . Perempuan tangguh
berusia Lebih kurang 22 tahun itu terus berusaha mencari mata air .

Hingga pada suatu ketika sampailah ia berserta rombongan kesebuah pokok kayu beringin besar . Di
sebuah rimba yang terkenal dengan keangkeran nya dan dipercaya sebagai kampungnya makhluk halus .
Gentar juga sebenarnya hati puti ampo dan rombongannya . Tapi apa hendak dikata dari sekian banyak
tempat hanya tempat itulah yang belum pernah mereka telusuri . Baru saja mereka duduk terdengar
mengiang auman siraja hutan membuat bulu kuduk mereka berdiri . Sesekali terdengar suara celotehan
yang tak jelas menambah kesan angker tempat rersebut semakin manjadi jadi . Rombongan puti ampo
tepat tiba dilokasi tersebut saat matahari naik sepenggalan .. Kira - kira menjelang tengah hari . Dan
mereka sepakat untuk bermalam di lokasi tersebut . Dan merekapun mulai mendirikan tenda .

Tepat selepas isya , suasana di hutan tersebut berubah menjadi sangat mencekam , kabut putih turun
menutupi jarak pandang . Suara - suara teriakan dan pekikan mulai terdengar disana sini . Talib si ketua
rombongan mulai menciut nyalinya . Ia perintahkan rombongannya segera membakar api unggun , untuk
tambahan penerangan dan menghangatkan badan . Namun baru saja kayu diunggun angin deras mendera
tempat tersebut . Suara serak seperti suara lelaki tua menggelegar di awang awang . " Menyingkir dari sini
atau kalian mati satu persatu " Suara tersebut terdengar berulang ulang dan makin lama semakin keras . "
Beraninya kalian menggangu di istana Si Bujang Hitam " Terdengar lagi suara keras menggelegar . 5
orang anggota rombongan puti ampo mendadak diserang demam panas hingga pingsan2 dan terbalik balik
matanya . Kejadian ini tentu saja membuat panik seluruh rombongan . Talib mengunyah sirih 7 lembar
sambil membaca jampi penghusir roh halus , kemudian disemburkan ke kepala mereka yang sakit .
Sejenak demam mereka sirna . Namun sebentar saja bangkit lagi dan bahkan bertambah parah . "
Grgrrhhhh , ternyata ada dukun bodoh yang ingin mencoba - coba kepandaian disini .. Huahuahua !!
Terdengar lagi suara lelaki tua tak berwujud tadi . " Coba saja , sebentar lagi Tuanku si bujang hitam
pulang dari berburu , siap siap lah untuk mati satu persatu , suara tersebut perlahan lenyap dan suasana
menjadi hening seketika . Mereka semua mulai diliputi rasa cemas . Begitupun si puti ampo , namun
sebagai pemimpin di rombongan tersebut rasa cemasnya tidak begitu dia tampakkan . Ia tetap memberi
semangat kepada rombongan nya bahwasanya sebelum ajal berpantang mati . Dan tetap memohon
perlindungan dari yang maha kuasa. Setelah itu ia perintahkan rombongan untuk bergantian berjaga jaga .
Dan ia pun segera menuju ke tenda yang sudah dipersiapkan untuknya. .

Didalam tendanya si puti ampo duduk bersimpuh bersemedi . Teringat olehnya pesan orang tua sakti
inyiak mogah mangkuto sutan sebelum keberangkatannya . " Jika kelak dalam perjalanan engkau mulai
kehilangan petunjuk dan merasakan ancaman atau marabahaya , bakarlah kemenyan putih ini seraya
memohon pertolongan kepada yang maha kuasa " . Diambilnya kemenyan putih dari dalam buntalan kain
nya . Dengan sikap sempurna ia mulai membakar kemenyan dan mulai khusyu' bersemedi memohon
pertolongan yang maha kuasa . Didalam alam semedinya ia bertemu dengan inyiak mogah mangkuto
sutan . Orang tua itu nampak memakai sorban dan jubah berwarna putih dan membawa tongkat hitam .
Disampingnya nampak berjalan seekor Harimau putih dengan ukuran sebesar induk kerbau . " Datuk , ..
Puti ampo berteriak memanggil . Orang tua gagah itupun menoleh dan tersenyum kearah siputi ampo . "
Puti , sepertinya apa yang kau niatkan sudah hampir sampai , apa yang kau amalkan sudah hampir pecah ,
namun sebelum sampai ke tepian , kau harus berlayar menyabung badai terlebih dahulu . Aku titipkan
Datuk Harimau Tingkia untuk membantu perjuanganmu , ujar si kakek sambil mengusap kepala harimau
besar disampingnya . " Jika kau butuh pertolongan nya cium telapak tanganmu dan panggilah ia sebanyak
tiga kali . Dengan izin Allah ia akan datang membantumu , selamat berjuang cucuku . " Perlahan bayangan
kakek sakti itu menghilang dan siputi ampo tersadar dari alam semedinya . begitu matanya terbuka
terdengar suara pekikan di luar tendanya. " Ahkkkkkhhh ... Tolongggg .. Akhhhh .. " ..

Seluruh anggota rombongan si puti ampo terlihat terkapar dengan tubuh kejang kejang membiru seperti
orang tercekik setan . " Puti . Kkkhh tolong kami "

Habis takut timbullah berani , begitu ungkapan orang - orang tua dahulu . Sepertinya hal itu yang terjadi
pada diri si puti ampo . Melihat betapa tersiksanya rekan - rekan nya timbul amarah dalam hatinya . "
Wahai tuanku si bujang hitam , agaknya kau hanyalah seorang pecundang yang suka menyerang dari
belakang . Jika kau memang perkasa , mari keluar hadapi aku . " Teriak siputi ampo . Pohon beringin besar
itu berguncang keras mengeluarkan suara berderak . Dari pangkal beringin tersebut memancar cahaya
merah dan asap kelabu . Setelah cahaya meredup dan asap sirna . Nampak sosok hitam besar berdiri tegak
di hadapan si puti ampo .

" Kau mencariku !?? Ingin menantangku ? Suara serak itu sangat berat dan dalam sehingga tanah disekitar
tempat itu seolah bergetar .

Sosok yang berdiri di hadapan si puti ampo itu ternyata bukan main menyeramkan . Kepalanya seperti
kepala anjing hitam dengan taring besar . Tingginya lebih kurang 2,5 meter . Badan betotot dipenuhi bulu
berwarna hitam . Tangan kanannya terlihat lebih besar dari tangan kirinya. Meiliki kuku panjang tajam
seperti cakar . Memakai celana hitam dan bertelanjang dada.

" Kebetulan aku sudah lama tak makan daging perempuan " Ujar sosok hitam yang ternyata adalah tuanku
sibujang hitam itu . Si puti ampo mundur selangkah memasang kuda - kuda bertahan . Sosok hitam
tersebut mulai bergerak ke depan menuju ke arah puti ampo . Sekali mengayun tangan angin keras
menderu . Puti ampo merundukkan badan dan berguling kesamping menghindari serangan lawan . "
Dengar manusia , jika kau mampu mengalahkanku maka tempat ini menjadi milikmu . Bukankah ini yang
kau cari ??? Tuanku si bujang hitam mengibaskan tangan kanan nya dan keanehanpun terjadi . Tempat
yang semula terlihat angker menyeramkan tersebut berubah menjadi taman taman indah cukup dengan
sebuah pemandian air panas . Bukan main girangnya hati si puti ampo . " Benarkah yang engkau katakan ?
Sahut si puti ampo .

" Ya , Pantang bagiku ingkar janji . Tapi jika kau kalah . Kau dan teman temanmu akan jadi santapanku
dan pasukanku . " . Jawab sibujang hitam . Puti ampo pun tersenyum puas . Ia mengangkat tangan kanan
mencium tiga kali sambil menyeru . " Datuk harimau tingkia " Angin besar pun menderu kearah si bujang
hitam dalam sekejap mata terdengar bunyi geraman harimau . Dan terrlihat sesosok harimau putih besar
berdiri di samping si puti hampo . Siap menerkam si bujang hitam . Melihat sosok harimau sakti itu si
bujang hitam menciut nyalinya dan menunduk memohon ampun . " Ampun datuk , ampun puti .. Maafkan
hamba .. " Harimau besar itu menggereng perlahan namun membuat tanah disekitar tempat itu bergetar. Si
bujang hitam memperdalam sembahnya . " Ampun datuk .. "

" Bagaimana dengan janjimu bujang hitam ? Puti ampo memancing . " Silahkan kau ambil tepian mandiku
ini puti . Dan mulai saat ini aku dan pengikutku akan menjadi penjaga di tempat ini . Menjaga org - org
yang mandi hingga ke cucu keturunanmu kelak . " Baiklah sekarang cepat sembuhkan org - org yang
sudah kau teluh tadi " . Sibujang hitam meniup ke arah org orang yang tadi diteluhnya . Secara mendadak
mereka sembuh dan bangkit . " Terimakasih bujang hitam , besok kami akan mulai menggali lokasi
pemandian ini . Untuk dijadikan tepian mandi kaum ku . Mulai sekarang org hingga seterusnya org - org
yang mandi disini jika berkelakuan baik maka kau harus menjaganya , namun jika berbuat buruk maka dia
akan menjadi santapan teluh mu " Kata si puti ampo . Tempat ini kuberi sama SOPAN aia angek agar org -
org yang datang kelak bisa menjaga kelakuan dan perilakunya di tempat ini . Agar tidak menjadi santapan
teluh mu .

. " Baiklah puti . Hamba mengerti . " Jawab bujang hitam . Setelah menjura hormat sosok sibujang hitam
lenyap dari pandangan . Dan keesokan harinya puti ampo beserrta rombongan mulai menggali lokasi
tersebut . Dalam proses penggalian itu tak sedikit emas dan benda berharga yang mereka dapatkan .
Seluruh emas dan benda berharga mereka bawa dan mereka simpan di rumah gadang inyiak mogah
mangkuto sutan . Dan semenjak itu resmilah adat didirikan dan kaum tersebut mendapat gelar sako Datuak
Simarajo

begitulah kisahnya mangkuto . Apa masih ada yang ingin kau tanyakan? " Saya rasa saya sudah paham
bundo . Ujar mangkuto .

" Inyiak mogah mangkuto sutan sudah berpulang lima puluh tahun yang lalu . Sekarang tugas kalian lah
menjaga peninggalannya dan tatanan adat yang dibangunnya hingga kelak sampai ke generasi - generasi
berikutnya apapun ceritanya tanah ulayat serta adat istiadat haruslah dijaga karena semua ini adalah
amanat dari para leluhur. " Sambung si puti ampo .

Keterangan : kisah ini diambil dari cerita yang berkembang di masyarakat kp. Aia angek dan ditambah
dengan imajinasi penulis , sampai saat ini makam inyiak mogah mangkuto sutan ( jiraik aia angek ) dan
pemandian aia angek masih dapat kita temui di kp. Aia angek nagari sinuruik kabupaten pasaman barat .

*makam tersebut dikeramatkan oleh masyarakat setempat karena tidak pernah ditumbuhi rumput
sedikitpun

* sosok harimau tingkia pun dipercaya hingga saat ini masih setia menjaga makam kuno tersebut

* dan menurut kererangan warga sekitar jam 2 tengah malam sering terlihat sosok hitam yang seolah
sedang mandi di pemandian aia angek

Tulisan ini dibuat agar generasi muda semakin cinta dan paham akan kekayaan budaya dan sejarah
adat istiadatnya

Salam hormat dari penulis

Roland mangkuto Sutan

Anda mungkin juga menyukai