Anda di halaman 1dari 10

Ada Kupu-Kupu

Ada Tetamu
(Analisis cerpen Chairil Gibran Ramadhan)

Oleh

: Nilawati
2014268
XII Farmasi 1

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 5 PANGKALPINANG
(KESEHATAN)
Jl. Satam RT.09/RW.03 Kel. Semabung Baru Kec. Girimaya
Telp. (0717) 4256624 Fax. (0717) 4256836
e-mail : smkn5@dinpendikpkp.go.id
1

Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat limpahan karuniaNya saya dapat menyelesaikan makalah analisis cerpen berjudul Ada Kupu-Kupu
Ada Tetamu ini.
Pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuannya sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penyusunan makalah ini di dasari pada tinjauan pustaka mengenai unsur intristik
cerpen beserta pengertiannya. Makalah ini disusun dalam rangka untuk menyelesaikan
tugas Bahasa Indonesia.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan
khususnya bagi siswa umumnya sebagai sarana pembelajaran.

Pangkalpinang,22 September 2016

Nilawati

Daftar Isi
2

Halaman Judul................................................................................1
Kata Pengantar...............................................................................2
Daftar Isi ........................................................................................3
BAB IPendahuluan
1.1Ringkasan cerpen..........................................................4
BAB II Analisis
2.1Tema ..............................................................................6
2.2Alur ................................................................................6
2.3Setting ...........................................................................7
2.4Karakter .........................................................................7
2.5Amanat ..........................................................................8
2.6Sudut pandang ................................................................8
2.7Majas ..............................................................................8
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan .....................................................................10
3.2 Pendapat dan alasan ........................................................10

BAB I
Pendahuluan
I.II Ringkasan cerpen
Kupu-kupu warna putih kekuningan itu semnjak pagi-pagi buta berputar-putar diteras rumah
samsidi. Para jemaah shalat subuh yang pulang dari langgar batu bata setengah papan dipinggir jalan
utama kampung,termasuk samsidi melihatnya.
Samsidi berdiri dijalan batu setapak menuju teras rumahnya. Ia memperhatikan kupu-kupu
putih kekuningan itu. Melihat kupu-kupu itu, samsidi tidak mengusirnya. Ia gembira hati berarti hari
ini akan ada tetamu yang datang.
Hawa dingin dan gelap di petamburan berangsur menghangat dan menerang. Orang-orang
mulai begerak dan bertebaran mencari penghidupan. Samsidi seharian hanya akan berada dihalaman
belakang rumah, mengerjakan penggilesan. Namun hingga malam,tetamu yang ditunggu tak juga
datang. Kupu-kupu sudah pergi entah kemana,tepat ketika samsidi akan berangkat ke langgar
menjelang magrib. Samsidi beryakin,mungkin besok tetamu itu akan datang. Samenih, istrinya mulai
bosan mendengar samsidi terus bercerita tentang kupu-kupu diteras rumah mereka dan tetamu yang
dipercayai samsidi akan datang.
Maka ia memberanikan bicara dan samsidi menceritakan takhayul suaru burung tutit-tutit itu
pertanda akan ada orang meninggal,samsidi berharap si arab krukut yang kemasukan arwah qorun.
Samenih memahami,ia tahu bagaimana sakit hatinya samsidi pada Wan Harun,kemudian
sering disebut samsidi sebagai Harun bin Karun. Ia teringat bagaimana orang arab pindahan dari
kampung kerukut itu menjadikan suaminya sebagai jongos,siang malam membantu untuk kesempatan
menjadi pengurus PSII,sembari tak lupa berjanji akan memberikan hadiah itu dan itu sebagai balasan
atas jerih payah yang dilakukan samsidi bila nanti terpilih.
Namun setelah ia mendapatkan yang diinginkannya,sebuah ucapan terima kasih pun tidak.
Samsidi berkali-kali mengingatkan akan janji malah disebutnya kemana-mana sebagai memaksa dan
mengatakan kalau bukan darinya maka samsidi akan sulit medapat uang.
Samsidi yang terlanjur menahan sakit didada kemudian melepaskan semuanya,namun bukan
mengikhlaskan. Ia yakin rezeki lain akan diberikan Allah kepadanya lewat jalan-jalan lain yang tidak
disangka-sangka. Baginya,seseorang mangkir dari janji akibat sifat rakus,tentu sudah tabiat yang
mungkin juga penyakit turunan. Namun menghapus begitu saja keringat orang lain, itu kejahatan yang
tak termaafkan.
Namun bila kesalahan yang dilakukan sudah dianggap terlalu berat,silahkan saja tidak
memaafkan. Ini supaya dalam hidup orang berpikir sebelum berkata dan berbuat. Bila semua
dimaafkan, nanti orang akan menggampangkan,ketika meninggal pasti dimaafkan setelah keluarga
meminta maaf. Samenih bertanya abang masih menebak yang akan meninggal itu bang Ridat. Itu
hanya menebak,tapi tidak berharap. Bang Ridat tidak ada maslah denganku. Ia tidak menyusahkan
hatiku,tidak mempermalukanku,dan tidak menyesengsarakanku.

Tapi lantaran rezeki,maut,jodoh,itu Allah yang atur maka bisa saja bang Ridat terus hidup
lantaran dikasih kesempatan untuk bertobat,dan itu haji Bahlul,terus hidup lantaran dikasih
kesempatan buat terus-menerus zalim.
Dan bisa saja yang mereka yang segar bugar dan masih muda,tiba-tiba meninggal. Bisa saja
yang meninggal itu adalah aku,dan besok pagi aku tidak melihat kupu-kupu itu lagi diteras rumah kita.
Samsidi pun teringat almarhum Bang Margaya di Cikini, yang menurut cerita orangtuanya
sejak kecil mempunyai keinginan sangat besar untuk melihat burung tutit-tutit.
Besok hari ketujuh tetamu pasti akan datang. Tidak satu orang,tetapi satu kampung. Bendera
kuning terpasang dipagar bambu depan. Bersama hawa dingin dan gelap yang berangsur menghangat
dan menderang,orang-orang semakin ramai datang.
Tadi, ketika ustad madi membacakan terehim dari langgar,samsidi tidak bangun,ia meninggal
dalam tidur jumat 25 juni. Kupu-kupu warna putih kekuningan itu menyertai jenazah samsidi yang
menjelang zuhur dibawa kemasjid untuk dishalatkan segera setelah shalat jumat,dan saat menuju
perkuburan dalam iring-iringan,terbang rendah diatas kurung batang,kemudian pergi entah kemana
tepat ketika kayu nisan ditanam, suara burung tuit-tutit masih terdengar. Nyaring.

BAB II
Analisis
2.1 Tema
Menurut buku bahasa Indonesia dengan penerbit Yudistira halaman 47.
Tema adalah makna cerita yang merefleksikan kehendak manusia yang begitu mendasar dan
bersifat universal.
Tema dari cerpen yang berjudul Ada kupu-kupu ada tetamu yaitu:
Berawal dari kepercayaan lama yang masih bertahan sampai sekarang dan dipercayai
kebenarannya.
Bukti

:
-

Melihat kupu-kupu itu samsidi tidak mengusirnya, ia gembira hati,berarti hari ini
akan ada tetamu datang.
Samsidi terus bercerita tentang kupu-kupu diteras rumah dan tetamu yang dipercaya
samsidi akan datang.
Sudah dua hari ini disekitar sini terdengar suara burung tutit-tutit ,menurut cerita
orang tua dan sekarang pun masih demikian,itu pertanda ada orangyang meninggal.

2.2 Alur
Menurut buku Bahasa Indonesia dengan penerbit Yudhistira yang ditulis oleh Ade Husnul
Mawadah dan Nanang Chaerul Anwar terdapat pada halaman 47.
Plot/Alur adalah alur atau rangkaian peristiwa yang di alami oleh tokoh.
Alur yang digunakan pada cerpen Ada kupu-kupu ada tetamu yaitu alur campuran.
Kupu-kupu warna putih kekuningan itu semenjak pagi berada diatas rumah samsidi,ia
memperhatikan kupu-kupu itu dikiri dan kanannya. Melihat kupu-kupu itu ia gembira berarti
hari ini akan ada tamu yang datang kerumahnya. Namun hingga malam,tetamu yang ditunggu
tak datang juga,isterinya mulai bosan mendengar cerita tentang kupu-kupu diteras rumah.
Samsidi menceritakan tentang takhayul,terdengar suara burung tutit-tutit,pertanda akan ada
orang meninggal.
Samenih memahami,ia tahu bagaiman sakit hatinya samsidi pada Wan Harun. Ia teringat
bagaimana orang arab pindahan dari kampung kerukut itu. Siang-malam selara habis-habisan
untuk keinginan menjadi pengurus PSII,sembari tak lupa berjanji. Namun setelah ia
mendapatkan keinginannya, sebuah ucapan terima kasih pun tidak. Samsidi yang terlanjur
menahan sakit dada kemudian melepaskan semuanya, namun bukan menikhlaskan. Baginya,
seseorang mangkir dari janji akibat sifat rakus.
Ia teringat saudaranya yang meninggal keinginanya melihat burung tutit-tutit.
Besok hari ketujuh,tetamu pasti akan datang. Tidak hanya satu orang,tetapi satu kampung.
Tadi ketika ustadz madi membaca terehim dari langgar,samsidi tidak bangun. Ia meninggal
dalam tidur, saat menuju perkuburan dalam iring-iringan 80 orang lelaki,terbang rendah diatas
kurung batang. Kemudian pergi entah kemana tepat ketika kayu nisan ditanam suara burung
tutit-tutit masih terdengar. Nyaring.
6

2.3 Setting
Menurut buku Bahasa Indonesia yang ditulis oleh Ade Husnul Mawadah dan Nanang Chaerul
Anwar dengan penerbit Yudistira.
Setting adalah tempat, waktu dan keadaan sosial temapat terjadinya peristiwa dalam cerita.
a. Pagi, langgar, tegang
Bukti :
1. Kupu-kupu warna putih kekuningan itu semenjak pagi-pagi buta berputar diteras
rumah Samsidi. (alinea: ke-1, hal 16)
2. Para jemaah shalat subuh yang pulang dari langgar. (alinea: ke-1 hal 16)
3. Orang-orang kecil setiap hari terus berjalan kaki semenjak pagi(alinea ke-12, hal
16)
b. Siang, halaman rumah, kecewa
Bukti :
1. Samsidi seharian berada dihalaman belakang rumah(alinea: ke-21 hal:17)
2. Samsidi memahami, ia tahu bagaimana sakit hatinya Samsidi pada Wan
Harun(alinea: ke-35, hal: 17)
3. Samsidi yang terlanjur menahan sakit di dada kemudian melepaskan semuanya.
(alinea: ke-37, hal:17)
c. Sore,gembira,rumah
Bukti :
1. Sore setelah asar akan dibawanya (alinea: ke-21, hal 17)
2. Ia gembira hati,berarti hari ini akan ada tetamu yang datang (alinea: ke-8, hal
16)
2.4 Karakter
Menurut buku Bahasa Indonesia yang ditulis oleh Ade Husnul Mawadah dan Nanang Chairul
Anwar,dengan penerbit Yudhistira.
Karakter atau penokohan adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkam
karakter tokoh-tokoh dalam cerita.
a. Samsidi : percaya dengan takhayul
Bukti :
1. melihat kupu-kupu itu,samsidi tidakmengusirnyya,ia gembira hati berarti hari
ini akandatang tamu.
2. Namun hingga malam,tetamu yang ditunggu tak juga datang
3. Menih pasang telinga kau baik-baik.sudah dua hari ini disekitar sini terdengar
ssuara burung tutit-tutit. Menurut cerita orangtua dan sekarangpun masih
demikian,itu pertanda akan ada orang yang meninggal.
b. Samenih : tidak percaya takhayul,perhatian,peduli
Bukti
:
1. Samenih,mulai bosan mendengar samsidi terus bercerita tentang kupu-kupu
itu.
2. Maka ia memberanikan diri berbicara.
Bang,bukannya itu hanya takhayul
3. Samenih memahami,ia tahu bagaimana sakit hati samsidi pada Wan Harun.
2.5 Amanat
Menurut Bahasa Indonesia Tataran Unggul 3 tahun 2008.
Amanat adalah pesan pengarang berupa nilai didik yang hendak disampaikan kepada
pembacanya,baik secara eksplisit maupun implisit.
Amanat dari cerpen Ada Kupu-Kupu Ada Tetamu yaitu :
7

kita jangan mempercayai hal-hal yang belum nyata kebenarannya. Kita juga tidak boleh
ingkar janji, jika kita berjanji maka kita wajib menepatinya agar kita tidak kehilangan
kepercayaan orang lain dan dapat merugikan semua orang termasuk diri sendiri.
Bukti
:
1. Samenih, istrinya, mulai bosan mendengar samsidi terus berbicara tentang
kupu-kupu diteras rumah mereka dan tetamu yang dipercaya samsidi akan
datang. (alinea ke-24, hal 17)
2. Samsidi yang berkali-kali mengingatkan akan janji malah disebutnya kemanamana sebgai memaksa.(alinea ke-35, hal18)
3. Baginya seorang yang mangkir dari janji akibat sifat rakus, tentu suda tabiat
yang mungkin juga penyakit keturunan.(alinea ke-37, hal 18)
2.6

Sudut Pandang
Menurut buku Bahasa Indonesia yang ditulis oleh Ade Husnul Mawadah dan Nanang Chairul
Anwar,dengan penerbit Yudhistira.
Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam menyuguhkan cerita.
Sudut pandang dalam cerpen ini adalah orang pertama pelaku sampingan.
Bukti
:
1. Hawa dingin dalam gelap dipetamburan berangsur menghangat dan menerang.
Orang orang mulai bergerak dan bertebaran mencari penghidupan.
2. Samsidi seharian akan berada dihalaman belakang rumah, mengerjakan
penggilesan. Setiap satu lusin akan di pikulnya ke warung haji abang di ujung
kampung.
3. Sore setelah asar akan dibawanya.
4. Besok pagi, akan ada delman yang menjemputnya dari pasar ke Tenabang.
2.7 Majas
Menurut Bahasa Indonesia tataran unggul 3, tahun 2008.
Majas adalah bahasa indah yang digunakan untuk mempercantik susunan kalimat yang tujuan
akhirnya ialah untuk memperoleh efek tertentu agar tercipta sebuah kesan yang imajinatif bagi
penyimak atau pendengarnya, baik secara lisan maupun tulisan.
a. Metafora
Majas yang melukiskan sesuatu dengan perbandingan langsung dan tepat atas
dasar sifat yang sama atau hampir sama.
Bukti : kasihan menjadi kembang bale.
Majas dalam cerpen ini adalah
kasihan menjadi kembang bale.
b. Litotes
Majas yang mengungkapkan perkataan rendah hati dan lemah lembut.
Majas dalam cerpen ini adalah
Namun setelah ia mendapatkan yyang diinginkannya,sebuah ucapan
terimakasihpun tidak.

c. Pars pro toto


Sebuah majas yang digunakan sebagian unsur atau objek untuk menunjukkan
keseluruhan objek.
Majas dalam cerpen ini adalah
8

Apa kau akan katakan kita menkah dan hanya mempunyai anak semata wayang
itu lantaran kebetulan

BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari cerpen yang berjudul Ada Kupu-Kupu Ada Tetamu adalah seseorang yang
sangat mempercayai takhayul dan membenarkan keberadaan semua tanda-tanda yang ia percaya
akan terjadi sesuatu. Seharusnya kita jangan terlalu percaya,karena semuanya telah diatur oleh
Allah.
3.2 Pendapat dan Alasan
Menurut pendapat saya jalan cerita cerpen ini sedikit membingungkan sehingga sulit untuk
dimengerti karena dalam cerpen tersebut ceritanya tidak beraturan.

10

Anda mungkin juga menyukai