Kuncen adalah desa di kecamatan Padangan, Bojonegoro, Jawa Timur, Indonesia. Sebagian
besar penduduk berprofesi sebagai pedagang, khususnya pedagan "pedagang" tahu dan tempe.
Masyarakatnya dikenal cukup religius dengan banyaknya tempat aktivitas pengajian baik di
mushola, masjid, langgar atau di rumah warga. Tempat-tempat penting di desa ini adalah
diantaranya Langgar Rowobayan, langgar pahlawan, langgar kidul, masjid Takwa, "tretek".
membahas tentang seluk-beluk desa inijuga terdapat seorang waliullah yang telah menyebarkan
agama islam di desa ini namanya Mbah Sabil & Mbah Hasyim tapi biasanya kami menyebutnya
dengan mbah menak anggrung maha suci engkau ya Allah telah memberikan seorang pejuang
islam di desa ini.
Semakin lama akhirnya Pajaran disebut juga Padangan, karena sudah Padang
(terang). Berhentikah mbah Sabil ?...tidak ! Akhirnya beliau terus ke timur, hingga
bertemu dengan mbah Hasyim yang saat itu sedang mengambil air wudhu di tepi Sungai
Solo. Saat itu Bengawan Solo masih kecil dan sempit tepat kiranya bila disebut Sungai.
Terlihat oleh mbah Hasyim dari arah barat, sesuatu bergerak menuju ke-arahnya. Mbah
Hasyim penasaran melihat “sesuatu” tersebut. Setelah diperhatikan dengan cermat,
ternyata ada seseorang yang sedang naik keranjang, dan lebih-lebih tambah penasarannya
setelah diketahui keranjang tersebut ternyata kranjang mata-ero. Anggapan mbah
Hasyim, jelas ini bukan sembarang orang dan ditunggulah orang tersebut. Setelah dekat
mbah Sabil yang masih bersila diatas keranjang ajaib itu ditanya oleh mbah Hasyim:
“Gerangan mau kemana ki sanak ?”. Lalu dijawab oleh mbah Sabil: “Kula bade kesah
wonten Ampel Denta Surabaya” (saya mau pergi ke Ampel Surabaya). Kemudian mbah
Hasyim menawarkan sudilah kiranya mbah Sabil mampir dulu barang sebentar
dirumahnya, “Mangga kula aturi pinarak wonten griya, mangga, mangga...” katanya. Dan
turunlah mbah Sabil dari keranjang tersebut untuk memenuhi permintaan mbah Hasyim.
Kemudian mbah Hasyim membawakan keranjang mbah Sabil sambil berjalan beriringan
menuju kerumahnya.
Sesampai di tujuan, mereka berdua melaksanakan sholat berjama’ah di Langgar
mbah Hasyim. Usai sholat mbah Hasyim matur : “Sebenarnya saya berharap, ki sanak
untuk tetap tinggal disini, karena saya membutuhkan bantuan ki sanak untuk menyiarkan
agama Islam disini”. Singkat cerita, mbah Sabil manut mengikuti apa yang diinginkan
mbah Hasyim - agar kepergiannya ke Ampel Gading dihentikan alias di KUNCI.
Akhirnya tempat tersebut akibat dari pergeseran waktu dan kata menjadi Kuncen asal dari
kata kunci. Maka peristiwa inilah asal mula Desa Kuncen.