Anda di halaman 1dari 44

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN

AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


No.Dokumen : Disesuaikan dg no akred

No.Revisi :0
PEDOMAN
Tanggal Terbit : 5 Januari 2018

BOJONEGORO Halaman : 1/42

UPTD PUSKESMAS TTD KAPUS TANPA STEMPEL Dr.RIBUT ASTUTI RK


KEDEWAN NIP. 19811117 201406 2 001

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN


AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO


DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOJONEGORO
UPTD PUSKESMAS KEDEWAN
TAHUN 2018

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas Rahmat dan
HidayahNya, kami dapat menyelesaikan pedoman penyusunan dokumen Akreditasi
Puskesmas kedewan. Buku ini kami susun sebagai salah satu upaya untuk mmberikan
kemudahan dalam pelaksanaan Akreditasi di Puskesmas Kedewan.

Akreditasi mempersyaratkan adanya pembuktian pelaksana seluruh kegiatan


pelayanan melalui dokumentasi dan penelusuran, karena pada prinsip Akreditasi,
seluruh kegiatan harus tertulis dan apa yang tertulis harus dikerjakan dengan sesuai.
Buku ini berisi contoh contoh dokumen yang digunakan dalam menyusun dokumen
Akreditasi.

Pada kesempatan ini perkenankan saya menyampaikan ucapan terima kasih


dan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam proses penyususnan Pedoman
Penyusunan Dokumen Akreditasi Puskesmas Kedewan tahun 2018.

Semoga dengan digunakan buku ini dapat mempermudah pembaca dalam


menyiapkan dokumen Akreditasi

Kedewan, Januari 2018

Kepala UPTD Puskesmas Kedewan

Ttd dan stempel

dr. RIBUT ASTUTI RAHAYU KARDI


NIP : 19811117 201406 2 001

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

A.LATARBELAKANG…………………………………….…………………………..1

B. MAKSUD DAN TUJUAN………………………..………………………….……..2

C. SASARAN……………………………………..……………………………….…...2

D. DASAR HUKUM……………………………...………………………………….…2

BAB II DOKUMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN ....................................... 4

A. JENIS DOKUMEN BERDASARKAN SUMBER ........................................... 4


B. JENIS DOKUMEN AKREDITASI PUSKESMAS .......................................... 4
C. JENIS DOKUMEN YANG PERLU DISIAPKAN ............................................ 6
D. KAIDAH PENYUSUNAN DOKUMEN ........................................................... 6

BAB III PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI ....................................................... 8

A. KEBIJAKAN .................................................................................................. 8
B. MANUAL MUTU .......................................................................................... 10
C. RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS ............................................... 13
D. PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS ( PTP ) TAHUNAN ................. 17
E. PEDOMAN ATAU PANDUAN ..................................................................... 20
F. PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN PROGRAM ATAU KEGIATAN ...... 22
G. STANDART OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) .................................... 25
H. PROSEDUR PENGENDALIAN DOKUMEN DI PUSKESMAS ................... 35
I. REKAM IMPLEMENTASI........................................................................... 41

BAB IV PENUTUP ...................................................................................................... 42

LAMPIRAN

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


3
DAFTAR LAMPIRAN
HALAMAN

LAMPIRAN 1 CONTOH KERANGKA ACUAN

LAMPIRAN 2 CONTOH SURAT KEPUTUSAN

LAMPIRAN 3 CONTOH PEDOMAN MUTU

LAMPIRAN 4 CONTOH SOP

LAMPIRAN 5 CONTOH DAFTAR HADIR

LAMPIRAN 6 CONTOH NOTULEN

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


4
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Salah satu unsur penting dan sangat vital yang menentukan
keberhasilan Akreditasi Puskesmas Kedewan adalah bagaimana mengatur
sistem pendokumentasian dokumen.
Pengaturan sistem dokumentasi dalam satu dalam proses implementasi
Akreditasi Puskesmas Kedewan di anggap penting karena dokumen
merupakan acuan kerja, bukti persiapan dan penetapan kebijakan, program dan
kegiatan, serta bagian dari salah satu persyaratan Akreditasi Puskesmas
Kedewan. Dengan adanya sistem dokumentasi yang baik dalam satu
institusi/organisasi di harapkan fungsi-fungsi setiap personil maupun bagian-
bagian dari organisasi dapat berjalan dengan perencanaan bersama dalam
upaya mewujudkan kinerja yang optimal.
Dokumen yang di maksud dalam Akreditasai Puskesmas Kedewan
secara garis besar di bagi atas 2 bagian yaitu dokumen internal dan eksternal.
Dokumen tersebut dapat di gunakan untuk membangun dan membakukan
sistem manajemen mutu dan sistem manajemen pelayanan. Regulasi internal
tersebut berupa kebijakan, pedoman, standar operasional prosedur (SOP) dan
dokumen lain di susun berdasarkan peraturan perundangan dan pedoman-
pedoman (regulasi) eksternal yang berlaku.
Agar para pemangku kepentingan Akreditasi Puskesmas Kedewan
memiliki acuan dan kemudahan dalam melakukan dokumentasi perlu di susun
pedoman penyusunan dokumen Akreditasi Puskesmas Kedewan.

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


5
B. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud
Pedoman ini dimaksudkan agar semua pemangku kepentingan memiliki
acuan dan melakukan standarisasi tata naskah seluruh dokumen terkait
Akreditasi Puskesmas Kedewan.
2. Tujuan
a. Tersedianya pedoman bagi kepala Puskesmas, penanggung jawab dan
pelaksana upaya kesehatan di Puskesmas Kedewan dalam menyusun
dokumen-dokumen yang di persyaratkan dalam standar Akreditasi.
b. Tersedianya pedoman bagi pendamping Akreditasi di Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota untuk melakukan pendamping pada Puskesmas Kedewan.
c. Tersedianya pedoman bagi Surverior dalam melakukan penilaian Akreditasi
Puskesmas Kedewan.

C. SASARAN
a. Pendamping dan Surveior Akreditasi Puskesmas Kedewan
b. Kepala Puskesmas Kedewan,penangung jawab,pelaksana dan tim mutu/
Akreditasi Puskesmas Kedewan

D. DASAR HUKUM
1. Undang-undang Republik Indonesia nomor 29 tahun 2004 tentang praktik
kedokteran, lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 nomor 116;
2. Undang-undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
2009 nomor 144;
3. Undang-undang Republik Indonesia nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan
public, lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009 nomor 112;
4. Undang-undang republik Indonesia nomor 36 2009 tentang tenaga kesehatan;
5. Undang –undang Republik Indonesia nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah
daerah;
6. Peraturan presiden Republiki Indonesia nomor 72 tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional;
7. Peraturan menteri PAN dan RB nomor 35 tahun 2012 tentang pedoman
penyusunan standar opersional prosedur administrasi pemerintah;
8. Peraturan menteri kesehatan nomor 71 tahun 2013 tentang pelayanan
kesehatan pada jaminan kesehatan nasional;

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


6
9. Peraturan menteri kesehatan nomor 9 tahun 2014 tentang Klinik;
10. Peraturan menteri kesehatan nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas;
11. Keputusan menteri kesehatan nomor 59 tahun 2015 tentang Komisi Akreditasi
Puskesmas;
12. Peraturan menteri kesehatan nomor 46 tahun 2015 tentang akreditasi
Puskesmas,klinik pertama,tempat praktik mandiri dokter,dan tempat praktik
mandiri dokter gigi;
13. Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama, Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Direktorat Bina Upaya
Kesehatan Dasar Tahun 2015;
14. Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 64 Tahun 2011 tentang Pedoman Tata
Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro;
15. SK Kepala Puskesmas Tentang Pengendalian Dokumen
16. Pedoman/ Manual Mutu Puskesmas No…………..

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


7
BAB II

DOKUMENTASI AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN

A. Jenis dokumen berdasarkan sumber


1. Dokumen internal
Dokumen internal adalah Dokumen yang diterbitkan oleh Puskesmas atau
instansi yang bersangkutan.
Sistem manajemen mutu,sistem penyelenggaraan pelayanan upaya kesehatan
perorangan,dan sistem penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat( untuk
Puskesmas) perlu di bakukan berdasarkan regulasi internal yang di tetapkan
oleh kepala Puskesmas Kedewan.Regulasi internal tersebut di susun dan di
tetapkan dalam bentuk dokumen yang harus di sediakan oleh fasilitas
kesehatan tingkat pertama Puskesmas Kedewan untuk memenuhi standar
Akreditasi.

2. Dokumen eksternal
Dokumen eksternal adalah Dokumen yang berasal dari luar Puskesmas
seperti dari pelanggan, dari pemasok atau dan dokumen yang lain.
Regulasi eksternal yang berupa peraturan perundangan dan pedoman-
pedoman yang di berlakukan oleh Kementrian Kesehatan,dinas kesehatan
provinsi/kabupaten/kota dan organisasi profesi, yang merupakan acuan
bagi Puskesmas Kedewan dalam menyelenggarakan administrasi
manajemen dan upaya kesehatan perorangan serta khusus bagi
Puskesmas untuk menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat.
Dokumen-dokumen eksternal sebaiknya ada di Puskesmas Kedewan
tersebut, sebagai dokumen yang di kendalikan, meskipun dokumen
eksternal tersebut tidak merupakan persyaratan dalam menilai Akreditasi.

B. Jenis dokumen Akreditasi Puskesmas Kedewan


1. Dokumen induk

Dokumen Induk adalah Dokumen asli dan telah disahkan oleh kepala
Puskesmas Kedewan.
Terdiri dari level I,II,III,IV

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


8
2. Dokumen terkendali
Dokumen terkendali adalah dokumen yang di distribusikan kepada secretariat
/tiap unit/pelaksana, dalam daftar distribusi dokumen terkendali, dan menjadi
acuan dalam melaksanakan pekerjaan dan dapat di tarik bila ada perubahan
(revisi) dokumen ini harus ada tanda/stempel “TERKENDALI”
Terdiri dari: Level I, II, III, IV, dst.

3. Dokumen tidak terkendali

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


9
Dokumen tidak terkendali adalah dokumen yang di distribusikan untuk
kebutuhan eksternal atau atas permintaan pihak di luar Puskesmas Kedewan di
gunakan untuk keperluan insidentil, tidak dapat di gunakan sebagai acuan
dalam melaksanakan pekerjaan dan memiliki tanda/stempel “TIDAK
TERKENDALI” yang berhak mengeluarkan dokumen ini adalah penanggung
jawab manajemen mutu dan tercatat pada daftar distribusi dokumen tidak
terkendali.

4. Dokumen kadaluarsa
Dokumen kadaluwarsa adalah dokumen yang di nyatakan sudah tidak berlaku
oleh karena telah menggalami perubahan/revisi sehingga tidak dapat lagi
menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan. Dokumen ini harus ada
tanda/stempel “KADALUARSA” dokumen induk di indentifikasi dan dokumen
sisanya dimusnahkan dn diberi batasan 3 tahun.
( Diberi batasan waktu yg jelas…..brpa th..)

C. Jenis dokumen yang perlu di sediakan

Dokumen- dokumen yang perlu disediakan di Puskesmas adalah sebagai berikut:


1. Penyelenggarakan manajemen Puskesmas:
a. Kebijakan kepala Puskesmas
b. Rencana lima tahun Puskesmas,
c. Pedoman/manual mutu,
d. Pedoman/panduan teknis yang terkait dengan manajemen,
e. Standar operasional prosedur (SOP),
f. Perencanaan tingkat Puskesmas Kedewan
1) Rencana usulan kegiatan (RUK), dan
2) Renacana pelaksanaan kegiatan (RPK)
g. Kerangka acuan kegiatan.

3. Penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat (UKM)


a. Kebijakan Kepala Puskesmas
b. Pedoman untuk masing-masing UKM (esensial maupun pengembangan),
c. Standar operasional prosedur (SOP)
d. Rencana tahunan untuk masing-masing UKM,
e. Kerangka acuhan kegiatan pada tiap-tiap UKM

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


10
3. Penyelenggaraan upaya kesehatan program (UKP)
a. Kebijakan tentang pelayanan klinis
b. Pedoman pelayanan klinis
c. Standar operasional prosedur (SOP) klinis,
d. Kerangka acuhan terkait dengan program/ kegiatan pelayanan klinis dan
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.

Dokumen-dokumen yang perlu di sediakan oleh Puskesmas Kedewan dan tempat


praktik mandiri dokter/tempat praktik mandiri dokter gigi, antara lain adalah:

1. Rencana strategis/rencana lima tahunan,


2. Rencana tahunan,
3. Kebijakan kepala fasilitas kesehatan tingkat pertama,
4. Pedoman/panduan mutu
5. Standar operasional prosedur (SOP),
6. Panduan-panduan teknis,
7. Kerangka acuan kegiatan.

Sebagai bukti pelaksana kegiatan dan pelayanan,Puskesmas dan fasilitas kesehatan


tingkat pertama perlu menyiapkan rekam implementasi Dokumen Laporan (bukti
tertulis kegiatan yang di laksanakan, Dokumen Monev, Dokumen RTL dan Evaluasi
TL), dan dokumen-dokumen pendukung lain, seperti foto copy ijazah, sertifikat
pelatihan, sertifikat kalibrasi, SK SK yang dilampirkan dan sebagainya.

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


11
BAB III
PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI

A. KEBIJAKAN
Kebijakan adalah peraturan / surat keputusan yang ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas yang merupakan garis besar yang bersifat mengikat dan wajib
dilaksanakan oleh penanggung jawab maupun pelaksana dengan berdasar pada
Tata Naskah Kaqbupaten. Berdasarkan kebijakan tersebut disusun pedoman /
panduan dan standart operasional prosedur (SOP) yang memberikan kejelasan
langkah – langkah dalam pelaksanaan kegiatan di Puskesmas, tempat praktik
mandiri dokter dan tempat praktik mandiri dokter gigi.
Penyusunan peraturan / surat keputusan tersebut harus didasarkan pada
peraturan perundangan baik undang – undang, peraturan pemerintah, peraturan
presiden, peraturan daerah,peraturan kepala daerah, peraturan menteri dan
pedoman pedoman teknis yang berlaku seperti yang ditetapkan oleh kementerian
kesehatan, kementerian dalam negeri, dinas kesehatan provinsi dan dinas
kesehatan kabupaten / kota.
Peraturan / surat keputusan kepala puskesmas dapat dituangkan dalam
pasal – pasal dalam keputusan tersebut atau merupakan lampiran dari peraturan /
keputusan.
Format peraturan / surat keputusan disesuaikan dengan peraturan Bupati No.
64 tentang……. dapat disusun sebagai berikut :
1. Pembukaan ditulis dengan huruf capital
a. Kebijakan : peraturan / keputusan kepala Puskesmas Kedewan
b. Nomor : ditulis sesuai sistem penomoran di Puskesmas Kedewan
c. Judul : ditulis judul peraturan / keputusan tentang
d. Jabatan pembuat keputusan ditulis simetris, diletakkan di tengah margin
diakhiri dengan tanda koma ( , )

2. Konsideran, meliputi :
a. Menimbang :
1) Memuat uraian singkat tentang pokok – pokok pikiran yang menjadi latar
belakang dan alasan pembuatan keputusan,
2) Huruf awal kata “ menimbang “ ditulis dengan huruf kecil

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


12
b. Mengingat :
1) Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan dan
pemerintahan membuat peraturan/surat keputusan tersebut,
2) Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum atau peraturan yang
tingkatnya sederajat atau lebih tinggi,
3) Kata “mengingat” di letakan di bagian kiri sejajar kata menimbang.
4) Konsideran yang berupa peraturan perundangan di urutkan sesuai dengan
hirarki tata perundangan dengan tahun yang lebih awal di sebut lebih
dahulu, di awali dengan nomor 1, 2, dst, dan di akhiri dengan tanda baca
(;).

3. Diktum:
1) Diktum “memutuskan” di tulis simetris di tenggah,seluruhnya dengan huruf
capital;
2) Diktum menetapkan di cantumkan setelah kata memuruskan sejajar dengan
kata menimbang atau mengingat,huruf awal kata menetapkan di tulis
dengan huruf capital;
3) Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala),seluruh di tulis
dengan huruf capital dan di akhiri dengan tanda baca titik (.)

4. Batang tubuh.
1. Batang memuat semua subtansi peraturan/ surat keputusan yang di
rumuskan dalam dictum -diktum misalnya:

KESATU :

KEDUA :

Dst

2. Dicantumkan saat berlakunya peraturan/surat keputusan, perubahan,


pembatalan, pencabutan, ketentuan dan peraturan lainya,dan
3. Materi kebijakan dapat di buat sebagai lampiran peraturan/surat keputusan,
dan pada halaman terakir di tanda tangani oleh penjabat yang menetapkan
peraturan/surat keputusan

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


13
4. Kaki:
Kaki peraturan / surat keputusan merupakan bagian akhir subtansi yang
memuat penanda tangan penetapan peraturan / surat keputusan,
perundangan peraturan / keputusan yang terdiri dari:
a. Tempat dan tanggal penetapan,
b. Nama jabatan di akhiri dengan tanda (,),
c. Tanda tangan penjabat dan
d. Nama lengkap penjabat yang menanda tangani.

5. Penandatanganan:
Peraturan/surat keputusan kepala Puskesmas Kedewan di tanda tangani
oleh kepala Puskesmas Kedewan, di tulis nama dengan gelar, pangkat,
golongan, NIP.

6. Lampiran peraturan /surat keputusan:


a. Halaman pertama harus di cantumkan nomor dan judul peraturan/surat
keputusan,
b. Halaman terakhir harus di tanda tangani oleh kepala Puskesmas
Kedewan
Beberapa hal yang perlu di perhatikan untuk dokumen peraturan/surat
keputusan yaitu:
1. Kebijakan yang telah di tetapkan kepala Puskesmas Kedewan tetap
berlaku meskipun menjadi penggantian kepala Puskesmas Kedewan
hingga adanya kebutuhan revisi atau pembatalan
2. Untuk kebijakan berupa peraturan,pada batang tubuh tidak di tulis
sebagai diktum tetapi dalam bentuk bab-bab dan pasal–pasal

B. MANUAL MUTU
Manual mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang konsisten ke dalam
maupun ke luar tentang sistem manajemen mutu.Manual atau di susun,di
tetapkan,di pelihara oleh organisasi. Manual mutu tersebut
Meliputi:

I. Pendahuluan
A. Latar belakang

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


14
1. Profil organisasi
2. Kebijakan mutu
3. Proses pelayanan(proses bisnis)
B. Ruang lingkup
C. Tujuan
D. Lamdasan hukum dan acuan
E. Istilah dan definisi

ll. sistem manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan:

A. Persyaratan umum
B. Pengendalian dokumen
C. Pengendalian rekaman

III. Tanggung jawab manajemen


A. Komitmen manajemen
B. Focus pada sasaran/pasien
C. Kebijakan mutu
D. Perencanaan sistem manajemen mutu dan pencapaian sasaran kinerja /mutu
E. Tanggung jawab,wewenang dan komunikasi
F. Wakil manajemen mutu/penanggung jawab manajemen mutu
G. Komunikasi internal

IV. Tinjauan manajemen


A. Umum
B. Masukan tinjauan manajemen
C. Luaran tinjauan

V. Manajemen sumber daya


A. Penyediaan sumber daya
B. Manajemen sumber daya manusia
C. Infrastuktur
D. Lingkungan kerja

VI. Penyelengaraan pelayanan


A. Upaya kesehatan masyarakat Puskesmas:
1. Perencanaan upaya kesehatan masyarakat,askes dan pengeluaran kinerja

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


15
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran
a. Penetapan persyaratan sasaran
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
c. Komunikasi dengan sasaran
3. Pembelian (jika ada)
4. Penyelenggaran UKM
a. Pengendalian proses penggendalian upaya
b. Validasi proses penyelenggaraan upaya
c. Identifikasi dan mampu telusur
d. Hak dan kewajiban sasaran
e. Memelihara barang milik pelanggan (jika ada)
f. Manajemen resiko dan keselamatan
5. Pengukuran,analisis dan penyempurnaan sasaran kerja UKM:
a. Umum
b. Pemantauan dan pengkuran
1. Kepuasan pelanggan
2. Audit internal
3. Pemantauan dan pengkuran proses
4. Pemantauan dan pengkuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ada yang tidak sesuai
d. Analisa data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
g. Tindakan preventif

B. Pelayanan klinis (Upaya Kesehatan Perorangan ):


1. Perencanaan pelayanan klinis
2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
3. Pembelian/pengadaan barang berkait dengan pelayananklinis:
a. Proses pembelian
b. Vertifdikasi barang yang di beli
c. Kontak dengan pihak ketiga
4. Penyelenggaraan pelayanan klinis
a. Pengendalian proses pelayanan klinis
b. Validasi proses pelayanan
c. Identifikasi dan ketelusuran

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


16
d. Hak dan kewajiban pasien
e. Pemelihara barang miliki pelanggan (spesimen,rekam medis dsb)
f. Manajemen resiko dan keselamatan pasien
5. Peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien
a. Penilaian indikator kinerja klinis
b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
c. Pelaporan insiden pelaporan pasien
d. Analisis dan tindak lanjut
e. Penerapan manajemen resiko
6. Pengukuran,analisis dan penyempurnaan:
1. Umum
2. Pemantauan dan pengukuran:
a. Kepuasan pelanggan
b. Audit internal
c. Pemantauan dan pengukuran proses kinerja
d. Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
3. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
4. Analis data
5. Peningkatan berkelabnjutan
6. Tindakan korektif
7. Tindakan preventif

VII. Penutup
Lampiran( jika ada )

C. Rencana Lima Tahunan Puskesmas


Sejalan dengan rencana strategis dinas kesehatan kabupaten / kota, Puskesmas
perlu menyusun rencana kinerja lima tahunan dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat sesuai dengan target kinerja yang di tetapkan oleh dinas
kesehatan / kota.
Rencana lima tahunan tersebut harus sesuai dengan visi,misi tugas pokok dan
fungsi Puskesmas berdasarkan pada analisis kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat secara optimal.

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


17
Dalam menyusun rencana Lima Tahunan, kepala Puskesmas berusaha seluruh
jajaran karyawan yang bertugas di Puskesmas melakukan analisis situasi yang
meliputi analisis pencapaian kinerja, mencari faktor-faktor yang menjadi pendorong
maupun penghambat kinerja, sehingga dapat menyusun program kinertja lima
tahunan yang di jabarkan dalam kegiatan dan rencana anggaran.
1. Sistematika rencana kinerja lima tahunan Puskesmas dapat di susun dengan
sistematika sebagai berikut:
Kata pengantar
Bab I.Pendahuluan
A. Keadaan umum Puskesmas
B. Tujuan penyusun rencana lima tahunan
Bab II. Kendala dan masalah
A. Identifikasi keadaan dan masalah
1) Tim mempelajari kebijakan, RPJMN, Rencana Strategis
Kementrian Kesehatan, Dinas Kesehatan provinsi/kabupaten/kota,
target kinerja lima tahunan yang harus di capai oleh Puskesmas.
2) Tim pengumpulan data:
a) Data umum
b) Data wilayah
c) Data penduduk sasaran
d) Data cakupan
e) Data sumber daya
3) Tim melakukan analisis data
4) Aternatif pemecahan masalah
B. Penyusunan rencana
1) Penetapan tujuan dan sasaran
2) Penyusunan rencana
a) Penetapan startegi pelaksaanaan
b) Penetapan kegiatan
c) Perorganisasian
d) Perhitungan sumber daya yang diperlukan
C. Penyusunan rencana pelaksanaan (plan of action)
1) Penjadwalan
2) Pengalokasian sumber daya
3) Pelaksanaan kegiatan
4) Penggerak pelaksaan

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


18
D. Penyusun pelengkap dokumen

Bab III. Indikator dan standar kinerja untuk setiap jenis pelayanan dan
upaya Puskesmas

Bab IV. Analisis kinerja


A. Pencapaian kinerja untuk tiap jenis pelayanan dan upaya Puskesmas
B. Analisis kinerja:menganalisis faktor pendukung dan pengambat
pencapaian kinerja

Bab V. pemantauan dan penilaian

A. Program kerja dan kegiatan: berisi program-program kerja yang akan


di lakukan yang meliputi anatara lain:
1) Program kerja pengembangan SDM, yang dijabarkan dalam
kegiatan-kegiatanmisalnya: pelatihan, pengusulan, penambahan
SDM, seminar, workshop, dsb.
2) Program kerja pengembangan sasaran yang di jabarkan dalam
kegiatan-kegiatan, misalnya: pemelihara sarana, pengadaan alat-
alat kesehatan, dsb.
3) Program kerja pengembangan manajemen, dan seterusnya.
B. Rencana anggaran yang merupakan rencana biaya untuk tiap-tiap
program kerja dan keegiatan-kegiatan yang di rencanakan seacara
garis besar.

Bab VI. Pemantauan dan penilaian

Bab V. Penutup
Lampiran matriks rencana kinerja lima tahunan Puskesmas/klinik.
2. Langkah-langkah penyusunan rencana kinerja lima tahunan Puskesmas:
Adapun tahapan penyusunan rencana lima tahunan Puskesmas adalah sebagai
berikut:
a. Membentuk tim penyusunana rencana kinerja lima tahun terdiri darai kepala
Puskesmas bersama dengan penangung jawab upaya Puskesmas dan
pelayanan klinis

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


19
b. Tim mempelajari RPJMN, rencana startegis Kementrian Dinas Kesehatan
Provingsi Kabupaten/kota,taerjet kerja lima tahunan yang harus di capai
oleh Puskesmas.
c. Tim mengumpulkan data pencapaian kinerja.
d. Tim melakukan analisis kinerja
e. Tim menyusun pentahapan pencapaian indicator kinerja untuk tiap upaya
Puskesmas dengan penjabaran pencapaian untuk tiap bulan.
f. Tim penyusun program kerja dan kegiatan yang akan di lakukan untuk
mencapai target pada tiap-tiap indikator kinerja.
g. Tim menyusun dokumen rencana kinerja lima tahunan untuk di sahkan oleh
kepala Puskesmas.
h. Sosialisasi rencana pada seluruh jajaran Puskesmas.
Matriks rencana kinerja lima tahunan (lihat from excel) panduan dalam mengisi
matriks rencana kinerja lima tahunan:
a. Nomor: di isi dengan nomor urut.
b. Pelayanan/upaya Puskesmas: di isi dengan pelayanan klinis (upaya
kesehatan perorangan), dan upaya kesehatan masyarakat yang di lakukan
di Puskesmas tersebut, misalnta uapay KIA, upaya KB, uapaya PKM dan
seterusya.
c. Indikator: di isi dengan indikator-indikator yang menjadi tolok ukur kinerja
uapaya/pelayanan.
d. Standar: di isi dengan standar kinerja untuk tiap indikator.
e. Pencapaian :di isi dengan pencapaian kinerja tahun terakir
f. Target pencapaian: di isi dengan target-target yang akan di capai pada tiap
tahap tahunan.
g. Program kerja: di isi dengan program kerja yang akan di lakukan untuk
mencapai target pada tiap tahun berdasarkan hasil analisis kerja,misalnya
program kerja pengembangan SDM,program kerja peningkatan mutu,
program kerja pengembangan SDM,program kerja pengembangan sarana
dsb.
h. Kegiatan: merupakan rincian kegiatan untuk tiap program yang di
rencanakan, misalnya untuk program pengembangan SDM, kegiatan
pelatihan perawat, pelatihan tenaga PKM, dan sebagainya.
i. Harga satuan: harga satuan untuk tiap kegiatan.
j. Perkiraan biaya: di isai dengan perkalian antara volume dengan harga
satuan.

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


20
3. Penutup
Panduan ini di susun dengan harapan akan membantu kepala Puskesmas dan
menyusun rencana kinerja lima tahunan, yang kemudian di ureaikan dalam
rencana tahunan dalam bentuk rencana usulan kegiatan dan rencana
pencapaian kegiatan.

Lampiran:
Lampiran 1. Matriks rencana kerja lima tahunan Puskesmas

D. Perencanaan tingkat Puskesmas (PTP) tahunan

Perencanaan adalah: suatu proses kegiatan secara urut yang harus di lakukan
untuk mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang telah di
lakukan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia saeacara berhasilk
guna dan berdaya guna.

Perencanaan tingkat Puskesmas (PTP) di artikan sebagai proses penyusunan


rencana kegiatan Puskesmas pada tahun yang akan dating, di lakukan secara
sistematis untuk mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarkat
di wilayah kerjanya.

Perencanaan Puskesmas mencakup semua kegiatan uapaya Puskesmas yang di


lakukan di Puskesmas baik dalam menjalankan fungsi penyelenggaraan
perseorangan (UKP) tingkat pertama, UKM baik esensial,maupun pengembangan
sebagai rencana tahunan Puskesmas yang di biayai oleh pemerintah,baik
pemerintah pusat maupun daerah serta sumber daya lain.

1. Mekanisme pertencanaan tingkat Puskesmas


Langkah pertama dalam mekanisme perencanaan tingkat Puskesmas (PTP)
adalah dengan menyusun renacana usulan kegiatan yang meliputi usulan
mencakup seluruh kegiatan Puskesmas.
Menyusun rencana usulan kegiatan (RUK) memperhatikan sebagai kebijakan yang
berlaku, baik secara global, nasional maupun daerah sesuai dengan hasil kajian
data dan informasi yang tersedia di Puskesmas. Puskesmas perlu
mempertimbangkan masukan dari masyarakat melalui kajian maupun asupan dari
lintas sektoral Puskesmas.
Renacana usulan kegiatan harus di lengkapi usulan pembiayaan untuk kebutuhan
rutin, sarana, prasarana dan operasional puskesmas. RUK yang di susun

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


21
merupakan RUK tahun mendatang (H-1) dan di harapkan proses penyusunan RUK
telah selesai di laksanakan di Puskesmas pada akhir bulan januari tahun berjalan
(H).RUK kemudian di bahas dinas kesehatan kabupaten/kota selanjutnya
terangkum dalam usulan dinas kesehatan kabupaten/kota akan di ajukan ke DPRD
untuk memperoleh persetujuan pembiayaan dan dukungan politis.
Setelah mendapat persetujuan, selanjutnya di serahkan ke puskesmas melalui
Dinas Kesehatan Kabupaten/kota.berdasarkan alokasi biaya yang telah di setujui
tersebut secara rinci RUK di jabarkan ke dalam rencana pelaksanaan kegiatan
(RPK). Penyusunan RPK di laksanakan pada bulan Januari tahun berjalan dalam
forum Lokakarya mini yang pertama.
2. Tahap penyusunan RUK.
a. Tahap persiapan
Tahap ini mempersiapkan staf Puskesmas yang terlibat dalam proses
penyusunan RUK agar memperoleh kesamaan pandangan dan pengetahuan
tahap-tahap perencanaan.kepala Puskesmas membentuk tim penyusun PTP
yang anggotanya terdiri dari staf Puskesmas.

b. Tahap analisis situasi


Tahap ini maksudkan untuk memperoleh informasinya mengenai keadaan
dan permasalahan yang di hadapi Puskesmas melalui program analisis
terhadap data yang di kumpulkan tim yang telah di tunjuk oleh kepala
Puskesmas. Data-data mencakup data umum, dan data khusus (hasil
penilaian kinerja Puskesmas).
3. Tahap penyusunan RUK
Penyusunan RUK memperhatikan hal-hal untuk mempertahakan kegiatan yang
sudah di capai pada periode sebelumya dan memperhatikan program/upaya
yang masih bermasalah, menyusun rencana kegiatan baru yang di sesuaikan
dengan kondisi kesehatan di wilayah tersebut dan kemampuan Puskesmas.

Penyusunan RUK terdiri dua tahap yaitu:


a. Analisis masalah dan kebutuhan masyarakat.
Analisis masalah dan kebutuhan masyarakat di lakukan melalui kesepakatan
tim penyusun PTP dan lintas sektoral Puskesmas melalui:

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


22
1) Identifikasi masalah dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan
kesehatan melalui analisis kesehatan masyarakat (community health
analysis)
2) Menetapkan urutan proritas masalah,
3) Merumuskan masalah
4) Mencari akar penyebab, dapat mempergunakan diagram sebab
akibat,pohon masalah,curah pendapat, dan alat lain yang dapat di
gunakan.
b. Penyusunan RUK
Penyusunan RUK meliputi upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan uapaya
kesehatan perorangan (UKP) tingkat pertama, UKM esensial dan
pengembangan yang meliputi:
1) Kegiatan tahunan yang akan dating
2) Kebutuhan sumber daya
3) Rekapitulasi rencana usulan kegiatan.
4. Penyusunan renacana pelaksanaan kegiatan.
Rencana pelaksanaan kegiatan baik Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama UKM esensial dan
perkembangan seacara bersama-sama terpadu dan teritegrasi dengan langkah-
langkah:
a. Mempelajari alokasi kegiatan
b. Membandingkan alokasi kegiatan yang di setujui dengan RUK
c. Menyusun rencana awal rencana rinci,
d. Mengadakan lokakarya mini
e. Membuat rencana pelaksanaan kegiatan.
Proses penyusunan perencanaan tingkat Puskesmas dengan
menggunakan format-format sesuai dengan pedoman pelaksanaan manajemen
Puskesmas yang di keluarkan Kementrian Kesehatan Direktorat Jenderal Bina
Upaya Kesehatan tahun 2012.adapun format-format untuk melihat di dalam
lampiran buku panduan asuhan penyusunan dokumen ini.

E. Pedoman dan panduan


Pedoman dan panduan adalah: kumpulan ketentuan dasar yang member arah
langkah-langkah yang harus di lakukan.pedoman merupakan dasar untuk
menentukan dan melaksanakan kegiatan. Panduan adalah petunjuk dalam
melakukan kegiatan, sehingga dapat di artikan pedoman mengatur beberapa hal,

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


23
sedangkan panduan hanya mengatur 1 (satu) kegiatan. Pedoman/panduan dapat di
terapkan dengan baik dan benar melalui SOP.
Meningkat sangat bervariasinya bentuk dan isi pedoman/panduan maka Puskesmas
Kedewan menyusun/pembuat sestematika buku pedoman/panduan sesuai
kebutuhan.
Beberapa hal yang perlu di perhatikan untuk dokumen pedoman atau panduan yaitu:
1. Setiap pedoman atau panduan harus di lengkapi dengan peraturan atau
keputusan kepala Puskesmas Kedewan untuk pemberlakuan pedoman/panduan
tersebut.
2. Peraturan kepala Puskesmas Kedewan tetap belaku meskipun terjadi
penggantian kepala Puskesmas Kedewan
3. Setiap pedoman/panduan sebaiknya di lakukan evaluasi minimal setiap 2-3
tahun sekali.
4. Bila Kementrian Kesehatan telah menerbitkan pedoman/panduan untuk suatu
kegiatan/pelayanan tertentu maka Puskesmas Kedewan dalam membuat
pedoman/panduan wajib mengacu pada pedoman/panduan yang di terbitkan
oleh Kementrian Kesehatan.
5. Format atau sistematika pedoman/panduan yang lazim di gunakan sebagai
berikut:
a. Format pedoman perorganisasian unit kerja
Kata pengantar
 BAB I pendahuluan
 BAB II gambaran umum Puskesmas kedewan
 BAB III visi,misi,falsafah,nilai dan tujuan Puskesmas kedewan
 BAB IV struktur organisasi Puskesmas kedewan
 BAB V struktur organisasi unit kerja
 BAB VI uraian jabatan
 BAB VII tata hubungan kerja
 BAB VIII pola ketenagaan dan kualifikasi personil
 BAB IX kegiatan orientasi
 BAB X Petemuan/rapat
 BAB XI pelaporan
1. Laporan harian
2. Laporan bulanan
3. Lapoeran tahunan
b. Format pedomat unit kerja

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


24
Kata pengantar
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan pedoman
C. Sarana pedoman
D. Ruang lingkup pedoman
E. Batas operasional
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi sumber daya manusia
B. Distribusi ketenagaan
C. Jadwal kegiatan
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah ruang
B. Standar fasilitas

BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN


A. Lingkup kegiartan
B. Metode
C. Langkah kegiatan
BAB V LOGISTIK

BAB VI KESELAMATAN SASARAN

BAB VII KEGIATAN/PROGRAM

BAB VIII KESELAMATAN KERJA

BAB IX PENGENDALIAN MURTU

BAB X PENUTUP

c. Format panduan pelayanan


BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
BAB III TATA LAKSANA
BAB IV DOKUMENTASI

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


25
Sistematika pedoman/panduan pelayanan Puskesmas dapat di buat sesuai
dengan materi/isi pedoman/panduan. Pedoman panduan yang harus di buat
adalah pedoman/panduan minimal yabg harus ada Puskesmas Kedewan
yang di persyaratkan sebagai regulasi yang di minta sebagai elemen
penelitian.
Bagi Puskesmas Kedewan yang telah menggunakan e-file tetap harus
mempunyai hardcopy pedoman/panduan yang di kelola oleh tim Akreditasi
Puskesmas Kedewan atau bagian atas usaha Puskesmas Kedewan.

F. PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN PROGRAM/KEGIATAN.

Kerangka acuhan di susun untuk program atau kegiatan yang akan di lakukan oleh
Puskesmas Kedewan. Program/kegiatan yang di buat kerangka acuhan adalah
sesuai dengan standart Akreditasi, antara lain program pengembangan SDM,
program peningkatan mutu Puskesmas dan keselamatan pasien, program
pencegahan bencana,program pencegahan kebakaran,kegiatan pelatihan triase
gawat darurat dan sebagainya.

Dalam menyusun kerangka acuhan harus jelas tujuan dan kegiatan-kegiatan yang
akan di lakukan dalam mencapai tujuan tujuan di bedakan atas tujuan umum
merupakan tujuan secara garis besar dari keseluruan program/kegiatan,tujuan khusus
yang merupakan tujuan dari tiap –tiap kegiatan yang akan di lakukan.dalam kerangka
acuhan harus di jelaskan bagaimana cara melaksanakan kegiatan agar tujuan
tercapai dengan jadwalnya yang jelas,dan evaluasi serta pelaporan.

Kerangka acuhan dapat di gunakan format yang di terapkan di dinas kesehatan


kabupaten/kota masing-masing atau contoh sistematika kerangka acuhan sebagai
berikut:

I. Kop Surat.
II. Pembuatan Kop Surat dijelaskan pada halaman 31 tentang Kop heading SOP
III. Pendahuluan
yang di tulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang masih
terkait dengan upaya/kegiatan.
IV. Latar belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau lasan mengapa program
tersebut di susun.sebaiknya di lengkapi dengan data-data sehingga alasan di
perlukan program tersebut dapat lebih kuat.

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


26
V. Tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan ini adalah merupakan tujuan program/kegiatan.tujuan umum adalah
tujuan secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan seacra
rinci.
VI. Dasar Hukum
VII. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan yang
harus di lakukan sehingga tercapainya tujuan program/kegiatan.oleh karena itu
antara tujuan dan kegiatan harus berkaitam dan sejalan.
VIII. Cara melaksanakan kegiatan
Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan kegiatan
pokok dan rincian kegiatan.metode tersebut tersebut bias antara lain dengan
membentuk tim, melakukan rapat, melakukan audit, dan lain-lain.

IX. Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur untuk
mencapai tujuan-tujuan upaya/kegiatan.sasaran program/kegiatan menunjukan
hasil antara yang di perlukan untuk merealisasikan tujuan tertentu.penyusunan
sasaran program perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Sasaran yang baik harus memenuhi “SMART”yaitu:
1) Specific: sasaran harus menggambarkan hasil spesifik yang di ingginkan
bukan cara mencapainya.sasaran harus memberikan arah dan tolok ukur
yang jelas sehingga dapat di jadikan landasan untuk penyusunan strategi
dan kegiatan yang spesifik.
2) Measurable: sasaran harus terukur dan dapat di pergunakan untuk
memastikan apa dan kapan tercapainya akuntabilitas harus di tanamkan ke
dalam proses perencanaan.oleh karenanya metodologi untuk mengkur
pencapaian sasaran (keberhasilan upaya/kegiatan) harus di tetapkan
sebelum kegiatan yang terkait dengan sasaran tersebut di laksanakan.
3) Aggressive but attainable: apabila sasaran harus di jadikan standar
keberhasilan, maka sasaran harus menanatang namun tidak boleh
mengandung target yang tidak layak.
4) Result oriented: sedapat mungkin sasaran harus menspesifikasi hasil yang
ingin di capai misanya mengurangi kompain masyarakat terhadap pelayanan
rawat inap sebesar 50%.

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


27
5) Time bound: sasaran sebaiknya dapat di capai dalam waktu yang relativ
pendek,mulai dari beberapa minggu sampai beberapa bulan(sebaiknya
kurang dari 1 tahun).kalau ada program/kegiatan 5(lima) tahun di buat
sasaran antara.sasaran akan lebih mudah di kelola dan dapat lebih serasi
dengan proses anggaran apabila di buat sesuai dengan batas-batas tahun
anggaran di Puskesmas.
X. Peran Lintas Program dan Lintas Sektor
XI. Jadwal pelaksanakan kegiatan
Jadwal adalah merupakan perencanaan waktu untuk tiap-tiap rincian kegiatan
yang akan di laksanakan.
XII. Evaluasi pelaksanakan kegiatan dan pelaporan
Yang dimaksud dengan evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi
pelaksanaan kegiatan terhadap jadwal yang di rencanakan.jadwal tersebut akan
di evaluasi setiap beberapa bulan sekali (kurun waktu tertentu), sehingga dari
evaluasi di ketahui ada pengeseran jadwal atau penyimpanan jadwal,maka dapat
segera di perbaiki sehingga tidak menggangu program/kegiatan secara
keseluruhan.karena itu yang di tulis dalam kerangka acuhan adalah cara
bagaimana membuat laporan evaluasi dan kapan laporan tersebut harus di buat
dan di tunjukan kepada siapa.
XIII. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
Adalah catatan kegiatan dan yang di tulis dalam kerangka acuhan adalah
bagaimana melakukan pencatatan kegiatan atau membuat dokumentasi
kegiatan.
Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan kapan laporan
harus di serahkan dan kepada siapa saja laporan tersebut harus di serahkan.
Evaluasi adalah evaluasi pelaksanakan program/kegiatan secara menyeluruh.jadi
yang di tulis di dalam kerangka acuhan, bagaimana melakukan evaluasi dan
kapan evaluasi harus di lakukan.
Jika di perlukan dapat di tambahkan butir-butir lain secara kebutuhan, tetapi tidak
di perbolehkan menggurangi,misalya renacana pembiayaan dan anggaran.
XIV. Pembiayaan

G. Standar operasional prosedur( SOP)


Terdapat sejumlah pengertian istilah,prosedur di antaranya:

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


28
1. Standar operasional prosedur (SOP) adalah serangkaian instuksi tertulis yang di
bakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan aktivitas organisasi,
bagaimana dan kapan harus di lakukan, dimana dan oleh siapa di lakukan
(permenpan no.035 tahun 2012).
2. Instruksi kerja adalah petunjuk kerja terdokumentasi yang di buat secara rinci
spesifik dan bersifat instruktif yang di pergunakan oleh pekerja sebagai acuhan
dalam melaksanakan suatu pekerjaan spesifik agar dapat mencapai hasil kerja
sesuai persyaratan yang telah di tetapkan (Susilo, 2003).
3. Langkah di dalam penyusunan intruksi kerja,sama dengan penyusunan prosedur
namun ada perbedaan,instruksi kerja adalah suatu proses yang melibatkan suatu
bagian /unit/profesi,sedangkan prosedur adalah suatu proses yang melibat lebih
dari suatu bagian/unit/profesi.prinsip dan penyusunan prosedur dan instruksi
kerja adalah kerjakan yang di tulis,tulis yang di kerjakan buktikan dan tidak-lanjut
,serta dapat telusur hasilya.
4. Istilah standar prosedur operasional (SPO) di gunakan di UU Nomor 29 tahun
2004 tentang praktik kedokteran dan UU Nomor 36 tahun 2009 tentang
kesehatan dan UU Nomor 44 tahun 2009, tentang Rumah Sakit.
5. Beberapa istilah prosedur yang sering di guanakn yaitu:
a. Prosedur yang telah di tetapkan di singkat Protap
b. Prosedur untuk panduan kerja (prosedur kerja di singkat PK)
c. Prosedur untuk melakukan tindakan
d. Prosedur penatalaksanaan,
e. Petunjuk pelaksaan di singkat Juklak
f. Petunjuk pelaksanaan secara teknis,di singkat Juknis,
g. Prosedur untuk melaksanakan tindakan klinis: protokol klinis,
algoritma/clinical pathway.
Karena beraneka ragam istilah tentang prosedur dan untuk menghindari salah
tafsair serta dalam rangka menyeragamkan istilah maka dalam pedoman
penyusunan dokumen ini di guanakan istilah “Standar Operasional Prosedur
(SOP) sebagaimana yang tercantum dalam permepan Nomor 35 tahun 2012.
Prosedur yang di maksud dalam istilah “Standar Operasioanl Prosedur (SOP)
bersifat insitusi maupun perorangan sebagai profesi sehingga di anggap lebih
tepat karena prosedur yang di maksud dalam pedoman penyusunan dokumen
akreditasi Puskesmas kedewan ini adalah prosedur yang bersifat insitusi maupun
perorangan sebagai profesi sementara istilah “Standar Prosedur
Operasioanl”(SPO) yang di pergunakan dalam undang-undang praktik

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


29
kedokteran maupun dalam undang-undang kesehatan lebih bersifat perorangan
sebagai profesi.

6. Tujuan penyusunan SOP


Agar berbagai profesi kerja rutin terlaksana dengan efisien, efektif
konsisten/seragam dan aman, dalam rangka meningkatkan mutu dan kerangka
meningkatkan pelayanan melalui pemenuhan standar yang berlaku.
7. Manfaat SOP
a. Memenuhi persyaratan standar pelayanan Puskesmas
b. Mendokumentasi langkah-langkah kegiatan
c. Memastikan staf Puskesmas memenuhi bagaimana melaksanakan
pekerjaanya.
Contoh:
SOP memberikan informasi, SOP pemasangan infus, SOP pemindahan pasien
dari tempat tidur ke kereta dorong.
8. Format SOP
a. Jika sudah terdapat format baku SOP berdasarkan peraturan daerah (perda)
masing-masing maka format SOP dapat di sesuaikan dengan perda tersebut.
b. Jika belum terdapat format baku SOP berdasarkan perda maka SOP dapat di
buat mengacu permenpan no.35/2012 atau pada contoh format SOP yang
ada dalam buku pedoman penyusunan dokumen ini
c. Prinsipnya adalah “format”SOP yang di gunakan dalam satu institusi harus
SERAGAM
d. Contoh yang dapat di gunakan di luar format SOP penetapan terlampir dalam
pedoman penyusunan
e. dokumen akreditasi Puskesmas kedewan.
f. Format merupakan format minimal oleh karena itu format ini dapat di beri
tambahan materi/kolom misalnya,nama penyusun SOP unit yang memeriksa
SOP .untuk SOP tindakan agar memudahkan di dalam melihat langkah-
langkahnya dengan bagan alir persiapan alat dan bahan lain-lain namun
tidak boleh menggurangi item-item yang ada di SOP

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


30
Format SOP sebagai berikut:

1) Kop heading SOP


a. Puskesmas:

CUCI TANGAN
No.Dokumen : 440/161/3/412.43/30/2016

No.Revisi :

Tanggal Terbit :
SOP

Halaman :
BOJONEGORO
Dr.RIBUT ASTUTI RK
UPTD PUSKESMAS NIP. 19811117 201406 2
KEDEWAN 001

Kode kesehatan (PerGub Jatim Nomor……..) Tahun Pembuatan

Nomor Urut SOP


Kode wilayah Untuk tata kearsipan Puskesmas
kedewan di Lingkungan Pemkab Bojonegoro
Nomor Dokumen Level 3 (Pergup Nomor 19 th 2009)
(SOP)

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


31
2) Komponen SOP
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Reverensi
5. Bahan dan Alat
6. Langkah – langkah
7. Bagan alir
8. Hal-hal yang perlu diperhatikan
9. Unit terkait
10. Dokumen terkait
11. Rekaman histori perubahan

Penjelasan :
Penulisan SOP yang harus tetap di dalam tabel / kotak adalah: nama
Puskesmas dan logo, judul SOP, nomor dokumen, tangal terbit dan tanpa
tanda tangan kepala Puskesmas, sedangkan untuk pengertian, tujuan,
kebijakan, prosedur / langkah-langkah,dan unit terkait boleh tidak di beri
label / kotak
g. petunjuk pengisian SOP
1. Logo
a. Bagi Puskesmas, logo yang di pakai adalah logo Pemerintah
Kabupaten/kota,dan lambang Puskesmas
b. Bagi klinik pertama dan tempat praktik mandiri dokter/tempat praktik
mandiri dokter gigi, logo yang di cantumkan adalah logo klinik
pertama dan tempat praktik mandiri dokter/tempat praktik mandiri
dokter gigi.
2. Kotak kop/heading di isi sebagai berikut:
a. Heading hanya di cetak halaman pertama
b. Kotak Puskesmas Kedewan di beri logo Pemerintah Daerah dan
nama Puskesmas atau logo dan nama klinik pertama dan tempat
prakrik mandiri dokter/tempat praktik mandiri dokter gigi
c. Kontak judul di beri judul/ nama SOP sesuai proses kerjanya.

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


32
d. Nomor dokumen: di isi dengan sesuai ketentuan penomeran yang
berlaku di Puskesmas/Puskesmas kedewan yang bersangkutan di
buat sisatematis agar ada keseragaman.
Penomoran dokumen Pada Puskesmas kedewan adalah :Kode
Kesehatan / Nomor Urut / Dokumen Level 1, 2, 3,4 / Kode
Wilayah / Tahun
Contoh :
- 440 : Kode Kesehatan (PerGub Jatim Nomor 26 th
2009)
- 412.202.28 : Kode Wilayah untuk Tata Kearsipan
Puskesmas kedewan di Lingkungan PemKab
Bojonegoro (PerGub Nomor 43 th 2016)
e. No.revisi:di isi dengan status revisi dapat menggunakan huruf
contoh: dokumen baru di beri huruf A, dokumen revisi pertama di
beri huruf B dan seterusnya.tetapi dapat juga dengan
angka,misalnya untuk dokumen baru dapat di beri nomor
0,sedangkan dokumen revisi pertama di beri nomor 1 dan
seterusnya.
f. Tanggal terbit: di beri tanggal sesuai tanggal berlakunya SOP
tersebut.
g. Halaman: diisi nomer halaman dengan mencantumkan juga total
halaman untuk SOP tersebut (misal 1/5).
3. Isi SOP
Isi dari SOP setidaknya adalah sebagai berikut:
a. Pengertian: di isi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan dan atau
definisi tentang istilah yang mungkin sulit di pahami atau
menyebabkan salah pengertian/menimbulkan multi perpepsi.
b. Tujuan: berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik kata kunci
sebagai acuhan penetapan langkah-langkah untuk………”
c. Kebijakan: berisi kebijakan kepada Puskesmas Kedewan yang
menjadi dasar di buatnya SOP tersebut misalnya untuk SOP
imunisasi pada bayi, pada kebijakan di tuliskan: keputusan kepada
Puskesmas Nomor 440/…/3/412.43/30/2016 tentang pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak.

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


33
d. Referensi: berisi dokumen eksternal sebagai acuhan penyusunan
peraturan perundang-undangan.ataupun bentuk lain sebagai bahan
pustaka.
e. prosedur prosedur: bagian ini berisi alat dan bahan yang digunakan.
f. Langkah-langkah : bagian ini merupakan langkah utama yang
menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses
kerja tertentu.
g. Diagram alir/bagan alir(flow chart):
Di dalam penyusunan prosedur maupun instruksi kerja sebaiknya
dalam langkah-langkah kegiatan di lengkapi dengan diagram alir/bagan
alir untuk memudahkan dalam pemahaman langkah-langkahnya.
Adapun bagan alir secara garis besar di bagi menjadi dua macam,yaitu
diagram alir makro dan diagram alir mikro.
1. Diagram alir makro menunjukan kegiatan-kegiatan secara garis
besar dari proses yang ingin kita tingkatkan hanya mengenal satu
symbol yaitu simbol balok

2. Diagram alir mikro, menunjukan rincian kegiatan-kegiatan dari tiap


tahapan diagram makro,bentuk symbol sebagai berikut:
Awal Kegiatan :

Akhir Kegiatan

Symbol keputusan

Tidak
?
Ya

Penghubung

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


34
Dokumen

Arsip

4. syarat penyusunan SOP


1. Perlu di tekankan bahwa SOP harus di tulis oleh mereka yang di
lakukan pekerjaan tersebut atau oleh unit kerja tersebut.tim atau panitia
yang di tunjuk oleh kepala Puskesmas hanya untuk menangapi dan
mengoreksi SOP tersebut.hal tersebut sangatlah penting, karena
komitmen terhadap pelaksanaan SOP hanya di peroleh dengan adanya
keterlibatan personel/unit kerja dalam penyusunan SOP.
2. SOP harus merupakan flow charting dari suatu kegiatan.pelaksana
atau unit kerja agar mencatat proses kegiatan dan membuat alurnya
kemudian tim mutu di minta memberikan tanggapan.
3. Di dalam SOP harus dapat di kenali jelas siapa melakukan
apa,dimana,kapan dan mengapa
4. SOP jangan menggunakan kalimat majemuk subjek, predikat dan objek
SOP harus jelas.
5. SOP harus menggunakan kalimat perintah intruksi bagi pelaksana bagi
bahasa yang di kenal pemakai.
6. SOP harus jelas,ringkas dan mudah di laksanakan untuk SOP
pelayanan pasien maka harus memperhatikan aspek
keselamatan,keamanan memperhatikan aspek keselamatan keamanan
dan kenyaman pasien.untuk SOP profesi harus mengacu kepada
standar profesi,standar pelayanan,mengikuti perkembangan ilmu

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


35
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) kesehatan dan memperhatikan
aspek keselamatan pasien
7. Evaluasi SOP
8. Evaluasi SOP di lakukan terhadap isi maupun penerapan SOP
1. Evaluasi penerapan/kepatuhan terhadap SOP dapat di lakukan
dengan menilai tingkat kepatuhan terhadap langkah-langkah dalam
SOP untuk evaluasi ini dapat di lakukan dengan menggunakan
daftar tilik/check list:
a. Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang di kerjakan
secara konsisten,diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian
kegiatan,untuk diingat di kerjakan dan di beri tanda (check-mark)
b. Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk
mendukung standarisasi suatu proses pelayanan.
c. Daftar tilik tidak dapat di gunakan untuk SOP yang kompleks
d. Daftar tilik dgunakan untuk mendukung,mempermudah
melaksanakan dan memonitor SOP bukan untuk mengantikan
SOP itu sendiri.
e. Langkah-langkah menyusun daftar tilik:
Langkah awal menyusun daftar tilik dengan melakukan identifikasi
prosedur yang membutuhkan daftar tilik untuk memudahkan
pelaksanaan dan memonitoring
1. Gambaran flow-chart dari prosedur tersebut
2. Buat daftar kerja yang harus di lakukan
3. Susun urutan kerja yang harus di lakukan,
4. Masukan dalam daftar tilik sesuai dengan format
terentu,
5. Lakukan uji coba
6. Lakukan perbaikan daftar tilik
7. Standarlisasi daftar tilik
f. Daftar tilik untuk mengecek kepatuhan terhadap SOP dalam
langkah-langkah kegiatan,dengan rumus sebagai berikut
Compliance rate(CR)=∑ ya x 100%
∑ya+ tidak
2. Evaluasi isi SOP
a. Evaluasi SOP di laksanakan sesuai kebutuhan dan minimal dua
tahun sekali yang di lakukan masing-masing unit kerja.

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


36
b. Hasil evaluasi:SOP masih tetap bias di pergunakan,atau SOP
tersebut perlu di perbaiki/revisi.perbaikan/revisi isi SOP bias di
lakukan sebagian atau seluruhnya.
c. Perbaikan /revisi perlu di lakukan bila:
- Alur SOP sudah tidak sesuai dengan keadaan yang ada
- Adanya perkembangan ilmu dan teknologi (IPTEK) pelayanan
kesehatan
- Adanya perubahan organisasi atau kebijakan baru
- Adanya perubahan fasilitas
d. Peraturan kepala Puskesmas tetap berlaku meskipun terjadi
pergantian kepala Puskesmas Kedewan.

H. prosedur pengendalian dokumen di Puskesmas Kedewan.


a. Dokumen level 1 :Kebijakan, Surat Keputusan
b. Dokumen level 2 :Pedoman
c. Dokumen level 3 :Standar Operasional Prosedur (SOP)
d. Dokumen level 4 :Rekaman-rekaman sebagai catatan sebagai akibat
pelaksanaan kebijakan, pedoman, dan prosedur.
dokumen dengan status dokumen “Terkendali” diberi cap “TERKENDALI“ dan
“nomor salinan” pada halaman depan pojok kanan atas dan didistribusikan
kepada :
Nomor Penerima
Salinan
01 Tim Audit Internal
02 Tim Survey Kepuasan dan Pengaduan Pelanggan
03 Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
04 Penanggungjawab Upaya Pelayanan Klinis ( UKP )
05 Unit–unit
06 Tim Manajemen Mutu
07 Jaringan ( pustu, ponkesdes, polindes )
08 Tim Manajemen Resiko

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


37
09 Pelayanan lain – lain

Contoh :

TERKENDALI
NO.SALINAN :01 / 3 / 04 / 2016

Tahun

Nomor urut Dokumen Terkendali


No salinan distribusi/penerima

Level Dokumen
( kebijakan/surat keputusan, pedoman, SOP, Rekaman-rekaman Lainya)

b. Sekretariat Pusat Pengendalian Dokumen Akreditasi Puskesmas Kedewan

yang berada di bawah Kepala Sub Bagian Tata Usaha sebagai pengendali

dokumen, menyimpan dan memelihara “Master Dokumen” atau “Dokumen

Induk” dan diberi stempel “ASLI” pada pojok kanan atas.

Contoh :

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


38
Prosedur pengendalian dokumen Puskesmas Kedewan harus di tetapkan oleh
kepala Puskesmas kedewan yang di jadikan acuhan oleh seluruh Puskesmas
Kedewan.
Tujuan pengendalian dokumen adalah terkendalinya kerahasiaan dokumen,
proses, perubahan, penerbitan, distribusi dan sirkulasi dokumen.
1. Identifikasi penyusunan/perubahan dokumen
Identifikasi kebutuhan, dilakukan pada tahap self-assesment dalam
pendamping akreditasi.hasil self-assessment di gunakan sebagai acuhan
untuk mengidentifikasi dokumen sesuai standar akreditasi yang sudah
ada di Puskesmas kedewan bila dokumen sudah dapat di identifikasi
dokumen tersebut masih efektif atau tidak.
2. Penyusunan dokumen
Kepala subag tata usaha Puskesmas, penanggung jawab, admen di klinik
pertama dan tempat praktik mandiri dokter/tempat praktiuk mandiri dokter
gigi,dan penanggung jawab UKM dan UKP betanggung jawab terhadap
pelaksanaan identifikasi/perubahan serta penyusunan dokumen.
Penyusunan dokumen secara keseluruhan di koordinir oleh tim
mutu/akreditasi Puskesmas Kedewan dengan mekanisme sebafgai
berikut:
a. SOP yang telah di susun oleh pelaksana atau unit kerja di sampaikan
ke tim mutu/tim akreditasi,
b. Fungsi tim mutu/tim Akreditasi Puskesmas di dalam penyusunan
dokumen adalah:
1. Memberikan tanggapan,mengoreksi dan memperbaiki dokumen
yang telah di susun oleh pelaksana atau unit kerja baik dari segi
bahasa maupun penulisan,
2. Mengkoordinir proses pembuatan dokumen sehingga tidak terjadi
duplikasi/tumpang tindih dokumen antar unit,
3. Melakukan cek ulang terhadap dokumen yang akan di tanda
tanfgani oleh kepala Puskesmas kedewan.

3 .pengesahan dokumen
Dokumen di sahkan oleh kepala Puskesmas Kedewan
4. Sosialisasi dokumen

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


39
Agar dokumen dapat di kenali oleh seluruhpelaksana maka perlu di
lakukan sosialisai dokumen tersebut,khusus bagi SOP bila rumit maka
untuk pelaksana SOP tersebut perlu di laksanakan pelatihan.
5. Pencatatan dokumen,distribusi dan penarikan dokumen kelapa
Puskesmas kedewan menunjuk salah satu anggota tim mutu/tim
akreditasi sebagai petugas terkendali dokumen
6. Petugas tersebut bertanggung jawab atas:
a. Penomoran dokumen
1. Tata cara penomoran dokumen
Penomoran di atur dalam kebijakan pengendalian dokumen
dengan ketentuan:
a) Semua dokumen harus di beri nomor
b) Puskesmas/kr Puskesmas kedewan agar membuat kebijakan
tentang pemberian nomor sesuai dengan tata naskah yang di
jadikan pedoman
c) Pemberian nomor mengikuti tata naskah Puskesmas kedewan
atau ketentuan penomoran (bias menggunakian garis miring
atau dengan sistem digit)
d) Pemberian nomor sebaiknya di lakukan secara terpusat.
b. Pencatatan dalam daftar dokumen esternal atau internal
c. Menyerahkan dokumen kepada pengusul untuk menggadakan
d. Mendistribusikan dokumen yang sudah di beri stempel terkendali
Contoh :

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


40
1. Tata cara mendistribusikan dokumen
a. Distribusi adalah kegiatan atau usaha menyampaikan dokumen
kepada unit uapaya atau pelaksana yang memerlukan
dokumen tersebut agar dapat di gunakan sebagai panduan
dalam melaksanakan kegiatanya.kegiatan ini di lakukan oleh
tim mutu atau bagian tata usaha Puskesmas Kedewan sesuai
pedoman naskah
b. Distribusi harus memakai ekspedisi dan/atau formulir tanda
terima.

c. Distibusi dokumen bias hanya untuk unit kerja tertentu tetapi


bias juga untuk seluruh unit kerja lainya.
d. Bagi Puskesmas/klinik tang sudah menggunakan e-file maka
distribusi dokumen bias melalui jejaring area local,dan di atur
kewenangan otorisasi di setiap unit kerja,sehingga unit kerja
dapat mengetahui batas kewenangan dalam membuka
dokumen
e. Menarik dokumen lama apabila dokumen ini adalah dokumen
penganti serta mengisi format usulan penambahan/penarikan
dokumen
f. Mengarsipkan dokumen induk yang sudah tidak berlaku dengan
membubuhkan stempel “kadaluarsa”dan kemudian menyimpan
dokumen tersebut selama 2 tahun.

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


41
g. Memusnahkan dokumen sesuai dengan waktu yang telah di
tetapkan

7. Tata cara penyimpanan dokumen


a. Dokumen asli (master dokumen yang sudah di nomori dan sudah di
tandatangani) agar di simpan di sekertariat tim akreditasi Puskesmas
Kedewan atau bagian tata usaha Puskesmas Kedewan, sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di organisasi tersebut tentang tata
cara pengarsipan dokumen yang di atur dalam pedoman/tata naskah
penyimpanan dokumen yang asli harus rapi,sesuai metode persiapan
sehingga mudah di cari kembali bila di perlukan.
b. Dokumen foto copy di simpen masing-masing unit upaya Puskesmas
Kedewan,dimana dokumen tersebut di perguanakan.bila tidak berlaku
lagi atau tidak di pergunakan maka unit kerja wajib mengembalikan
dokumen yang sudah tidak berlaku tersebut ke sekertariat tim mutu
atau bagian tata usaha sehingga di unit kerja hanya ada dokumen
yang masih berlaku saja.sejertariat tim mutu atau bagian tata usaha
sehingga di unit kerja hanya ada dokumen yang masih berlaku
saja.sekertariat tim mutu atau bagian tata usaha organisasi dapat
memusnahkan foto
c. copy dokumen yang asli agar tetap di simpan dengan lama
penyimpanan sesuai ketentuan dalam ketentuan retensi dokumen
yang berlaku di Puskesmas kedewan.
d. Dokumen di unit upaya Puskesmas/puskesmas kedewan harus di
letakan di tempat yang mudah di lihat,mudah di ambil dan mudah di
baca oleh pelaksana.
8. Penataan dokumen
Untuk memudahkan di dalam pencarian dokumen akreditasi
Puskesmas/puskesmas kedewan di kelompokan masing-masing
bab/kelompok pelayanan/UKM dengan urutan setiap urutan kreteria dan
elemen penilaian dan di berikan daftar seacra berurutan.
9. Revisi atau peruban dokumen
a. Di lakukan setelah proses pengajian serta mendapat pengesahan
sesuai penjabat yang berwewenang.
b. Setiap kali revisi seluruh halaman akan mengalami perubahan

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


42
c. Isi revisi atau perubahan harus tercatat pada riwayat perubahan
dokumen
d. Tanggal terbit pada sudut kanan atas cover merupakan tanggal terbit
dokumen terkini(untuk dokumen selain kebijakan dan SOP)
I. Rekam implementasi
1. Rekam implementasi adalah:dokumen yang menjadi bukti objektif dari kegitan
yang di lakukan atau hasil yang di capai di dalam kegiatan Puskesmas
Kedewan dalam melaksanakan regulasi internal atau kegiatan yang di
rencanakan.
2. Catatan/rekam implementasi sebagai bukti pelaksanaan kegiatan juga harus
di kendalikan.organisasi harus menetapkan SOP terdokumentasi untuk
mengidentifikasikan pengedalian yang di perlukan untuk
identifikasi,penyimpanan,perlindungan,pengambilan,lama simpan dan
pemusnahan.catatan/rekam implementasi harus dapat di baca segera dapat
teridentifikasi dan dapat di akses kembali.
untuk memperjelas,buku pedoman penyusun dokumen Akreditasi Puskesmas
Kedewan di lengkapi dengan contoh-contoh dokumen sebagai lampiran dari
pedoman ini.

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


43
BAB IV
PENUTUP

Pada prinsipnya dokumen akreditasi adalah”TULIS YANG DI KERJAKAN DAN


KERJAKAN YANG DI TULIS,BISA DI BUKTIKAN SERTA DAPAT DI TELUSURI
DENGAN BUKTINYA” namun pada menerapanya tidaklah semudah itu. Penyusunan
kebijakan,pedoma/panduan.standar opersional prosedur dan program selain di
lakukan komitmen kepala Puskesmas Kedewan,juga di perlukan staf yang mambu dan
mampu menyusun dokumen akreditasi tersebut.dengan tersusunya buku panduan
penyusun dokumen akreditasi di harapkan dapat membantu pekesmas/Puskesmas
kedewan dan dapat fasilitas pendamping akreditasi dalam menyusun dokumen-
dokumen yang di persyaratkan oleh standar Akreditasi.

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKEMEN AKREDITASI PUSKESMAS KEDEWAN


44

Anda mungkin juga menyukai