Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KARYA ILMIAH

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI


SEBAGAI ENERGI BARU TERBARUKAN

Disusun oleh :

Risqi Rahmat - 183600025


Rizky Setyobudi - 183600030
Achmad Aripin - 183600052

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PGRI ADIBUANA SURABAYA
2018
KATA PENGANTAR

1
Dengan memanjatkan Puji dan syukur kehadirat Allah swt. atas berkat
rahmat dan karunia-Nya, syukur alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan
makalah pembangkit listrik semester. Makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat
paham dan mengerti tentang wawasan dan pengetahuan pembangkit tenaga listrik
di indnesia khususnya tentang pembangkit listrik tenaga panas bumi dan
mengenai potensi di masa depannya.
Tugas ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ikhsan
kamil  sebagai dosen pembimbing dan pembangkit tenaga listrik.
Semoga semua budi baik yang telah saya terima diridhoi ALLAH SWT
dan diberikan limpahan rahmat serta selalu mendapatkan pelindungan-Nya. Kritik
dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan tugas ini. Penulis
berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi siapapun.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …..............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ….........................................................................................5
1.3 Manfaat .............................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Proses terjadinya lumpur panas dan panas bumi……........................................6
2.2 Macam macam teknologi pada PLTPB..............................................................8
2.3 Komponen utama PLTPB beserta fungsinya.....................................................9

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan......................................................................................................14
3.2 Saran…………………………………….........................…………………...14

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kekayaan alam Indonesia memang melimpah ruah, dari mulai sumber
daya alam sampai sumber daya mineral semua tersedia. Sumber daya mineral
yang melimpah di negara tercinta ini antara lain emas, tembaga, platina, nikel,
timah, batu bara, migas, dan panas bumi. Untuk mengelola panas bumi
(geothermal) Pertamina telah membentuk PT Pertamina Geothermal Energy,
Desember 2006 yang lalu. Geothermal adalah salah satu kekayaan sumber daya
mineral yang belum banyak dimanfaatkan. Salah satu sumber geothermal kita
yang berpotensi besar tetapi belum dieksploitasi adalah yang ada di Sarulla, dekat
Tarutung, Sumut. Sumber panas bumi Sarulla bahkan dikabarkan memiliki
cadangan terbesar di dunia. Adalah Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro yang
mengatakan hal itu ketika berkunjung ke lokasi panas bumi tersebut, seperti
dimuat oleh koran lokal Medan beberapa tahun lalu.
Saat ini panas bumi (geothermal) mulai menjadi perhatian dunia karena
energi yang dihasilkan dapat dikonversi menjadi energi listrik, selain bebas polusi.
Beberapa pembangkit listrik bertenaga panas bumi telah terpasang di manca
negara seperti di Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Italia, Swedia, Swiss,
Jerman, Selandia Baru, Australia, dan Jepang. Amerika saat ini bahkan sedang
sibuk dengan riset besar mereka di bidang geothermal dengan nama Enhanced
Geothermal Systems  (EGS). EGS diprakarsai oleh US Department of Energy
(DOE) dan bekerja sama dengan beberapa universitas seperti MIT, Southern
Methodist University, dan University of Utah. Proyek ini merupakan program
jangka panjang dimana pada 2050 geothermal meru-pakan sumber utama tenaga
listrik Amerika Serikat. Program EGS bertujuan untuk meningkatkan sumber daya
geothermal, menciptakan teknologi ter-baik dan ekonomis, memperpanjang life
time sumur-sumur produksi, ekspansi sumber daya, menekan harga listrik
geothermal menjadi seekono-mis mungkin, dan keunggulan lingkungan hidup.
Program EGS telah mulai aktif sejak Desember 2005 yang lalu.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana memanfaatkan sumber daya panas bumi yang ada di daerah-
daerah terpencil?
2. Bagaimaina energi panas bumi diproduksi menjadi energi listrik?
3. Apa pengaruh PLTPB terhadap lingkungan?

1.3 Manfaat
1. Mengetahui dan mengenal PLTPB
2. Mengetahui langkah-langkah membangun PLTPB
3. Mengetahui dan mengenal proses pembentukan energi panas bum
4. Memberi solusi kepada pemerintah atas masalah listrik di Indonesia saat
ini

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pembentukan Energi Panas Bumi


Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air
panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara
genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi dan
untuk pemanfataannya diperlukan proses penambangan. Panas bumi adalah
sumber daya alam yang dapat diperbarui, berpotensi besar serta sebagai salah satu
sumber energi pilihan dalam keanekaragaman energi. Panas Bumi merupakan
sumber energi panas yang terbentuk secara alami di bawah permukaan bumi.
Sumber energi tersebut berasal dari pemanasan batuan dan air bersama unsur-
unsur lain yang dikandung Panas Bumi yang tersimpan di dalam kerak bumi.

Gambar 2.1 Proses Pembentukan Energi Panas Bumi Air Panas

Energi primer ini di Indonesia tersedia dalam jumlah sedikit (terbatas)


dibandingkan dengan cadangan energi primer dunia. Semakin ke bawah,
temperatur bawah permukaan bumi semakin meningkat atau semakin panas.
Panas yang berasal dari dalam bumi dihasilkan dari reaksi peluruhan unsur-unsur
radioaktif seperti uranium dan potassium. Reaksi nuklir yang sama saat ini masih
terjadi di matahari dan bintang-bintang yang tersebar di jagad raya. Reaksi ini
menghasilkan panas hingga jutaan derajat celcius. Permukaan bumi pada awal

6
terbentuknya juga memiliki panas yang dahsyat. Namun setelah melewati masa
milyaran tahun, temperatur bumi terus menurun dan saat ini sisa-sisa reaksi nuklir
tersebut hanya terdapat dibagian inti bumi saja. Pada kedalaman 10.000 meter
atau 33.000 feet, energi panas yang dihasilkan bisa mencapai 50.000 kali dari
jumlah energi seluruh cadangan minyak bumi dan gas alam.
Terbentuknya panas bumi, sama halnya dengan prinsip memanaskan air
(erat hubungan dengan arus konveksi). Air yang terdapat pada teko yang dimasak
di atas kompor, setelah panas, air akan berubah menjadi uap air. Hal serupa juga
terjadi pada pembentukan energi panas bumi. Air tanah yang terjebak di dalam
batuan yang kedap dan terletak di atas dapur magma atau batuan yang panas
karena kontak langsung dengan magma, otomatis akan memanaskan air tanah
yang terletak diatasnya sampai suhu yang cukup tinggi (100 – 250 C). Sehingga
air tanah yang terpanaskan akan mengalami proses penguapan. Apabila terdapat
rekahan atau sesar yang menghubungkan tempat terjebaknya air tanah yang
dipanaskan tadi dengan permukaan maka pada permukaan kita akan melihat
manifestasi thermal. Salah satu contoh yang sering kita jumpai adalah mata air
panas, selain solfatara, fumarola, geyser yang merupakan contoh manifestasi
thermal yang lain. Uap hasil penguapan air tanah yang terdapat di dalam tanah
akan tetap tanah jika tidak ada saluran yang menghubungkan daerah tempat
keberadaan uap dengan permukaan. Uap yang terkurung akan memiliki nilai
tekanan yang tinggi dan apabila pada daerah tersebut kita bor sehingga ada
saluran penghubung ke permukaan, maka uap tersebut akan mengalir keluar. Uap
yang mengalir dengan cepat dan mempunyai entalpi inilah yang kita mamfaatkan
dan kita salurkan untuk memutar turbin sehingga dihasilkanlah energi listrik
(tentunya ada proses-proses lain sebelum uap memutar turbin).
Dipermukaan bumi sering terdapat sumber-sumber air panas, bahkan
sumber uap panas. Panas itu datangnya dari batu-batu yang meleleh atau magma
yang menerima panas dari inti bumi. Magma yang terletak di dalam lapisan
mantel memanasi suatu lapisan batu padat. Di atas lapisan batu padat terletak
suatu lapisan batu berpori yaitu batu yang mempunyai lubang-lubang kecil. Bila
lapisan batu berpori ini berisi air yang berasal dari air tanah atau air resapan hujan

7
atau resapan air danau maka air itu turut dipanaskan oleh lapisan batu padat yang
panas. Bila panasnya besar maka terbentuk air panas bahkan dapat terbentuk uap
dalam lapisan batu berpori. Bila di atas lapisan batu berpori terdapat satu lapisan
batu padat maka lapisan batu berpori berfungsi sebagai boiler. Uap dan juga air
panas bertekanan akan berusaha keluar. Dalam hal ini ke atas yaitu permukaan
bumi. Gejala panas bumi pada umumnya tampak pada permukaan bumi berupa
mata air panas, geyser, fumarola dan sulfatora.

2.2 Macam-macam teknologi pada PLTPB


1. Dry Steam Power Plants
Pembangkit tipe ini adalah yang pertama kali ada. Pada tipe ini uap panas
(steam) langsung diarahkan ke turbin dan mengaktifkan generator untuk bekerja
menghasilkan listrik. Sisa panas yang datang dari production well dialirkan
kembali ke dalam reservoir melalui injection well. Pembangkit tipe tertua ini
pertama kali digunakan di Lardarello, Italia, pada 1904 dimana saat ini masih
berfungsi dengan baik. Di Amerika Serikat pun dry steam power masih digunakan
seperti yang ada di Geysers, California Utara.

2. Flash Steam Power Plants


Panas bumi yang berupa fluida misalnya air panas alam (hot spring) di atas
suhu 1750 C dapat digunakan sebagai sumber pembangkit Flash Steam Power
Plants. Fluida panas tersebut dialirkan kedalam tangki flash yang tekanannya
lebih rendah sehingga terjadi uap panas secara cepat. Uap panas yang disebut
dengan flash inilah yang menggerakkan turbin untuk mengaktifkan generator
yang kemudian menghasilkan listrik. Sisa panas yang tidak terpakai masuk
kembali ke reservoir melalui injection well. Contoh dari Flash Steam Power
Plants adalah CalEnergy Navy I flash geothermal power plants di Coso
Geothermal field, California, USA.

8
3. Binary Cycle Power Plants (BCPP)
BCPP menggunakan teknologi yang berbeda dengan kedua teknologi
sebelumnya yaitu dry steam dan flash steam. Pada BCPP air panas atau uap panas
yang berasal dari sumur produksi (production well) tidak pernah menyentuh
turbin. Air panas bumi digunakan untuk memanaskan apa yang disebut
dengan working fluid pada heat exchanger. Working fluid  kemudian menjadi
panas dan menghasilkan uap berupa flash. Uap yang dihasilkan di heat
exchanger tadi lalu dialirkan untuk memutar turbin dan selanjutnya menggerakkan
generator untuk menghasilkan sumber daya listrik. Uap panas yang dihasilkan
di heat exchanger inilah yang disebut sebagai secondary (binary) fluid. Binary
Cycle Power Plants ini sebetulnya merupakan sistem tertutup. Jadi tidak ada yang
dilepas ke atmosfer.
Keunggulan dari BCPP ialah dapat dioperasikan pada suhu rendah yaitu
antara  90 - 1750C. Contoh penerapan teknologi tipe BCPP ini ada di Mammoth
Pacific Binary Geothermal Power Plants di Casa Diablo geothermal field, USA.
Diperkirakan pembangkit listrik panas bumi BCPP akan semakin banyak
digunakan dimasa yang akan datang.

2.3 Komponen Utama PLTPB dan fungsinya


1. Peralatan utama PLTP
Peralatan utama PLTP terdiri dari kepala sumur dan valve, separator,
silincer, kondensor, gas extraction dijelaskan pada penjelasan dibawah ini.

2. Kepala Sumur dan Valve


Seperti halnya sumur-sumur minyak dan gas, di sumur panas bumi juga
dipasang beberapa Valve (katup) untuk mengatur aliran fluida. Valve-valve tsb
ada yang dipasang di atas atau di dalam sebuah lubang yang dibeton (Concrete
cellar).
Disamping itu biasanya dilengkapi juga oleh Bleed Valve, yaitu valve
untuk menyemburkan ke udara dengan laju aliran sangat kecil (bleeding), saat
sumur tidak diproduktifkan. Fluida perlu dikeluarkan dengan laju alir sangat kecil

9
agar sumur tetap panas dan gas tidak terjebak di dalam sumur, dan juga untuk
menghindari terjadinya thermal shock atau perubahan panas secara tiba-tiba yang
disebabkan karena pemanasan atau pendinginan mendadak dapat dihindarkan.
Disamping itu ada juga yang dilengkapi dengan Ball Floatt Valve yang
merupakan Valve pengaman dari kemungkinan terbawanya air ke dalam aliran
pipa uap. Bila ada air yang terbawa, bola akan naik dan menghentikanaliran.
Kenaikkan tekanan akan menyebabkan Bursting Disc pecah dan mengalihkan
aliran ke Silincer.

Gambar 2.2 Valve Pada Kepala Sumur PLTP

3. Separator
Separator berfungsi untuk memisahkan uap dari air yang bercampur dalam
aliran dua fasa. Separator yang mempunyai effisiensi yang tinggi adalah jenis
Cyclone, dimana aliran uap yang masuk dari arah samping dan berputar
menimbulkan gaya sentrifugal. Air akan terlempar ke dinding, sedangkan uap
akan mengisi bagian tengah pipa, dan mengalir keatas. Uap yang keluar dari
separator jenis ini mempuyai tingkat kekeringan (dryness) yang sangat tinggi,

10
lebih dari 99%. Effisiensi dari jenis ini akan berkurang bila kecepatan masuk lebih
dari 50 m/detik.

Gambar 2.3 Cyclone Separator

4. Silincer
Silincer merupakan silinder yang didalamnya diberi suatu pelapis untuk
mengendapkan suara dan bagian atasnya terbuka. Fluida dari sumur yang akan
disemburkan untuk dibuang, akan menimbulkan kebisingan yang luar biasa
hingga dapat memekakkan telinga dan bahkan bila tanpa perlindungan telinga,
dapat menyebabkan rusaknya pendengaran. Maka diperlukan Silencer untuk
mengurangi kebisingan dan biasanya juga mengontrol aliran fluida yang akan
dibuang.
Apabila fluida dari sumur berupa uap kering, silincer yang digunakan biasanya
berupa lubang yang diisi dengan batuan yang mempunyai ukuran dan bentuk
beragam.

11
Gambar 2.4 Silincer
5. Turbin Uap
Turbin uap adalah suatu mesin penggerak, yang menggunakan energi
dari fluida kerja (uap) untuk menggerakkan / memutar sudu-sudu turbin. Sudu –
sudu turbin ini memutar poros, poros karena dikopling dengan generator, maka
akan menggerakkan generator yang akan menghasilkan listrik.
Pada dasarnya dikenal 2 jenis turbin :
a. Turbin dengan tekanan keluaran sama dengan tekanan udara
luar (Atmospheric Exhaust / Back Pressure Turbine) atau disebut juga
turbin tanpa condenser. Pada jenis ini uap keluar dari turbin langsung
dibuang ke udara.
b. Turbin dengan condenser (Condensing unit Turbine). Pada jenis ini uap
keluar dari turbin dikondensasikan lagi menjadi air di condenser.

12
Gambar 2.5 Turbin Uap PLTP

6. Kondensor
Fungsi kondensor adalah untuk mengkondensasikan uap menjadi air
dengan cara membuat kondisi vakum di dalam bejana (kondensor). Proses
terjadinya vakum dengan cara thermodinamika bukan cara mekanik.
Fluida yang keluar dari turbin masuk ke condenser sebagian besar adalah
uap bercampur dengan air dingin, di kondensor akan mencapai kesetimbangan
massa dan energi.
Pada volume yang sama, air akan mempunyai massa ratusan kali lipat
dibandingkan dengan  uap. Sehingga jika uap dalam massa tertentu mengisi
seluruh ruangan dalam kondensor, kemudian disemprotkan air maka uap akan
menyusut volumenya, karena sebagian atau seluruhnya berubah menjadi air
(tergantung jumlah air yang disemprotkan) yang memiliki volume jauh lebih
kecil. Akibat penyusutan volume uap dalam kondensor inilah akan mengakibatkan
kondisi ruangan dalam kondensro menjadi vakum.

7. Gas Extraction
Untuk menjaga agar kondisi di dalam kondensor tetap vacuum, maka Non
Condensable Gas (NCG) harus dikeluarkan dari kondensor, dengan cara dihisap
oleh Ejector.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan tentang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi,
maka dapat diambil kesimpulan:
1. PLTPB adalah energi baru terbarukan yang berpotensi untuk
dikembangkan di Indonesia karena Indonesia berada di daerah Ring of
Fire
2. Panas bumi dapat dijadikan energi litrik yang ramah lingkungan.
3. PLTPB merupakan sumber energi yang murah karena tidak memerlukan
banyak biaya untuk membeli sumbernya.
4. Ada 2 jenis PLTB yaitu sistem Dry Steam dan Flash Steam.

3.2 Saran
Untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan saran yang
sangat bermafaat dan dapat membantu mengembangkan Pembangkit Listrik
Tenaga Panas Bumi untuk masa yang akan dating, yaitu:
1. Perlunya kesadaran kita terhadap pembangkit panas bumi sebagai sumber
energi listrik.
2. Memanfaatkan lingkungan yang berpotensi menghasilkan panas bumi
untuk dijadikan sebagai pembangkit listrik.

14
DAFTAR PUSTAKA

Maryadi, Rudi, “Pemanfaatan Energi Panas Bumi” rudimayardi.wordpress.com


diakses dari http://rudimayardi.wordpress.com/2012/10/05/pemanfaatan-
energi- panas-bumi (15 Desember 2019)

Rakhman, Alief, “Peralatan Utama PLTP” rakhman.net diakses dari


https://rakhman.net/power-plants-id/peralatan-utama-pltp/
(15 Desember 2019)

Tris, Bagus, “Skema dan Cara Kerja Pembangkit Listrik”


www.bagustris.blogspot.com diakses dari
http://bagustris.blogspot.com/2012/12/skema-dan-cara-kerja-pembangkit-
listrik.html (15 Desember 2019)

15

Anda mungkin juga menyukai