Anda di halaman 1dari 14

SEJARAH DESA PAGERWOJO

Oleh :
Eka Putri Wulandari [ X-1,14 ]
Mutiara Rahellia [ X-1,28 ]

SMA NEGERI BANDARKEDUNGMULYO


Jl. Raya Bandarkedungmulyo No. 213 Telpon (0321) 871786

Kecamatan Bandarkedungmulyo

Tahun Pelajaran 2023/2024


SEJARAH DESA PAGERWOJO

Oleh :

Bella Puspita Sari [X-1,09]

Mita Amalia [X-1,23]

SMA NEGERI BANDARKEDUNGMULYO

Jl. Raya Bandarkedungmulyo No. 213 Telpon (0321) 871786

Kecamatan Bandarkedungmulyo

Tahun Pelajaran 2023/2024


DAFTAR ISI ..................................................................

KATA PENGANTAR...................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...............................................................................

B. Langkah-langkah Penelitian...........................................................

Heuristik.........................................................................................

BAB II KRITIK DAN VERIFIKASI.................................................

BAB III INTEPRETASI.................................................................

BAB IV HISTORIOGRAFI.............................................................

BAB V PENUTUP.........................................................................
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat,taufik,hidayah, serta
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan hasil penelitian dengan tepat waktu.
Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita nabi agung
Muhammad SAW. Hasil penelitian yang berjudul “SEJARAH DESA PAGERWOJO”
bertujuan untuk memenuhi tugas sekolah mata pelajaran Sejarah. Selama
proses penyusunan hasil penelitian, kami mendapatkan bantuan dan
bimbingan dari beberapa pihak. Oleh karena itu,kami berterima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Yatim Mardiono M.Si selaku guru pembimbing
2. K.H. Samsun Ni’am selaku narasumber pertama
3. Bapak Imam Wahyudi selaku lurah Desa Pagerwojo
Kami menyadari bahwa penulisan hasil laporan penelitian ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dalam format penulisan, pengolah kata, data maupun
pengetikan.Besar harapan kami agar pembaca berkenan memberikan umpan
balik berupa kritik dan saran. Semoga hasil penelitian memberikan manfaat
bagi pembaca. Sebagai akhir kata kami berdoa agar usaha dan bantuan dari
semua pihak mendapat pahala dan balasan yang setimpal dari Tuhan Yang
Maha Esa.

Bandarkedungmulyo, 29 Oktober
2023

Penulis
TTD
a/n MITA AMALIA
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Desa Pagerwojo merupakan desa yang terletak pada Kecamatan Perak Kabupaten
Jombang Provinsi Jawa Timur. Desa ini Penduduknya mayoritas bekerja sebagai
Tukang kayu dan Buruh tani.

Untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak dan akurat tentang Perubahan
Sosial yang terkandung dalam masyarakat Desa Pagerwojo, pada bulan Oktober lalu
Kami diberi tugas untuk melakukan penelitian dalam Mata Pelajaran Sejarah. Dalam
hal ini kami langsung terjun kelapangan untuk mewawancarai Narasumber dari Desa
Pagerwojo.

B.Langkah-Langkah Penelitian
1. Heuristik adalah tahap mengumpulkan data-data dari berbagai sumber sejarah.
2. Kritik dan verifikasi yang berarti melakukan pemeriksaan keaslian sumber sejarah
3. Intepretasi adalah menafsirkan dan memahami makna keterkaitan dari sumber-
sumber sejarah yang telah di verifikasi
4. Historiografi adalah tulisan, hasil penelitian dan laporan sejarah

HEURISTIK
BAB II
KRITIK DAN VERIFIKASI

Kritik dan verifikasi adalah melakukan pemeriksaan keaslian sumber sejarah


KRITIK

Dari hasil pengumpulan data penelitian pak lurah nya susah untuk ditemui. Sudah dua
kali kami ke rumahnya dan beliau tidak ada di rumah dan keluar dan akhirnya kami datang
lagi ke rumahnya untuk memintai buku akhirnya bisa ketemu. Yang kedua wawancara ke
kyai dan beliau menyuruh kami untuk mengaji kitab dan diceramahi tentang desa-desa yang
tidak kita tanyakan.

VERIFIKASI

Dari kedua orang yang kami wawancarai ternyata sama dan terbukti keaslianya dengan yang
ada di buku sejarah yang diberikan oleh pak lurah.
BAB IV
HISTORIOGRAFI
Historiografi adalah tulisan, hasil penelitian dan laporan sejarah.
Sekitar Abad XVI, bersamaan dengan masuknya Agama Islam di Jawa Timur, datanglah
seorang mubaligh yang bernama Babullah (Mbah Bullawi) . Beliau inilah pendiri Desa dan
sekaligus menjadi cikal-bakal di Pagerwojo. Konon beliau berasal dari luar, yaitu Persia.

Latar Belakang nama desa ada 3 pendapat:

1. Karena di desa tersebut ditemukan sebuah pagar yang terbuat dari baja, maka
dinamakanlah dengan Bahasa Jawa ; Pagerwaja.
2. Desa hasil karya Babullah itu lama kelamaan didiami orang-orang “mursal’’. Agar
supaya orang-orang tersebut menjadi baik, maka perlu digembleng dengan
keimanan. Menurut Sayyid Abdurrahman, imam adalah ibarat PAGAR-BAJA yang
melindungi umat islam.
Lama-lama, tempat penggemblengan (penyiaran agama) tadi terkenal dengan
sebutan Pager-waja.
3. Pada zaman penjajahan Belanda, sepanjang sungai Brantas ini, ada dua markas
kompeni, yaitu:
1. Rajegwesi( Bandarkedungmulyo)
2. Rajegwaja( sekarang terkenal dengan nama Desa Pagerwojo).

Adapun daerahnya dari pendukuhan:

1. Pagerwojo
2. Ngemplak

Benda-benda sejarah yang masih ada antara lain:

1. Tempayan( tempat mengambil wudhu)


2. Makam Sayyid Abdurrahman

Mayoritas penduduk beragama islam. Masing-masing pedukuhan memiliki sebuah masjid,


jumlah surau(langgar) ada 26 buah. Pembangunan SD 1, Balai Desa, TK dan MI ditangani
secara gotong royong. Mata pencaharian penduduk 75% - 90% “Tukang Kayu”.

Mbah Sayyid Abdurrahman setiap hari jum’at melakukan sholat jum’at di Sunan Ampel
Surabaya. Akhirnya bertahun-tahun di Desa Pagerwojo secara tiba-tiba ada masjid tanpa
ada orang yang mengetahui sehingga dinamakan dengan masjid Tiban dikarenakan Mbah
Sayyid Abdurrahman sering sholat di Sunan Ampel, di depan masjid tiban tersebut ada 2
genuk, setelah itu salah satu genuk tersebut terbang ke Desa Ploso, maka dari itu Desa Ploso
dinamakan dengan Plosogenuk. Desa Pagerwojo dinamakan dengan Desa Pagerwojo karena
dulu ada Pagerbaja yang terbuat dari besi dan tiba-tiba ambles tanpa dihancurkan orang-
orang.

Tradisi dan Budaya Desa Pagerwojo :


1. Nyadranan
Nyadranan merupakan tradisi di Desa Pagerwojo Perak Jombang yang dilaksanakan
satu tahun sekali. Acara ini diselenggarakan dalam rangka selamatan Desa.
Nyadranan dilakukan sebagai ungkapan rasa Syukur atas nikmat, dan limpahan
Rezeki, kesehatan dari yang Maha Kuasa.
2. Mitos Larangan Berjualan Nasi
Bagi warga asli Desa Pagerwojo dimanapun berada menurut kepercayaan setempat
tidak boleh berjualan nasi. Menurut penuturan sesepuh Desa, hal ini dikarenakan
pada jaman dulu, ada seorang Wali yang mengatakan kepada Masyarakat, bahwa
nasi bukan untuk dijual, melainkan untuk dikasihkan kepada orang yang kelaparan.
Beberapa dampak dari melanggar mitos ini adalah usahanya bangkrut, sakit sakitan
hingga meninggal dunia.
3. Macan Kopek
Istilah Macan Kopek ini menggambarkan Khodam yang berupa Macan yang sangat
besar, telinganya panjang hingga ketika berjalan dan menggelengkan kepalanya
terdengar suara pek kopek hingga warga setempat menyebutnya sebagai Macan
Kopek. Macan ini diyakini sebagai khodam atau penunggu dari makam Sayyid
Abdurrahman.

Nama -nama Kepala Desa yang memerintah pada saat itu adalah :
1. Kromosono ( tidak jelas kapan menjabat)
2. Alif ( tidak jelas kapan menjabat)
3. H. Dahlan ( tidak jelas kapan menjabat)
4. Surohardjo ( tidak jelas kapan menjabat)
5. Mohammad ( tidak jelas kapan menjabat)
6. Soewadji tahun (1942-1950)
7. H. Hasan tahun (1950-1974)
8. Abd. Rasyid tahun(1974 sampai kapan tidak tahu)
BAB III
INTEPRETASI

Intepretasi dalam sejarah adalah menafsirkan dan memahami makna


keterkaitan dari sumber-sumber Sejarah yang telah diverifikasi.
Dari langkah ini, Desa Pagerwojo berawal dari datangnya seorang muballigh yang bernama
Babullah (Mbah Bullawi) beliau pendiri Desa dan sekaligus menjadi cikal-bakal di Pagerwojo.
Dulu ada pagar yang terbuat dari baja/besi yang tiba-tiba ambles tanpa ada yang
menghancurkan. Maka dari itu desa tersebut di namakan dengan Desa Pagerwojo. Menurut
Mbah Sayyid Abdurrahman, imam adalah ibarat pagar-baja yang melindungi umat islam.
Lama-lama, tempat penggemblengan (penyiaran agama) tadi terkenal dengan sebutan
pagar-waja.
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian sejarah dapat disimpulkan bahwa Desa Pagerwojo
terdapat masjid tiban secara tiba-tiba dan terdapat 2 genuk di depan masjid dan ada
pagar yang terbuat dari baja/besi yang tiba-tiba amblas. Konon warga penduduk
Desa Pagerwojo tidak boleh berjualan nasi, bila ada yang berjualan nasi makan akan
bangkrut, sakit-sakitan dan bisa meninggal. Di belakang masjid tiban tersebut ada
makam Mbah Sayyid Abdurrahman yang dijaga oleh seekor macan dan ciri-ciri
macan tersebut telinganya panjang kalau berjalan dan menggeleng-gelengkan kepala
nya berbunyi pek kopek maka dari itu dinamakan dengan warga macan kopek.
Tradisi dan budaya warga Desa Pagerwojo adalah Nyadranan yang dilakukan setiap
satu tahun sekali pada Hari Jum’at pahing di bulan Selo. Dari hasil penelitian dan
pengumpulan data kita dapat mengetahui tentang sejarah Desa Pagerwojo.
Dalam penelitian sejarah metode dalam penelusuran dan pengumpulan sumber
sejarah dibagi menjadi 4 metode yaitu : metode Heuristik, metode Kritik dan
verifikasi, metode Intepretasi, metode Historiografi.

A. SARAN
Dengan adanya makalah ini kami sebagai penulis berharap supaya pembaca dapat
mengetahui, tentang penelusuran dan pengumpulan Sumber Sejarah. Serta perlu
adanya sumber referensi lain supaya pengetahuan semakin luas. Semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Peta Desa Pagerwojo
BIODATA NARASUMBER

Narasumber ke-1

Nama : K.H. Samsun Ni’am


Tempat Tanggal Lahir : Jombang,10 Agustus 1948

Narasumber ke-2 ( Kepala Desa Pagerwojo)

Nama : Bapak Imam Wahyudi


Tempat Tanggal Lahir : Jombang, 19 April 1966

Anda mungkin juga menyukai