Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN

Tradisi Singo Ulung Dan Ojhung Di Desa Blimbing


Kota Bondowoso

Dosen Pengampu :
Dr. Mutimmatul Faidah, S.Ag, M.Ag
Sri Usodoningtyas, S.Pd

Disusun Oleh :
Fifi Nur Azizah Permatasari
114 (D)

Pendidikan Tata Rias


Fakultas Teknik
Universitas Negeri Surabaya
(UNESA)
2022
 Tema : Mitos Aneh Kebudayaan Singo Ulung dan Ojhung Di Desa Blimbing
Kecamatan Bondowoso

 Identitas Narasumber :

 Nama : Pak Totok Suharyono


 Pekerjaan : PNS GURU SD
 Usia : 60Thn
 Alamat : Jl. Hos Cokroaminoto No 22 RT02/RW01 Kademangan, Bondowoso
 Tanggal Wawancara : 3-5 November

Pak Totok ini Mengetahui Tentang sejarah Singo Ulung dan Ojhung
dikarenakan Beliau Telah Mengabdi sebagai Guru selama Bertahun tahun dan
telah mempunyai pengetahuan secara luas mengenai hal-hal tersebut apa lagi
tentang sejarah bondowoso, karena sampai saat ini bapak totok masih aktif di
bidang kesenian, terutama seni musik.

 Penjelasan :
Singo ulung dan Ojhung merupakan sebuah budaya yang memiliki kesakralan, keunikan,
kesaktian dan menjadi kebanggaan masyarakat bondowoso, jawa timur utamanya masyarakat
desa blimbing. Kedua tradisi ini tidak hanya di kemas dalam upacara tradisional atau ritual,
tetapi juga dapat dijadikan sebagai seni pertunjukan untuk menghibur masyarakat yang
menyaksikannya.
Untuk pelaksanaannya, singo ulung biasa di tampilkan selama 3 hari pada tanggal 13-15
sya’ban, tetapi untuk ojhung hanya di tampilkan pada waktu waktu tertentu, seperti untuk
mendatangkan hujan atau sebagai awal dari pertunjukan singo ulung.
Tradisi-tradisi ini banyak diyakini sebagai bentuk untuk membersihkan atau menjauhkan desa
dari berbagai masalah, jika tradisi ini tidak dilakukan masyarakat desa percaya akan timbul
masalah dan berbagai bencana yang akan melanda desa tersebut.
 Pertanyaan :
1. Asal usul tradisi singo ulung dan ojhung
Terinsipari dari pendiri desa blimbing, yaitu kiai singo wulu yang berparaskan
harimau putih ketika bertarung melawan jasiman penghuni hutan blimbing, yang
awalnya melakukan pertarungan dengan memakai kayu rotan sebagai senjatanya

2. Tempat strategis dimana biasanya tradisi tersebut di adakan


Biasanya tradisi ini di laksanakan di tengah-tengah lapangan bola yang pinggirnya
telah di batasi oleh pagar bambu, yang menandakan sebagai wilayah pelaksaan
tradisi.

3. Apakah sudah pernah ada kejadian diwaktu masyarakat tidak melakukan tradisi
tersebut
Menurut masyarakat blimbing sampai saat ini tidak pernah ada kejadian besar atau
musibah yang menimpah desa blimbing,
4. Untuk tradisi ojhung apa rahasia dari tubuh kebal para pemain yang tidak dapat
merasakan sakit saat melakukan tradisi itu
Rahasia tubuh kebal para pemain ojhung yang tidak merasakan sakit saat di pukul
rotan sampai berdarah, yakni sebelum melakukan tradisi kedua pemain di doakan
dulu oleh dalang sambil di beri minyak-minyakan dan di asapi oleh asap
kemenyang. Masyarakat percaya jika pemain tidak merasakan sakit, maka doa
berjalan dengan lancar dan masyarakat dapat melajutkan tradisi.

Anda mungkin juga menyukai