Anda di halaman 1dari 3

Nama : Anak Agung Ngurah Kicko Indrawan

NIM : 202105020

Prodi : Desain Interior

Hari/Tanggal : Selasa/05-09-2023

Kasus yang dikaji (Tari/Karawitan DI/DKV dll) :

Tentang makna dari Pluralisme serta fenomenanya dimasyarakat dan dikehidupan sehari-hari,

Sumber yang diperoleh dari jam 11.00 s/d 14.30 :

1. Sumber dari dosen pengajar :


• Pengalaman bapak rinto, setiap bapak melakukan perjalanan seperti didalam pesawat. Pada saat
melakukan kegiatan percakapan dengan orang disekitarnya, Bapak rianto lebih memilih menjadi
seseorang yang memahami apa yang dibicarakan orang, seperti aktif bertanya pada saat sesorang
menceritakan sesuatu. Dari apa yang disampaikan oleh lawan bicara, kita bisa menjadi pendengar
yang baik serta aktif. Metode tersebut diyakini baik untuk psikologis dalam kehidupan sehari –
hari.
2. Sumber dari mahasiswa :
• Mengenai sejarah singkat serta pengalaman menganai Desa Pegayaman di Buleleng

Bila sumber intenet link data yang diiperoleh :

https://spada.uns.ac.id/pluginfile.php/60190/mod_resource/content/1/PLURALISME%20DI%20NDONES
IA.pdf

SEJARAH DESA PEGAYAMAN BULELENG BALI - YouTube

Sejarah Singkat Kampung Muslim di Desa Pegayaman Buleleng - Suarabali.id

Data yang diperoleh kalimatnya silahkan di kopi di sini :

• Pluralisme sering diartikan sebagai suatu paham atau pandangan hidup yang mengakui dan
menerima adanya kemajemukan atau keanekaragaman dalam suatu kelompok masyarakat.
Kemajemukan tersebut dapat dilihat dari segi agama, suku ras adat istiadat dan lain lain.
Pluralisme merupakan suatu gagasan yang mengakui kemajemukan realitas. Ia
mendorong setiap orang untuk menyadari dan mengenal keberagaman di segala bidang
kehidupan, seperti agama, sosial, budaya, sistem politik, etnisitas, tradisi lokal, dan sebagainya.
Gagasan yang dimaksudkan adalah dalam rangkan mencipatakan kesepahaman, toleransi dengan
tujuan membentuk masyarakat dalam memajukan lingkungan plural yang produktif. Ada
kenyamanan, ketentraman, keadilan dan kemerdekaan yang setara, sehingga secara tidak
langsung mereka dapat menjadi masyarakat yang kokoh. Pluralisme atau kemajemukan suatu
masyarakat dapat dilihat dari dua sudut pandang, yasitu secara horizontal dan secara vertikal.
Masyarakat secara horizontal dapat dilihat dari kenyataan yang menunjukan adanya satuan-
satuan sosial yang keragamannya dicirikan oleh perbedaan suku bangsa, agama, adat istiadat atau
tradisi serta unsur-unsur kedaerahan lainnya. Perbedaan secara horizontal itu diartikan sebagai
perbedaan yang tidak dapat diukur berdasarkan kualitas dari unsur- unsur yang membentuk
keragaman tersebut. Misalnya dengan adanya perbedaan adat istiadat bukan berarti bahwa adat
istiadat suatu suku itu lebih baik daripada suku yang lain, begitu juga sebaliknya. Sedangkan
secara vertikal pemahaman kemajemukan itu dipandang atas dasar perbedaan yang bersifat
vertikal yaitu bahwa perbedaan dari unsur-unsuryang membuat keragaman tersebut dapat diukur
berdasarkan kualitas atau bobotnya contohnya, ekonomi akan ditandai dengan adanya kelompok
masyarakat dengan tingkat ekonomi yang tinggi, menengah, dan lemah.
Menurut Nasikun (1948 ) berapa faktor penyebab terciptanya pluralitas masyarakat
Indonesia, antara lain yaitu karena kondisi geografis indonesia yang terdiri dari 17.000 pulau yang
memciptakan berbagai suku bangsa. Selain itu jugadipengaruhi faktor letak geografis indonesia di
antara samudra indonesia dengan samudra pasifik yang menyebabkan pluaritas agama.atas hal
ini pengariuh berbagai kebudayaan asing dengan mudahnya masuk ke Indonesia melalui para
pedagang atau perantau asing . Pluralitas masyarakat Indonesia adalah suatu kenyataan bahwa
bagsa indonesia terdiri dari kolektivitas kelompok- kelompok masyarakat yang bersifat majemuk
. dari segi etnis terdapat 656 suka bangsa dan tidak kurang dari 300 enis bahasa- bahasa lokal
(daerah), dipapua saja lebih dari 200 bahasa- bahasa suku bangsa . Indonesia memiliki keragaman
budaya yang berasal dari berbagai suku bangsa dan berbagai macam bahasa menjadi ciri
kemajemukan bangsa indonesia.

• Salah satu kampung muslim di Bali yang terkenal adalah Desa Pegayaman. Ini adalah salah satu
kampung muslim di Hutan Gatep yang berada di pulau Bali. Desa Pegayaman terletak di
Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Lokasi ini merupakan sebuah kampung Muslim yang
awalnya dibangun di kawasan hutan gayam (Inocarpus edulis) atau dalam bahasa Bali disebut
pohon gatep. Mengapa dinamakan desa Pegayaman karena lokasinya berada di kawasan hutan
gayam. Mereka yang tinggal di Desa Pegayaman awalnya adalah orang-orang Jawa Muslim yang
dikirim oleh Kerajaan Buleleng.
Sebagai desa yang berbukit yang berbentuk memanjang, Pegayaman menyerupai
benteng alam yang kokoh, melindungi wilayah Buleleng sepanjang pantai Utara Bali. Cerita ini
termuat dalam sebuah Jurnal ilmiah berjudul “Akulturasi Budaya Pada Masyarakat Muslim Desa
Pegayaman Buleleng Bali” yang dipublikasikan dalam Jurnal Arsitektur Universitas Bandar
Lampung, Volume 2, Nomor 2 Tahun 2012. Artikel tersebut ditulis oleh L. Edhi Prasetya dari
Jurusan Arsitektur, Universitas Pancasila, Jakarta. Sejarah berdirinya Desa Pegayaman tidak dapat
dipisahkan dari sejarah kota Singaraja, pusat pemerintahan kerajaan Buleleng yang beragama
Hindu 300 tahun yang lalu.
Sekitar abad ke-16 ketika terjadi peperangan antara kerajaan Buleleng melawan Kerajaan
Blambangan, sekelompok laskar Blambangan yang membantu Raja Buleleng, diajak ke Bali.
Mereka kemudian ditempatkan di wilayah bukit berhutan gatep yang dijadikan desa benteng dan
juga laskar tersebut dijadikan pengawal puri. Laskar Blambangan tinggal dan hidup di hutan gatep
dengan menggarap lahan pertanian. Desa Pegayaman memiliki lima dusun atau banjar, yaitu
Banjar Dinas Barat Jalan, Banjar Dinas Timur Jalan, Banjar Amerta Sari, Banjar Kubu, dan Banjar
Kubu Lebah. Desa Pegayaman memiliki luas wilayah ±1.400 Ha yang memanjang dengan jarak ±18
km. Pola permukiman pada Desa Pegayaman memiliki pola labirin. Pola ini bercirikan banyak
perempatan yang merupakan pertemuan jalan dengan gang.

Foto Dokumentasi/screnshoot saat mencari data (mhs dan sumbernya) :

• Diskusi secara daring bersama dosen serta mahasiswa

• Sumber bacaan internet mengenai desa muslim di buleleng

• Video Sejarah Desa Pegayaman Buleleng Bali

Anda mungkin juga menyukai