PENDAHULUAN
Beragam tradisi yang mencerminkan adat Bali menarik banyak orang luar
untuk melihat lebih dekat keunikan budayanya. Sebagai pulau wisata, Bali
memiliki alam yang indah. Hal ini terbukti dengan banyaknya wisatawan
heran Pulau Bali ini lebih dikenal di mata Internasional dibanding nama
keagamaan dan tradisinya, Hindu dapat dikatakan “nafas” dari budaya Bali
itu sendiri karena sebagain besar masyarakat Bali menganut ajaran Hindu.
Seribu Pura” ini selain umat Hindu yang menjadi mayoritas, di Bali juga
terdapat penganut agama selain Hindu yakni Islam, Kristen, Budha dan
Kong Hu Cu. Jumlah penganut agama Islam adalah terbesar kedua setelah
Braya” yakni sebagai kekayaan yang utama dalam hidup, jalan untuk
1
menggapai kebahagiaan dan keharmonisan hidup (dharma santhi) dan
kearifan lokal (local wisdom) yang dipahami dan diyakini secara luas
sebagai sebuah kearifan yang cukup efektif dalam menjaga integrasi sosial,
ataupun pendatang, se-etnis atau tidak se-etnis, se-kultur atau tidak se-
dasar yang menjiwai kehidupan sosial masyarakat Bali, yakni “Tri Hita
Karana”, berarti tiga penyebab kesejahteraan, dimana Tri berarti tiga, Hita
berarti sejahtera, dan Karana berarti penyebab. Pada hakikatnya Tri Hita
yang plural agama, budaya dan etnis bila saling menghargai, saling
memahami, dan saling mengasihi, dan saling menolong oleh karena pada
2
yang ada tidak dapat menjadi alasan untuk meniadakan rasa kekeluargaan,
jarang terdengar adanya bentrok antar agama di Pulau Dewata ini. Semua
selam” (sebutan saudara untuk yang beragama Islam) dan “nyama hindu”
dan Hindu yang dimana terjalin hubungan yang rukun dan harmonis dalam
3
(Buleleng), dan Pulukan (Jembrana). (Ardhana dkk, 2011: 101-102).
pertukaran sosial.
tetapi dapat hidup dengan rukun dan harmonis sehingga tak jarang terlihat
dijadikan contoh bagi hubungan antar warga yang berbeda agama bisa
tersebut.
Bali. Desa Pulukan salah satu bagian dari kecamatan Pekutatan dan
berbatasan langsung dengan dua desa yaitu desa Medewi di sebelah Barat
dan desa Pekutatan di sebelah Timur. Ada 3 banjar yang terdapat di desa
namun dari ketiga agama yang ada, agama Hindu yang paling dominan
diteruskan agama Islam. Kristen menjadi agama yang paling sedikit jumlah
berjumlah 4397 jiwa. Komposisi pemeluk agama di desa Pulukan adalah Hindu
4
2354 pemeluk (53.53%) Islam 2026 pemeluk (46.07%) dan Kristen 17 pemeluk
(0,3%). (data survey 2016). Jumlah persentase yang merata yakni anatara
beragamanya yang sangat kokoh meskipun ada beberapa konflik kecil yang
adanya manajamen konflik yang baik di desa tersebut. Desa pulukan yang
bersama dalam dua perbedaan agama yakni antara komunitas Muslim dan
nilai kemanusiaan yang universalasah, asih, dan asuh (saling belajar, saling
Subak. Kehidupan harmonis tersebut sudah ada sejak lama dan turun-
5
royong dan kerja sama yang dapat mewujudkan pertukaran sosial antara
yang rukun dan harmonis karena terjalinnya rasa kasih sayang dan rasa
Gambar 1
Toleransi beragama antar umat Muslim dan Hindu di Bali
Sumber : http://www.dailymoslem.com/news/indahnya-toleransi-di-
bali, diakses: 09 Maret 2016.
Pertukaran sosial antara komunitas Muslim dan Hindu di Desa
6
fenomena pertukaran sosial di desa Pulukan sama halnya yang dialami
ketika ada kematian, warga Hindu ikut juga mengantar ke kuburan, atau
ketika menjelang hari raya Idul Fitri warga Hindu juga ikut pula dalam
118). Begitupula yang terjadi pada masyarakat Desa Pulukan, sama halnya
dengan saling seluk di Tanjung Benoa, hanya saja pada masyarakat desa
ini dilakukan saat Ramadhan selain juga pada hari raya lainnya. Dalam
atau hari raya terutama saat Galungan dan Kuningan. Makanan yang
7
diberikan saat Ngejot tidak jauh beda dengan umat Hindunya. Antara lain
dan antarteman yang berbeda agama (Atmadja dalam Pageh dkk, 2013).
Pulukan, saat hari raya manis Galungan, Kuningan atau hari raya lainnya,
Gambar 2
Tradisi Ngejot
\
Sumber: https://www.dream.co.id/jejak/ngejot-idul-fitri-dan-
harmoni-agama-di-bali-140716a.html , diakses: 16 Juli 2015.
8
Muslim dan Hindu di desa Pulukan yang saling menghormati dan
terjalinnya rasa kasih sayang di antara dua komunitas Agama tersebut, jika
Bali)”.
masyarakat desa?
Manfaat Teoritis
sosial yang digagas oleh Peter Blau dalam menjelaskan realitas pada
9
Manfaat Praktis
1. Pertukaran Sosial
Exchange Theory atau teori pertukaran sosial adalah sebuah teori yang
individu yang lain, berupa cost and reward atas apa yang telah mereka
melakukan hal yang baik, maka kita akan mendapat reward, dan apabila kita
Teori pertukaran Peter M. Blau (George Ritzer, 2014: 343) adalah untuk
menjadi struktur asosiasi yang makin kompleks ” (1964: 2). Blau memusatkan
10
perilaku manusia dan melandasi hubungan antar-individu maupun antar
kelompok.
tergantung pada reaksi pemberian hadiah dari orang lain-tindakan yang segera
berhenti bila reaksi yang diharapkan tidak kunjung datang. Orang saling
sosial. Segera setelah ikatan awal dibentuk, hadiah yang saling mereka
dapat berupa sesuatu yang bersifat intrrinsik seperti cinta, kasih sayang dan
rasa hormat, atau sesuatu yang bernilai ekstrinsik seperti uang dan tenaga
kerja fisik. Orang yang terlibat dalam ikatan kelompok tak selalu dapat saling
2. Komunitas
Komunitas berasal dari bahasa latin communitas yang berarti
publik, dibagi oleh semua atau banyak". Komunitas sebagai sebuah kelompok
preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Soenarno
11
(2002), Definisi Komunitas adalah sebuah identifikasi dan interaksi sosial
sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang
antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau
values.
kelompok baik itu kelompok besar atupun kecil, hidup bersama sedemikian
relationship).
3. Islam
12
dominasi oleh istiqomah, kejujuran, kebersihan rohani dan saling mengasihi
tunduk dan patuh kepada syariat Allah SWT dan berupa mewujudkan
kesalahan tersebut maka akan langsung kembali kepada yang kuasa dan
bersujut dengan bertaubat meomohon kepada Allah yang sangat kuasa dan
www.definisimasyarakatislam.com, 2015).
4. Hindu
seluas-luasnya dan terkait oleh suatu kebudataan yang mereka anggap sama.
Seperti bahasa, kelompok yang merasa memiliki bahasa, yang termasuk salam
653).
13
Umat Hindu menurut pengertian Veda pada hakikatnya merupakan
bagian dari manusia lainnya, tak terpisahkan dari seluruh ciptaan Tuhan (Sang
semesta ini. Manusia Hindu tidak dapat memisahkan dirinya untuk sebuah
perbedaan, karena ia berasal dari yang satu, serta pada akhirnya akan kembali
5. Masyarakat Desa
ajarkan. Secara tata krama sangat kental sekali yang namanya gotong royong
2013).
memiliki hubungan yang lebih mendalam dan erat dan sistem kehidupan
hal mata pencaharian, agama, adat-istiadat dan sebagainya. Dengan kata lain
(1999), Desa atau lingkungan pedesaan adalah sebuah komunitas yang selalu
14
tradisionalisme, subsistensi, dan keterisolasian. Beratha (1984), berpendapat
pada alam. Alam merupakan segalanya bagi penduduk desa, karena alam
mengolah alam dengan peralatan yang sederhana untuk dipetik hasilnya guna
Penarikan
Kesimpulan
dan Saran
15
Metode adalah suatu cara yang digunakan sebagai pedoman dalam
kata-kata tertulis dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Secara
khusus nantinya peneliti akan berinteraksi dengan para informan yang ada
di Desa Pulukan yang terdiri dari warga desa Pulukan dari komunitas
Muslim dan komunitas Hindu, para tokoh agama Muslim dan Hindu, para
16
Melalui pendekatan kualitatif inilah peneliti dituntut untuk banyak
secara tepat fenomena yang ada. Dalam metode ini tidak boleh
agar diri sendiri atau manusia lain, dan informan menjadi instrument
berbagai realita, yang tidak dapat dilakukan oleh instrument non human
17
Deskriptif kualitatif dirasa lebih relevan untuk mengkaji tema dalam
sangat kaya tersebut dan sejauh mungkin dalam bentuk aslinya. Hal itu
ditelaah satu demi satu. Pertanyaan dengan kata Tanya mengapa, alasan
Pekutatan dan berbatasan langsung dengan dua desa yaitu Desa Medewi di
Utara dan Selatan terdapat Hutan Pulukan yang merupakan Hutan negara
dan Samudra Indonesia. Ada 3 banjar yang terdapat di desa pulukan yakni
18
Pulukan memiliki luas wilayah 635,180 hektar, yang dihuni oleh 3.028
2016).
sumber baik yang berasal dari sumber data primer yaitu keterangan yang
Maka dari itu peneliti membuat pertimbangan dan kriteria sebagai berikut:
b. Tokoh agama Islam dan Hindu, yakni diantaranya mudin, nadzir, kelian
adat dan bendesa adat. penentuan subyek ini dikarenakan informan yang
19
Penentuan subyek ini dikarenakan informan yang lebih memahami
Jenis data dalam penelitian ini berasal dari sumber data primer dan data
sekunder, yaitu:
a. Data primer
Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau
tempat objek penelitian dilakukan. Data ini diperoleh secara langsung dari
data primer karena untuk mendapatkan informasi secara langsung dan aktual
Dalam penelitian ini sumber data primernya adalah data yang didapat dari
b. Data sekunder
Adalah data yang diperoleh dari arsip-arsip pemerintah, internet dari situs-
situs yang terkait dengan konteks penelitian seperti artikel, jurnal, dan lain-
lain.
Dalam penelitian ini data sekundernya adalah artikel dari internet atau
arsip dari kantor desa atau kantor kelurahan yang berupa deskripsi wilayah
20
Desa Pulukan secara keseluruhan baik dengan kondisi geografis, monografis
yaitu:
a. Wawancara
lebih alamiah dan luas tidak ditentukan oleh peneliti. Peneliti akan
yaitu jenis ini jauh lebih bebas iramanya. Responden biasanya terdiri
21
mereka lebih mengetahui informasi yang diperlukan. (Moleong, 2012:
191).
b. Observasi
Pedoman observasi berisi tentang apa saja yang perlu diamati atau
22
c. Dokumentasi
dikeluarkan oleh satuan pendidikan yang berupa buku dan tulisan yang
catatan dilapangan, lembar wawancara yang berupa tulisan dan foto hasil
penelitian.
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting
dan mana yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah
bahwa analisis data merupakan hal yang kritis dalam proses penelitian
data sehingga hipotesis dapat dikembangkan dan dievaluasi. Maka dari itu
teknik analisa data diperlukan untuk memperoleh gambaran yang detail, jelas,
23
dan terperinci tentang objek yang akan diteliti. Penelitian ini menggunakan
a. Pengumpulan Data
b. Reduksi Data
c. Penyajian Data
24
d. Penarikan Kesimpulan
Pengumpulan
Data
Penyajian Data
Reduksi Data
Penarikan
Kesimpulan
25
Model bagan tersebut dapat digambarkan bahwa dalam penelitian ini
dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Kedua, data yang ditemukan
digunakan dalam penelitian ini. Ketiga, penyajian data yang ada disajikan
dimana peneliti melakukan analisa, mencari makna dari data yang ada
Teknik uji keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
trianggulasi data/analisis.
26
pemerintah desa yang melakukan pertukaran sosial antara komunitas
sebenarnya di lapangan.
27