Anda di halaman 1dari 2

Sumber berita : https://regional.kompas.

com/read/2019/09/03/09372521/di-desa-terpencil-ini-umat-beragama-
hidup-berdampingan-gotong-royong?page=all

Interaksi Sosial Masyarakat Desa Banjarpanepan


Contoh komunitas warga yang plural dalam aspek beragama adalah warga Desa Banjarpanepen,
Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Warga desa ini menganut 3 agama yang berbeda,
yakni Islam, Kristen, dan Buddha. Di desa ini juga terdapat 3 rumah ibadah yakni Masjid, Gereja, dan Vihara.

Meski kondisi beragama masyarakatnya plural, akan tetapi interaksi sosial antar masyarakat berlangsung
sangat kondusif. Diantara bentuk interaksi sosial antar agama yang terjadi di kalangan masyarakat Desa
Banjarpanepan adalah sebagai berikut:

1. Pernikahan beda agama yang menyebabkan dalam satu rumah anggota keluarganya menganut agama
yang berbeda satu sama lain.
2. Masyarakat yang berbeda agama tetap saling membantu untuk merenovasi atau membangun tempat
ibadah agama lain.
3. Tanpa menbedakan agama, warga desa bergotong-royong mempersiapankan acara keagamaan.

Adapun pengaruh dari interaksi sosial tersebut terhadap kehidupan sosial dan budaya serta kehidupan
berbangsa dan bernegara adalah :

1. Terjalinnya rasa persaudaraan di masyarakat desa, sehingga kehidupan masyarakat berlangsung


dengan damai, aman, dan tentram. Lebih jauh rasa persaudaraan tersebut akan memupuk persatuan
dan kesatuan di tengah masyarakat yang mana hal ini menjadi pondasi bagi persatuan dan kesatuan
bangsa dan negara.
2. Budaya gotong-royong dan kerjasama yang tetap terjaga dengan baik di tengah masyarakat Desa
Banjarpanepen, yang mana hal tersebut dijalankan tanpa memandang perbedaan latar belakang
agama diantara mereka.
3. Interaksi sosial diantara masyarakat Desa Banjarpanepen merupakan wujud kerukunan antarumat
beragama yang bisa menjadi contoh nyata bagi masyarakat lainnya.

Anda mungkin juga menyukai