Anda di halaman 1dari 15

TOLERANSI MASYARAKAT ISLAM DAN KRISTEN DI KECAMATAN

LALABATA KABUPATEN SOPPENG PADA TAHUN 1950-2007


ISLAMIC SOCIETY AND CHRISTIAN TOLERANCE IN THE DISTRICT LALABATA
SOPPENG REGENCY IN 1950-2007

Sitti Rahman
Guru SMA Negeri 2 Watansoppeng, Kabupaten Soppeng
Jalan Neneurang No. 178 Watansoppeng, 90814
Telepon: 0484-21405
Pos-el: sittirahman@yahoo.com
Handphone: 081355596602, 085255440176
Diterima: 4 Juni 2016; Direvisi: 9 September 2016; Disetujui: 30 November 2016

ABSTRACT
This study aims to investigate three key issues, namely How to view people’s views of Islam and Christianity
about tolerance, how the attitudes of tolerance among religious groups in society Soppeng District of Lalabata
districts in their daily lives? and how the wisdom of the values of local culture that developed in the District
public Lalabata Soppeng in creating religious tolerance ? This research is a historical research is descriptive
with qualitative approach. The research found that people in the District Lalabata Soppeng are harmonious
life. Inter-religious harmony is maintained and nurtured well so that people do not ever expect conflict over
religious issues. The realization of inter-religious tolerance is inseparable from the community’s ability to
apply the District Lalabata Soppeng cultural values locally owned like ati mapaccing, amaradekangeng,
assimelleren and mappasitinaja.
Keywords: religion, attitudes of tolerance, wisdom cultural values of local.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tiga permasalahan pokok yaitu Bagaimana pandangan masyarakat
Islam dan Kristen tentang toleransi, Bagaimana sikap-sikap toleransi antara umat beragama dalam masyarakat
Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng dalam kehidupan sehari-harinya? Bagaimana kearifan nilai-nilai
budaya lokal yang berkembang pada masyarakat Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng dalam menciptakan
toleransi beragama? Jenis penelitian ini adalah penelitian sejarah yang bersifat deskriptif dengan menggunakan
pendekatan kualitatif. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa masyarakat di Kecamatan Lalabata Kabupaten
Soppeng terdapat kehidupan yang harmonis. Kerukunan hidup antar umat beragama selalu terjaga dan terbina
dengan baik sehingga masyarakatnya tidak pernah terjadi konflik karena masalah agama. Terwujudnya sikap
toleransi antar umat beragama tidak terlepas dari kemampuan masyarakat Kecamatan Lalabata Kabupaten
Soppeng mengaplikasikan nilai-nilai kebudayaan lokal yang dimiliki seperti ati mapaccing, amaradekangeng,
assimelleren dan mappasitinaja.
Kata kunci: agama, sikap toleransi, kearifan nilai-nilai budaya lokal.

PENDAHULUAN kelompok-kelompok yang berbeda warna


Manusia adalah makhluk individu dengannya salah satunya adalah perbedaan
sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai agama.
makhluk sosial tentunya manusia dituntut Dalam rangka menjaga keutuhan dan
untuk mampu berinteraksi dengan individu lain persatuan dalam masyarakat maka diperlukan
dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Dalam sikap saling menghormati dan saling
menjalani kehidupan sosial dalam masyarakat, menghargai, sehingga gesekan-gesekan yang
seorang individu akan dihadapkan dengan dapat menimbulkan pertikaian dapat dihindari.
Masyarakat juga dituntut untuk saling menjaga

551
hak dan kewajiban di antara yang satu dengan Setiap penganut agama meyakini kebenarannya
yang lainnya. masing-masing, dan keyakinan memang tidak
Dalam pembukaaan UUD 1945 pasal 29 bisa dipaksakan. Untuk itu, antar penganut
ayat 2 disebutkan bahwa “Negara menjamin beragama hendaknya menghargai keyakinan
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk orang lain (toleran), seperti dalam firman Allah:
agamanya masing-masing dan untuk beribadat “Tidak ada paksaan di dalam agama” (QS. al-
menurut agamanya dan kepercayaannya itu.” Baqarah:26). Selain itu firman-Nya: “Bagimu
Olehnya itu kita sebagai warga Negara sudah agamamu, bagiku agamaku”(QS. Al-Kafirun:6).
sepatutnya menjunjung tinggi sikap saling Uraian dalam tulisan ini akan dipusatkan
toleransi antar umat beragama dan saling pada Toleransi Masyarakat Islam dan Kristen
menghormati antar hak dan kewajiban yang ada di Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng
diantara kita demi keutuhan Negara. Tahun 1950 – 2007. Batasan spasialnya penulis
Kebebasan beragama pada hakikatnya ambil di Kabupaten Soppeng Kecamatan
adalah dasar bagi terciptanya kerukunan antar Lalabata sebagai daerah penelitian dengan
umat beragama. Tanpa kebebasan beragama alasan Kabupaten Soppeng merupakan salah
tidak mungkin ada kerukunan antar umat satu daerah yang penduduknya mayoritas agama
beragama. Kebebasan beragama adalah hak Islam, akan tetapi juga tumbuh dan berkembang
setiap manusia. Hak untuk menyembah Tuhan agama Katolik dan Protestan sehingga kehidupan
diberikan oleh Tuhan, dan tidak ada seorang pun masyarakatnya dapat membina suatu kerukunan
yang boleh mencabutnya. Hal ini sebagaimana beragama dalam kehidupaan sehari-hari tanpa
secara tegas dinyatakan dalam Q.S. al-Insân: 3, melihat adanya perbedaan.
“Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan Batasan temporalnya adalah 1950 sampai
yang lurus, ada yang bersyukur, ada pula yang 2007. Tahun 1950 diambil oleh peneliti sebagai
kafir”. tahun awal penelitian, karena tahun 1950
Mengingat keberagaman agama diperkirakan perkembangan agama Kristen
merupakan realitas sosial yang nyata, maka sikap semakin pesat di Kabupaten Soppeng, pada saat
keagamaan yang perlu dibangun selanjutnya itu para zending berdatangan ke wilayah Soppeng
adalah prinsip kebebasan dalam memeluk untuk mengajak masyarakat masuk menjadi
suatu agama. Prinsip yang demikian antara lain penganut agama Kristen baik Katolik maupun
dibangun dari misi historis Islam bahwa “Tidak Protestan. Adapun cara-cara yaang dilakukannya
ada paksaan untuk memeluk agama (Islam), adalah memberi bantuan kepada masyarakat
sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dari berupa kebutuhan pokok dan pakaian. Sehingga
pada jalan yang sesat...” (Q.S.Al-Baqarah:256). pada saat itu banyak masyarakat terutama di
Dari prinsip tersebut, maka pola kehidupan ketiga kecamatan tersebut tertarik menjadi
beragama yang akan berkembang adalah sikap penganut agama Kristen, sekalipun kita ketahui
keagamaan yang toleran dan mau menghormati bahwa pada saat itu masyarakat Kabupaten
umat beragama lainnya. Asumsi ini didasarkan Soppeng pada umumnya penganut Islam. Tahun
pada suatu pemikiran bahwa kepenganutan 2007 dijadikan sebagai batasan akhir dalam
seseorang terhadap agamanya telah diawali lebih penelitian ini, karena dengan pertimbangan
dahulu dengan adanya pemikiran yang matang. agar perkembangan Kristen dapat dikaji sampai
Pada dasarnya, “semua agama adalah masa kini, dengan melihat keadaan masyarakat
petunjuk yang mengajak manusia pada Kabupaten Soppeng dapat menciptakan
kebaikan. Tidak satupun agama mengajak pada hubungan masyarakat yang sangat harmonis
kesesatan, kejahatan dan kerusakan ” (Husna, dalam perbedaan yang di miliki sehingga
2006:3). Semua kebaikan agama bertujuan untuk kehidupan toleransi dalam masyarakat dapat
mencapai keridhaan Tuhan, tanpa terkecuali. terpenuhi.

552
Toleransi Masyarakat Islam ... Sitti Rahman

Masyarakat Kabupaten Soppeng telah Tulisan ini memberi informasi penting terutama
mempraktekkan dan meletakkan toleransi dalam menciptakan suatu toleransi dalam
sebagai bagian dari sejarah mereka. Praktek kehidupan sehari-hari siswa terdapat berbagai
toleransi antara umat beragama, tidak hanya macam perbedaan baik dari segi agama, suku,
terlihat dalam segmen masyarakat sebagai ras dan lain sebagainya.
komponen besar, tetapi juga terdapat dalam Karya tulis lain yang berjudul “Penanaman
keluarga sebagai element terkecil dalam sikap Toleransi beragama dalam pendidikan
masyarakat. Agama” ditulis oleh Rofiqoh (2015) melakukan
Persoalan pluralitas agama dalam penelitian karena dilatarbelakangi oleh masih
masyarakat Kabupaten Soppeng, tidak adanya konflik yang mengatasnamakan agama.
mencerminkan adanya isu yang dapat Hal tersebut sangat berpengruh terhadap
menimbulkan konflik sosial dalam kerukunana umat beragama. Dalam hal ini
kehidupannya. Bahkan, masyarakat Soppeng pendidikan agama dianggap berperan penting
telah mempraktekkan dan meletakkan pluralitas dalam upaya menangkal prilaku negatif yang
sebagai bagian dari sejarah mereka. Praktek akan dilakukan oleh penganutnya.
toleransi antara umat beragama, tidak hanya Hasil penelitin yang berkaitan dengan
terlihat dalam segmen masyarakat sebagai kajian ini masih sangat kurang terutama yang
komponen besar, tetapi juga terdapat dalam membahas secara khusus tentang toleransi umat
keluarga sebagai element terkecil dalam beragama dalam suatu daerah. Sehingga tulisan-
masyarakat. Dalam satu kelaurga inti, terdapat tulisan yang tersebut di atas dapat memperkaya
sikap-sikap toleransi yang diwariskan dari satu dan mempertajam pertanyaan-pertanyaan yang
generasi ke generasi yang lainnya. Seorang akan diajukan dalam artikel ini.
anak dapat menerima saudara kandungnya yang Tiga pokok bahasan di uraikan dalam artikel
berbeda agama, demikian pula seorang ayah atau ini, yaitu pertama, Bagaimana pandangan Islam,
ibu dapat merelahkan anaknya menjadi seorang Katolik dan Kristen Protestan tentang toleransi,
muslim kendatipun ia seorang pemimpin agama menyoroti pada pemahaman masyarakat
lain. Kecamatan Lalabata dalam memahami tentang
Sebuah harmonisasi yang merealita pada toleransi berdasarkan keyakinan masing-masing
semua aspek kehidupan mereka, mencerminkan dan sesuai dengan ajaran yang dianutnya. Kedua,
pemahaman pluralitas mereka adalah jendela Bagaimana sikap-sikap toleransi antara umat
untuk melihat dan membangun pluralisme dalam beragama dalam masyarakat Kecamatan Lalabata
konteks lebih luas. Lalu, bagaimana sikap-sikap Kabupaten Soppeng dalam kehidupannya. Pada
toleransi tersebut diwariskan dari satu generasi bagian ini akan menjelaskan kehidupan sehari-
ke generasi yang lain? Bagaimana generasi baru hari dalam satu rumpun keluarga yang menganut
mampu menerjemahkan sikap-sikap toleransi lebih dari satu agama. Kehidupan sehari-hari
tersebut dan diterapkan dalam konteks kekinian? yang dimaksud adalah ketika mereka merayakan
Dan bagaimana sikap-sikap toleransi ini mampu hari besar agama, sikap-sikap menghargai
bertahan ditenpah perubahan sosial politik dalam menjalankan ibadah, dan lain sebagainya.
dalam konteks lebih luas? Adalah pertanyaan- Ketiga. Bagaimana kearifan nilai-nilai budaya
pertanyaan penting akan dijawab dalam lokal yang berkembang pada masyarakat
penelitian ini. Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng dalam
Studi tentang Pendidikan multikultural menciptakan toleransi beragama. Pada bagian
di SMP Negeri 5 Makassar oleh Ichsan ini akan melihat nilai-nilai budaya lokal yang
(2010) menggambarkan nuansa pendidikan dimiliki oleh masyarakat sehingga mampu
multikultural berjalan dengan semestinya demi menciptakan dan mempertahan suatu sikap
tercapainya cita-cita dan tujuan sekolah tersebut. toleransi terhadap perbedaan yang ada.

553
METODE peristiwa. Penulisan (historiografi) merupakan
Jenis penelitian ini adalah penelitian sejarah tahap akhir dari seluruh rangkaian proses
yang bersifat deskriptif dengan menggunakan pengolahan dan penyusunan sumber-sumber
pendekatan kualitatif, yang mengandalkan sejarah yaitu dengan menyusun dan merangkai
sumber-sumber tertulis atau menggunakan bahan fakta-fakta menjadi kisah sejarah.
dokumen dan wawancara dengan pelaku sejarah.
Jenis penelitian sejarah memberikan penekanan PEMBAHASAN
pada aspek kronologis terhadap perkembangan Pengertian Toleransi
toleransi masyarakat Islam dan Kristen di Kata toleransi berasal dari bahasa latin
Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng “tolerare” yang berarti bertahan atau memikul.
tahun 1950-2007. Pembahasan tentang toleransi Toleran disini diartikan dengan saling memikili
tersebut membutuhkan data yang akurat dan walaupun pekerjaan itu tidak disukai; atau
valid, untuk itu sangatlah penting menggunakan memberi tempat kepada orang lain, walaupun
metode penelitiaan sejarah. kedua belah pihak tidak sependapat (Siagian,
Dilihat dari sumber datanya, jenis penelitian 1993:115). Dengan demikian toleransi menunjuk
ini adalah penelitian lapangan (field research), pada adanya suatu kerelaan untuk menerima
karena data yang diperlukan dalam penyusunan kenyataan adanya orang lain yang berbeda.
karya ilmiah ini diperoleh dari lapangan yaitu Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia,
di lingkungan masyarakat Kecamatan Lalabata Toleransi yang berasal dari kata “toleran” itu
(Watansoppeng). Berdasarkan data yang sendiri berarti bersifat atau bersikap menenggang
dikumpulkan, maka metode dalam penelitian ini (menghargai, membiarkan, membolehkan),
menggunakan metode penelitian sejarah. pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan,
Lokasi penelitian berpusat di Kabupaten kebiasaan, dan sebagainya) yang berbeda dan
Soppeng Kecamatan Lalabata dalam hal ini atau yang bertentangan dengan pendiriannya.
pusat kota Watansoppeng, Pemilihan daerah Toleransi juga berarti batas ukur untuk
penelitian ini dilakukan secara sengaja. Penentuan penambahan atau pengurangan yang masih
lokasi penelitian di Kabupaten Soppeng dengan diperbolehkan.
pertimbangan bahwa Kabupaten Soppeng Dalam bahasa Arab, toleransi biasa
merupakan salah satu wilayah yang memiliki disebut “ikhtimal, tasamuh” yang artinya sikap
persebaran penduduk yang beragama Kristen membiarkan, lapang dada (samuha-yasmuhu-
yang mampu hidup berdampingan dengan samhan, wasimaahan, wasamaahatan) artinya:
masyarakatnya yang mayoritas beragama Islam. murah hati, suka berderma (kamus Al Muna-wir
Namun kenyataanya masyarakat di wilayah hlm.702). Jadi, toleransi (tasamuh) beragama
Kabupaten Soppeng memiliki toleransi yang adalah menghargai dengan sabar, menghormati
sangat tinggi dalam kehidupan sehari-harinya. keyakinan atau kepercayaan seseorang atau
Teknik pengumpulan data sejarah kelompok lain. Dari kata tasamuh tersebut
(heuristik) yang digunakan dalam penelitian dapat diartikan agar di antara mereka yang
ini terdiri dari sumber tertulis dan sumber berbeda pendapat hendaknya bisa saling
lisan. Sumber tertulis adalah arsip, dokumen, memberikan tempat bagi pendapatnya. Masing-
dan kepustakaan serta beberapa surat kabar. masing pendapat memperoleh hak untuk
Sementara itu sumber lisan berupa wawancara nmengembangkan pendapatnya dan tidak saling
mendalam dengan masyarakat yang tujuannya menjegal satu sama lain.
adalah untuk mendukung fokus penelitian Dari beberapa pendapat di atas, toleransi
ini. Kemudian menilainya secara kritis (kritik dapat diartikan sebagai sikap menenggang,
sumber) yang selanjutnya diinterpretasikan membiarkan, membolehkan, baik berupa
dengan tujuan memberikan makna pada suatu pendirian, kepercayaan dan kelakuan yang

554
Toleransi Masyarakat Islam ... Sitti Rahman

dimiliki seseorang atas yang lainnya. Dengan sesuatu apapun dari gereja-gereja itu dan tidak
kata lain toleransi adalah sikap lapang dada pula dari lingkungannya...”(Nurcholish Madjid,
terhadap prinsip yang lain. Toleransi tidak berarti 1993:193).
seseorang harus mengorbankan kepercayaan Kebijakan politik yang dilakukan baik
atau prinsip yang dianutnya. Dalam toleransi oleh Nabi Muhammad SAW atau Umar ibn
sebaliknya tercermin sikap yang kuat untuk al-Khattab di atas tentu dengan dasar-dasar
memegang keyakinan atau pendapatnya sendiri. pijakan yang terdapat dalam alquran. Dalam
beberapa ayatnya alquran menyatakan: “Tidak
Toleransi Dalam Pandangan Islam ada paksaan untuk memasuki agama (Islam);
Dalam sejarah kehidupan umat Islam, sikap sesungguhnya telah jelas jalan yang benar
toleransi telah diletakkan pada saat awal Nabi dari pada jalan yang salah...”(QS.Al-Baqarah
Muhammad saw membangun negara Madinah. (2):256). Dan katakanlah: “Kebenaran itu datang
Sesaat setelah Nabi Muhammad saw. hijrah ke dari Tuhanmu; maka barang siapa yang ingin
kota Madinah, Nabi melihat adanya pluralitas beriman hendaklah ia beriman, dan barangsiapa
yang terdapat di kota Madinah. Pluralitas yang yang ingin kafir biarlah ia kafir...” (QS. Al-Kahfi
dihadapi Nabi antara lain tidak hanya karena (18):29). “Dan jikalau Tuhanmu menghendaki,
perbedaan etnis semata, tetapi perbedaan yang tentulah beriman semua orang yang dimuka
disebabkan agama. Madinah tidak bersifat bumi seluruhnya. Maka apakah kamu hendak
homogen dengan agama, tetapi di Madinah di memaksa manusia supaya mereka menjadi
samping yang beragama Islam, terdapat pula orang-orang yang beriman semuanya” (QS.
penduduk yang beragama Yahudi dan Nasrani. Yunus (10):99)
Melihat pluralitas keagamaan ini Nabi Ayat-ayat tersebut menjadi dasar tentang
berinisiatif untuk membangun kebersamaan adanya kebebasan manusia untuk menentukan
dengan yang berbeda agama. Inisiatif itu pilihan atas agamanya. Prinsip-prinsip itulah
kemudian melahirkan apa yang dikenal dengan yang mendasari kebijakan politik umat Islam
Piagam Madinah. Dalam pandangan Madjid tentang kebebasan beragama. Meskipun tidak
(1992:195) Piagam Madinah merupakan sepenuhnya sama dengan yang ada di zaman
dokumen politik resmi pertama yang meletakkan modern ini, namun prinsip-prinsip kebebasan
prinsip kebebasan beragama dan berusaha. beragama dalam zaman klasik itu sama dengan
Bahkan sesungguhnya Nabi juga membuat yang terjadi sekarang.
perjanjian tersendiri yang menjamin kebebasan Dalam hubungannya dengan orang-orang
dan keamanan umat Kristen di mana saja, yang tidak seagama, Islam mengajarkan agar
sepanjang masa. umat Islam berbuat baik dan bertindak adil
Contoh lain dari wujud toleransi Islam kepada siapapun yang tidak memerangi umat
terhadap agama lain diperlihatkan oleh Umar ibn Islam karena agama yang dianut. Alquran juga
al-Khattab. Umar membuat sebuah perjanjian mengajarkan agar umat Islam mengutamakan
dengan penduduk Yerussalem, setelah kota terciptanya suasana perdamaian, hingga timbul
suci itu ditaklukkan oleh kaum Muslimin. Isi rasa kasih sayang di antara umat Islam dengan
perjanjian itu antara lain berbunyi; umat beragama lain tidaklah menjadi halangan
“...Ia (Umar, pen) menjamin mereka dalam Islam. Keadaan demikian digambarkan
keamanan untuk jiwa dan harta mereka, dan dalam Alquran: “Dan jika seseorang di
untuk gereja-gereja dan salib-salib mereka, antara orang-orang musyrikin itu meminta
serta yang dalam keadaan sakit ataupun sehat, perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia,
dan untuk agama mereka secara keseluruhan. supaya ia sempat mendengarkan firman Allah,
Gereja-gereja mereka tidak akan diduduki dan kemudian antarkanlah ia ke tempat yang aman
tidak pula dirusak, dan tidak akan dikurangi baginya” (QS.Al-Taubah (9):6).

555
Seiring dengan arti toleransi di atas, Toleransi Dalam Pandangan Kristen
yaitu memberikan tempat kepada orang (Katholik dan Protestan)
yang berbeda agama, tidak berarti mengakui Pada saat Yesus hidup di dunia ini, dunia
kebenaran semua agama. Toleransi tidak dapat barat atau Eropa sementara dikuasai oleh
diartikan mengakui kebenaran semua agama imperium Romawi. Itu jelas suatu negara yang
dan tidak pula dapat diartikan kesediaan untuk tidak bersifat teokrasi. Karena itu Yesus pun
mengikuti ibadat-ibadat keagamaan lain. Antara tidak melakukan Civil Law sebagaimana yang
agama Islam dengan agama kenabian yang lain diperintahkan hukum Taurat. Misalnya: Yesus
mungkin ditemukan adanya persamaan, akan tidak menghukum ahli Taurat yang mengajarkan
tetapi tidak dapat dielakkan bahwa telah terjadi ajaran sesat, Yesus tidak menghukum mati
perbedaan dalam beberapa hal, yang menurut orang-orang kafir yang Ia temui, Ia juga tidak
keyakinan Islam hal itu terjadi akibat campur memerintahkan hukuman mati bagi perempuan
tangan manusia. Begitu pula antara Islam dan yang kedapatan berzinah (Yoh 8:5) padahal jelas
agama bukan kenabian, kemungkinan terdapat Taurat memerintahkan itu (Im 20:10). Kalau Ia
persamaan, terutama dalam ajaran moralnya, melakukan semua itu jelas Ia menyalahi hukum
karena akal budi manusia bisa sampai pada Romawi saat itu yang tidak bersifat teokrasi.
kesimpulan-kesimpulan yang sejalan dengan Karena itu juga adalah salah jika kita saat ini
wahyu. hidup dalam negara yang bersifat demokrasi tapi
Toleransi harus dibedakan dari kita menerapkan hukum non toleransi beragama
komfromisme, yaitu menerima apa saja yang sebagaimana yang ada dalam negara teokrasi
dikatakan orang lain asal bisa menciptakan Israel sebagaimana yang telah kita lihat.
kedamaian dan kerukunan, atau saling memberi   Orang-orang asing ini mungkin saja telah
dan menerima demi terwujudnya kebersamaan. memeluk agama Israel (misalnya Rut) tapi bisa
Komfromisme tidak dapat diterapkan dalam juga beragama lain. Kalau sendainya orang asing
kehidupan beragama. Komfromisme dalam itu tidak memeluk agama Israel, memang mereka
beragama akan melahirkan corak keagamaan tidak diizinkan untuk beribadah kepada Allah
yang sinkretik. mereka di tengah-tengah bangsa Israel tapi jelas
Terhadap keinginan bersama untuk Allah memerintahkan agar kepada mereka orang
melaksanakan ajaran agama, Allah SWT. Israel harus menunjukkan kasih.  Bandingkan ini
menurunkan FirmanNya yaitu: “Katakanlah dengan ayat berikutnya:
(Muhammad), “Wahai orang-orang kafir,  Im 19:33-34 -(33) Apabila seorang asing
aku tidak akan menyembah apa yang kamu tinggal padamu di negerimu, janganlah kamu
sembah, dan kamu bukan penyembah apa yang menindas dia. (34) Orang asing yang tinggal
aku sembah, dan aku tidak pernah menjadi padamu harus sama bagimu seperti orang Israel
penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu asli dari antaramu, kasihilah dia seperti dirimu
tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang sendiri, karena kamu juga orang asing dahulu di
aku sembah, untukmu agamamu, dan untukku tanah Mesir; Akulah TUHAN, Allahmu.
agamaku” (QS.Al-Kafirun (109):1-6)   Henry Efferin - Beberapa bagian dari
Konfromi dalam ajaran agama adalah Alkitab tersebut memberikan indikasi yang jelas
tidak mungkin untuk dilakukan, dan Allah mengenai bagaimana perlakuan umat Allah
sendiri telah melarangnya. Dalam hal ibadah yang semestinya terhadap kelompok orang yang
masing-masing agama melaksanakan sesuai berbeda dari mereka, yaitu dengan menyatakan
dengan keyakinannya. Betapapun baiknya ajaran kasih persaudaraan kepada mereka (Various,
Islam tentang bagaimana seharusnya umat Islam 2000:118).
bersikap terhadap kaum agama lain, tetapi dalam
hal menyangkut pelaksanaan ibadah tidak terjadi
komfromi di dalamnya

556
Toleransi Masyarakat Islam ... Sitti Rahman

a. Toleransi Dalam Perspektif agama Kristen Pedoman hidup yang terdapat dalam Al-Kitab.
Katholik Hukum Kasih tersebut ialah mengasihi sesama
Dalam ajaran agama Katholik juga ditemui manusia.
konsep tentang kerukunan, hal ini sebagaimana Menurut Agama Protestan, Kasih adalah
tercantum dalam Deklarasi Konsili Vatikan II hukum utama dan yang terutama dalam
tentang sikap, Geraja terhadap agama-agama kehidupan orang Kristen. Dasar kerukunan
lain didasarkan pada asal kisah rasul-rasul 17:26 menurut agama Kristen Protestan didasarkan
sebagai berikut; “Adapun segala bangsa itu pada Injil Matius 22:37.
merupakan satu masyarakat dan asalnya pun satu Mat 5:43-44 - (43) Kamu telah mendengar
juga, karena Tuhan menjadikan seluruh bangsa Firman: Kasihanilah sesamamu manusia dan
manusia untuk menghuni seluruh bumi”. bencilah musuhmu. (44) Tetapi aku berkata
Dalam bagian lain dari Mukaddimah kepadamu: Kasihanilah musuhmu dan berdoalah
Deklarasi tersebut disebutkan: “Dalam zaman kita bagi mereka yang menganiaya kamu. Dalam ayat
ini, di mana bangsa, manusia makin hari makin ini Yesus mengajarkan pada murid-muridnya
erat bersatu, hubungan antara bangsa menjadi untuk dapat mengasihi musuh-musuh mereka.
kokoh, gereja lebih seksama mempertimbangkan Alasan untuk tindakan ini di jelaskan dalam
bagaimana hubungannya dengan agama-agama ayat selanjutnya: Mat 5:45 – Karena dengan
Kristen lain. Karena tugasnya memelihara demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu
persatuan dan perdamaian di antara manusia yang di Syorga, yang menerbitkan matahari bagi
dan juga di antara para bangsa. Maka di dalam orang-orang jahat dan orang-orang baik dan
deklarasi ini gereja mempertimbangkan secara menurunkan hujan bagi orang yang benar dan
istimewa apakah kesamaan manusia dan apa orang yang tidak benar.
yang menarik mereka untuk hidup berkawan”. Satu-satunya alasan untuk mengasihi orang
Deklarasi Konsili di atas berpegang di luar lingkaran yang kita sukai dalam konteks
teguh pada hukum yang paling utama, yakni tersebut ialah karena Allah juga memelihara
“Kasihanilah Tuhan Allahmu dengan segenap setiap orang melalaui providensinya dalam
hatimu dan segenap jiwamu, dan dengan segenap anugerah umum. (Various, 2000:119). Jadi dalam
hal budimu dan dengan segenap kekuatanmu pengajaran Yesus tentng kasih terdapat unsur
dan kasihanilah sesama manusia seperti dirimu pengakuan terhadap keterikatan manusia secara
sendiri” (Herman Embuiru, 2007:13). keseluruhan sebagamana anak-anak Bapa. Kasih
Isi Deklarasi di atas menggambarkan memikirkan yang baik bagi orang lain untuk
bahwa pada dasarnya manusia itu memiliki hak mementingkan diri sendiri. Ini adalah pernyataan
yang sama, tidak boleh membeda-bedakannya yang fundamental mengenai kasih dalam Al-
mesti mereka berlainan agama, sikap saling kitab yang didasari pada pengorbanan Yesus
hormat menghormati agar kehidupan menjadi Kristus. “Kristus telah mati untuk kita orang-
rukun sangat dianjurkan. orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh
Allah.... Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-
b. Toleransi Dalam Perspektif Agama Kristen Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati
Protestan untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Rom 5:6-
Sebagaimana halnya dengan agama 10). Melalui ayat-ayat ini juga melihat betapa
Kristen Katholik, dalam agama Protestan juga manusia itu berharga di mata Allah (Various,
menganjurkan agar antar sesama umat manusia 2000:119).
selalu hidup rukun dan harmonis. Agama Gal 6:10 – Karena itu, selama masih ada
protestan beranggapan bahwa aspek kerukunan kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik
hidup beragama dapat diwujudkan melalui kepada semua orang, tetapi terutama kepada
Hukum Kasih yang merupakan norma dan kawan-kawan kita seiman. Ayat ini mengatakan

557
bahwa kita harus berbuat baik kepada semua agamanya dengan bebas dan tanpa tekanan.
orang. Dan adanya kata-kata “terutama kepada Oleh karena itu, hendaknya toleransi beragama
kawan-kawan seiman” menunjukkan bahwa kita jadikan kekuatan untuk memperkokoh
kata-kata “semua orang” itu termasuk di silaturrahmi dan menerima adanya perbedaan.
dalamnya adalah orang-orang yang tidak seiman. Dengan ini akan terwujud perdamaian,
Jadi orang yang tidak seiman pun layak untuk ketentraman dan kesejahteraan.
mendapatkan perbuatan baik kita sekalipun Dalam kehidupan masyarakat
mereka bukanlah yang terutama. Watansoppeng, kerukunan hidup antar umat
Demikianlah dasar-dasar Alkitab bagi beragama selalu terjaga dan terbina dengan
kehidupan bertoleransi dengan orang-orang baik, sehingga masyarakatnya tidak pernah
beragama lain. Dengan demikian seorang kristen terjadi konflik karena masalah agama. Dengan
haruslah orang yang bisa hidup bertoleransi dan demikian toleransi antar umat beragama dapat
rukun dengan kelompok-kelompok lain yang terwujud dengan menumbuhkan sikap saling
berbeda keyakinan / agama dengannya, bahkan hormat menghormati antar pemeluk agama
harus dapat berbuat baik kepada mereka. Dan yang berbeda sehingga tercipta suasana yang
karena itu juga kita tidak boleh memusuhi orang tenang, damai dan tenteram, termasuk dalam
beragama lain apalagi berniat untuk membasmi melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan
mereka, kita tidak boleh memperlakukan mereka keyakinannya masing-masing.
secara tidak adil, bersikap diskriminasi pada Dalam kehidupan masyarakat
mereka, kita juga tidak boleh membakar tempat Watansoppeng, terdapat sikap-sikap toleransi
ibadah mereka, dan lain-lain. yang diwariskan dari satu generasi ke generasi
yang lainnya. Seorang anak dapat menerima
Terbentuknya Sikap Toleransi Masyarakat di saudara kandungnya yang berbeda agama,
Watansoppeng demikian pula seorang ayah atau ibu dapat
Toleransi antar umat beragama di merelakan anaknya menjadi seorang muslim
Indonesia populer dengan istilah kerukunan kendatipun ia beragama lain. Sebuah harmonisasi
hidup beragama. Istilah tersebut merupakan yang merealita pada semua aspek kehidupan
istilah resmi yang digunakan oleh pemerintah. mereka, mencerminkan pemahaman toleransi
Kerukunan hidup antar umat beragama mereka yang sangat tinggi untuk melihat dan
merupakan salah satu tujuan pembangunan membangun toleransi dalam konteks lebih luas.
dibidang keagamaan di Indonesia. Selain dari kesiapan menerima perbedaan
Salah satu wujud dari toleransi hidup yang ada, terbukti dari setiap pelaksanaan hari-
beragama adalah menjalin dan memperkokoh tali hari besar keagamaan sangat tercermin adanya
silaturrahmi antar umat beragama dan menjaga saling menghargai dan saling menghormati
hubungan yang baik dengan manusia lainnya. antara satu dengan yang lainnya. Seperti
Pada umumnya, manusia tidak dapat menerima pada pelaksanaan ibadah puasa bagi kaum
perbedaan antara sesamanya, perbedaan muslim, mereka yang beragama Kristen tidak
dijadikan alasan untuk bertentangan satu dengan menujukkan perilaku yang tidak menghargai
yang lainnya. Perbedaan agama merupakan dan tidak menghormati para muslim yang ada
salah satu faktor penyebab utama adanya konflik disekitarnya.
antar sesama manusia. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Hj.
Merajut hubungan damai antar penganut Heriati bahwa :
hanya bisa dimungkinkan jika masing-masing “Apa yang saya lihat dan saya rasakan selama
pihak menghargai pihak lain. Mengembangkan bertempat tinggal di samping Gereja Katholik
sikap toleransi beragama, bahwa setiap penganut dan di apik oleh dua masjid, hidup berbaur
agama boleh menjalankan ajaran dan ritual dengan mereka yang berbeda keyakinan
(Kristen Katholik dan Kristen Protestan)

558
Toleransi Masyarakat Islam ... Sitti Rahman

sudah sekitar lima belas tahun, namun kami Seperti kasus yang di alami oleh ibu
saling menghargai satu sama lainnya. Mereka Matahari yang menyatakan:
menjalankan ibadahnya masing-masing,
kami juga tetap beribadah sesuai keyakinan Saya adalah salah satu keluarga yang
kami tanpa ada saling mengganggu. Seperti, mengalami kehidupan toleransi yang
pada hari Minggu di Gereja samping rumah tinggi karena, ayah saya adalah penganut
saya, mereka melantunkan kidung suci untuk Kristen Protestan, ibu menganut Islam dan
Tuhannya, pada saat sebelum tiba waktu saya bersaudara sebanyak lima orang. Saya
shalat setiap hari masjid yang ada tidak jauh adalah anak sulung dan memiliki keyakinan
dari Gereja tersebut juga tetap melantunkan mengikuti ibu yaitu Islam, adik nomor dua
ayat-ayat suci Alquran. Begitu pula pada dari saya juga Islam, tapi adik nomor tiga dan
hari-hari raya, kami tetap menjalankan empat adalah Kristen mengikuti keyakinan
dan melaksanakan ibadah masing-masing” ayah. Sedangkan adik bungsu saya juga
mengikuti keyakinan ibu yaitu Islam (sama
(Wawancara: Hj. Heriati, 10 Maret 2016).
seperti saya dan adik nomor dua). Jadi kalau
Begitu pula sebaliknya, apabila umat berbicara masalah toleransi atau kerukunan
Kristen pada saat melaksanakan ibadah para hidup beragama, buat kami tidak ada masalah.
muslim pun melakukan hal yang sama, sehingga Sepanjang waktu, kami bersaudara tetap
lahir sikap saling menghargai dan saling bersilaturrahmi dengan baik, tanpa pernah
saling memaksa atau mempengaruhi satu sama
menghormati. Seperti pada saat pelaksanaan
lain. Kami saling membantu dalam segala hal,
hari raya Natal atau hari raya lainnya, Kabupeten kami saling mengunjungi setiap waktu apalagi
Soppeng merupakan salah satu daerah di Sulawesi pada hari raya, saling memaafkan, saling
Selatan yang menjadi tempat pelaksanaan secara menghargai, saling menghormati itulah kunci
besara-besaran setelah Tator dan Makassar. kehidupan kami, sekali pun berbeda tapi kami
Adanya salah satu Patung Bunda Maria adalah saudara, seayah-seibu dan sekandung
yang asli terdapat di Kabupeten Soppeng, (Wawancara: Matahari, 1 April 2016).
sehingga masyarakat dari luar berbondong- Kasus di atas adalah salah satu dari
bondong melaksanakan Natal ataupun perayaan sekian banyak kasus yang ada di Watansoppeng,
hari raya lainnya di daerah Watansoppeng. menunjukkan bahwa perbedaan itu bukan
Kedatangan mereka disambut hangat oleh akar dari suatu konflik atau persengketaan,
keluarganya masing-masing, walaupun akan tetapi bagi masyarakat Watansoppeng itu
kenyataannya kerabatnya itu adalah kaum adalah kekayaan dan keunikan yang tak ternilai
muslim. Demikian pula mereka yang tidak harganya, sepanjang kita mau saling menerima
memiliki keluarga, tetapi hotel ataupun wisma perbedaan yang ada. Kerukunan umat beragama
telah penuh, masyarakat muslim tidak keberatan sangatlah penting dalam melahirkan suatu
apabila jemaat gereja menumpang di rumahnya. toleransi. Saling menghargai, bertenggang rasa
Uniknya di Watansoppeng, rata-rata dan saling hormat mengormati adalah kunci
penganut ajaran Kristen Protestan adalah suatu kebersamaan.
penduduk asli, mereka suku Bugis asli, Di Kabupaten Soppeng terdapat tiga
berbahasa Bugis memiliki adat istiadat Bugis wilayah kecamatan yang ditempati oleh umat
namun memiliki keyakinan terhadap Yesus Kristen dengan tempat ibadahnya (Gereja) antara
Kristus. Jadi tidak tertutup kemungkinan ada lain, (1) Kecamatan Lalabata, (2) Kecamatan
dari satu keluarga, seayah-seibu tapi anaknya Marioriwawo, (3) Kecamatan Liliriaja. Di
ada yang Islam dan ada yang Kristen. Selain itu Kecamatan Lalabata terdapat empat gereja, satu
ada juga suaminya Kristen, istrinya Islam (atau gereja tempat ibadah agama Kristen Katolik
sebaliknya) sehingga anaknya juga terbagi, ada dan satu gereja tempat ibadah Kristen Protestan
yang menganut Islam dan ada yang menganut dan dua Gereja Pantekosta. Keempat gereja
Kristen. tersebut terletak di pusat kota Watansoppeng

559
yang dikelilingi oleh masyarakat yang beragama pun juga mereka adalah keluarga, dan Yesus
Islam. Salah satu di antara gereja tersebut terletak juga mengatakan bahwa Saling mengasihilah
berdampingan dengan masjid. Begitu pula pada engkau, baik antar sesama agama, maupun
kedua kecamatan tersebut penempatan gereja agama lain” (Wawancara: David 6 April 2016).
dikelilingi oleh masyarakat yang beragama Berdasarkan hasil wawancara
Islam. tersebut menunjukkan bahwa masyarakat di
Seperti dalam kehidupan masyarakat Watansoppeng mampu menunjukkan Sikap
Watansoppeng, sebagaimana yang dikatakan terhadap perbedaan ditentukan oleh seberapa
oleh Pdt. Haddade bahwa “ kerukunan hidup besar suatu masyarakat mampu memaknai
antar umat beragama selalu terjaga dan hakikat perbedaan, seberapa jauh masyarakat
terbina dengan baik, sehingga masyarakatnya itu tersentuh oleh pengetahuan dan mampu
tidak pernah terjadi konflik karena masalah menginternalisasikan nilai-nilai agama dan
agama “ (Wawancara: Pdt Haddade, 17 Maret kebudayaan yang dianutnya, serta tentunya
2016). Dengan demikian toleransi antar umat seberapa jauh peran Negara dalam mewujudkan
beragama dapat terwujud dengan menumbuhkan kehidupan masyarakat yang adil dan makmur.
sikap saling hormat menghormati antar pemeluk Merajut hubungan damai antar penganut
agama yang berbeda sehingga tercipta suasana agama hanya bisa dimungkinkan jika
yang tenang, damai dan tenteram, termasuk masing-masing pihak menghargai pihak lain.
dalam melaksanakan ibadah sesuai dengan Mengembangkan sikap toleransi beragama,
agama dan keyakinannya masing-masing. bahwa setiap penganut agama boleh menjalankan
Begitu pula kehidupan masyarakat ajaran dan ritual agamanya dengan bebas dan
Watansoppeng, terdapat sikap-sikap toleransi tanpa tekanan. Oleh karena itu, hendaknya
yang diwariskan dari satu generasi ke generasi toleransi beragama kita jadikan kekuatan untuk
yang lainnya seperti yang dikatakan oleh Bapak memperkokoh silaturahmi dan menerima
Suandi bahwa: adanya perbedaan. Dengan ini, akan terwujud
“Seorang anak dapat menerima saudara perdamaian, ketentraman, dan kesejahteraan.
kandungnya yang berbeda agama, demikian
pula seorang ayah atau ibu dapat merelakan Kearifan Nilai-Nilai Budaya Lokal
anaknya menjadi seorang muslim kendatipun Masyarakat Watansoppeng
ia beragama lain” (Wawancara: Suandi 29 Kearifan lokal, atau dalam bahasa asing
Maret 2016). sering juga dikonsepsikan sebagai kebijaksanaan
Sebuah harmonisasi yang merealita pada setempat (local wisdom) atau pengetahuan
semua aspek kehidupan mereka, mencerminkan setempat (local knowledge) atau kecerdasan
pemahaman toleransi mereka yang sangat tinggi setempat (local genious) merupakan pandangan
untuk melihat dan membangun toleransi dalam hidup, ilmu pengetahuan, dan berbagai strategi
konteks lebih luas. kehidupan yang berwujud aktivitas yang
Berdasarkan wawancara dengan Bapak dilakukan oleh masyarakat setempat dalam
David bahwa di Kabupaten Soppeng masalah menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan
keyakinan dan ajaran yang dianut oleh seseorang kebutuhan mereka.
tidak pernah menjadi masalah bagi setiap Kearifan lokal di berbagai daerah di
keluarga seperti yang dikatakannya: seluruh Nusantara merupakan kekayaan budaya
“kalau keluarga yang beda agama tentu yang perlu diangkat kepermukaan sebagai
ada, saudara atau bahkan adik dari mama bentuk jati diri bangsa. Menteri Kebudayaan
saya itu Islam, namun itu bukanlah suatu dan Pariwisata dalam kabinet pemerintahan
permasalahan bagi kami, sebagai keluarga. Susilo Bambang Yudoyonoyang pertama, Jero
Setiap hari raya baik itu lebaran, natal kita Wacik, dalam sambutannya pada Simposium
selalu saling mengunjungi, karena bagaiamana Internasional IX Pernaskahan Nusantara di

560
Toleransi Masyarakat Islam ... Sitti Rahman

Baubau, tanggal 5 Agustus 2005 mengatakan, maradeka yang berarti merdeka atau
kearifan lokal yang terdapat di berbagai daerah bebas.
di Nusantara, seharusnya diangkat dan dihargai 3. Assimellereng (kesetiakawanan sosial)
sebagai salah satu acuan nilai dan norma untuk konsep assimellereng mengandung makna
mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi kesehatian, kerukunan, kesatupaduan
bangsa Indonesia saat ini. antara satu anggota keluarga dengan
Sebagai sebuah sistem kepercayaan kepada anggota keluarga lain, antara seorang
Sang Ilahi dan tanggapan iman kepadaNya, sahabat dengan sahabat yang lain.
agama sangat berperan besar dalam kehidupan Memiliki rasa kekeluargaan yang tinggi,
manusia. Peran itu dapat positif dan dapat juga setia kawan, cepat merasakan penderitaan
negatif. Di satu sisi agama mengajarkan cinta- orang lain,
kasih sayang kepada Pencipta dan sesama. 4. Mappasitinaja (kepatutan) mappasitinaja
Agama bisa menjadi rahmat bagi sesama berasal dari kata sitinaja yang berarti
semesta bila moralitas dan cinta menjadi jantung pantas, wajar atau patut. Mappasitinaja
kehidupan beragama. berarti berkata atau berbuat patut atau
Ajaran agama yang menekankan cinta- memperlakukan seseorang secara wajar
kasih-sayang menampilkan wajah agama yang (Abdurrahman H. 2007:3).
sejuk, ramah, yang mengajarkan nilai-nilai luhur, Dalam bahasa Bugis, ati mapaccing
menghargai dan menyenangkan sesama di tengah (bawaan hati yang baik) berarti nia’ madeceng
kehidupan bersama. Agama yang berwajah (niat baik), nawa-nawa madeceng (niat atau
demikian menjadi daya pemikat tersendiri pikiran yang baik) sebagai lawan dari kata nia’
bagi yang memandang dan memeluknya. maja’ (niat jahat), nawa-nawa masala (niat atau
Itulah sebabnya, Pemerintah dalam hal ini pikiran bengkok). Dalam berbagai konteks, kata
Departemen Agama RI, mencita-citakan agar bawaan hati, niat atau itikad baik juga berarti
agama menjadi landasan etis-moral dan spiritual ikhlas, baik hati, bersih hati atau angan-angan
dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan dan pikiran yang baik.
bermasyarakat. Tindakan bawaan hati yang baik dari
Terciptanya toleransi beragama di seseorang dimulai dari suatu niat atau itikad
Watansoppeng di dukung oleh adanya nilai-nilai baik (nia mapaccing), yaitu suatu niat yang
budaya yang berkembang dalam masyarakat baik dan ikhlas untuk melakukan sesuatu demi
yang saling menghargai perbedaan, saling tegaknya harkat dan martabat manusia. Bawaan
menghormati antara satu dengan yang lainnya. hati yang baik mengandung tiga makna, yaitu
Hal ini tidak terlepas dari kearifan lokal yang ada a) menyucikan hati, b) bermaksud lurus, dan c)
di antaranya; mengatur emosi-emosi.
1. Ati mapaccing (bawaan hati yang Menurut Bapak Suandi, dalam falsafah
baik) tindakan bawaan hati yang baik orang bugis berdasarkan Lontarak disebutkan
dari seseorang dimulai dari suatu niat bahwa:
atau itikad baik (nia mapaccing), yaitu “Dua kuala sappo, unganna panasae, belo
suatu niat yang baik dan ikhlas untuk kanukue (Dua kujadikan pagar, bunga nangka,
melakukan sesuatu demi tegaknya harkat hiasan kuku.) Dalam bahasa Bugis, bunga
dan martabat manusia. Bawaan hati yang nangka disebut lempu yang berasosiasi dengan
baik mengandung tiga makna, yaitu a) kata jujur, sedangkan hiasan kuku dalam
menyucikan hati, b) bermaksud lurus, dan bahasa Bugis disebut pacci yang kalau ditulis
c) mengatur emosi-emosi. dalam aksara Lontarak dapat dibaca paccing
yang berarti suci atau bersih”. (Wawancara:
2. Amaradekangeng (demokrasi) kata
Suandi, 29 Maret 2016)
amaradekangeng berasal dari kata

561
Bagi manusia Bugis, segala macam - tidak dilarang ke Selatan, ke Utara, Ke
perbuatan harus dimulai dengan niat suci karena Barat, ke Timur, ke atas dan ke bawah.
tanpa niat suci (baik), tindakan manusia tidak Itulah hak-hak kebebasan.)
mendapatkan ridha dari Tuhan Yang Maha Jadi bagi masyarakat Watansoppeng tidak
Kuasa. Seseorang yang mempunyai bawaan ada halangan baginya untuk memilih suatu
hati yang baik tidak akan pernah goyah dalam agama ataupun kepercayaan sesuai keyakinan
pendiriannya yang benar karena penilainnya yang dimilikinya. Tidak ada paksaan untuk
jernih. Demikian pula, ia sanggup melihat mereka, bebas memilih sesuai kehendaknya
kewajiban dan tanggung jawabnya dengan lebih masing-masing.
tepat. Konsep assimellereng mengandung makna
Dalam Lontarak Poada adaengngi kesehatian, kerukunan, kesatupaduan antara satu
tanae’ri Soppeng, Makkedatopi Arung Bila anggota keluarga dengan anggota keluarga lain,
bahwa: “eppa tanrana tomadeceng kalawing ati, antara seorang sahabat dengan sahabat yang
seuani, passu’i ada napatuju, maduanna, matuoi lain. Memiliki rasa kekeluargaan yang tinggi,
ada nasitinaja, matellunna duppai ada napasau, setia kawan, cepat merasakan penderitaan orang
maeppa’na, moloi ada napadapi.” (hlm. 10). lain, tidak tega membiarkan saudaranya berada
Kutipan tersebut dapat diartikan bahwa, Berkata dalam keadaan menderita, dan cepat mengambil
pula Arung Bila, ada empat tanda orang baik tindakan penyelamatan atas musibah yang
bawaan hatinya. Pertama, mengucapkan kata menimpa seseorang, dikenal dengan konsep
yang benar. Kedua, menyebutkan kata yang “sipa’depu-repu” (saling memelihara).
sewajarnya. Ketiga, menjawab dengan kata yang Sebaliknya, orang yang tidak
berwibawa. Keempat, melaksanakan kata dan mempedulikan kesulitan sanak keluarganya,
mencapai sasarannya. tetangganya, atau orang lain sekali pun disebut
Di samping bawaan hati yang baik sebagai bette’ perru. Dalam kehidupan sehari-hari,
motor pendorong dalam manifestasi perbuatan manifestasi kesehatian dan kerukunan itu
manusia dalam dunia realitas, terdapat lagi suatu disebutkan dalam sebuah ungkapan Bugis:
hal dalam diri manusia yang harus dipelihara, “tejjali tettappere , banna mase-mase”.
yaitu pikiran. Bagi manusia Bugis, hati dan Ungkapan tersebut biasanya diucapkan ketika
pikiran yang baik merupakan syarat untuk seorang tuan rumah kedatangan tamu. Maksunya
menghasilkan kebaikan dalam kehidupan. adalah “kami tidak mempunyai apa-apa untuk
Pengertian tentang kemerdekaan kami suguhkan kepada tuan. Kami tidak
ditegaskan dalam Lontarak Attoriolonna mempunyai permadani atau sofa yang empuk
Soppeng sebagai berikut. untuk tuan duduki. Yang kami miliki adalah
“Na ia riasennge maradeka, tellumi kasih sayang.
pannessai: Lontarak sangat menganjurkan manusia
- Seuani, tenrilawai ri olona. memiliki perasaan kemanusiaan yang tinggi, rela
- Maduanna, tenriangkai’ riada-adanna. berkorban menghormati hak-hak kemanusiaan
- Matellunna, tenri atteanngi lao ma-niang, seseorang, demi kesetiakawanan atau solidaritas
lao manorang, lao orai, lao alau, lao ri antara sesama manusia, berusaha membantu
ase, lao ri awa. (hlm. 7) orang, suka menolong orang menderita,
Dari kutipan tersebut dapat diartikan berkorban demi meringankan penderitaan dan
bahwa; Yang disebut merdeka (bebas) hanya tiga kepedihan orang lain dan berusaha pula untuk
hal yang menentukannya: membagi kepedihan itu ke dalam dirinya. Dalam
Lontarak Attoriolonna Soppeng disebutkan:
- tidak dihalangi kehendaknya; Iya padecengi assiajingeng
- tidak dilarang mengeluarkan pendapat;
- Sianrasa-rasannge nasiammase-maseie

562
Toleransi Masyarakat Islam ... Sitti Rahman

- sipakario-rio suatu kebersamaan yang selama ini tidak pernah


- Tessicirinnaiannge ri sitinajae melahirkan suatu konflik.
- Sipakainge’ ri gau’ patujue
- Siaddappengeng pulanae (hlm. 8) PENUTUP
Kutipan tersebut di atas dapat diartikan, Toleransi dalam pandangan Islam,
yang memperbaiki hubungan kekeluargaan sehubungan dengan orang-orang yang tidak
yaitu: seagama, Islam mengajarkan agar umat Islam
- Sependeritaan dan kasih - mengasihi bertindak baik dan bertindak adil. Selama
- Gembira menggembirakan tidak bertindak aniaya terhadap umat Islam,
- Rela merelakan harta benda dalam batas- maka tidak ada alasan untuk memusuhi apalagi
batas yang wajar); memerangi mereka. Alquran juga mangajarkan
- Ingat memperingati dalam hal-hal yang agar umat Islam mengutamakan terciptanya
benar suatu perdamaian hingga timbul rasa kasih
- Selalu memaafkan sayang di antara umat Islam dengan umat
beragama lainnya.
Mappasitinaja berasal dari kata Toleransi dalam pandangan Kristen
sitinaja yang berarti pantas, wajar atau patut. (Katolik dan Protestan). Kerukunan
Mappasitinaja berarti berkata atau berbuat hidup beragama juga dianut dalam ajaran
patut atau memperlakukan seseorang secara Katolik, sebagimana yang tercantum
wajar. Definisi kewajaran diungkapkan oleh dalam Deklarasi Konsili Vatikan II tentang,
cendekiawan Luwu sebagaimana dikutip sikap gereja berpegang teguh pada hukum
oleh Ambo Enre (1992) sebagai berikut. Ri yang paling utama, yakni “Kasihanilah Tuhan
pariajanngi ri ajannge, ri parialau’i alau’e, ri Allahmu dengan segenap hatimu dan segenap
parimanianngi maniannge, ri pariase’i ri ase’e, jiwamu, hal budimu dan dengan segenap
ri pariawai ri awae. (Ditempatkan di Barat kekuatanmu dan kasihanlah sesamamu
yang di Barat, ditempatkan di Timur yang di manusia seperti dirimu sendiri”. Deklarasi ini
Timur, ditempatkan di Selatan yang di Selatan, menunjukkan bahwa pada dasarnya manusia
ditempatkan di atas yang di atas, ditempatkan di itu memiliki hak yang sama, tidak boleh
bawah yang di bawah). membeda-bedakannya mesti mereka berlainan
Dari ungkapan itu, tergambar bahwa agama. Sikap saling hormat menghormati agar
seseorang dikatakan bertindak patut atau wajar kehidupan menjadi rukun sangat dianjurkan.
bila ia mampu menempatkan sesuatu pada Dalam Ajaran Protestan juga
tempatnya. Seseorang yang bertindak wajar menganjurkan agar antar sesama umat manusia
berarti ia mampu menempatkan dirinya sesuai selalu hidup rukun dan harmonis. Dengan
dengan kedudukannya. Ia tidak menyerakahi beranggapan bahwa aspek kerukunan hidup
hak-hak orang lain, melainkan memahami hak- beragama dapat diwujudkan melalui hukum
haknya sendiri. Di samping itu, ia pula dapat kasih yang merupakan norma dan pedoman
memperlakukan orang lain pada tempatnya. Ia hidup yang terdapat dalam Al-kitab, yaitu
sadar bahwa orang lain mempunyai hak-hak mengasihi Allah dan mengasihi sesama manusia.
yang patut dihormati. Terwujudnya sikap toleransi antara
Selain dari dasar keyakinan masing-masing umat beragama dalam masyarakat Kecamatan
umat Islam dan Kristen, nilai-nilai kearifan lokal Lalabata Kabupaten Soppeng dapat dilihat
juga menjadi dasar dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan sehari-harinya. Mereka mampu
sehingga dapat tercipta suatu kehidupan yang menjalani kehidupannya masing-masing tanpa
harmonis pada masyarakat Kabupaten Soppeng, mempedulikan perbedaan yang ada, termasuk
sehingga sampai sekarang dapat menciptakan adanya perbedaan keyakinan atau agama yang

563
dianut. Sehingga toleransi dan kerukunan hidup Orang Bugis. Ujung Pandang: Sanuddin
beragama dapat tercipta dengan baik. University Press.
Toleransi dan Kerukunan hidup beragama Madjid, Nurcholish. 1992. Islam Doktrin dan
di Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng Peradaban. Jakarta: Paramadina.
dapat terwujund dengan baik karena masyarakat ------------------------. 1993. Islam Kerakyatan
yang ada di dalamnya dapat mengaflikasikan dan Keindonesiaan, Pemikiran Nurcholish
nilai-nilai kearifan budaya lokal antara lain: Muda. Bandung: Mizan.
- Ati mapaccing (bawaan hati yang baik) Meleong, Lexy. J. 2007. Metodologi Penelitian
- Amaradekangeng (demokrasi) Kualitatif, Cet.Ke-2. Bandung: Remaja
- Assimellereng (kesetiakawanan sosial) Rosdakarya.
- Mappasitinaja (kepatutan) Poerwadarminta, WJS. 1980. Kamus Umum
Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
DAFTAR PUSTAKA Rofiqoh. 2015. Penanaman Sikap Toleransi
Beragama Dalam Pendidikan Agama.
Abdurrahman. 2007. Pelestarian Kearifan Lokal (tesis).
Melalui Pewarisan Bahasa Bugis. Makalah Siagian. 1993. Agama-Agama di Indonesia.
disajikan dalam Kongres I Bahasa-Bahasa Semarang: Satya Wacana.
Daerah Sulawesi Selatan, Makassar, 22-25 Various. 2000. Perjuangan Menantang Zaman,
Juli. edisi 1. Surabaya: Momentum
Ambo Enre, Fachruddin. 1992. Beberapa Nilai Wach, Joachin. 1984. Ilmu Perbandingan
Sosial Budaya dalam Ungkapan dan Agama. Jakarta: Rajawali Press.
Sastra Bugis. Pidato Pengukuhan Guru Wacik, Jero. 2005. Kearifan Lokal Seharusnya
Besar. (dalam Jurnal PINISI, Vol. 1). Dapat Atasi Persoalan Bangsa. (Online).
FPBS IKIP Ujung Pandang. (http://www.kompas.com/gayahidup/
Daliman, A. 2012. Metode Penelitian Sejarah. news/0508/05/184117.htm.Diakses
Jogyakarta: Ombak. tanggal 30 Juli 2007).
Departemen Agama RI. 1980. Pedoman Dasar Walker, D.F. 1994. Kongkordaansi Alkitab.
Kerukunana Hidup Beragama. Jakarta: Yogyakarta: Kanisius
Depag RI
------------------------------. 1994. Al-Qur’an Wawancara / koran / Naskah:
dan Terjemahannya. Semarang: CV. Adi 1. Nama: Pdt. Haddade,
Grafika. Umur: 64 Tahun
Husna, Khotimatul. 2006. 40 Hadits Sahih Agama: Kristen Protestan
Pedoman Membangun Toleransi. Tempat & tgl wawancara : Makassar
Yogyakarta: Pustaka Pesantren. pada tanggal 17 Maret 2016.
Lembaga Alkitab Indonesia. 2007. Alkitab Pekerajaan: Pendeta (Ketua GKSS )
Deuterokanonika. Jakarta: Percetakan Alamat: Jl. Dangko Makassar
Lembaga Alkitab Indonesia.
Lontarak Poada adaengngi tanae’ ri Soppeng 2. Nama: Dra. Matahari
Lontarak Attoriolonna Soppeng Umur: 54 Tahun
Herman Embuiru, SVD. 2007. Konferensi Wali Agama: Islam
Gereja Regio Nusa Tenggara. Katekismus Tempat & tgl wawancara : Watansoppeng
Gereja Katolik terj.. Ende: Penerbit Nusa tanggal 1 April 2016.
Indah. Pekerajaan: Guru
Mattulada. 1995. La Toa: Satu Lukisan Alamat: Jl. Nene U rang Watansoppeng
Analistis Terhadao Antropologi Politik 3. Nama: Drs. David, M.Si
Umur: 50 Tahun

564
Toleransi Masyarakat Islam ... Sitti Rahman

Agama: Kristen Protestan Pekerajaan: PNS


Tempat & tgl wawancara : Wa t a n s o p p e n g , Alamat: Jl. Kemakmuran
tanggal 6 April 2016. 5. Nama: Dra. Hj. Heriati, M.Pd
Pekerajaan: PNS Umur: 51 Tahun
Alamat: Jl. Kayangan Watansoppeng Agama: Islam
4. Nama: Drs. Suandi, M.Si Tempat & tgl wawancara: Watansoppeng,
Umur: 54 Tahun tanggal 10 Maret 2016.
Agama: Islam Pekerajaan: PNS
Tempat & tgl wawancara : Wa t a n s o p p e n g , Alamat: Jl. Kayangan Watansoppeng
tanggal 29 Maret 2016.

565

Anda mungkin juga menyukai