PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
arti dasar dari kehidupannya. Sehingga, dapat dijadikan sebagai landasan dasar
individu dalam bertingkah laku dengan sesama. Dengan adanya latar belakang
sosial, agama dan budaya yang berbeda, maka masyarakat akan memiliki
sikap dan nilai yang berbeda pula. Sehingga mempunyai potensi terjadinya
konflik antar agama, maka perlu adanya sikap persatuan dan kesatuan antar
kerukunan antar umat beragama. Kerukunan berarti baik, damai dan tidak
beragama bukan berarti menjadikan agama-agama yang ada itu sebagai unsur
dari satu agama baru. Namun, kerukunan dimaksudkan agar terbina dan
1
Munandar Sulaeman, Ilmu Sosial Dasar: Teori dan Konsep Ilmu Sosial (Bandung: Eresco,
1992), 219.
1
2
keyakinan.2
dan tindakan serta tanggung jawab bersama. Sehingga tidak ada pihak yang
menyadari bahwa masyarakat dan Negara adalah milik bersama dan menjadi
menciptakan persatuan antar agama agar tidak terjadi saling merendahkan dan
menganggap agama yang dianutnya paling baik. Bentuk nyata yang dapat
atau lebih orang yang mempunyai agama yang berbeda. Dialog menjadi jalan
2
Saidurrahman dan Afriansyah, Nalar Kerukunan: Merawat Keragaman Bangsa Mengawal NKRI
(Jakarta: Prenada Media, 2018), 17.
3
Ibid., 18.
4
Ibid.
3
maksud yang tersembunyi.5 Dengan adanya dialog antar umat beragama, maka
Menurut Mukti Ali, dialog antar umat beragama bukan hanya saling
memberi informasi mengenai agama yang diyakini, dialog agama juga tidak
sama dengan usaha dari orang untuk menjadikan dirinya yakin akan agama
yang ia yakini dan menjadikan orang lain memeluk agama yang ia yakini.
suatu percakapan/interaksi yang dilakukan oleh dua individu atau lebih yang
mempunyai agama yang berbeda, yaitu Islam dan Katolik yang bertujuan
Bentis terdapat dua agama yang dianut, yakni Islam (70%) dan Katolik (30%)
pernikahan lintas agama yaitu antara masyarakat yang beragama Islam dan
5
G. Edwi Nugrohadi, dkk., Menjadi Pribadi Religius dan Humanis (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2013), 58.
6
Mohammad Al Farabi, Pendidikan Orang Dewasa dalam Al-Qur’an (Jakarta: Kencana, 2018),
257.
7
G. Edwi, Menjadi Pribadi Religius., 58.
8
Mohammad, Pendidikan Orang Dewasa., 257.
4
potensi terjadinya konflik antar agama yang dapat memecahkan persatuan dan
damai. Tidak ada perselisihan yang terjadi secara serius yang dapat
umat Islam dan Katolik dan peran serta aparat desa dalam membina kerukunan
umat. Hal yang menarik di sini adalah kerukunan antar umat Islam dan
Katolik tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa saja. Namun, anak-anak usia
dini di Dusun Ngesong Sumber Bentis sudah menjalin kerja sama yang baik
antara anak yang beragama Islam dengan anak yang beragama Katolik dalam
terdapat perayaan Maulid Nabi Muhammad saw. semua murid yang beragama
Islam dan Katolik ikut serta dalam memperingati hari tersebut. Menurut para
pemuka agama kerukunan antar umat Islam dan Katolik sudah ada sejak awal
adanya agama itu datang. Sehingga, sampai sekarang ini masyarakat hidup
9
Hasil Wawancara dengan Tokoh Agama Islam Ibu Tuminah Dsn. Ngesong Sumber Bentis Ds.
Manyaran Kec. Banyakan Kab. Kediri.
5
turut berduka dengan cara berta’ziah, hal ini dilakukan sebagai tanda
sedang merayakan hari Raya Idhul Fitri maka masyarakat yang beragama
tersebut.10
menimbulkan perselisihan antar umat Islam dan Katolik. Serta sebagai tempat
untuk melakukan dialog antar umat Islam dan Katolik, karena dialog antar
umat Islam dan Katolik dilaksanakan ditampat tinggal aparat desa setempat.
Sehingga dalam hal ini aparat desa berwenang untuk membina sekaligus
10
Ibid.
6
demikian, dialog antar umat Islam dan Katolik dapat berjalan dengan lancar.11
terlepas dari upaya dan kesadaran dari masyarakat setempat untuk saling
antar pemeluk agama tersebut merupakan salah satu bentuk dari dialog agama
di Dusun Ngesong Sumber Bentis. Dalam hal ini peneliti ingin meneliti lebih
mendalam mengenai bentuk-bentuk dialog antar umat Islam dan Katolik yang
beragama.
KEDIRI”.
B. Fokus Penelitian
11
Ibid.
7
umat Islam dan Katolik di Dsn. Ngesong Sumber Bentis Ds. Manyaran
C. Tujuan Penelitian
Dsn. Ngesong Sumber Bentis Ds. Manyaran Kec. Banyakan Kab. Kediri.
dialog antar umat Islam dan Katolik di Dsn. Ngesong Sumber Bentis Ds.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
mengambil tema yang relevan atau sama dengan penelitian ini, sehingga
dan Katolik.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
antar umat Islam dan Katolik di Dsn. Ngesong Sumber Bentis Ds.
bidang dialog antar umat Islam dan Katolik di Dsn. Ngesong Sumber
c. Bagi Akademik
berbagai bentuk dialog antar umat Islam dan Katolik yang diterapkan
mempunyai agama yang berbeda, yaitu agama Islam dan Katolik yang
12
Mohammad, Pendidikan Orang Dewasa., 257.
9
berbeda.13
beragam dan para pengikutnya. Hal ini, bukan berarti doa bersama
dengan doa yang sama. Namun, melakukan doa bersama dengan cara
b. Dialog Kerjasama
membantu orang lain tanpa melampaui batas sosio kultural yang ada.15
c. Dialog antarmonastik
dengan cara menetap pada tempat tinggalnya dengan waktu yang telah
ditentukan.16
13
G. Edwi, Menjadi Pribadi Religius., 60.
14
Antonius, Noor Rachamat, dan Antonina Panca Yuni Wulandarai, Relasi dengan Tuhan
(Jakarta: Elex Media Komputindo, 2006), 367.
15
G. Edwi, Menjadi Pribadi Religius., 60.
16
M. Khoiril Anwar, “Dialog Antar Umat Beragama di Indonesia”, Junal Dakwah, Vol. 19 No.1
(Yogyakarta: UIN Sunan Klaijaga Yogyakarta, 2018), 105.
10
d. Dialog kehidupan
dari pertemuan antar umat beragama. Di sini para pemeluk agama yang
normal.17
F. Telaah Pustaka
Yogyakarta.
oleh seorang tokoh yaitu TH. Sumartana tentang dialog antar umat
Selain itu, untuk mengatasi persoalan dialog antar agama agar dialog antar
17
Samsi Pamolingo, Membumikan Dialog Dialog Liberartif (Yogyakarta: Deepublish, 2016), 9.
11
pada aspek praktis, sehingga dialog antar umat beragama didahului dengan
antar umat Islam dan Katolik. Sehingga bertujuan untuk menggali data
secara mendalam mengenai bentuk dialog antar umat Islam dan Katolik
faktor yang mendukung maupun yang mengambat dalam dialog antar umat
Islam dan Katolik di Dsn. Ngesong Sumber Bentis Ds. Manyaran Kec.
kualitatif, karena data yang dihasilkan dari penelitian ini berupa kata-kata
18
Mukhlis Huda, “Dialog Antar Umat Beragama di Indonesia dalam Perspektif TH. Sumartana”,
Skripsi tidak diterbitkan (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2004.
12
umat Islam dan Katolik di Dsn. Ngesong Sumber Bentis Ds. Manyaran
macam dialog antar agama yang dapat diterapkan guna untuk memupuk
valid berupa kata-kata baik lisan maupun tertulis. Selain itu, dalam
dilakukan secara langsung di dunia nyata antar umat beragama dan dapat
dialog antar sesama itu penting, jika dialog kehidupan ini tidak dapat
dilaksanakan dengan baik maka sikap toleransi antar sesama tidak akan
antar umat Islam dan Katolik. Sehingga bertujuan untuk menggali data
secara mendalam mengenai bentuk dialog antar umat Islam dan Katolik
faktor yang mendukung maupun yang mengambat dalam dialog antar umat
Islam dan Katolik di Dsn. Ngesong Sumber Bentis Ds. Manyaran Kec.
19
Muhammad Qoyyum, “Dialog Antar Agama dalam Perspektif Konferensi Waligereja Indonesia
(KWI) dan Nahdlatul Ulama (NU)”, Skripsi tidak diterbitkan (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah,
2019).
14
kualitatif, karena data yang dihasilkan dari penelitian ini berupa kata-kata
umat Islam dan Katolik di Dsn. Ngesong Sumber Bentis Ds. Manyaran
3. Masyarakat Sipil dan Dialog Antar Umat Beragama, oleh Rohwan (2015)
dialog antar umat beragama yang dilakukan oleh eLSA Semarang dan
society dan dialog antar agama yang menjadi prinsip masyarakat untuk
valid berupa kata-kata baik lisan maupun tulisan. Sehingga dapat dianalisis
agama oleh eLSA dilakukan dengan sistematika yang tersusun rapi, yaitu
kasus dan pendampingan proses dialog sampai selesai. Hal ini dapat
Sedangkan dialog antar umat beragama oleh FKUB dilakukan dengan dua
dialog, yaitu intra agama dan antar agama. Dialog intra agama dilakukan
agama.20
antar umat Islam dan Katolik. Sehingga bertujuan untuk menggali data
secara mendalam mengenai bentuk dialog antar umat Islam dan Katolik
faktor yang mendukung maupun yang mengambat dalam dialog antar umat
Islam dan Katolik di Dsn. Ngesong Sumber Bentis Ds. Manyaran Kec.
kualitatif, karena data yang dihasilkan dari penelitian ini berupa kata-kata
umat Islam dan Katolik di Dsn. Ngesong Sumber Bentis Ds. Manyaran