Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas anugerahNya kepada saya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah mengenai Kerukunan Beragama. Adapun tujuan dibuatnya
makalah ini supaya pembaca mengetahui arti kerkunan, masalah yang terjadi bila tidak rukun,
menyikapi persoalan atas ketidakrukunan, serta langkah-langkah yang dilakukan untuk
menciptakan kerukunan.

Diharapkan pembaca setelah membaca makalah ini dapat mengimplikasikannya dalam


kehidupan sehari-sehari serta menjadi pembawa damai di lingkungan sekitar. Namun, bila
ada kekurangan dalam penulisan makalah ini serta penyampaiannya kurang baik saya mohon
maaf, dan kiranya saudara/i dapat memberikan kritik dan saran.

Demikianlah makalah ini saya tulis, atas perhatian saudara/i saya ucapkan terimakasih.

Palembang, 16 November 2018

Penulis

ii
KERUKUNAN AGAMA

DISUSUN OLEH :

NAMA : DENDI OSFALDO

NIM : 061840411392

KELAS : 1 EGA

JURUSAN/PRODI : TEKNIK KIMIA / DIV TEKNIK ENERGI

PALEMBANG, 16 NOVEMBER 2018

DOSEN PEMBIMBING

BAGUS PANJAITAN
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Berdasarkan definisi yang dikutip dari KBBI, agama adalah sistem yang mengatur tata
keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah
yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Agama yang
diakui di Indonesia ada 6 yakni Agama Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan
Kong Hu Cu. Di antara keenam agama tersebut memiliki doktrin atau pengajaran yang
berbeda dari segi penyembahan dan peribadatan terhadap Mahakuasa.

Namun, pada zaman sekarang ini diberbagai sosial media banyak perdebatan yang
melandaskan agama yang terbaik, padahal pada dasaarnya semua agama mengejarkan hal
yang baik. Bahkan terkadang agama dijadikan tolak ukur untuk menjadi seorang pemimpin,
serta menjadi background dari pihak tertentu yang selalu diperbincangkan. Mirisnya, seakan-
akan agama sebagai tembok pemisah antar umat beragama jalinan kasih hanya pada seagama
saja. Perang politik mengkaitkan agama, kebenaran agama seolah hanya milik satu agama
saja, pola hidup kekristenan pun semakin memudar terpengaruh akan zaman.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dipeoleh beberapa rumusan masalah antara lain :

1) Apa arti kerukunan ?


2) Apa saja masalah yang sedang terjadi ?
3) Bagaimana menyikapi persoalan terkait masalah itu ?
4) Apa saja langkah-langkah yang dilakukan untuk menciptakan kerukunan ?

3. Tujuan

Terkait dengan rumusan masalah di dapat tujuan penulisan makalah ini, antara lain :

1) Mengetahui arti kerukunan terkhusus kerukunan beragama


2) Mengetahui masalah terkait kerukunan beragama
3) Menyikapi persoalan terkait masalah kerukunan beragama
4) Melakukan langkah-langkah dalam menciptakan kerukunan
BAB II
PEMBAHASAN ISI

A. Arti Kerukunan

Kerukunan merupakan jalan hidup setiap manusia yang memiliki bagian-bagian dan tujuan
tertentu yang harus dijaga bersama-sama, saling tolong menolong, toleransi, tidak saling
bermusuhan dan saling menjaga satu sama lain. Maka dari itu setiap tanggal 3 Januari
dinyatakan sebagai hari kerukunan nasional.

Kata kerukunan berasal dari bahasa arab ruknun (rukun) kata jamaknya adalah arkan yang
berarti asas, dasar atau pondasi (arti generiknya).

Dalam bahasa Indonesia arti rukun ialah:

1. Rukun (nominal), berarti: Sesuatu yang harus di penuhi untuk sahnya pekerjaan,
seperti tidak sahnya manusia dalam sembahyang yang tidak cukup syarat, dan
rukunya asas, yang berarti dasar atau sendi: semuanya terlaksana dengan baik tidak
menyimpang dari rukunnya agama.

2. Rukun (ajektif) berarti: Baik dan damai tidak bertentangan: hendaknya kita hidup
rukun dengan tetangga, bersatu hati,
sepakat. Merukunkan berarti: mendamaikanenjadikan bersatu hati. Kerukunan
berarti : perihal hidup rukun; rasa rukun; kesepakatan: kerukunan hidup bersama.

Kerukunan berarti sepakat dalam perbedaan-perbedaan yang ada dan menjadikan perbedaan-
perbedaan itu sebagai titik tolak untuk membina kehidupan sosial yang saling pengertian
serta menerima dengan ketulusan hati yang penuh ke ikhlasan.
Kerukunan merupakan kondisi dan proses tercipta dan terpeliharannya pola-pola interaksi
yang beragam.
Kerukunan umat bragama yaitu hubungan sesama umat beragama yang dilandasi dengan
toleransi, saling pengertian, saling menghormati, saling menghargai dalam kesetaraan
pengamalan ajaran agamanya dan kerja sama dalam kehidupan masyarakat dan bernegara.

Kerukunan umat Kristen dengan agama lainnya juga telah disebutkan di dalam Alkitab di
dalam Roma 15:5 “ Semoga Allah adalah sumber ketekunan dan penghiburan,
mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus.”

Relevansi UU Kerukunan Umat Beragama

Dalam UUD 1945 Pasal 29 sangat tegas disebutkan bahwa, “Negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk
beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu.” Pasal ini merupakan bentuk perlindungan
negara terhadap semua umat beragama di Indonesia.Pasal tersebut juga merupakan bentuk
peneguhan dan penegasan bahwa Negara Indonesia didirikan bukan atas dasar satu agama
saja, tetapi memberikan kedudukan yang sama bagi semua agama yang berkembang di
Indonesia. Konsepsi satu untuk semua merupakan kesepakatan bersama para pendiri bangsa
dengan melihat realitas kemajemukan bangsa.Sebagai bangsa yang majemuk pluralistis,
tentunya Indonesia mempunyai potensi konflik yang sangat tinggi, terutama konflik
antaragama. Karena itu dalam rangka menciptakan kerukunan umat beragama, pemerintah
mengeluarkan Peraturan Bersama (Perber) dua menteri, yaitu Menteri Agama dan Menteri
Dalam Negeri Nomor 8 dan 9 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala
Daerah/Wakil Daerah Dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan
Forum Kerukunan Umat Beragama dan Pendirian Rumah Ibadah.
.

B. Masalah yang Terjadi

Konflik antar umat-umat beragama ditanah air banyak disebabkan faktor politik. Ada faktor
nonagama seperti politik atau mungkin ekonomi sosial apalagi yang berdimensi kesenjangan
itu menjadi faktor picu.
Beberapa masalah kerukunan agama yang terjadi di Indonesia sepanjang tahun 2018 :

1. Pura di Lumajang dirusak orang tak dikenal


IDN Times/Ardiansyah Fajar
2. Penyerangan terhadap ulama di LamonganN Times/Istimewa
3. Perusakan masjid di Tuban
4. Ancaman bom di kelenteng Kwan Tee Koen Karawang
5. Serangan Gereja Santa Lidwina Sleman
6. Persekusi terhadap Biksu di Tangerang
7. Dua serangan brutal terhadap tokoh Islam

C. Menyikapi persoalan terkait kerukunan umat beragama

Menurut Prof. Dr. H Muchoyar H.S, MA dalam menyikapi perbedaan agama terkait dengan
toleransi antar umat beragama agar dialog antar umat beragama terwujud memerlukan 3
konsep yaitu :

1. Setuju untuk tidak setuju, maksudnya setiap agama memiliki akidah masing- masing
sehingga agama saling bertoleransi dengan perbedaan tersebut.
2. Setuju untuk setuju, konsep ini berarti meyakini semua agama memiliki kesamaan
dalam upaya peningkatan kesejahteraan dan martabat umatnya.
3. Setuju untuk berbeda, maksudnya dalam hal perbedaan ini disikapi dengan damai
bukan untuk saling menghancurkan.

D. Langkah-langkah yang Dilakukan Untuk Menciptakan Kerukunan

Indonesia yang multikultural terutama dalam hal agama membuat Indonesia menjadi sangat
rentang terhadap konflik antar umat beragama. Maka dari itu menjaga kerukunan antar umat
beragama sangatlah penting. Dalam kaitannya untuk menjaga kehidupan antar umat
beragama agar terjaga sekaligus tercipta kerukunan hidup antar umat beragama dalam
masyarakat khususnya masyarakat Indonesia misalnya dengan cara sebagai berikut:
1. Menghilangkan perasaan curiga atau permusuhan terhadap pemeluk agama lain yaitu
dengan cara mengubah rasa curiga dan benci menjadi rasa penasaran yang positf dan
mau menghargai keyakinan orang lain.
2. Jangan menyalahkan agama seseorang apabila dia melakukan kesalahan tetapi
salahkan orangnya. Misalnya dalam hal terorisme.
3. Biarkan umat lain melaksanakan ibadahnya jangan olok-olok mereka karena ini
bagian dari sikap saling menghormati.
4. Hindari diskriminasi terhadap agama lain karena semua orang berhak mendapat
fasilitas yang sama seperti pendidikan, lapangan pekerjaan dan sebagainya. Dengan
memperhatikan cara menjaga kerukunan hidup antar umat beragama tersebut
hendaknya kita sesama manusia haruslah saling tolong menolong dan kita harus bisa
menerima bahwa perbedaan agama dengan orang lain adalah sebuah realitas dalam
masyarakat yang multikultural agar kehidupan antar umat beragma bisa terwujud
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Kerukunan beragama adalah suatu hubungan sesama umat beragama yang dilandasi dengan
toleransi, saling pengertian, saling menghormati dalam kesetaraan, pengamalan ajaran kerja
sama dalam kehidupan bermasyrakat terutama dalam menyikapi persoalan yang sedang
terjadi dengan langkah-langkah yang harus dilakukan menciptakan kerukunan itu sendiri.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….3

LATAR BELAKANG………………………………………………………………………..3

RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………………..3

TUJUAN………………………………………………………………………………………3

BAB II PEMBAHASAN ISI…………………………………………………………………4

ARTI KERUKUNAN………………………………………………………………………..4

MASALAH YANG TERJADI………………………………………………………………5

CARA MENYIKAPI PERSOALAN………………………………………………………..6

LANGKAH-LANGKAH YANG DILAKUKAN

MENCIPTAKAN KERUKUNAN…………………………………………………………..6

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………….7

KESIMPULAN……………………………………………………………………………….7

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..iii
DAFTAR PUSTAKA

www.acedemia.edu

http://seputarpengertian.blogspot.com

http://spberitasatu.com

Anda mungkin juga menyukai