Anda di halaman 1dari 20

Gasifikasi

Kelompok 4:
- Edison - Ria Cantika
- M. Hafidz Ridho F. - Dendi Osfaldo
Apa itu Gasifikasi?

Gasifikasi adalah suatu proses perubahan bahan bakar padat secara termo
kimia menjadi gas, dimana udara yang diperlukan lebih rendah dari udara
yang digunakan untuk proses pembakaran.

Proses gasifikasi batubara adalah proses yang mengubah batubara dari


bahan bakar padat menjadi bahan bakar gas.

Media yang paling umum digunakan dalam proses gasifikasi adalah udara
dan uap.
Sejarah Perkembangan Gasifikasi

 pertama kali diusulkan oleh presiden Amerika Serikat Jimmy Carter pada
tahun 1970.
 Usulan itu muncul karena harga minyak yang diimpor terus-menerus
mengalami peningkatan. Alasan lain adalah karena gasifikasi batu bara
lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan pembakaran minyak.
 proyek itu mengalami kendala karena pada tahun 1980 harga bahan
bakar minyak mengalami penurunan.
 Pada tahun 2009 pabrik gasifikasi batu bara dibangun di The Great Plains
di kota Beulah, Amerika Serikat, dan berhasil memproduksi gas alam serta
mengurangi emisi karbon.
Tahapan gasifikasi

1. Proses Fisika
Beberapa proses fisis yang terjadi pada gasifikasi adalah sebagai berikut:
a. Pemanasan
b. Pengeringan
c. Pemanasan lanjut
d. Devolatilisasi
e. Pembakaran arang agar tidak ada lagi udara yang tersisa.
2. Proses Kimia
Selama reaksi, oksigen (O2) mengoksidasi air (H2O) dari batu bara dan
menghasilkan karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), uap air (H2O),
dan gas hidrogen (H2). Reaksi tersebut dapat ditulis sebagai berikut:
3C + O2 + H2O → H2 + 3CO
Reaksi pada proses gasifikasi batubara

1. Reaksi Drying/Moisture Release


Drying merupakan proses pemanasan batubara pada temperatur antara 100
– 250 celcius.
Batubara + panas –> batubara + air (H2O, uap air)
Panas yang diperlukan untuk Penghilangan kandungan air ini diperoleh dari
panas hasil reaksi pembakaran char atau reaksi oksidasi karbon dalam char
dengan oksigen
2. Reaksi Decomposition/Pyrolysis/Devolatilization
Setelah mengalami proses penghilangan air, Batubara akan mengalami
proses pyrolysis yaitu penguraian batubara pada temperatur tinggi (200-500
celcius) menjadi char, tar, dan volatile mater.
Batubara + panas –> char + tar + gas
Panas yang diperlukan untuk terjadinya proses ini diperoleh dari reaksi oksidasi
karbon dalam char dengan oksigen dari udara. Proses ini biasa juga disebut
dengan devolatilisasi.
3. Reaksi Reduction/Gasification
Pada tahap ini gas mampu bakar dihasilkan. Reaksi-reaksi yang terjadi pada
tahap ini sifatnya endothermik. Panas yang dibutuhkan dipasok dari panas
hasil reaksi oksidasi. Reaksi-reaksi reduksi pada tahap ini secara stoikiometrik
adalah:
a. Reaksi uap air atau steam reaction yaitu reaksi reduksi antara karbon
dalam char dengan uap air sesuai dengan reaksi berikut:
C (char) + H2O + panas –> CO (gas) + H2 (gas)
b. Reaksi karbon dengan gas karbon dioksida (Boudouard reaction), pada
tahap ini akan mengikuti reaksi berikut:
C (char) + CO2 + panas –> 2 CO
c. Reaksi Geser atau Shift Reaction
CO2 (gas) + H2O (uap) + panas –> CO (gas) + H2 (gas)
d. Reaksi Oxidation/Combustion
Karbon dalam char akan dioksidasi menjadi gas karbon dioksida atau
karbon monoksida. Produk gas yang dihasilkan tergantung pada jumlah
oksigen yang ditambahkan
Reaktor Gasifikasi Batubara

Teknologi gasifikasi dapat dikelompokkan berdasarkan konfigurasi aliran dari


unit gasifiernya. Konfigurasi yaitu :
1. Fixed bed
2. Fluidized bed
3. Entrained flow
4. Molten bath
1. Fixed Bed
Pada konfigurasi ini, batubara diumpankan dari atas kemudian perlahan laha
n turun kebawah dan dipanaskan oleh gas panas dari arah bawah.
2. Fluidized bed

reaktor gas digunakan untuk membuat fluidisasi material batubara. Untuk


menghindari sintering dari abu, fluidized bed gasifier dibatasi beroperasi pada
temperatur non-slagging.
3. Entrained flow

Pada entrained gasifier, batubara dihaluskan sampai ukuran kurang dari 0,1
mm diumpankan dengan reaktan gas ke dalam chamber dimana reaksi
gasifikasi terjadi seperti halnya sistem pembakaran bahan bakar berbentuk
serbuk
4. Molten bath

Molten bath mirip dengan sistem fluidized bed dimana reaksi terjadi dalam
medium yang tercampur merata dari inersia panas tinggi.
untuk slag dan molten metal bath
diperlukan temperatur tinggi (1400–
1700oC), tetapi temperatur 1000oC
dapat digunakan molten salt.
 Fixed bed gasifier termasuk dalam kategori sistem aliran counter current,
fluidized bed dan molten bath gasifier dapat dianggap sebagai reaktor
tanki pengaduk kontinyu dan entrained gasifier sebagai sistem aliran co-
current.
 Residence time yang paling lama terdapat pada fixed bed gasifier
,sedangkan residence time terpendek terdapat dalam entrained gasifier.
Parameter Fixed/Moving Bed Fluidized Bed Entrained Bed

Ukuran umpan < 51 mm < 6 mm < 0.15 mm

Toleransi kehalusan partikel Terbatas Baik Sangat baik

Toleransi kekasaran partikel Sangat baik Baik Buruk

Batubara kualitas rendah Segala jenis batubara, tetapi


Toleransi jenis umpan Batubara kualitas rendah
dan biomassa tidak cocok untuk biomassa

Kebutuhan oksidan Rendah Menengah Tinggi

Kebutuhan kukus Tinggi Menengah Rendah

Temperatur reaksi 1090 °C 800 – 1000 °C > 1990 °C

Temperatur gas keluaran 450 – 600 °C 800 – 1000 °C > 1260 °C

Produksi abu Kering Kering Terak

Efisiensi gas dingin 80% 89.2% 80%

Kapasitas penggunaan Kecil Menengah Besar

Permasalahan Produksi tar Konversi karbon Pendinginan gas produk


Keunggulan Teknologi Gasifikasi Batubara

• Dapat menghemat biaya pemakaian bahan bakar (dibanding solar) sekitar


70-80%

• Pengembalian investasi sangat singkat (pemakaian 16 jam/hari) sekitar 3-4


bulan.

• Mudah dalam pengoperasian dan tidak menimbulkan resiko / bahaya

• Tidak berbau dan ramah lingkungan


Manfaat dari Proses Gasifikasi

 Mampu menghasilkan produk gas yang konsisten yang dapat digunakan


sebagai pembangkit listrik.
 Mampu memproses beragam input bahan bakar termasuk batu bara,
minyak berat, biomassa, berbagai macam sampah kota dan lain
sebagainya.
 Mampu mengubah sampah yang bernilai rendah menjadi produk
yang bernilai lebih tinggi.
 Mampu mengurangi jumlah sampah padat.
 Gas yang dihasilkan tidak mengandung furan dan dioxin yang berbahaya
Pemanfaatan Gas Batubara
 bahan bakar Aplikasi gas batubara sebagai Sumber panas
atau bahan bakar dalam unit mesin :
 memasak,
1. BOILER,
 menggerakkan turbin gas,
2. OVEN,
 menggerakkan motor bakar
dalam, 3. FURNACE,
 sebagai bahan bakar pada ketel 4. SMELTER,
uap,
5. DRYER ,
 serta untuk penerangan
6. KILN,
 menjalankan motor
7. GENSET,
stasioner pembangkit listrik
TERIMA KASIH
Malu bertanya sesat di jalan, banyak bertanya kita baku hantam di jalan
Kesimpulan
Dari materi yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa :
1. Proses gasifikasi batubara adalah proses yang mengubah batubara
dari bahan bakar padat menjadi bahan bakar gas.
2. Untuk melangsungkan gasifikasi diperlukan suatu suatu reaktor. Reaktor
tersebut dikenal dengan nama gasifier.
3. Jenis gasifier diantaranya : Fixed bed gasifier, Fluidized-bed Gasifier ,
Entrained-Bed Gasifier, dan Molten Bath Gasifier.

Anda mungkin juga menyukai