Anda di halaman 1dari 7

Makalah Peran Mahasiswa Dalam Kerukunan Antar Umat Agama

Di
susun oleh:
NAMA : ARIKA GAYO
NPM : 200101031
PRODI : AGRIBISNIS
DOSEN PENGAMPU: Dr. Joni MN.Pd.B.i

UNIVERSITAS GAJAH PUTIH


TAKENGON
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia adalah bangsa yang majemuk, baik dari sisi budaya, etnis, bahasa, dan agama. Dari sisi
agama, di negara ini hidup berbagai agama besar di dunia, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha,
dan Konghucu. Selain itu, tumbuh dan berkembang pula berbagai aliran atau kepercayaan lokal yang
jumlahnya tidak kalah banyak.
Pada sensus tahun 2000, religious demography di Indonesia menunjukkan 213 juta jiwa penganut
agama yang berbeda dengan komposisi 88.2% pemeluk Islam, 5.9% Kristen, 3.1% Katolik, 1.8% Hindu,
0.8% Buddha, dan 0.2% agama serta kepercayaan lainnya. Pada Survey Penduduk Antar Sensus
(SUPAS) 2005 juga masih menunjukkan angka yang hampir sama, yaitu pemeluk Islam (88.58%), Kristen
(5.79%), Katolik (3.08%), Hindu (1.73%), Buddha (0.60%), Khonghucu (0.10%), dan lainnya (0.12%). Data
tersebut mengungkapkan bahwa penduduk beragama Islam merupakan mayoritas secara nasional, namun
tidak demikian dalam sebaran perpropinsi atau kabupaten/kota. Agama-agama tertentu lainnya
menunjukkan jumlah mayoritas penduduk di propinsi tertentu seperti Hindu di Bali serta Kristen di Nusa
Tenggara Timur, Sulawesi Utara, dan Papua. Komposisi jumlah penduduk Islam dan Kristen cukup
berimbang di Maluku. Sedangkan di Sumatera Utara, Kalimantan Barat, dan Maluku Utara penduduk
Kristen merupakan minoritas tetapi dengan jumlah signifikan.
Masalah toleransi beragama adalah masalah yang selalu hangat dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Sampai dewasa ini masih banyak kelompok masyarakat yang melakukan
perbuatan intoleransi. Oleh karenanya, sikap intoleransi harus dideteksi sejak dini dan dijadikan dasar
untuk mengembangkan budaya toleransi, demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam realitasnya, konflik akibat intoleransi sampai saat ini masih sering terjadi dan melibatkan
berbagai lapisan masyarakat, mungkin juga termasuk mahasiswa. Padahal, mestinya kenyataan adanya
perbedaan agama, paham, penafsiran dan organisasi keagamaan haruslah diterima sebagai kenyataan
yang harus diterima. Solusi yang harus diupayakan adalah bagaimana mengelola perbedaan itu menjadi
kekuatan dalam kehidupan sosial keagamaan dan mencerminkan kedewasaan beragama dalam kerangka
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu sejak dini harus sudah ditanamkan
kesadaran kepada anak-anak, pelajar, pemuda dan mahasiswa tentang adanya realitas kemajemukan
bangsa ini.
Mahasiswa sebagai harapan masa depan bangsa dalam mengemban amanah kepemimpinan dan
agen perubahan sosial, kiranya harus dibekali dengan pengetahuan, pengalaman dan kebijaksanaan yang
cukup dalam menyikapi pluralitas bangsa yang memang sangat tinggi. Untuk itulah sangat perlu dilakukan
penelitian berkaitan dengan toleransi umat berbeda agama di kalangan mahasiswa. Selama ini belum
diketahui benar, bagaimana sikap para mahasiswa terhadap pandangan keagamaanya ber-kaitan dengan
toleransi kehidupan beragama.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah oeran mahasuswa dalam kerukunan antar umat beragama
adalah :
1. Apa definisi dari kerukunan?
2. Apakah definisi dari kerukunan antar umat beragama?
3. Bagaimana peran mahsiswa menjaga kerukunan hidup antar umat beragama?
4. Apakah manfaat dari terciptannya kerukunan antar umat beragama?

C. Tujuan Pembahasan
Tujuan yang ingin dicapai dalam permasalahan di atas adalah :
1. Mengetahui definisi dari kerukunan
2. Mengetahui definisi kerukunan antar umat beragama
3. Mengetahui peran mahasiswa dalam menjaga kerukunan hidup antar umat beragama
4. Mengetahui manfaat dari terciptannya kerukunan antar umat beragama

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Kerukunan
Kerukunan adalah istilah yang dipenuhi oleh muatan makna “baik” dan “damai”. Intinya, hidup
bersama dalam masyarakat dengan “kesatuan hati” dan “bersepakat” untuk tidak menciptakan perselisihan
dan pertengkaran (Depdikbud, 1985:850) Bila pemaknaan tersebut dijadikan pegangan, maka “kerukunan”
adalah sesuatu yang ideal dan didambakan oleh masyarakat manusia
Kerukunan juga bisa bermakna suatu proses untuk menjadi rukun karena sebelumnya ada ketidak
rukunan; serta kemampuan dan kemauan untuk hidup berdampingan dan bersama dengan damai serta
tenteram. Langkah-langkah untuk mencapai kerukunan seperti itu, memerlukan proses waktu serta dialog,
saling terbuka, menerima dan menghargai sesama, serta cinta-kasih. Kerukunan antarumat beragama
bermakna rukun dan damainya dinamika kehidupan umat beragama dalam segala aspek kehidupan,
seperti aspek ibadah, toleransi, dan kerja sama antarumat beragama.
Manusia dijadikan Tuhan sebagai makhluk social yang membutuhkan hubungan dan interaksi
sosial dengan sesama manusia. Sebagai makhluk social, manusia memerlukan kerja sama dengan orang
lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan material maupun spiritual.

B. Kerukunan Antar Umat Beragama


Kerukunan antar umat beragama adalah suatu kondisi sosial ketika semua golongan agama bisa
hidup bersama tanpa menguarangi hak dasar masing-masing untuk melaksanakan kewajiban agamanya.
Masing-masing pemeluk agama yang baik haruslah hidup rukun dan damai. Karena itu kerukunan antar
umat beragama tidak mungkin akan lahir dari sikap fanatisme buta dan sikap tidak peduli atas hak
keberagaman dan perasaan orang lain. Tetapi dalam hal ini tidak diartikan bahwa kerukunan hidup antar
umat beragama memberi ruang untuk mencampurkan unsur-unsur tertentu dari agama yang berbeda ,
sebab hal tersebut akan merusak nilai agama itu sendiri.
Kerukunan antar umat beragama itu sendiri juga bisa diartikan dengan toleransi antar umat
beragama. Dalam toleransi itu sendiri pada dasarnya masyarakat harus bersikap lapang dada dan
menerima perbedaan antar umat beragama. Selain itu masyarakat juga harus saling menghormati satu
sama lainnya misalnya dalam hal beribadah, antar pemeluk agama yang satu dengan lainnya tidak saling
mengganggu.
Kerukunan antar umat beragama sangat diperlukan dalam kehidupan sehari- hari. Dengan adanya
kerukunan antar umat beragama kehidupan akan damai dan hidup saling berdampingan. Perlu di ingat
satu hal bahwa kerukunan antar umat beragama bukan berarti kita megikuti agama mereka bahkan
menjalankan ajaran agama mereka.
Untuk itulah kerukunan hidup antar umat beragama harus kita jaga agar tidak terjadi konflik-konflik
antar umat beragama. Terutama di dalam kehidupan mahasiswa Indonesia yang multikultural dalam hal
agama, kita harus bisa hidup dalam kedamaian, saling tolong menolong, dan tidak saling bermusuhan agar
agama bisa menjadi pemersatu bangsa Indonesia yang secara tidak langsung memberikan stabilitas dan
kemajuan negara.

C. Peran Mahasiswa Dalam Menjaga Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama


Agama adalah elemen yang fundamental dalam hidup dan kehidupan manusia. Oleh karena itu,
kebebasan dalam beragama dan saling menghargai yang lain merupakan suatu keharusan dan sebuah
pilihan. Ungkapan kebebasan dalam beragama memberikan arti yang luas, kebebasan beragama
menjadikan seseorang mampu meniadakan diskriminasi untuk beragama dan untuk mempercayai
kepercayaan yang diyakini.
Peran mahasiswa dalam memperkuat toleransi sangatlah penting dan semakin penting di masa
sekarang ini dan di masa yang akan datang. Apa lagi untuk menghadapi era globalisasi selain
mendatangkan banyak masalah bagi umat beragama, tentunya juga bakal tentu akan menghadirkan
banyak tantangan untuk membangun perdamaian dunia yang berkelanjutan, ketegangan, konflik, dan
kekerasan di antara umat manusia, tentunya juga sebagai tantangan generasi sekarang dan generasi yang
akan datang terutama bagi para pelajar atau mahasiswa untuk membangun lingkungan masyarakat yang
semakin kompleks untuk membangun hubungan beragama, bermasyarakat, dan bernegara yang lebih
toleran.
Tugas utama seorang mahasiswa adalah selain aktif dalam civitas akademika dan melanjutkan
pendidikan tingkat akademisi yang lebih tinggi mahasiswa juga barang tentu harus mengaktualisasikan
ajaran-ajaran agama tentang toleransi dan perdamaian dalam kehidupan sehari-hari baik itu saat bergaul
dengan posisi yang sebagai mahasiswa ataupun saat berkumpul di tengah keluarga. Toleransi merupakan
sikap terbuka dalam menghadapi perbedaan. Di dalamnya terkandung sikap saling menghargai dan
menghormati perbedaan atau eksistensi yang ada dari masing-masing pihak. Keaneka ragaman tidak di
posisikan sebagai ancaman, namu justru peluang untuk saling bersinergi secara positif.
Toleransi dapat dikatakan sebagai jalan keluar yang dicetus islam untuk menyikapi pluralisme, dan
masih banyak lagi ayat-ayat dalam Al-qur’an dan hadist Nabi Muhammad Saw yang dapat dijadikan
referensi dalam menikmati hidup bertoleransi. (P. Dr. Bortomeleus Bolong, OCD. Pdt. Dr. Frederik Y. A.
Doeka:2013)
Seperti yang disampaikan oleh Br. Angel Nadut, SVD beliau adalah Dosen FKIP UNWIRA-Kupang.
Penjelasan tentang “Kasihilah Tuhanmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, dan
dengan segenap kekuatanmu, dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri (Lukas 10:27)”
Kasih dan kerukunan dalam kemajemukan sebagai umat beragama dan warga bangsa harus
tercermin pada tindakan atau perbuatan nyata yang menunjukkan adanya saling menolong, mengasihi,
menghargai, menghormati, termasuk di dalamnya menghormati agama dan iman orang lain.
Tentu dengan demikian setiap mahasiswa harus mampu mengelola perbedaan dalam kehidupan
sehari-hari, lalu bagaimana mengelola perbedaan dalam kehidupan sehari-hari? “perbedaan adalah
sesuatu yang harus di hargai, karena dengan menyadari akan perbedaan-perbedaan yang ada, kita akan
mampu membangun kebersamaan yang berlandaskan kasih. (P. Dr. Bortomeleus Bolong, OCD. Pdt. Dr.
Frederik Y. A. Doeka:2013)
Hidup rukun menjadi dambaan umat manusia sepanjang masa karena kerukunan menghasilkan
kebahagiaan, kita harus belajar dan mengajarkan untuk hidup rukun dengan sesama. Seperti yang
disampaikan P. Krist Jawa, CMF “Pintu berkat Tuhan terbuka ketika kita semua yang mencari hidup dalam
kerukunan dengan saling menghormati satu sama lain.

D. Manfaat Kerukunan Antar Umat Beragama


Banyak manfaat yang bisa didapatkan dari toleransi antar umat beragama, di mana ini merupakan
salah satu hal yang berperan penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Akan tetapi dalam melakukannya
harus dengan sewajarnya dan tidak boleh berlebih-lebihan, karena hal itu dapat mengganggu kepentingan
maupun hak orang lain, dapat menyinggung perasaan orang lain, dan justru dapat merugikan diri kita
sendiri, seperti ibadah maupun pekerjaan kita.
Adapun manfaat yang bisa didapatkan dari toleransi antar umat beragama di antaranya adalah :
a) Terciptanya suasana yang damai dalam bermasyarakat.
b) Toleransi antar umat Beragama meningkat.
c) Menciptakan rasa aman bagi agama – agama minoritas dalam melaksanakan ibadahnya masing masing.
d) Meminimalisir konflik yang terjadi yang mengatasnamakan Agama.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pentingnya peran mahasiswa dalam menjaga kerukunan hidup antar umat beragama adalah
terciptanya kehidupan masyarakat yang harmonis dalam kedamaian, saling tolong menolong, dan tidak
saling bermusuhan agar agama bisa menjadi pemersatu bangsa Indonesia yang secara tidak langsung
memberikan stabilitas dan kemajuan Negara. Cara juga peran mahasiswa untuk menjaga sekaligus
mewujudkan kerukunan hidup antar umat beragama adalah dengan mengadakan dialog antar umat
beragama yang di dalamnya membahas tentang hubungan antar sesama umat beragama. Selain itu ada
beberapa cara menjaga sekaligus mewujudkan kerukunan hidup antar umat beragama antara lain:
a) Menghilangkan perasaan curiga atau permusuhan terhadap pemeluk agama lain
b) Jangan menyalahkan agama seseorang apabila dia melakukan kesalahan tetapi salahkan orangnya.
c) Biarkan umat lain melaksanakan ibadahnya jangan mengganggu umat lain yang sedang beribadah.
d) Hindari diskriminasi terhadap agama lain.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan untuk masyarakat di Indonesia supaya menanamkan sejak dini
pentingnya menjaga kerukunan antar umat beragama agar terciptanya hidup rukun antar sesama sehingga
masyarakat merasa aman, nyaman dan sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai