Anda di halaman 1dari 12

Komunitas 5 (1) (2013) : 14-25

JURNAL KOMUNITAS
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/komunitas

TOLERANSI ANTARUMAT BERAGAMA MASYARAKAT PERUMAHAN

Ika Fatmawati Faridah 

Guru SMA Al-ASROR Grantung, Purbalingga, Jawa Tengah, Indonesia

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Perumahan modern yang anggota masyarakatnya terdiri dari penganut agama yang
Diterima Desember 2012 berbeda sangat rentan terhadap konflik. Tetapi pada masyarakat warga Perumahan
Disetujui Januari 2013 Penambongan yang dikaji dalam penelitian ini, perbedaan latar belakang keagamaan
Dipublikasikan Maret 2013
tidak membuat mereka berkonflik. Hal ini disebabkan oleh adanya toleransi antar
Keywords: umat beragama yang tinggi dan interakasi sosial yang berkembang dengan baik di
tolerance; Perumahan Penambongan. Toleransi yang tinggi antar umat beragama terlihat
social interaction; dengan tidak pernah terjadi konflik terbuka antarumat beragama, bahkan diantara
religious. mereka terjadi kerjasama antara kelompok agama yang satu dengan kelompok yang
lainnya. Mereka berpandangan bahwa agama dan keyakinan merupakan urusan
pribadi masing-masing dimana terdapat kesadaran untuk saling menghormati dan
adanya kesepakatan untuk tidak mengganggu keyakinan orang lain.

Abstract
A modern village, inhabited by people of different religious backgrounds are vulnerable to
religious conflict. But the village residents of Penambongan studied in this article tell different
stories. Religious differences in the village do not develop into conflict due to high religious
tolerance and social interaction that thrive in Penambongan Village. There have never happen
open conflict among religious believers in the village, even there are intensive cooperation
between religious groups that contribute to religious harmony. Most of the residents argue
that religion and belief is a private affair, that there should be mutual respect, and there should
be awareness not to interfere with others’ beliefs among the residents.

© 2013 Universitas Negeri Semarang



Alamat korespondensi: ISSN 2086-5465
SMA Al-ASROR Grantung, Purbalingga, Jawa Tengah, Indonesia, 53355
E-mail: kaff@yahoo.co.id
Ika Fatmawati Faridah / Komunitas 5 (1) (2013) : 14-25

PENDAHULUAN gan kehidupan masyarakat kota di Peruma-


han Penambongan. Konflik antar umat be-
Konflik yang terjadi pada komunitas ragama seperti yang terjadi di Ambon dan
keagamaan selama ini karena adanya ke- Ketapang tidak pernah terjadi walaupun ma-
salahpahaman atau kurangnya kesadaran syarakatnya terdiri dari agama yang berbeda
beragama sehingga menyebabkan banyak yaitu kelompok masyarakat yang beragama
terjadi konflik antar umat beragama. Seba- Islam dan masyarakat beragama Kristen baik
gai contoh, kasus yang terjadi di Yogyakarta Katolik maupun Protestan.Tetapi sebaliknya
dimana terjadi ketegangan Warga Islam Pra- mereka dapat hidup membaur menjadi satu
golan dengan pendatang Kristen, dimana su- secara berdampingan dengan saling bertole-
asana pedesaan yang sebelumnya relatif kuat ransi satu dengan yang lain yang kemudian
dengan kehadiran para pendatang Kristen mendorong tumbuhnya interaksi sosial yang
secara bertahap mengalami perubahan la- baik diantara dua kelompok umat beragama
yaknya suasana masyarakat perkotaan yang tersebut.
cenderung individualistik dan lebih banyak Toleransi yang ada dapat dilihat secara
disibukkan oleh orientasi ekonomis daripada nyata dari aktivitas-aktivitas sosial yang dila-
kehidupan sosial bermasyarakat (Hartono kukan sehari-hari di lingkungan perumahan
2002:133-134). secara gotong royong baik itu kegiatan yang
Kekerasan demi kekerasan bergulir menyangkut kepentingan umum maupun ke-
silih berganti yang bermula dari persoalan pentingan perseorangan. Individu-individu
vertikal tetapi kemudian bersinggungan den- yang berbeda agama bekerjasama dengan
gan persoalan horizontal, dalam hal ini etni- tidak memandang status perbedaan agama
sitas dan keagamaan. Kasus Ketapang, yang yang dianut. Berdasarkan latar belakakang
bermula dari pertikaian antara preman dan di atas, maka penulis tertarik untuk memba-
penduduk setempat, kemudian berlanjut be- has masalah toleransi antar umat beragama
rubah konflik “SARA” antara etnik Ambon dalam mengembangkan interaksi sosial war-
yang Kristen dan etnik Jawa yang Islam, di- ga perumahan Penambongan.
mulai dengan pelemparan pada tempat iba- Toleransi antar umat beragama meru-
dah, masjid, selanjutnya tindakan balasan pakan suatu mekanisme sosial yang dilaku-
berupa pembakaran toko-toko dan tempat kan manusia dalam menyikapi keragaman
ibadah, gereja (Maliki 2000:185).Semua ka- dan pluralitas agama. Ada beberapa artikel
sus-kasus antar umat beragama diatas tidak yang membahas tentang pluralism diantara-
perlu terjadi jika antar umat beragama dapat nya adalah artikel yang ditulis oleh Attabik
saling menghargai dan menghormati kebe- dan Sumiarti (2008) dengan judul “Plura-
basan orang lain dan menyadari bahwa per- lisme Agama; Kearifan Lokal di Desa Ka-
bedaan itu bukan suatu penghalang dalam rangbenda Kecamatan Adipala Kabupaten
mewujudkan persaudaraan diantara mereka. Cilacap.” Dalam artikel ini, Attabik dan
Perumahan Penambongan yang terle- Sumiarti mengukngkapkan bahwa agama
tak di daerah perkotaan yang masyarakatnya dapat menjadi sumber konflik dan kekerasan
terdiri dari berbagai macam daerah. Inilah disebabkan oleh eksklusifitas dan fanatisme
yang menyebabkan kompleksnya masyara- agama sehingga menyebabkan suatu aga-
kat kota dan mengakibatkan ke heterogeni- ma merasa paling benar dan merasa berhak
tas pada masyarakat kota di dalam berbagai memperlakukan agama lain sebagai pihak
aspek kehidupan. Heterogenitas masyara- yang sesat. Bahkan perilaku kekerasan ka-
kat perkotaan dicirikan bahwa rasa sepagu- dangkala dianggap sebagai bagian dari “tu-
yuban dan toleransi yang berkurang, sering gas suci agama”. Untuk itulah, maka diper-
diidentikkan masyarakat modern yang ber- lukan suatu hubungan sosial yang harmonis
fikir secara rasional dengan kehidupan indi- yang tercipta dari proses interaksi sosial yang
vidualistik dibandingkan dengan kehidupan dinamis. Interaksi masyarakat Indonesia ber-
masyarakat pedesaan. sifat intens mengingat masyarakat Indonesia
Semua keadaan tersebut berbeda den- memiliki ciri berupa eratnya kedekatan so-

15
Ika Fatmawati Faridah/ Komunitas 5 (1) (2013) : 14-25

sial dan emosional antarwarga masyarakat. dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Setia-
Dalam konteks interaksi antar agama, ma- wan (2012), dalam artikelnya yang berjudul
syarakat Indonesia dikenal memiliki system “Interaksi Sosial antar Etnis di Pasar Gang
nilai tersendiri sehingga dapat melakukan Baru Pecinan Semarang dalam Perspektif
toleransi dengan berbagai macam kebhinne- Multikultural”, dalam masyarakat multikul-
kaan yang ada dalam masyarakat. Masing- tural interaksi merupakan kunci dari semua
masing masyarakat memiliki nilai-nilai yang kehidupan sosial karena merupakan dasar
diyakini, dipatuhi, dan dilakasanakan demi proses sosial yang menunjukkan hubungan-
menjaga harmonisasi dalam masyarakat. hubungan sosial yang dinamis. Pada kon-
Nilai-nilai inilah yang dikenal dengan kerai- disi multikultural masyarakat Gang Baru
fan lokal (local wisdom) yang merupakan se- Pecinan Kota Semarang, terjalinnya intera-
mua bentuk pengetahuan,keyakinan, pema- kasi sosial yang harmonis disebabkan karena
haman atau wawasan, serta adat kebiasaan terkonsepsikannya dengan baik sikap saling
atau etika yang menuntun perilaku manusia memahami dan menjaga satu wilayah, serta
dalam kehidupan komunitas ekologis yang adanya keterlibatan semua pihak dalam ber-
menyangkut relasi yang baik di antara sesa- bagai kegiatan yang mengantarkan mereka
ma manusia dan juga di antara sesama peng- pada proses pembauran hidup yang berlang-
huni ekologis. Oleh karena itu, kearifan lokal sung secara turun temurun. Selain itu, sikap
mengajarkan perdamaian, sesama manusia, memegang teguh pendirian budaya juga
dan lingkungannya (Attabik dan Sumiarti, membawa pengaruh terhadap kerukunan
2008;4) antar umat beragama. Sementara adaptasi
Terkait dengan toleransi kehidupan dan asimilasi budaya merupakan bentuk dari
beragama, Aan Sofyan dan Atiqa Sabardilla pemahaman multikultural masyarakat Gang
(2011) dalam artikelnya yang bejudul “Per- Baru Pecinan Semarang di samping bentuk
sepsi Mahasiswa Terhadap Kata Toleransi yang lain yang telah mereka praktikkan se-
Kehidupan Beragama” mengungkapkan lama ini.
bahwa kata toleransi dalam kehidupan be- Artikel lain yang membahas tentang
ragama dimaknai secara beragam oleh ma- interaksi sosial dalam masyarakat yang plu-
hasiswa, antara lain; pertama, ada yang me- ral juga ditulis oleh Revida (2006) dengan ju-
maknai bahwa toleransi dalam Islam tidak dul ”Interaksi Sosial Masyarakat Etnik Cina
ada. Menurut mahasiswa yang berpendapat dengan Pribumi di Kota Medan Sumatra
demikian, tidak ada kata pluralism dalam Utara.” Dalam artikel ini, Revida mengung-
agama, yang ada hanya pluralitas agama, kapkan bahwa interaksi sosial adalah hubun-
sehingga tidak ada toleransi dalam beraga- gan sosial yang dinamis yang menyangkut
ma. Kedua, konsep toleransi adalah tidak hubungan anatara orang-orang secara pero-
mencampuri urusan agama lain, boleh ber- rangan, antar kelompok-kelompok manusia,
toleransi tetapi bersyarat. Ketiga, toleransi maupun orang perseorangan dengan kelom-
adalah pencampuradukan agama. Keempat, pok manusia. Interaksi sosial tidak secara
toleransi adalah cara merusak Islam karena otomatis berlangsung dengan baik terutama
dianggap sebagai cara kaum tertentu untuk dalam hal interaksi dengan etnis lain. Begi-
merusak syari’at Islam dan memecah belah tu pun halnya hubungan sosial antara etnis
ukhuwah di antara sesama penganut Islam. Cina dengan Pribumi di Kota Medan yang
Kelima, toleransi adalah saling menghargai berlangsung secara harmonis dan dinamis
antara pemeluk agama. Dalam hal ini, tole- karena terjalinnya kesepahaman di anatar
ransi agama diperlukan dalam sebuah yang mereka.
masyarakatnya heterogen, sehingga diperlu-
kan sebuah usaha yang saling menghargai METODE PENELITIAN
antaragama, tidak mengganggu dan me-
nyinggung keyakinan masing-masing Penelitian ini menggunakan pendeka-
Pluralisme agama dapat dipahami me- tan kualitatif. Data-data adalah data-data
lalui proses interaksi sosial yang harmonis deskriptif serta penggambaran mengenai

16
Ika Fatmawati Faridah / Komunitas 5 (1) (2013) : 14-25

kehidupan warga masyarakat perumahan se- umat beragama di Perumahan Penambon-


hari-hari, sehingga pendekatan yang paling gan.
cocok adalah pendekatan kualitatif. Toleransi antar umat beragama meru-
Lokasi penelitian ini di perumahan pakan penentu kerukunan dan keharmoni-
Penambongan Kecamatan Purbalingga Ka- san kehidupan masyarakat dimana tercipta
bupaten Purbalingga. Pemilihan lokasi pen- hubungan sosial yang dinamis yang meny-
elitian di Perumahan Penambongan karena angkut hubungan orang perorang maupun
Perumahan Penambongan merupakan salah antar kelompok masyarakat. Bentuk tole-
satu perumahan yang memiliki keanekaraga- ransi yang dilakukan oleh warga masyarakat
man agama yang besar, dimana warga ma- Perumahan Penambongan terdiri dari dua
syarakatnya memeluk dua agama besar yang bentuk yaitu toleransi agama dan toleransi
berbeda yaitu agama Islam dan Kristen, baik sosial. Hal ini sesuai dengan pendapat Yusuf
Kristen Katolik maupun Kristen Protestan. yang mengemukakan bahwa ada dua bentuk
toleransi yaitu toleransi agama dan toleransi
HASIL DAN PEMBAHASAN sosial.
Toleransi agama sangat diperlukan
Toleransi antar umat beragama sangat dalam kehidupan bermasyarakat, terlebih
diperlukan dalam menjaga keharmonisan bagi masyarakat yang majemuk seperti di
dalam kehidupan bermasyarakat yang terdi- Perumahan Penambongan dimana masyara-
ri dari latar belakang agama yang berbeda. katnya secara umum terdiri dari dua agama
Tanpa toleransi tidak mungkin ada kehidu- yang berbeda. Demi menciptakan keharmo-
pan bersama. Sikap toleransi yang terjadi nisan antar warga perumahan maka masing-
antaraumat beragama Islam dan umat bera- masing warga menjunjung tinggi nilai-nilai
gama Kristen Katolik dan Protestan di Peru- toleransi termasuk didalamnya toleransi
mahan Penambongan bersifat personal dan agama.
komunal. Maksudnya adalah sikap toleransi Toleransi agama yang terjalin antara
yang ditunjukkan antara warga yang bera- umat beragama Islam dan umat beragama
gama Islam dengan warga yang beragama Kristen Katolik dan Protestan di Perumahan
Kristen baik itu katolik maupun Protestan Penambongan tercermin ketika warga yang
cenderung toleransi antara orang perorang beragama Islam merayakan hari besar kea-
namun kadang-kadang antar kelompok yai- gamaan yaitu merayakan hari raya Idul Fitri
tu pada acara pertemuan-pertemuan warga maka warga lain yang beragama Kristen baik
yang dilakukan. Katolik maupun Protestan biasanya bila ber-
Hasil penelitian menunjukkan bahwa temu mengucapkan selamat hari raya.
toleransi antara umat beragama Islam dan Apabila umat beragama Kristen tidak
umat beragama Kristen Katolik dan Protes- sempat bertemu warga yang beragama Is-
tan tidak ada masalah yang berarti. Konflik lam, maka sengaja datang ke rumah warga
dan perbedaan pandangan pada suatu waktu yang merayakan hari raya Idul Fitri untuk
pernah terjadi namun secara umum dapat mengucapkan selamat dan warga beragama
dikatakan toleransi yang terjalin bersifat har- Kristen tersebut diperlakukan selayaknya
monis. Perbedaan pandangan dan pendapat sesama umat muslim yang sedang bertamu.
dianggap sebagai suatu dinamika kehidupan Begitu juga sebaliknya, ketika warga yang
yang selalu ada dalam kehidupan bersama. beragama Kristen merayakan Natal warga
Untuk mengetahui toleransi yang terja- yang beragama Islam memberikan selamat
lin antar umat beragama Islam dengan umat bagi warga yang merayakannya, tidak mem-
beragama Kristen katolik dan Protestan di bedakan antara Katolik maupun Protestan.
Perumahan Penambongan, maka akan di- Tidak ada pembedaan walaupun me-
bahas mengenai bentuk toleransi antar umat reka dari latar belakang agama yang ber-
beragama, faktor pendorong toleransi antar beda, mereka merasa sebagai bagian dari
umat beragama serta faktor penghambat warga Perumahan Penambongan sehingga
yang ditemukan dalam bertoleransi antar berusaha tetap menjaga kerukunan dengan

17
Ika Fatmawati Faridah/ Komunitas 5 (1) (2013) : 14-25

memelihara sikap toleransi antar umat bera- TV atau musik dengan volume keras.
gama Islam dengan umat beragama Kristen Selain itu toleransi juga diajarkan para
Katolik maupun Protestan. Satu hal yang orang tua pada anak sejak dini dengan meny-
menarik dari adanya toleransi antar umat be- uruh anak-anak mereka untuk tidak bermain
ragama di Perumahan Penambongan adalah di luar rumah pada saat warga beragama
ketika warga yang beragama Islam menga- Kristen melakukan acara keagamaan karena
dakan upacara syukuran biasanya memba- akan menimbulkan suara gaduh dari suara
gikan nasi kotak yang biasa disebut dengan ramai anak-anak yang dapat mengganggu
istilah “besek” ke tetangga sekeliling rumah khusuknya kegiatan yang dilakukan warga
tanpa melihat agama yang dianut oleh te- yang beragama Kristen.
tangganya. Masing-masing warga untuk bebas
Setiap umat Kristen Katolik maupun melakukan aktivitas keagamaan, tidak ada
Protestan mendapat besek yang sama dengan perasaan saling mengganggu atau terganggu
warga yang beragama Islam terlebih lagi ke- apabila warga dari agama lain melakukan
tika mereka memiliki hubungan yang akrab aktivitas keagamaan sekalipun kegiatan itu
dengan yang mengadakan hajatan. Selain diadakan di lingkungan perumahan, karena
itu, pada saat warga beragama Islam mera- adanya sikap saling pengertian dan toleransi
yakan hari raya Idul Adha, daging penyem- antar umat beragama islam dan umat bera-
belihan hewan kurban tidak hanya dibagikan gama Kristen.
pada warga yang beragama Islam saja tapi Toleransi berperan dalam memben-
juga pada warga yang beragama Kristen. tuk hubungan antar umat beragama, khusu-
Masing-masing warga tidak memen- nya toleransi sosial yang terwujud diantara
tingkan identitas agama dari seorang warga. warga di Perumahan Penambongan. Sikap
Setiap individu memandang sama walaupun toleransi sosial yang berkembang diantara
terdapat keyakinan yang berbeda. Karena se- warga mendorong warga perumahan untuk
baliknya, ketika si Kristiani merayakan sua- saling menghormati, menghargai dan dapat
tu hari besar maka ia akan memberikan se- bekerjasama antar pemeluk agama yang ber-
macam besek kepada tetangganya tersebut. beda karena adanya kesadaran akan peran
Kejadian ini memperlihatkan kepada kita masing-masing individu sebagai bagian dari
bahwa makna dari sebuah besek tidak hanya masyarakat perumahan yang majemuk.
sebuah simbol keagamaan melainkan simbol Toleransi sosial yang dilakukan oleh
dari persahabatan dan kerukunan. para warga bermacam-macam beberapa
Toleransi agama yang ditunjukkan diantaranya ditunjukkan warga masyarakat
antara umat beragama yang berbeda agama Perumahan pada saat salah satu warga mem-
di Perumahan Penambongan adalah ketika punyai hajat, dengan tidak melihat agama
salah satu kelompok agama sedang melaksa- yang dianut warga yang lain ikut memban-
nakan kegiatan keagamaannya maka warga tu persiapan pelaksanaan hajatan agar acara
lain yang berbeda agama tidak saling meng- dapat berjalan dengan lancar dan sukses.
ganggu, misalnya Ketika Umat Islam sedang Ketika warga beragama Islam menga-
mengadakan pengajian di salah satu rumah dakan hajatan yaitu resepsi acara perkawi-
warga maka warga lain yang beragama Kris- nan, maka warga lain yang beragama Kristen
ten sebisa mungkin tenang berada di dalam karena merasa sebagai tetangga merasa wa-
rumah masing-masing sampai acara selesai. jib untuk membantu segala persiapan yang
Sebaliknya katika umat Kristen Ka- diperlukan demi terselenggaranya resepsi
tolik maupun Protestan mengadakan perte- acara perkawinan tersebut. Bantuan yang
muan rutin di rumah warga yang mendapat diberikan bersifat sukarela tanpa adanya
giliran dimana biasanya terdapat acara pen- paksaan. Keikutsertaan ini bisa berupa sum-
dalaman iman dan menyanyikan lagu-lagu bangan tenaga ataupun material (bahan ma-
pujian terhadap Tuhan, maka warga beraga- kanan) walaupun jumlahnya tidak seberapa,
ma Islam berusaha menjaga ketenangan dan namun itu merupakan wujud dari keharmo-
ketertiban dengan cara tidak membunyikan nisan dan kerununan antar umat beragama
18
Ika Fatmawati Faridah / Komunitas 5 (1) (2013) : 14-25

di Perumahan Penambongan. ban ketika warga lain yang berbeda agama


Adapun bentuk toleransi sosial yang sedang melaksanakan ritual keagamaan serta
lain terwujud dalam bentuk kerjasama yang saling silaturahmi ke masing-masing warga
lain. Kerjasama merupakan suatu bentuk ketika warga beragama lain merayakan hari
proses sosial, dimana didalamnya terdapat besar keagamaan. Peristiwa simbolik juga
aktivitas-aktivitas tertentu yang ditujukan diwujudkan melalui kegiatan sosial seperti
untuk mencapai tujuan bersama dengan sa- melakukan gotong royong dimana masing-
ling membantu dan saling memahami kegia- masing warga menyumbangkan tenaga, di-
tan masing-masing. mana ada satu atau dua warga yang sukarela
Kerjasama lain yang dilakukan oleh menyediakan makanan dan minuman bagi
umat beragama Islam dan umat beragama warga yang melakukan gotong royong tanpa
Kristen tercermin dalam kegiatan gotong membedakan agama.
royong. Misalnya gotong royong dalam Adanya simbol-simbol yang diwujud-
membangun jalan perumahan. Kerjasama kan dalam toleransi antar umat beragama
ini dilakukan para warga pada saat warga Islam dan umat beragama Kristen Katolik
bergotong royong guna memperbaiki jalan maupun Protestan, menunjukkan sebagai
perumahan yang rusak. Kegiatan tersebut tanda bahwa hal tersebut sangat diperlukan
dilakukan pada hari minggu pagi. Semua untuk tetap menjaga kerukunan, keharmoni-
warga bergotong royong satu sama lain den- san dan rasa persaudaraan diantara warga.
gan tidak memandang status agama. Warga Toleransi agama dilakukan warga karena
beragama Kristen baik Katolik mupun Pro- masing-masing warga menyadari keyaki-
testan supaya dapat melaksanakan kegiatan nan bahwa keanekaragaman agama terjadi
tersebut rela melakukan ibadah dengan pergi karena sejarah dengan semua faktor yang
gereja pada hari Sabtu sore karena minggu mempengaruhinya, juga dengan kondisi
pagi akan digunakan untuk melakukan ke- ruang dan waktunya yang berbeda terma-
giatan gotong royong memperbaiki jalan. suk prasangka, keinginan dan kepentingan-
Kesadaran akan kepentingan bersa- nya dimana terdapat kesadaran warga akan
ma, tidak menyurutkan warga untuk dapat masing-masing keyakinan yang dipeluk yang
melakukan kerjasama dengan warga yang memiliki makna dan kepentingan yang ber-
berbeda agama, karena dengan kerjasama beda sehingga diperlukan sikap toleransi.
tersebut dapat meningkatkan keharmonisan Toleransi sosial disebut juga dengan
antarwarga sebagai teman dan tetangga. toleransi kemasyarakatan yang dilakukan
Toleransi agama yang terjalin antar warga terlihat dalam bentuk kerjasama dan
umat beragama di Perumahan Penambon- gotong royong dalam kegiatan kerja bakti
gan diatas terlihat dari sejumlah peristiwa warga atau membantu salah satu warga yang
simbolik, adapun simbol-simbol dari adanya sedang memiliki hajatan dengan sukarela, di-
toleransi diantara warga beragama Islam mana masyarakat yang serba beranekaragam
dan warga beragama Kristen Katolik mau- baik ras, tradisi, keyakinan maupun agama
pun Protestan adalah pemberian ucapan se- menegakkan kedamaian hidup bersama dan
lamat dari masing-masing warga pada warga melakukan kerjasama dalam batas-batas ter-
beragama lain yang sedang merayakan hari tentu tanpa harus mengorbankan akidah dan
besar keagamaan, pemberian daging kurban ibadah yang telah diatur dan ditentukan se-
yang diberikan warga beragama Islam pada cara rinci dan jelas.
warga beragama Kristen pada saat umat Is- Faktor yang mempengaruhi kehidupan
lam merayakan hari raya Idul Adha. Begitu toleransi antar umat beragama di Peruma-
juga sebaliknya, warga beragama Kristen han Penambongan, yaitu faktor pendukung
baik Katolik maupun Protestan memberikan dan penghambat. Faktor pendukung tole-
kue tar pada warga beragama Islam ketika ransi antar umat beragama Islam dan umat
merayakan Natal. beragama Kristen Katolik maupun Protestan
Simbol lain dari adanya toleransi ada- di Perumahan Penambongan adalah pema-
lah usaha menjaga ketenangan dan keterti- haman keagamaan masing-masing warga

19
Ika Fatmawati Faridah/ Komunitas 5 (1) (2013) : 14-25

terhadap ajaran agamanya yang percaya Warga Perumahan Penambongan


bahwa semua agama mengajarkan kebaikan, sangat menyadari adanya perbedaan agama
setiap orang bebas memeluk agama apa saja, yang dipeluk dari masing-masing warga se-
sehingga wajar bila terjadi perbedaan dalam hingga mereka berusaha untuk memahami
hal keyakinan. dan menghormati warga lain yang berbeda
Pemahaman tersebut juga dipengaruhi agama, karena adanya pemahaman bahwa
oleh tipikal keagamaan warga perumahan semua agama mengajarkan hal yang sama
yang termasuk dalam golongan Islam Sant- hanya tata cara beribadah yang berbeda.
ri, Islam Priyayi dan Kristen Santri, Kristen Rasa solidaritas yang tinggi antara war-
Priyayi yang mudah menerima unsur lain ga juga mempengaruhi kehidupan toleransi
yang berbeda termasuk masalah agama. di Perumahan Penambongan. Setiap indi-
Warga masyarakat priyayi di Perumahan vidu mempunyai rasa membutuhkan, begitu
Penambongan dapat dilihat dari etika yang pula di Perumahan Penambongan, para war-
memberi mereka aturan dalam bertingkah ga dituntut untuk dapat berhubungan baik
yang terwujud melalui kesopan santunan dengan warga lain sehingga akan timbul rasa
dimana dapat mengendalikan emosi dalam solidaritas yang tinggi antar warga. Umat
bertingkah laku. Masing-masing warga da- beragama Islam dan umat beragama Kristen
lam kelompok keagamaannya sangat taat juga dalam hal kerjasama menjadi target ni-
dengan selalu mengikuti kegiatan keaga- lai yang harus dicapai untuk dapat menjaga
maannya dengan baik yang mencirikan ma- rasa solidaritas antar warga.
syarakat Santri baik Islam maupun Kristen. Solidaritas antarwarga yang berbeda
Disisi lain suatu kelompok masyara- agama di Perumahan Penambongan ditun-
kat di Perumahan Penambongan dapat me- jukkan dengan membantu tetangga yang
nerima kelompok lain yang berbeda agama mengalami musibah dengan tidak meman-
karena mereka masih menganut kebudayaan dang status agama yang dipeluk. Masing-
mereka pada umumnya yaitu kebudayaan masing warga memiliki kesadaran untuk
Jawa, yang penuh dengan kesopan santunan membantu meringankan beban yang ditang-
yang menyembunyikan keinginan pribadi gung sebagai wujud kepedulian terhadap se-
demi keinginan orang lain sebagai wujud sama., jika salah satu dari warga Perumahan
masyarakat Priyayi, apalagi didorong warga Penambongan ada yang sakit dan dirawat di
masyarakat di latarbelakangi oleh perbedaan rumah sakit, maka dari masing-masing war-
agama yang sangat rentan terhadap konflik. ga ikut membantu menyisihkan sedikit uang
Kepercayaaan orang Jawa juga sangat untuk diberikan kepada warga yang mende-
mempengaruhi kehidupan toleransi antar rita sakit untuk ikut membantu meringankan
umat beragama di Perumahan Penambon- beban warga yang terkena musibah.
gan yang sebagian besar warganya bersuku Rasa solidaritas tumbuh karena adanya
bangsa Jawa, oleh sebab itu banyak unsur- kesadaran akan hidup bermasyarakat den-
unsur kehidupan yang bertolak atau beracu- gan orang lain, karena mereka sadar bahwa
an pada falsafah kahidupan atau nilai-nilai mereka hidup di lingkungan yang sama tidak
Jawa seperti prinsip kerukunan dan prinip dapat hidup sendiri dan selalu membutuh-
hormat. Begitu juga dalam hal kepercayaan, kan bantuan orang lain sehingga berusaha
dalam masyarakat Jawa kepercayaan tidak untuk dapat meringankan beban tetangga
terlalu dipermasalahkan. Karena terdapat yang mendapat musibah.
pemahaman bahwa semua agama mengajar- Kehidupan bertoleransi antara umat
kan kebaikan, semua orang bebas memeluk beragama Islam dan umat beragama Kristen
agama apa saja. Masalah perbedaan agama Katolik maupun Protestan di Perumahan
kita punya pemahaman sendiri-sendiri, se- Penambongan tidak dapat lepas dari adanya
benarnya semua agama itu sama baiknya yai- permasalahan karena setiap orang memiliki
tu mengajarkan kebaikan. Jadi, kita tidak bo- pemikiran yang berbeda-beda., namun per-
leh memaksakan orang lain untuk memeluk masalahan yang muncul selama ini tidak
agama yang sama kaya kita. pernah meluas jadi konflik terbuka antar

20
Ika Fatmawati Faridah / Komunitas 5 (1) (2013) : 14-25

umat beragama yang dapat mengganggu hu- bersifat kelompok ataupun individu yang di-
bungan antar umat beragama di perumahan sebabkan oleh persoalan perbedaan agama,
Penambongan karena selama ini dapat di- mereka sepakat diselesaikan dengan cara
selesaikan dengan baik. Perbedaan pandan- baik, bukan melalui kekerasan tetapi melalui
gan pada suatu waktu pernah terjadi namun dialog. Konflik yang bersifat individu penye-
secara umum dapat dikatakan toleransi yang lesaiannya adalah dengan cara sesepuh/to-
terjalin bersifat harmonis. koh masyarakat mempertemukan individu-
Konflik merupakan suatu proses sosial, individu yang bersangkutan untuk diajak
dimana individu atau kelompok berusaha musyawarah mencari mufakat sehingga per-
untuk memenuhi tujuannya dengan jalan soalan menjadi selesai dan damai kembali,
menentang pihak lawan yang disertai den- Jika para sesepuh/tokoh masyarakat tidak
gan ancaman atau kekerasan. Di Perumahan bisa mengatasi masalah dan tidak menye-
Penambongan sendiri pernah terjadi konflik, lesaikan konflik maka masalah tersebut di-
hanya saja konflik yang terjadi dalam bentuk laporkan kepada pengurus RT/RW, dukuh
persaingan antar warga yang bersifat tertu- dan aparat-aparat pemerintah, sehingga da-
tup. Persaingan ini timbul lebih karena rasa pat diselesaikan.
kecemburuan sosial ketika sebuah keluarga Kasus yang pernah terjadi di Peruma-
membeli suatu perabotan rumah tangga, ada han Penambongan adalah saling curiga oleh
keluarga lain yang merasa iri dan tersaingi. warga beragama Islam yang ditujukan pada
Konflik yang berbentuk persaingan salah satu warga beragama Kristen. Kecu-
yang terjadi di Perumahan Penambongan rigaan itu muncul ketika salah satu warga
bukan karena masalah agama tapi lebih di- mengajak anak dari warga Islam untuk
karenakan faktor kecemburuan sosial yaitu bersekolah di SD Pius dimana sekolah ter-
rasa iri yang dirasakan sebagian warga. Kon- sebut merupakan sekolah Kristen, muncul
flik lain yang terjadi misalnya ketika warga anggapan akan adanya usaha penyebaran
yang beragama Kristen memiliki perasaan ajaran agama melalui usia dini, namun sete-
bahwa ketika akan mendirikan sebuah gereja lah adanya pertemuan antar warga yang ber-
menghadapi proses yang sulit berbeda den- sangkutan dan dilakukan musyawarah akhir-
gan ketika akan mendirikan sebuah masjid, nya kecurigaan itu dapat dihilangkan disusul
proses yang dilalui begitu mudah. dengan gagalnya anak tersebut bersekolah di
Sebenarnya terdapat perasaan kurang SD Pius.
adil bagi warga yang beragama Kristen di- Begitu pula kasus konflik yang meli-
bandingkan warga beragama Islam dalam batkan orang banyak yang berdasarkan pada
hal pendirian tempat ibadah, namun pe- perbedaan keyakinan dan pemahaman ini
rasaan seperti itu tertutup oleh sikap tole- juga diadakan musyawarah untuk mufakat,
ransi yang lebih tinggi sehingga tidak pernah dengan mempertemukan para tokoh masya-
mengganggu hubungan yang dijalin dengan rakat dan tokoh agama masing-masing. Jika
warga lain yang beragama Islam. usaha tersebut tidak mampu menyelesaikan
Warga yang beragama Kristen Protes- maka persoalan ini dibawa ke tingkat yang
tan menyadari mungkin hal itu terjadi ka- lebih tinggi, dilaporkan ke pihak kepolisian,
rena secara umum umat beragama Kristen sehingga dapat diselesaikan. Namun selama
baik itu Katolik maupun Protestan mayoritas ini belum pernah terjadi konflik yang berarti
lebih sedikit dibandingkan umat beragama antar umat beragama Islam dan umat bera-
Islam dan perasaan seperti itu tidak pernah gama Kristen baik itu Katolik maupun Pro-
mengganggu keharmonisan kehidupan ma- testan di Perumahan Penambongan.
syarakat di Perumahan Penambongan, umat Hubungan baik yang dijalin antar umat
beragama Islam dan umat beragama Kristen beragama di Perumahan Penambongan da-
tetap hidup secara berdampingan satu den- pat dilihat karena adanya solidaritas yang
gan yang lain tanpa memandang perbedaan tinggi antarwarga dan kesediaan masing-ma-
agama yang ada. sing warga untuk membaur dengan warga
Seandainya terjadi konflik baik yang yang lain. Kalaupun terkadang dalam hidup

21
Ika Fatmawati Faridah/ Komunitas 5 (1) (2013) : 14-25

bermasyarakat terjadi perbedaan pendapat keakraban diantara warga baik itu dengan
dan pemikiran, namun semua itu dapat di- warga yang seagama maupun yang berbeda
selesaikan dengan baik melalui musyawarah agama. Interaksi sosial yang baik terjalin se-
dan dialog bersama antar warga yang ber- bagai akibat adanya sikap toleransi dapat di-
sangkutan jika tidak bisa baru melibatkan lihat antara lain ketika umat beragama Islam
para pemuka agama sehingga tidak meledak dan umat beragama Kristen Katolik maupun
menjadi masalah yang besar. Protestan bertemu mereka dengan segera
Warga masyarakat di Perumahan Pe- saling menyapa sebagai wujud menghormati
nambongan secara mayoritas adalah orang orang lain walaupun berbeda agama.
jawa sehingga tidak sulit bagi mereka ketika Toleransi yang dilakukan warga terwu-
harus bergaul dengan umat beragama yang jud melalui toleransi perkataan dan toleran-
berbeda karena mereka sangat menjunjung si perbuatan. Toleransi perkataan misalnya
tinggi kerukunan dan sikap saling menghor- dengan saling menyapa bila bertemu yang
mati dan menghargai baik dengan sesama kemudian dilanjutkan dengan mengobrol.
pemeluk agama maupun antar pemeluk aga- Kegiatan tersebut secara tidak sadar telah
ma yang berbeda, ini terbukti dengan tidak mendorong adanya interaksi diantara warga
pernah terjadinya konflik terbuka antar pe- karena terjadi kontak sosial dan komunikasi.
meluk agama. Kontak sosial yang dilakukan warga
Hal ini dapat terjadi karena warga ma- selain secara langsung, juga sering dilakukan
syarakat memegang teguh dua kaidah yang dengan sarana tertentu seperti melalui tele-
menjadi faktor penentu dalam pola pergau- fon contohnya adalah ketika salah satu war-
lan dalam masyarakat yang yaitu prinsip ga yang tidak dapat mengikuti pertemuan
kerukunan dimana dalam setiap situasi hen- warga yang diadakan rutin satu bulan sekali
daknya bersikap sedemikian rupa hingga sehingga tidak tahu isi dan keputusan dari
tidak sampai menimbulkan konflik. Yang pertemuan warga tersebut dan tidak sem-
kedua yaitu prinsip hormat yang menuntut pat bertemu secara langsung dengan warga
agar manusia dalam cara bicara dan mem- lain karena alasan kesibukan sehingga war-
bawa diri selalu menunjukkan sikap hormat ga tersebut memutuskan untuk mengadakan
terhadap orang lain. kontak dengan warga lain melalui via telefon
Selain dua kaidah di atas hubungan untuk mengetahui isi dari pertemuan warga
baik yang dapat terjalin antar umat bera- yang dihadirinya. Dari hal tersebut dapat di-
gama di Perumahan Penambongan karena katakan atau disebut sebagai kontak sosial
masing-masing warga memahami akan aja- yaitu melalui sarana telepon.
ran agamanya masing-masing bahwa semua Interaksi yang dilakukan oleh umat be-
manusia sama dihadapan Tuhan dan adanya raga Islam maupun umat beragama Kristen
kewajiban untuk saling hormat menghorma- tidak hanya interaksi yang bersifat sementa-
ti sehingga tidak ada sikap saling curiga antar ra saja, namun warga juga dapat menunjuk-
umat beragama yang satu dengan yang lain. kan bahwa keakraban diantara warga tidak
Toleransi yang dikembangkan antar hanya dalam bentuk persahabatan biasa saja,
umat beragama di Perumahan Penambon- tetapi bila salah satu dari warga ada yang
gan telah banyak berpengaruh terhadap mengalami kesulitan, maka dari masing-
kehidupan warga masyarakat perumahan masing warga memiliki rasa solidaritas yang
khususnya dalam proses interaksi yang ter- tinggi untuk dapat membantu meringankan
jadi antar umat beragama, dengan adanya beban yang ditanggung.
toleransi maka terjadi interaksi sosial yang Dari hal tersebut, dapat dilihat bahwa
baik antarwarga dimana mengurangi ter- dengan adanya toleransi dengan warga yang
jadinya kesalah pahaman, kecurigaan dan berbeda agama akan menciptakan interak-
sebagainya yang selama ini sering menjadi si yang baik dimana menambah hubungan
pemicu konflik antar umat beragama. persahabatan dengan warga lain. Interaksi
Sikap toleransi yang ada mengaki- sosial menjadi sangat penting dalam kehi-
batkan tumbuhnya rasa persaudaraan dan dupan sosial. Dari interakasi antarindividu,

22
Ika Fatmawati Faridah / Komunitas 5 (1) (2013) : 14-25

individu dan kelompok dan antar kelompok adanya kerukunan antar umat beragama Is-
akan tumbuh sikap saling membutuhkan lam dan umat beragama Kristen Katolik dan
dan saling pengertian dimana sikap tersebut Protestan yaitu ditunjukkan pada saat kegia-
sangat penting dalam mewujudkan kehidu- tan peringatan hari proklamasi kemerdekaan
pan bersama yang dinamis. RI pada tanggal 17 Agustus 2008. Perayaan
Seorang warga dalam hubungannya peringatan hari kemerdekaan RI yang diha-
dengan warga lain, baru memiliki arti jika diri oleh semua warga tanpa kecuali baik
warga tersebut selalu mengadakan kontak warga beragama Islam dan warga beragama
dengan warga lain. Dalam hubungannya Kristen baik itu Katolik maupun Protestan.
itu, terjadi interaksi yang dinamis yang dise- Dalam kesempatan itu warga saling berte-
babkan karena adanya toleransi antar warga mu dan mengobrol serta bersuka ria bahkan
sehingga dapat memahami keberadaan ma- ada yang menyumbangkan untuk bernyanyi.
sing-masing individu. Pada saat itu terjalin interaksi yang baik an-
Toleransi antara umat beragama Islam tara warga beragama Islam dan warga bera-
dan umat beragama Kristen Katolik maupun gama Kristen.
Protestan mendorong interaksi di lingkun- Toleransi yang berperan dalam men-
gan perumahan, hal ini dikarenakan dari gembangkan interaksi sosial setelah toleransi
masing-masing warga merasa membutuh- perkataan adalah yang diwujudkan melalui
kan orang lain terlebih lagi dalam kehidupan toleransi perbuatan yang mendorong terja-
bertetangga, sehingga akan terjalin keseim- dinya kontak sosial sehingga tumbuh rasa
bangan bergaul antara umat beragama Islam persaudaraan melalui kerajasama yang me-
dan umat beragama Kristen Katolik dan Pro- rupakan proses asosiatif dalam berinteraksi.
testan. Untuk menjaga agar hubungan dian- Rasa persaudaaraan yang muncul se-
tara para warga dapat terjalin dengan baik, bagai akibat dari toleransi yang tinggi terwu-
maka masing-masing warga harus mencipta- jud pada saat salah satu dari warga ada yang
kan komunikasi yang baik dan sikap saling tertimpa musibah misalnya terjadi kematian,
menghargai antara satu sama lain. maka warga yang lain ikut datang membe-
Hubungan antara umat beragama Is- rikan ucapan bela sungkawa dan ikut mem-
lam dan umat beragama Kristen Katolik dan bentu menguburkan walaupun terkadang ti-
Protestan dapat dikatakan akrab, tanpa me- dak mengerti doa-doa yang dibacakan yang
lihat agama yang dianut. Karena yang men- terpenting mereka ikut hadir sebagai bentuk
jadi modal untuk dapat menjalin hubungan ikut berbelasungkawa terhadap kelurga yang
baik yaitu saling komunikasi, saling menya- ditinggalkan.
pa dan tidak sombong. Dengan adanya interaksi sosial yang
Dari hal tersebut dapat dilihat bagai- baik antara umat beragama Islam dan umat
mana cara warga untuk menjaga hubun- beragama Kristen Katolik dan Protestan,
gan baik dengan warga dari agama lain dan diharapkan dapat tercipta hubungan sosial
menjaga agar tetap akrab. Di lingkungan yang baik, hal ini sesuai yang dikemukakan
perumahan Penambongan, umat beragama oleh Ibrahim dimana pada hakekatnya seti-
Islam dan umat beragama Kristen baik Ka- ap individu adalah makhluk sosial, makhluk
tolik maupun Protestan dapat menjalankan yang berfikir, makhluk yang instabiliti. Seba-
interaksi sosial, karena adanya sikap toleran- gai makhluk sosial manusi selalu hidup ber-
si yang baik yang didukung intensitas perte- kelompok yang didalamnya terdapat hasrat
muan yang sering dilakukan misalnya pada untuk berkomunikasi, berkumpul dan beker-
waktu sore hari atau pada saat ada acara jasama dengan individu lain
pertemuan warga bersama. Biasanya pada Hasrat ini timbul bukan hanya karena
waktu-waktu tersebut masing-masing war- kebutuhan lahiriah, melainkan karena hasrat
ga meluangkan waktunya untuk berkumpul itu sendiri, bahwa setiap individu membu-
bersama dan melepaskan lelah sesaat dengan tuhkan komunikasi, bergaul dan bekerjasa-
mengobrol dan bersantai. Wujud yang lain ma dengan orang lain. Karena itulah interak-
dari adanya keakraban yang terjadi karena si dengan orang lain merupakan kebutuhan

23
Ika Fatmawati Faridah/ Komunitas 5 (1) (2013) : 14-25

mendasar dalam diri manusia dan dalam ke- dan agar individu dapat berfungsi secara
hidupan bermasyarakat, seperti halnya pada normal maka diperlukan hanya kemampuan
warga Perumahan Penambongan memiliki untuk bertindak sesuai dengan konteks so-
rasa kesatuan dengan warga lain karena para sialnya, tetapi juga merupakan kemampuan
warga menempati perumahan yang sama untuk menilai secara objektif perilaku kita
dan dalam aktivitasnya sehari-hari di peru- dari sudut pandang orang lain
mahan warga memiliki rasa persaudaraan Adanya sikap toleransi maka ada ke-
yang mengikat. satuan dan pembauran warga yang beraga-
Rasa persaudaraan tersebut dirasakan ma Islam dan warga yang beragama Kristen
pada warga yang beragama Islam dan warga Katolik maupun Protestan sehingga tercipta
yang beragama Kristen Katolik dan Protes- hubungan yang selaras, serasi dan seimbang
tan terutama dalam berhubungan tidak me- diantara warga atau yang dapat disebut den-
mandang perbedaan agama, status ataupun gan interaksi sosial, dimana dimungkinkan
kedudukan , adanya anggapan bahwa warga warga akan menyesuaikan dengan warga
yang beragama Islam lebih mudah dalam atau kelompok yang lainnya.
mengurus pendirian tempat ibadah tidak Penyesuaian disini dapat diartikan
membuatnya semakin renggang dalam be- luas, yakni bahwa individu dapat melebur-
rinteraksi, karena dari masing-masing warga kan diri dengan keadaan di sekitarnya, atau
tidak merasa lebih baik dibanding dengan sebaliknya individu dapat mengubah ling-
warga yang beragama lain, apalagi dalam be- kungan sesuai dengan keadaan dalam diri
rinteraksi sosial antara masing-masing warga individu, sehingga individu dapat menyatu
dapat saling menutupi kekurangan dan kele- dengan lingkungan yang dikehendaki.
bihan yang dimilikinya. Menurut Wasino (2006:35) hubungan
Adanya perasaan lebih baik hanya akan yang terjalin antar umat beragama dalam
menyebabkan kesenjangan dari masing-ma- suatu wilayah tertentu mengakibatkan me-
sing pihak dan berakibat warga akan merasa reka melakukan kontak dan interaksi sosial.
bangga terhadap agama yang dipeluknya. Warga dapat saling melaksanakan komuni-
Sehingga apabila hal itu terjadi, maka dalam kasi dengan warga lain tanpa mempersoal-
berinteraksi juga tidak dapat saling menyatu kan adanya pembedaan agama yang dimiliki
antara warga yang berbeda agama. Sehingga oleh masing-masing pihak, biasanya terjalin
dalam berinteraksi dengan warga lain perlu komunikasi antara warga beragama Islam
adanya sikap saling menghargai dan saling dan warga beragama Kristen baik Katolik
menghormati antara warga yang satu den- maupun Protestan berlangsung pada saat
gan yang lain yang terwujud dalam sikap to- sore hari setelah mereka pulang bekerja atau
leransi. Begitu pula dengan warga beragama pada saat menghadiri pertemuan-pertemuan
Islam dan warga beragama Kristen Katolik rutin warga.
dan Protestan , walaupun adanya perbedaan Biasanya jika dari masing-masing
agama, namun dalam berinteraksi para war- warga bertemu satu sama lain mereka me-
ga dapat membaur antara warga yang satu lakukan kontak sosial dimana setiap warga
dengan warga yang lain. memiliki kesadaran untuk saling senyum
Di Perumahan Penambongan kehidu- dan menyapa yang diwujudkan untuk me-
pan umat beragama yaitu umat beragama Is- mulai komunikasi. Sehingga tidak heran jika
lam dan umat beragama Kristen sangat men- masing-masing dapat membaur antara satu
junjung tinggi toleransi antar umat beragama dengan yang lain tanpa memandang perbe-
baik itu toleransi agama maupun toleransi daan agama. Warga masyarakat yang berbe-
sosial yang diwujudkan dalam kehidupan da agama di Perumahan Penambongan juga
sehari-hari demi terciptanya kehidupan yang melaksanakan proses interaksi sosial secara
tertib,teratur serta bernafaskan kerukunan. baik yaitu proses asosiatif yang diwujudkan
Ini sesuai dengan pendapat Mead dalam dalam bentuk kerjasama melalui kegiatan
Narwoko bahwa agar interaksi sosial dapat gotong royong dan kerjabakti yang dilaksa-
berjalan dengan dengan tertib dan teratur nakan oleh warga pada hari minggu.

24
Ika Fatmawati Faridah / Komunitas 5 (1) (2013) : 14-25

Perbedaan agama ternyata tidak men- Protestan terdiri dari faktor pendorong yaitu
jadi hambatan bagi para warga untuk dapat dipegang teguhnya prinsip kerukunan, prin-
berinteraksi karena warga sudah meliki sikap sip hormat dan solidaritas yang tinggi antar-
toleransi yang tinggi terhadap warga yang warga, dan yang menjadi faktor pengham-
beragama lain. Sehingga dari hal tersebut bat antara lain adanya konflik yang berupa
tidak terjadi adanya pengelompokan warga persaingan dan adanya rasa curiga terhadap
dalam bergaul baik dari warga beragama Is- umat beragama lain. Toleransi yang terjalin
lam maupun dari warga beragama Kristen,
antar warga beragama Islam dan warga be-
pengelompokkan hanya terdapat dalam ke-
ragama Kristen Katolik maupun Protestan
giatan intern agama masing-masing, tetapi
telah mendorong adanya interaksi sosial
dalam hal diluar kegiatan keagamaan para
warga dapat berkumpul bersama dan tidak yang baik antar warga. Hal ini ditunjukkan
membawa masalah persoalan agama. melalui dua wujud toleransi yaitu toleransi
Dilihat dari latar belakang warga ma- perkataan dan toleransi perbuatan. Sungguh
syarakat Perumahan Penambongan yang menarik, pelajaran yang kita ambil dari pe-
majemuk dalam bidang agama maka kema- rumahan Penambongan adalah hari besar
jemukan agama memang layak diakui kebe- keagamaan masing-masing ternyata menjadi
radaannya oleh setiap masing-masing umat acara kemasyarakatan yang saling memupuk
beragama sehingga akan tercipta kehidupan toleransi.
yang lebih baik, aman, damai, selaras, sera-
si dan seimbang yang diliputi sikap saling DAFTAR PUSTAKA
mneghargai dan menghormati antar umat
beragama. Attabik dan Sumiarti. 2008. Pluralisme Agama: Studi
Tentang Kearifan Lokal di Desa Karangbenda
SIMPULAN Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap. Jurnal
Peneltian Agama.Vol.9 Jul-Des:271-291.
Hartono, Y. 2002. Agama dan Relasi Sosial. Yogyakarta:
Berdasarkan uraian di atas, maka da- LKiS
pat ditarik kesimpulan bahwa bentuk tole- Lisfiyani, T. 2011. Partisipasi Masyarakat Sekitar
ransi yang dilakukan oleh warga beragama dalam Ritual di Kelenteng Bang Eng Bio Keca-
Islam dan warga beragama Kristen Katolik matan Adierna. Jurnal Komunitas. 3(2):5-8
maupun Protestan berupa toleransi agama Maliki, Z. 2000. Agama Rakyat Agama Penguasa. Yog-
dan toleransi sosial. Toleransi agama dila- yakarta: Galang Press.
kukan ketika berhubungan dengan kegiatan Setiawan, D. 2012. Interaksi Sosial Antar Etnis di Pas-
keagamaan masing-masing warga. Salah sa- ar Gang Baru Pecinan Semarang dalam Perspe-
tunya ucapan selamat dan saling silaturahmi ktif Multikultural. Journal of Educational Social
Studies. JESS.1 (1). 2012.
ketika salah satu umat beragama merayakan
Sofyan, A dan Atiqa S. 2011.Persepsi Mahasiswa Ter-
hari besar keagamaan. Sedangkan toleransi hadap Kata Toleransi Kehidupan Beragama.
sosial diwujudkan ketika menyangkut ke- Jurnal Penelitian Humaniora, Vol.12 No.2, Agus-
pentingan umum dan diluar kegiatan kea- tus 2011: 182-200.
gamaan misalnya melalui keegiatan kerjasa- Revida, E.2006. Interkasi Sosial Masyarakat Etnis
ma seperti kegiatan kerja bakti dan gotong Cina dengan Pribumi di Kota Medan Sumatra
royong. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Utara. Jurnal Harmoni Sosial. Vo.1 N.1. Septem-
ber 2006.
toleransi antar umat beragama Islam dan
Wasino. 2006. Wong Jawa dan Wong Cina. Semarang:
umat beragama Kristen Katolik maupun Unnes Press.

25

Anda mungkin juga menyukai