Anda di halaman 1dari 5

Makalah

KOMPOSISI SOSIOLOGIS DESA TANJUNGKULON, KEC. KAJEN, KAB.


PEKALONGAN

Dosen Pengampu: Mukoyimah, S.Sos, I., M.Sos

Anggota Kelompok:

1. Saoqi Aryanadha 30422143


2. M. Afzalul Falah 30422157
3. Syakira Fatra Mahabbatan 30422164
4. M. Irzad Makmur 30422170

KELAS PETA DAKWAH D

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI K.H ABDURRAHMAN WAHID

PEKALONGAN

2024
PENDAHULUAN

Desa Tanjungkulon adalah sebuah wilayah yang memiliki keragaman sosial, politik,
keagamaan, budaya, dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman
yang lebih mendalam tentang dinamika sosial di Desa Tanjungkulon, serta dampaknya
terhadap perkembangan masyarakat setempat. Melalui analisis yang komprehensif terhadap
aspek-aspek sosial tersebut, diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif bagi
pengembangan kebijakan dan program yang lebih efektif dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat desa.

Pada bagian pertama, penelitian akan memaparkan kondisi sosial politik di Desa
Tanjungkulon, termasuk struktur pemerintahan desa, partisipasi politik masyarakat, serta
dinamika hubungan antarwarga dalam konteks politik lokal. Selanjutnya, penelitian akan
mengulas aspek sosial keagamaan di Desa Tanjungkulon, mencakup praktik keagamaan, peran
institusi keagamaan, dan toleransi antaragama dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, penelitian ini juga akan menyelidiki aspek sosial budaya di Desa
Tanjungkulon, termasuk tradisi lokal, adat istiadat, seni dan budaya, serta upaya pelestarian
warisan budaya di tengah modernisasi. Terakhir, penelitian akan mengkaji kondisi sosial
ekonomi di Desa Tanjungkulon, meliputi pola mata pencaharian, tingkat kemiskinan, akses
terhadap layanan publik, dan upaya pengembangan ekonomi lokal.

Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang


komprehensif tentang kehidupan sosial masyarakat Desa Tanjungkulon, yang dapat menjadi
dasar bagi upaya-upaya pembangunan yang lebih terarah dan berkelanjutan di masa depan.
PEMBAHASAN

1. Sosial Politik

Mayoritas masyarakat Desa Tanjungkulon secara konsisten menunjukkan


preferensi politiknya dengan memberikan dukungan yang signifikan kepada Partai
Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN). Tingkat partisipasi
politik yang tinggi menjadi ciri khas dari masyarakat desa ini, yang tercermin melalui
keterlibatan yang aktif dalam proses pemilihan umum serta kegiatan politik lokal
maupun nasional lainnya. Keberadaan rumah kader dari Partai Keadilan Sejahtera
(PKS) di Desa Tanjungkulon menegaskan kehadiran yang kuat dan strategis dari partai
tersebut dalam membangun relasi yang erat dengan masyarakat desa serta memperluas
basis dukungan politiknya di tingkat lokal. Dengan adanya kontribusi yang signifikan
dari masyarakat Desa Tanjungkulon, baik dalam bentuk partisipasi langsung maupun
dukungan terhadap partai-partai politik tertentu, hal ini membuktikan dinamika politik
yang menarik dan pentingnya peran aktif masyarakat dalam proses demokrasi di tingkat
desa.

2. Sosial Keagamaan

Kehidupan sosial keagamaan Desa Tanjungkulon memiliki beberapa aspek


keagamaan seperti mayoritas masyarakat yang tinggal disana beragama Islam dan
berpandangan Muhammadiyah. Hal ini terlihat pada masjid Nurul Huda yang berada di
pusat Desa Tanjung Kulon dan dari hasil wawancara salah satu warga yang sudah lama
tinggal disana bernama Bapak Suwodho “ya, disini mayoritas Muhammadiyah, ada
juga yang NU tapi ya sama aja, tidak membeda-bedakan".

Selain itu, kegiatan keagamaan yang sering dilakukan di Desa Tanjungkulon


berupa pengajian yang dilakukan di Masjid Nurul Huda. Biasanya dilakukan hari senin
siang dan dibulan puasa dilakukan hari jumat atau senin setelah subuh atau sebelum
maghrib, jamaah yang mengikuti kegiatan tersebut biasanya ibu-ibu dan bapak-bapak.
Pengajian diisi dengan kultum dengan pembahasan isi ceramah yang umum terjadi
dikehidupan masyarakat. Pak Suwodho, “kalau pengajian biasanya ya cuman kultum
ya, kalau yang detail-detail seperti itu (ngaji kitab) tidak ada”.

Dalam kegiatan pengajian atau kultum yang diadakan di Desa Tanjungkulon,


pembicara atau dai nya berasal dari luar daerah Tanjungkulon seperti Paninggaran dan
daerah lainnya. “kalau dulu ada ustad asli sini (Desa Tanjungkulon) yang biasa ngisi
pengajian disini, tapi semakin kesini sudah tidak ada” ucap Pak Suwodho.

Selain itu, kegiatan keagamaan yang lainnya sama dengan daerah-daerah


lainnya jika pada bulan ramadhan, setelah ashar ada tadarusan yang dilakukan oleh
pemuda-pemudi desa. Ketika malam hari setelah sholat tarawih juga diadakan
tadarusan oleh kelompok remaja hingga orang dewasa.

3. Sosial Budaya

Kehidupan sosial budaya di Desa Tanjungkulon tidak terlepas dari komposisi


geografisnya yang memiliki lahan persawahan yang luas disekitar pemukiman warga.
Setiap tahun diadakan sedekah bumi sebagai wujud rasa syukur atas keberkahan yang
diberikan dari hasil bumi. Adapula tradisi lain, seperti area Pekalongan dan daerah Jawa
pada umumnya, di Desa Tanjungkulon terdapat tradisi Nyadran atau dikenal sebagai
tradisi pembersihan makam yang dilakukan tiga kali setiap tahunnya, “ada juga nyadran
tiga kali setahun” Pak Suwodho.

4. Sosial Ekonomi

Sosial ekonomi pada Desa Tanjungkulon juga memiliki keterkaitan dengan


geografis yang ada di Desa. Selain lahan pertanian yang luas sehingga masyarakatnya
tidak sedikit yang menjadi petani. Banyak pula masyarakat yang tinggal di Desa
Tanjungkulon bermata pencaharian sebagai penjahit dan pedagang. Pedagang
mencakup penjual makanan siap makan yang dijual di sekitaran area Tanjungkulon
maupun di sekitaran Alun-Alun Kajen karena jaraknya yang tidak jauh.
KESIMPULAN

Pada kesimpulannya, Desa Tanjungkulon memiliki komposisi sosiologis yang


terikat satu sama lain. Seperti sosial politik yang terikat dengan preferensi
masyarakatnya yaitu PKS dan PAN. Selain itu pada sosial keagamaan terlihat pada
struktur bangunannya yang memiliki Masjid Nurul Huda dan sekolah-sekolah seperti
SD Muhammadiyah Tanjungkulon. Pada sosial budaya tidak jauh berbeda dengan
daerah Jawa pada umumnya yaitu nyadran dan sedekah bumi. Kehidupan sosial
ekonomi masyarakat Desa Tanjungkulon banyak yang berdagang dan juga menjahit.

Anda mungkin juga menyukai