Anda di halaman 1dari 4

ORMAS DALAM PERAN NU DI DESA JELEGONG MENGENAI KEHIDUPAN

SOSIAL KEAAGAMAAN

Kahila Aulia Rasyda


Jurusan Pengembangan Masyrakat Islam ,Fakultas Dakwah dan Komunikasi,
Universitas Sunan Gunung Djati Bandung
Abstrak

Ormas (Organisasi Masyarakat) seperti Nahdlatul Ulama (NU) memainkan peran yang
sangat penting dalam mengelola dan memajukan aspek kehidupan sosial dan keagamaan di
Masyarakat,dengan fokus pada aspek sosial dan keagamaan. NU sebagai salah satu ormas
Islam terbesar di Indonesia memiliki pengaruh yang signifikan di tingkat desa dan komunitas
setempat.Yang berperan dalam membangun komunitas yang berkelanjutan dan harmonis,
mempromosikan nilai-nilai Islam, serta berkontribusi pada perkembangan sosial dan
keagamaan Masyarakat.

Kata Kunci: Sosial,Keagaman dan Nu.

1. PENDAHULUAN

NU (Nahdlatul Ulama) adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia yang telah


memberikan kontribusi besar dalam sejarah dan perkembangan Islam di Nusantara. Nahdlatul
Ulama adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia. Keyakinan yang mendalam terhadap
pelbagai pemikiran, gagasan, konsep di segala hal. Untuk itu kehadiran NU memiliki peranan
yang penting untuk Indonesia di antaranya melakukan perubahan-perubahan dalam sikap dan
pandangan dunia banyak kalangan Muslim, khususnya dalam beradaptasi dengan tantangan-
tantangan modernisasi

Organisasi ini memiliki kehadiran yang kuat di parlemen dan memiliki peran dalam
pembentukan kebijakan nasional.NU juga terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, termasuk
bantuan kemanusiaan, pemberdayaan ekonomi, dan pengembangan kesejahteraan umat.
Salah satu aspek penting dari perjuangan NU adalah pendidikan dan pemberdayaan umat. NU
mendirikan ribuan pesantren di seluruh Indonesia, yang menjadi pusat pendidikan agama dan
sosial. Pesantren-pesantren NU tidak hanya memberikan pendidikan agama, tetapi juga
menekankan pada pembangunan karakter, pemahaman kebangsaan, dan keterampilan yang
relevan bagi pengembangan masyarakat.

Nahdlatul Ulama sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia bersinergi dengan pemerintah
untuk membantu mendorong pembangunan desa mandiri dan berkelanjutan yang memiliki
ketahanan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Menurutnya, peran masyarakat seperti NU sangat
dibutuhkan dalam implementasi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa yang mengamanatkan
bahwa pembangunan desa bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu hidup
masyarakat desa.
Perilaku sosial keagamaan adalah tindakan melaksanakan ajaran agama yang dilakukan dengan
penuh keyakinan dan keikhlasan serta dilaksanakan dalam bidang sosial masyarakat. Kontekstualisasi
dengan.Ajaran Islam, tindakan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap ajaran tersebut agama Islam
yang dipelajari dan diamalkannya. Tidak hanya menjalankan rutinitas ibadah sehari-hari namun lebih
dari itu yaitu Kegiatan ini mempunyai motif yang kuat dalam menjalankan ajaran agama dimaknai
sebagai ibadah yang berupa keputusan tindakan sosial konkrit dan bermakna bagi sesama dan
lingkungan.

2. HASIL PEMBAHASAN

Pada Umumnya kehidupan sosial keagaaman itu perilaku yang menjadi kebiasan yang
diwariskan dari generasi kegenerasi yang mempunyai hubungan erat dengan masyrakat hal
ini merupakan pelaksaan dari ajaran agama memilki tujuan supaya tidak terjadi kekacuan
dalam kehidupan sehari-hari.Adapun peran ini seperangkat perbuatan yang diperlukan bagi
orang lain untuk mengadakan perubahan sosial yang lebih baik dalam aturan-aturan untuk
keselamatan dunia dan akhirat.

Peran kiai kampung dan tokoh Nu di pedesaan sangat dibutuhkan untuk turut serta
mendorong kebijakan terkait pembangunan desa agar bisa berjalan dengan baik dan
memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat.peran Nu dalam Kehidupan
sosial keaagaman memiliki hubungan baik dengan masyarakat,yang mana menjadi landasan
bahwasanya kesejahteraan sepenuhnya,baik itu warga Nu atau tidak,tidak pula bergantung
pada terbukanya peluang kerja adapun peningkatan kapasitas diri minim atau skiil.Tentunya
dengan melakuka gerakan partispastif warga bersama pemerintah desa.

Sebagai pemimpin dan tokoh panutan masyarakat di sekitarnya, memiliki peran nyata
dalam membantu program pembangunan desa dengan memberikan landasan keagamaan
bahwa pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa serta memanfaatkan
berbagai forum keagamaan untuk mengajak masyarakat mendukung dan ikut serta dalam
pembangunan desa.Forum-forum keagamaan, seperti istighotsah, pengajian, cukup efektif
untuk dijadikan sebagai forum sosialisasi berbagai kebijakan tentang desa, juga bisa
berperan aktif dalam musyawarah desa khususnya dalam perumusan perumusan rencana
pembangunan jangka pajang desa (RPJMDes), rencana kerja pemerintah desa (RKPDes), dan
anggaran pendapatan dan belanja desa(APBDes).
Yang mana dapat berkontribusi yang dapat melancarkan pogram kerja berfungsi
sebagai acuan bagi kegiatan-kegiatan Nu yang dilaksanakan oleh pengurus dan segenap
warga Nu . program ini mengacu kepada hasil musyawarah ranting nu jelegong,hal ini bisa
menjadi tolak ukur bagi keberhasilan Nu serta program ini dijalankan oleh keseluruhan
kepengurusan Nu, dan segenap warga Nu. adapun proses penyusunannya dilakukan melalui
musyawarah ranting Nu jelegong.mengenai isu-isu strategis menjadi dasar perumusan
pokok-pokok program Nu yang kemudian dijabarkan dalam bentuk program aksi. sedangkan
program aksi akan dijabarkan lagi dalam bentuk-bentuk kegiatan kongkrit oleh pengurus
ranting itu sendiri.

Hal ini mempunyai visi yang mana terwujudnya NU di desa tersebut,sebagai jamiyyah
diniah ijtimaiyah Ahlussunnah Wal Jama’ah yang mashlahat bagi umat menuju masyarakat
yang sejahtera, berkeadilan, demokratis dan mandiri dan misi melaksanakan Dakwah
Islamiyah Ahlussunnah wal Jamaah dalam membimbing umat menuju masyarakat
mutamaddin,memberdayakan lembaga pendidikan untuk meningkatkan kualitas sumber
daya insani yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta berakhlaq,dan
mendorong kemandirian dalam kehidupan berorganisasi ,bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara

Perilaku keagamaan sangat beragam pemahaman tentang prilaku ini dan hanya bisa diraih
dari sudut pandang pengalaman-pengalaman subyektif, ide- ide, dan tujuan-tujuan yang
diperoleh oleh individu itu sendiri. Kehidupan sosial sehari-hari banyak masalah-masalah
yang terjadi, namun untuk memecahkan masalah tersebut perlu memahami ilmu Sosiologi
untuk menjelaskan perubahan dan pergeseran dalam struktur sosial, sistem sosial dan pranata
sosial Keberagamaan dapat diwujudkan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Aktivitas
beragama tidak hanya terjadi ketika melakukan prilaku ritual keagamaan berupa ibadah,
tetapi juga aktivitas lain yang meliputi kekuatan supranatural. Aktivitas tersebut bukan hanya
berupa aktivitas yang tampak oleh mata namun juga aktivitas yang ada dalam hati yang ada
pada diri seseorang.
3. Kesimpulan
Peran ormas NU (Nahdlatul Ulama) di Desa Jelegong dalam konteks sosial dan
keagamaan adalah bahwa NU memiliki peran yang penting dalam memajukan kehidupan
sosial dan keagamaan masyarakat. Mereka berkontribusi dalam berbagai aspek, termasuk
pendidikan agama, pemberdayaan ekonomi, layanan kesehatan dan sosial, pemahaman dan
toleransi antaragama, aktivitas keagamaan, bantuan dalam situasi krisis, serta pendidikan
politik.
NU berfungsi sebagai mitra yang berharga bagi masyarakat dalam membangun komunitas
yang kuat, harmonis, dan berdaya, serta dalam mempromosikan toleransi antaragama dan
nilai-nilai Islam. Peran mereka di Desa Jelegong dan daerah sejenis adalah untuk mendukung
perkembangan sosial dan keagamaan masyarakat, menciptakan lingkungan yang harmonis,
dan membantu masyarakat dalam menghadapi tantangan sosial dan ekonomi.
Daftar Pustaka
https://umsu.ac.id/berita/nu-nadatul-ulama-pengertian-dan-peranannya-di-indonesia/
https://id.wikipedia.org/wiki/Nahdlatul_Ulama
https://www.nu.or.id/opini/nu-dan-penggerak-desa-98pXI
https://nu.or.id/nasional/mendes-kiai-kampung-miliki-peran-strategis-membangun-desa-PVacD

http://repository.radenfatah.ac.id/15592/4/BAB%20III.pdf

https://www.nu.or.id/fragmen/sejarah-singkat-berdirinya-nahdlatul-ulama-VpzA0

https://media.neliti.com/media/publications/18103-ID-perilaku-sosial-keagamaan-paguyuban-
pengajian-segoro-terhadap-peran-sosial-di-ke.pdf

Tim Pustaka Phoenix, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Baru, Jakarta, PT Media Pustaka
Phoenix, Hlm 652

Max weber, Sosiologi Agama, Yogyakarta, IRCiSoD, 2012, Hlm. 97

Anda mungkin juga menyukai