DAERAH NGANJUK
Disusun Oleh :
KABUPATEN NGANJUK
Mengetahui
Nganjuk
Drs.R.Priyatmana,M.Msi
NIP.19620704 198902 1 002
1
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
dalam menyelesaikan karya tulis ini, tetapi dengan bantuan-bantuan yang saya
terima, saya dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan baik. Oleh karena itu saya
Dalam penyusunan karya tulis ini mungkin masih ada kesalahan kata-kata
maupun penulisan karena pengetahuan saya yang masih terbatas, untuk itu atas
segala kekurangan saya dapat dimaafkan dan akan saya terima apabila ada kitik
serta saran dari pembaca. Semoga kesenian wayang Timplong tetap menjadi
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Halaman judul……………………………………………………………..
Lembar Pengesahan………………………………………………………... 1
Kata pengantar……………………………………………………………... 2
Daftar isi……………………………………………………………………. 3
BAB I PENDAHULUAN
B.Rumusan Masalah…………………………………………………... 7
C.Tujuan Penelitian…………………………………………………… 7
D.Manfaat Penelitian…………………………………………………. 7
A.Asal-Usul Penciptaan……………………………………………... 8
B.Usaha pelestarian…………………………………………………. 10
A.Pembahasan………………………………………………………. 12
3
BAB IV PENUTUP
A.Kesimpulan……………………………………………………... 19
B.Saran-saran……………………………………………………… 19
C.Daftar pustaka…………………………………………………… 20
D.Lampiran………………………………………………………... 23
4
BAB I
PENDAHULUAN
di Pulau Jawa dan Bali. Pertunjukan ini juga populer di beberapa daerah seperti
Sumatera dan Semenanjung Malaya juga memiliki beberapa budaya wayang yang
budaya kuno oleh sebagian remaja. Akibatnya, budaya tradisional bisa diakui oleh
Padahal sebenarnya kesenian dan budaya adalah hal yang sangat penting
dan tak ternilai harganya. Sebab kesenian adalah salah satu peniggalan Nenek
Moyang kita yang perlu kita jaga dan kita lestarikan karena kesenian adalah
5
Timplong yang semula banyak digandrungi oleh warga Nganjuk sudah mulai
Wayang Timplong supaya tidak hilang dan tergeser dengan hibura-hiburan yang
tak sehat dan tak layak ditonton serta kurang mengandung nilai-nilai luhur
masyarakat kita.
wayang yang mengandung banyak makna dan nilai-nilai luhur masyarakat kita
yang telah dibangun sejak dahulu kala. Hiburan era modern sekarang ini banyak
berpengaruh pada sikap dan perilaku kita sehari-hari yang mulai malas belajar,
berani dengan orang tua, mulai tidak sopan dalam bersikap karena pengaruh
tontonan yang semakin mengajarkan hal tidak baik pada generasi milenial, apalagi
anak-anak yang masih belum bisa membedakan mana yang baik dan mana yang
buruk.
6
B. Rumusan Masalah .
Berdasarkan uraian dan latar belakang yang tercantum di atas maka yang
C. Tujuan Penelitian.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana sejarah dan
supaya tidak hilang begitu saja tergeser oleh hiburan yang semakin tidak sesuai
D. Manfaat Penelitian.
Timplong agar tidak hilang begitu saja dikalahkan oleh kebudayaan – kebudayaan
modern dizaman yang semakin canggih ini, dan juga menyadarkan masyarakat
bangsanya sendiri serta mejaga kebudayaan yang ada karena budaya adalah harta
suatu bangsa.
BAB II
7
SEJARAH PENCIPTAAN
pada tahun 937 M, Raja Mataram Hindu bernama Mpu Sindok memberikan ucapan
terima kasih kepada rakyat Desa Anjuk Ladang. Ucapan itu diberikan karena
rakyat Desa Anjuk Ladang telah membantu berperang menghadapi serangan dari
Kemenangan dan Sima atau status desa bebas pajak atau disebut juga sebagai
daerah Perdikan. Dalam kalender Masehi, hadiah itu diberikan pada 10 April 937.
kehidupan sosial dan budaya masyarakat ini cenderung bersifat egaliter atau tidak
terlalu hirarkis. Dalam hal seni budaya, kesenian rakyat seperti Jaranan Pogog,
Tayub, dan Wayang Timplong, pernah tumbuh subur dan digandrungi warga
Nganjuk.
tahun 1910. Mbah Bancol sebenarnya adalah pendatang dari Grobogan, Jawa
8
menciptakan Wayang Timplong karena terinspirasi oleh Wayang Krucil yang
Wayang Krucil. Mbah Bancol memilih membuat wayang dari kayu pohon waru,
mentaos, atau pinus yang dibuat menjadi pipih. Untuk musik iringannya, mulanya
masih sederhana, yaitu terdiri dari gambang, ketuk kenong, kempul, dan kendang.
Dan nama timplong sendiri sebenarnya berasal dari alunan gending yang
dimainkan dari seperangkat gamelan sederhana ini yang berbunyi “plong.. Plong..
atau Wayang Klitik karena sama-sama terbuat dari kayu. Namun, dalam Wayang
Timplong, hanya ada 60 buah wayang untuk mewakili 60 tokoh yang terdiri dari
menggunakan kisah panji dan babad. Beberapa contoh judul kisah tersebut adalah
“Babat Kediri”, “Asmoro Bangun”, “Panji Laras Miring”, Baru Klinthing”, dan
“Damarwulan”.
9
B. USAHA PELESTARIAN.
sebuah wawancara media di Jawa Timur pada 26 Oktober 2011, seorang dalang
Nganjuk, bahkan mungkin di seluruh dunia, hanya terdapat tidak kurang lima
Meski tidak banyak diminati oleh orang dewasa, namun sejumlah anak-
anak mengaku senang dengan aksi tokoh pewayangan, karena bentuk wayang
timplong yang kecil dan pipih, sehingga terlihat lucu bagi anak - anak.
10
Dari hasil diskusi pleno tim penyusun PPKD, 3 Juli 2018, yang dihadiri pula
oleh Solekan, seorang dalang Wayang Timplong, serta sejumlah anggota Persatuan
manajemen pemasaran.
Nganjuk antara lain membuat narasi yang menarik, pertunjukan Wayang Timplong
11
BAB III
HASIL PENELITIAN
A. PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian ini dapat diketahui tentang sejarah pertama kali
ditemukannya Wayang Timplong ,tata cara serta alat-alat yang digunakan dalam
pertunjukan Wayang Timplong, serta bentuk dan bahan yang digunakan untuk
peristiwa-peristiwa atau kejadian masa lampau yang telah di beri tafsir atau alasan
berawal dari seseorang yang bernama Mbah Bancol seorang pendatang yang
berasal dari Grobogan Jawa Tengah, kemudian menetap di Desa Jetis Kecamatan
Pace yang dari kecil memang sejak kecil menyukai Wayang Krucil .
dengan Wayang Krucil, lalu ia memilih membuatnya dengan kayu pohon waru,
mentaos, atau pinus, lalu wayang dibuat menjadi pipih. Untuk musik pengiringnya
kendang.
12
B. TATA CARA PERTUNJUKAN WAYANG TIMPLONG.
1) Iringan musik yang digunakan hanyalah 4 alat musik saja, yaitu gendhang,
Timplong.
2) Gendhang digunakan untuk mengatur cepat atau lambatnya irama lagu yang
dimainkan dalang.
gambang Wayang Kulit. Bila gambang dalam Wayang Kulit biasanya terbuat
dari kayu sedangkan pada Wayang Timplong bilahnya terbuat dari bambu.
4) Gamelan gong terdiri dari satu buah berukuran sedang dan dibunyikan secara
gong. Saat suara gamelan berbunyi suara kenong dominan dalam kesenian
Timplang...timplong.
13
7) Pemain musik atau sinden-sinden pengiring Wayang Thimplong tidak memakai
baju Adat Jawa, tetapi menggunakan kaos biasa atau kaos paguyupan dari
8) Wayang Timplong biasanya dipentaskan saat ada acara bersih desa, karena
desa tersebut.
9) Wayang Timplong terbuat dari kayu yang dipahat menyerupai bentuk wayang.
istilah punden.
12) Durasi waktu yang dimainkan dalam cerita Wayang Timplong hanya berkisar
2-3 jam saja, berbeda dengan Wayang Kulit yang biasanya sampai semalaman.
13) Kisah-kisah yang dimainkan dalam setiap pertujukan Wayang Timplong adalah
kisah panji dan babad. Beberapa contoh judul kisah tersebut adalah “Babat
“Damarwulan”.
14) Panggung yang digunakan dalam pementasan Wayang Timplong pada bagian
14
C. Generasi Pewaris Wayang Timplong.
dilanjutkan oleh putra dari Ki Karto Jiwul yakni Ki Tawar. Kemudian seni
Ki Djikan bukan lagi karena keturunan karena mereka pemain gamelan dari Ki
Wayang Timplong yang berasal dari berbagai daerah di Kabupaten Nganjuk luar
Desa Jetis.
1) Nilai Etika.
wayang pada umumnya, dalang menggunakan cerita - cerita yang memiliki nilai-
sesungguhnya. Salah satu nilai yang ditanamkan yakni nilai etika. Cerita yang
dipilih dalang memiliki nilai etika yakni tentang bagaimana tokoh berperilaku.
15
Tokoh protagonis menunjukkan peran beretika baik, sebaliknya tokoh antagonis
merupakan contoh perilaku etika buruk. Suara maupun intonasi dalang dalam
memerankan wayang memiliki andil besar agar penonton dapat memahami watak
wayang. Nilai etika baik yang disampaikan dalang diharapkan dapat diterapkan
2) Nilai Pendidikan.
timplong yakni nilai pendidikan karakter. Nilai pendidikan karakter menjadi kunci
karakter tersebut dapat menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Jika dahulu warga asing
menganggap masyarakat Indonesia ramah, namun saat ini sudah mulai terlihat
budaya asing. Budaya luar tidak selamanya baik, ada kalanya budaya tersebut harus
dihindari, diantaranya: budaya berpakaian, budaya terhadap orang yang lebih tua,
3) Nilai Kepatuhan.
Cerita yang diangkat biasanya terdiri dari tokoh yang berasal dari lingkungan
kerajaan sebagai pimpinan dan rakyat jelata. Dalang menceritakan bahwa raja
16
memiliki kekuasaan penuh dan rakyat mematuhi segala peraturan yang ditetapkan
pemerintah, agar kehidupan berbangsa dan bernegara tetap berjalan damai dan
sejahtera. Apabila terdapat peraturan yang sekiranya tidak sesuai, maka dalam
menyampaikan aspirasi tentang peraturan tersebut pun ada tata kramanya. Tidak
kericuhan dalam ketentraman warga atau masyarakat. Hal ini harus sesuai dengan
4) Nilai Estetika.
keindahan wayang timplong. Suara sinden yang padu padan dengan gamelan
5) Nilai Religius.
Nilai religius wayang merupakan tujuan dasar sampai saat ini wayang masih
sebagai media penyebaran agama. Meskipun saat ini nilai religius dalam
sesekali mengingatkan.
17
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Timplong ditemukan oleh seorang pendatang dari Grobogan Jawa Tengah yang
menetap di desa jetis sekitar tahun 1910 yang berawal dari niatan Mbah Bancol
untuk membuat suatu hiburan untuk masyarakat desa Jetis yang tidak banyak
memerlukan biaya.
Iringan musik yang digunakan hanyalah 4 alat musik saja, yaitu gendhang,
nilai-nilai luhur dalam kehidupan, serta mengajarkan tutur kata yang baik dan sopan
B. Saran-saran
1. Lestarikanlah budaya dan kesenian karena budaya dan kesenian tak ternilai
harganya
sekali.
18
C. Daftar Pustaka
1) https://medium.com/@sukmadwiarum9/kebudayaan-wayang-timplong-khas-
kabupaten-nganjuk-c25792407ece
2) https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/wayang-kayu-asli-
nganjuk?gclid=EAIaIQobChMI-
uHU45DJ3gIVi4aPCh0PlgxsEAAYASAAEgJxyvD_BwE
3) https://www.google.com/search?q=apa+itu+wayang+timplong&safe=strict&
client=firefox-b-
ab&source=lnms&sa=X&ved=0ahUKEwiJxKXikMneAhVFVH0KHY13CiYQ
_AUICSgA&biw=1366&bih=667&dpr=1
4) https://www.google.com/search?safe=strict&client=firefox-b-
ab&biw=1366&bih=667&tbm=isch&sa=1&ei=sHDmW7ezJYjmvAT9rqWwA
Q&q=apa+itu+wayang+timplong&oq=apa+itu+wayang+timplong&gs_l=i
mg.3..0i24k1.30166.32537.0.33760.9.2.0.7.7.0.120.200.1j1.2.0....0...1c.1.64.i
mg..0.9.241...0j0i30k1.0.GhnHIIri3RQ
5) https://id.wikipedia.org/wiki/Wayang
6) https://www.google.com/search?q=apa+itu+wayang&safe=strict&client=fire
fox-b-
ab&source=lnms&sa=X&ved=0ahUKEwi3y4voj8neAhUIM48KHX1XCRYQ_
AUICSgA&biw=1366&bih=667&dpr=1
7) https://www.google.com/search?q=pewaris+wayang+timplong&safe=strict&
client=firefox-b-ab&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwj6g7_-
jcneAhXKQI8KHStwCt4Q_AUIDygC&biw=1366&bih=667
8) https://budayajawa.id/wayang-timplong-kesenian-wayang-dari-nganjuk/
19
9) https://www.google.com/search?safe=strict&client=firefox-b-
ab&ei=eG7mW_G8F4uAvQTVhL4Y&q=pewaris+wayang+timplong&oq=pe
waris+wayang+timplong&gs_l=psy-
ab.3...13205.23694.0.24555.58.35.0.1.1.0.153.2577.21j7.28.0....0...1c.1.64.psy
ab..38.16.1511...0j33i160k1j0i67k1j0i131k1j0i131i67k1j0i22i30k1j33i21k1.0.
jBCz3F9vDtk
10) https://media.neliti.com/media/publications/244839-none-c0cf6129.pdf
11) http://frontoneinnjombang.com/wayang-timplong-kesenian-adiluhung-dari-
nganjuk-jombang-yang-hampir-hilang/
12) https://www.google.com/search?q=tata+cara+penampilan+wayang+timplon
g&safe=strict&client=firefox-b-
ab&tbm=isch&source=iu&ictx=1&fir=heJi1mSyXGfe4M%253A%252C8FtU
l8Utg73jXM%252C_&usg=AI4_-
kQkakg5Cf9pMK6I_D_M6YnWjymf4w&sa=X&ved=2ahUKEwjx2JHZjcneAh
ULQI8KHVWCDwMQ9QEwA3oECAYQCg#imgrc=heJi1mSyXGfe4M:
13) https://www.google.com/search?safe=strict&client=firefox-b-
ab&ei=V2fmW5_nFoHxvAS4ppvADw&q=tata+cara+penampilan+wayang+t
implong&oq=tata+cara+penampilan+wayang+timplong&gs_l=psy-
ab.3...2112.27520.0.28092.70.50.0.0.0.0.0.0..0.0....0...1c.1.64.psy-
ab..70.0.0....0.pCMOkwwd22E
14) http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/JA/article/view/891
15) http://repository.isi-ska.ac.id/1340/1/Wejo%20Seno%20Yuli%20N.pdf
20
16) http://www.timurjawa.com/2017/06/27/wayang-timplong-nganjuk-yang-
hampir-punah/
17) https://jurnal.unej.ac.id/index.php/fkip-epro/article/view/5823/4323
18) http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/sejarah/article/view/33826
19) http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmpe3c6443445full.pdf
20) https://www.google.com/search?q=penelitian+ayang+timplong&ie=utf-
8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab
21) http://referensi.data.kemdikbud.go.id/index11.php?kode=051404&level=3
22) http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/va/article/view/17724
23) http://news.unair.ac.id/2017/06/15/mahasiswa-unair-teliti-wayang-timplong-
nganjuk-yang-hampir-punah/
24) https://www.google.com/search?q=bukti+penelitian+wayang+timplong&ie=
utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b
21
D. Lampiran
1.Foto-foto peneliti
22
23
24