Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH SOSIOLOGI PEDESAAN

MENGGALI POTENSI LOKAL DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT


DUSUN NOYOKERTEN

Dosen Pengampu :
Sri Anom Amongjati, S.KPm, M.Si

DISUSUN OLEH :
Olivia Pinkan Khoirunnisa
135230114

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
segala rahmat dan berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Menggali Potensi Lokal Dalam Kehidupan Masyarakat Dusun Noyokerten”. Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Sosiologi Pedesaan. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan
bagi pembaca maupun penulis.
Dalam menyelesaikan tugas ini penulis menemukan hambatan pada beberapa
hal, namun banyak pihak yang membantu sehingga tugas makalah ini dapat diselesaikan
dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini hendaknya penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Sri Anom Amongjati, S.KPm, M.Si. selaku dosen pembimbing mata
kuliah Sosiologi Pedesaan
2. Bapak Sri Widanto selaku narasumber yang diwawancarai untuk penugasan ini.
3. Bapak Supri Wijaja selaku narasumber yang diwawancarai untuk penugasan ini.

Yogyakarta, 5 Oktober 2023


Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Sejarah Dusun

Dusun Noyokerten merupakan salah satu dusun yang terletak di


Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Kantor dukuh dusun
Noyokerten terletak di Noyokerten No. 52, RT.01/RW.37, Mojokerten, Sendang
tirto, Kec. Berbah, Kabupaten Sleman Daerah istimewa Yogyakarta. Dusun
Noyokerten terletak pada keluharan Sendangtirto dan terbagi menjadi 5 RT dan
2 RW. Dusun noyokerten terletak di kawasan bandara AAU.
Menurut bapak Sri Widarto dulu dusun noyokerten sebelumnya bagian
dari kelurahan wotgaleh pada masa penjajahan belanda. Wotgaleh terdiri dari
beberapa dusun, salah satunya dusun Noyokerten hingga pada akhirnya dusun
Noyokerten masuk ke dalam kelurahan Sendangtirto pada tahun 1946.
Masyarakat dusun masih berpegang teguh pada gotong royong dan menjunjung
tinggi nilai kesopanan. Sebagian besar mata pencaharian penduduk di Dusun
adalah buruh dan petani. Dusun ini memiliki sistem pertanian yang bagus
dengan sawah sawah yang banyak. Pertanian di dusun ini masih terjaga dengan
baik untuk keberlangsungan hidup masyarakatnya

B. Keunikan dan Kekhasan Dusun

Dusun Noyokerten memiliki keunikan yaitu wisata religi makam sunan


yang terkenal dengan masjid Sulthoni Wotgale. Masjid Sulthoni Wotgaleh
terletak di dusun Noyokerten, Sendangtirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta.
Masjid ini lebih tepatnya berada di sebelah selatan Bandara Adisucipto
Yogyakarta. Masjid ini didirikan pada masa pemerintahan Kerajaan Mataram
Islam tahun 1600 M dan dikenal sebagai masjid Pathok Negoro. Masjid ini
selain memiliki fungsi religi juga mempunyai fungsi sebagai tempat pertahanan
rakyat sesuai dengan namanya Pathok Negoro atau batas terluar wilayah
kerajaan. Di belakang masjid ini terdapat makam “Hastono Wotgaleh” tempat
Panembahan Purbaya I (putera Panembahan Senopati Mataram) dan kerabatnya
dimakamkan.
Selain itu masyarakat dusun Noyokerten juga memiliki keunikan lainnya,
yaitu kegiatan menyambut bulan Ramadhan yang disebut nyadran atau sadranan.
Tradisi nyadran merupakan suatu budaya mendoakan leluhur yang
sudahmeninggal. Masyarakat melakukan tradisi nyadran bertujuan untuk
mengirimkan doa kepada leluhur dan saling memaafkan sebelum melaksanakan
ibadah puasa di bulan ramadhan. Kegiatan ini selalu dilakukan oleh masyarakat
dusun setiap menyambut bulan suci Ramadhan.

C. Metodologi

Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu wawancara dan


observasi. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah informasi yang
berkaitan desa Kapencar. Data-data tersebut kemudian dianalisis dengan
mengklasifikasi dan mendeskripsikan untuk mencapai kesimpulan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Karakteristik Dusun, dan Tipologi Dusun

Masyarakat Dusun Noyokerten termasuk kelompok primer karena


daerahnya yang tidak terlalu luas dan penduduknya tidak terlalu banyak
sehingga menyebabkan masyarakat saling mengenal. Geografi, Dusun
Noyokerten terletak di daerah dataran rendahdan struktur tanahnya berupa pasir.
Sifat dan hubungan yang khas di Dusun Noyokerten, cenderung masih ada
hubungan darah antar masyarakat. Homogenitas, masyarakat Dusun Noyokerten
cenderung memiliki kesamaan dalam pola hidup dan keseharian, bahasa dan
logat yang digunakan pun cenderung sama..
Pertanian di Dusun Noyokerten masih sangat amat terjaga, namun
seringkali terjadi kendala dalam pengelolaannya dikarenakan adanya pembuatan
kolam di daerah sawah sehingga para petani kalah untuk mengelola sawah.
Dusun Noyokerten tergolong memiliki udara yang sejuk dan asri serta
mengandalkan pertanian untuk hidup.

B. Kebudayaan Masyarakat dan Pola Adaptasi Sosial terhadap Ekologi Dusun

Noyokerten adalah dusun yang masyarakatnya kebanyakan berprofesi


sebagai petani dan buruh. Kondisi ini menyebabkan masyarakat Desa Blagung
memiliki intonasi atau nada suara yang lembut. Seperti yang pernah dituliskan
oleh Malcolm Gladwell dalam bukunya yang berjudul Outliers, dijelaskan
bahwa masyarakat yang hidup di suatu wilayah berbasis pertanian sawah
cenderung memiliki karakter dan kepribadian yang lembut. Hal ini dikarenakan
pola hidup dan kebiasaan dari mereka dalam merawat tanaman memerlukan
kesabaran dan ketelatenan. Seperti misalnya ketika setelah shubuh dipagi hari
mereka sudah bangun dan bergegas ke sawah, kemudian mereka bekerja dari
pagi sampai sore untuk merawat tanaman, Gladwell menjelaskan bahwa semua
proses itu yang menyebabkan desa berlatar pertanian memiliki kecenderungan
karakter yang lembut.
Masyarakat di Dusun Noyokerten menggunakan bahasa jawa dengan
aksen, pembawaan, dan intonasi yang sama. Seperti pada aturan penggunaan
bahasa jawa yang berlaku pada umumnya, Bahasa jawa yang digunakan disini
adalah bahasa jawa hasil inovasi dari Raja Sultan Agung dari Kasultanan
Mataram. Penggantian vokal “a” dengan vokal “ó” adalah ide dari Sultan
Agung karena termotivasi dari vokal dalam bahasa arab. Dari penggunaan
bahasa jawa yang berstrata tersebut dapat dilihat bahwa masyarakat di Dusun
Noyokerten sangat menjaga sopan santun dan unggah-ungguh yang merapakan
ciri khas masyarakat jawa.
Masyarakat di Dusun Noyokerten mayoritas beragama islam, namun ada
beberapa orang saja yang beragama kristen katolik dan hindu. Di dusun
Noyokertentidakada yang beragama. Buddha. Di Dusun Noyokerten dibangun
sekolah yang bernama SD MUHAMMADIYAH NOYOKERTEN. Hal ini
merupakan salah satu satuan pendidikan dengan jenjang SD di Sendangtirto,
Kec.Berbah, Kab. Sleman, Yogyakarta. Dalam menjalankan kegiatannya, SD
MUHAMMADIYAH NOYOKERTEN berada di bawah naungan Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan. SD MUHAMMADIYAH NOYOKERTEN
beralamat di Noyokerten, Sendangtirto, Kec. Berbah, Kab. Sleman, Yogyakarta.
Selain itu, dusun ini memiliki beberapa kesenian, yang pertama jatilan.
Jatilan merupakan sebuah kesenian yang menyatukan antara unsurgerakan tari
dengan magis.jenis kesenian ini dimainkan dengan properti berupa kuda tiruan,
yang terbuat dari anyaman bambu atau kepang. Pagelaran kesenian ini dimulai
dengan tari-tarian oleh para penari yang gerakannya sangat pelan tetapi
kemudian gerakannya perlahan lahan menjadi sangat dinamis mengikuti suara
gamelan yang dimainkan. Gamelan untuk mengiringi jatilan ini cukup
sedarhana, hanya terdiri dari drum, kendang, kenong, gong, dan slompret, yaitu
seruling dengan bunyi melengking. Selain mengandung hiburan dan religi,
kesenian ini seringkali juga mengandung unsur ritual karena sebelum pagelaran
dimulai, biasanya seorang pawang atau dukun melaukan suatu ritual yang
intinya memohon ijin pada yang menguasai tempat tersebut yang biasanya di
tempat terbuka supaya tidak mengganggu jalannya pagelaran dan demi
keselamatan penarinya.
C. Bentuk Karakteristik Rumah Tangga Keluarga dan Sistem Kekerabatan

Fungsi keluarga & proporsi populasi anak, masyarakat Dusun Noyokerten


menganggap keluarga sebagai tempat pendidikan pertama, tempat untuk pulang
dan merasakan kasih sayang. Masyarakat di dusun Noyokerten sangat
menghormati keluarganya. Peran orang tua sangat berpengaruh terhadap anak
sehingga di Dusun Noyokerten seorang anak harus menghormati orang tuanya
dengan menggunakan bahasa jawa krama alus sebagai cara ketika berbicara
dengan orang tua. Di Dusun Noyokerten, seorang ayah wajib menafkahi
keluarganya, adapun seorang ibu bertugas untuk mengurus rumah tangga.
Masing-masing keluarga di Dusun Noykerten memiliki anak rata-rata 1-2 orang
anak. Sistem kekerabatannya dimana anak dihubungkan dengan kedua orang
tuanya.

D. Kelembagaan sosial, Organisasi sosial dan Kelompok sosial

Dusun Noyokerten memiliki organisasi sosial seperti RT, RW, LPM,


Posyandu dan Karang taruna. Dusun Noyokerten memiliki karang taruna aktif
untuk melakukan acara acara hiburan pada dusun, seperti futsal, jalan sehat, dan
yang lain. Kegiatan Rutin dusun Noyokerten adalah pengajian ibu ibu seminggu
sekali, paguyuban ibu ibu, dan yasinan bapak bapak tiap malam jumat. Setiap
minggu pagi Dusun Noyokerten mengadakan kerja bakti yang dilakukan oleh
bapak bapak, lomba 17 agustusan, serta ada kegiatan hadroh oleh anak anak dan
remaja.
Kelompok sosial dusun Noyokerten berhubungan baik pada masyarakat satu
dengan yang lain, seperti paguyuban ibu ibu, dan PKK ibu ibu yang sering
dilakukan pada dusun ini. Setiap minggu pagi ada acara jalan sehat yang
dilakukan oleh sekelompok ibu ibu di dusun ini.

E. Proses Sosial Asosiatif dan Disasotiatif

Warga dusun berkumpul untuk membersihkan dan merawat lingkungan


dusun, seperti membersihkan saluran udara, memperbaiki jalan, atau
membangun fasilitas bersama. Hal ini memperkuat rasa kebersamaan dan
solidaritas dalam masyarakat dusun. Selain itu, petani dusun membentuk
kelompok pertanian bersama di mana mereka berbagi sumber daya, seperti alat
pertanian atau pengetahuan, dan bekerja sama dalam proses pertanian. Ini
membantu meningkatkan hasil pertanian dan meningkatkan kesejahteraan
ekonomi bersama.
Namun adapula permasalahan di Dusun Noyokerten ini, salah satunya di
dusun ini ada beberapa kos kosan yang berisikan anak anak rantau. Banyak anak
anak rantau yang ngekos di dusun ini tidak tertib yang menyebabkan sumber
masalah pada dusun ini, cara masyarakat menangani hal tersebut dengan adanya
keamanan dusun keliling.
BAB III
KESIMPULAN
Dusun Noyokerten merupakan salah satu dusun yang terletak di Kecamatan
Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Kantor dukuh dusun Noyokerten
terletak di Noyokerten No. 52, RT.01/RW.37, Mojokerten, Sendang tirto, Kec.
Berbah, Kabupaten Sleman Daerah istimewa Yogyakarta. Dusun Noyokerten
terletak pada keluharan Sendangtirto dan terbagi menjadi 5 RT dan 2 RW.
Dusun noyokerten terletak di kawasan bandara AAU. Noyokerten adalah dusun
yang karakteristiknya unik. mayoritKaranggumuk adalah sebuah dusun dengan
karakteristik yang unik. Mayoritas profesi masyarakatnya adalah buruh dan
petani.
Dusun Noyokerten adalah dusun yang kental dengan kebudayaan jawa dan
tradisi jawa, namun pendidikan sudah dijunjung tinggi disini dan masyarakat
sudah mulai sadar akan pentingnya pendidikan. Mereka masih menjalankan
praktik seperti kegiatan menyambut bulan Ramadhan yang disebut nyadran atau
sadranan. Tradisi nyadran merupakan suatu budaya mendoakan leluhur yang
sudahmeninggal. Masyarakat melakukan tradisi nyadran bertujuan untuk
mengirimkan doa kepada leluhur dan saling memaafkan sebelum melaksanakan
ibadah puasa di bulan ramadhan. Kegiatan ini selalu dilakukan oleh masyarakat
dusun setiap menyambut bulan suci Ramadhan
Masyarakat dusun Noyokerten terkenal dengan keakraban dan
kekerabatannya, maka dari itu masyarakat dusun disini menjunjung tinggi nilai
gotong royong, nilai nilai kesopanan dan keramahan. Meskipun banyak masalah
yang dialami, kepala dukuh disini sanggup menangani permasalahan yang ada.
Masyarakat memiliki beraneka ragam kegiatan dan acara organisasi untuk
meningkatkan kekerabatan.

Anda mungkin juga menyukai