Anda di halaman 1dari 56

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur kami


panjatkan kehadirat Allah SWT dzat yang Maha
Sempurna, pencipta dan penguasa segalanya. Karena
hanya dengan ridho-Nya buku (judul buku) ini dapat
terselesaikan. Dengan harapan semoga buku ini bisa
berguna dan ada manfaatnya bagi kita semua. Aamiin.
Tak lupa pula kami sampaikan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang turut berpartisipasi
dalam proses penyusunan buku ini, karena kami sadar
sebagai makhluk sosial kami tidak bisa berbuat banyak
tanpa ada interaksi dengan orang lain dan tanpa adanya
bimbingan, serta rahmat dan karunia dari-Nya.
Buku yang ada ditangan pembaca ini merupakan
hasil dari pengabdian kami kepada masyarakat di desa
Pedaun Bawah, Krokong, Bau, Sarawak, Malaysia.
Tulisan ini berisikan tentang sejarah, profil, dan
perkembangan desa Pedaun Bawah.
Akhirnya walaupun kami telah berusaha dengan
secermat mungkin, namun sebagai manusia biasa yang
tak mungkin luput dari salah dan lupa. Untuk itu kami
mengharapkan koreksi dan sarannya semoga kita selalu
berada dalam lindungan-Nya.

Pedaun Bawah, 29 Desember 2019


ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………….ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………..iii

Bagian 1 Gambaran Umum Desa/Dusun .................. 1

1. Profil Desa Pedaun Bawah ................................. 1


2. Sejarah dan Perkembangan Desa Pedaun Bawah
.......................................................................... 5

Bagian 2 Profil Tokoh Masyarakat dan Pendidikan .. 8

1. Sekretaris Desa: Bapak Goh Beng Chuan .......... 9


2. Pengerusi Surau Al Falah………………………………….11
3. HIKMAH BAU: Ustadz Nawawi Abdul Rahman
.......................................................................... 14

Bagian 3 Kehidupan Sosial Masyarakat .................... 17

Bagian 4 Ekonomi Masyarakat………………………………..20

Bagian 4 Kegiatan PPM di Kampong Pedaun Bawah


................................................................................. 23

iii
Bagian I
PROFIL DESA PEDAUN BAWAH

1
GEOGRAFI, BENTUK, DAN POLA
PERKAMPUNGAN DESA PEDAUN
BAWAH

Gambar tugu tanda memasuki desa Pedaun Bawah

Perjalanan menuju Desa Pedaun Bawah dari


HIKMAH, Kuching, memakan waktu sekitar 2 jam
perjalanan menggunakan roda 4, dengan kondisi jalan
yang sudah sangat baik, hanya saja jalan menuju desa
berkelok-kelok, karena letak desa diderah pegunungan.
Didesa Pedaun Bawah terdapat 1 buah surau (mushola)
yang rencananya pada awal tahun ini akan diperluas
menjadi masjid jami` dan 50 buah rumah. Surau bersama
1 buah rumah terletak menyendiri, kurang lebih 200 meter
dari perumahan penduduk. Desa Pedaun Bawah ini masih
sangat hijau, karena banyaknya lahan yang ditanami
pepohonan dan perkebunan warga. Perumahan penduduk
terlihat ketika melalui jalan 2 tanjakan, dari surau berjalan
belok kanan dan bertemu tanjakan pertama sekitar 150

2
meter bertemu dengan simpang 3 jalan, lalu belok kekiri
untuk tanjakan kedua sekitar 50 meter. Rumah penduduk
tersusun saling bersebarangan dan berhadapan, sebagian
rumah panggung, dan sebagian lagi rumah beton, didesa
Pedaun Bawah terdapat 1 buah gedung serba guna dan 1
buah gereja.

Jika dari surau belok kekiri, juga akan bertemu


jalan tanjakan sekitar 300 meter baru akan bertemu dengan
perumahan dan jalan raya, rumah-rumah tersusun
menghadap kejalan raya, dipinggir jalan raya juga
ditanami oleh tanaman jagung, dan buah jambu. Selain itu,
ada sebuah jalan kecil untuk menuju sungai Angpitiak,
dalam perjalanan menuju sungai dengan berjalan kaki,
terdapat perumahan penduduk, kebun lada, sebuah
lapangan kecil, dan sebuah gereja yang letaknya sangat
dekat dengan sungai.

Bentuk rumah penduduk desa Pedaun Bawah pada


umumnya persegi panjang, dengan tiang yang tingginya
sekitar 3,50 meter. Atap rumah yang digunakan penduduk
pada umumnya adalah seng biasa, tapi ada beberapa
rumah yang menggunakan genteng, dan atap yang terbuat
dari daun kelapa. Model atap rumah penduduk pada
umumnya melancip dengan pola segitiga.

Dinding rumah penduduk desa pada umumnya


adalah dinding yang terbuat dari beton atau semen, dan
juga terbuat dari papan. Lantai rumah penduduk

3
menggunakan semen, papan, dan juga porselen. Bagian
teras rumah penduduk desa pada umumnya berupa lantai
teras yang menggunakan semen dan porselen. Sedangkan
lantai bagian dalam rumah menggunakan porselen dan
papan.

Umumnya rumah penduduk desa terdapat 1 pintu


utama. Didalam rumah terdapat sekitar 2, 3 ruangan atau
lebih. 1 ruang tamu, 1 ruang dapur, 2 atau 3 kamar tidur,
satu WC yang sekaligus kamar mandi.

4
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
DESA PEDAUN BAWAH

Gambar jalan desa Pedaun Bawah

Menurut beberapa informan yang diwawancarai,


Pedaun Bawah diambil dari dua kata, yakni “pedaun dan
bawah”. Mengapa dinamakan “Pedaun” karena pada
awalnya sebelum desa tersebut terbentuk, terdapat banyak
daun, atau bisa disebut banyak pohon-pohon yang berdaun
lebat. Kemudian “Bawah” memiliki arti bahwa tempat
desa tersebut berada dibawah, atau dataran rendah. Desa
Pedaun Bawah terletak di Krokong, Bau Sarawak, yang
merupakan negeri terbesar di negara Malaysia. Negeri ini

5
dikaruniakan sumber daya alam yang melimpah dengan
keindahan bukit-bukitnya.

Sebelum para penduduk mendiami desa Pedaun


Bawah, awalnya para penduduk tinggal berpindah-pindah
tempat hingga akhirnya menetap didesa Pedaun Bawah.
Didesa ini terdapat 50 buah rumah, 57 kepala keluarga,
dan 311 penduduk, yang terdiri dari usia 0-6 tahun
berjumlah 12 orang, 7-20 tahun berjumlah 23 orang, 21-
30 tahun berjumlah 98 orang, 31-50 tahun berjumlah 158
orang, dan usia 60 tahun keatas berjumlah 21 orang.
Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 130 orang, dan 181
orang penduduk perempuan.

Sebagian penduduk desa Pedaun Bawah banyak


yang kerja dengan cara berkebun, menanam sayur dan
buah-buahan yang hasil panennya dijual dan ada juga
untuk konsumsi pribadi. Selain berkebun ada juga yang
bekerja sebagi wiraswasta seperti kerja kilang batu, buruh,
dan somel (kayu).

Di Desa Pedaun Bawah, pemilihan kepala desa


dilakukan melalui pemilihan dari masyarakat, dengan
memilih beberapa orang, kemudian dibawa ke pejabat
daerah untuk dites kembali tentang kepolitikannya,
kemudian ditetapkan siapa yang layak menjadi kepala
desa.

Untuk menjadi kepala desa sangatlah banyak


syarat-syarat yang dipenuhi seperti:

6
1. Usia yang harus 30 tahun ke atas dan 60 tahun ke
bawah,
2. Haru setia dengan kerajaan,
3. Tidak layak menjadi kepala desa jika masih terikat
kerja dengan company (perusahaan kilang
batu/somel),
4. Tidak boleh pilih kasih antara warga satu dengan
lainnya semua harus diperlakukan sama,
5. Tidak boleh ada kejahatan serta pandai baca dan
menulis.

Di Desa Pedaun Bawah baru saja berduka sekitar


30 hari yang lalu karena meninggalnya kepala desa yang
disebabkan karena minum racun rumput. Kejadian itu
tidaklah disengaja karena beliau mengira air tersebut
adalah air cola.

7
Bagian II
PROFIL TOKOH MASYARAKAT
DIDESA PEDAUN BAWAH

8
SEKRETARIS DESA

Nama: Goh Beng Chuan

Jabatan: Sekretaris Desa Pedaun Bawah

Agama: Kristen

Usia: 60 Tahun

Didesa Pedaun Bawah, kami hanya dapat


menemui sekretaris desa, karena kepala kampong telah
meninggal sekitar satu bulan sebelum kami melakukan
pengabdian masyarakat didesa tersebut. Orang-orang suku
Bidayuh menyebut berkunjung kerumah penduduk atau
ketua kampong adalah ziarah.

Kami melakukan ziarah ke kediaman pak Goch


pada hari Selasa, 10 Desember 2019, pukul 16.24. pada
saat pertama kali bertemu dengan beliau, sangat nampak

9
bahwa beliau adalah orang yang sangat ramah, humoris,
mudah diajak bersosialisasi, toleransi. Selain bertujuan
untuk mewawancarai pak Goch, kami juga dapat
mewawancarai isteri pak Goch. Hubungan pak Goch
dengan sang isteri sangat harmonis, meskipun usia mereka
sudah berumur. Pak Goch memiliki beberapa orang anak,
yang memiliki agama berbeda, sebagian Islam dan
sebagian lagi Kristen. Beliau tinggal berdampingan
dengan orang-orang Islam.

10
PENGERUSI SURAU AL FALAH

Nama: Syahradi Libiki Bin Iskandar

Jabatan: Pengerusi Surau Al-Falah

Agama: Islam

Usia: 27 Tahun

23 Desember 2019, Setelah kami melaksanakan


sembahyang maghrib dan isya berjamaah kami dibawa
oleh Pakcik Razak berziarah ke rumah pengerusi Surau
Al-Falah di Kpg. Bijuray Monggag. Pengerusi Surau Al-
Falah bernama Syahradi Libiki Bin Iskandar Ridwan yang
biasa dipanggil bang Edi. Beliau menjabat baru setahun ini
yang dulunya menjabat adalah ayahnya yaitu Tuan Hj.
Iskandar Ridwan. Beliau terpilih menjadi pengerusi surau

11
Al-Falah berdasarkan musyawarat yang mereka lakukan.
Bang Edi menceritakan bahwasanya terjadi peningkatan
yang sekarang sudah 55 keluarga Islam untuk qari’ah
surau Al-Falah atau jama’ah surau Al-Falah yang mana
dari kampung Bijuray sampai kampung Trenggos.
Sebelum ini, 3 tahun yang lalu surau Al-Falah sangat sepi,
karena disebabkan pakcik makciknya sibuk bekerja.

Bang Edi menceritakan, dulunya surau Al-Falah


adalah rumah kayu yang tidak lain tidak bukan rumah
kayu itu adalah rumah nenek yang mewakafkan tanahnya,
setelah itu nenek tersebut membangun rumah lagi
disamping surau tersebut yang sekarang rumah itu didiami
oleh seorang ustadz Ahmad selaku wakil HIKMAH
pedalaman zone Bau. Dulunya kampung Pedaun masih
jalan batu tetapi sekarang jalan sudah bagus beraspal.

Dulunya penduduk disini ada yang salah paham,


mereka mengatakan kalau masuk Islam berarti mereka
masuk suku Melayu. Tetapi sejatinya suku Bidayuh yang
masuk islam menjadi seorang mualaf tetaplah masih suku
bidayuh. Dan sekarang pemikirannya sudah banyak yang
terbuka karena salah paham tersebut dan pemahaman
mereka sudah di berubah.

Selama setahun sudah menjabat sebagai pengerusi


surau Al-Falah bang Edi sangat sibuk turun pagi pulang
malam bahkan beliau menceritakan dirinya tidak sempat
untuk setiap hari berjama’ah ke surau Al-falah.

12
kemungkinan jika ada meeting, beliau harus
menyempatkan dirinya ditengah kesibukan dan kecapean
yang melanda untuk pergi ke surau Al-Falah.

Beliau menceritakan kalau bulan puasalah baru ada


kelapangan waktu dan program biasanya paling banyak
ketika pada bulan ramadhan seperti mengadakan majlis
buka puasa bersama, buka puasa dimasjid-masjid luar,
kelas membaca qur’an, membaca iqra’ dan kelas
sembahyang, adzan dan semua basic dalam Islam. Selepas
magrib berjama’ah selalu ada ceramah yang selalu rutin
dilakukan pada bulan ramadhan dan surau-surau
dipedalaman selalu mendapat sumbangan dari luar yang
nantinya akan dibagikan untuk orang yang tidak mampu.

Walaupun di kampung Bijuray itu kawasan yang


mayoritas kristiani tetapi culture (kebudayaan) orang suku
Bidayuh tidak hanya suku Bidayuh di Malaysia kebiasaan
orang Sarawak selalu mengedepankan toleransi. Semua
orang toleransi antara satu sama lain. Sedangkan yang
mendapat sumbangan itu adalah dari orang Kristen untuk
pembangunan atau renovasi yang akan diadakan tahun
depan dan sudah dalam rencana surau Al-Falah yang akan
menjadi masjid dan bisa dijadikan untuk sembahyang
jum’at. Selalu bersikap toleransi antara satu sama lain,
tidak menjadikan isis dan sudah menjadi kebudayaan
orang Sarawak, Malaysia .

13
HIKMAH BAU

Nama: Ustadz Nawawi Abdul Rahman

Jabatan: HIKMAH Bau

Usia: 54 tahun

Tempat Tinggal: Kampung Siruk Melayu, Sematan.

Ustadz Nawawi, atau kami memanggil beliau


dengan sebutan Abi, beliau adalah seorang pendakwah.
Dulunya beliau mengajar di Madrasah Islamiyah, Bandar
Kuching, dan juga di Brunei. pada tahun 1996 sampai
sekarang beliau bekerja di HIKMAH yang bergelut di
bidang bagian dakwah.

Beliau adalah sosok ayah, guru serta tokoh


masyarakat yang cukup disegani diwilayah Pedaun
Bawah. Meski sekarang beliau sudah tinggal di Sematan,

14
yang wilayahnya cukup jauh dari desa Pedaun Bawah.
Tapi beliau selalu meluangkan waktu untuk masyarakat.
Bagi beliau, dakwah adalah ruh. Tak pandang tua maupun
muda, sosok beliau diacungi jempol oleh masyarakat desa
Pedaun Bawah. Meski sebaik-baik apapun manusia
berbuat baik pasti ada saja yang membenci. Sebagaimana
suka duka dan lika-liku kehidupan dalam mengemban
amanat untuk menyampaikan dakwah Rasul terhadap
umat, meski dihina, dipukul, hingga ancaman mati telah
dilalui, tapi hal itu tidak menggoyahkan semangat untuk
selalu berdakwah, mengayomi umat serta membimbing
umat untuk selalu mendekat kepada Allah. Caranya yang
lembut dalam menegur membuat banyak masyarakat yang
segan dan menyayangi beliau. Kehadirannya yang selalu
ditunggu-tunggu oleh masyarakat.

Dibalik suksesnya seorang lelaki pasti ada seorang


perempuan yang yang kuat merajut jalan suka dan duka
bersama hingga dapat sukses seperti apa yang telah di lihat
sekarang ini. Beliau memiliki seorang istri yang bernama
Qamariyah, dan mendapatkan keturunan sebanyak 4
orang, dengan anak laki-laki terdapat pada urutan ke 2.
Anak yang pertama bernama Nur Azimatul Akmal, anak
yang kedua bernama M. Naqib Muazzan, anak ke tiga
bernama Nur Aliyatul Akmal, anak keempat bernama Nur
Arisqotul Akmal anak pertama memiliki pendidikan akhir
di luar negeri yaitu di Yordania dengan beasiswa full
hingga tamat selama 4 tahun. Ini adalah berkat doa
seorang ibu, dulunya beliau memiliki keinginan untuk
15
belajar ke Mesir, sayangnya Allah belum menghendaki
kepergiannya meski semua perlengkapan telah disiapkan
secara matang. Atas azam yang kuat maka terkabullah doa
seorang ibu, agar anaknya dapat melanjutkan keinginan
ibunya untuk belajar diluar negeri. Sebagaimana firman
Allah, bahwa Allah mengetahui segala sesuatu, sedangkan
kalian (manusia) tidak mengetahuinya. Meski sebesar
apapun usaha kita, jika Allah tidak menghendaki maka
tidak akan terjadi. Tapi jika Allah telah berkehendak maka
tiada satupun yang dapat menghalangi kehendak Allah.
Kita hanya perlu berusaha dan tawakal terhadap Allah,
oleh karena itu kita harus selalu menyerahkan hasilnya
kepada Allah. Meski kita menganggap sesuatu itu baik
bagi kita, belum tentu itu baik dimata Allah untuk kita.
Tapi jika sesuatu hal atau pun musibah sekalipun menimpa
kita, berarti ada kebaikan didalamya yang Allah kirimkan
untuk kita. Sebagaimana sakitnya orang yang beriman
adalah kebaikan bagi dirinya ketika ia bersabar atas apa
yang Allah beri kepadanya.

16
Bagian III
KEHIDUPAN SOSIAL
MASYARAKAT

17
Tanggal 02 desember 2019 adalah hari dimana
kami akan memulai kehidupan selama satu bulan dinegeri
Sarawak, tepatnya didesa Pedaun Bawah, dari HIKMAH
kami dijemput oleh Pak Adam, yakni penduduk desa
Pedaun Bawah untuk dibawa ke surau Al-Falah desa
Pedaun Bawah. Dengan disertai hujan yang sangat deras
kamipun sampai dan turun dari mobil (kereta) pak Adam.

Kami disambut sangat baik oleh penduduk desa


Pedaun Bawah, dan kami langsung membawa barang-
barang bawaan kami kekamar yang telah disediakan.
Didesa Pedaun Bawah ini ada dua agama, yakni Islam dan
Kristen. Dan ada tiga perayaan setiap tahunnya, yakni
perayaan Gawai (pesta Dayak), Critsmast, dan Hari Raya.

Hal yang sangat berharga yang kami dapat disini


adalah besarnya toleransi beragama, dimana dalam satu
rumah ada dua agama, yakni Islam dan Kristen. Namun,
18
mereka tetap hidup rukun berdampingan. Disaat ada
perayaan dari agama Kristen, maka penduduk agama
Islam membantu memasak atau yang lainnya, begitupun
sebaliknya.

19
Bagian IV
EKONOMI DESA

20
RINGGIT

Uang Ringgit Malaysia

Masyarakat desa Pedaun Bawah menggunakan


mata uang ringgit sebagai alat tukar dalam aktivitas
ekonomi, karena Pedaun Bawah merupakan desa yang
terletak di Negri Sarawak, Malaysia. Pelaku ekonomi
adalah penduduk desa, mereka berbelanja kebutuhan
sehari-hari diwarung terdekat yang ada didesa Pedaun
Bawah, atau pergi ke pusat perbelanjaan di pasar Bau.

Didesa Pedaun Bawah pertama kali kami


berbelanja adalah membeli es krim, yang harganya
RM.1.00 50 Sen. 1 Ringgit Malaysia=RP.3.500, 50

21
Sen=RP.1.750, jadi satu es krim kami membayar sebesar
RP.5.250. selain es krim, kami juga membeli makanan
ringan yang harganya dimulai dari RM.2.00=RP.7.000.

Untuk bahan-bahan sembako seperti gula, di


daerah ini lebih murah RM.3.00=RP.9.000. Sedangkan di
Indonesia harga gula sebesar RP.12.000.

22
EKONOMI MASYARAKAT DESA
PEDAUN BAWAH

Foto kebun lada milik warga

Foto kebun nanas milik warga

Ekonomi penduduk dapat berupa hasil panen


kebun, seperti cabai, jagung, pisang, dan lain sebagainya.

23
Selain berkebun, penduduk juga berniaga (berdagang),
dengan menjual hasil kebun sendiri ataupun menjual hasil
kebun orang lain, atau biasa disebut tangan kedua. Selain
menjual hasil kebun, ada juga penduduk yang berjualan
minuman , seperti jus buah, es batu campur

Foto saat berada di kedai makcik

24
BAGIAN V
KEGIATAN PPM DI KAMPONG
PEDAUN BAWAH

25
Hari pertama pada tanggal 02 desember 2019,
kami sampai di desa Pedaun Bawah, Bau. Kami di sambut
sangat baik oleh penduduk desa. Pada hari pertama kami
di desa ini, dimulai dengan sholat maghrib berjamaah di
surau desa. Kemudian bincang-bincang sambil makan
hingga waktu isya. Penduduk lebih banyak ke surau Al-
Falah untuk sholat dari pada surau-surau lainnya yang ada
di wilayah sekitar. Setelah solat isya, penduduk pun
pulang kerumah masing-masing. Kami pun berkumpul
sebentar untuk membahas program kerja kami untuk
masyarakat di desa.

Hari ke dua tanggal 03 desember 2019. Kami


bangun pukul 05.00 pagi untuk sholat subuh berjamaah.
Setelah sholat subuh kami masak di dapur untuk sarapan
kami ber empat. Kami sarapan pagi bersama di teras surau.
Setelah sarapan kami bersih-bersih mushola, halaman,
dapur dan wc. Karena pada hari ini ada penyelenggaraan
jenazah di surau, maka kami tunggu masyarakat sekitar
datang untuk memasak, dan kami pun membantu makcik
dan pakcik memasak hingga menghidangkan makanan.
Setelah acara selesai kami pun ikut makan bersama
keluarga desa Pedaun Bawah yang hadir pada acara ini.
Setelah makan bersama, praktik pembelajaran
penyelenggaraan jenazah dimulai. Antusias warga patut
diacungi jempol ketika melihat langsung praktik
penyelenggaraan memandikan hingga mengkafani
jenazah berlangsung. Yang menjadi partisipan atau peserta
yang mau menjadi bahan uji praktik pelaksanaan pun dari
26
masyarakat. Ada yang mengambil foto dan video saat
praktik berlangsung. Warga yang datang ternyata tidak
dari desa ini saja. Ternyata ada beberapa warga desa yang
datang untuk mengikuti acara ini. Beberapa warga desa
yang ikut andil acara ini antara lain adalah desa Pedaun
Bawah, Bijurey, Ledan, Tebang dan Trenggos. Alasan
praktik penyelenggaraan jenazah ini dilangsungkan
adalah agar penduduk tidak lagi kesulitan saat menghadapi
orang yang meninggal di desa setempat. Sehingga tidak
perlu lagi mencari ustadz kesana kemari yang rumahnya
cukup jauh dari desa.

Hari ke tiga, rabu tanggal 04 desember 2019. Hari


ini adalah hari pertama program dijalankan. kami
mengajarkan anak-anak mengaji iqra yang bertempat di
surau. Sebelum mengajar anak-anak, kami sempatkan diri
untuk sarapan pagi dan beraih-bersih surau dan

27
sekelilingnya. Lalu melakukan program belajar mengajar
di surau dengan teori pertama yang diajarkan, mengenal
huruf hijaiyah. Ada sebagian anak yang sudah bagus
dalam pengucapan Makhrojul huruf. Disisi lain masih ada
beberapa yang belum lancar dalam membaca. Namun
antusias mereka membuat kami berayukur atas kehadiran
mereka yang terus ingin belajar dan senang hadir ke surau.
Tidak hanya anak-anak, ada pula yang remaja yang telah
mengaji Alquran. Setelah mengajar mengaji, anak-anak
meminta kertas untuk melukis (menggambar). Anak-anak
desa ini sangat suka menggambar.

Sembari ada yang menggambar ada pula yang


praktek wudhu. Dimulai dari teori wudhu hingga praktek
langsung dengan air, belajar mengamalkan sunnah seperti
doa sebelum dan sesudah wudhu.

28
Sore hari kami melakukan game untuk
menyenangkan hati anak-anak. Agar anak-anak suka pergi
ke surau.

Kamis, hari ke empat tanggal 05 desember 2019.


Seperti biasa, sebelum melakukan pembelajaran bersama
anak-anak, kami bersih-bersih surau dan sekitarnya,
sembari menunggu anak-anak datang kesurau. Saat anak-

29
anak datang kesurau, maka pembelajaran pun kami mulai.
Diwaktu senggang setelah belajar iqra, anak-anak
menggambar dan mewarnai.

Ketika waktu sholat dzuhur tiba, kami solat


berjamaah. Setelah itu kami lanjut pada kegiatan
pembelajaran menghafal bacaan wudhu. Setelah
pembelajaran selesai, anak-anak pun bermain di sekitar
surau. Karena hari ini malam jumat, sesuai kebiasaan
terdahulu di surau Al-Falah ini terdapat acara yasinan .

30
Kemudian di lanjutkan dengan acara belajar
mengajar iqra maupun Alquran. Meski lelah hingga ada
salah satu anggota kami yang sakit. Pada malam harinya
Alhamdulillah dia bisa kembali bersama kami untuk
menjalankan program.

Jumat, hari ke lima tanggal 06 desember 2019.


Seperti biasa, kegiatan kami tetap sama, seperti bersih-
bersih, merapikan mukena surau, memotong kuku
bersama, memasak, melakukan pembelajaran seperti
biasa.

31
Namun di hari jumat ini kami membaca surah Al-
Kahfi. Kendala mulai ada seperti semangat yang mulai
menurun, karena adanya kendala musim hujan, dimana
pada hari ini hujan turun seharian.

Sabtu hari ke 6, tanggal 07 desember 2019, kami


melakukan kegiatan seperti biasa, namun pada pagi hari
ini kami melakukan lari pagi. Kegiatan hari ini kami mulai
melakukan pembelajaran seperti biasa, dan mulai
mengenalkan waktu sholat. Penyuluhan dari islamic relief,
bantuan untuk keluarga kurang mampu. Sholat dzuhur
berjamaah dengan masyarakat dan pihak islamic relief.

32
Ahad hari ke tujuh, tanggal 08 desember 2019.
Pada hari ini seperti biasa lagi, kegiatan yang kami
lakukan tidak jauh berbeda dengan hari yang lain, namun
pada hari ini kami melakukan silaturrahmi kerumah salah
seorang warga terdekat.

Setelah melakukan silaturrahmi, kami kembali ke


surau dan melakukan senam pagi. Pada pada hari ketujuh

33
ini cuaca selalu hujan, prediksi banjir. Namun,
Alhamdulullah air tidak smapai naik keatas teras masjid.
Meski naiknya air cukup tinggi sekitar satu meter setengah
atau dua meter dari sungai belakang surau. Akan tetapi
penduduk tetap waspada, jadi kami beres-beres surau dan
menyiapkan barang-barang, rencana akan mengungsi
kerumah warga, jika sewaktu-waktu banjir terjadi. Pada
malam harinya, setelah isya kami mulai mengerjakan
laporan akhir PPM.

12 Desember 2019

Pembalajaran niat sholat 5 waktu.

34
Bercerita disela pembelajaran, agar anak-anak tidak
bosan.

Sholat magrib berjamaah bersama penduduk desa Pedaun


Bawah.

35
Seperti biasa pada hari kamis malam jumat, kami
dan penduduk desa melakukan rutinan yakni, yasinan
bersama ustadz Nawawi.

14 Desember 2019

36
Pada tanggal 14 Desember 2019 atau lebih
jelasnya pada hari sabtu, ada program ziarah mahabbah
taklim zona Bawang dan taklim zona Tebedu yang
bertempat di surau Al-Falah yang kami tinggali saat ini
didesa Pedaun Bawah. Acara ini juga dihadiri oleh yang
dihormati Toh Puan Hajjah Hayati dan HELWA
HIKMAH Kuching serta penyampaian sumbangan.
Kehadirannya semua berjumlah 92 orang.

Disini kami membantu ibu-ibu taklim wanita


untuk memasak di acara tersebut. Disini kami bertemu
dengan wanita-wanita hebat.

Ziarah Ke Rumah Mak Teteng, Kpg. Pedaun Atas

Pada tanggal 15 Desember 2019 selepas sholat


ashar berjama’ah kami berempat diundang ke rumah mak
Teteng untuk makan durian. Kebetulan mak Teteng itu
memiliki kebun durian dan di belakang rumahnya juga ada

37
durian. Kami dijemput oleh anak laki-lakinya yang
bernama Arif.

Mak Teteng itu adalah nama panggilan, nama mak


Teteng yang sebenarnya adalah Nurhaslida Abdullah.
Pekerjaannya yaitu selain menjadi ibu rumah tangga mak
Teteng juga bekerja sebagai catering yaitu Rancangan
Makanan Tambahan (RMT) di sekolah china. Nama ibu
yang kami panggil mak Teteng itu bernama Noles anak
Lopak. Ibu dari mak Teteng masih menganut agama
kristian. Meski begitu mereka akur dalam berkeluarga.

Mak Teteng ini adalah ibunda dari sahabatku


Haiza. Di kampung Pedaun Bawah, Krokong, Bau. Sudah
lima malam dia menemaniku dan kawan-kawan tidur
bersama kami di surau Al-Falah. Haiza adalah anak kedua
mak teteng. Mak teteng mempunyai empat orang anak.
Anak pertama laki-laki dan yang kedua Haiza yang ketiga
Mida dan yang ke empat laki-laki yang bernama Arif.

38
16 Desember 2019

Pada hari senin, 16 Desember 2019, kami mulai


menjalankan program dekorasi surau agar terlihat lebih
cantik, dan tujuan utama kami adalah agar penduduk desa
dari dewasa hingga anak-anak lebih rajin datang untuk
beribadah di surau serta meramaikan surau.

Pada hari itu juga ada agenda kelas mengaji iqra’


dan sholat berjama’ah antara maghrib dan isya selepas itu
hari selasa 17 desember 2019 kami mengadakan sholat
subuh berjama’ah dan program soutul fajhar bersama
pegawai dakwah pedalaman Tuan Hj.Ustadz Idris Ahmat
tapi sayang beliau berhalangan hadir dikarenakan ada
agenda lain.

39
Ini adalah hasil dari dekorasi dari kami PPM
Ashabul Husna untuk surau tercinta Al-Falah Kampung
Pedaun Bawah.

21 Desember 2019

Pada tanggal 21 Desember 2019, tepatnya hari


sabtu kami memulai program kerja diluar surau, yakni
dekorasi pagar surau, agar tidak hanya cantik didalam
surau, namun juga cantik diluar surau, agar surau lebih
40
menaril, dan lagi-lagi ini agar lebih menarik dan memikat
hati penduduk desa agar lebih rajin datang ke surau,
dengan harapan meskipun karya ini telah usang, penduduk
tetap rajin datang ke surau karena Allah.

Foto diatas adalah sebelum didekorasi ulang

Foto diatas setelah didekorasi ulang

41
22 Desember 2019

Hadiah untuk juara perlombaan telah datang,


setelah kami mengajukan kegiatan lomba dan jumlah
hadiah yang dibutuhkan kepada pengerusi surau. Rencana
perlombaan diselenggarakan pada tanggal 24 desember
2019, pada pagi hari hingga sore hari, kemudian
dilanjutkan majelis perpisahan serta pembagian hadian,
dan juga penampilan tari dan nasyid pada malam hari
setelah sholat magrib.

42
23 Desember 2019

Pada hari selasa, 23 Desember 2019 kami melakukan


latihan nasyid bersama anak-anak dan remaja di surau Al-
Falah, untuk mempersiapkan persembahan malam
perpisahan.

Ziarah Kpg. Ledan

Lorong dua(2) kpg. Ledan jl. Krokong

Nama Kepala Kampung Ledan adalah Batang


Anak Najo yang berusia 68 tahun agama Kristen
mempunyai anak delapan orang lima laki-laki dan tiga
perempuan. Kampung Ledan adalah kampungnya pakcik
imam surau Al-Falah yaitu ustadz Imam Bahar. Lebih
jelasnya nama kampung ini adalah kampung Ledan
Gumbang, Bau.

43
Uniknya kampung ini mempunyai Asal usul nama
yang diambil dari istilah L yaitu Laka yang artinya
perpindahan, sedangkan E yaitu Era artinya masa, D
artinya Desa, A yaitu ajam artinya Niat dan N yaitu niaga
artinya Perjualan. Jadi sejarah berdirinya kampung Ledan
berdiri pada tahun 1990 sebagai kampung penempatan
baru yang diresmikan pada tahun 1992.

Jarak dari depan kampung untuk menuju ke sungai


ada dalam 1 km. jumlah penduduk jiwa kampung Ledan
berjumlah 423 orang yang terdiri dari 53 orang penduduk
muslim dan yang selebihnya umat kristiani.

Menurut informasi dari kepala kampung di


kampung Ledan belum ada tanah perkuburan dan belum
ada surau. Jadi penduduk muslim yang ada di kampung
ledan jika ingin beribadah selain dirumah yaitu bisa pergi
kesurau Al-Falah untuk melaksanakan sholat berjama’ah.

Perekonomian di kampung ledan sebagian


penduduk ada yang bekerja sebagai petani, berkebun,
menanam getah, dan menanam buah-buahan sayuran
seperti buah halia, tomat, mentimun, durian, rambutan dan
lain-lain.

Kesehatan di kampung ledan ada 6 orang yang


menderita sakit lumpuh itu semuanya laki-laki di lorong 4
dan ada disalah satunya anak kecil yang baru berusia 13
tahun sudah mengalami kelumpuhan.

44
Ziarah Kampung Bijuray Monggag

Nama kepala kampung Bijuray adalah Ripey Anak


Sikan lahir pada Tahun 1969 umur sekarang genap 50
tahun. Sudah mempunyai anak 6 orang yaitu empat
perempuan dan dua orang laki-laki. Istilah nama Bijuray
sendiri diberikan oleh ketua menteri Sarawak yang bijuray
artinya berkumpul atau berbincang untuk menyelesaikan
suatu permasalahan.

Sejarah berdirinya kampung ini yaitu pada tahun


1994 Jumlah penduduk di kampung Bijuray adalah 590
orang. Dan pekerjaan penduduk kampung Bijuray yaitu
mayoritas petani seperti noreh getah, menanam sayur-
sayuran dan agama di kampung Bijuray ada 3 yaitu ada
yang menganut agama Islam, Kristian da nada juga budha.
Tetapi lebih mayoritas umat kristiani. Yang menganut
kepercayaan seperti pagan dikampung Bijuray itu sudah

45
tidak ada lagi. keluarga Islam berjumlah 12 kepala
keluarga dan yang menganut agama Budha hanya ada 1
kepala keluarga, selebihnya umat kristiani.

Kesehatan di kampung bijuray hanya ada satu


orang yang terkena penyakit kanker tekak. Dan pasien
yang sakit itu juga tidak bukan tidak lain adalah abang
daripada makpek, istrinya pakcik razak yang membawa
kami berziarah di kpg. Bijuray tersebut.

Gambar tarian tradisional bedayuh

Di kampung bijuray masih kental dengan adat


istiadat dan budaya seperti setiap ada perayaan pernikahan
atau peresmian VIV (sambutan untuk pejabat) selalu
diadakan pesta sambutan dengan menarikan tarian
tradisional suku Bidayuh yang dibawakan oleh remaja-
remaja di kampung-kampung tersebut

46
SUKANEKA KAMPUNG PEDAUN BAWAH

Gambar lomba memasukkan air kedalam botol


menggunakan spon cuci piring

Gambar lomba bowling kelapa

47
Gambar lomba melukis atau menggambar

Gambar lomba hafalan

48
MALAM PERPISAHAN PPM KAMPUNG PEDAUN
BAWAH, 24 DESEMBER 2019

Pembacaan susunan acara oleh MC

Sambutan dari ustadz Idris bin Ahmad, selaku pengurus


dakwah HIKMAH pedalaman al-fadhil.

49
Sambutan dari ketua pengerusi Masjid Al-Falah, Tuan
Syahradi Libiki bin Iskandar Ridwan

Sambutan dari ketua PPM Ashabul Husna, Abdurrahman


Sudais.

50
Foto perpisahan dengan makcik dan anak-anak remaja
wanita.

Suasana Majelis Perpisahan PPM Ashabul Husna

51
BIOGRAFI

Nama: Mida Mar’atus


Sholihah
TTL: Kotabaru, 01
Desember 1998
Alamat: Kotabaru
Asal Kampus: UIN Antasari
Banjarmasin
Jurusan: Ilmu Al-Quran dan
Tafsir , semester V
Fakultas: Ushuluddin dan
Humaniora
No.Hp/Instagram:08123337
6012/ @mida_m_s

Nama: Abdurrahman Sudais


TTL: Kasongan, 01 Juli 1996
Alamat: Kasongan
Asal Kampus: UIN Antasari
Banjarmasin
Jurusan: Pendidikan Agama
Islam, semester 5
Fakultas: Tarbiyah dan
Keguruan
No.Hp/Instagram:

52
Nama: Khanna Zulfa
Assirqindi
TTL: Hulu Sungai Tengah,
19 Juli 1999
Alamat: mahang Sungai
Hanyar
Asal Kampus: UIN Antasari
Banjarmasin
Jurusan: Pendidikan Islam
Anak Usia Dini
Fakultas: Tarbiyah dan
Keguruan
No.Hp/Instagram:
085651921756/@zulfa.Assi
rqindi

Nama: Syarifah baidah


TTL: Malaysia, 31 oktober
1999
Alamat: Sambas
Asal Kampus: IAIN
Pontianak
Jurusan: Perbankan Syariah
Fakultas: Ekonomi dan
Bisnis Islam
No.Hp/Instagram:

53

Anda mungkin juga menyukai