Anda di halaman 1dari 5

MENGENAL KULTUR DIKAMPUNG SADE

PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

Dosen Pengampu : L. Muazim, S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH:

MUHAMMAD RIFAL ANWAR : [2207060038]

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA

NUSA TENGGARA BARAT

TAHUN 2023/2024
A. PENDAHULUAN

Perkembangan zaman yang sudah semakin maju dan berkembang, mengakibatkan


budaya nenek moyang kian hari semakin samar hampir punah. Namun ada beberapa wilayah di
NTB khususnya di lombok yang masih kuat dengan budayanya, lokasinya rumah adat SADE
RAMBITAN LOMBOK TENGAH NUSA TENGGARA BARAT.

Rumah adat sade merupakan sekumpulan rumah dan berbagai bangunan yang masih
terawat dengan budayanya, budaya khas suku sasak serta keyakinannya tentang hal-hal yang
bersifat mistis masih dilestarikan oleh masyarakat SADE. Bentuk bangunan yang khas semakin
terlihat kelestarian adatnya, baik rumah, masjid, menara, dan sebagainya masih terawat
sebagaimana bangunan zaman dulu. Yang lebih uniknya lagi bangunan-bangunan yang ada
disanan memiliki arti filosofi yang sangat mendalam, baik untuk kehidupan sosial maupun secara
spiritual. Contohnya bentuk rumah ( bale) tani dimana bale tani ini berada dipegunungan yang
rata sehingga mempermudah para petani untuk melakukan pekerjaan. Dimana bentuk rumah nya
tidak terlalu tinggi dan terdapat pintu yang dimana ketika kita memasukinya harus merunduk
filosofi yang terdapat dipintu tersebut adalah rasa hormat kita kepada yang punya rumah dan
sebagai salam tanpa harus mengucapkan salam.

Contoh diatas dapat kita petik pengetahuan bahwa nenek moyang kita sudah menata
berbagai ilmu baik ilmu spiritual, arsitektur, sosial, memiliki makna-makna yang berguna bagi
kehidupan kita kedepannya.

B. TUJUAN KEGIATAN
• Menyambung silaturrahmi kepada masyarakat SADE
• Memahami budaya masyarakat SADE
• Menyadarkan masyarakat pada umumnya dan diri sendiri secara khususnya untuk
bagaimana penting nya menjaga budaya yang ada di tempat tinggal kita.

C. TANGGAL DAN TEMPAT

Kegiatan yang dilaksanakan pada hari rabu tanggal november2023, di rumah adat SADE
Yang berlokasi didesa rambitan lombok tengah nusa tenggara barat.

D. HASIL KEGIATAN

Dalam kegiatan di perumahan adat SADE kami banyak mengambil pengetahuan disana
antara lain jumlah masyarakat, jumlah rumah, jenis-jenis arsitektur, mata pencaharian dan
sebagainya.
Di kegiatan ini kami dipandu oleh salah satu masyarakat disana yang bernama Amaq Fani
yang dimana sebutan Amaq dikarenakan beliau sudah punya anak yang bernama Fani sehinggan
di panggil Amaq Fani.

Kata SADE sendiri berasal dari bahasa sansekerta yang berarti obat. Disini masih
menggunakan huruf hana cara ka tapi diubah sedikit dengan kata hane care ke yaitu bahasa sasak
kuno, sasak sendiri memiliki arti lurus dan juga suku sasak tidak jauh beda dengan suku jawa
suku bali. Jumlah masyarakat yang ada di perumahan Adat SADE sebanyak 700 orang yang
dimana 150 kepala keluarga dan 150 rumah. Kampung SADE merupakan kampung yang paling
tua dimana terdapat 8 kampung tapi kampung SADE yang paling tua. Dimana di kkampung
SADE sudah 18 generasi hingga sekarang sehingga masyarakat disana berupaya bagaimana
untuk tetap eksis melestarikan budaya peninggalan nenek moyang mereka. Apabila masyarakat
disana ingin menikah , mereka hanya menikah dengan sepupu atau misannya supaya budaya
dikampung SADE tetap dilestarikan.

Adapun khas ikat kepala suku sasak yaitu kecapuk yang paling umum yanitu gaya kecapuk
prabu dimana menunjukkan keatas memiliki filosopi siapa yang menciptakan kita. Dan sarung
yang menghadap kebawah menunjukkan kita tercipta dari apa sehingga itu sebagai pakaian adat
suku sasak.

Adapun jeni-jenis rumah(bale) yang ada disana yaitu:

• Bale tani

Bale Tani merupakan rumah adat tradisional yang didiami oleh masyarakat Suku Sasak.
Rumah adat tradisional suku mereka ini secara umum disebut dengan “bale”. Sebenarnya
terdapat berbagai macam bale dengan berbagai ciri khasnya masing-masing.

Namun, kali ini kita akan membahas Bale Tani, berikut fakta-fakta uniknya:

1. Tidak Ada Jendela dan Hanya Memiliki Satu Pintu

Rumah adat tradisional yang satu ini hanya memiliki satu pintu yang berukuran sempit
dan rendah. Cara membuka pintu tersebut adalah dengan cara digeser yang disebut
Lawang Kuri. Selain itu, rumah ini juga tidak memiliki jendela.

2. Terbagi Menjadi Dua Ruangan

Rumah adat ini terbagi menjadi dua bagian yaitu bale dalam (bale dalem) dan bale luar
(bale luwah). Ruangan bale dalem biasanya diperuntukkan untuk anggota keluarga
wanita sebagai tempat menaruh harta berharga, ruang tidur anak gadis, ruang persalinan,
dan ruang menaruh jenazah sebelum dikuburkan yang sekaligus merangkap sebagai
dapur. Sedangkan ruangan bale luwah diperuntukkan untuk anggota keluarga lainnya,
dan juga berfungsi sebagai ruang tamu.
3. Atap Rumah Terbuat dari Jerami dan Dinding dari Anyaman Bambu

Atap rumah adat tradisional Suku Sasak ini terbuat dari tumpukkan jerami. Bagian
atapnya berbentuk seperti gunungan, menukik ke bawah dengan jarak sekitar 1,5 sampai
2 meter dari permukaan tanah (fondasi). Berdasarkan keterangan dari warga, biasanya
atap bale tani diganti setiap delapan tahun. Selain itu, rumah ini juga berdinding anyaman
bambu (bedek).

4. Lantainya Terbuat dari Kotoran Kerbau/Sapi

Tempat tinggal Suku Sasak ini memiliki lantai yang unik, yakni terbuat dari tanah liat
yang dicampur dengan kotoran kerbau/sapi dan jerami. Campuran tanah liat dan kotoran
kerbau membuat lantai tanah mengeras, sekeras semen. Masyarakat Sasak yakin bahwa
dengan kotoran kerbau/sapi lantai menjadi mengkilap dan menghindarkan penghuni
rumah dari lalat atau nyamuk.

• Bale bontar
Bale-bontar, merupakan pengembangan dari Bale Tani untuk mendapatkan ruang bale
yang lebih luas dengan cara merubah sistem kuda-kuda.
• Bale kodong
Bale kodong adalah salah satu jenis rumah adat suku Sasak yang berada di desa Sade,
Lombok Tengah. Bale kandong berarti rumah kecil yang digunakan oleh pasangan
muda yang baru menikah untuk berbulan madu1. Bale kandong memiliki bentuk yang
sederhana dan terbuat dari bahan-bahan alami seperti bambu, jerami, tanah liat, dan
kotoran sapi.
• Bale alang
Bale alang yaitu rumah yang khusus untuk menyimpan padi.
• Berugaq sekempat dan sekenam.
➢ Berugak sekempat terdiri dari 4 tiang biasanya digunakan untuk kumpul
bersama keluarga
➢ Berugak sekenem yaitu terdiri dari 6 tiang dan digunakan untuk
bermusyawarah.

Mata pencaharian masyarakat SADE mayoritas sebagai petani dan sebagiannya lagi
sebagai penenun, penenun ini dikhususkan bagi perempuan dikarenakan ketika sudah bisa nenun
maka sudah boleh menikah, sehingga masyarakat SADE tidak ada yang keluar pergi merantau.

Adapun jenis-jenis kain tenun antara lain sebagai berikut:

• Kain tenun antic


• Kembang komak
• Songket
• Tapuk kemalu
Jenis kain ini memiliki fungsi masing- masing sesuai jenis.

Dikampung SADE banyak sekali acara-acara adat, ada acara adat tahunan seperti mare
madek yaitu menginap dipesisir pantai dan menangkap ikan sebagai bahan makanan saat waktu
air surut dan dilaksanakan setiap tahun pada bulan agustus. Ada juga Male kapung yaitu
membersihkan diri didanau selama satu hari dan disana diberikan sembek( obat), ada juga acara
roah dilaksanakan dua tahun sekali, dan acara kawinan. Jenis kawin disini ada dua yaitu kawin
lari dan kawin culik.

Proses kawin lari dimana malam hari tersebut si perempuan dilarikan oleh si laki-laki dan
dibawa kerumah kerabat dan disana ada sebuah tradisi yaitu merangkat yang dimana merangkat
ini radisi makan bersama anatar laki dan perempuan dengan satu wadah dan dipertontonkan oleh
masyarakat supaya masyarakat tahu bahwa si laki-laki sudah membawa perempuan sehingga
tidak terjadi kesalah pahaman. Setelah itu paginya pihak keluarga laki-laki menginfokan kepada
pihak keluarga perempuan atau dalam bahasa sasaknya nyelabar, setelah itu mesejati dan rebak
pepucuk. Sebelum dikawin pengantin dimandikan dan dikikir giginya lalu dikawinkan oleh
penghulu dan disaksikan oleh masyarakat. Satu minggu seterusnya acara surung serah ajikerame
yaitu menanyakan harga siperempuan dan setelah itu nyongkolan atau begawe.

Diatas merupakan sekelumit hasil dari kegiatan yang sudah kami laksanakan. Bagaimana
keharmonisan masyarakatnya rasa solidaritas nya dan banyak lagi hal-hal yang kian kini sudah
dilupakan. Hanya ini yang dapat kami sampaikan terima kasih.

E. Kesimpulan
Dapat kita simpulkan bahwa SADE merupakan sebuah kampung yang berisi kurang lebih
700 orang dan 150 kepala keluarga beserta rumahnya dan memiliki tradisi yang khas
dengan zaman nenek moyang suku sasak dulu, baik secara spiritual, arsitektur, baju adat,
bahasa dan kebiasaan lainnya. Dan masyarakat SADE memiliki mata pencaharian yaitu
sebagai petani dan penenun.

Anda mungkin juga menyukai